Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NIM: 04021181320007
NIM : 04021181320007
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
yang berjudul “Efektifitas Abdominal Stretching Exercise Dan Paket Pereda Terhadap
Skala Nyeri Dysmenorrhea Primer Siswi Kelas VIII SMP Negeri 42 Palembang.”
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik itu secara langsung maupun tidak
langsung, baik berup moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti
1. Ibu Hikayati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu
2. Ibu Eka Yulia Fitri Y, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing 1 yang telah
3. Ibu Jum Nastosbah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat, selaku pembimbing 2 yang
4. Bapak Jaji, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku penguji 1 yang telaah bersedia menjadi
penelitian.
5. Seluruh dosen dan staf administrasi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya yang telah membantu dan memberikan
penelitian ini.
6. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang yang telah memberikan data
7. Kepala UPT Disdik Kec. Ilir Timur II Palembang yang telah memberi data dan
terdapat kekurangan baik teknik penulisan maupun isinya. Hal ini karena
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja pasti dilewati setiap manusia dan merupakan salah satu proses
perkembangan. Menurut Dewi (2012, dikutip Harahap & Lismarni, 2013) masa
remaja berjalan antara umur 12-21 tahun ditandai dengan adanya perubahan
aspek fisik, psikis dan psikosoial. Pada remaja kesehatan reproduksi menjadi
Salbiah, 2015).
endometrium uterus luruh dan dikeluarkan melalui vagina (Sloane, 2004). Usia
ideal menstruasi menurut Bagga dan Kulkarni (2000, dikutip Wulandari &
Ungsianik, 2013) antara 11-13 tahun dan bila kurang dari 11 tahun adalah
remaja dengan menarche cepat tetapi, bila lebih dari 13 termasuk remaja
dysmenorrhea (Salbiah, 2015). Nyeri ini terasa pada perut bagian bawah,
dimulai 24 jam sebelum datang haid dan berlangsung 12 jam pertama haid
Dismenore primer adalah nyeri di bagian perut bawah yang terjadi karena
sejak hari pertama menstruasi (Nugroho, 2012; Yuliana, 2013; Anisa, 2015).
Dismenore primer lebih sering terjadi pada remaja (Anisa, 2015). Dismenore
umumunya terjadi 1-2 tahun dari menarche, sumber lain mengatakan 2-3 tahun
atau 3-6 tahun dari menarche (Kasdu, 2005; dikutip Harahap & Lismarni 2013;
Yuliana, 2013).
negara rata-rata lebih dari 50% mengalami dismenore (Fajaryati, 2012). Studi
(2011, dikutip Harahap & Lismarni, 2013) remaja putri berusia 14-19 tahun
dikutip Harahap & Lismarni, 2013) 84,4% remaja putri di SMA St. Thomas 1
Medan yang berusia 16-18 tahun mengalami dismenore dengan intensitas nyeri
Wanita yang mengalami dismenore menjadi murung, mudah marah dan tidak
dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain (Anisa, 2015). Siswi yang
mengalami dismenore tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi
belajar menurun karena nyeri yang dirasakan (Harahap & Lismarni, 2013).
yang melaporkan dari 30–60% remaja putri yang mengalami dismenore primer,
sebanyak 7–15% yang tidak pergi ke sekolah atau beraktivitas. Hal ini
didukung Laszlo, et al. (2008, dikutip Ningsih, Setyowati & Rahmah, 2013)
nyeri berat dan tidak dapat beraktivitas atau tidak dapat bersekolah. Hasil
penelitian yang dilakukan Sharma (2008, dikutip Harahap & Lismarni, 2013)
remaja tersebut biasanya tidak datang ke sekolah selama periode dismenore dan
masalah ini setidaknya mengganggu 50% wanita masa reproduksi dan 60-85%
Peneliti melakukan studi pendahuluan pada semua siswi kelas VIII SMP
Negeri 42 Palembang yang berjumlah 119 siswi didapatkan hasil, dari 87 siswi
guna meredakan nyeri perut akibat dari menstruasi. Pada hari senin saat upacara
bendera, 1-2 siswi akan jatuh pingsan dan salah satu penyebabnya karena nyeri
menstruasi. Penanganan yang dilakukan oleh guru yang mendampingi siswi
tersebut adalah memberikan minum air putih hangat dan mengoleskan minyak
penghangat pada perut siswi tersebut tetapi tidak ada konfirmasi apakah nyeri
siswinya istirahat di UKS dan jika siswi tersebut merasa sudah cukup, siswi
seperti: mengkonsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih (Anisa,
2015; Harahap & Lismarni, 2013; Taber, 2005 & Muhammad, 2011; dikutip
dianjurkan guna mengurangi dampak ketagihan dan efek samping dari obat
bersamaan dengan konsumsi air putih (paket pereda) yang menunjukkan hasil
bahwa paket pereda lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri penderita
yang signifikan antara skala nyeri sebelum dan sesudah perlakuan dalam
efektif jika dilihat dari besar skala nyeri setelah terapi dalam menghilangkan
pereda terhadap skala nyeri penderita dysmenorrhea primer siswi kelas VIII
B. Rumusan Masalah
Terapi nonfarmakologi: exercise dan minum air putih mampu mengubah skala
keefektifan pada terapi paket pereda (exercise dan minum air putih) dengan
terapi exercise saja dilihat dari perbandingan besar skala nyeri setelah terapi
stretching exercise dan paket pereda terhadap skala nyeri dysmenorrhea primer
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pereda.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
nonfarmakologis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
pereda (terapi abdominal stretching exercise dan konsumsi air putih) terhadap
skala nyeri dismenore primer siswi kelas VIII SMP Negeri 42 Palembang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kefektifan antara dua terapi dengan
di SMP Negeri 42 Palembang pada siswi kelas VIII, pada bulan Januari sampai
Rating Scale (NRS) serta dikontrol dengan kecemasan yang diukur dengan
kuisioner Visual Analog Scale (VAS), keletihan yang diukur dengan kuisioner
TINJAUN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
dengan kisaran usia 13-20 tahun (Potter & Perry, 2005). WHO (2014)
Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada masa remaja dan maturasi
2007).
Tabel 2.1
Karakteristik Seks Sekunder Laki-laki dan Perempuan
b. Perkembangan Kognitif
untuk membentuk dunianya yang ideal (Potter & Perry, 2005; Daroji &
Hayati, 2007). Kemampuan ini membantu remaja dalam menemukan
c. Perkembangan Psikososial
(Potter & Perry, 2005). Hal ini menyebabkan remaja begitu sensitif dan
pilihan (identitasnya).
B. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
terjadi pada perempuan usia 11 tahun dan berlangsung hingga usia 45-
Ungsianik, 2013).
melalui serviks dan vagina bersama darah tua dan lendir (Smeltzer &
Jensen, 2005).
(Nugroho, 2012).
(Nugroho, 2012).
3. Esterogen
4. Progesteron
2015).
b. Faktor Enzim
c. Faktor Vascular
d. Faktor Prostaglandin
3. Siklus Menstruasi
(Andrews, 2010).
berlangsung berkisar 3-7 hari atau 4-5 hari atau 5-7 hari dengan banyak
& Bare, 2002; Marlinda, Rosalina & Purwaningsih, 2013; Saputri, dkk.,
2013).
a. Siklus Ovarium
sedang. Di bawah pengaruh FSH dan sedikit LH, 6-12 folikel primer
mendominasi dan yang lain mulai menurun dalam suatu proses yang
dikenal sebagai atresia (hanya satu folikel akan terus tumbuh sementara
meiotiknya yang pertama. Akibat pembelahan meiotik ini, satu sel anak
menjadi ovum matang, yang berisi 46 kromosom (23 pasang). Sel anak
2. Fase Ovulasi
Pada sekitar hari ke-12 daur haid terjadi peningkatan drastis (6-10 kali
turun dan kadar progesteron mulai meningkat. Pada hari ke-14, folikel
granulosa juga ikut dilepaskan dan sel ini terus membungkus ovum
(Corwin, 2009).
oleh LH yang masih ada tetapi turun kadarnya. Dalam 10 hari, kadar
FSH dan LH sangat rendah dan, apabila tidak terjadi pembuahan ovum,
korpus luteum, kadar progesteron dan esterogen turun dengan cepat dan
mencapai titik terendah pada hari terakhir (hari 28) daur haid. Tidak
terdiri dari fase menstruasi; fase proliferatif yang berkaitan dengan fase
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi ketika tidak ada proses pembuahan ovum oleh
3. Fase Sekretorik
di sekitarnya. Saat arteriol berdilatasi, darah keluar dari area yang telah
terintegrasi. Fragmen jaringan endometrium, sekresi kelenjar glandular,
mucus dan sedikit darah akan terlepas dalam rongga uterus. Perdarahan
sebagai berikut:
1. Hipermenorea
gangguan hormonal.
2. Hipomenorea
kali/hari, lama haid 1-2 hari. Disebabkan oleh kekurangan estrogen dan
progesterone.
3. Menorrhagia
4. Amenore
Amenore ada 3 jenis yaitu amenore primer yaitu perempuan yang belum
haid pada usia 18 tahun atau lebih; amenore sekunder adalah hilangnya
haid setelah pernah haid; dan amenore fisiologi adalah amenore yang
5. Pseudoamenorrhea
saluran alat kelamin. Kelainan ini memiliki gejala nyeri siklik tanpa
6. Metroragia
diluar kehamilan disebabkan oleh karena luka yang tidak sembuh (Ca
7. Dysmenorrhea
Lismarni, 2013). Dismenore adalah haid yang nyeri yang terjadi tanpa
Puspita & Pranowowati, 2013; Harahap & Lismarni, 2013). Kondisi ini
menyebabkan nyeri yang khas pada perut bagian bawah, mual, kram
C. Dysmenorrhea Primer
tahun dari menarche atau sumber lain mengatakan pada tahun 2-3 tahun
yaitu:
dan flushing.
bronchial.
3. Patofisiologi Dysmenorrhea Primer
2002).
menimbulkan iskemia dan nyeri. Kadar PG F2α lebih tinggi selama dua
(Anisa, 2015).
muncul pada 24 jam dan setelah 2 hari menghilang (Sukarni & Magaret,
2013; dikutip Pertiwi, 2015). Nyeri dirasakan paling berat pada hari
daerah perut bagian bawah, tapi dapat menajalar sampai daerah paha
remaja lebih jelas dari pada wanita dewasa. Namun ada penelitian
Pertiwi, 2015).
d. Sindrom pramenstruasi
f. Obesitas (kegemukan)
h. Merokok
2015)
berkepanjangan.
k. Kurang berolahraga
D. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
Nyeri dapat diukur dengan skala inteistas nyeri (Smeltzer dan Bare,
2002), yaitu:
a. Verbal Descriptor Scale (VDS)
objektif. Skala ini berupa garis lurus yang terdiri dari tiga sampai lima
kata pendeskripsi yang terbagi dalam susunan jarak yang sama (Potter
& Perry, 2005). Penggolongan nyeri dimulai dari tidak nyeri, nyeri
ringan, nyeri sedanga, nyeri hebat, nyeri sangat hebat dan nyeri paling
hebat.
Gambar 2.1
Verbal descriptor scale (VDS)
Numerical rating scale (NRS) atau skala intensitas nyeri numerik lebih
digunakan adalah angka 0-10. Skala ini paling efektif untuk mengukur
Perry, 2005).
Gambar 2.2
Numerical rating scale (NRS)
Visual analog scale (VAS) atau skala analog visual adalah skala tidak
melabel subdivisi (Perry & Potter, 2005). Skala ini berbentuk garis
Ujung kiri biasanya menandakan tidak ada atau tidak nyeri dan ujung
kanan menandakan nyeri berat atau nyeri paling buruk (Perry & Potter,
Gambar 2.3
Visual Analog Scale (VAS)
Numerical Rating Scale (NRS) karena skala ini dinilai paling efektif
a. Jenis Kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri (Gil, 1990; dikutip Potter & Perry, 2005). Hanya
b. Makna Nyeri
d. Keletihan
e. Gaya Koping
akhir suatu peristiwa seperti nyeri (Gil, 1990; dikutip Potter &
2005).
dapat menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan
marah, menarik diri dan depresi. Nyeri yang cepat teratasi atau nyeri
h. Ansietas (Kecemasan)
nyeri.
i. Budaya
j. Usia
k. Efek Plasebo
4. Penatalaksanaan Nyeri
untuk menjadi sensitif terhadap suatu stimulus (Potter & Perry, 2005).
samping obat yang berbahaya bagi pasien (Harahap & Lismarni, 2013).
Pemakaian obat dalam mengatasi nyeri dengan dosis yang cukup tinggi
dapat bekerja sebagai racun dalam tubuh, meskipun sebagai terapi obat
untuk mengurangi resepsi dan presepsi nyeri secara aman serta tidak
nyeri antara lain stimulasi dan masase kutaneus, terapi es atau terapi air
bahwa terapi olahraga dan minum air putih dapat mengatasi dismenore.
1. Air
Air merupakan salah satu komponen penting bagi tubuh karena air
mengisi 70% dari berat tubuh. Tubuh memerlukan asupan air sebanyak
2,5 liter atau 8 gelas air setiap hari (Handoyo, 2014). Untuk
komponen tersebut (Potter & Perry, 2005). Air adalah pelarut bagi
semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun
sel dalam tubuh; menjaga tingkat cair aliran darah agar lebih mudah
Ningsih, Setyowati & Rahmah, 2013) bahwa fungsi air yang utama bagi
sel yang rusak; melarutkan dan membawa nutrisi, oksigen dan hormon
telah mati adalah dengan minum air. Salah satu yang harus di keluarkan
tubuh adalah darah menstruasi sebagai hasil des-kuamasi endometrium.
responden diminta untuk minum air putih minimal delapan gelas (2000
ml) per hari selama tiga hari sebelum menstruasi sampai hari pertama
2. Olahraga / Exercise
exercise adalah suatu aktivitas fisik yang terencana dan tersturktur yang
2014).
otak dan susunan saraf tulang belakang yang berfungsi sebagai opiate
endorphine empat samapai lima kali lebih banyak di dalam darah. Lalu
terjadi sinapsis antara neuron nyeri perifer dan neuron yang menuju otak
secara teratur pada saat sebelum dan selama haid, hal tersebut dapat
Ramadhani, 2014).
sebelum menstruasi. Latihan ini baiknya dilakukan setiap pagi atau sore
paha.
position.
memperbaiki postur tubuh dan menghindari rasa sakit yang terjadi pada
1) Cat Stretch
relaks.
posisi awal.
Gambar 2.7 Lower Trunk Rotation
3) Buttock/Hip Stretch
selama 20 detik
Gambar 2.10 Abdominal Strengthening: Curl Up
bokong.
punggung.
Gambar 2.12 Lower Abdominal Strengthening
relaks.
abdominal stretching dengan terapi kombinasi minum air putih dengan exercise
yaitu abdominal stretching yang peneliti sebut paket pereda. Peneliti akan
stretching (paket pereda). Cara yang peneliti lakukan adalah dengan meminta
seminggu dan satu kali pada hari pertama menstruasi berikutnya. Sedangkan,
sampai hari pertama dismenore meminum air putih minimal delapan gelas
(2500 ml) per hari dan melakukan abdominal stretching exercise pada minggu
ke-3 setelah menstruasi sebanyak 4 kali dalam seminggu dan satu kali pada hari
E. Peran Perawat
merawat orang yang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang
perawatan tertentu. Perawat memiliki peran yang penting dan strategis dalam
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keparawatan secara langsung atau tidak
serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini
pelayanan keperawatan.
4. Peran Sebagai Peneliti
F. Penelitan Terkait
1. Erpina (2013)
dengan rata-rata nyeri sebesar 4,81 dan standar deviasi 1,674. Setelah
skla nyeri maksimum 5 dengan rata-rata nyeri sebesar 2,06 dan standar
menstruasi.
berat.
(p > 0,05).
remaja putri kelas VII. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
test. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juli 2013. Hasil dari
pelvis pada latihan otot abdomen dengan latihan otot abdomen, rata-rata
3,19 dan nyeri haid pada latihan otot diafragma pelvis pada latihan otot
abdomen (II) adalah 2,13. Melihat perbedaan nyeri latihan I dan II dapat
dilihat dari varian beda. Varians bed ajika p < 0,05 dilihat dari levene’s
test yaitu 0,062 (artinya > 0,05) sehingga variannya sama. Nilai equal
Sumber : Smeltzer & Bare (2002); Anisa (2015); Potter & Perry
(2005); Ningsih (2011); Erpina (2013); Sudarma (2009)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
kerangka teori (tinjauan pustaka) atau hasil studi sebelumnya sebagai pedoman
penelitian ini yaitu skala nyeri dismenore primer sebelum dan sesudah
sebelum dan sesudah diberikan paket pereda. Secara garis besar konsep
Abdominal Stretching
Exercise
(Intervensi 1)
Skala Nyeri
(NRS)
Paket Pereda
(Intervensi 2)
Variabel confounding:
1. Kecemasan
2. Keletihan
3. Dukungan keluarga
B. Desain Penelitian
rancangan penelitian quasi experiment two group pre test dan post test design
tanpa grup kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan dua kelompok (O1 dan O2)
A O1 X1 O2
B O3 X2 O4
Keterangan:
A : Kelompok intervensi X1
B : Kelompok intervensi X2
exercise
exercise
C. Hipotesis Penelitian
paket pereda terhadap skala nyeri dismenore primer siswi kelas VIII
pereda terhadap skala nyeri dismenore primer siswi kelas VIII SMP
Negeri 42 Palembang.
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Hasil Skala
Penelitian Operasional Ukur Ukur
1 Intervensi Lembar Observasi 1= Nomi-
dismenore: observasi Kelompok nal
dengan
1. Abdominal Terapi intervesnsi
stretching nonfarmako- abdominal
exercise logis berupa stretching
exercise exercise
dengan 6
gerakan 2=
ditujukan Kelompok
pada siswi dengan
yang intervesnsi
mengalami paket
dismenore pereda
saat
menstruasi
dengan
kriteria
inklusi yang
ditentukan
peneliti.
2. Paket pereda Terapi
nonfarmako-
logis berupa
abdominal
stretching
exercise dan
minum air
putih
(2500ml)
ditujukan
pada siswi
yang
mengalami
dismenore
saat
menstruasi
dengan
kriteria
inklusi yang
ditentukan
peneliti.
2 Skala Nyeri Tingkat nyeri Nyeri Kuisioner, 0= Tidak Ordi-
Haid yang diukur dinilai ada nal
dirasakan dengan dengan keluhan
siswi pada kuisioner Numeric nyeri
saat pada saat Rating
menstruasi sebelum dan Scale 1 = Nyeri
sesudah (NRS) ringan
diberikan
2= Nyeri
intervensi
sedang
abdominal
stretching 3= Nyeri
exercise dan berat
paket pereda
4= Nyeri
berat
sekali
3 Variabel
confounding:
1. Kecemasan Perasaan yang Kecemasan Kuisioner, Ordi-
0= Tidak
dirasakan diukur dinilai nal
cemas
siswi pada dengan dengan
saat kuisioner Visual 10-20=
dismenore pada saat Analog Cemas
dan sesudah Scale ringan
menimbulkan diberikan (VAS)
masalah intervensi 30-70=
psikologis. Cemas
sedang
80-100=
Cemas
berat
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas VIII yang merasakan
data yang diperoleh dari SMP Negeri 42 Palembang siswi kelas VIII
2. Sampel
> 1 tahun.
dismenore sekunder.
berikut:
n= N.z² p.q.
d² (N-1) + z².p.q
Keterangan
q = 1 – p (100% – p)
n= 58,584
3,9604
n= 14,79
n= 15
F. Tempat Penelitian
G. Waktu Penelitian
yang dilakukan selama 5 bulan, mulai dari Januari hingga bulan Mei 2017.
Adapun jadwal dan time line penelitian terlampir pada proposal penelitian.
H. Etika Penelitian
yaitu:
keputusan dari responden, apakah responden tersebut mau ikut serta dalam
penelitian ini atau tidak melalui lembar persetujuan (inform concent) yang
oleh sebab itu peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada responden dan
and confidentialy)
nomor kode pada masing-masing lembar pengukuran skala nyeri serta tidak
benefits)
kedua terapi baik abdominal stretching exercise dan paket pereda sesuai
1. Data Demografi
Data responden yang mengalami nyeri saat menstruasi meliputi kelas, usia,
alamat tempat tinggal, nomor telpon, usia saat pertama kali menstruasi,
2. Kuisioner
nyeri pada remaja dengan dismenore. NRS telah teruji validitas dan
reabilitasnya 0,75-0,89.
bawah, masih dapat ditahan, masih bisa beraktivitas dan masih bisa
sulit berkonsentrasi belajar), 7-9 berarti nyeri berat (nyeri pada perut
nafsu makan, mual, badan lemas, tidak kuat beraktivitas, tidak dapat
berkonsentrasi belajar) dan 10 nyeri berat sekali (nyeri berat sekali pada
tidak mau makan, mual, muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga,
tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat tidur, tidak dapat beraktivitas,
dari rentang 0 -100. Angka 0 berarti tidak cemas, tenang dan rileks; 10-
PFS yang berisi 10 pertanyaan dengan skor terendah 1 dan tertinggi 10.
Setiap pertanyaan dalam PFS telah diuji validitas dan reabilitas dengan
nilai valid r>0,444 dan nilai reliabel yang diuji dengan Alpha Cronbach
dengan dengan nilai valid r>0,444 dan nilai reliabel yang diuji dengan
maksimal 40.
Prosedur pengumpulan data penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu
1. Tahap persiapan
a. Prosedur administrasi
pelaksanaan exercise.
pada titik tidak adanya kesalahan persepsi dan gerakan dalam melakukan
2. Tahap pelaksanaan
pengkajian atau kriteria sampel pada seluruh siswi kelas VIII SMP N 42
untuk mengisis data demografi meliputi usia, kelas, contact person, alamat
2.
menstruasi.
menit dan 1 kali pada hari pertama haid di siklus berikutnya dengan
pengawasan peneliti.
kombinasi terapi abdominal stretching exercise dan minum air putih, serta
responden.
menstruasi.
menit dan 1 kali pada hari pertama haid di siklus berikutnya dengan
pengawasan peneliti.
untuk meminum air putih minimal 8 gelas (2500 ml) per hari pada
peneliti akan memberikan self report minum air putih yang diisi oleh
responden.
6) Peneliti datang mengobservasi responden ke sekolah ataupun ke rumah
stretching exercise dan menunjukkan self report minum air putih pada
dukungan keluarga, serta memberikan self report minum air putih pada
1. Pengelolahan Data
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data
a. Editing
memeriksa kembali data hasil pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah
komputer.
b. Coding
pengkodean, yaitu merubah data huruf pada kuisioner tertutup atau semi
cemas sedang dan 80-100= cemas berat. Coding yang digunakan pada
variabel keletihan 1-3= letih ringan, 4-7= letih sedang dan 8-10= letih
(≤ nilai mean atau nilai median) dan 1= tidak mendukung (≥ nilai mean
c. Processing
Data yang telah diberi kode dari masing – masing responden yang
berbentuk angka atau bilangan, selanjutnya di proses agar data yang sudah
d. Cleaning
e. Mengeluarkan informasi
a. Univariat
b. Bivariat
bivariat, yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variabel atau lebih
dengan berbagai uji statistik yang sesuai dengan masalah dan metode
mewakili populasi atau bisa digeneralisasi pada populasi yang teliti pilih
normal, maka teknik analisa data bivariat yang digunakan adalah uji
data normal, maka teknik analisa data bivariat yang digunakan adalah uji
bila tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan 0, jumlah sampel
antara 20-40 dan apabila bentuk tabel lebih dari 2x2 misalnya 2x3, maka
jumlah cell dengan frekuensi harapan yang <0,05 tidak boleh >20%.
Namun jika jumlah sampel antara 20-40 dan ada cell yang nilai frekuensi
2016).
DAFTAR PUSTAKA
6(1)
Andrews, Gilly. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. (2nd ed). Jakarta:
EGC.
Aryulina, Diah, dkk. (2007). Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. (4th ed).
Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. (3rd ed). Jakarta: EGC.
Daley, Debra. (2015). 30 Menit untuk Bugar & Sehat. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Daroji, & Haryati. (2007). Konsep dan Penerapan SAINS Biologi 2 untuk Kelas VIII
Efriyanthi, IGAA Sri, Suardana, I Wayan, & Suari, Wayan. (2015). Pengaruh Terapi
Nyeri Menstruasi Pada Remaja Siswi Kelas VIII di SMP Negeri 1 Indrala.
Kesehatan.
Handoyo, Koko. (2014). Khasiat & Keajaiban Air Putih. Jakarta: Dunia Sehat.
Hapsari, Retno Wida & Anasari, Tri. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Napas
Harahap, Darnisah Umala & Lismarni. (2013). Pengaruh Senam Dismenore Terhadap
Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Baso 2013.
Hastono, Sutanto Priyo & Sabri, Luknis. (2011). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajwali
pers.
Marlinda, Rofli, Rosalina, & Purwaningsih, Puji. (2013). Pengaruh Senam Dismenore
Marni, & Ambarwati, Retno. (2015). Efektivitas Relaksasi Napas Dalam Terhadap
2017).
Ningsih, Ratna. (2011). Efektivas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Ningsih, Ratna, Setyowati & Rahma, Hayuni. (2013). Efektivas Paket Pereda Nyeri
Cipta.
Medika.
Pamungkas, Rian Adi, dkk. (2016). Statistik Untuk perawat & Kesehatan. Jakarta:
TIM.
Pertiwi, Mitra. (2015). Pengaruh Imajinasi Terbimbing Terhadap Nyeri Dismenore
Potter, Patricia A., & Perry, Griffin Anne. (2005). Buku Ajar Fundamental
Potter, Patricia A., & Perry, Griffin Anne. (2005). Buku Ajar Fundamental
Purwanti, Endang, Puspita, Dewi, & Pranowowati, Puji. (2014). Faktor-faktor yang
Ungaran, (http://perpusnwu.we.id/karyailmiah/documents/4079.docx,
(http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3704.pdf, diperoleh 16
Februari, 2017).
Salbiah. (2015). Penurunan Tingkat Nyeri Saat Menstruasi Melalui Latihan Abdominal
Aksara.
Saputri, Maya F E., dkk. (2013). Manfaat Penambahan Latihan Otot Diafragma Pelvis
Pada Latihan Otot Abdomen Terhadap Dismenore Primer Pada Remaja Putri.
Jakarta: EGC.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. (2nd ed). Jakarta:
Graha Ilmu.
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. (2nd ed). Jakarta:
EGC.
Shopia, Frenita, Sarumpaet, Sori Muda, & Jemadi. (2013). Faktor-faktor yang
Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja oleh InfoDatin Pusat Data dan Informasi
http://www.depkes.go.id/resources/download/puspadatin/infodatin/infodatin-
Sloane, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Supardi, Sudibyo & Rustika. (2013). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: TIM.
Frebuari, 2017).
Wahyuni, Sri, & Indahsari, Lilik Nur. (2014). Efektifitas Terapi Kombinasi Abdominal
(jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1131, diperoleh 1
Februari, 2017).
Wulandari, Septiana & Ungsianik, Titin. (2013). Status Gizi, Aktvitas Fisik, dan Usia
B. Tujuan
Untuk melihat keefektifan abdominal stretching exercise terhadap skala nyeri
dymenorrhea primer.
C. Alat
1. Alat tulis
2. Lembar informed consent responden
3. Pedoman abdominal stretching exercise
4. Lembar data demografi dan karakteristik menstruasi responden
5. Kuisioner skala nyeri (NRS), kecemasan (VAS), keletihan (PFS) dan dukungan
keluarga
6. Lembar observasi
7. Bola stretching
8. Arloji/Stopwatch
8) Buttock/Hip Stretch
Posisi awal: berbaring terlentang, lutut ditekuk.
c) Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada paha kiri
diatas lutut
d) Pegang bagian belakang paha dan tarik ke arah dada senyaman
mungkin. Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan
bersuara, kemudian kembali ke posisi awal dan relaks.
Gambar 2.8 Buttock/Hip Stretch
Latihan dilakukan sebanyak 3 kali
9) Abdominal Strengthening: Curl Up
Posisi awal: berbaring terlentang, lutut di tekut, kaki di lantai, tangan di
bawah kepala.
d) Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong ke arah langit-langit.
Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara
d) Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada sambil menarik tumit dan
bola, kencangkan otot bokong. Jangan melengkungkan punggung.
b. Pada hari pertama dismenore, responden diminta mengisi kuisioner skala nyeri
menggunakan Numerik rating scale (NRS) terlebih dahulu sebelum dilakukan
abdominal stretching exercise. Setelah 15 menit melakukan abdominal
stretching exercise responden diminta mengisi lagi kuisioner skala nyeri
menggunakan Numerik rating scale (NRS), kuisioner kecemasan (VAS),
kuisioner keletihan (PFS) dan kuisioner dukungan keluarga. Hasil observasi
dicatat pada lembar observasi abdominal stretching exercise.
c. Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atas
keterlibatannya dalam penelitian.
Lampiran 2
PAKET PEREDA
A. Paket Pereda
Paket pereda merupakan suatu terapi mandiri yang diberikan kepada remaja yang
mengalami nyeri haid meliputi gabungan terapi abdominal stretching exercise dan
minum air putih yang dilakukan pada minggu ke-3 setelah menstruasi sebanyak 4
kali dalam 1 minggu sampai pada hari pertama siklus menstruasi berikutnya.
B. Tujuan
Untuk melihat keefektifan paket pereda terhadap skala nyeri dymenorrhea primer.
C. Alat
a. Alat tulis
b. Lembar informed consent responden
c. Pedoman paket pereda
d. Lembar data demografi dan karakteristik menstruasi responden
e. Kuisioner skala nyeri (NRS), kecemasan (VAS), keletihan (PFS) dan
dukungan keluarga
f. Lembar self report minum air putih
g. Lembar observasi
h. Bola stretching
i. Arloji/Stopwatch
1) Cat Stretch
Posisi awal: tangan dan lutut di lantai.
a. Punggung dilengkungkan, perut digerakkan ke arah lantai senyaman
mungkin. Tegakkan dagu dan mata melihat lantai. Tahan selama 10
detik sambil dihitung dengan bersuara, lalu relaks.
3) Buttock/Hip Stretch
Posisi awal: berbaring terlentang, lutut ditekuk.
e) Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada paha kiri
diatas lutut
f) Pegang bagian belakang paha dan tarik ke arah dada senyaman
mungkin. Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan
bersuara, kemudian kembali ke posisi awal dan relaks.
Gambar 2.8 Buttock/Hip Stretch
Latihan dilakukan sebanyak 3 kali
4) Abdominal Strengthening: Curl Up
Posisi awal: berbaring terlentang, lutut di tekut, kaki di lantai, tangan di
bawah kepala.
g) Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong ke arah langit-langit.
Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara
f) Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada sambil menarik tumit dan
bola, kencangkan otot bokong. Jangan melengkungkan punggung.
3. Pada hari pertama dismenore, responden diminta mengisi kuisioner skala nyeri
menggunakan Numerik rating scale (NRS) terlebih dahulu sebelum dilakukan
abdominal stretching exercise. Setelah 15 menit melakukan abdominal
stretching exercise responden diminta mengisi lagi kuisioner skala nyeri
menggunakan Numerik rating scale (NRS), kuisioner kecemasan (VAS),
kuisioner keletihan (PFS) dan kuisioner dukungan keluarga, serta
memberikan self report minum air putih pada peneliti. Hasil observasi dicatat
pada lembar observasi paket pereda.
4. Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atas
keterlibatannya dalam penelitian
Lampiran 3
(Informed Consent)
Nama :
Kelas :
Alamat :
menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Arliga Putri
Rizki, mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya dengan judul “Efektifitas Abdominal Stretching Exercise dan Paket Pereda
Terhadap Skala Nyeri Dysmenorrhea Primer”. Setelah mendapat penjelasan mengenai
penelitian dan memahami informasi yang diberikan, saya sadar bahwa penelitian ini
tidak akan berdampak negative bagi saya. Dengan ini saya menyatakan bersedia
menjadi responden pada penelitian ini. Demikianlah pernyataan ini saya buat agar
digunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, 2017
Responden
Lampiran 4
DATA RESPONDEN
Tanggal :
A. Data Demografi
1. Kelas :
2. Usia :
3. No. Telpon :
4. Alamat :
B. Karakteristik Menstruasi
……………Tahun
4. Tulisakan tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) dua bulan sebelumnya?
Lampiran 5
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan
tingkat nyeri yang anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid (dismenore primer).
Semakin besar angka maka semakin berat keluhan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sekali
Keterangan:
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan
tingkat nyeri yang anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid (dismenore primer).
Semakin besar angka maka semakin berat keluhan.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Sekali
Keterangan:
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Silahkan isi pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang menurut anda paling
tepat dalam menggambarkan perasaan ketika mengalami keletihan/kelelahan
pada saat nyeri haid (dismenore)
Pilihlah jawaban untuk setiap pertanyaan dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu kolom kosong di atas angka. Semakin besar angka maka semakin
berat keluhan.
1. Pada tingkat manakah anda dapat menggambarkan keluhan keletihan yang sedang
anda rasakan pada saat nyeri haid (dismenore)?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Pada tingkat manakah keluhan keletihan yang anda rasakan pada saat nyeri haid
(dismenore) yang menyebabkan anda terganggu dalam menyelesaikan tugas
pekerjaan/ kegiatan sekolah?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Kuat Lemah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Segar Lelah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Giat Lesu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Terjaga Mengantuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Bersemangat Malas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
Gembira Sedih
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10. Pada tingkat manakah perasaan anda pada saat nyeri haid (dismenore)?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
1-3 : Keluhan ringan
4-7 : Keluhan sedang
8-10 : Keluhan berat
Lampiran 8
Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Mohon anda memberikan tanda centang (√) pada bagian sebelah kanan dari pernyataan
dibawah ini sesuai dengan yang anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid
(dimenore).
1. Keluarga menunjukkan
kepeduliannya dengan mengajak
untuk membicarakan masalah nyeri
haid yang saya hadapi.
4. Keluarga membeli/menyediakan
keperluan untuk menstruasi/haid,
seperti pembalut atau jika saya ingin
membeli keperluan untuk haid sendir,
maka keluarga mau memberikan uang
kepada saya.
Petunjuk Pengisian
Anda diminta untuk meminum air putih minimal 8 gelas sehari (2500ml) dan memberi tanda untuk jumlah gelas yang
diminum disetiap waktunya pada self report .
Waktu
Kegiatan
No. Januari Februari Maret April Mei
2. Pengajuan judul
3. ACC judul
4. Studi pendahuluan
6. Seminar proposal
7. Perbaikan proposal
8. Penelitian, Konsultasi dan
bimbingan
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 04021181320007
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 04021181320007