Vous êtes sur la page 1sur 8

1

PENGEMBANGAN SELF ASSESSMENT SEBAGAI ALAT EVALUASI


PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KONSERVASI PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNDIKSHA

Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti


Program Studi S3 Ilmu Pendidikan
E-mail : sanjayantihervina@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini difokuskan untuk mengembangkan self assessment sebagai
alat evaluasi pendidikan karakter berbasis konservasi pada mahasiswa Pendidikan Fisika
FMIPA Undiksha. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil angket untuk memperoleh
bukti identifikasi kelayakan self assessment sebagai alat evaluasi dan hasil uji coba produk.
Data kelayakan alat evaluasi dan hasil uji coba produk selanjutnya dianalisis menggunakan
deskriptif persentase. Uji validitas isi dan validitas konstruk digunakan untuk mengetahui
kelayakan instrumen. Hasil uji validitas isi pada penelitian yaitu 75 % sehingga
menunjukkan alat evaluasi ini layak untuk digunakan sedangkan berdasarkan validasi
konstruk diperoleh 39 butir soal yang tergolong valid. Uji validitas dilakukan dengan
korelasi product moment yang mengkorelasikan dengan taraf signifikan 5%. Koefisien
reliabilitas alat evaluasi yang dikembangkan melalui persamaan alpha diperoleh nilai r =
0,792, koefisien ini menunjukkan klasifikasi tinggi.

ABSTRACT
This study is a kind of research and development (R&D), which is focused on developing
self-assessment as evaluation instrument of conservation based character education for
Undiksha Physics Education student. Data of the research were obtained from feasibility
and product testing, then analyzed using descriptive percentages. Content validity and
construct validity test are used to determine the instrument feasibility. The results of content
validity test was 75% , it showed that instrument was feasibility to used, whereas based on
construct validation test obtained that 39 items were valid. Validity test in this research
used product moment correlation with the significant level of 5%. The value of reliability
coefficient for the evaluation instrument that developed by an equation alpha are r = 0.792,
this coefficient indicates an high classification.

PENDAHULUAN nilai yang baik dan menjaganya dalam


kesadaran setiap orang. Sebuah lingkungan
Pendidikan karakter merupakan yang dapat mengubah nilai menjadi sebuah
usaha yang disengaja untuk kebaikan dan mengembangkan kesadaran
mengembangkan karakter yang baik intelektual menjadi kebiasaan personal
berdasarkan nilai-nilai inti yang baik untuk dalam pikiran, perasaan, dan tindakan.
individu dan masyarakat. Salah satu Keteladanan guru dalam implementasi
lembaga yang dapat berperan dalam pendidikan karakter memiliki ruang
pendidikan karakter adalah perguruan lingkup pengaruh yang cukup signifikan.
tinggi. Dengan catatan, dalam lingkungan Maka dari itu perlu adanya suplai guru yang
perguruan tinggi tersebut tersedia suatu dapat memberikan keteladanan kepada
lingkungan moral yang menekankan nilai- mahasiswanya. Universitas Pendidikan
2

Ganesha (Undiksha) sebagai lembaga yang disampaikan oleh Hindarto (2010)


pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab yang menyebutkan bahwa setiap mata
dalam mengembangkan misi pendidikan kuliah mempunyai content yang sangat
karakter kepada mahasiswa. Lebih-lebih berharga dan relevan dengan nilai-nilai
sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga pendidikan karakter. Menurut Supriyono
Kependidikan (LPTK), sudah sepantasnya Koes H (2012) terdapat tiga bagian penting
jika Undiksha senantiasa melibatkan diri dari pendidikan Fisika yang memuat
dalam setiap aspek pengembangan karakter yaitu unsur karakter yang termuat
pendidikan nasional, termasuk dalam bidang Fisika dan profil Fisikawan,
pengembangan pendidikan karakter kurikulum Fisika dari tingkat SD/MI
ini, karena nantinya tenaga kependidikan sampai perguruan tinggi, dan interaksi pola
(guru) merupakan sosok yang akan pembelajaran Fisika. Cara
memberikan contoh kepada peserta didik. mengaktualisasikan pendidikan karakter
melalui mata pelajaran Fisika dapat
Pendidikan karakter yang dilakukan dengan cara keteladanan guru
dikembangkan di Undiksha adalah dan dengan mengintegrasikan ke dalam
pendidikan karakter berbasis konservasi. Ini pembelajaran Fisika.
dimaksudkan bahwa penyemaian nilai-nilai
karakter kepada mahasiswa harus dilandasi Karakter yang dimaksudkan dalam
oleh niat baik untuk merawat, memelihara, pendidikan karakter sering dikaitkan
menjaga, dan mengembangkan lingkungan dengan seberapa baik seseorang. Seseorang
fisik dan sosial serta nilai-nilai budaya demi yang menampilkan kualitas personal yang
terwujudnya kehidupan harmoni antara cocok dengan yang diinginkan oleh
lingkungan hidup dan manusianya. masyarakat maka dia disebut sebagai orang
Pendidikan karakter berbasis konservasi yang mempunyai karakter yang baik.
yang diterapkan di Undiksha Mengembangakan kualitas karakter sering
diselenggarakan secara terpadu yang dilihat sebagai tujuan pendidikan dimana
dikemas dalam dua program, yaitu: (1) komponen ini merupakan aspek afektif
program pendidikan karakter dalam dalam standar pendidikan nasional. Nilai-
pembelajaran; (2) program pembinaan nilai pendidikan karakter tidak cukup jika
karakter melalui kegiatan pembinaan hanya diintegrasikan dalam pembelajaran
kemahasiswaan. Melalui keterpaduan maupun kurikulum, tetapi juga harus
kegiatan di bidang pembelajaran dan terintegrasi dalam penilaian. Penilaian
kemahasiswaan, diharapkan dapat tercipta (assessment) sebagai sub sistem pendidikan
budaya kampus yang mampu menyemaikan nasional juga harus fokus dan terlibat dalam
dan menumbuh suburkan nilai- nilai proses pengembangan kemampuan dan
karakter di kalangan sivitas akademika pembentukan watak atau karakter peserta
Undiksha (Sadia, 2013). Nilai utama didik.
karakter Undiksha yang sekaligus juga
merupakan visi Undiksha, yaitu Menjadi Karaburk (2017) menyebutkan
Universitas Unggul Berlandaskan bahwa assessment alternatif atau portofolio
Falsafah Tri Hita Karana di Asia Pada mampu memetakan atau meningkatkan
Tahun 2045 menjadi acuan bagi kualitas dalam hal credibility,
pengembangan nilai-nilai karakter luhur transferability, dependability dan
Undiksha yang mencakupi delapan pilar authenticity. Assessment alternatif tersebut
nilai, yaitu religius, jujur, peduli, santun, salah satunya adalah self assessment.
toleran, demokratis, cerdas, dan tangguh. Berdsarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh Zulrahman (2007) self assessment
Nilai utama karakter yang akan dapat digunakan sebagai penilaian sumatif
dikembangkan tidak hanya dilakukan pada dan formatif. Penelitan yang dilakukan oleh
mata kuliah yang berhubungan dengan Asih (2010) menyimpulkan bahwa self
kepribadian, tetapi dikembangkan juga assessment dapat digunakan sebagai
kedalam semua mata kuliah, sebagaimana penilaian sikap ilmiah siswa. Menurut
3

Farisi (2012) penilaian diri atau self dan meningkatkan kualitas produk
assessment merupakan sistem penilaian berdasarkan hasil penilaian ahli.
yang berorientasi pada pendidikan karakter. Penilaian pakar atau uji ahli,
Pada pelaksanaan pendidikan karakter melibatkan dua orang yang ahli dalam
berbasis konservasi di Undiksha belum ada bidang psikologi atau psikometri dan
alat evaluasi yang digunakan untuk ahli dalam bidang pembelajaran
memberikan gambaran karakter mahasiswa pendidikan Fisika, kedua pakar ini
Undiksha, untuk itu penulis mengadakan penilaian terhadap draf
mengembangkan self assessment sebagai alat evaluasi diri mahasiswa yang
alat evaluasi pendidikan karakter berbasis dikembangkan.
konservasi. d) Validasi Konstruk
Pada tahap ini peneliti melakukan uji
validasi konstruk dengan
METODE menggunakan product moment untuk
mengetahui validitas soal dan
Penelitian ini termasuk dalam metode persamaan alpha untuk mengetahui
penelitian dan pengembangan (Research tingkat reliabilitas soal
and Development). Metode ini adalah e) Revisi Produk
sebuah proses untuk memvalidasi produk Pada tahap ini peneliti menghitung
yang sedang dikembangkan (Sugiyono validitas dan realibilitas dari produk
2008). Metode penelitian ini digunakan yang dikembangkan, dalam hal ini self
untuk menghasilkan produk tertentu dan assessment. Kemudian membuang
menguji keefektifan produk tersebut. bagian yang tidak valid dan reliabel.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam f) Uji Coba Skala Terbatas
penelitian ini adalah sebagai berikut: Setelah melakukan revisi produk, self
assessement diuji cobakan untuk
a) Studi Literatur
mengetahui karakter yang ada pada 63
Beberapa hal yang peneliti lakukan
mahasiswa yaitu, mahasiswa mata
pada tahap ini meliputi: membuat
kuliah Fisika Dasar 2 rombel 1, dengan
langkah-langkah pelaksanaan self
jumlah 26 mahasiswa dan pada
assessment sesuai dengan teori yang
mahasiswa mata kuliah Metodologi
ada, menentukan aspek-aspek yang
Penelitian rombel 4, dengan jumlah 37
akan diukur (karakter mahasiswa
mahasiswa.
Undiksha dengan berbasis konservasi),
g) Penyempurnaan Produk
menentukan ciri-ciri atau indikator
Pada tahap ini alat evaluasi diperbaiki
karakter mahasiswa berbasis
berdasarkan data yang diperoleh dari
konservasi, dan menuangkan kedalam
hasil uji coba pemakaian. Data tersebut
butir- butir soal.
dianalisis untuk mengetahui
b) Penulisan Butir Soal
kekurangan dan kesulitan penerapan
Butir-butir soal kartakter mahasiswa
alat evaluasi.
Pendidikan Fisika FMIPA Undiksha
h) Produk Final
yang dikembangkan mengacu pada
Produk final merupakan produk hasil
skala model Likert. Butir soal ini
penyempurnaan dari uji coba
memiliki empat pilihan jawaban yaitu
pemakaian produk skala luas dan revisi
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
produk.
Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai
(STS) dengan rentang nilai skor satu
sampai dengan empat. Perntayaan
dalam butir-butir soal dari dua arah Tahap pengembangan self
yaitu positif dan negatif. assessment sebagai alat evaluasi pendidikan
c) Penilaian Ahli atau Validasi Isi karakter berbasis konservasi dapat
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui digambarkan sebagai berikut.
kelayakan produk yang dikembangkan
4

Penggalian potensi Merencanakan desain Menyusun Instrumen Penelitian


dan masalah melalui pelaksanaan self assessmetn (kisi-kisi skala, skala karakter,
kajian literatur dan rancangan penelitian lembar validasi ahli, angket
mahasiswa dan dosen, lembar
penilaian dosen )

Uji coba produk skala Validasi Konstruk Penilaian produk


terbatas pada 2 kelas yakni produk dengan oleh pakar
rombel Fisika dasar 2 dan persamaan product (kurikulum
Metodologi Penelitian moment dan alpha pembelajaran,
psikometri)

Mengevaluasi hasil
uji coba produk,
dokumentasi,
mengkaji dan Produk Final
memperbaiki
kekurangan yang ada
dan Revisi

Gambar 1. Rancangan Penelitian pengembangan Self Assessment sebagai Alat


Evaluasi Pendidikan Karakter

HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut dikembangkan ke dalam 19


indikator dan 60 butir soal soal, dengan 49
Butir-butir karakter yang akan butir soal arah positif serta 11 butir soal
dikembangkan mengacu pada skala model negatif.
Likert, dengan empat pilihan jawaban yaitu:
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai Penilaian salah satu instrumen
(TS), dan sangat tidak sesuai (STS). dalam pengembangan instrumen self
Rentang nilai satu sampai dengan empat. assessment yang dilakukan oleh ahli
Pernyataan dalam butir- butir soal dari dua dirancang oleh peneliti dengan merujuk
arah yaitu positif dan negatif. pada kaidah-kaidah penulisan skala yang
disampaikan oleh Edward (Azwar,
Terdapat delapan nilai yang 2005:114-119). Penilaian ini akan
dikembangkan dalam butir soal evaluasi dilakukan oleh dua ahli. Hasil penilaian
diri mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA kelayakan disajikan dalam tabel berikut.
Undiksha yaitu religius, jujur, peduli,
toleran, demokratis, santun, cerdas, dan
tangguh. Masing-masing aspek dijabarkan
dalam beberapa indikator. Delapan nilai
5

Tabel 1. Hasil Penilaian Kelayakan Self assessment Sebagai Alat Evaluasi oleh Pakar

Penilai Ahli Prosentase


(Kriteria)
1 Pendidikan Fisika 65%
FMIPA Undiksha (layak)
2 Dosen BK FIP Undiksha 85%
(sangat layak)

Dari Tabel.1 dapat dilihat bahwa Sampel diambil dengan teknik


alat evaluasi diri mahasiswa yang akan purposive random sampling. Ada 26
digunakan termasuk dalam kriteria layak mahasiswa semester 2 (Fisika Dasar 2
dengan presentase 75%. rombel 1) dan 37 mahasiswa semester 4
(Labfis 4 rombel 2). Pelaksanaan uji coba
Validasi konstruk dilakukan self assessment ini sesuai dengan tahapan
dengan menggunakan persamaan product yang disampaikan oleh Falkicov
moment. Butir soal dalam alat evaluasi (Orsmond, 2004:16) Menurut Falkicov
dikatakan valid jika hasil perhitungan r (Orsmond, 2014:16) pertama yang
dikonsultasikan pada tabel nilai koefisien dilakukan adalah membuat variabel yang
korelasi dengan tabel nilai koefisien akan diidentifikasikan dan pengukuran
korelasi ( r ) pada taraf signifikan 5 %, jika manfaat yang akan diperoleh untuk suatu
r > r maka butir soal tersebut valid. Reliabel mata pelajaran. Kedua, pelatihan
tidaknya instrumen ditentukan dengan pelaksanaan self assessment. Ketiga,
mengkonsultasikan r tabel pada taraf menyampaikan informasi secara tulisan.
signifikan 5 %. Jika hasil > r maka Keempat, menjelaskan alasan penggunaan
instrumen dinyatakan dan dapat digunakan self assessment. Tahap pertama sudah
untuk mengambil data penelitian. Uji dilakukan peneliti dengan penyusunan alat
validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada evaluasi. Pada uji coba ini tidak dilakukan
kelas Fisika Dasar 2 rombel 1 dengan penelitian karena sebagian besar dari objek
jumlah mahasiswa 26 mahasiswa. Dengan penelitian sudah pernah melakukan
persamaan product moment diperoleh 39 penilaian diri atau self assessment.
soal yang dinyatakan valid. Tiga puluh Informasi mengenai penggunaan self
sembilan soal tersebut mewakili ke-8 nilai assessment disampaikan secara tertulis,
yang di ujikan. dapat dilihat pada bagian pengantar alat
Bedasarkan perhitungan dengan evaluasi diri mahasiswa.
menggunakan persamaan alpha cronbach Setelah melakukan uji coba
didapatkan nilai reliabilitas soal 0,792. pelaksanaan self assessment peserta
Angka tersebut memiliki arti bahwa diklasifikasikan kedalam empat kelompok
perbedaan variasi yang tampak pada skor yaitu: MK (Mulai Karakter), MB (Mulai
tersebut mampu mencerminkan 79,20% Berkembang), MT (Mulai Terlihat), dan BT
dari variasi yang terjadi pada skor murni (Belum Terlihat). Hal ini sesuai dengan
kelompok subjek penelitian. Koefisien desain induk pendidikan karakter yang
0,792 menunjukkan bahwa alat evaluasi diri dekeluarkan Depdiknas pada tahun 2010.
tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi Keempat hal tersebut mempunyai makna
(Azwar, 2003). terjadinya proses pembangunan karakter.
Uji coba pelaksanaan self MK atau Mulai karakter apabila peserta
assessment pada penelitian ini dilakukan didik terus menerus memperlihatkan
dengan uji coba skala terbatas. Self perilaku yang ada dalam indikator secara
assessment dilakukan pada mahasiswa konsisiten karena selain sudah memiliki
semester 2 dan mahasiswa semester 4. kepahaman, kesadaran, dan mendapat
6

penguatan lingkungan baik lingkungan terjadi karena peserta didik baru


yang kecil ataupun luas, juga sudah tumbuh mempunyai pemahaman dan penguatan
kematangan moral (autonomi) pada diri lingkungan terdekat (heteronomi). BT atau
peserta didik. MB atau Mulai Berkembang Belum Terlihat apabila peserta didik belum
apabila peserta didik sudah mulai ada tanda memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku
awal perilaku sesuai yang dinyatakan dalam sesuai yang dinyatakan dalam indikator
indikator dan sudah mulai konsisten, karena karena belum memahami makna dari nilai
sudah ada pemahaman, kesadaran, serta tersebut (anomi).
penguatan lingkungan terdekat dan
lingkungan luas (sosionomi). MT atau Hasil uji coba pemakaian self
Mulai Terlihat, apabila peserta didik sudah assessment sebagai alat evaluasi dapat
mulai memperlihatkan tanda awal perilaku dilihat pada Tabel 2.
sesuai dengan yang dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisiten, hal ini

Tabel 2. Hasil Penerapan Self Assessment


NO NILAI KETERANGAN
MK % MB % MT % BT %
1 Religius 45 71% 18 29% 0 0% 0 0
2 Jujur 8 13% 48 76% 7 11% 0 0
3 Peduli 25 40% 38 60% 0 0% 0 0
4 Toleran 45 71% 18 29% 0 0% 0 0
5 Demokratis 31 49% 32 51% 0 0% 0 0
6 Santun 44 70% 19 30% 0 0% 0 0
7 Cerdas 16 25% 46 73% 1 2% 0 0
8 Tangguh 40 63% 23 37% 0 0% 0 0

Data tersebut memperlihatkan bagian pengantar terdapat kesalahan


bahwa seluruh nilai yang dikembangkan perintah untuk memilih alternatif jawaban.
dalam pendidikan karakter berbasis Peneliti menuliskan “hanya memilih satu
konservasi telah ada dalam diri mahasiswa dari lima alternatif jawaban yang tersedia”,
pendidikan Fisika FMIPA Undiksha. Hasil kata lima diganti dengan empat karena
uji coba ini menunjukkan bahwa alat peneliti hanya menyediakan empat
evaluasi yang dibuat dapat diterapkan alternatif jawaban.
dalam mengevaluasi pendidikan karakter
berbasis kenservasi pada mahasiswa Kedua, ada perubahan arah butir
pendidikan Fisika FMIPA Undiksha. Alat soal dari positif ke negatif dan sebaliknya.
ini telah mampu memperlihatkan gambaran Butir 8 yang awalnya dimasukkan ke dalam
mengenai karakter yang terdapat pada arah negatif menjadi positif, dan butir 39
mahasiswa pendidikan Fisika FMIPA yang awalnya positif menjadi negatif.
Undiksha.
Tahap akhir dari penelitian ini SIMPULAN
adalah penyempurnaan produk. Produk
akhir produk ini berupa alat evaluasi diri Berdasarkan hasil penelitian dan
mahasiswa dan panduan menilai karakter pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
mahasiswa. Terdapat beberapa perubahan
1. Berdasarkan validasi isi butir soal
dalam pembuatan produk ini. Pertama, pada
alat evaluasi diri mahasiswa yang
7

dinilai oleh pakar, butir soal layak Chao-Shun, Cheng and Lee Ro-Yu. (2007).
untuk di gunakan sebagai alat Caharacter Education and Character
evaluasi pendidikan karakter Trai Development: An Enrichment for
berbasis konservasi bagi College Students. Paper Presented at
mahasiswa Pendidikan Fisika the 2007 seminar of Kao Yunan
FMIPA Undiksha. University for General Education, May
2. Berdasarkan validasi konstruk 25, 2007 at Kao-Yuan University.
diperoleh 39 butir soal yang Kaohsiung County, ROC.
tergolong valid. Uji validitas
dilakukan dengan korelasi product Cole, C. (2004). Caharacter Developments
moment yang mengkorelasikan as an Outcome of the Ohio Northern
dengan taraf signifikan 5%. University Educational Experience.
3. Koefisien reliabilitas alat evaluasi Journal of College and Character. Vol
yang dikembangkan melalui 5, Isuue 1.
persamaan alpha diperoleh nilai r = Depdiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan
0,792, koefisien ini menunjukkan Pendidikan Karakter. Jakarta:
klasifikasi tinggi. Depdiknas.
4. Aspek nilai yang paling banyak
dapat dinilai dengan menggunakan Depdiknas. 2010. Pengembangan Budaya
alat ini adalah demokratis dan dan Karakter Bangsa. Jakarta:
santun. Depdiknas
Griyani. 2013. Pengembangan Biology
Experimental Guide Berbasis Komik
DAFTAR PUSTAKA Sebagai Media Pembelajaran
Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Praktikum Biologi Untuk Kelas VII
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. SMP RSBI. Skripsi Undiksha.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Semarang: tidak diterbitkan

Asih. 2010. Pemanfaatan jejaring facebook Farisi, Muhammad Imam. 2012.


dalam Self assessment online untuk Pengembangan Asesmen Diri Peserta
menilai sikap ilmiah Peserta didik pada didik (Student Self- Assessment)
hasil kerja praktikum pencemaran air. sebagai Model Penilaian dan
Skripsi UPI. Bandung: tidak Pengembangan Karakter.
diterbitkan. Disampaikan dalam Konferensi Ilmiah
Nasional. Surabaya: Universitas
Azwar, Safuddin. 2003. Reliabilitas dan Negeri Surabaya.
Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Buku
Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Teori dan Pengukurannya. Karakter Berbasis Konservasi:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pengalaman Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Widya Karya
Aynur Pala. (2011). The Need for Character Pres.
Education. International journal of
Social Sciences and Humanity Studies. Karaburk, 2017. Relationships Between
Vol. 3, 2011 ISSN:1309-8063 (online). Character Education and School
Climate. International Education
Benninga, J.S. dan Marvin W Berkowitz, Studies; Vol. 9, No. 6; ISSN 1913-
Phyllis Kuehn, Karen Smith. (2003). 9020 E-ISSN 1913-9039
The Relationship of Character
Education Impementation and Hindarto, Nathan. 2010. Pendidikan
Academic Acheivement in Elementary Karakter Dalam Pembelajaran Fisika
Schools. Journal of Research in Modern. Pidato Pengukuhan Guru
Character Education, 1(1) pp 19-32. Besar disampaikan dalam Rapat Senat
8

Terbuka Universitas Negeri Semarang Assessment. Newzeland: The


pada hari Kamis, 25 November 2010. University of WAIKATO
Koes H, Supriyono. 2012. Membangun Strange, C.C. (2004). Measuring Up:
(sebagian) Karakter Pelajar Melalui Defining and Assessing Outcomes of
Pendidikan Fisika. Disampaikan Character in College. New Directions
dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah for Institutional Research, No 122,
XXVI HFI Jateng&DIY, Summer 2004.
Purworejo 14 April 2012.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Character: How Our Schools Bandung: Alfabeta.
can Teach Respect Suhartini, Tuti. 2013. Hand Out Evaluasi
and Responsibility, New York: Pendidikan. Bandung: UPI
Bantam Books.
Yasa, I Made Suparta. 2012.
Menon, Prateep. (2011) Educare Pengembangan Alat Ukur Sikap
Everywhere : Exploring Nasionalisme pada Siswa RSBI SMA
Character Education. A Project 1 Gianyar Tahun Ajaran
Submited to the Faculty of 2011/2012.Dalam pasca.undiksha
Education in Partial Fulfillment .ac.id/e-journal Zulrahman. 2007. Self
of the requirements fo the degree dan Peer Assessment sebagai
of Master of Education. Zuchdi,D., Zuhdan Kun Prasetya, dan
Mertasari. 2016. Media online untuk Muhsinatun Masruri. (2010).
asesmen Pendidikan Karakter Pengembangan Model
terpadu. Jurnal Sains dan Pendidikan Karakter
Teknologi, ISSN: 2303-3142 Vol. Terintegrasi Dalam
5, No. 1, April 2016. Pembelajaran Bidang Studi Di
Sekolah Dasar. Cakrawala
Orsmond,P. 2004. Self andPeer-
Assessment: Guidance on Practice in Pendidikan. Tahun XXIV. Edisi
the Biosciences. Tersedia: Khusus Dies Natalis UNY.
http://www.bioscience.heacademy.ac.
uk
Reynold, C.R., Livingston, R.B., dan
Wilson, V. ( 2010). Measurement and
Assessment in Education. Second
Edition. New Jersey: Pearson
Educational International.
Sa’dijah, Cholis. 2007. Asesmen Kinerja
Dalam Pembelajaran Matematika.
Tersedia:
http://jurnaljpi.files.wordpress.com/20
09/09/vol-4-no-2-cholis-sadijah.pdf
Sadia, 2013. Model Pendidikan Karakter
Terintegrasi Pembelajaran Sains.
Jurnal Pendidikan Indonesia UPI.
Vol.2 (2).
Spiller, Dorothy. 2009. Assessment
Matters:Self- Assessment and Peer

Vous aimerez peut-être aussi