OLEH: MUHAMMAD NURDIN MUSTAMAD F1F110101 PRODI. FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO 2010 Absorpsi obat merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut jumlah obat dalam prosentase dari dosis yang ditransfer dari tempat pemberian ke sirkulasi sistemik, dalam bentuk utuh atau metabolitnya. Unuk dapat menimbulkan efek famakologis yang diinginkan, obat harus dapat diabsorpsi dengan baik. Tergantung dari tujuan, sifat obat dan kondisi penderita, pemberian obat dapat dilakukann melalui berbagai cara, diantara nya adalah per oral dan parenteral. Salah satu perbedaan keefektifan obat yang mungkin muncul disebabkan oleh karena adanya perbedaan cara pemberian atau rute pemberian yang berkaitan dengan kecepatan absorpsinya.
1. Difusi pasif, penembusan ke dalam membran dengan adanya perbedaan
knsentrasi dan tanpa bantuan. Transport senyawa berbanding langsung dengan landaian konsentrasi, koefisien distribusi senyawa serta koefisien difusi berbanding terbalik dengan tebal membran. 2. Difusi terfasilitasi, proses penembusan tanpa menggunakan energi (ATP) tetapi memerlukan bantuan pembawa (carrier). 3. Transport aktif, menggunakan energi dari sintesis ATP karena senyawa memasuki suatu membran dengan melawan gradien (melawan konsentrasi –> kebalikan dari difusi pasif). 4. Pinositosis, merupakan abrsopsi obat dalam bentuk cairan atau ekstar liquid melalui membran cerna yang mencapai tubuh secara intraselular 5. fagositosis, merupakan abrsopsi obat dalam bentuk padat atau solid melalui membran cerna yang mencapai tubuh secara intraselular atau membentuk fagosom internal padamembran. 6. persorpsi, merupakan abrsopsi obat dalam bentuk padatan dan liquid melalui membran cerna yang mencapai tubuh secara intraselular 7. Pasangan ion, senyawa2 tertentu yang di dalam tubuh/ di luar membran sel mengalami ionisasi sehingga sukar diserap maka senyawa tersebut berikatan dengan senyawa yang berlawanan muatan kemudian dihantar menembus membran sel dan masuk ke dalam cairan intraseluler.