Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang saya muliakan serta teman-teman… para pelajar
Indonesia yang berbahagia.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kuasa-Nya lah kita
bisa berkumpul di kesempatan yang indah ini dalam kondisi sehat tiada kurang suatu apapun.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Aamiin.
Seperti kita ketahui bahwa sejak era reformasi, Pancasila seolah tenggelam dalam pusaran
sejarah masa lalu. Masyarakat yang merasakan trauma terhadap penyalahgunaan kekuasaan
yang mengatasnamakan Pancasila, menjadi bersikap antipati terhadap Pancasila yang
dianggap sebagai alat politik untuk melanggengkan kekuasaan. Akibatnya Pancasila seolah
“lenyap” ditelan euphoria reformasi. Memang, secara formal Pancasila diakui sebagai dasar
negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam membangun bangsa dan negara.
Dewan juri yang saya hormati serta teman-teman pelajar sebangsa dan setanah air….
Oleh karena itu kita harus melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang akan mengilhami setiap perilaku kebangsaan dan kenegaraan,
dari waktu ke waktu.
Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap kemajemukan dan tindakan teror yang
sering terjadi menunjukkan bahwa obsesi membangun budaya demokrasi yang beradab, etis
dan eksotis masih jauh dari kenyataan. Selain itu demokrasi yang diidolakan hanya dijadikan
sebagai jalur pengabaian terhadap hak-hak sipil warganegara serta pelecehan terhadap
supremasi hukum.
Salah satu usaha pemerintah dalam mereaktualisasikan nilai-nilai Pancasila adalah adanya
komitmen bersama tentang ideologi dan konstitusi negara. Bentuk komitmen itu muncul
karena amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. Wujud dari
pelaksanaan UU tersebut berupa kesepakatan bersama yang disebut sebagai “Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”, yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Saya memilih membahas aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara bukan tanpa alasan. Karena menurut beberapa referensi, meskipun
masing-masing Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara itu mempunyai posisi yang sama,
namun Pancasila merupakan pilar yang utama. Sebagai dasar Negara dan pandangan hidup,
Pancasila merupakan sumber dari segala hukum Negara sebagaimana tercantum dalam Pasal
2 Undang-Undang No. 10 Tahun 2004.
Selain itu apabila nilai - nilai Pancasila sudah teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari,
maka akan terbentuk manusia yang religious, humanis, mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, demokratis dan bersikap adil. Artinya, tiga pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara yang lain otomatis sudah terangkum di dalamnya. Dengan kata lain aktualisasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan memperkuat empat tiang
penyangga bangunan yang “bernama” Indonesia agar bisa berdiri secara kokoh sehingga cita
– cita mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
akan tercapai.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi
gerakan nasional yang terencana dengan baik dan tidak sekedar dijadikan slogan politik
belaka. Dalam kesempatan ini saya mengajak semua yang hadir untuk bekerjasama
mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan keyakinan dan niat yang kuat, disertai kerja keras, atas
ridho Allah kita akan menjadi bangsa besar yang kuat, berdaulat dan bermartabat di masa
yang akan datang. Aamiin.
Demikian uraian saya. Terimakasih atas perhatian….mohon maaf atas segala kekurangan
dan semoga bermanfaat bagi semuanya.