Vous êtes sur la page 1sur 9

e-J.

Agrotekbis 4 (6) : 693 - 701, Desember 2016 ISSN : 2338 -3011

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT


(Lycopersicum esculentum Mill) PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH
DENGAN INTERVAL PENYIRAMAN AIR KELAPA YANG BERBEDA
The Growth and Yield of Tomato (Lycopesicum esculentum Mill) on Various Planting
Media with Different Coconut Watering Intervals

Oskar Totong1), Abdul Hadid2), Hidayati Mas’ud 2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
2)
Staf Dosen Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
E-mail : oscar.totong@rocketmail.com, E-mail : ahadid12@yahoo.com, E-mail : hidmasud@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research was carried out at the Green House Experimental Farm Science Park, Sigi
Biromaru Sidondo sub-district, Sigi Regency, since April - July 2016. This research aims to
determine the effect of different types of media is growing and the interval giving coconut water
towards growth and yield of tomato plants with uses a Completely Randomized Design (CRD) two
factors, where the first factor is the growing medium consisting of four levels treatments, M1
(medium soil and chicken manure), M2 (ground husk charcoal and media), M3 (medium soil and
sawdust), M4 (medium soil and cow manure), and the second factor is the interval watering coconut
water is P1 (4 days), P2 (8 days), and P3 (12 days). Each combination treatment was repeated three
times so that there are 36 experimental units. The data were analyzed using analysis of variance,
and the real effect then tested further using Honestly Significant Difference at 5% level. The results
showed that the treatment M2P2 give very good influence on the growth phase of height with an
average 121,67 cm at age 45 days after planting, the average number of leaves 268,67 strands, and
the total dry weight of the average plant 204,67 g, whereas treatment M1P1 give very good
influence on the amount of fruit on average of 7,67 with a total weight of ripe fruit average 243, 67
g and the average root volume 19,67 ml.

Key Words : Tomato, Growing Media, Coconut Water.

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Green House Taman Sains Pertanian Sidondo, Kecamatan
Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, sejak April-Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan jenis media tumbuh dan interval pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor,
dimana faktor pertama adalah media tumbuh yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu M1 (media
tanah dan pupuk kandang ayam), M2 (media tanah dan arang sekam), M3 (media tanah dan serbuk
gergaji), M4 (media tanah dan pupuk kandang sapi) dan faktor kedua adalah interval penyiraman
air kelapa yaitu P1 (4 hari sekali), P2 (8 hari sekali), P3 (12 hari sekali). Setiap kombinasi perlakuan
diulang tiga kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Data hasil pengamatan di analisis
menggunakan Analisis Sidik Ragam, dan apabila menunjukkan pengaruh nyata maka dilakukan uji
lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan M2P2 memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap fase pertumbuhan yang meliputi
tinggi tanaman dengan rata-rata 121,67 cm pada umur 45 HST, jumlah daun rata-rata 268,67 helai,
dan berat kering total tanaman rata-rata 204,67 g, sedangkan perlakuan M1P1 memberikan
pengaruh yang sangat baik terhadap jumlah buah rata-rata 7,67 dengan berat total buah matang
rata-rata 243,67g serta volume akar rata-rata 19,67ml.

Kata Kunci : Air kelapa, Tomat, media tumbuh.

693
PENDAHULUAN meningkatkan pertambahan jumlah tunas
dan jumlah daun bawang merah dari in
Tomat merupakan jenis sayuran vitro. Selain itu, penggunaan air kelapa
yang memiliki permintaan tinggi di pasaran dengan intensitas penyiraman 1x4 hari
karena disukai oleh hampir seluruh dengan takaran 200 ml memberikan
masyarakat Indonesia. Tingginya permintaan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
tomat bukan hanya karena multifungsi cabai keriting yang paling optimal
dalam masakan, tetapi juga memiliki rasa (Purwanto dkk., 2012)
yang manis dan segar. Untuk mendukung pertumbuhan
Produksi buah tomat di Sulawesi dan hasil tanaman tomat pada penelitian
Tengah pada tahun 2014 mencapai 16.535,7 ini digunakan beberapa komposisi media
ton. Pada tahun 2015 produksi buah tomat tanam dan interval penyiraman air kelapa
mengalami penurunan sekitar 3.000 ton dan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk
hanya mencapai 13.006 ton (BPS, 2016). mengetahui pengaruh perbedaan media
Untuk mendukung keberhasilan dengan interval penyiraman air kelapa
usaha budidaya tanaman tomat, maka terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
diperlukan pemilihan media tumbuh yang tomat.
baik karena media tumbuh merupakan
faktor yang berpengaruh pada keberadaan METODE PENELITIAN
air, suhu, bantuan mekanisme unsur hara.
Kemampuan media tumbuh dalam Penelitian ini dilaksanakan pada
menunjang pertumbuhan akar yang baik bulan April sampai dengan Juli 2016
tergantung pada distribusi ukuran pori-pori bertempat di Green House Taman Sains
tanah dan aktivitas jasad mikro tanah. Pertanian Sidondo, Kecamatan Sigi-Biromaru,
sementara itu penambahan bahan organik Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
berupa pupuk kandang, arang sekam Alat yang digunakan dalam penelitian
dan serbuk gergaji dapat menurunkan ini adalah sekop, ember, polybag, timbangan
bobot jenis partikel, tetapi meningkatkan analitik, mistar, jangka sorong, kertas label,
porositas, air tersedia, pori-pori drainase gembor, gunting, pisau, kamera, oven, dan
cepat dan lambat (Suprianto dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan
Cahyono, 1998). adalah bibit tanaman tomat, arang sekam,
Selain penggunaan media tumbuh, serbuk gergaji, pupuk kandang sapi, pupuk
hormon tumbuh juga dapat mendorong kandang ayam, air, tanah serta air kelapa muda.
pertumbuhan. Pengaruh hormon tumbuh Penelitian ini menggunakan
tergantung pada cara pemakaiannya.
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
Pada kadar rendah hormon tumbuh akan
faktorial dengan 3 kali ulangan untuk setiap
mendorong pertumbuhan tanaman, sedangkan
kombinasi perlakuan. Faktor pertama
pada kadar tinggi akan menghambat
adalah media tumbuh dengan 4 taraf
pertumbuhan, meracuni bahkan mematikan
perlakuan yaitu M1 (media tanah dan pupuk
tanaman (Yunita, 2011).
kandang ayam), M2 (media tanah dan arang
Pemakaian hormon tumbuh dalam
sekam), M3 (media tanah dan serbuk
pengembangan tanaman sudah banyak
gergaji), M4 (media tanah dan pupuk
dikenal. Dalam penggunaannya, perlu
kandang sapi) serta faktor kedua adalah
diperhatikan konsentrasinya, zat pembawanya,
interval penyiraman air kelapa yaitu P1
waktu penggunaan dan bagian tanaman
(4 hari sekali, P2 (8 hari sekali) dan P3
yang diperlukan. Hormon tumbuh dapat
(12 hari sekali).
merangsang terbentuknya akar adventif
(Ufiyani, 2003). Tekhnik Pelaksanaan.
Menurut Budiono (2004), Penyemaian Benih. Sebelum ditanam,
pemberian air kelapa sampai 20% mampu benih terlebih dahulu disemaikan. Media
694
semai terdiri dari campuran tanah, pupuk Pemberian Air Kelapa. Air kelapa muda
kandang dan pasir dengan perbandingan diberikan 4 hari sekali untuk P1, 8 hari
1:1:1. Benih disebar secara merata diatas sekali untuk P2 dan 12 hari sekali untuk P3.
media dan dilakukan penyiraman setiap Air kelapa diberikan dengan dosis yang
hari. Benih yang digunakan adalah Benih homogen yakni 100 ml per tanaman.
varietas Lentana F1. Panen. Umur panen tanaman tomat
Penyiapan Media Tanam. Media tanam bervariasi tergantung varietasnya. Umur
terdiri dari campuran beberapa media panen varietas tomat yang digunakan adalah
seperti tanah, kotoran ayam, kotoran sapi, 70-75 HST. Buah tomat yang matang dipanen
arang sekam, serta serbuk gergaji. Setiap dengan cara memetik pada tangkai buah.
media dicampur tanah dengan perbandingan
1:1. Media tanam yang telah dicampur HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya dimasukkan kedalam polybag.
Setelah itu dilakukan penyiraman pada Hasil
polybag yang telah di isi dengan media dan Tinggi Tanaman. Analisis statistika
dibiarkan selama 1 minggu sebelum ditanami. menunjukkan bahwa media tumbuh dengan
interval penyiraman air kelapa yang
Penanaman. Setelah bibit berumur 3 minggu, berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi
bibit siap untuk ditanam. Sebelum ditanami, tanaman. Perlakuan terbaik terdapat pada
media terlebih dahulu disiram dengan air perlakuan M2P2 dengan rata-rata tinggi
sampai cukup basah Penanaman dilakukan 39,67 cm (15 HST), 92,67 cm (30 HST),
pada pagi hari (pukul 06.00–08.00). 121,67 cm (45 HST). Rata-rata tinggi
Pemeliharaan. Untuk menjaga kelembaban tanaman terendah terdapat pada perlakuan
media tumbuh, dilakukan penyiraman setiap M3P1 dan M3P3. Data hasil uji BNJ
hari. Apabila dijumpai adanya serangan rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada
hama dan penyakit maka akan dilakukan Tabel 1.
pengendalian secara mekanis.

Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Pada Umur 15, 30 dan 45 HST

Waktu Media Interval Penyiraman Air Kelapa


BNJ 5%
Pengamatan Tumbuh P1 P2 P3
M1 27,67 br 23,00 ap 27,67 bq
M2 34,00 bs 39,67 cr 30,67 ar
15 HST
M3 25,00 bq 32,67 cq 23,00 ap 1,66
a b
M4 19,33 p 24,00 p 34,67 cs
BNJ 5% 1,13
b
M1 78,33 r 67,00 aq 74,33 bq
M2 88,00 bs 92,67 cr 75,00 aq
30 HST a a
M3 51,67 p 53,33 p 53,33 ap 5,42
a b
M4 57,67 q 70,00 q 92,00 cr
BNJ 5% 3,68
M1 108,00 bq 80,33 ap 121,22 cr
a b
M2 112,00 r 121,67 r 110,67 aq
45 HST a a
M3 73,33 p 78,33 p 95,00 bp
a b
M4 103,00 q 116,33 q 108,00 aq 5,33
BNJ 5% 3,62
Ket : Angka Rata-rata yang Diikuti Huruf yang sama pada Baris (abcd) dan Kolom (pqrs) yang
Sama, Tidak Berbeda Nyata pada Taraf Uji BNJ 5%.

695
Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun Pada Umur 15, 30 dan 45 HST

Waktu Media Interval Penyiraman Air Kelapa


BNJ 5%
Pengamatan Tumbuh P1 P2 P3
M1 42,67 bq 28,00 ap 45,00 cr
M2 44,67 ar 55,33 br 43,67 ar
15 HST 2,11
M3 23,67 ap 28,00 bp 35,33 ap
M4 24,33 ap 35,33 cq 30,00 bq
BNJ 5% 1,44
b
M1 133,00 r 122,33 ar 120,67 aq
M2 157,33 bs 134,33 as 133,33 ar
30 HST 6,50
M3 65,00 ap 78,67 bp 67,67 ap
M4 74,33 aq 109,00 bq 148,00 cs
BNJ 5% 4,41
b
M1 214,33 s 140,00 aq 236,00 cq
M2 226,00 ar 268,67 bs 234,00 aq
45 HST 11,25
M3 82,33 ap 108,33 bp 138,00 cp
M4 156,67 aq 216,00 br 252,67 cr
BNJ 5% 7,64
Ket : Angka Rata-rata yang Diikuti Huruf yang Sama pada Baris (abcd) dan Kolom (pqrs) yang
Sama, Tidak Berbeda Nyata pada Taraf Uji BNJ 5%.

Tabel 3. Jumlah Total Buah Matang


Interval Penyiraman Air Kelapa
Media Tumbuh BNJ 5%
P1 P2 P3
M1 7,67 cr 3,67 br 2,33 aq
M2 4,33 cq 2,00 aq 2,33 bq
0,24
M3 1,33 bp 1,00 ap 1,00 ap
M4 1,33 ap 2,00 bq 3,33 cr
BNJ 5% 0,16
Ket : Angka Rata-rata yang Diikuti Huruf yang Sama pada Baris (abcd) dan Kolom (pqrs) yang
Sama, Tidak Berbeda Nyata pada Taraf Uji BNJ 5%.

Tabel 4. Rata-rata Berat Total Buah Matang


Interval Penyiraman Air Kelapa
Media Tumbuh BNJ 5%
P1 P2 P3
M1 243,67 cr 71,67 as 86,00 br
M2 86,33 bq 45,33 ar 84,00 br
5,69
M3 39,67 bp 29,33 ap 30,33 ap
M4 39,00 ap 38,00 aq 64,00 bq
BNJ 5% 3,87
Ke : Angka Rata-rata yang Diikuti Huruf yang Sama pada Baris (abcd) dan Kolom (pqrs) yang
Sama, Tidak Berbeda Nyata pada Taraf Uji BNJ 5%.

696
Jumlah Daun. Analisis statistika Berat Kering Total Tanaman. Analisis
menunjukkan bahwa perlakuan media statistik menunjukkan bahwa media tumbuh
tumbuh dengan interval penyiraman air dengan interval penyiraman air kelapa yang
kelapa yang berbeda berpengaruh nyata berbeda berpengaruh nyata terhadap berat
terhadap pertambahan jumlah daun pada kering total tanaman. Hasil terbaik terdapat
umur 15, 30 dan 45 HST. Perlakuan terbaik pada perlakuan M2P2 dengan rata-rata berat
terdapat pada perlakuan M2P2 dengan kering total mencapai 204,67 g. data hasil
rata-rata jumlah daun 55,33 (15 HST) dan uji BNJ dapat dilihat pada Tabel 5.
268,67 (45 HST). Pada umur 30 HST,
Pembahasan.
rata-rata jumlah daun tertinggi terdapat Pengaruh Media Tumbuh. Dari data
pada perlakuan M2P1 yaitu 157,33. pengamatan dapat dilihat bahwa media tanah
Rata-rata jumlah daun terendah terdapat dan arang sekam (M2) sangat berpengaruh
pada perlakuan M3P1. Data hasil uji terutama terhadap pertumbuhan tanaman
BNJ rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat tomat. Hal ini dikarenakan kandungan unsur
pada Tabel 2. N yang dimiliki arang sekam dapat
Jumlah Total Buah Matang. Analisis memberikan sumbangan N yang dibutuhkan
statistika menunjukkan bahwa media tanaman. Pada cabai besar terpenuhinya
kebutuhan unsur N dalam jumlah yang
tumbuh dengan interval penyiraman air
cukup akan memacu pertumbuhan vegetati
kelapa yang berbeda berpengaruh nyata
tanaman seperti tinggi, besar batang dan
terhadap jumlah total buah matang selama jumlah daun. Rosmarkam dan Yuwono
3 kali panen. Perlakuan terbaik terdapat (2002) menyatakan bahwa fungsi unsur N
pada perlakuan M1P1 dengan rata-rata 7,67 bagi tanaman pada umumnya diperlukan
buah per pohon, sedangkan hasil terendah untuk pembentukan dan pertumbuhan
terdapat pada perlakuan M3P2 dan M3P3 bagian-bagian vegetatif tanaman dan juga
dengan rata-rata buah matang 1,00. Data berperan penting dalam proses fotosintesis
hasil uji BNJ dapat dilihat pada Tabel 3. yang akan meningkatkan pertumbuhan
Berat Total Buah Matang. Analisis tanaman seperti akar, batang dan daun.
Rismunandar (2001) menyatakan
statistika menunjukkan bahwa media
bahwa bahwa unsur N yang berlebihan
tumbuh dengan interval penyiraman air
pada tanaman tomat dapat menstimulir
kelapa yang berbeda berpengaruh nyata pertumbuhan vegetatif tanaman, sehingga
terhadap berat total buah matang. Perlakuan daun menjadi lebat dan pembentukan buah
terbaik terdapat pada perlakuan M1P1 menjadi terhambat. Hal tersebut sangat
dengan rata-rata 243,67 g, sedangkan terlihat nyata pada perlakuan M2P2 dimana
rata-rata berat buah terendah terdapat arang sekam mengandung unsur N yang
pada perlakuan M3P2 yaitu 29,33 g. data tinggi sehingga menyebabkan tanaman
hasil uji BNJ dapat dilihat pada Tabel 4. memiliki tinggi dan daun yang lebat.

Tabel 5. Rata-rata Berat Kering Total Tanaman


Interval Penyiraman Air Kelapa
Media Tumbuh BNJ 5%
P1 P2 P3
M1 180,00 cr 85,67 ap 125,00 bq
M2 118,33 aq 204,67 cr 154,00 br 7,34
M3 91,33 ap 87,00 ap 109,67 bp
M4 92,00 ap 102,67 bq 113,67 cp
BNJ 5% 4,99
Ket : Angka Rata-rata yang Diikuti Huruf yang Sama pada Baris (abcd) dan Kolom (pqrs) yang
Sama, Tidak Berbeda Nyata pada Taraf Uji BNJ 5%.

697
Menurut Wuryaningsih (1996), media arang dan arang sekam memiliki kemampuan
sekam memiliki sirkulasi udara yang tinggi, yang sama dalam meningkatkan presentase
kapasitas menahan air tinggi, warnanya tumbuh tanaman. Unsur yang terdapat pada
yang hitam mampu mengasorbsi sinar kotoran ayam lambat diserap oleh tanaman
matahari dengan efektif. Arang sekam juga sehingga lebih berpengaruh kepada hasil
mempunyai sifat mudah mengikat air, tanaman. Pemberian pupuk kandang ayam
tidak mudah menggumpal dan memiliki yang baik akan memperbaiki tekstur tanah.
porositas yang baik (Prihmantoro dan Akar akan tumbuh dengan cara masuk ke
Indriani, 2003). Hasil penelitian Riyanti dalam pori-pori makro yang memiliki
(2009), media campuran arang sekam ukuran lebih besar daripada diameter akar
memberikan hasil jumlah daun, jumlah ruas (Hasanah, 2009).
dan jumlah akar terbanyak. Pengaruh Penyiraman Air Kelapa.
Kurniawan (2014) menyimpulkan Berdasarkan hasil pengamatan mengenai
bahwa campuran media tanah dan arang pengaruh interval penyiraman air kelapa
sekam dengan perbandingan 1:1 memiliki terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman,
kemampuan dalam meningkatkan persentase dapat dilihat bahwa interval pemberian air
pertumbuhan tanaman diantaranya terhadap kelapa 8 hari sekali (P2) dapat mempercepat
tinggi dan jumlah daun. Penambahan arang pertumbuhan tinggi dan jumlah daun.
sekam kedalam media tanam (2:2) Menurut Yusnida (2006), air kelapa adalah
menunjukkan hasil tinggi tanaman, jumlah salah satu bahan alami yang didalamnya
daun, panjang daun, dan lebar daun tertinggi. terdapat hormon berupa sitokonin, auksin
(Gustia, 2013). Paputungan (2013) juga dan sedikit giberalin yang dapat menstimulasi
menyebutkan media tanam arang sekam perkecambahan dan pertumbuhan. Hasil
menghasilkan jumlah daun terbanyak pada penelitian Tiwery R (2010) menyatakan
tanaman sawi yang berumur 3 MST. Hasil bahwa pemberian air kelapa dengan volume
penelitian Mechram, (2006) menjelaskan 250 ml menghasilkan jumlah daun tertinggi
bahwa perlakuan media campuran arang pada tanaman sawi. Pemberian air kelapa
sekam padi dengan interval pemberian air 2 250 ml juga menunjukkan waktu yang
hari sekali memperlihatkan pertambahan paling tepat terhadap pertumbuhan tanaman
tinggi paling baik pada tanaman selada yang anggrek macan (Grammatohyllum scriptum)
berumur 31 HST. Perwitasari dkk (2012) (Katuk, 2009).
juga menyatakan bahwa penggunaan Berdasarkan hasil pengamatan,
kombinasi media arang sekam dan nutrisi dapat dilihat bahwa interval pemberian air
goodplant memberikan pertumbuhan dan kelapa 4 hari sekali menunjukkan jumlah
hasil terbaik untuk tanaman pakchoi pada buah matang terbanyak. Purwanto dkk,
umur 4 MST. (2012) menjelaskan bahwa penggunaan air
Berdasarkan data pengamatan kelapa dengan intensitas penyiraman 1x4
terhadap jumlah buah tanaman tomat dapat hari dengan takaran 200ml memberikan
dilihat bahwa rata-rata jumlah buah pengaruh pertumbuhan tanaman cabai
tertinggi terdapat pada perlakuan media keriting yang paling optimal. Selain itu,
tanah dan pupuk kandang ayam (M1). Lawalata (2011) memaparkan penggunaan
Pupuk kandang ayam mengandung unsur air kelapa mampu meningkatkan hasil
N,P,K yang cukup tinggi. Kotoran ayam kedelai hingga 45%, kacang tanah hingga
dapat menyumbangkan unsur hara yang 15% dan sayuran 30%.
diperlukan tanaman seperti N,P,K dan Pemberian air kelapa 12 hari sekali
beberapa unsur hara mikro berupa Fe, Zn tidak memberikan pengaruh yang nyata
dan Mo (Harsono, 2009). Menurut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
penelitian Kurniawan (2014) media tanah tomat. Hal ini disebabkan karena interval
dan pupuk kandang ayam serta media tanah pemberiannya cukup lama sehingga hanya

698
sedikit hormon yang diberikan pada tanaman Tanaman dapat menggunakan bahan
selama proses pertumbuhan sampai dengan senyawa anorganik untuk memenuhi
proses pembuahan. Menurut Lakitan (2012), kebutuhan energi dan pertumbuhannya.
konsentrasi hormon dapat mempengaruhi Dengan melalui proses fotosintesis,
pertumbuhan bila diberikan pada konsentrasi tanaman menggunakan karbon yang berasal
yang tepat. dari CO2 di atmosfir, ditambah dengan air
yang berasal dari tanah, diubah menjadi
Interaksi Media Tumbuh Dengan
bahan organik (karbohidrat) oleh khlorofil
Penyiraman Air Kelapa. Interaksi antara
dengan bantuan sinar matahari. Unsur
media tumbuh dengan interval penyiraman
yang diserap untuk pertumbuhan dan
air kelapa berpengaruh nyata terhadap
metabolisme tanaman dinamakan hara
tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 HST
tanaman (Lakitan, 2012).
serta berpengaruh sangat nyata terhadap
Tanaman dapat memenuhi siklus
tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur
hidupnya dnegan menggunakan sejumklah
15 HST, jumlah daun 30 HST dan 45 HST,
unsure hara. Fungsi hara tanaman tidak
jumlah total buah matang, berat total buah
dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila
matang, volume akar dan berat kering
tidak terdapat suatu hara tanaman, maka
total tanaman.
Hasil interaksi antara penggunaan kegiatan metabolisme akan terganggu
media tumbuh dengan interval penyiraman atau berhenti sama sekali. Disamping itu
air kelapa yang berbeda menghasilkan umumnya tanaman yang kekurangan atau
rata-rata tanaman tertinggi terdapat pada ketiadaan suatu unsur hara akan
perlakuan media tanah dan arang sekam menampakkan gejala pada suatu organ
dengan interval penyiraman air kelapa 8 tertentu yang spesifik yang biasa disebut
hari sekali (M2P2) yaitu 39,67 cm (15 gejala kekahatan.
HST), 92,67 cm (30 HST) dan 121 cm (45 Tanaman secara alamiah tanaman
HST). Demikian pula halnya dengan jumlah sudah mengandung hormon pertumbuhan
daun dengan rata-rata tertinggi dominan seperti Auksin, giberelin dan Sitokin yang
pada perlakuan M2P2 yakni 55,33 helai dalam tulisan ini diistilahkan dengan
(15 HST) dan 268,67 helai (45 HST), hormon endogen. Kebanyakan hormon
sedangkan rata-rata jumlah daun tertinggi endogen di tanaman berada pada jaringan
pada umur 30 HST terdapat pada perlakuan meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh
media tanah dan arang sekam dengan seperti ujung-ujung tunas/tajuk dan akar.
interval penyiraman air kelapa 4 hari sekali Tetapi karena pola budidaya yang intensif
(M2P1) yaitu 157,33 helai. yang disertai pengelolaan tanah yang
Jumlah total buah matang serta kurang tepat maka kandungan hormon
berat total buah matang tertinggi terdapat endogen tersebut menjadi rendah/kurang
pada kombinasi media tanah dan pupuk bagi proses pertumbuhan vegetatif dan
kandang ayam dengan interval penyiraman generatif tanaman. Akibatnya sering
air kelapa 4 hari sekali (M1P1) dengan dijumpai pertumbuhan tanamaman lambat,
rata-rata jumlah buah matang sebanyak kerontokan bunga/ buah, ukuran umbi/buah
7,67 dan berat rata-rata 243,67 g. Volume kecil yang merupakan sebagian tanda
akar tertinggi juga terdapat pada perlakuan kekurangan hormon (selain kekurangan zat
M1P1 dan M2P2 dengan rata-rata 19,67 lainnya seperti unsur hara). Oleh karena itu
ml3. Berat Kering total tanaman tertinggi penambahan hormon dari luar (hormon
terdapat pada perlakuan media tanah dan eksogen) seperti produk hormonik yang
arang sekam dengan interval penyiraman air mengandung hormon Auksin, giberelin
kelapa 8 hari sekali (M2P2) yakni 204,67 g. dan Sitokinin organik (non sintetik/kimia)
Tanaman memerlukan makanan mutlak diperlukan untuk menghasilkan
yang sering disebut unsur hara tanaman. pertumbuhan vegetatif dan generatif

699
tanaman yang optimal (Salisbury dan Harsono. 2009. Pupuk Organik Kotoran Ayam.
Ross, 1995). http://thlbanyumas.blogspot.com/kandunga
n-pupuk-pada kotoranhewan.html. Diakses
20 Juli 2016.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasanah, U. 2009. Respon Tanaman Tomat
Kesimpulan (Lycopersicum esculentum Mill) pada Awal
Pertumbuhan terhadap Ukuran Agregat
Berdasarkan hasil penelitian diatas, Tanah Entisol. J. Agroland. 16(2): 103-109.
dapat ditarik kesimpulan:
1. Terdapat interaksi antara media tumbuh Katuk. 2009. Pertumbuhan Tanaman Anggrek
tanah dan arang sekam dengan interval Macan. Kimia Fakultas Matematika dan
penyiraman air kelapa 8 hari sekali Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Semarang.
terhadap pertumbuhan tanaman, serta
media tanah dan pupuk kandang ayam Kurniawan Berry. 2014. Pengaruh Beberapa Macam
dengan interval penyiraman air kelapa 4 Media Terhadap Pertumbuhan Stek Plantlet
hari sekali terhadap hasil tanaman tomat. Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)
2. Media tanah dan pupuk kandang ayam Varietas Granola Kembang. Jurusan
Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.
memberikan pengaruh yang paling baik Universitas Brawijaya.
terhadap produksi tanaman tomat.
3. Interval penyiraman air kelapa 4 hari Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi
sekali memberikan pengaruh paling baik Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
terhadap produksi tanaman tomat.
Lawalata, I.J. 2011. Pemberian Beberapa Kombinasi
Saran ZPT terhadap Regerasi Tanaman Gloxinia
dari Eksplan Batang dan Daun Secara In
Disarankan untuk menggunakan Vitro. J Exp. Life Sci. 1 (2) :83-87.
media tanah dan pupuk kandang ayam
dengan penyiraman air kelapa 4 hari sekali Mangdeska. 2009. Tugas Budidaya Tanaman
di dalam usaha budidaya tanaman tomat, Hortikultura. http://core.ac.uk/12351315.pdf.
Diakses pada Tanggal 25 Juli 2016.
sehingga hasil yang dicapai maksimal,
hemat biaya serta dapat meningkatkan Mechram Siti. (2006). Aplikasi Teknik Irigasi dan
pendapatan petani. Komposisi Media Tanam pada Selada
(Lactuca sativa). Staf Pengajar Jurusan
DAFTAR PUSTAKA teknik Pertanian. FP-Universitas Syiah
Kuala. NAD. Diakses pada Tanggal 20 Juli
2016.
Badan Pusat Statistik. 2016. Produktivitas Tanaman
Tomat Sulawesi Tengah. BPS Sulawesi
Paputungan G.T. 2013. Respon Pertumbuhan dan
Tengah. Palu.
Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica
juncea L.) pada Berbagai Media Tanam
Budiono, D. P. 2004. Multiplikasi In Vitro Tunas
Hidroponik.
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
pada Berbagai Taraf Konsentrasi Air
Perwitasari, B., Mustika T., dan Catur W. 2012.
Kelapa. J. Agronomi. 8 (2) : 75-80.
Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi
terhadap Pertumbuhan dan hasil Tanaman
Djamhuri E. 2011. Pemanfaatan Air Kelapa untuk
Pakchoi (Brassica Juncea L.) dengan
Meningkatkan Pertumbuhan Setek Pucuk
Sistem Hidroponik.
Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.).
J. Silvikultur Tropika. 02(01): 5-8.
Prihmantoro, H. dan Y. H. Indriani. 2003.
Hidroponik Sayuran Semusim untuk Hobi
Gustia, H. (2013). Pengaruh Penambahan Sekam
dan Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bakar pada Media Tanam terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi
Purwanto, J; A Asngad dan T Suryani. 2012.
(Brassica juncea L.). E-Journal WIDYA
Pengaruh Media Tanam Arang Sekam dan
Kesehatan dan Lingkungan. Vol. 1. No 1.
Batang Pakis terhadap Pertumbuhan Cabai

700
Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau dari Twery R. Riny. 2010. Pengaruh Penggunaan Air
Intensitas Penyiraman Air Kelapa. Kelapa (Cocos nucifera) terhadap
Prosiding Seminar Nasional IX Pendidikan Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica
Biologi FKIP UNS. H 642-647. juncea L.). J. Biopendix. 1 (1). 2014.

Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Ufiyani, 2003. Pengaruh Panjang Stek dan
Algensindo. Bandung. Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh BAP
terhadap Rejuvenasi Stek Cabang Kayu
Riyanti Y. (2009). Pengaruh Jenis Media terhadap Putih (Melaleuca cajuputi). Fakultas
Pertumbuhan Bibit Sirih Merah (Piper Pertanian. Universitas Tadulako.
crocatum Ruiz and pav.) [skripsi]. Bogor:
Yunita, R., 2011. Pengaruh Pemberian Urine Sapi,
Program Studi Hortikultura. Departemen
Air Kelapa, dan Rootone- F terhadap
Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertumbuhan Setek Tanaman Markisa
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. (Passiflora edulis var. flavicarpa).
Rosmarkam, A., Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Yusnida, B. 2006. Pengaruh Pemberian Giberalin
Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. (GA3) dan Air Kelapa terhadap
Perkecambahan Bahan Biji anggrek Bulan
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi (Phalaenopsis ambilis BL) Secara In Vitro.
Tumbuhan. ITB. Bandung. Diakses pada Tanggal 25 Juli 2016.

701

Vous aimerez peut-être aussi