Vous êtes sur la page 1sur 4

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. M
2. Umur : 7 bulan
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : RT 05 RW 02 Desa Cipondok, Kec. Kadugede
Kab. Kuningan

B. Identitas Orang Tua


1. Nama : Ny. T
2. Umur : 27 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan klien : Ibu klien

II. Riwayat Singkat Klien


Pada saat melakukan kunjungan rumah (home visit) pada tanggal 25 Desember
2017, ibu klien mengatakan bahwa anaknya batuk yang sudah dialami sejak 1 hari.
Pada saat melakukan kunjungan, klien terlihat biasa, hanya saja sesekali klien terlihat
batuk, frekuensi pernapasan: 30x/menit, tidak ada tarikan otot dada, nadi: 115x/menit,
dan suhu: 36,7oC, berat badan 7.8 kg, dan panjang badan: 70 cm. Berdasarkan
perhitungan status gizi, anak termasuk ke dalam berat badan yang normal. Ibu klien
juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi hingga DPT 3.

III. Hasil Penilaian MTBS (Formulir Terlampir)

IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format
MTBS pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut:
a. Saat ini anak tidak ada tanda-tanda bahaya umum seperti, tak bisa minum atau
menyusu, memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar.

1
b. Saat wawancara kepada ibu klien, didapatkan keterangan bahwa anak batuk baru 1
hari. Hasil observasi pada klien didapatkan frekuensi pernapasan: 30x/menit, nafas
tidak cepat, tidak ada tarikan otot dada, dan tidak ada stridor.
Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan di atas, dapat diklarifikasi bahwa
anak saat ini menderita batuk bukan pneumonia.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu:
1) Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman, yaitu:
a) Pemberian ASI eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan
b) Kecap manis dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan 1:1
sdm. Hindari pemberian madu pada bayi dibawah umur 1 tahun karena
akan menyebabkan gangguan usus.
2) Jika batuk > 3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan.
3) Menasihati ibu kapan kembali ke petugas kesehatan segera yaitu, jika anak
bernafas cepat dan sukar atau susah untuk bernafas.
4) Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
c. Saat melakukan wawancara dengan ibu klien, didapatkan keterangan bahwa klien
tidak mengalami diare sehingga tidak diperlukan tindakan apapun.
d. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu klien, didapatkan bahwa klien tidak
demam dengan suhu tubuh 36.7oC. Klien juga saat ini tidak sedang mengalami
penyakit campak maupun dalam 3 bulan terakhir, sehingga tidak memerlukan
tindakan tambahan
e. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu klien, didapatkan bahwa anak tidak
memiliki masalah telinga dan tidak memerlukan tindakan tambahan.
f. Berdasarkan pemeriksaan status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi badan
klien, status gizi klien termasuk ke dalam klasifikasi normal, namun tetap
menganjurkan keluarga klien untuk menimbang berat badan secara teratur setiap
bulan.
g. Saat diobservasi, tidak ditemukan tanda kepucatan pada telapak tangan klien.
Sehingga klien dapat diklasifikasikan tidak anemia, dan tidak diperlukan tindakan
apapun.
h. Berdasarkan hasil wawancara penilaian pemberian makan anak, didapatkan
keterangan bahwa ibu masih menyusui anaknya sebanyak ± 7-8 kali/24 jam, ibu
juga menyusui pada malam hari. Klien juga mendapatkan makanan dan minuman
selain ASI yaitu bubur tim dan air putih, diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari

2
dengan menggunakan piring, cangkir dan juga sendok yang bersih. Klien biasanya
diberi makanan oleh ibu klien dengan disuapi, dan tidak ada perubahan pemberian
makan selama anak sakit.
i. Konseling untuk ibu klien tentang anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
sesuai umur klien saat ini yaitu:
1) Teruskan pemberian ASI. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali
menyusui pada saat anak sakit.
2) Mulai memberikan secara bertahap Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang
lebih padat dan kasar seperti bubur nasi, nasi tim, nasi lembik. Pada keadaan
seperti saat ini, tingkatkan pemberian cairan pada anak, seperti memberi kuah
sayur pada bubur anak, atau penambahan frekuensi pemberian air putih pada
anak.
3) Tambahkan telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi / wortel / bayam /
santan / kacang hijau / minyak.
4) Setiap hari (pagi, siang, malam) diberikan makan sebagai berikut:
a) 9 bulan : 3 x 9 sdm peres
b) 10 bulan : 3 x 10 sdm peres
c) 11 bulan : 3 x 11 bulan peres
5) Beri makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan (buah, biskuit, kue)

3
DOKUMENTASI

Vous aimerez peut-être aussi