Vous êtes sur la page 1sur 41

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “S” GESTASI

40 MINGGU 4 HARI KETUBAN PECAH DINI


DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 16 AGUSTUS 2017

No. Register : 09 87 22

Tanggal Kunjungan : 16 Agustus 2017 Jam : 20.10 Wib.

Tanggal Pengkajian : 16 Agustus 2017 Jam : 20.10 Wib.

Nama Pengkaji : Meyvie Dj Monoarfa

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Identitas Istri dan Suami

Nama : Ny. “S” / Tn. “A”

Umur : 20 Tahun / 22 Tahun

Nikah / Lamanya : 1x / + 15 Tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Buruh Harian

Alamat : Jln. Rahmi Tombolo


2. Keluhan Utama

Nyeri perut bagian bawah di sertai keluarnya cairan ketuban pada

tanggal 16 agustus 2017 pukul 19.00 wib.

3. Riwayat Keluhan Utama

Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah tembus belakang di sertai

pelepasan air

4. Riwayat Reproduksi

Riwayat haid

Menarche : 14 tahun.

Siklus haid : 28 – 30 hari.

Lamanya : 5-7 hari.

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. G1POAO

b. HPHT : 05-11-2016

c. HTP : 12-08-2017

- Ibu mengatakan pergerakan janin mulai di rasakan pada umur

kehamilan 4 bulan.

- Selama kehamilan ibu tidak pernah mengeluh yang berkaitan

dengan tanda – tanda bahaya atau penyakit.

- Ibu mengomsumsi tablet tambah darah (FE) B6.

- Tidak pernah imunisasi TT.

- kunjungan ANC 4x di puskesmas.


6. Riwayat Kehamilan Dan Perencanaan Yang Lalu

TAHUN UMUR JENIS ANAK KEADAAN


TEMPAT PENOL PENY
NO PERSA KEHAMIL PERS SEKARAN
BERSALIN ONG AKIT JK BB
LINAN AN LINAN G

2.30
1. 2008 Papua Aterm PPN Bidan LK Baik
0

1.60
2. 2008 Papua Aterm PPN Bidan PR Baik
0

3. 2012 Papua Aterm PPN Bidan LK 2,2 Meninggal

2.40
4. 2014 Papua Aterm PPN Dokter LK Meninggal
0

5. 2017 Kehamilan Sekarang Baik

7. Riwayat Penyakit

Ibu tidak menderita penyakit jantung, asma, diabetes melitus,

hipertensi. TBC, heptitis B. HIV/AIDS, dan penyakit menular lainnya.

8. Riwayat Psikososial Dan Spiritual

- Ibu mengatakan status pernikahan dengan suaminya sah dan

merupakan suami pertama.

- Suami dan keluarga selalu memberikan dukungan serta

dorongan yang positif.


- Persalinan direncanakan di tempat pelayanan kesehatan dan

ditolong oleh tenaga kesehatan,

- Ibu dan keluarga merasa khawatir deangan keadaan ibu dan

janin,

- Pengambilan keputusan adalah suami,

- Biaya persalinan ditanggung oleh suami.

9. Riwayat KB

Ibu pernah menjadi akseptor keluarga berencana suntikan 3 bulan.

10. Riwayat Objektif

a. Keadaan umum ibu : Baik

b. Keadaan : Composiments

c. Keadaan Emosional : Stabil.

d. Tanda – tanda vital.

TB : 120/80 mmhg.

N : 87 x/i

S : 37oC.

P : 20 x/i

11. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Rambut atau kulit kepala bersih, dan tidak

rontok.

b. Mata : Simetris kiri kanan, tidak ada nyeri tekan, sclera

putih.

c. Hidung : Simetris kiri kanan, tidak ada sclera dan polip.


d. Mulut : Mulut lembab, ada carises pada gigi, gigi tidak

berlubang, gusi merah muda dan lidah tidak kotor.

e. Telinga : Simetris kiri kanan, bersih tidak ada serumen.

f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar

limfe dan vena jugularis.

g. Payudara : Simetris kiri kanan, Payudara menonjol,

tampak hyperpegmentasi pada Areolla mammae.

Abdomen :

- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tampak kulit merah

dan striae livide tonus otot perut otot tampak tegang dan tidak

ada bekas operasi.

- Palpasi :

Leopold I : Bokong,

Leopol II : Punggung kiri (puki)

Leopold III : Kepala

Leopold IV : Konuengen (BDP)

TFU : 30 cm.

LP : 42 cm.

TBJ : 2910 gr.

HIS : 1 x 40 (5’)

DJJ : 145 x/i

12. Ginetalia : Tidak ada oedema dan nampak pengeluaran air

ketuban.
Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 16 agustus 2017 pukul 20.30

wib.

1. Vulva dan vagina : Tidak ada kelainan.

2. Pordo : Mental.

3. Pembukaan : ø 2 cm.

4. Ketuban : (+) merembes.

5. Presentase : Kepala.

6. Penurunan :H–1

7. Penumbungan :-

8. Molase :-

9. Kesan Panggul : Cukup.

10. Pelepasan : Lendir (+) darah (+)

13. Ekstermitas :

- Tidak ada oedema, dan tidak ada varises

- Refleks patella baik.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : G1POAO, gestasi 40 minggu 4 hari, Situs memanjang,

punggung kanan, presentase kepala, BOP, Intra uterine,

tunggal, Hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu baik, ipartu

kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini.


1) G1 PO AO

DS : ibu hamil yang ke 5 (lima) dan tidak pernah keguguran.

DO : Tonus otot perut tampak tegang, tampak linea nigra dan

striae livide

Analisa dan Interprentasi.

Seorang wanita sehat yang sebelumnya mengalami menstruasi secara

spontan teratur setiap bulan dan kemudian berhenti, itu merupakan

salah – satu tanda kehamilan dan ini merupakan kehamilan yang kelima

dan sebelumnya tidak pernah mengalami keguguran. (Mac. Donald

Cunung Hal. 2003 Hal. 133)

2) Gestasi 40 minggu 4 hari

DS : HPHT 05-11-2016.

DO : Tanggal pengkajian 16 Agustus 2017 pukul 19.00 wib.

Analisa dan Interprentasi Data

Menurut Neagle dan HPHT 05-11-2016 maka dapat di tentukan usia

kehamilan yaitu 40 minggu 4 hari (obsestri fisiologi, Hal : 169).

3) Situs Memanjang

DS : Pergerakan janin kuat pada senelah kiri perut ibu,

DO : Leopold II : Punggung kanan.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada leopol II pada sisi kanan perut ibu menandakan bagian punggung

janin pada sisi kiri perut ibu terasa pergerakan janin sangat kuat

(obsestri william, 2010 hal 207).


4) Punggung Kanan

DS : Merasakan pergerakan janin kuat pada sebelah kanan

perut ibu.

DO : leopold : Punggung Kanan.

Analisa dan Interpretasi Data

Pada palpasi leopold ke duateraba punggung kanan (teraba keras,

lebar dan datar seperti papan) dan sisi kiri perut ibu teraba bagian –

bagian kecil janin seperti kaki, tangan dan lutut, sehingga janin kuat

pada sebelah kiri perut ibu (manuaba, 2007 Hal 156).

5) Presentase Kepala

DS : Ibu merasa ada tekanan keras pada perut bagian bawah.

DO : Leopold I : teraba bokong

Leopold II : Teraba kepala.

6) BAP

DS : Ibu selalu ingin buang air kecil,

DO : Leopold TV : Covergen

Analisa dan Interpretasi Data

Pada leopold IV kedua tangan masih bertemu (convergen) dan ini

menandakan bagian terendah janin belum masuk (BAP). (Obsestri

Fisiologi Padjajaran, 2007 Hal. 67 ).


7) Intra Uterine

DS : Tidak pernah mengalami nyeri perut selma kehamilan.

DO : Umur kehamilan ibu 40 minggu 4 hari.

Analisa dan Interpretasi Data.

Dengan tidak ditemukannya nyeri selama usia 16-26 minggu

menandakan janin dalam posisi intra uterine.

8) Tuggal

DS : Pergerakan janin hanya pada satu sisi saja, yaitu

sebelah kiri perut ibu.

DO : DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur pada perut ibu

sebelah kiri dengan frekuensi 145 x/i.

Analisa dan Interpretasi Data

Pada kehamilan tunggal hanya terdengar satu bunyi jantung janin

dengan perbedaan sekitar 10 denyutan permenit (cahwono, ilmu

kebidanan 2003 hal – 159).

9) Hidup dan Keadaan Janin Baik

DS : Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat sebelah kanan perut

ibu.

DO : DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur pada perut ibu sebelahkiri

dengan frekuensi 145 x/i yang menandakan janin hidup

(Mochnas – R Synopsis Obsestri 2007 Hal 23).


10) Keadaan Ibu Baik Dengan Ketuban Pecah Dini

DS :

- HPHT 05-11-2016

- Keluar air dan jalan lahir tanggal 16 agustus jam 18.00

DO :

- HTP tanggal 12-08-2017

- Kontraksi uterus baik tampak pelepasan air ketuban dari jalan lahir.

Analisa dan Interpretasi Data

HPHT tanggal 05-11-2016, maka usia gestasi saat pengkajian terhitung

40 minggu 4 hari kontraksi uterus yang teratur merupakan tanda

mulainya persalinan 5 cm. pada mulneranda (Sarwono, Ilmu Kebidanan

2010 Hal 41).

11) Infartu kala 1 fase laten

DS : sakit perut tembus belakang pada tanggal 16 agustus

2017.

DO : Pemeriksaan dalam (ur2) tanggal 16-8-2017 pukul : 0030

wib.

a. Vulva dan vagina : Normal

b. Porno : Lunak, tebal.

c. Pembukaan : 3 cm.

d. Ketuban : (+) merembes.

e. Presentase : kepala
f. Peurunan : HT

g. Molase :-

h. Perumbungan :-

i. Kesan panggul : cukup

j. Pelepasan : Lendir (+) darah (+)

Analisa dan Interpretasi Data

Nyeri perut di rasakan terbuka perut rahim di sertai pergangan otot polos

rahim yang menimbulkan nyeri karena adanya penekanan pada otot

ujung syaraf sewktu ada kontraksi uterus secara teratur atau porsio lunak

dan tipis serta pembukaan 5 cm.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Diagnosa : terjadi infeksi pada jalan lahir.

DO : keluar cairan berupa air dari jalan lahir pada tanggal 16

agustus jam 20.30 wita.

DO : Dari pemeriksaa ketuban (+)

Analisis dan Interpretasi Data

Dapat terjadi partus lama, infksi nifas, atoma uteri pendarahan post parfum,

dan infeksi.
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter

Pasang Infus FD RL + OXYTOSIN 5 N (½ AMP) di mulai induksi 8 tpm

naikkan 4 tpm/30 menit sampai maksimal 40 tpm atau sampai His Adekuat.

LANGKAH V. INTERPRETASI / RENCANA TINDAKAN

a. Tujuan :

- Kala 1 berlangsung normal

- Tidak terjadi nfeksi

- Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

- Keadaan ibu dan janin baik.

b. Kriteria :

- Fase aktif tidak lebih dari 1 jam

- Tidak ada tanda – tanda infeksi.

- TTV dalam batas normal

TD : Sistole 90 – 130 mmhg, Diastole 60-100 mmhg.

N : 60 – 80 x/i

S : 36,5oC. – 37,5oC.

P : 16 – 24 x/i.
c. Intervensi :

1) Sampaikan pada bu dan keluarga hasil pemeriksaan

Rasional : agar ibu dan keluarga memahami tentang keadaannya

dan memberikan dukungan yang dapat mengurangi

kelemasan dan siap menghadapi persalinan.

2) Ajukan ibu untuk mengosongkan kandung kemih

Rasional : akan mempercepat turunnya bagian terendah janin serta

memberi rasa nyaman pada ibu.

3) Jelaskan penyebab nyeri

Rasional : Agar ibu mengrtu dan memahami rasa – rasa nyeri yang

dialaminya sehingga ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

yang di rasakan.

4) Anjurkan pada ibu untuk melakukan relaksasi dan pengaturan nafas

terutama pada saat kontraksi.

Rasional : Pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat.

Ketegangan ini akan berkurang dengan adanya

pengaturan nafas terutama pada saat pengeluaran nafas

melalui mulut.

5) Beri dukungan ibu untuk memilih posisi yang nyaman dan tidak

merugikan ibu.

Rasional : Dengan posisi miring kesalah satu sisi dapat mencegah

penekanan vena oare interior yang dapat menyebabkan


aliran darah tersumbat sehimgga dengan kearah satu sisi

aliran darah lancar dan oksigenasi ke jalan lahir.

6) Pasang infus induksi OXY 1 ampul dengan tetesan 4 TPM.

Rasional : Untuk mempercepat induksi

7) Observasi His dan DJJ genap 30 menit.

Rasional : Untuk memantau kemajuan ada tanda – tanda

persalinan.

8) Lakukan pemeriksaan dalam apabila ada tanda – tanda persalinan.

Rasional : untuk menentukan diagnosa pasti dan untuk

menentukan tindakan selanjutnya.

9) Dokumentasi hasil pemantauan kala 1 pada patograf

Rasional : Pemantauan dengan patorgraf merupakan standarisasi

kemajuanpersalinan dan keadaan ibu dan janin serta

memudahkan dalam mengambil keputusan dan

rencanan asuhan selanjutnya yang merupakan

pendokumentasian.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 16 Agustus 2017 Jam : 00.40

1. Menyampaikan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.

Ibu semangat dalam menghadapi persalinan di tandai ibu tidak cemas.

2. Mengajarkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.


Ibu sudah buang air kecil.

3. Menjelaskan penyebab nyeri

Ibu sudah mengerti dengan penyebab nyeri.

4. Mengajarkan pada ibu untuk relaksasi dan pengaturan nafas terutama

pada saat kontraksi.

Setiap kontraksi ibu melakukan relaksasi dan mengatur nafasnya

dengan pengeluaran nafas melalui mulut.

5. Mendukung ibu untuk memilih posisi yang nyaman dan tidak

merugikan.

Ibu selalu miring kiri.

6. Memasang infus induksi 0XY 1 ampul dengan tetesan 4 TPM.

Kontraksi baik.

7. Mengevaluasi Tis dan DJJ setiap 30 menit

TETESAN
JAM HIS DURASI DJJ
INFUS

1 x 10 10 – 15
20.30 140 x/i 4 Tpm
menit detik

2 x 10
21.30 10 – 15 141 x/i 8 Tpm
menit detik

2 x 10
22.30 10 – 15 136 x/i 12 Tpm
menit detik

00.30 2 x 10 10 – 15 155 x/i 16 Tpm


menit detik
01.30 2 x 10 10 – 15 147 x/i 20 Tpm
menit detik
02.30 2 x 10 10 – 15 139 x/i 24 Tpm
menit detik
03.30 2 x 10 10 – 15 138 xi 28 Tpm
menit detik

8. Melakukan pemeriksaan dalam apabila ada tanda – tanda persalinan

VT3 Tanggal 17 agustus 2017 Pukul : 04.30

a. Vulva dan vagina : Tidak ada kelainan.

b. Porno : Meresap,

c. Pembukaan : 5 cm.

d. Ketuban : (+)

e. Presentase : Kepala

f. Penurunan : H-1

g. Penumbungan :-

h. Molase :-

i. Kesan panggul : Normal

j. Pelepasan : Lendir dan darah

9. Mendokumentasi hasil pemantauan kala 1 fase aktiv pada patograf.

Telah mengisi patograf.

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 17 Agustus 2017 Jam : 05.00

1. Kala 1 berlangsung normal yang di tanpai dengan :


- HTS yang adekuat : 3x10 menit (35o)

- DJJ dalam batas normal : 145 x/i

- Kala 1 fase aktiv berlangung normal.

VT4 :

a. Vulva dan vagina : Tidak ad kelainan,

b. Porno : Meresap,

c. Pembukaan : 5 cm.

d. Ketuban : (+)

e. Presentase : Kepala

f. Penurunan : H-1

g. Penumbungan :-

h. Molase :-

i. Kesan panggul : Normal

j. Pelepasan : Lendir dan darah

2. Tidak Ada Tanda – Tanda Infeksi

Bengkak, Panas, Merah dan Berubah.

3. Keadaan dan janin baik di tandai dengan TTV

Dalam batas normal

Ibu : TD : 110 / 80 mmhg.

N : 82 x/i.

S : 36OC.

P : 20 x/i

Janin : 136 x/i


KALA II

Langkah I : Identifikasi Data Dasar

Diagnosa : G1POAO, ketuban sudah pecah, keadaan ibu dan janin baik.

DS :

- Ibu merasa ingin BAB

- Adanya dorongan untuk menekan.

DO :

1. Terdapat tanda dan gejala kala II

- Perineum menonjol,

- Vulva dan sprutena menurun

2. Kontraksi uterus 5x10 menit durasi > 40 detik.

3. DJJ terdengar jelas dan relatif dengan frekuensi 142 x/i.

4. Keadaan umum ibu baik.

VT jam : 00:15 wita.

a. Vulva dan vagina : tidak ada kelainan.

b. Portio : meresap

c. Pembukaan : 10 cm.

d. Ketuban : (-)

e. Presentase : kepala

f. Penurunan : Houdge IV
g. Moulage : tidak ada

h. Penumbungan : tidak ada

i. Kesan panggul : normal

j. Pelepasan : lendir dan darah

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Inpartu kala II + KPD

DS :

- Ibu mengatakansakitnya bertambah kuat

- ibu ingin BAB dan ada dorongan kuat untuk meneam

DO :

- Perineum menonjol

- Vulva dan spingter ani membuka

- kontraksi uterus 5 x 10 menit dalam durasi > 40 detik.

- tampak pengeluaran lendir da darah yang berlebihan.

Analisa dan Interpretasi Data

a. Doron, teknus, perjol, dan vulva merupakan tanda dan gejala kala II.

b. Dengan adanya his yag adekuat mengakibatkan uterus berkontraksi

dan mendorong isi uterus (janin).

c. Adanya tekanan hebat pada otot dasar panggul dan bagian terendah

janin yang menekan saraf yang mengakibatkan rasa nyeri bertambah

sehingga refleks dan menimbulka rasa ingin rasa meneran.


LANGKAH III IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV. RENCANA TINDAKAN

Tujuan :

1. Kala II berlangsung normal

2. Bayi lahir normal,

3. keadaan ibu dan bayi baik

Kriteria :

1. Kala II pada primipare berlangsung 1-2 jam dan pada Multi

paraberlangsung ½ jam.

2. Apgar score 8/10

3. TTV dalam batas normal

Intervensi :

1. Melihat tanda dan gejala kala II

Rasional : memastikan kala II, dan memanta dalam rencana asuhan

selanjutnya.
2. Siapkan ala partus set

Rasional : Menyiapkan alat pastus set dapat mendukung kelancaran

proses persalinan.

3. Siapkan diri dan memakai alat pelindung diri.

Rasional : dengan memakai alat pelindung diri, dapat melindugi

penolong dari darah dan lendir.

4. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.

Rasional : Mencegah terjadinya infeksi silang.

5. Pakai sarung tangan dengan tangan yang akan melakukan

pemeriksaan dalam.

Rasional : Mencegah terjadinya infeksi pada jalan lahir dan memberi

perlindungan pada penolong.

6. Mengisap oxytosin dangan teknik tangan.

Rasional : memperlancarkan dalam melakukan pertolongan persalinan

dan menjaga agar alat tetap dalam steril.

7. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas suvio.

Rasional : mencegah terjadi infeksi.

8. Lakukan pemeriksaan dalam (VT)

Rasional : memastikan dan menentukan kemajuan persalinan.

9. Celupkan tangan kedalam larutan clorin 0,5 %.

Rasional : mencegah terjadi kontaminasi dan untuk menjaga

kebersihan.
10. Periksa DJJ

Rasional : untuk mengetahui apakah janin dalam keadaan baik.

11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan kadaan janinnya

baik.

Rasional : Mempersiapkan ibu dan persalinan normal.

12. Minta keluarga untuk mendampingi ibu.

Rasional : Memberi support dan dukungan pada ibu.

13. Pimpin ibu saat meneran saat ibu mempunyai dorongan untuk

meneran.

Rasional : Pimpin ibu saat meneran saat ibu mempunyai dorongan

untuk meneran.

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau megambil posisi yang

nyaman apabila tidak ada kontraksi.

Rasional : agar ibu merasa nyaman dalam menghadapi proses

persalinannya dan kepala juga lebih mudah penurunannya.

15. Pasang handuk bersih diatas perut ibu.

Rasional : dengan memasang handuk bersih dapat memudahkan

perawatan bayi dan langsung mengeringkan bayi untuk

mencegah hipotermia.

16. Pasang handuk 1/3 bagian dibawah bokong.

Rasional : dapat digunakan untuk menyokong perinewin agar tidak

terjadi rupture.
17. Buka tutup partur set.

Rasional : mempermudah pelaksanaan persalinan.

18. Pasang handscon pada kedua tangan.

Rasional : untuk mencegah infeksi dan sebagai alat pelindung diri.

19. Pimpin persalinan dan mengatur majunya persalinan, saat kepala bayi

membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm tangan kanan menyokong

periveum dan tangan kiri menahan puncak kepala.

Rasional : agar tidak terjadi defleksi maksimal yang terlalu cepat.

20. Saat kepala lahir, mengusapkan kassa steril pada mulut dan hidung

bayi.

Rasional : agar bayi dapat bernafas dengan baik.

21. Cek adanya lilitan tali pusat.

Rasional : lilitan tali pusat pada bayi dapat menyebabkan asfiksia.

22. Tunggu putaran faksi luar.

Rasional : dengan putaran faksi luar yang sempurna kepala akan

searah dengan punggung dan memudahkan melahirkan bahu

anterior dan pasterior.

23. Lahirkan bahu dan belakang dengan cara biporlenta.

Rasional : penempatan tangan seperti diatas dapat mencegah

kontaminasi.

24. Lahirkan badan bayi dengan sanggar sisir.


Rasional : dengan menyokong kepala dapat membantu pengeluaran

tubuh bayi seluruhnya dan mencegah ruptur perineum dan

melindungi agar tidak jatuh.

25. Lakukan penilaian sepintas.

Rasional : untuk memastikan bahwa bayi dapat beradaptasi diluar

rahim.

26. Keringkan tubuh bayi kecuali telapak kaki.

Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi.

LANGKAH : IV. IMPLEMENTASI.

Tanggal 17 Agustus 2017 Pukul : 08:00 wita.

1. Melihat tanda dan gejala kala II,

- Adanya dorongan kuat untuk meneram

- Adanya tekanan kuat pada amus,

- Perineum menonjol,

- Vulva dan anus membuka.

2. Menyiapkan alat partus set.

3. Mempersiapkan diri dan alat pelindung diri.

4. Mencuci tanga dengan sabun di bawah air mengalir,

5. Memakai sarung tangan dengan tangan kanan yang akan melakukan

pemeriksaaan dalam.

6. Menghisap oksitosin dengan teknik I tangan,


7. Membersihkan vulva dan perineum,

8. Melakukan pemeriksaan dalam,

9. Celupkan tangan kedalam larutan clorin 0,5 % kemudian membuka

sarung tangan secara terbalik dan merendam selama 10 menit.

10. Memeriksa DJJ

11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan kadaan janinnya

baik.

12. Minta keluarga untuk mendampingi ibu.

13. Pimpin ibu saat meneran saat ibu mempunyai dorongan untuk

meneran.

14. Menganjurkan ibu untuk megambil posisi yang nyaman apabila tidak

ada kontraksi.

15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu.

16. Memasang duk yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu.

17. Buka tutup partus set.

18. Pasang handscoon pada kedua tengan.

19. Pimpin persalinan dan mengatur majunya persalinan, saat kepala bayi

membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm tangan kanan menyokong

perineum dan tangan kiri menahan puncak kepala.

20. Membersihkan jalan lahir bayi.

21. Cek adanya lilitan tali pusat pada leher bayi.

22. Menunggu putaran faksi luar.

23. Lahirkan bahu depan dengan bahu belakang dengan cara bisporiental.
24. Lahirkan badan bayi dengan sanggar sisir.

25. Melakukan penilaian sepintas.

26. Mengeringkan tubuh bayi kecuali telapak kaki.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tangal :

Jam :

1) Kala II berlangsung normal + 1 jam.

2) Bayi lahir dengan normal melalui pervaginaan, dengan PBK.

3) Keadaan ibu dan bayi baik.

a. TTV dalam batas normal.

TD : 110 / 80 mmhg.

N : 80 x/i.

S : 36,5OC.

P : 20 x/menit.

b. Keadaan bayi baik.

Bayi lahir jam : 00.22 wita.

KALA III

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Diagnosa perlangsungan kala II persalinan.


DS : nyeri perut bagian bawah.

DO : Kontraksi uterus baik, teraba keras bundar, dan TFU setinggi pusat,

bayi lahir tanggal 18-08-2017 pukul, 00.22 wita. Ada semburan darah

dan tali pusat bertambah panjang.

Analisa dan Interpretasi Data

Setelah bayi lahir, tundus uterus akan setinggi pusat bebebrapa menit dan

kemudian uterus kembali melepas plasenta dari dindingnya, biasanya

plasenta dapat lepas 5-15 menit setelah bayi lahir. Keluar dengan spontan

pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah (Ilmu kebidanan, tahun

2001, hal 158).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tujuan :

- kala III berlangsung normal,


- tidak terjadi pendarahan,

Kriteria :

- lama kala III tidak lebih dari 30 menit.

- pendarahan tidak lebih dari 500 cc.

Intervensi :

1) Periksa fundus uterus.

Rasional : untuk mengetahui janin tunggal atau gerneh.

2) Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin

Rasional : agar ibu siap untuk disuntik.

3) Oksitosin 10 unit pada 1/3 bagian luar secara IMD.

Rasional : Agar kontraksi uterus baik.

4) Jepit tali pusat dengan klem pertama.

Rasional : Dengan menjepit tali pusat di dua tempat akan

memudahkan memotong tali pusat dan mencegah

pengeluaran darah dari umbikulus dan dari plasenta.

5) Memotong tali pusat dengan tali pusat diantara kedua tangan kiri untuk

melindungi bayikemudian memotong diantara kedua klen.

Rasional : Mencegah bayi tidak terkena gunting.

6) Letakkan bayi pada dada ibu agar kontak kulit dengan kulit ibu ke kulit

bayi, letakkan bayi secara tengkurap.

Rasional : Agar bayi mendapat kehangatan dari ibu yang mempercepat

hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.


7) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan keringkan dan lakukan

IMD.

Rasional : Agar ibu dan anak tetap aman dan bayi biasa mendapatkana

Asi Kolostrum.

8) Pindahkan klem kira – kira 5 – 10 cm dari vulva

Rasional : Menjepit tali pusat sependek mungkin untuk memudahkan

dalam peregangan tali pusat.

9) Letak tangan di atas sympisis dan lakukan dorsokranial

Rasional : Untuk mempercepat proses pengeluaran plasenta.

10) Regangkan tali pusat apabila uterus sudah berkontraksi.

Rasional : Untuk mencegah bagian terputusnya plasenta.

11) Pegang dan putar plasenta sarah jarum jam apabila plasenta sudah

muncul di depan introitas vagina.

Rasional : Mencegah robeknya selaput ketuban.

12) Lakukan massase uterus

Rasional : Membuat uterus berkontraksi sehingga pendarahan dapat

dicegah.

13) Paksa plasenta, selaput plasenta dan memastikan plasenta lahir

lengkap dan masukkan plasenta kedalam tempat yang sudah

disesuaikan.

Rasional : Untuk memastikan apakah terjadi rest plasenta yang dapat

menyebabkan pendarahan.

14) Evaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum.


Rasional : Segera lakukan penjahitan apabila terjadi laserasi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 17 Agustus 2017 Jam : 08.00 wita.

1. Memastikan fundur uterus

2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin.

3. Oksitosin 10 unit pada 1/3 bagian luar secara IMD.

4. Menjepit tali pusat dengan klem kira – kira 2 – 3 cm dari umbilikus dan

klem kedua 1-2 cm dari klem pertama.

5. Potong tali pusat dengan memegang tali pusat diantara kedua klem dan

menggunakan tangan kiri untuk melindungi bayi kemudian memotong

diantara kedua klem.

6. Letakkan bayi pada dada ibu agar ada kontak ibu dan bayi, secara

tengkurap.

7. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan keringkan dan lakukan

IMD.

8. Memindahkan klem kira – kira 5 – 10 cm di depan vulva

9. Meletakkan tangan di atas sympisis ibu dan letakkan secara

dorsokranial

10. Meregangkan tali pusat apabila uterus berkontraksi dengan baik.

11. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam apabila plasenta

sudah muncul pada introitas vagina.


12. Melakukan massase uterus

13. Memaksa plasenta selaput, dan memastikan plasenta lahir dengan

lengkap.

14. Mengvaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal : 17 Agustus 2017 Jam : 10.00 wita.

1. Kala II, berlangsung normal.

2. Pengeluaran darah dalam batas normal ditandai dengan darah + 100

cc.

KALA IV

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

DS : Ibu merasa lelah setelah melahiran,

DO :

- Plasenta lahir lengkap

- Pendarahan + 100 cc.

- Kontraksi Uterus baik, teraba keras dan bundar.

- TFU setinggi pusat.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Diagnosa : Perlangsungan kala IV

DS : Ibu merasa setelah melahirkan.

DO :

- Plasenta lahir lengkap jam :

- Kontraksi uterus baik,

- TFU setinggi pusat.

Analisa dan Iterpretasi Data

Priode ini diperlukan untuk pulihnya kembali organ – organ reproduksi

keadaan sebelumnya. (Surwono Prawirohardjo).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tujuan :

- Kala IV berlangsung normal selama 2 jam.


- Keadaan ibu baik.

Kriteria :

- TTV dalam batas normal.

TD : 110 / 80 mmhg.

N : 82 x/i.

S : 36OC.

P : 20 x/i

Intervensi :

1. Periksa kontraksi uterus.

Rasional : Agar tidak terjadi pendarahan.

2. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksytisin

Rasional : Agar ibu siap akan disuntik.

3. Oksitisin 10unit pada 1/3 bagian luar secara Im.

Rasional : Agar kontraksi uterus baik.

4. Jepit tali pusat dengan klem 2-3 cm dari umbikulus dan klem kedua 1-

2 cm dari klem pertama.

Rasional : Dengan menjepit tali pusat di dua tempat akan

memudahkan memotong tali pusat dan mencegah

pengeluaran darah dari umbikulus dan dari plasenta.

5. Memotong tali pusat dengan tali pusat diantara kedua tangan kiri

untuk melindungi bayikemudian memotong diantara kedua klem.

Rasional : Mencegah bayi tidak terkena gunting.


6. Letakkan bayi pada dada ibu agar kontak kulit dengan kulit ibu ke kulit

bayi, letakkan bayi secara tengkurap.

Rasional : Agar bayi mendapat kehangatan dari ibu yang

mempercepat hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.

7. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan keringkan dan lakukan

IMD.

Rasional : Agar ibu dan anak tetap aman dan bayi biasa

mendapatkana Asi Kolostrum.

8. Pindahkan klem kira – kira 5 – 10 cm dari vulva

Rasional : Menjepit tali pusat sependek mungkin untuk memudahkan

dalam peregangan tali pusat.

9. Letakkan tangan di atas sympisis dan lakukan dorsokranial

Rasional : Untuk mempercepat proses pengeluaran plasenta.

10. Regangkan tali pusat apabila uterus sudah berkontraksi.

Rasional : Untuk mencegah bagian terputusnya plasenta.

11. Pegang dan putar plasenta sarah jarum jam apabila plasenta sudah

muncul di depan introitas vagina.

Rasional : Mencegah robeknya selaput ketuban.

12. Lakukan massase uterus

Rasional : Membuat uterus berkontraksi sehingga pendarahan dapat

dicegah.
13. Paksa plasenta, selaput plasenta dan memastikan plasenta lahir

lengkap dan masukkan plasenta kedalam tempat yang sudah

disesuaikan.

Rasional : Untuk memastikan apakah terjadi rest plasenta yang

dapat menyebabkan pendarahan.

14. Evaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum.

Rasional : Segera lakukan penjahitan apabila terjadi laserasi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 17 Agustus Jam : 12.30

1. Memaeriksa fundur uterus

2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin.

3. Oksitosin 10 unit pada 1/3 bagian luar secara IMD.

4. Menjepit tali pusat dengan klem kira – kira 2 – 3 cm dari umbilikus dan

klem kedua 1-2 cm dari klem pertama.

5. Potong tali pusat dengan memegang tali pusat diantara kedua klem dan

menggunakan tangan kiri untuk melindungi bayi kemudian memotong

diantara kedua klem.

6. Letakkan bayi pada dada ibu agar ada kontak ibu dan bayi, secara

tengkurap.

7. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan keringkan dan lakukan

IMD.

8. Memindahkan klem kira – kira 5 – 10 cm di depan vulva


9. Meletakkan tangan di atas sympisis ibu dan letakkan secara

dorsokranial

10. Meregangkan tali pusat apabila uterus berkontraksi dengan baik.

11. Memegang dan memutar plasenta searah jarum jam apabila plasenta

sudah muncul pada introitas vagina.

12. Melakukan massase uterus

13. Memaksa plasenta selaput, dan memastikan plasenta lahir dengan

lengkap.

14. Mengevaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum.

KALA IV

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Diagnosa

DS : Ibu merasa lelah setelah melahirkan.

DO :

- Plasenta lahir lengkap, pukul :

- Kontraksi uterus baik.

- TFU setinggi pusat.

Analisa dan Interpretasi Data

Priode ini diperlukan untuk pulihnya kembali organ – organ reproduksi ke

keadaan sbelumnya. (Surwono Prawirohardjo)


LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tujuan :

- Kala IV berlangsung normal selama 2 jam.

- Keadaan ibu baik.

Kriteria : Kontraksi uterus baik

- TTV dalam batas normal.

TD : 110 / 80 menit.

N : 88 x/menit

P : 20 x/menit

S : 36OC.

1) Periksa kontraksi uterus.

Rasional : Agar tidak terjadi pendarahan.

2) Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit dengan ibu + 1 jam.

Rasional : Agar bayi dapat mengenal puting susu ibunya.

3) Untuk memastikan BB dan panjang badan bagi bayi dalam batas

normal.

Rasional : Timbang berat bayi dan panjang bayi.


4) Berikan tetes mata dan Vit. K secara lm pada paha kiri bayi.

Rasional : Untuk mencegah pendarahan otak.

5) Setelah satu jam pemberian vit. K berikan imunisasi vitamin B di

paha kanan.

Rasional : Untuk melindungi bayi dari hepatitis B.

6) Lakukan pemantauan kontraksi uterus.

Rasional : Untuk memantau pendarahan pervaginaan.

7) Evaluasi jumlah pendarahan.

Rasional : Dapat mengantisipasi jumlah pendarahan.

8) Periksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik.

Rasional : Untuk memastikan keadaan ibu baik dan dalam

keadaan normal.

9) Ajarkan ibu dan keluarga umtuk massase uterus.

Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik.

10) Periksa kembali keadaan bayi untuk memastikan bahwa bayi

bernafas dengan baik dan suhu normal (36,5oC – 39,5oC).

Rasional : untuk memastikan keadaan bayi dalam keadaan

normal.

11) Tempatkan semua alat bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi + 10 menit, mencuci dan membius alat

Rasional : Untuk memastikan alat dan mencegah infeksi.

12) Buang bahan yang terkontaminasi.

Rasional : untuk mencegah infeksi.


13) Bersihkan ibu dengn cairan DTT.

Rasional : Untuk mencegah infeksi dan memberi rasa nyaman

pada ibu.

14) Pastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga untuk memberi

makan dan minum.

Rasional : Dapat memulihkan tenaga ibu yang terkuras selama

proses persalinan.

15) Dekontamiasi tempat persalinan dengan larutan klorin.

Rasional : Untuk mencegah infeksi silang.

16) Celupkan kedua tangan kedalam larutan klorin dan buka handscoon

dan keadaan terbalik.

17) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.

Rasional : Untuk mencegah infeksi.

18) Lengkap patograf.

Rasional : Sebagai catatan pendokumentasian persalinan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 18 Agustus Jam : 07.00

1. Memriksa kontraski uteri.

2. Membiarkan bayi tetap kontak dengan ibu + 1 jam.

3. Menimbang BB dan panjang bayi.

4. Memberikan tetes mata dan vit. K secara lm pada paha kiri bayi.

5. Melanjutkan pemantauan uterus.


6. Mengevaluasi jumlah pendarahan.

7. Melanjutkan pemantauan uterus.

8. Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan ibu dalam keadaan

normal.

9. Mengajarkan ibu dan keluarga utuk massase uterus

10. Memeriksa kembali keadaan bayi.

11. Menempatkan semua peralatan bekas pakai pada larutan klorin 0,5%

untuk terkontaminasi + 10 menit.

12. Membuang bahan – bahan yang terkontaminasi.

13. Bersihkan ibu dengan air DTT.

14. Memastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga untuk memberi

makan dan minum.

15. Mendekontamiasi tempat persalinan dengan larutan klorin.

16. Mencelupkan kedua tangan kedalam larutan klorin dan buka handscoon

dan keadaan terbalik.

17. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir.

18. Melengkapi patograf.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal : 18 Agustus Jam : 08.30 wib.

1. Perlangsungan kala IV berlangsung normal, dtandai dengan :

- Kontraksi uterus baik (keras dan bundar)

- Jumlah pendarahan + 100 cc.


- Kelelahan teratasi.

2. Keadaan umum ibu baik

TTV dalam batas normal

TD : 110 / 80 mmhg.

S : 36,6OC.

N : 88 x/menit.

P : 20 x/menit

Vous aimerez peut-être aussi