PT.

REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND

RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 1 of 12

TABLE OF CONTENT
DAFTAR ISI
Page

1.0 INTRODUCTION / PENDAHULUAN 2

2.0 PURPOSE / TUJUAN 2

3.0 RESPONSIBILITY / TANGGUNG JAWAB 2

4.0 DEFINITION / DEFINISI 3

5.0 PROCEDURE / KETENTUAN 3

5.1 Job Safety Analysis / Analisa Keselamatan Kerja 3

5.2 Risk Assessment Penilaian Resiko 7

1.0 INTRODUCTION

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 2 of 12

1.1 Responsibilities to ensure safety, health and environmental at the workplace lay with those
who create the risk (employer) and those who work with the risk (employee).

1.2 This working instruction is applicable for all routine and non-routine activities and facilities in
REKAYASA.

PENDAHULUAN

1.1. Bertanggung jawab dalam meyakinkan bahwa Keselamatan Kerja, Kesehatan dan lingkungan
prosedur di lokasi dengan melihat siapa yang menciptakan risiko/kondisi berbahaya dan
siapa yang bekerja dengan resiko berbahaya.
1.2. Instruksi kerja ini di aplikasikan untuk setiap pekerjaan rutin dan yang tidak rutin dan
fasilitas di Rekayasa Industri.

2.0 PURPOSE

2.1 To establish and maintain working instruction for the ongoing identification of hazards, the
assessment of risks, the implementation of necessary control measures, and establish proper
job methods and preventive measure to eliminate or reduce hazards to an acceptable level
including routine and non-routine activities in all existing and new jobs.

TUJUAN

2.1. Untuk menempatkan dan menjaga instruksi kerja ini untuk dapat mengindentifikasi bahaya
secara terus menerus., memeriksa atau mendata risiko berbahaya, menerapkan control yang
perlu dan menempatkan metode kerja yang benar dan pencegahan untuk mengeliminasi atau
menurunkan tingkat bahaya dalam setiap tingkatan termasuk pekerjaan rutin, tidak rutin dan
pekerjaan baru.

3.0 RESPONSIBILITY / Tanggung Jawab

3.1 HSE Committee is responsible to identify the Occupational Health, Safety and
Environmental hazards of REKAYASA’s activities and to effectively implement this
procedure.
Panitia Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan, bertanggung jawab dalam
mengindentifikasikan bahaya dari kegiatan Perusahaan dan mengefektifkan dalam
melaksanakan prosedur.

3.2 The HSE Committee is also responsible for implement JSA at site.
Panitia Keselamatana, Kesehatan dan Lingkungan, juga bertanggung jawab atas
peleksanaan Analisa Keselamatan dalam Pekerjaan di lokasi kerja.

3.3. The HSE Committee concerned are responsible to identify the hazard and notify any criteria
using Hazard Identification and Risk Assessment.
Panitia Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan, akan memperhatikan dan bertanggung
jawab dalam mengindentifikasi bahaya dan memberitahukan / menginformasikan dengan
menggunakan format Hazard Identification dan Risk Assesment.

3.4. The Construction Manager should lead the JSA and Risk Assessment team, which should
include site HSE personnel, engineer, Human Resources, and Chief Field.
Menejer Kontruksi harus menjadi contoh dan memimpin dalam group pelaksanaan program
JSA dan risk assessment, dan akan termasuk Petugas Safety, tenaga akhli, SDM dan pimpinan
lapangan.

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 3 of 12

3.5. Supervisor and HSE Officer responsible in prepare the JSA Form.
Pengawas lapangan dan petugas Safety bertanggung jawab dalam hal penyediaan format JSA

4.0 DEFINITIONS

Hazards mean anything that can cause harm (e.g., some chemicals, working from high, working from
ladder, etc).
Risk is the chance, high or low, that any particular hazard will cause harm, major or minor.

DEFINISI
Bahaya itu berarti sesuatu yang dapat membuat cedera (seperti, kimia, bekerja diketinggian, bekerja
diatas tangga dsb.)
Risiko disini, Tinggi atau rendah, setiap bahaya dapat mengakibatkan cedera baik ringan maupun
berat.

5.0 STANDARD INSTRUCTION

INSTRUKSI STANDAR

5.1 Job Safety Analysis (JSA)

Job Safety Analysis is also referred to as job hazard analysis or job risk analysis in some places.
Job Safety Analysis is a technique that focuses on job tasks as a way to identify all hazards in
performing a job. It focuses on the relationship between the employee, the job, the tool and the
work environment. After the hazards are identified, JSA should then establish proper job
methods, risk analysis and preventive measures to eliminate or reduce hazards to an acceptable
level.

JSA can be regarded as an expected job instruction, including hazards, and control methods.
The outcome of JSA should be used to train and educate employees for the correct job method
and protection from hazards.

Analisa Keselamatan dalam Pekerjaan

JSA disebut juga analisa bahaya dalam pekerjaan atau analisa risiko di suatu tempat
(Bekerja).
JSA adalah merupakan tehnik yang terarah dalam suatu pekerjaan dan sebagai jalan untuk
mengindentifikasi setiap bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan. Ini mengarah pada relasi
antara pekerja, pekerjaan, peralatan dan lingkungan pekerjaan. Setelah bahaya
terindentifikasi, JSA akan menentukan cara kerja yang benar dan aman, analisa risiko dan
mencegah serta mengeliminasi dan menurunkan bahaya yang berlaku disetiap tingkatan.
JSA dapat sebagai sesuatu yang diharapakan oleh instruksi kerja, termasuk bahayanya dan
cara mengontrol. Hasil dari pada JSA dapat digunakan untuk training dan melatih karyawan
untuk melaksanakan cara kerja yang baik dan terproteksi dari bahaya.

5.1.2 Scope
Ruang lingkup

JSA should be conducted by all PT. Rekayasa Industri sites. Priority should be given to the
following types of jobs:

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 4 of 12

JSA harus dilaksanakan oleh setiap karyawan PT. Rekayasa Industri di lapangan, Prioritas
akan diberikan kepada jenis pekerjaan sbb.:

- Jobs with the highest injury or illness rates

Pekerjaan dengan risiko kecelakaan atau penyakit yang tinggi
- Jobs with the potential to cause severe or disabling injuries or illness, even if there is
no history of previous accident.
Pekerjaan dengan potensi yang tinggi untuk terjadinya cedera yang parah,
walaupun belum pernah terjadi sebelumnya.
- Jobs in which one simple human error could lead to a severe accident or injury
Pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau cedera berat yang diakibatkan
kesalahan orang yang sangat simple (kecil).
- Jobs that are new to the current operation or have undergone changes in processes
and procedures
Pekerjaan yang ada kaitannya dengan operation atau mempunyai perubahan dalam
proses dan prosedur.
- Job that require written job instructions.
Pekerjaan yang memerlukan instruksi tertulis

5.1.3 Instruction for conducting JSA

Instruksi dalam pelaksanaan JSA
For a JSA to be effective, management must demonstrate its commitment to correct any
uncontrolled hazards identified.
Untuk efektipnya pelaksanaan JSA, manajemen harus mempraktekkan kesepakatan untuk
memperbaiki setiap bahaya yang terindikasi dan tidak terkontrol.

If any hazards exist that pose an immediate danger to an employee’s life or health, take
immediate actions to protect the employee.
Segera ambil tindakan untuk melindungi pekerja bila terdapat bahaya yang dapat
membahayakankehidupan dan kesehatan pekerja secara langsung

Any problems that can be corrected easily should be correct as soon as possible. Do not wait to
complete the JSA before taking actions to protect employees. This will demonstrate
management’s commitment to health and safety, and enable the management to focus on the
hazards and jobs that need more study because of their complexity.
Setiap masalah yang dapat diselesaikan dengan mudah segera selesaikan jangan menunggu
selesainya JSA. Manajemen akan mempraktekan kesepakatan atas Kesehatan dan
Keselamatan dan untuk lebih terarah dalam mengidentifikasi suatu bahaya dan pekerjaan
diperlukan belajar lebih banyak dikarenakan kesibukan yang ada.

A. Involve Employees
Keterlibatan Karyawan
JSA should be conducted by those who have knowledge of the tasks associated with the job.
The may include supervisor, engineering staff, HSE staff, training staff and the employees who
are doing the job.
JSA harus dilaksanakan oleh seseorang yang mempunyai kemampuan tentang kaitannya
dengan pekerjaan

It is very important to involve the employees who are doing the job. They have a unique
understanding of the job and this knowledge is valuable for identifying hazards. Involving
employees will help minimize oversights, ensure a quality analysis, and help employees to
comply with the agreed job methods.
Sangat penting dalam pelaksanaan JSA dengan melibatkan pekerja yang akan melakukan
kegiatan tsb mereka mempunyai pengetahuan-2 atau penguasaan2 tehnik yang unik sehingga
dengan pengetahuan tsb. Dapat mengidentifikasikan suatu bahaya yang bisa terjadi. Dengan

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 5 of 12

melibatkan pekerja akan membantu mengurangi kondisi, dan meyakinkan akan kualitas dari
analisa, membantu karyawan dalam pelaksanaan cara kerja yang disetujui.

B. Outline the job steps or tasks

Langkah - langkah pelaksanaan pekerjaan

Break the job down into steps. Avoid making the breakdown of steps so detailed that it
becomes unnecessarily long or so broad that it does not include basic steps. Each of the job
steps should accomplish some major task.
Uraikan jenis pekerjaan dalam lengkah-2 yang akan dilaksanakan, hindari dalam
menguraikan jangan terlalu detail dan tidak memasukan hal-2 yang tidak perlu, uraikan
secara simple atau yang bersifat garis besar saja.

Review the job steps with the employees who are doing the job to make sure that all basic steps
are listed.
Periksa kembali bersam-sama pekerja yang akan melaksanakan kegiatan hal ini untuk
meyakinkan setiap dasar atau komponen pekerjaan sudah tertulis.

C. Identify hazards
Mengidentifikasikan suatu Bahaya

Hazards include any potential danger, potential cause of an accident or unsafe condition.
Sumber bahaya dengan potensi terjadi kecelakaan, berpotensi terjadi kecelakaan atau kondisi
yang tidak aman.

Hazards associated with each step should be identified to show which part(s) of body could be
injured.
Sumber bahaya yang tergabung dalam setiap uraian pekerjaan harus memperlihatkan bagian
anggauta badan mana yang akan terluka.

Review the relationship between the employee, the job, the tool and the work environment to
identify all hazards.
Periksa kembali keterkaitannya antara si karyawan, pekerjaan, peralatan dan lingkungan
tempat bekerja untuk mengindentifikasikan sumber bahaya
.
Describe a hazard in consistent way to answer the following questions in order to ensure that
the control methods target the most important contributor to the hazard:
Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini uraikan sumber-2 bahaya secara konsisten yang
juga sekaligus untuk meyakinkan bahwa cara atau sistim pengontrolan yang merupakan
sebagai kontributor atas sumber bahaya:

- What can go wrong?

Apa yang bisa menjadi kesalahan

- What is the outcome should it happen? (consequence)

Apa yang bisa terjadi (Konsekwensi)

- Where can it happening? (environment)

Dimana bisa terjadi (Lingkungan)

- How or what is it happening to? (exposure)

Bagaimana dan apa yang terjadi

- How could it happen? (trigger)

Bagaimana bisa terjadi

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 6 of 12

- What are other contributing factors?

Apakah ada keterlibatan factor lain.

Review the list of hazards with the employees who are doing the job.
Periksa daftar sumber bahaya bersama-sama karyawan yang akan melaksanakan pekerjaan.

D. Prevent injuries
Mencegah terjadinya cedera / kecelakaan

After reviewing the list of job steps and hazards with the employees, next step is to consider
and agree on the control methods to eliminate or reduce hazards.
Setelah daftar pekerjaan dan sumber bahaya diperiksa kembali bersama karyawan,
selanjutnya mebuat pertimbangan dan menyetujui atas cara atau sistim pemriksaan untuk
mengeliminasi atau menurunkan tingkat bahaya yang ada.

The control methods should be specific. The most effective controls are engineering control
that physically change a machine or work environment to prevent employee exposure to
hazards. The more reliable or less likely a hazard control is by passed, the better.
Cara atau sistim pemeriksaan harus spesipik, yang lebih efektip dalam pemeriksaan biasanya
dari bidang Engineering Control bahwa untuk melindungi pekerja dari bahaya-2 yang
terpapar dengan cara merubah phisik dari peralatan (mesin) atau lingkungan tempat bekerja.
Yang lebih realistis lagi atau lebih mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya dengan cara
pengujian akan lebih baik.

If the engineering controls are not feasible, administrative control should be considered. This
may involve changing how employees do their jobs, establishing safe work practices and
procedures, training, reinforcement, etc.
Bila dengan cara engineering control tidak visible, control secara administrasi dapat
dipertimbangkan, hal ini mungkin dengan cara keterlibatan/perubahan seperti bagaimana
pekerja melakukan pekerjaannya, menyiapkan dan menentukan sara-2 kerja yang aman,
peraturan, pelatihan dsb
.
If engineering controls and administrative control cannot totally eliminate the hazards, the
PPE (Personal Protective Equipment) should be considered.
Bila dengan cara engineering control dan administrasi control juga tidak dapat
mengeliminasi bahaya-2 yang ada, penggunaan alat pelindung diri mungkin dipertimbangkan
.
PPE is an essential last resort to reduce the risk where hazards can not be controlled in other
ways.
Pemakaian alat pelindung diri merupakan alternatip akhir untuk mengurangi sumber bahaya
bila cara yang lain belum dapat membuat jalan keluar yang diharapkan.

5.1.4 JSA Review

Pemeriksaan ulang JSA

Periodically reviewing JSA ensures that it remains current and continues to help reduce
workplace accidents and injuries. Even if the job has not changed, new hazards which are
overlooked may be identified during review.
Pemriksaan ulang JSA secara periodic akan menjamin bahwa masih terdapat kondisi yang
belum siap dan juga membantu mengurangi kecelakaan dan cedera, walaupun pekerjaan
tidak berubah, sumber bahaya yang baru mungkin ditemukan pada saat pemeriksaan ulang.

5.2 Risk Assessment

Penilaian Risiko

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 7 of 12

5.2.1 Five Step to Risk Assessment

Lima langkah dalam mendata Risiko
Five steps to risk assessment are:
Langkah tersebut sbb.:
A. Identify hazards
Identifikasi sumber bahaya
B. Identify those who can be harmed and how they might be harmed
Identifikasi siapa yang bisa terluka dan bagaimana mereka terluka
C. Assess the risks
Data setiap risiko yang ada
D. Introduce control measures to reduce risks
Gunakan cara pemeriksaan-2 untuk mengurangi risiko bahaya
E. Record, review, and revise if necessary
Catat, periksa ulang dan perbaiki bila diperlukan.

A. Identify hazards
Identifikasi sumber bahaya
The essential first step in risk assessment is to identify hazards. Relevant sources of
information include:
Tahap awal dalam menilai risikio-risiko adalah mengidentifikasikan sumber bahaya, sumber
informasi yang relevan termasuk:

- Local legislation and supporting documents (such as code of practice, standards

guidance, etc) which give practical guidance and include basic minimum.
Ketentuan-ketentuan lokal dan dokumen penunjang (seperti kode dari cara kerja,
petunjuk standar dsb.) akan memberikan petunjuk dalam pekerjaan dan juga akan
merupakan dasar-dasar minimum
- Industry or trade association guidance
Pedoman atau petunjuk dariPerindustrian atau perdagangan

- Expert advice and relevant research

Saran dari tenaga akhli dan penelitian yang relevan.
- Process information, including machinery
Informasi proses termasuk peralatan (mesin)

- Product information, such as material safety data sheet, manufacturers instructions,

etc
Informasi produksi, seperti MSDS, instruksi atau manual dari pabrik dsb.

- Working environment, including temperature, noise, light, restricted ventilation,

vibration, confined spaces, housekeeping, etc
Lingkungan kerja, termasuk suhu, kebisingan, penerangan, sirkulasi udara terbatas,
getaran, ruang terbatas, kebersihan & Kerapihan dsb.

- Personal knowledge and experiences of managers and workers

Pengetahuan karyawan dan pengalaman dari manajer dan karyawan

- Accident, illness, and incident data from within the production site, from other sites
within company, from group HSE or from outside.
Data-data Kecelakaan, sakit akibat pekerjaan, sejak production site, dari lokasi
lapangan lain dan dari group Safety dari luar lokasi
.

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 8 of 12

Do not be overcomplicated, and use common sense. It is important that the employees are
always consulted because through daily work they may have noticed things that are not
immediately obvious.
Jangan terlalu complicated gunakan cara yang awam, ini sangat penting karena karyawan
selalu konsultasi melalui kegiatan harian mereka mungkin mempunyai catatan tidak langsung
dipahami.

In the simplest cases, hazards can be identified by observation and by applying common
knowledge.
Dalam kasus yang simple, sumber bahaya dapat diidentifikasi melalui pengamatan dan
penggunaan pengetahuan yang awam.

In more complex cases, hazards can be identified only by measurements, for example air
sampling to identify the presence of harmful chemicals in the air.
Dalam kasus yang komplek, sumber bahaya dapat diidentifikasi hanya melalui pengukuran,
contoh, udara yang tercemar oleh bahan kimia.

For mechanical and electrical hazards involving machine operation, the technical experts have
to directly involve.
Untuk bahaya-2 mekanis dan listrik yang terlibat dengan peralatan yang beroperasi, tenaga
akhli dari bidang teknik harus terlibat secara langsung
.
B Identify those who can be harmed and how they might be harmed
Identifikasikan siapa yang bisa terluka dan bagaimana mereka terluka

People exposed to the hazards may include not just the workers, but also other employees
walking by, contracting and visitors in the area, users of the products and services, and
members of the public (for example, in case of air emission or effluent discharge).
Setiap orang dapat terpapar dengan sumber bahaya tidak hanya pekerja saja, tetapi karywan
lain, contractor dan tamu perusahaan, pengguna produk dan bagian service dan lingkungan
umum (sebagai contoh tercemarnya udara)

For all significant hazards identified, we must identify those who can be harmed and how they
might be harmed. This information is necessary for the next steps.
Untuk setiap sumber bahaya yang teridentifikasi, kita harus mengidentifikasi siapa yang bisa
terluka dan bagaimana mereka terluka. Informasi ini diperlukan untuk step berikutnya.

C. Assess the risks

Pendataan Risiko

The type of harm includes injury, illness, fire, other property damage, etc.
Jenis dari cedera termasuk luka, sakit akibat pekerjaan, kebakaran, dan kerusakan asset atau
harta benda milik Perusahaan.
When assessing the risks, consider two dimensions: likelihood / probability and severity /
consequence of harm.
Dalam mendata risiko, pertimbangkan dua dimensi:
- How likely it is that each hazard could cause harm?
The likelihood / probability of harm may be rated:

Likelihood / Probability Rating Description

Frequent 5 The event is expected to occur in most circumstance
Probable 4 Will occur frequently
Occasional 3 Will occur several time
Unlikely 2 Unlikely, but can reasonable be expected to occur
Improbable 1 Unlikely to occur, but possible

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 9 of 12

- If the hazard does cause harm, what is the severity / consequence?

The severity / consequence of harm may be rated:

Severity index Rating Description

Catastrophic 5 Death, Permanent serious environmental Damage, Major property damage,
toxic release off site, huge financial loss.
Major 4 Lost time accident, permanent / partial disability, non-permanent
environmental damage, high financial loss
Moderate/Seriou 3 Medical treatment required work restriction, high financial loss, on site
s release contained with outside assistance
Minor 2 First aid treatment, on site release immediately contained medium financial
loss
Negligible 1 No affecting work performance. No injury, low financial loss
- Risk rate
In the most simplified method, risk can be defined as the combination of severity of
harm with the likelihood of its occurrence.

Risk rate = severity of harm x likelihood of occurrence.

Risk Rank Description

13 - 25 High Risk
6 – 12 Medium Risk
1-5 Low Risk
High Risk : Need authorization from Construction Manager through consult with
specialist personnel and conduct assessment with full team.

Medium Risk : Work can be done, with tight monitoring and control
Low Risk : Level of risk can be tolerate, no need further control and monitoring.
D. Introduce control measures to reduce risks
Gunakan cara-2 pemeriksaan untuk mengurangi risiko bahaya.

When risks have been assessed, we must make decisions about workplace risk control
measures. Is the current level of protection reasonable or not? If not, what additional
action is required?
Bila risiko-2 sudah terdata, kita harus membuat satu keputusan tentang sistim
pengontrolan risiko atas tempat kerja. Apakah itu satu tingkat perlindungan yang
masuk akal atau tidak, bila tidak tindakan atau tambahan apa yang diperlukan.

If the decision if that something needs to be done, draw up an action list and give
priority to the risks that have risk rate and/ or those that could affect most people. In
taking action ask the following questions:
Bila suatu keputusan perlu dilaksanakan, siapkan satu tindakan dengan menyiapkan
daftar dan berikan prioritas kepada daftar risiko yang mempunyai ranking dan atau
yang dapat menyebabkan dampak kepada masyarakat, dalam mengambil tindakan
ikuti pertanyaan-2 berikut ini:

- Can we get rid of the hazard altogether?

Bisakah kita mendapatkan ranking sumber bahaya secara keseluruhan?

- If not, how can we control the risks so that harm is unlikely?

Bila tidak, bagaimana kita bisa mengontrol risiko yang bisa membuat
cedera?

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 10 of 12

Eliminate risks through engineering controls by removing the hazards or

substituting them with the less dangerous alternatives. This approach should be the
first priority, if feasible. For example:
Mengeliminasi risiko melalui engineering control dengan cara menghilangkan
sumber bahaya atau dampak-2nya dengan alternative mengurangi tingkat
bahayanya. Cara ini harus mendapat prioritas pertama bila memungkinkan, sebagai
contoh:

- Elimination / minimization of the hazard, e.g. designing the facility,

machinery, or process to remove the hazard, or substituting processes,
machinery, materials, or other factors to reduce the hazard.
Eliminasi / meminimkan sumber bahaya, mendesain fasilitas, peralatan,
proses untuk menghilangkan sumber bahaya, peralatan, barang-2 atau
factor lain untuk mengurangi sumber bahaya
.
- Enclosure of the hazard using enclosed cabs, enclosures for noisy machinery,
or other means.
Menutup sumber bahaya dengan menggunakan penutup cabs, menutup
tingkat kebisingan suatu peralatan (mesin) atau dengan cara lain.

- Isolation of the hazards with interlocks, machine guards, blast shield,

welding curtain, etc.
Isolasi sumber bahaya dengan sistim interlocks, alat pengaman mesin,
pelindungatau tirai blast, tirai pengelasan

- Removal or redirection of the hazard, e.g. using local exhaust ventilation

Mengambil atau merubah arah sumber bahaya, seperti memakai exhaust
van
.
Combat risks through administrative controls. For example:
Menanggulangi Risiko bahaya melalui adminitrasi control, sebagai contoh:

- Written operating procedures, permit to work system, safe work practices,

etc.
Membuat prosedur operasi, ijin kerja, cara kerja yang aman dsb
.
- Exposure time limitations
Batasi waktu pemaparan

- Monitoring the use of highly hazardous substances

Memonitor dalam penggunaan bahan bahaya tingkat tinggi.

- Alarms, warning signs, information signs, etc.

Alarm, poster peringatan, poster pemberitahuan dsb.

- Training
Kursus dan Pelatihan.

Minimise risk through personal protective equipment (PPE), e.g. respirators, hearing
protection, safety shoes, safety glasses, etc. Remember PPE is acceptable as a control
method only in the following circumstances:
MengurangiRisiko bahaya melalui penggunaan alat pelindung diri, seperti
pelindung pernafasan, pelindung pendengaran, sepatu keselamatan, alat pelindung

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 11 of 12

mata, dsb. Kita harus ingat bahwa alat pelindung diridapat dijadikan alternatip
sebagai alat control bila :

- When engineering controls are not feasible

Cara engineering control tidak berhasil

- When engineering controls do not totally eliminate the hazard, e.g. noise
level
Bila engineering control tidak dapat mengeliminasi secara total sumber
bahaya, seperti Tingkat kebisingan,

- While engineering controls are being developed

Bila engineering control sedang dalam tahap persiapan

- When safe work practices do not provide sufficient additional protection

Bila cara-cara kerja yang aman belum tersedia.

- During emergencies when engineering controls may not feasible.

Dalam keadaan darurat bila engineering control tidak dapat berfungsi.

Minimise the impact in case of accident through providing welfare facilities, such as
eye washing facilities for removing contamination and first aid facilities for stopping
bleeding.
Meminimkan dampak dalam kasus kecelakaan melalui dengan menyiapkan fasilitas
yang baik dan berguna seperti fasilitas Pencuci mata untuk membersihkan
kontaminasi dan fasilitas pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan.
The principle reflects the fact that eliminating and controlling risks by using physical
engineering controls and safeguards is more reliable than relying solely on people.
Pada prinsipnya fakta mengatakan bahwa untuk mengurangi sumber risiko bahaya,
pengamanan lebih realitas dengan menggunakan cara atau sistim Phisik engineering
control.

If a range of precautions is available, the relative costs need to be weighed against the
degree of control provided, both in short and long term. All final decisions about risk
control methods must take into account the relevant local legal requirements that
establish minimum levels of risk prevention or control, as well as the generally
accepted industry standards.

E. Review, record and revise if necessary

Periksa ulang, pencatatan dan perbaikan bila diperlukan

If there are any significant changes, such as adding new types of machinery,
introducing new production process or new chemicals, etc., new hazards could occur.
We must assess the new hazards and revise the protection plan if necessary.
Bila terdapat perubahan yang significan sepereti penambahan mesin tipe baru,
perkenalan dengan produk baru untuk proses atau produk kimia baru dsb. Bahaya-2
baru akan muncul kita harus mendata sumber bahaya yang baru dan memperbaiki
rencana proteksi bila diperlukan.

Risk assessment and control is one of the key parts of the HSE Management system.
It is also one the most important elements during HSE audit. Record must be kept
until project finish or at least 1 year.
Cara pendataan risiko bahaya dan pengontrolan adalah salah satu sistim dari HSE
manajemen, ini juga salah satu element yang akan diaudit. Catatan atau file harus
disimpan sampai proyek selesai.

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
 PT. REKAYASA INDUSTRI STANDARD INSTRUCTION FOR JSA AND
RISK ASSESSMENT
REKAYASA
ENGINEERING & CONSTRUCTION
Doc. No. Rev. No.
Q - HSE
APPENDIX A A
HSE Date: Page 12 of 12

F. Communication
Komunikasi

After risk assessment, we must inform all employees about findings and involve them
in improvement actions, if there is no legal implication. If necessary, training should
be provided.
Setelah risk assessment dilakukan, kita harus beritahukan kepada
setiap karyawan tentang temuan-2 dan melibatkan mereka dalam
meningkatkan tindakan-2, bila tidak terdapat implikasi yang legal.
Bila perlu pelatihan atau kursus harus disiapkan

Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808

394348027.doc
July 9, 2007
Uncontrolled Copy Proposal Job No. 07-8808
394348027.doc
July 9, 2007