Vous êtes sur la page 1sur 7

Pendayagunaan Komputer Lama/Bekas di Sekolah Sekolah dengan

Mengimplementasi Linux Terminal Server Project


Gopa Kustriono1) & Sugema2)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
1,2)

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta.


Jalan Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta 12130. Indonesia.
Telp: +62-21-7256659, Fax: +62-21-7256659,
Mobile +628129073455 & +6281310770089
E-mail : gopatono@yahoo.com & sgmtea@yahoo.co.id

Abstrak
Perkembangan teknologi informasi demikian pesatnya, baik perkembangan hardware
(perangkat keras) maupun software (perangkat lunak) dari hari ke hari terus berkembang.
Hal ini menyebabkan hardware-hardware lama menjadi barang rongsokan yang tidak
dipergunakan padahal hardware tersebut masih bisa dipergunakan. Disisi lain kita tahu
bahwa penyelenggaraan infrastruktur jaringan komputer Local Area Network, seperti
pada warnet, kantor, laboratorium komputer sekolah atau kampus, membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Perkembangan teknologi yang ada, seperti sistem operasi dan
perangkat lunak juga membuat perlu ditingkatkannya kompatibilitas dari infrastruktur
pendukung dalam hal ini perangkat keras dari komputer yang digunakan, sehingga dapat
mendukung implementasi dari sistem operasi dan perangkat lunak yang ada. Salah satu
solusi yang ditawarkan yaitu dengan membangun Linux Terminal Server Project (LTSP).
LTSP dapat menjadi alternatif solusi untuk membangun jaringan komputer Local Area
Network yang dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan dan dapat
menciptakan efisiensi pada pembiayaan infrastruktur jaringan. Dengan digunakannya
sistem operasi ini permasalahan sulitnya proses adaptasi sehingga pengguna terhadap
linux dapat di permudah serta proses maintenance akan lebih cepat.

Kata kunci: Open Source, Toplogi Jaringan, Jaringan Komputer, Linux Terminal Server Project

1 PENDAHULUAN menjalankan aplikasi-aplikasi standar saja


seperti aplikasi perkantoran, pemutar musik dan
1.1 Latar Belakang browser.
Pembangunan infrastruktur jaringan Local Di samping kebutuhan perangkat, penye­
Area Network membutuhkan resources yang lenggaraan infrastruktur jaringan Local Area
tidak sedikit. Namun setelah jaringan dibangun, Network tentunya memerlukan biaya yang
pada beberapa kasus perangkat-perangkat tidak sedikit. Biaya akan semakin membengkak
tersebut tidak dioptimalkan penggunaannya. jika ditambah pengadaan perangkat keras dan
Misalnya di laboratorium komputer sekolah, perangkat lunak yang mengikuti perkembangan
kampus, perpustakaan atau warnet, penggunaan teknologi. Untuk itu perlu dicarikan sebuah
perangkat atau sumber daya jaringan seperti solusi yang mampu menciptakan efisiensi biaya
hard disk dapat menjadi tidak optimal. Hal ini dan sumber daya jaringan. Linux Terminal
dapat terjadi jika hanya sebagian kecil saja dari Server Project (LTSP) hadir sebagai sebuah
kapasitas hard disk yang digunakan atau hard alternatif solusi untuk membangun sebuah
disk masih menyisakan banyak ruang kosong, jaringan Local Area Network (LAN) yang handal
karena jarang penggunanya yang menyimpan dan mampu menciptakan efisiensi biaya serta
data di komputer. Selain itu, penggunaan sumber mengoptimalkan penggunaan sumber daya
daya jaringan dapat menjadi tidak optimal jika jaringan.
komputer pada jaringan mempunyai spesifikasi
LTSP merupakan sebuah teknologi untuk
yang tinggi, seperti berprosesor Core 2 Duo
membangun sebuah terminal server Linux.
dengan RAM yang besar, misalnya 1 GB,
Dengan LTSP, user diskless atau tanpa hard
sedangkan komputer hanya digunakan untuk
disk dapat mengakses hard disk Linux, lalu
Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012 1
menjalankan sistem operasi Linux serta berbagai pengembangan teknologi informasi secara
aplikasi yang ada pada server Linux tersebut. menyeluruh yang dapat memberikan manfaat
Komputer user sekelas 486 atau Pentium I yang lebih luas yang didapat dari kemajuan
dengan RAM 16 MB, tanpa hard disk, dapat teknologi informasi ini sampai kepelosok-
digunakan untuk menjalankan distro Linux pelosok nusantara ini dengan biaya yang lebih
terbaru lengkap dengan berbagai aplikasinya. murah.
Kemampuan jaringan, komputer user dan Secara praktis penelitian ini, diharapkan
maksimal jumlah user yang dapat ditampung dapat:
akan bergantung pada kemampuan server dalam 1. Bagi Pengguna (User)
memproses dan mengolah data serta bergantung Memberikan solusi agar komputer-komputer
pada kemampuan management user Linux. lama dapat di dayagunakan sehingga dapat
1.2 Batasan Masalah dapat dipergunakan secara optimal untuk
keperluan praktek siswa-siswa tanpa harus
Pada penelitian ini ruang lingkup permasa­
mengeluarkan biaya untuk mengganti
lahan dibatasi pada
komputer-komputer tersebut dengan kom­
1. Membangun Linux Terminal Server pada
puter yang baru, karena komputer dengan
Local Area Network.
metode ini dapat menghasilkan kinerja yang
2. Menganalisa kinerja sistem LTSP dengan
tinggi
melakukan pengujian menggunakan software
2. Bagi Dunia Pendidikan
benchmarking.
Linux Terminal Server Project dapat
3. Membangun dan mengkonfigurasi jaringan
dikembangkan bersama Virtual Komputer
LAN dengan topologi star.
pada server sehingga memungkinkan pe­
4. Komputer klien digunakan hanya sebatas
ngem­bangan Cloud Computing pada Local
untuk menjalankan aplikasi-aplikasi standar
Area Network (LAN).
seperti browser dan aplikasi perkantoran.
3. Bagi Dunia Usaha (Warnet)
Komputer klien yang digunakan pada
Dengan adanya Linux Terminal Server
penelitian ini sebanyak 5 buah.
Project, pengusaha Warung Internet dapat
1.3 Tujuan meminimalkan biaya operasionalnya dengan
1. Memanfaatkan komputer-komputer lama pemakaian satu perangkat lunak untuk
yang selama ini tidak dipergunakan karena dipakai bersama dan tidak membutuhkan
perkembangan teknologi perangkat lunak perangkat keras yang mahal.
maupun perangkat kerasnya yang demikian 4. Bagi Pengembang Jaringan
pesatnya, sehingga mengakibatkan komputer- Linux Terminal Server Project diharapkan
komputer tersebut tidak dapat menampung dapat menjadi sebuah alternatif solusi pada
kinerja pekerjaan. pembangunan jaringan LAN yang dapat
2. Memberikan kemudahan pada sistem pera­ mengoptimalkan penggunaan sumber daya
watan komputer, terutama pada komputer jaringan dan dapat menciptakan efisiensi
user biaya.
3. Mengurangi biaya pembelian perangkat 5. Bagi Pihak Lain
lunak maupun perangkat kerasnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
4. Menganalisis kinerja sistem Linux Terminal memberikan sumbangan pemikiran dan
Server. Hasil dari analisis ini akan menentukan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
kelebihan dan kekurangan sistem LTSP. melakukan penelitian serupa.
5. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
jaringan dan menciptakan efisiensi biaya 2 DASAR TEORI
pada pembangunan infrastruktur jaringan
LAN. 2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi”
1.4 Manfaat Penelitian antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang
Secara akademik, penelitian ini diharapkan terhubung dengan media transmisi kabel atau
dapat memberikan sumbangsih teoritik bagi tanpa kabel (wireless).
pengembangan teknologi informasi, khususnya
Autonomous adalah apabila sebuah komputer
dalam memberikan sebuah solusi ataupun

2 Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012


tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain 4. Pembentukan LAN tidak memerlukan kabel
dengan akses penuh, sehingga dapat membuat yang mempunyai kapasitas bandwidth yang
komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file tinggi, tetapi memiliki keandalan yang tinggi
atau kerusakan sistem. dan tingkat kesalahan (error rate) yang
Dalam defenisi networking yang lain rendah.
autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang 5. Pemeriksaan kesalahan pada LAN hanya
independent dengan manajemen sistem sendiri dilakukan pada lapisan atas saja, sedangkan
(punya admin sendiri), memiliki topologi data pada lapisan yang lebih rendah hanya
jaringan, hardware dan software sendiri, dan dilewati saja. Hal ini karena LAN memiliki
dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang keandalan yang tinggi.
lain. (Internet merupakan contoh kumpulan 6. Protokol LAN pada lapisan bawah lebih
jaringan autonomous yang sangat besar.) sederhana dan efisien dibandingkan dengan
protokol lapisan atas, karena penanganan
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi kesalahan hanya dilakukan oleh lapisan atas
apabila keduanya bisa saling bertukar data/ LAN.
informasi, berbagi resource yang dimiliki,
seperti: file, printer, media penyimpanan Pada pembahasan LAN ini selanjutnya
(hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). media transmisi, teknik akses yang digunakan
Data yang berupa teks, audio maupun video, oleh LAN akan dibahas, demikian pula standar
bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel LAN yang ada.
(wireless) sehingga memungkinkan pengguna 2.3 Teknologi Linux Terminal Server
komputer dalam jaringan komputer dapat saling
Teknologi terminal server dalam bahasa
bertukar file/data, mencetak pada printer yang
sederhana sering disebut teknologi cloning.
sama dan menggunakan hardware/software
Pada teknologi cloning, sebuah komputer server
yang terhubung dalam jaringan bersama-sama
yang besar diakses oleh banyak komputer klien
Tiap komputer, printer atau periferal yang melalui jaringan LAN agar merasakan kecepatan
terhubung dalam jaringan disebut dengan yang hampir sama dengan komputer server
”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang- tersebut. Pada teknologi ini, komputer klien
kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau dapat tidak menggunakan hard disk (diskless).
lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan Komputer klien berbasis Windows juga dapat
atau bahkan jutaan node yang saling terhubung mengakses Linux Terminal Server ini.
satu sama lain.
Jumlah komputer klien yang dapat ditampung
2.2 Local Area Network (LAN) pada suatu terminal server akan bergantung
Local area data network yang biasanya kepada kemampuan server, jaringan dan sistem
dikenal dengan nama local area network (LAN) operasi yang digunakan. Keberadaan jaringan
adalah jaringan yang digunakan untuk peralatan dan server yang kuat serta handal sangat penting
yang berbasis komputer (DTE - Data Terminal dalam konfigurasi terminal server. Selain itu,
Equipment) yang dilokasikan dalam satu atau kemampuan sistem operasi dalam melakukan
sekelompok gedung. Contohnya adalah jaringan manajemen user account juga menjadi salah
yang menghubungkan workstation-workstation satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
yang didistribusikan sekeliling universitas, kinerja sistem. Kerusakan kecil saja yang
pabrik atau rumah sakit. mengakibatkan jaringan putus atau server mati
akan berakibat fatal pada sistem.
Umumnya LAN memiliki beberapa
karakteristik, seperti : Teknologi terminal server cocok digunakan
1. Diameter atau jarak LAN tidak lebih dari pada lingkungan dimana penggunanya hanya
beberapa km. menjalankan aplikasi-aplikasi desktop standar
2. Total kecepatan datanya (data rate) LAN saja seperti aplikasi perkantoran, web browser
paling sedikit beberapa Mbps dan pemutar musik, misalnya untuk keperluan
3. LAN secara lengkap hanya dimiliki oleh sekolah, perpustakaan dan perkantoran yang
satu organisasi, karena semua peralatan yang pekerjaannya relatif monoton dan administratif.
membentuk LAN hanya dilokasikan pada Konfigurasi terminal server agak sulit diterapkan
satu tempat saja. pada lingkungan dimana penggunanya sangat

Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012 3


aktif (power user), misalnya mereka yang suka akan memperoleh kernel kemudian mount
mengedit video sendiri, memainkan game root filesystem melalui server menggunakan
berdefinisi tinggi, perlu sering burning cd dan protokol Network File System (NFS). Setelah
lain-lain. itu menjalankan Xwindow dimana prosesnya
terjadi di server namun hasilnya yang berupa
2.4 Konsep LTSP
Graphical User Interface (GUI) akan tampak
Linux Terminal Server Project (LTSP) pada komputer klien.
merupakan sebuah proyek untuk membuat
Klien LTSP dapat dikonfigurasi dalam empat
terminal server di Linux. LTSP memberikan
mode, yaitu:
cara yang mudah untuk menggunakan terminal
• Graphical X Window System interface,
server yang murah dengan interface grafik
menggunakan X Windows klien dapat
maupun karakter pada Linux server. Dengan
mengak- ses aplikasi di server LTSP atau
aplikasi LTSP tersebut maka klien tanpa hard
server lainnya yang berada di jaringan.
disk (diskless) dapat mengakses server Linux dan
• Character based Telnet sessions, klien dapat
menjalankan berbagai aplikasi yang berjalan di
membuka beberap sesi telnet k e
atasnya. Dengan LTSP kita dapat menggunakan
server dengan cara menekan tombol Alt-F1
low end komputer dan tanpa menggunakan hard
hingga Alt-F9 dan layar akan berpindah dari
disk, floppy dan cdrom, dengan menambahkan
satu sesi ke sesi yang lain.
LAN card yang dapat di-boot (Purbo, Onno
• Shell prompt, klien dapat dikonfigurasi untuk
W. 2006). Komputer sekelas 486 dan Pentium
masuk langsung ke bash shell di konsol
I dengan RAM 16 Megabyte, tanpa hard
dengan previlige root. Hal ini sangat berguna
disk, dapat digunakan untuk menjalankan
untuk debugging masalah di X Windows atau
distro Linux terbaru lengkap dengan berbagai
NFS.
aplikasinya (Amri, M. Choirul, & Romi Satrio
• Rdesktop, melalui rdesktop sebuah klien
Wahono. 2003). Dengan begitu biaya pengadaan
dapat masuk ke server Windows 2000
hardware dapat ditekan. Selain itu tidak perlu
atau Windows XP yang telah diaktifkan
membeli lisensi sistem operasi dan aplikasinya
fasilitas rdesktop-nya. Teknik ini yang
karena Linux, LTSP, dan berbagai aplikasinya
digunakan untuk melakukan cloning server
dapat diperoleh tanpa membayar lisensi.
Windows ke terminal yang ada. Komputer
Linux Terminal Server Project (LTSP) atau klien terlebih dahulu masuk ke sistem
sering disebut sebagai teknologi PC cloning operasi Linux di server LTSP, kemudian baru
mengadopsi arsitektur thin client dimana sebuah klien me-remote komputer yang memiliki
PC server yang besar diakses oleh banyak PC sistem operasi Windows atau komputer yang
workstation. Disebut mengadopsi arsitektur thin- dijadikan Windows terminal server.
client karena pada sisi end-user sebagai klien
PC cloning yang sebenarnya merupakan
hanya berfungsi sebagai terminal saja, meski
cloning dari sistem operasi dapat dilakukan
terminal tersebut dapat berupa komputer yang
dengan cara menjalankan profil dari user
memanfaatkan jaringan komputer yang ada.
yang terdaftar pada direktori server yang
Pada lingkungan LTSP, klien di-boot kemudian diakses menggunakan teknologi
menggunakan BootROM (umumnya berupa remote. Sehingga segala proses terjadi di server
disket) yang sudah terpasang pada kernel sedangkan di sisi klien yang disebut juga
Linux atau kartu jaringan yang mendukung terminal hanya menerima perubahan frame
PXE (Preboot eXecution Environment). Setelah dalam bentuk GUI dan pengiriman keystroke ke
kernel di-load dalam memori, ia mulai bekerja sisi server menggunakan protokol X11. Hampir
untuk mencari server yang memiliki DHCP atau semua proses dikerjakan oleh komputer server.
Boot Protocol (BOOTP) untuk memperoleh IP Komputer klien dapat dianggap tidak bekerja.
address. Server yang menangkap permintaan
klien memeriksa terlebih dahulu apakah klien 3 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang
boleh masuk atau tidak. Bila klien tersebut 3.1 Pengujian Proses Booting
sudah terdaftar, maka server memberikan Distribusi Ubuntu yang menggunakan kernel
IP Address kepada klien. Selanjutnya klien linux default merupakan kernel yang tidak

4 Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012


mengalami modifikasi.
Tabel di bawah menunjukkan proses booting
pada keadaan lima User secara bersamaan,
dalam satuan detik.

Tabel 1 Tabel Pengujian Proses Booting

Hasil Pengujian ke-


USER
1 2 3
User-1 21.3 23.4 25.6
User-2 23.1 20.1 22.8
User-3 25.3 23.1 21.2
User-4 27.9 25.5 22.5
User-5 30.6 27.9 24.9 Gambar 1 Grafik Pengujian Proses Booting

3.2 Pengujian Open Office 3.3.0


Dari tabel di atas memperlihatkan benchmark Tabel dan grafik di bawah ini eksekusi
booting dengan kernel linux default (satuan program aplikasi secara bersamaan pada ketiga
dalam detik), proses pengambilan data dihitung User aktif, dengan menggunakan kernel default.
pada saat pemberian IP address oleh server.
Seperti yang terlihat pada tabel proses booting
menunjukkan kurang stabil nya proses booting Tabel 2 Pengujian Open Office
pada client. Perbedaan pada setiap client adalah
User 1 User 2 User 3
proses tidak dilayani sekaligus walaupun waktu Percobaan
(detik) (detik) (detik)
dinyalakan bersamaan, dari proses booting
ke-1 3,5 3,3 3,4
pertama pada client 3 lebih cepat lalu client
ke-2 3,5 3,1 3,3
2 dan client 1 dikarenakan waktu melayani
dilakukan satu per satu, pada proses booting ke ke-3 2,9 3,0 2,7
dua sama seperti proses waktu booting pertama, ke-4 3,1 3,3 3,0
proses booting ke tiga client 2 yang pertama ke-5 3,5 3,3 3,1
dilayani sehingga lebih cepat proses booting,
dan dikarenakan pada proses pengambilan Pada tabel di atas perubahan yang berbeda-
data dilakukan me-restart setiap melakukan beda di setiap User sama pada proses booting
pengambilan data sehingga modul-modul yang dengan kernel linux default pada User 3 diesekusi
di load itu tidak tersimpan di dalam memory lebih cepat dengan waktu 3,4 detik karena
maka terjadi perubahan-perubahan tersebut dilayani pertama kali pada proses eksekusi ke-
dapat dilihat dari percobaan satu di Tabel 1 pada 1, sedangkan pada proses eksekusi ke-2 yang
client 3 selalu lebih cepat dengan waktu 21,79” pertama dilayani adalah User 2 dengan waktu
setelah itu client 2 dan client 1 tetapi tidak hanya 3,1 detik, dikarenakan pada saat proses eksekusi
pada client 3 saja proses booting lebih cepat pada tidak hanya mengeksekusi program aplikasi
percobaan lima client 2 dengan waktu 20,93” open office saja library-library yang dibutuhkan
dikarenakan pada proses tersebut terjadi proses untuk mengeksekusi program aplikasi open
inisialisasi hardware dilakukan saat booting. office sehingga pada proses yang ke-1 lebih
Selanjutnya data yang didapat diubah dalam lambat dibanding proses-proses selanjutnya,
bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 1. karena proses yang ke-2 library-library tersebut
masih tersimpan di dalam memory.

Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012 5


Gambar 2 Grafik Pengujian Open Office Gambar 3 Grafik Pengujian Web Browser Firefox

3.3 Pengujian Web Browser Firefox 4 SIMPULAN


Tabel dan grafik di bawah ini eksekusi
program aplikasi secara bersamaan pada ketiga Berdasarkan uraian pembahasan, analisis
User aktif, dengan menggunakan kernel default. dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil simpulan terhadap pengembangan
sistem diskless menggunakan Linux Terminal
Tabel 3 Pengujian Web Browser Firefox Server Project (LTSP) adalah sebagai berikut:
User 1 User 2 User 3 1. Sistem LTSP dapat menghemat dan
Percobaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
(detik) (detik) (detik)
ke-1 6,3 6,4 6,5 • Pemanfaatan dan optimalisasi
ke-2 6,2 6,3 5,9 komputer-komputer lama hal ini dapat
ke-3 6,2 6,4 6,5 menghemat pembiayaan perangkat. LTSP
ke-4 7,2 7,1 6,6 menggunakan arsitektur thin client di
ke-5 6,9 7,2 7,0
mana pembiayaan perangkat keras secara
garis besar menjadi lebih hemat, akibat dari
Pada tabel di atas perubahan yang berbeda- sisi klien hanya menggunakan kapasitas
beda di setiap User sama halnya pada proses memori dan prosesor yang sedikit. Selain
booting dan eksekusi program aplikasi open itu, LTSP juga dapat bersifat diskless,
office dengan kernel linux default pada User 2 komputer klien tidak perlu dipasang hard
dieksekusi lebih cepat karena dilayani pertama disk, cukup memperbesar kapasitas hard
kali pada proses eksekusi ke-1, sedangkan pada disk di sisi server. Biaya pengadaan hard
proses eksekusi ke-2 yang pertama dilayani disk pun dapat ditekan
adalah User 3. Dengan perubahan berbeda-beda • Mengurangi pembiayaan admin. LTSP
disetiap User tidak konstan pada karena pada menggunakan arsitektur thin client, di
kernel linux default tidak dilakukan perubahaan mana manajemennya dilakukan pada
dan optimalisasi. satu komputer saja yaitu di komputer
Data dalam bentuk grafik pada benchmark server. Hal ini memudahkan admin untuk
eksekusi program aplikasi web browser firefox melakukan pengaturan administrasi.
6.0.2 dengan kernel default • Mempermudah pengamanan sistem.
Karena sistem operasi dan seluruh
aplikasi terpusat di satu komputer (server
LTSP), maka untuk mengamankan
keseluruhan sistem dapat menjadi lebih
mudah dibandingkan dengan jaringan
konvensional dimana setiap komputer
klien perlu dikonfigurasi pengamanannya.
6 Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012
2. Penekanan pembiayaan lisensi software. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Biaya lisensi software dapat ditekan, pertama [1] Fiva, Rosalana,. Langkah Mudah
karena LTSP memakai software yang bersifat Administrasi Jaringan Menggunakan Linux
open source dan bebas untuk digunakan. Ubuntu 9, Andi Yogyakarta, Yogyakarta
Tidak perlu membayar lisensi untuk (2009).
memakainya.. Kedua, karena semuanya [2] Indrajit, Richardus Eko, Membangun
dilakukan secara terpusat, sehingga tidak Jaringan Diskless Berbasis Linux, PT. Elex
perlu mengimplementasikan atau membeli Media Komputindo, Jakarta (2006).
software atau aplikasi yang digunakan di [3] Matthew, Neil & Stones, Richard, Profesional
masing-masing klien. Cukup membeli satu Linux Programming, Wrox Press Ltd.(2004)
software saja yang di-install di sisi server [4] Noprianto, Python dan Pemrograman
LTSP LINUX, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta
3. Berhasil dan mampu mengotimalisasi kernel (2008)
linux menjadi lebih kecil, lebih cepat, dan [5] Petersen, Richard, Linux: The Complete
tidak memerlukan banyak memori. Dengan Reference Third Edition, Osborne/McGraw-
hasil perubahan yang tidak terlalu signifikan Hill (1999)
untuk sistem LTSP tetapi sistem tersebut [6] Purbo, Onno W., PC Clonning Windows
stabil. Pakai Linux LTSP, Yogyakarta: Andi
4. Dari hasil pengujian kestabilan, pada Yogyakarta (2006).
pengujian proses booting ternyata User yang [7] Wagito, Jaringan Komputer: Teori dan
dilayani lebih dulu akan lebih cepat. Implementasi Berbasis Linux, Penerbit Gava
Media Yogyakarta (2007).

Rekayasa Teknologi Vol. 4, No. 2, 2012 7

Vous aimerez peut-être aussi