Vous êtes sur la page 1sur 3

Definisi

Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan
selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan
menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant). Kanker ganas ini dapat
menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan
hematogen.

Angka kejadian kanker lidah ini relatif umum, dengan 3% dari seluruh penyakit berbahaya yang
timbul dalam rongga mulut. Kanker Lidah lebih umum dari semua jenis kanker rongga mulut kecuali
orang-orang dari bibir dan terjadi dengan bertambahnya usia. Hal ini jarang terjadi sebelum usia 40
dan insiden tertinggi penyakit ini dalam dekade-dekade 6 dan 7 dengan perbandingan pria dan
wanita 3 : 1

2.4 Etiologi Faktor risiko untuk pengembangan dasar karsinoma lidah termasuk alkohol kronis dan
penggunaan tembakau, usia lebih tua, lokasi geografis, dan sejarah keluarga atas kanker saluran
aerodigestive. Paparan Lingkungan untuk polisiklik hidrokarbon aromatik, asbes, dan asap
pengelasan dapat meningkatkan resiko kanker faring. Kekurangan gizi dan agen infeksi (terutama
papillomavirus dan jamur) juga mungkin memainkan peran penting.3,4 Sejumlah besar penyebab
kanker ganas lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat
dibuat secara tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada
hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu. Beberapa
penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik pada kasus aktif atau sekurang-kurangnya telah ada
riwayat penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas lidah.
Martin melaporkan bahwa 33 % penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami
penyakit syphilis. Ada beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas
pada lidah diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta
tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada tempat yang
sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan calculus yang banyak,
dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok.
Karsinogen kimia 13 Nikotin dalam tembakau berefek karsinogenik, perokok mudah terkena kanker
lidah. Setelah kanker lidah disembuhkan masih tetap merokok, maka peluang timbulnya kanker
primer kedua sangat meningkat. Bir dapat menjadi pelarut zat karsinogen, memacu zat karsinogen
masuk ke lidah. Data luar negeri menunjukkan insiden kanker rongga mulut di kalangan perokok dan
peminum bir adalah 15,5 kali dari bukan perokok, bukan peminum bir. Efek karsinogenik dari
tembakau sebagian besar dirangsang oleh zat kimia yang terdapat pada asap rokok. Asap rokok
merangsang perubahan genetik termasuk mutasi gen, gangguan kromosom, mikronuklei, perubahan
kromatin, rusaknya rantai DNA. Mutasi gen menyebabkan hiperaktif onkogen, gangguan proliferasi,
penolakan G-S, G-M dan M pada siklus sel, mencegah apoptosis dan gangguan kelangsungan hidup
sel. Selain itu juga mutasi gen akan menginaktifkan tumor supresor yang secara normal berperan
untuk mencegah perubahan sel-sel menjadi ganas.12 13 Karsinogen fisika Kebiasaan higiene oral
buruk, rudapaksa radiasi, rudapaksa mekanik, seperti penyangga gigi, gigi palsu yang tidak pas,
karies dentis, gigi yang cacat, spur dan benda asing lain bergesekan dengan lidah menimbulkan
transformasi ganas; Kesukaan mengunyah pinang mungkin menjadi faktor pemicu karsinogen. 12
Karsinogen Biologik Infeksi treponema pallidum, HPV (virus papilloma humanus), dan timbulnya
kanker lidah jenis tertentu memiliki hubungan tertentu. Faktor genetik, kerentanan individual,
gangguan metabolik nutrient, etnis juga berkaitan dengan timbulnya kanker lidah. Pasien Karsinoma
nasofaring pasca radioterapi memiliki insiden kanker lidah meningkat.1

GEJALA KLINIK

Keluhan yang paling sering nyeri yang tak terasa sakit atau massa yang tidak dapat sembuh. 2. Lesi
tipikal adalah ulkus indurasi yang sangat nyeri dengan peningkatan sudut. 3. Sejalan dengan
kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulitan mengunyah, menelan, dan
berbicara, batuk dengan sputum bersemu darah atau terjadi perbesaran nodus limfe
servikal.(Baughman Diane C., 2000, hal: 295)

DIAGNOSIS

2.7 Diagnosis6
Untuk diagnosa pasti diperlukan gambaran klinik yang jelas dan
perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Sebagai penunjang
diagnosa pada kanker ganas lidah adalah : biopsy berupa kultur lesi dan
pemeriksaan foto rontgent pada mandibula dan thorax. Diagnosis
karsinoma lidah berdasarkan anamnesis yang terarah, pemeriksaan fisik
yang cermat dan pemeriksaan histopatologi sebagai diagnosis pasti.

Anamnesis
Kanker lidah predileksi timbul di1/3 tengah margo lateral lidah, disusul
venter lidah dan dorsum lidah, paling jarang ke apeks lidah. Derajat
keganasan kanker lidah lebih tinggi dari kanker rongga mulut umumnya,
riwayat penyakit pendek, progresi cepat. Manifestasi tipikalnya adalah : 12
1. Benjolan di lidah. kemudian timbul lesi ulseratif
2. nyeri. disebabkan oleh invasi tumor atau infeksi nekrosis, dapat
disertai otalgia radiatif
3. gerakan lidah terbatas : manifestasinya berupa bicara tak jelas,
gangguan menelan, liur meleleh, karena tumor menginvasi dasar mulut
(otot ekstralingual), frenulum linguae. Lesi stadium lanjut, tumor
menginfiltrasi luas sehingga lidah terfiksasi, tumor nekrosis, ulserasi,
berdarah. Lebih lanjut lesi dapat mengenai m. pterigoideus medialis,
kelenjar mandibula, timbul kesulitan membuka mulut
4. Gangguan nutrisi fisik : berat badan menurun
5. Limfadenopati leher : sekitar 30-40% pasien kanker lidah ketika datng
berobat sudah menderita metastasis kelenjar limfe regional, umumnya
adalah limfadenopati leher ipsilateral. Kanker lidah yang primernya di
dorsum lidah, apeks lidah atau menginvasi garis tengah dapat
mengalami metastasis kelenjar limfe bilateral.
Pemeriksaan Fisik
Pada stadium awal, kelainan di lidah bermanifestasi dalam
berbagai bentuk dapat berupa leukoplakia, eritroplakia, penebalan atau
bentuk ulkus yang merupakan kelainan yang paling sering ditemukan
(Gambar 8).

Vous aimerez peut-être aussi