Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN IDIOPATIK

TROMBOCITOPENIA PADA ANAK DI RUANG ASTER


RSD dr. SOEBANDI JEMBER

NAMA : Sri Wahyuni, S.Kep


NIM : 162311101314

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan Klien dengan Idiopatik Trombocitopenia telah dilaksanakan


pada tanggal ..............................di Ruang Rawat Inap Aster RSD dr. Soebandi
Jember.

Jember, Juli 2018

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

(Ns. Tinuk Tri Lestari, S. Kep ) Ns. Peni Perdani Juliningrum, M. Kep
NIP 19760529 200212 2 003 NIP 19870719 201504 2 002

Kepala Ruangan ,

( Ns. Rini Dri Retnowati, S. Kep)


NIP 19641216 198711 2 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Aster
Tgl. / Jam MRS : 23 Juli 2018/19.10 WIB
Dx. Medis : Idiopatik Trombocitopenia
No. Reg. : 20xxxx
TGL/Jam Pengkajian : 24 Juli 2018/18.00 WIB

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. R
Nama Panggilan : An. R
Umur / Tgl. Lahir : 3 tahun 4 bulan / 29 Maret 2014
Jenis Kelamin : Laki-laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn.M Nama Ibu: Ny. N
Umur : 35 tahun Umur : 18 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Madura
Bahasa : Jawa Bahasa : Madura dan Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan: SMP
Pekerjaan : Tani Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Penghasilan :- Penghasilan:-
Alamat : Ambulu Jember

B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya sering mimisan dan timbul bercak kehitaman di
kulit

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu pasien mengatakan pada tanggal 23 juli 2018 sekitar pukul 11.00, pasien
mengalami mimisan. Oleh keluarga kemudian hidung disumbat dengan gulungan
daun sirih. Karena mimisan tidak berhenti, keluarga kemudian membawa pasien
ke puskesmas Ambulu. Disana pasien dirawat dengan menggunakan gulungan
kassa. Namun mimisan tetap merembes. Akhirnya sekitar jam 15.00 pasien
dirujuk ke RS. dr. Soebandi Jember

Upaya yang telah dilakukan :


Setiap kali mimisan, keluarga membawa pasien ke puskesmas ataupun ke
perugas kesehatan terdekat. Keluarga sangat menjaga pasien dari gerakan2
berlebihan yang bisa membuat pasien jatuh
Terapi yang diberikan :
Pasien mendapatkan terapi

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering mengalami mimisan. Mimisan
pertama kali dialami oleh pasien ketika usia 3 tahun. Di tubuh pasien juga
sering timbul bercak-bercak kehitaman tanpa penyebab yang jelas. Ketika
jatuh, pasien mudah sekali berdarah.
2. Riwayat operasi
Keluarga pasien mengatakan anaknya tidak pernah menjalani operasi.

3. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan, plester. Sedangkan
makanan pasien hanya minum asi sebelum MRS dan selama MRS pasien
dipuasakan

4. Riwayat Imunisasi
Pasien mendapatkan imunisasi dasar lengkap di posyandu

E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu pasien rajin memeriksakan kehamilannya di posyandu sejak usia
kehamilan 8 minggu. Makan minum baik dan ibu mengkonsumsi obat-obatan
yang diberikan di posyandu. Pada usia kehamilan 8 bulan, pasien
memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis kandungan. Berdasarkan
hasil pemeriksaan USG, dokter kandungan menyatakan bahwa kondisi
janinnya sehat.
2. Intranatal
Pada tanggal 29 Maret 2014 jam 17.00 pasien lahir spontan dan langsung
menangis dengan berat badan 2200 gram adan panjang 46 cm. Kondisi bayi
sehat dan langsung diperbolehkan pulang.
3. Post Natal (0-7 hari)
Kondisi pasien baik. Bisa menetek dengan baik. Tidak pernah menderita
icterus. Meconium keluar beberapa jam setelah kelahiran.

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, TBC,
kanker dll serta tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi. Dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami pasien saat ini
GENOGRAM

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan pasien biasanya bermain dengan
teman-teman sebayanya baik di sekitar lingkungan rumahnya maupun di
lingkungan sekolahnya.
Saat sakit: pasien dapat beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. Pasien
kadang mengajak bicara pasien sebelahnya. Namun pasien lebih banyak
menghabiskan waktu dengan bermain game dan mendengarkan musik.
b. Motorik kasar
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah bisa melompat,
berlari dan bermain dengan teman-teman sebayanya
Saat sakit: pasien dapat berjalan sendiri seperti ke kamar mandi
c. Motorik halus
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mampu mencorat coret
buku, dapat menyebutkan angka dan huruf
Saat sakit: Pasien mampu menyebutkan angka 1 sampai 10, menyebutkan
warna dan menjawab pertanyaan perawat dengan benar
d. Bahasa
Sebelum sakit: keluarga pasien mengatakan bahwa anaknya dapat diajak
berkomunikasi dengan baik. Pasien tidak mengalami gangguan komunikasi.
Saat sakit: pasien mampu mempertahankan kontak mata ketika diajak bicara,
dapat menjawab pertanyaan perawat dengan benar dan berkonsentrasi.

H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Pasien termasuk anak yang cukup aktif ketika bermain. Keadaan yang tidak
memungkinkan buat orang tua untuk menjaga pasien setiap saat sehingga
kadang-kadang pasien terjatuh ketika beraktifitas. Pasien mudah sekali terluka
ketika terjatuh. Bahkan saat kulitnya digaruk ketika digigit nyamuk, bekas
garukan itu menimbulkan lebam. Saat panas atau pusing, pasien selalu
mengalami mimisan.
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, keluarga sangat menjaga pasien dalam
aktivitasnya. Keluarga sangat berhati-hati sekali agar pasien tidak sampai jatuh
dan terluka. ketika anaknya sakit selalu membawanya untuk periksa ke bidan,
dokter praktik kadang-kadang ke puskesmas. Baru sekarang pasien dirujuk ke
RS. dr. Soebandi karena mimisannya berlanjut

2. Pola Nutrisi & Metabolisme


Antropometri: BB= 13 kg (status gizi baik)
BBI= 2n + 8 (2.2,4 + 8) = 12,8
Status gizi BBA x 100 % = 13 x 100 = 101 %
BBI 12,8
Biomedical sign:
Hb= 10,3 gr/dL
Leukosit= 11,1 109/L
Hematokrit= 29,2 %
Trombosit= 3.000 109/L
Clinical sign:
k/u pasien cukup
Diet pattern:.
Makan Minum
Sebelum MRS Setelah MRS Sebelum MRS Setelah MRS
Jenis Nasi, sayur dan Diit RS ½ gelas ½ gelas
lauk
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari 4 – 5 kali 4 – 5 kali
Jumlah Tidak terkaji ± 600 cc ± 600 cc

3. Pola eliminasi
BAK BAB
Sebelum MRS Setelah MRS Sebelum MRS Setelah MRS
Frekuensi ± 6 x sehari ± 6 x sehari 1 minggu sekali 1 x perhari
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning Kuning Kuning Hitam
Bau Khas amoniak Amoniak Khas khas meconium
Karakter Cair Cair Lembek Bercampur air
lavement
BJ - - - -

Alat bantu Tidak ada Pampers Tidak ada Pampers,


lavement 1x/hari
Kemandirian Dibantu Dibantu Dibantu orang tua Dibantu perawat
orangtua orang tua dan orangtua
Lain - - - -

4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)


Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Keluhan: keluarga mengatakan tidak pernah memotong kuku anaknya selama di rs, dan tidak
tau cara membersihkan genetalia secara benar
Ket: 0: tergantung total, 1: bantuan petugas dan alat, 2: bantuan petugas, 3: bantuan
alat, 4: mandiri
Jumlah nilai total : 0
Status Oksigenasi :
Pasien tidak terpasang oksigenasi
Fungsi kardiovaskuler :
Pasien akral hangat, CRT <2 dtk, Nadi : 140 x/mnt.

5. Pola Istirahat tidur


Keterangan Sebelum sakit Saat Sakit
Durasi : Hampir sepanjang Hampir sepanjang
hari hari
Gangguan tidur : Tidak ada Tidak ada
Keadaan bangun tidur : Segar Kadang rewel
kadang tidak
Lain-lain : - -
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan tidur

6. Pola kognitif dan persepsi sensori


Fungsi Kognitif dan Memori
Tidak dapat dikaji.
Fungsi dan keadaan indera :
Penglihatan = pasien mampu menatap wajah mahasiswa ketika diajak bicara.
Peraba = pasien dapat merespon ketika dilakukan sentuhan pada badannya.
Pengecap = tidak terkaji
Pembau = tidak terkaji.
Pendengaran= pasien mampu menoleh ketika diberi rangsang suara.

7. Pola konsep diri


Tidak dapat dikaji

8. Pola Hubungan - Peran


Pasien merupakan anak pertama dan hubungan dengan orangtua nya dekat,
pasien akrab hanya dengan orangtuanya,

9. Pola Seksual - seksualitas


Pasien berjenis kelamin laki-laki.

10. Pola Mekanisme Koping


Pasien hanya bisa menangis lemah

11. Personal Nilai dan kepercayaan


Tidak dapat dikaji

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
1 Keadaan Umum : lemah.
Kesadaran : Apatis

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :- mmHg Suhu :36,50C
Nadi :100 x/mnt RR :30 x/mnt
Tinggi badan : 46 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar lengan atas : 7 cm
Berat badan sebelum sakit : 2.3 kg
Berat badan saat ini : 2,3 kg
Status Gizi = BBA / BBI = 2,3 / 3.4 = 67%
(status gizi buruk, termasuk KEP sedang)
Berat badan ideal : 3,4 kg
Perkembangan BB : mengalami penurunan selama sakit.

2. Kepala
I: Rambut tipis, kemerahan, bentuk kepala simetris, tampak adanya benjolan
lebam bekas jatuh, tidak ada kotoran pada hidung, tidak terdapat kotoran pada
mata, pupil +3/+3, konjuntiva tidak anemis, telinga simetris, tidak tampak
kotoran pada telinga, tidak ada pernafasan cuping hidung.
P: tidak teraba adanya massa abnomal.

3. Leher :
I: bentuk leher simetris, tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan JVP, tidak
tampak pembesaran tyroid, tidak ada oedema.
P: Tidak teraba adanya massa abnormal.

4. Thorax / dada :
Paru:
I: bentuk dada normal chest, RR 30 x/menit, pengembangan dada simetris,
tidak ada jejas
P: tidak teraba massa abnormal.
P: perkusi sonor di lapang paru.
A: suara nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi ronchi atauun weezhing.
Jantung:
I: tidak tampak denyutan ictus cordis.
P: ictus cordis teraba di ICS V, nadi 100 x/menit
P: perkusi jantung sonor ICS 3-5.
A: auskultasi bunyi jantung s1 dan s2 tunggal.

5. Abdomen :
I: abdomen tampak sedikit cembung dan distensi, cairan lambung sekitar 5 cc
berwarna kehitaman
A: bising usus x/menit.
P: timpani
P: tidak teraba massa abnormal, teraba lunak

6. Keadaan punggung:
Tidak terdapat kelainan bentuk pada tulang belakang, keadaan bersih.

7. Ekstremitas :
Ekstremitas Atas:
I: bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kuku bersih, terpasang IV cath di
tangan kanan. Tampak lebam di beberapa tempat
P: akral hangat, turgor kulit 2 detik
Ekstremitas Bawah:
I: bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak tampak adanya oedema, kuku
kotor bersih. tampak lebam di lutut kanan, betis kiri dan kaki kanan
P: akral hangat, turgor kulit 2 detik

8. Genetalia & Anus :


keadaan genetalia bersih, anus bersih, tidak ada kelainan

9. Pemeriksaan Neurologis :
Nervus Saraf kranial Hasil pemeriksaan
I Penciuman Pasien dapat membedakan bau makanan
II Ketajaman Pasien tampak melihat wajah mahasiswa.
pengelihatan
II, III Respon terhadapPasien tampak mengedipkan mata ketika
cahaya diberikan rangsang senter.
III, IV, VI Gerakan ekstraokular Mata pasien dapat mengikuti gerakan tangan
mahasiswa.
V Motorik Pasien dapat berjalan sendiri ke kamar mandi
VII Fasial Wajah simetris ketika tersenyum atau menangis.
VIII Akustik Pasien menoleh ketika diberi rangsang
suara(panggilan).
IX, X Menelan Pasien mampu menelan.
XI Aksesorius
XII Hipoglossal Pasien mampu menelan, mengisap, dan
menjulurkan lidah.

K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
No Jenis Nilai normal Hasil
pemeriksaan (rujukan) (hari/tanggal)
Nilai Satuan 23-07- 24-07-2018
2018
1. Hb 14-18 gr/dl 10,3 9,6
2. Leukosit 3500-10.000 ul 11,1 7,1
3. Hematokrit 40-54 % 29,2 27,3
4. Trombosit 150.000-450.000 ul 3.000 2.000

2. Radiologi
-

3. Lain – lain
…………………………………………………………………………………

L. Terapi
1. infus D5 ½ Ns 14 tpm
2. prednison 3 x 5 mg

……………,………………………..
Mahasiswa,

Yuni
Sri Wahyuni
NIM 162311101314
ANALISA DATA

Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi Nama Terang dan


Tanda Tangan
Mahasiswa
24-07- 1. DS: Keluarga pasien mengatakan Ketidak seimbangan Trombositopenia Yuni
2018 anaknya tidak nafsu makan dan nutrisi: kurang dari
mengalami penurunan BB kebutuhan tubuh Perdarahan

DO: Anemia
- BB = 2,3 Kg
- Status Gizi= 67% Nafsu makan turun

Gangguan kebutuhan nutrisi:


kurang dari kebutuhan tubuh
24-07- 32 DS: Keluarga pasien mengatakan Intoleransi Aktivitas Trombositopenia Yuni
2018 anaknya lemah
DO: Perdarahan
- Pasien tirah baring
Anemia
- Pasien tampak lemah
Mudah lelah

Intoleransi aktivitas
24-07- 3 DS: keluarga mengatakan Ketidakefektifan perfusi Trombositopenia Yuni
2018 anaknya pucat jaringan perifer
DO: Perdarahan
- Hb = 9,6
- Konjungtiva anemis Anemia
- Pasien tampak pucat
Kadar Hb menurun

Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal Muncul No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang dan Tanda Tangan
24-07- 2018 1. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu Yuni
makan menurun
24-07- 2018 2. Intoleransi aktivitas b.d anemia Yuni
24-07 2018 3 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d kadar Hb menurun Yuni
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
JAM Masalah
Kolaboratif
24-07- Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. jelaskan kepada keluarga tentang 1. meningkatkan pengetahuan
2018 nutrisi: kurang dari keperawatan, ketidakseimbangan pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan keluarga
kebutuhan tubuh nutrisi kurang dari kebutuhan anak 2. mengetahui pertumbuhan anak
b.d nafsu makan tubuh teratasi dengan kriteria 2. timbang BB anak 3. untuk mengatahui
menurun hasil: 3. observasi intake output perkembangan status gizi anak
1. BB bertambah 4. beri minum sedikit tapi sering 4. mendukung pertumbuhan anak
2 anak tampak tidak lemas 5. kolaborasi dengan ahli gizi terkait 5. mencukupi status gizi anak
3. minum adekuat diit yang tepat
4. anak tidak rewel
5. status gizi bertambah
24-07- Intoleransi aktivitas Setelah diberikan tindakan 1. Beri pengetahuan keluarga 1. Asupan nutrisi yang adekuat
2018 b.d anemia keperawatan 3x24 jam pasien pentingnya nutrisi dan sumber membantu menambah energy
bertoleransi terhadap aktivitas energy yang adekuat untuk beraktivitas
dengan kriteria hasil: 2. Observasi adanya pembatasan 2. mengetahui penyebab pasien
1. Mampu melakukan aktivitas pasien dalam melakukan aktivitas tidak toleran terhadap aktivitas
sehari-hari (ADLs) secara 3. Monitor respon kardiovaskuler 3. mengetahui kondisi pasien
mandiri terhadap aktivitas (takikardi, setelah beraktivitas
2. Tanda-tanda vital dalam batas sesak napas) 4. terapi yang tepat untuk
normal (HR: 60-100x/menit; 4. Kolaborasi dengan tenaga memulihkan pasien selama
RR: 16-20x/menit; TD: Sistol rehabilitasi medik dalam bedrest
110-120 diastol 80-90 merencakan program terapi yang
mmHg) tepat
3. Pasien tampak bugar
24-07- ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV `1. Mengetahui kondisi secara
2018 perfusi jaringan keperawatan selama 2 x 24 jam, umum
perifer b.d kadar gangguan perfusi jaringan 2. Monitor warna dan kelembaban 1. Warna dan kelembaban kulit
Hb menurun teratasi. kulit menunjukkan status perfusi
Kriteria hasil : jaringan
1. TTV dalam batas normal 3. Monitor tingkat kesadaran 2. Kesadaran yang baik
2. Tidak ada penurunan kesadaran menunjukkan perfusi
3. Warna kulit normal jaringan yang baik
4. Kadar Hb normal ≥ 12 gr% 4. observasi cairan lambung, catat 3. Mengetahui tingkat
5. konjungtiva merah muda warna dan jumlah perdarahan saluran cerna
yang dialami oleh pasien
5. Kolaborasi dengan dokter untuk 4. Tranfusi darah dapat
pemberian transfuse darah meningkatkan kadar HB
6. Jelaskan kepada pasien dan 5. Keluarga memahami tujuan
keluarga tentang tujuan transfusi tranfusi darah
darah.
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Nama


dan
TTD

25 Juli 1,2,3 14.30 1. Merapikan dan membersihkan Yuni


2018 tempat tidur anak
R: Tampak keluarga pasien
1,3 14.45 antusias dan tempat tidur
tampak lebih bersih
2. Mengecek sisa cairan infuse
1,2,3 16.00 pada anak Yuni
R: cairan infus D5 ½ NS sisa
150cc
1 16.10
3. Memonitor tanda-tanda vital
anak Yuni
R: Suhu tubuh 36,5oC, Nadi
2 16.15
100x/menit, RR: 30x/menit
4. Mengajarkan kepada keluarga
3 16.30 tentang pentingnya nutrisi bagi
anak Yuni

1 17.00 R: keluarga dapat menjelaskan


manfaat dari nutrisi bagi anak
5. Monitor respon kardiovaskuler
1,2,3 19.00 terhadap aktivitas
Yuni
R: pasien kelelahan setelah
bermain dengan keluarganya

6. Memonitor warna dan


kelembapan kulit
Yuni
R: kulit pasien Nampak pucat
7. menyarankan kepada keluarga
untuk memberi minum anak
sesuai jadwal
Yuni
R: keluarga memahami
penjelasan yang diberikan

8. mengkaji BAB anak hari ini


dan memonitor suhu anak
R: keluarga pasien mengatakan Yuni
bahwa dari pukul 14.00 hingga
20.00 belum BAB; suhu tubuh
36,4oC
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Nama dan
TTD

26 Juli 1,2 08.00 1. Merapikan dan Yuni


2018 membersihkan tempat
tidur anak
R: tampak keluarga pasien
1,3 08.30 antusias dan tempat tidur
tampak lebih bersih
2. Mengecek sisa cairan Yuni
1,2,3 09.00 infuse pada anak
R: cairan infuse jenis D5
1,2,3 09.15
½ NS ganti 500 cc
3. Melakukan kolaborasi
pemberian ijeksi Yuni
R: Injeksi prednison 5 mg
1,2,3,4 09.30
4. Memberikan pengetahuan
keluarga pentingnya
3 09.45 Yuni
nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
R: pasien mengerti
1 10.00
edukasi dari perawat
5. Memonitor TTV
R: Suhu tubuh 37,2oC,
Yuni
1,2,3 12.00 Nadi 92x/menit, RR:
18x/menit
6. Melakukan kolaborasi
1,2,3 13.15 pemberian tranfusi
R: Tranfusi PRC 1 kolf
Yuni
Hb: 9.6
7. Menganjurkan keluarga
untuk memberi minum
sesuai jadwal Yuni
R: keluarga mengerti
terhadap edukasi dari
perawat
8. Mengukur Tanda-tanda
vital pasien
R: Suhu tubuh 37,0oC, Yuni
Nadi 94x/menit, RR:
18x/menit
9. Mengkaji BAB hari ini
mulai dari pukul 07.00
sampai dengan pukul
14.00 Yuni
R: pasien belum BAB
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Nama dan


TTD

27 Juli 1,2 08.00 1. Merapikan dan


2018 membersihkan tempat Yuni
tidur anak
R: tampak keluarga pasien
1,3 08.30 antusias dan tempat tidur
tampak lebih bersih Yuni
2. Mengecek sisa cairan
1,2,3 09.00 Yuni
infuse pada anak
R: cairan infuse jenis D5 Yuni
1,2,3 09.15
½ NS ganti 500 cc
3. Melakukan kolaborasi
pemberian ijeksi
R: Injeksi prednison 5 mg Yuni
1,2,3 09.30
4. Memberikan pengetahuan
keluarga pentingnya
3 09.45 Yuni
nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
R: pasien mengerti
1 10.00 edukasi dari perawat Yuni
5. Memonitor TTV
R: Suhu tubuh 37,2oC,
Nadi 92x/menit, RR: Yuni
1,2,3 12.00 30x/menit
6. Menganjurkan keluarga
untuk memberi minum
sesuai jadwal
R: keluarga mengerti
terhadap edukasi dari
perawat
7. Mengukur Tanda-tanda
vital pasien
R: Suhu tubuh 37,0oC,
Nadi 94x/menit, RR:
30x/menit
8. Mengkaji BAB hari ini
mulai dari pukul 07.00
sampai dengan pukul
14.00
R: pasien belum BAB
EVALUASI
Tanggal No. Tindakan Keperawatan Nama dan
Diagnosa TTD

S: Keluarga pasien mengatakan Yuni


25 Juli 1 anaknya tidak nafsu makan
2018
O:
1. Anak tampak sedikit lemas
2. Minum adekuat
3. Anak tampak sedikit rewel
A: Masalah belum sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Pasien mengatakan lemas dan Yuni
25 Juli pucat
2018 O:
1. Pasien tirah baring
2. Pasien tampak lemah
3. Aktivitas pasien terbatas
A: Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
25 Juli 3. S: Keluarga pasien mengatakan Yuni
2018 anak lemah dan pucat
O:
1. Suhu: 36,5oC
2. HR:100x/menit
3. RR: 30x/menit
4. Hb=9,6
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
EVALUASI
Tanggal No. Tindakan Keperawatan Nama dan
Diagnosa TTD

S: Keluarga pasien mengatakan BB Yuni


26 Juli 1 anaknya menurun
2018
O:
1. BB anak = 2,3 Kg
2. Status gizi = 67%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Pasien mengatakan lemas dan Yuni
26 Juli pucat
2018 O:
1. Pasien tampak lemah
2. Aktivitas pasien terbatas
3. Aktivitas pasien dibantu
keluarga
A: Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
26 Juli 3. S: Keluarga pasien mengatakan Yuni
2018 anaknya masih lemah dan pucat
O:
1. Konjungtiva anemis
2. Kulit pucat
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Tanggal No. Tindakan Keperawatan Nama dan
Diagnosa TTD

S: Keluarga pasien mengatakan Yuni


27 Juli 1 anaknya mau dan lahap memakan
2018 diit dari RS

O:
1. Pasien makan minum adekuat
2. Pasie masih rewel
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 S: Pasien mengatakan lemas dan Yuni
27 Juli pucat
2018 O:
1. Pasien tampak lemah
2. Aktivitas pasien dibantu
keluarga
3. Pasien tampak kelelahan
setelah beraktivitas
A: Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
27 Juli 3. S: Keluarga pasien mengatakan Yuni
2018 anaknya masih pucat
O:
1. Hb = 9,6
2. Kulit Nampak pucat
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi