Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
CKD merupakan penyakit yang banyak ditemukan di seluruh rumah
sakit yang ada di dunia. CKD merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit dan
menyebabkan uremia. CKD dipengaruhi beberapa factor yaitu adanya infeksi
pada ginjal, penyakit vaskuler, batu ginjal, dan banyak lainya yang dapat
menyebabkan kegagalan ginjal. Salah satu factor yang biasa menjadi
penyebab utama adalah seseorang yang selalu menunda untuk BAK, sehingga
urin dapat mengendap dan refluk ke dalam ginjal. Konsumsi minuman yang
banyak mengandung pewarna yang akan membuat ginjal bekerja lebih dari
biasanya. ( Kusuma, 2012 )
Menurut data dinas
Dari permasalahan yang ada diatas penatalaksanaan yang dilakukan di
Indonesia adalah dilakukanya dialysis , penggunaan obat – obatan dhiuretik
karena seseorang yang terkena CKD cendenrung angiotensin dan reninya
tidak dapat terkontrol sehingga tensi cenderung meningkat. Hal yang
dilakukan lainya adalah dengan transplantasi ginjal dan transfuse darah.
Semua tindakan ini merupakan hal yang harus dilakukan oleh pasien dengan
penderita CKD. Namun biaya yang dibutuhkan tidaklah mudah karena
tindakan ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, dan orang cenderung
tidak mampu.
Sehingga penulis memberikan solusi yaitu pembatasan cairan dan
elektrolit pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa rutin.
hemodialisa merupakan suatu tindakan pengaturan yang efektif bagi pasien
CKD. Selain itu tindakan yang perlu dilakukan adalah pembatasan asupan
protein dan kalium dari makanan yang harus diterapkan pada pasien ginjal,
selain itu juga asupan karbohidrat tinggi akan mencegah metabolism protein
dan mengurangi pembentukan zat – zat sisa bernitrogen. ( Kusuma, 2012 )
Cairan yang diminum pada pasien gagal ginjal tahap lanjut harus
diawasi. Beberapa pasien mengalami kesulitan dalam membatasi asupan
cairan yang masuk, namun mereka tidak mendapatkan pemahaman tentang
bagaimana strategi yang dapat membantu mereka dalam pembatasan cairan.
Apabila pasien yang menjalani terapi hemodialisis tidak mematuhi
pembatasan cairan yang direkomendasikan. Hal ini dapat mengakibatkan
kenaikan interdialytic weight gain ( IDWG ) melebih batas normal. ( Tofazi
dan Mazzoni 2012 )
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pasien gangguan gagal ginjal kronik perlu melakukan pembatasan cairanuntuk
mencegah terjadinya penumpukan cairan yang dapat menyebabkan kenaikan
berat badan IDWG . berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis menyusun
karya tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan dengan Pemenuhan
kebutuhan Cairan dan Elektrolit di Ruang Dahlia RSUD Dr Soedirman
Kebumen “

B. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan Pemenuhan
kebutuhan Cairan dan Elektrolit di Ruang Dahlia RSUD Dr Soedirman
Kebumen.
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, dan penulis mampu
melakukan upaya pemecahan masalah yang ada pada kasus pasien Gagal
Ginjal Kronik dengan menggunakan pendekatan proses Asuhan
Keperawatan yang disusun secara sistematis dan komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.
b. Mendeskripsikan diagnose keperawatan pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.
c. Mendeskripsikan intervensi keperawatan pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
d. Mendeskripsikan implementasi keperawatan pada pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
e. Mendeskripsikan evaluasi keperawatan pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
f. Merekomendasikan Asuhan Keperawatan dengan kebutuhan cairan
dan elektrolit.

A. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
pada pasien dengan Chronic kidney disease ( CKD )
2. Bagi Pasien dan Keluarga
Sebagai bahan untuk membantu pasien dan keluarga mengetahui tentang
bagaimana cara merawat pasien Cronic kidney disease ( CKD ) serta
mengatur kebutuhan cairan.
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan khususnya penerapan asuhan keperawatan pada
pasien Cronic kidney disease ( CKD ).
4. Bagi institusi
Untuk menambah wawasan dan gambaran dalam proses pembelajaran
asuhan keperawatan pada pasien Cronic kidney disease ( CKD ).

Vous aimerez peut-être aussi