Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun benda asing yang ditandai dengan
gejala panas tinggi, gelisah, dipsnea, napas cepat, dan dangkal, muntah, diare serta
penyakit infeksi meningkat pada usia 1-5 tahun (GASS, 2013). Penyakit penyerta
pada pasien bronchopneumonia yang cukup dominan adalah gizi buruk, sedangkan
penyakit penyerta lainya adalah Asma, Anemia, Tansilofangitis, dan Diare. Hal ini
karena gizi buruk dapat mempengaruhi imunitas. Jika tubuh mempunyai imunitas
yang kuat, maka mikroorganisme yang meginfeksi tubuh secara spontan akan
penyakit infeksi yang terbesar tunggal kematian pada anak-anak di seluruh dunia.
lazim di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara. Anak-anak dapat dilindungi dari
1
2
pneumonia, hal itu dapat dicegah dengan intervensi sederhana, dan diperlakukan
dengan biaya rendah, obat berteknologi rendah dan perawatan (WHO, 2018).
20%-30%. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 63,45%. Angka kematian
akibat pneumonia pada balita sebesar 0,16%, lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 2014 yang sebesar 0,08%. Pada kelompok bayi angka kematian yang sebesar
0,15%. Perkiraan kasus pneumonia secara nasional sebesar 3,55% namun angka
yang telah ditetapkan. Perkiraan presentase kasus pneumonia pada balita menurut
provinsi di Indonesia; Jawa timur perkiraan kasusnya adalah 4,45% dari rata-rata
bahwa Jawa Timur berada di atas angka rata-rata kasus pneumonia (Kemenkes,
2015).
kasus, dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebanyak 971 kasus. Pada
pada tahun 2013 sebanyak 833 kasus. Tahun 2014 ditemukan sebanyak 764 kasus
pernafasan, daya tahan saluran nafas yang terganggu dan obstruksi mekanik
hanya itu peradangan pada brokus dan paru juga dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi mukosa dan peningkatan gerakan silia pada lumen brokus
segera di atasi akan menyebabkan malnutrisi yang dapat membuat kelemahan otot
pernafasan dan gagal nafas. Malnutrisi juga dapat berdampak pada respon
pasien; yaitu degan menentukan diet pada pasien yaitu pada pasien
sedikit tapi sering atau menentukan pola makan juga dapat berpengaruh signifikan
pada status gizi anak (Sari dkk, 2016), pantau turgor kulit, pantau mual muntah.
pernafasan. Infeksi ini yang menyebab pasien mengalami mual muntah dan
minuman jahe madu. Dengan pemberian jahe madu dapat menurunkan keparahan
batuk pada anak, karena kandungan atsiri pada jahe. Sedangkan kandungan
antibiotik pada madu dapat menyembuhkan infeksi seperti batuk. Hasil penelitian
keparahan batuk seperti batuk produktif, pilek, rewel dan tidak nafsu makan.
menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini di batasi pada Asuhan Keperawatan pada
Ponorogo.
C. Rumusan Masalah
masalah studi kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pasien
b. Bagi perawat
kebutuhan tubuh.
nutrisi dan monitor nutrisi dalam bentuk pelayanan kesehatan yang dapat
Rumah Sakit.
kebutuahan tubuh.