Gunung berapi terbentuk dari proses intrusi dan ekstrusi magma dari lapisan kulit bumi. Selanjutnya permukaan magma pijar yang keluar membeku dan membentuk timbunan. Gunung berapi terbentuk pada zona pemekaran lantai samudra. Pada zona ini, gunung berapi muncul dan tersebar berderet disepanjang puncak pegunungan -pegunungan yang mempunyai system rekahan pada kerak samudra tempat keluarnya magma dari astenosfer yang bersifat basaltis. Magma yang keluar menjadi lava bantal dan membentuk tepian kerak samudra baru. Gunung berapi juga dapat muncul pada zona penunjaman atau subduksi. Diantaranya gunung api dapat terbentuk bila kerak samudra menunjam kebawah menuju kerak benua. Pada kedalaman tertentu, kerak samudra tersebut meleleh menjadi magma dan naik keatas menembus kerak benua. Kerak benua yang dilalui oleh magma yang bersifat basaltic dari kerak samudra ikut meleleh sehingga terjadi percampuran komposisi menjadi magma yang anderistik yang akhirnya keluar di permukaan kerak benua menjadi gunun berapi. Gunung berapi yang magmanya anderistik dapat meletus eksplosif, yaitu selain mengeluarkan lava pijar, gunung berapi tersebut dapat meledak dahsyat dengan menerbangkannya mulai dari bongkah batuan sampai yang berukuran abu. Apabila erupsi sering terjadi di permukaan, magma akan membentuk lapisan-lapisan timbunan yang menambah tinggi gunung. Magma merupakan batuan cair pijar didalam kulit bumi yang terjadi atas mineral dan gas yang larut didalamnya dengan temperature tinggi. Adapun pembagian magma yaitu: 1.Instrusi magma Aktifitas magma sebelum mencapai pada permukaan bumi yang menghasilkan berbagai bentuk sebagai berikut: a. Batholit adalah magma yang membeku didalam dapur magma b. Lakolit adalah batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara dua lapisan batuan yang terbentuk seperti lensa cembung c. Sill atau keeping intrusi adalah batuan beku yang terbentuk diantara dua lapisan batuan dengan bentuk pipih dan melebar. d. Gang atau korok adalah batuan beku yang pipih dan melebar, sebagai hasil intrusi magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring e. Apofisia adalah batuan beku yang terbenuk di cabang-cabang gang sehingga ukurannya relative kecil. 2. Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah gerakan atau aliran magma yang mencapai permukaan bumi, baik melalui terusan kepundan maupun celah-celah dan retakan-retakan. 3. Erupsi Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1. Erupsi Linear Keluarnya magma lewat rekahan yang memanjang sehinga membentuk deretan gunung api, sedang hasil erupsi semacam ini adalah cair. 2. Erupsi Areal Akibat letak magma dekat dengan permukaan bumi, maka permukaan bumi terbakar dan magma meleleh ke permukaan bumi tersebut. 3. Erupsi Sentral Peristiwa keluarnya magma ke permukaan kulit bumi melalui terusan kepundan sehingga membentuk gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral dibedakan menjadi tiga macam yakni: 1) Erupsi effusive, sebagian besar hasilnya adalah lava cair yang membentuk tameng, sehingga disebut gunung api tameng atau perisai. 2) Erupsi eksplosif, sebagian besar hasilnya adalah bahan-bahan lepas. 3) Erupsi campuran atau mixed adalah sebuah erupsi eksplosif yang diselingi (bergantian) dengan erupsi effusive. Sebagian besar hasilnya berupa bahan-bahan lepas dan lava cair.