Vous êtes sur la page 1sur 3

Menganalisis senyawa penyebab warna kuning pada air

Beberapa indikator air bersih, sehat, dan layak diminum adalah warnanya bening atau
tidak berwarna. Jika salah satu indikator air itu tidak termenuhi, maka air tersebut bisa dikatakan
tidak layak diminum atau telah terkontaminasi oleh zat zat kontaminan. Perubahan fisik yang
sangat signifikan sekali dalam membedakan air yang bersih dan tidak bersih adalah dari fisik air
itu sendiri, yaitu warna air. Perubahan warna air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain kandungan organik tinggi, tercemar oleh limbah sintesis, serta kandungan mineral-mineral
yang tinggi, seperti halnya mineral besi di dalam air. Keberadaan mineral besi di dalam air dapat
menyebabkan air akan berubah warna dari berning menjadi kuning. Munculnya air kuning ini
tentu merugikan banyak pengguna air yang telah mencoba pengeboran air tetapi tidak berhasil.
Memang, di beberapa daerah tertentu, tanahnya memiliki kontur tanah berbatu. Inilah yang
menyebabkan beberapa perusahaan pengeboran lokal tidak dapat mengatasi masalah tersebut
kerena keterbatasan alat-alat pengeboran yang dimilikinya. Timbulnya air kuning dan keruh
disebabkan karena kadar zat besi (Fe) atau mangan (Mg) yang berlebihan pada air.
Akibatnya, terjadi endapan pada bak atau tempat penampungan. Terjadi pula
penyumbatan pipa intalasi sehingga debit air mengecil. Masalah ini juga menyebabkan perabot
rumah tangga pun menjadi rusak karena adanya plak berwarna kuning hitam. Jika digunakan
untuk mencuci pakaian, air kuning ini menyebabkan warna pakaian menjadi kusam. Masalah air
seperti ini tentu membuat kita menjadi pusing. Tinggal di wilayah ini menjadi tidak nyaman,
pengeluaran pun menjadi bertambah untuk membeli air di pedagang air keliling.
Ciri umum air yang mengandung zat besi dan mangan yaitu berwarna kuning, keruh, dan
mengandung bau tidak sedap atau bau besi. Terkadang keluar air jernih dan beberapa saat
kemudian berubah warna. Selain itu, kondisi air terasa sedikit licin, rasa di lidah tidak enak, dan
jika digunakan untuk mandi menjadi lengket di badan. Masalah air kuning memang tidak bisa
dihindari jika mengandalkan ketersediaan air dari pihak tertentu. Setidaknya, terdapat beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi air Beberapa indikator air bersih, sehat, dan layak
diminum adalah warnanya bening atau tidak berwarna. Jika salah satu indikator air itu tidak
termenuhi, maka air tersebut bisa dikatakan tidak layak diminum atau telah terkontaminasi oleh
zat zat kontaminan. Perubahan fisik yang sangat signifikan sekali dalam membedakan air yang
bersih dan tidak bersih adalah dari fisik air itu sendiri, yaitu warna air. Perubahan warna air dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kandungan organik tinggi, tercemar oleh limbah
sintesis, serta kandungan mineralmineral yang tinggi, seperti halnya mineral besi di dalam air.

Mengindentifikasi senyawa yang dapat digunakan untuk menyerap senyawa penyebab


warna kuning pada air tersebut
Banyak jenis bahan kimia yang dapat digunakan untuk menurunkan zat besi, di antaranya
polimer alumunium klorid, kaporit, dan tawas. Cara penggunaannya bisa dibaca pada petunjuk
pemakaian bahan kimia tersebut. Media Karbon Aktif Calgon atau Norit lebih baik dibandingkan
karbon aktif batu bara, Manganese Greensand Plus, Zeloit, Silika, Pasir Aktif, dan alkali. Media
Karbon Aktif masih diproduksi di Jepang dan terbukti 3 kali lipat lebih tahan. Tentunya, harga
menjamin kualitas dan harga produk ini lebih mahal dibandingkan media lainnya.

Menjelaskan mengapa penjernihan air sumur tersebut tidak dapat menggunakan


penyaringan
Keberadaan mineral besi di dalam air dapat menyebabkan air akan berubah warna dari
berning menjadi kuning. Munculnya air kuning ini tentu merugikan banyak pengguna air yang
telah mencoba pengeboran air tetapi tidak berhasil. Memang, di beberapa daerah tertentu,
tanahnya memiliki kontur tanah berbatu. Inilah yang menyebabkan beberapa perusahaan
pengeboran lokal tidak dapat mengatasi masalah tersebut kerena keterbatasan alat alat
pengeboran yang dimilikinya. Timbulnya air kuning dan keruh disebabkan karena kadar zat besi
(Fe) atau mangan (Mg) yang berlebihan pada air. Akibatnya, terjadi endapan pada bak atau
tempat penampungan. Terjadi pula penyumbatan pipa intalasi sehingga debit air mengecil.
Masalah ini juga menyebabkan perabot rumah tangga pun menjadi rusak karena adanya plak
berwarna kuning hitam. Jika digunakan untuk mencuci pakaian, air kuning ini menyebabkan
warna pakaian menjadi kusam. Masalah air seperti ini tentu membuat kita menjadi pusing.
Tinggal di wilayah ini menjadi tidak nyaman, pengeluaran pun menjadi bertambah untuk
membeli air di pedagang air keliling.
Ciri umum air yang mengandung zat besi dan mangan yaitu berwarna kuning, keruh, dan
mengandung bau tidak sedap atau bau besi. Terkadang keluar air jernih dan beberapa saat
kemudian berubah warna. Selain itu, kondisi air terasa sedikit licin, rasa di lidah tidak enak, dan
jika digunakan untuk mandi menjadi lengket di badan. Masalah air kuning memang tidak bisa
dihindari jika mengandalkan ketersediaan air dari pihak tertentu. Setidaknya, terdapat beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi air kuning. Dengan menjalankan beberapa cara ini,
masalah air kuning yang mengganggu urusan rumah tangga ini bisa diatasi. Berikut beberapa
cara yang bisa digunakan.

Memberikan solusi untuk penjernihan air sumur berwarna kuning tersebut


1. Aerasi
Fe dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi Fe (OH)3 yang tidak
larut dalam air, kemudian di ikuti dengan pengendapan dan penyaringan. Proses oksidasi
dilakukan dengan menggunakan udara biasa di sebut aerasi yaitu dengan cara memasukkan udara
dalam air efeknya kadar besi mengendap ke bawah sehingga kotoran2nya menempel di bak
penampungan/toren air. Kelemahanya mungkin kita akan sering menguras toren tersebut agar
kotoran endapan tidak ikut ke pipa instalasi.
2. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat
cair karena pengaruh gravitasi (gaya berat secara alami). Sedimentasi dapat berlangsung
sempurna pada danau yang airnya diam atau suatu wadah air yang dibuat sedemikian rupa
sehingga air di dalamya keadaan diam. Pada dasarnya proses tersebut tergantung pada pengaruh
gaya gravitasi dari partikel tersuspensi dalam air. Sedimentasi dapat berlangsung pada setiap
badan air. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak
membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi
untuk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi
untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
3. Menggunakan bahan kimia.
Banyak sekali jenis bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk menurunkan zat besi ini. Zat
kimia seperti Polimer Aluminium Clorid , kaporit ,tawas dll. Namun saya tidak akan
membahasnya disini karena harus menggunakan takaran dan metode tertentu dan takarannya
berbeda beda tergantung dari seberapa tingginya zat besi dalam air tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi