Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nim : 16172068P
MK : Kep. Kritis
A. Definisi
a. (Dorland, 2002).
b. (Brooker, 2001).
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan
c. (Smeltzer, 2001).
Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari
44 tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada
trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja
Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat
hematopneumothoraks. Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan
dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul.Di dalam toraks
terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan
jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa darah.
Jika terjadi benturan atau trauma pada dada, kedua organ tersebut bisa mengalami
desak,dada gail (flail ches,dada in stabil) penemo toraks terbuka,dan kebocoran udara
trakea bronkus .semua kelainan ini menyebabkan gawat dada atau toraks akut yang
analog dengan gawat perut dalam bahwa diagnosis harus di tegakkan secepat
jalan nafas, aspirasi rongga pleura, aspirasi rongga perikard, dan menutup sementara
luka dada. Tetaapi kadang di perlukan thorakotomi darurat. Luka tembus di dada
udara sebaiknya di pakai kasa besar steril yang di olesi vaselin steril..
tentukan macamnya, cedera tumpul atau tajam. Jika cedera tajam, apakah berupa
Tindakan darurat yang perlu di lakukan ialah, pembebasan jalan nafas (A),
pemberian nafas buatan dan ventilasi paru. (B), dan pemantauan aktivitas jantung dan
peredaran darah. (C), tindakan darurat juga mencakup fungsi rongga thoraks pada
B. Etiologi
1. Tamponade jantung
2. Hematotoraks
Disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam, traumatik atau spontan
3. Pneumothoraks
Spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka rongga dada) ; atrogenik
(“pleural tap”, biopsi paaru-paru, insersi CVP, ventilasi dengan tekanan positif).
C. Patofisiologi
utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan
tusukan terhadap organ Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh
( syok ).
Fraktur iga Merupakan komponen dari dinding thorax yang paling sering
mngalami trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, Nyeri pada pergerakan akibat
ventilasi. Batuk yang tidak efektif intuk mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan
insiden atelaktasis dan pneumonia meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya
potensial antara pleura viseral dan parietal. Dislokasi fraktur vertebra torakal juga
toraks dipenuhi oleh paru-paru yang pengembangannya sampai dinding dada oleh
karena adanya tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura. Adanya udara di
terjadi, suara nafas menurun pada sisi yang terkena dan pada perkusi hipesonor. Foto
toraks pada saat ekspirasi membantu menegakkan diagnosis. Terapi terbaik pada
pneumotoraks adalah dengan pemasangan chest tube lpada sela iga ke 4 atau ke 5,
anterior dari garis mid-aksilaris. Bila pneumotoraks hanya dilakukan observasi atau
aspirasi saja, maka akan mengandung resiko. Sebuah selang dada dipasang dan
dihubungkan dengan WSD dengan atau tanpa penghisap, dan foto toraks dilakukan
ventilasi dengan tekanan positif tidak boleh diberikan pada penderita dengan
tubeHemothorax. Penyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi
dari pembuluh darah interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh
trauma tajam atau trauma tumpul. Dislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat
D. Manifestasi klinis
a. Tamponade jantung :
2) Gelisah.
6) jantung melemah.
b. Hematotoraks :
2) Gangguan pernapasan.
c. Pneumothoraks
4) Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas
6) Jarang terdapat luka rongga dada, walaupun terdapat luka internal hebat
intra abdominal.
E. Komplikasi
klep Jantung
5. Esofagus : mediastinitis.
6. Diafragma : herniasi visera dan perlukaan hati, limpa dan ginjal
7. Tension penumototrax
8. Penumotoraks bilateral
9. Emfiema
F. Pemeriksaan Penunjang
6. Pa O2 normal / menurun.
9. Diagnosis fisik :
a. Bila pneumotoraks < 30% atau hematothorax ringan (300cc) terap simtomatik,
observasi.
b. Bila pneumotoraks > 30% atau hematothorax sedang (300cc) drainase cavum pleura
dengan WSD, dainjurkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit.
c. Pada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus dipertimbangkan
thorakotomi
d. Pada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih dari 800 cc
segera thorakotomi.
G. Teraphy
2. WSD (hematotoraks).
3. Pungsi.
4. Torakotomi.
5. Pemberian oksigen.
6. Antibiotika :
a. Cupanol
b. Lexipron
c. Tepaxin
d. Roksicap
7. Analgetika.
8. Expectorant
a. Brondilat (tab)
b. Asbron (tab
c. Phyllocontin (tab)
d. Bronchophylin (kapsul)
H. Pencegahan
faktor penyebab nya, seperti menghindari terjadinya trauma yang biasanya banyak
dialami pada kasus kecelakaan dan trauma yang terjadi berupa trauma tumpul serta
menghindari kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yag
biasanya disebabkan oleh benda tajam ataupun benda tumpul yang menyebabkan
I. Penatalaksanaan
thorax, yaitu :
1. Primary survey. Yaitu dilakukan pada trauma yang mengancam jiwa, pertolongan ini
c. Pemasangan infuse
d. Pemeriksaan kesadaran
f. Dalam keadaan stabil dapat dilakukan pemeriksaan radiology seperti Foto thorak
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Kapan terjadi
Pada trauma dada lamanya saat mendapat trauma sampai masuk ke pelayanan
kesehatan saat penting dalam penanganan juga penyembuhan.
2. Mekanisme cedera
Dengan benda tajam atau tumpul.
3. Apakah pasien responsif
4. Perkiraan kehilangan darah
Darah yang keluar banyak atau sedikit.
5. Penggunaan obat/ alkohol
6. Tindakan pretros petalisasi.
A. Kesimpulan
Trauma thorax dapat timbul karena trauma tajam, sedemikian rupa sehingga
ada hubungan udara luar dan dengan rongga pleura, sehingga paru menjadi kuncup,
Seringkali hal ini terlihat sebagai luka pada dinding dada yang menghisap pada setiap
Trauma thorax sering ditemukan, sekitar 25% dari penderita multi-trauma ada
komponen ada komponen trauma thorax, 90% dari penderita dengan trauma thorax
ini dapat diatasi dengan tindakan yang sederhana oleh dokter di Rumah
B. Saran
epidemologi, anatomi dan fisiologi pada thorak, penatalaksanaan trauma dada, tanda
dan gejala, pemeriksaan diagnostik untuk trauma dada, agar dalam menjalankan
tepat sehingga mencapai evaluasi dan tingkat kesembuhan yang maksimal pada klien
trauma dada. Selain itu, mahasiswa juga dapat memperbanyak ilmu dengan
Smeltzer, Suzanne c. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal- Bedah Vol.1. Jakarta :
EGC