Vous êtes sur la page 1sur 5

ASMAUL HUSNA

A. Pengertian Asmaul Husna


Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna
adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat
kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku
yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini
menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah, kita panggil Allah dengan Asmaul Husna yang
menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt
memiliki hal tersebut, misalnya : Ketika meminta rezeki dalam doa kita, kita panggil allah swt
dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni (wahai dzat
maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan).
Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi nama anak yang baru lahir, sangat baik
dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut dengan asmaul husna yang memiliki
arti dan makna yang bisa di teladani manusia, tentu dengan syarat di depan asmaul husna
tersebut diawali dengan kata ‘abdun, yang artinya hamba Allah, misalnya abdur Rahim (hamba
dzat yang maha pengasih). dan lain sebagainya.

B. Memahami Asmaul Husna (al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-


adl, dan al-akhir)
1. Al-karim ( ‫)الكريم‬
Al-karim artinya yang maha mulia, Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan
kemuliaannya, dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena perbuatan
negatif makhluk, sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt, jangankan manusia binatang pun telah Allah
sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal sesuai dengan
karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim hendaknya kita memiliki
sikap-sikap antara lain.
a. Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi allah
maupun di sisi manusia
b. Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina baik dihadapan Allah Swt
maupun sesama manusia.
c. Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak semua itu
allah anugrahkan kepada kita karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura

2. Al-mukmin ( ‫) الكريم‬
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan, Allah Swt adalah satu satunya dzat
yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-
Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan, di hindarkan dari fitnah, bencana dan siksa.
mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta
keamanan dan perlindungan dari selain allah swt, dialah uyang maha memberikan keamanan.
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan
keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada
saat seorang manusia mengalami ketakutan, didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan
yang maha dasyat dan luar biasa, didalamnya terdapat pertolongan, perlindungan, dan jaminan.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min hendaknya kita memiliki
sikap-sikap , antara lain :
a. Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa aman, dan
keamanan se4hingga tercipta suasana yang nyaman
b. Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa takut atau
mengusik ketenangan orang lain.
c. Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta tindakan kita
harus menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang lain.
d. Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan
optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .
e. Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut karena kita yakin allah akan menjaga dan
melindunginya.

3.Al-wakil ( ‫) الوكيل‬
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak, dialah yang mengurusi
segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala sesuatu
yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan makhluknya dari
kesusahan yang dijhadapinya.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi perlindungan. Hal itu
sesuai dengan ayat berikut.

Artinya:
Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu (Q.S Az-
zumar/39: 62)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita dapat
memiliki sikap-sikap, antara lain:
a. Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang
dapat mencukupi segala kekurangan.
b. Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar dan
melawa kebatilan,
c. Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain apalagi
mengancam keselamatan orang serta suka menteror orang lain.
. 4.Al-Matin ( ‫) المتين‬
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-
matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-
Nya terbatas dari kelemahan. Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-
Nya. Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita memiliki
sikap-sikap antara lain:
a. Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan
meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.
b. Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh
dari sifat sempurna.
c. Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d. Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari
segi keilmuan (intelektual)
5. Al-Jami’ (‫)الجامع‬
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yang menghimpun
manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia
yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari alam kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas
dari himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati secara
tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan di
himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti.
Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih,
biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.

Artinya :
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu kami kumpulkan
orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram (Q.S Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita memiliki
sikap-sikap, antara lain:
a. Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di sebuah
tempat yang bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat apa akan
bertempat di surga atau di neraka.
b. Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.
c. Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan ada
nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam
keadaan terhormat disisi Allah.
d. Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin (para pelaku
dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram, sedih dan penyesalan.

6. Al-‘Adl (‫)العدل‬
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah
Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun
urusan akhirat. Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian
pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu
dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang
sama.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan
dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah. Dengan memahami dan
menghayati makna asmaul husna al-adlu , seharusnya kita memiliki sikap
a. Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
b. Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan-Nya yang adil.”,
c. Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.
7.Al-Hafiizh
sebagaimana dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Rabbku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.” (Hud: 57)
“Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang.(Yusuf:64)
Adapun maknanya sebagaimana dijelaskan oleh Asy-Syaikh Muhammad Khalil Al-Harras dalam
Syarh Nuniyyah Ibnul Qayyim t:
Di antara nama-nama Allah l adalah Al-Hafiizh. Nama ini memiliki dua makna:Salah satunya,
bahwa Dia menjaga/memelihara apa yang dilakukan oleh hamba-Nya berupa amal baik atau
amal buruk, yang ma’ruf atau yang mungkar, taat atau maksiat. Tidak ada yang terlewatkan
sedikitpun dari-Nya walaupun seberat semut kecil. Pemeliharaan Allah l terhadap amal mereka
ini bermakna menghitungnya dengan tepat. Berarti ilmu Allah l meliputi segala amal mereka,
lahir maupun batin, dan Allah l telah menulisnya dalam Lauhul Mahfuzh, sebelum
menciptakannya, bahkan sebelum menciptakan langit-langit dan bumi. Allah l juga telah
menugaskan para malaikat penjaga untuk mengurusinya, para malaikat mulia yang menulis dan
mengetahui apa yang mereka lakukan. Allah l berfirman:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah
mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan
dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Yasin: 12)
8. Al Baasith
Al Baasith termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :
 Sesungguhnya Tuhanmu Melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki
dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya. (Al-Israa’ [17]: 30)
 Allah melapangkan rizki bagi siapa saja yang dikehendaki di antara hamba-
hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ankabuut: 62)
 ”Dan jika Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka
akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-
Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-
Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 27)
Makna Kata

Nama Allah, Al Baasith bermakna Yang melapangkan hidup atau menambah rizki
seseorang yang Allah kehendaki. Tidak sedikit orang bodoh tapi menjadi kaya raya.
Kata al-Baasith sendiri berasal dari ba-sa-tha yang berarti keterhamparan, kemudian
dikembangkan menjadi “memperluas” atau ”melapangkan”.
9.AL NAFI’ = MAHA PEMBERI MANFAAT
Alloh adalah Pencipta Kebaikan. Alloh telah menciptakan manusia sebagai makhluk-Nya
yang paling baik dan telah memberikan kepada kita karunia yang membuat kita unik dan unggul
di antara seluruh makhluk yang lain. Karunia tertinggi yang diberikan-Nya kepada manusia
adalah akal, hati nurani, dan iman. Itu semua adalah sarana yang diajarkan-Nya kepada kita
untuk membedakan dan memilih apa yang terbaik bagi diri kita sendiri. Manusia juga unik
karena memiliki kehendak satu-satunya di dalam alam semesta, selain Alloh. Kehendak kita
yang kecil hanya dapat dikalahkan oleh kehendak Alloh yang lebih besar. Keterbatasan ini
mengandung arti bahwa kita tidaklah bebas dan dibiarkan dengan kehendak kita sendiri.
Alloh telah memberikan kita kebebasan hanya agar kita dapat memutuskan apakah kita
akan tunduk kepada kehendak Alloh, memerintah atas nama-Nya, menjadi makhluk terbaik, dan
memiliki yang terbaik diantara makhluk, ataukah kita akan durhaka, menyebabkan kejatuhan diri
kita sendiri, dan ditolak dari rahmat Alloh, seperti halnya iblis. Kemampuan kita untuk memilih
antara kebaikan dan kejahatan bukanlah ujian bagi Alloh untuk menyaksikan bagaimana hamba-
Nya akan bersikap. Alloh telah menciptakan takdir kita sebelum Dia menciptakan kita, oleh
karena itu Dia sudah mengetahui apa yang akan kita kerjakan. Hanya orang yang beriman
kepada takdir yang akan dilindungi darinya!

10.Al-Akhir ( ‫) األخير‬
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir (kekal) akhir
bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas.Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan
maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya. ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur,
maha kekal dengan kekekalannya. Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-
akhirt, hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut.
a. Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan berakhir.
Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini. kita harus giat
mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat.
b. Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-
satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya,
dan segala kesudahan tertuju hanya kepadanya.
c. Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa membutuhkan
rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh
allah untuk hambanya.
d. Orang yang meyakini allah memiliki sifat al-akhir akan berlindung dari dirinya, dengan
dirinya, semua urusan dan hukum adalah miliknya

Vous aimerez peut-être aussi