Vous êtes sur la page 1sur 5

HASIL SURVEY LAPANGAN PADA TANGGAL 14 AGUSTUS

2010

Berdasarkan Hasil survey di lapangan adalah sebagai berikut:

• Nilai resistensi tanah menunjukan angka 0.28 Ω pada skala pengukuran 20 Ω .


Seharusnya nilai maksimum adalah 0,05 Ω

• Adanya penggabungan jalur grounding antara penangkal petir dengan grounding


panel listrik
• Nilai grounding di panel listrik Lt. 4 ( server ) dalam keadaan listrik dipadamkan
bernilai 0.8 Ω dan pada saat listrik dinyalakan menujukan angka 1-1,2 Ω .
• Nilai grounding di panel induk dalam keaadaan listrik dipadamkan bernilai 1,2 –
1,5 Ω .
• Stop Kontak di ruang server Lt. 4 kurang memenuhi syarat.
• Rack server baru belum terkoneksi dengan grounding.
• Grounding untuk server ( arus lemah ) jadi satu dengan grounding panel listrik
( arus kuat ).

Berdasarkan hasil survey yang didapat, kami mencoba memberikan beberapa


penawaran solusi, yaitu :

• Pembuatan / pengeboran titik grounding baru guna mendapatkan nilai resistensi


tanah kurang dari 0.05 Ω .
• Pemisahan jalur grounding antara penangkal petir dengan grounding panel listrik,
dengan cara penarikan kabel baru.
• Penggantian stop kontak existing dengan stop kontak outbow standar SNI di ruang
server.
• Pemasangan gounding pada rack server.
• Penambahan pemasangan arrester di panel listrik Lt. 4
PENTANAHAN ( GROUNDING )

Pengertian pentanahan ( grounding ) adalah merupakan suatu mekanisme


dimana daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah ( bumi ).

TUJUAN PENTANAHAN ( GROUNDING )

Adapun tujuan dari sistem pentanahan tersebut adalah untuk membatasi


tegangan pada bagian-bagian peralatan yang tidak seharusnya dialiri arus mis:
body/casing, hingga tercapai suatu nilai yang aman untuk semua kondisi operasi, baik
kondisi normal maupun saat terjadi gangguan, memberikan jaminan keselamatan dari
bahaya kejut listrik, baik perlindungan dari sentuh langsung maupun tak langsung,
serta perlindungan terhadap suhu berlebih yang dapat mengakibatkan kebakaran.

Tujuan utama dari adanya pentanahan adalah menciptakan jalur yang low-
impedance( tahanan rendah ) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan
transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge
adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem
pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Jika terjadi gangguan/kondisi yang tidak diinginkan, baik langsung atau tidak
langsung ( induksi ) diupayakan agar gangguan tersebut dialirkan ke tempat yg aman,
misal, ke tanah.
Berdasarkan jenis elektroda yang digunakan pada penanaman sistem
grounding terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Elektroda Batang. Elektroda ini berupa pipa besi, baja profil, atau batang
logam lainnya yang dipancangkan ke tanah. Biasanya pada bahan logam
tersebut dilapisi dengan lapisan tembaga.
2. Elektroda Pelat. Terbuat dari logam utuh atau berlubang yang cara
pemasangan pada umumnya ditanam secara dalam.
3. Elektroda Pita. Terbuat dari penghantar berbentuk pita atau bulat.
Pemasangannya dipasang secara horizontal pada kedalaman antara 0,5m – 1m
dari permukaan tanah
LANGKAH KERJA DALAM PEMBUATAN GROUNDING /
PEMBUMIAN

1. Melakukan survey / mengukur tahanan tanah dengan menggunakan alat yang


dinamakan Grounding Tester di area yang akan dilakukan pengeboran untuk
penancapan tombak arde. Nilai dari pengukuran yang didapat maksimal 5ohm
( semakin kecil nilainya semakin bagus).
2. Melakukan pengeboran di sekitar area yang nilai tahanan tanahnya tadi telah
didapat, dengan kedalaman sekitar ± 6m.
3. Setelah kedalaman didapat, selanjutnya memasukan pipa galvanis berukuran
¾” ke dalam titik pengeboran tadi dan diikuti dengan memasukan cupper rod
( tombak arde ) berukuran minimum ⅝” ke dalam pipa galvanis tadi.
4. Melakukan pengukuran kembali, apakah nilai tahanannya berubah / tidak.
Apabila perubahan nilai diatas 5 ohm maka harus dilakukan pengeboran
kembali di titik yang lain sampai didapat nilai tahanan maksimal 5 ohm.
5. Menyambung batang cupper rod tadi dengan kabel BC 50mm yang terhubung
dengan busbar sebagai terminal grounding.
6. Menutup kembali lubang pengeboran.
7. Integrasi grounding yaitu kabel pemasangan BC 50mm yg tersambung di
tombak arde dengan bar grounding di permukaan tanah, dan penarikan kabel
NYA 50mm ke antena penangkal petir.
Alat-alat yang digunakan untuk pengecekan / survey

• KRISBOW KW06-286 Clamp Meter

• KYORITSU model 4105A Digital Earth Tester

Vous aimerez peut-être aussi