Vous êtes sur la page 1sur 21

JURNAL/ARTIKEL

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP, DEPRESI , DAN BEBAN


KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER DENGAN
SERANGAN PADA PASIEN STROKE DI
POLIKLINIK RSSN BUKITTINGGI 2017

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah

DIANA DEYVA
1311311076

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP, DEPRESI , DAN BEBAN


KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER DENGAN SERANGAN
PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSSN
BUKITTINGGI 2017

Keperawatan Medikal Bedah

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (Skep)


pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas

DIANA DEYVA

BP 1311311076

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
Hubungan Kualitas Hidup, Depresi, Dan Beban Keluarga Sebagai Caregiver
Dengan Serangan Pada Pasien Di Poliklinik RSSN
Bukittinggi Tahun 2017

Reni Prima Gusty, S.Kp, M. Kes*ᵃ, Ns. Leni Merdawati, S.Kep M. Kep*ᵇ, Diana
Deyva*ᵓ
*ᵃ Pembimbing I Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
*ᵇ Pembimbing II Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
*ᵓProgram Stui S1 Keperawatan Fakulta Keperawatan Universitas Andalas

Email : dianadeyva.dd@gmail.com

ABSTRACT : Differences of Quality of Life, Depression, And Family Burden as


Caregiver Stroke on The First Attack and Recurrent Attacks in Polyclinics RSSN
Bukittinggi 2017

Stroke remains one of the major health problems and is the third leading cause of
mortality in developed countries after cardiovascular disease and cancer. West
Sumatra as one of the provinces in Indonesia, officially the 10th highest prevalence of
stroke in Indonesia. Most of stroke sufferers will return home and need assistance from
caregivers in their daily activities. This study is intended to see the difference of quality
of life, depression and family as caregiver of stroke patients in Polyclinics RSSN
Bukittinggi 2017. This research type is quantitative with descriptive approach. The
sample of this study requires 86 people. The study was conducted on 12 to 22 June
2017. The study instrument used a WHOQOL BREF, (Caregiver Burden Scale)
questionnaire, BDI (Beck Depression Invertory), and NIHSS (National Institute of
Health Stroke Scale). Data analysis using Chi-Square test with value 0,016 at burden,
0,031 at depression, and quality of life 0,329, means there is difference between
depression and burden on first attack and recurrent attack and there is no difference
in quality of life. It is advisable to the nurse or health worker to be able to provide a
discharge planning to the caregiver before returning home to concern on health
conditions.

Keywords: stroke, quality of life, caregiver depression, are caregivers


Bibliography: 25 (2006-2017)
ABSTRAK : Hubungan Kualitas Hidup, Depresi, Dan Beban Keluarga Sebagai
Caregiver Dengan Serangan Pada Pasien Di Poliklinik RSSN
Bukittinggi Tahun 2017

Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan
penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler
dan kanker. Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia, menempati urutan
ke 10 prevalensi stroke tertinggi di Indonesia. Sebagian besar pasien stroke akan
kembali ke rumah dan membutuhkan bantuan dari caregiver dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kualitas hidup,
depresi dan beban keluarga sebagai caregiver dengan serangan pada pasien stroke di
Polikinik RSSN Bukittinggi tahun 2017. Jenis penelitian ini analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 86 orang. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Instrumen penelitian menggunakan
kuisioner WHOQOL BREF, (Caregiver Burden Scale), BDI (Beck Depression
Invertory), dan NIHSS (The National Institute Of Health Stroke Scale). Analisa data
menggunakan uji Chi-Square dengan nilai 0,016 pada bedan, 0,031 pada depresi, dan
kualitas hidup 0,657, artinya terdapat hubungan antara beban dan depresi sedangkan
pada kualitas hidup tidak memiliki hubungan. Disarankan kepada perawat atau tenaga
kesehatan agar dapat memberikan discharge planning kepada caregiver sebelum
pulang ke rumah mengenai pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan.

Kata Kunci : stroke, kualitas hidup, depresi caregiver, beban caregiver


Daftar Pustaka : 25 (2006-2017)
PENDAHULUAN pusat pengendalian dan pencegahan
penyakit sekitar 795.000 orang
A. Latar Belakang Amerika menderita stroke serangan
pertama dan berulang setiap tahun
Stroke masih menjadi salah satu
dengan rata-rata menginap di rumah
masalah kesehatan yang utama dan
sakit 6 hari .
merupakan penyebab kematian
Stroke menjadi sangat
urutan ke-3 di negara-negara maju
penting karena angka kejadiannya
setelah penyakit kardiovaskuler dan
yang terus meningkat, tidak hanya
kanker. Stroke merupakan keadaan
menjadi masalah kesehatan bagi
ketika ada iskemia (aliran darah
negara-negara maju tetapi juga bagi
tidak adekuat) menuju bagian otak
negara-negara berkembang seperti
atau perdarahan di dalam otak yang
Indonesia (Feigen, 2009). Di
mengakibatkan kematian sel otak
Indonesia sendiri insiden stroke
(Lewis, 2011). Stroke adalah
meningkat pada tahun 2013 terjadi
serangan otak yang timbul secara
peningkatan kejadian stroke yaitu
mendadak dimana terjadinya
12,1 per 1000 penduduk (Riskesdas,
gangguan fungsi otak sebagian atau
2013). Data yang di peroleh dari
menyeluruh akibat dari gangguan
Dinas kesehatan Provinsi Sumatera
aliran darah karena sumbatan atau
Barat tahun 2012 didapatkan data
pecahnya pembuluh darah tertentu
bahwa stroke merupakan penyebab
di otak, sehingga sel-sel otak
kematian nomor 4 di Kota Padang
kekurangan darah oksigen atau zat-
setelah penyakit jantung, hipertensi,
zat makanan dan akhirnya dapat
dan ketuaan lansia dengan
terjadi kematian sel-sel tersebut
persentase 13,2% dari 460 kasus
dalam waktu yang relatif singkat
(Dinkes Sumbar, 2012).
(Dourman, 2013).
Sebagian besar pasien pasca
Menurut World Health
stroke akan mengalami gejala sisa
Organisation (WHO) tahun 2015,
yang sangat bervariasi, dapat berupa
memperkirakan terdapat 20 juta
gangguan mobilisasi atau gangguan
orang yang akan meninggal dunia
motorik, gangguan penglihatan,
dikarenakan stroke disertai dengan
gangguan bicara, gangguan
meningkatnya kematian akibat
menelan, perubahan emosi, dan
penyakit jantung dan kanker. Sekitar
gejala lain yang menyebabkan
795.000 orang di USA mengalami
perawatan di rumah sangat penting
stroke setiap tahunnya, dimana
dalam masa penyembuhan setelah
610.000 orang mengalami stroke
klien pulang dari perawatan di
serangan pertama dan stroke
rumah sakit. (Junaidi, 2011). Stroke
menyebabkan 134.000 kematian
tidak hanya berdampak pada pasien,
(Goldstein, 2011). Berdasarkan
tetapi juga berdampak pada
penelitian (Bautmann, 2012) pada
caregiver terkait aspek fisik,
emosional, sosial dan finansial yang keterbatasan interaksi dengan
menyebabkan depresi, kecemasan, lingkungan luar karena harus
mudah marah, terganggunya gaya menemani dan merawat keluarganya
hidup serta hubungan dengan orang yang menderita stroke. Stroke
lain, kelelahan dan perasaan terjadi secara tiba-tiba dan tidak bisa
terisolasi (Robert., 2006). Menurut diprediksi yang mengakibatkan
Joan (2014), separuh dari orang ketidaksiapan caregiver (
yang berhasil melewati stroke Ogunlana, 2014). Selama tahun
berada dalam kondisi cacat pertama pasca stroke yaitu pasangan
permanen dan mengalami yang merawat pasien stroke laki-laki
kekambuhan dalam hitungan memiliki kualitas hidup yang lebih
minggu, bulan dan tahun. Keadaan rendah sementara pasangan atau
ini mengakibatkan penderita stroke caregiver dihadapkan pada masalah
memerlukan bantuan dari caregiver fisik, psikososial dan emosional
dalam melakukan aktivitas sehari- terutama jika mereka perempuan
hari. dan lebih tua (Baumann, 2013). Dua
Seringkali pasangan dari tahun setelah stroke kualitas hidup
penderita stroke berperan sebagai caregiver menurun karena 44,7%
primary caregiver sedangkan anak pasien mengalami gangguan
dari penderita stroke berperan sensorik, 35,1% pasien mengalami
sebagai secondary caregiver (Putri, gangguan motorik, 31,9% pasien
2014). Primary caregiver mengalami gangguan memori
merupakan caregiver utama yang (Baumann, 2012). Penelitian yang
bertanggung jawab pada sebagian dilakukan oleh Cramn (2011),
besar tugas caregiver secara didapatkan hasil bahwa caregiver
langsung termasuk dukungan penderita stroke memiliki kualitas
emosional. Sedangkan secondary hidup yang rendah. Saat merawat
caregiver sebagai caregiver penderita stroke, khususnya dengan
cadangan yang bertugas kondisi keterbatasan atau kecacatan
memberikan dukungan dan akan mempengaruhi kualitas hidup
membantu caregiver utama baik caregiver (Hung, 2012). Sebanyak
secara langsung maupun secara 52% caregiver stroke mengalami
tidak langsung (Putri, 2014). penurunan kualitas hidup dalam
Penelitian yang dilakukan oleh merawat pasien stroke (Karahan,
Chafjiril, (2017), menunjukkan 2014). Berdasarkan beberapa
bahwa 88,9% dari caregiver adalah penelitian tersebut dapat dikatakan
wanita, dengan usia rata-rata 51 bahwa dalam merawat penderita
tahun (Denno, 2013). stroke akan mempengaruhi kualitas
Caregiver yang merawat hidup caregiver.
penderita stroke mempunyai Menurut Gbiri ( 2014 ), tugas
pengalaman tekanan psikologis keluarga sebagai caregiver dalam
seperti stress dan khawatir, merawat pasien stroke dirumah yaitu
kelelahan serta mengalami bervariasi mulai dari fisik
(mobilitas), komunikasi (verbal dan Data dan fakta dari beberapa
nonverbal), perawatan (makan, penelitian diatas dapat disimpulkan
pakaian, toileting), perubahan bahwa merawat pasien pasca stroke
emosional dan psikologis untuk di rumah akan mempengaruhi beban
beradaptasi dengan perubahan caregiver.
akibat stroke sehingga caregiver Sebagian besar caregiver
harus menyeimbangkan peran mengalami kelelahan, kesepian,
tanggung jawab ganda merawat depresi dan menurunnya kesehatan
pasien stroke serta menyesuaikan fisik serta mental yang dapat
gaya hidupnya. Oleh karena itu mengurangi kualitas perawatan pada
semakin lemah dan kronis penyakit pasien stroke (chafjril, 2017).
pasien maka semakin tinggi beban Menurut (Guo, 2015) 71% dari
caregiver (Gbiri, 2014). Stroke primary caregiver pasien stroke
menimbulkan beban kepada orang- mengalami gejala depresi, tingkat
orang disekitarnya, pada umumnya keparahan depresi akan meningkat
beban dirasakan oleh caregiver terkait dengan tingkat pendidikan,
utama (Caplan, 2009). Stuart (2013) ADL pasien selama stroke, dan
juga mengungkapkan bahwa fungsi keluarga. Satu tahun setelah
pengalaman caregiver dalam stroke dari 255 caregiver, 75%
merawat klien yang sakit akan mengalami depresi (Rosemarie,
menimbulkan beban. Penelitian 2012). Dua tahun setelah stroke
yang dilakukan oleh Gbiri (2014), caregiver melaporkan memiliki
menunjukkan bahwa beban dan tekanan emosioal lebih tinggi
ketegangan emosional dalam dengan menunjukkan gejala depresi
merawat pasien stroke dan gangguan kognitif (Cameron,
mempengaruhi sosial, emosional, 2011). Depresi caregiver erat
kesehatan dan keuangan dari kaitannya dengan proses caregiving
caregiver stroke yang akan yang menyebabkan caregiver
meningkat jika durasi stroke, mengalami depresi, perasaan sedih
keintiman, dan lama rawatan sehari- dan tertekan.
hari. Caregiver pasien stroke Data dari RSSN Bukittinggi
berulang cenderung lebih tinggi pada tahun 2017 didapatkan bahwa
bebannya dari pada caregiver pasien pasien stroke yang melakukan rawat
stroke serangan pertama karena jalan di Poliklinik RSSN Bukittinggi
stroke berulang biasanya pada tahun 2015 adalah 1.570 orang,
mengakibatkan kemunduran status mengalami peningkatan pada tahun
fungsional yang meningkatkan 2016 didapatkan bahwa pasien
kesulitan dalam merawatnya (Hung, stroke yang melakukan rawat jalan
2012). Menurut Gbiri (2015), 60,8 dan kunjungan ke poliklinik untuk
% caregiver merasakan beban dalam pasien baru ada 7.285 orang dengan
merawat penderita stroke dan kunjungan rata-rata perbulan ada
mempengaruhi kesehatan caregiver. 607 orang. Sedangkan untuk
kunjungan pasien lama ada 32.510
orang dengan kunjungan rata-rata mengalami masalah seperti masalah
perbulan ada 2.079 orang. Data kesehatan fisik, mental, sosial dan
tersebut menunjukkan peningkatan financial ini akan berpengaruh
kunjungan penderita stroke di kepada penderita stroke karena
poliklinik RSSN Bukittinggi penderita stroke bergantung kepada
(Medical Record RSSN Bukittinggi, caregiver. Berdasarkan uraian
2017). Hal ini membuktikan tersebut, maka penulis tertarik untuk
banyaknya penderita stroke yang melakukan penelitian tentang
dirawat oleh caregiver di rumah. “Hubungan kualitas hidup, depresi
Berdasarkan studi dan beban keluarga sebagai
pendahuluan di Poliklinik RSSN caregiver dengan serangan pada
Bukitinggi pada tanggal 15 Mei pasien stroke di Poliklinik Rumah
2017, peneliti mewawancarai 5 Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
orang caregiver, 3 dari 5 orang Tahun 2017”.
caregiver mengeluhkan adanya
masalah dalam merawat klien HASIL PENELITIAN
seperti masalah keuangan yaitu
biaya untuk akomodasi berobat, 2 A. Gambaran Umum Penelitian
dari 5 orang caregiver merasa Pengumpulan data dilakukan
tertekan memikirkan antara merawat di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada
penderita stroke dengan melakukan tanggal 12 sampai 22 Juni 2017.
pekerjaan, 4 dari 5 orang caregiver Sampel pada penelitian ini diambil
merasa khawatir dengan keadaan dengan metode Purposive Sampling
penderita stroke serta 3 dari 5 orang yaitu caregiver yang mengantarkan
caregiver sering mengeluh lelah dan penderita stroke ke Poliklinik RSSN
kehabisan waktu dalam merawat Bukittinggi yang didasarkan pada
keluarganya yang sakit dan kualitas suatu pertimbangan tertentu untuk
hubungan sosial yang berkurang. dijadikan sebagai sampel. Jumlah
Keadaan ini tentu memberikan sampel dalam penelitian ini adalah
dampak terhadap kualitas hidup, 86 orang.
beban, dan depresi dari caregiver Pengumpulan data dilakukan
stroke. dengan cara memberikan angket
Perlunya dukungan kepada mengenai beban yang dirasakan
caregiver karena keberhasilan caregiver, depresi yang dirasakan
pengobatan dan perawatan pasien caregiver, kualitas hidup caregiver,
stroke dipengaruhi oleh bantuan dan dan tingkat kecacatan pasca stroke
dukungan yang diberikan caregiver pada pasien stroke di Poliklinik
selama hampir 24 jam dalam RSSN Bukittinggi sesuai dengan
memberikan perawatan dan kuisioner WHOQOL BREF,
dukungan emosional. Caregiver kuisioner Caregiver Burden Scale,
juga berperan untuk mencegah Kuisioner BDI (Beck Depression
terjadinya komplikasi stroke serta Invertory), dan kuisioner NIHSS
stroke berulang. Apabila caregiver
(The National Institute Of
Health Stroke Scale) yang telah Karakteristik caregiver n %
disediakan. Peneliti juga penderita stroke
mengumpulkan data umum
Umur
responden yang dapat
20 - 40 tahun 34 39,5
menggambarkan karakteristik
41 - 60 tahun 47 54,7
responden yang terdiri dari
> 60 tahun 5 5,8
inisial responden, usia, jenis
Jenis kelamin
kelamin, pendidikan,
Laki-laki 26 30,2
pekerjaan, lama merawat
Perempuan 60 69,8
penderita stroke dan hubungan
Pendidikan
dengan penderita stroke.
SD 10 11,6
SMP 20 23,3
B. Analisa Univariat
SMA 32 37,2
1. Karakteristik caregiver
D3 5 5,8
Tabel 5.1 Perguruan tinggi 19 22,1
Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden di Pekerjaan
Poliklinik RSSN Bukittinggi PNS 15 17,4
Tahun 2017 (n=86) Wiraswasta 11 12,8
Pegawai swasta 7 8,1
Berdasarkan Tabel 5.1 Pedagang 17 19,8
dapat dilihat bahwa lebih dari Buruh 6 7,0
separuh caregiver berumur 41- IRT (Ibu Rumah 30 34,9
60 tahun (54,7%) dan berjenis Tangga)
kelamin perempuan (69,8%) dan Lama merawat
telah merawat penderita stroke penderita stroke 66,3
selama 6 sampai 12 bulan 6 – 12 bulan 57 33,7
(66,3%). Kurang dari separuh >12 bulan
caregiver mempunyai 29
pendidikan terakhir SMA Hubungan dengan
(37,2%), bekerja sebagai ibu penderita stroke 60,5
rumah tangga (34,9%) dan Pasangan 52 8,1
caregiver merupakan pasangan Orang tua 7 18,6
dari penderita stroke (60,5%). Anak 16 12,8
Saudara 11
Distribusi Frekuensi Kualitas
Hidup Caregiver Penderita
Stroke di Poliklinik RSSN
2. Beban Caregiver Penderita Bukittinggi Tahun 2017
Stroke
Kualitas Serangan Serangan
Tabel 5.2 hidup pertama berulang
caregiver
Distribusi Frekuensi Beban n % n %
Caregiver Penderita Stroke di
Poliklinik RSSN Bukittinggi Baik 15 34,9 18 41,9
Tahun 2017
Beban Serangan Serangan Buruk 28 65,1 25 58,1
caregiver pertama berulang
Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa
n % n % lebih dari separuh (65,1%) caregiver
pada serangan pertama memiliki
Tidak 4 9,3 5 11,6
kualitas hidup buruk dan (58,1%)
ada
caregiver pada serangan berulang
beban
memiliki kualitas hidup buruk.
Ringan 20 46,5 9 20,9 4. Depresi Caregiver Penderita
Stroke
Sedang 12 27,9 10 23,3
Tabel 5.4
Berat 7 16,3 19 44,2 Distribusi Frekuensi Depresi
Caregiver Penderita Stroke di
Poliklinik RSSN Bukittinggi
Tahun 2017
Tabel 5.2 memperlihatkan
bahwa kurang dari separuh Depresi Serangan Serangan
(46,5%) pada serangan pertama caregiver pertama berulang
merasakan beban dalam merawat
penderita stroke pada tingkatan n % n %
ringan dan (44,2%) serangan
berulang caregiver pasien stroke Tidak 6 14 4 9,3
merasakan beban dalam merawat depresi
penderita stroke pada tingkatan
berat. Ringan 4 9,3 7 16,3

3. Kualitas Hidup Caregiver Sedang 17 39,5 6 14


Penderita Stroke
Berat 16 37,2 26 60,5
Tabel 5.3
Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa Nasional Bukittinggi Tahun
kurang dari separuh (39,5%) caregiver 2017
pada serangan pertama merasakan Hasil analisis bivariat untuk
depresi dalam merawat penderita stroke melihat apakah terdapat hubungan
pada tingkatan sedang dan (60,5%) antara beban keluarga sebagai
caregiver pada serangan berulang caregiver dengan serangan pada
merasakan depresi dalam merawat pasien stroke di Poliklinik Rumah
penderita stroke pada tingkatan berat. Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
Tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel 5.6 sebagai berikut:
5. Tingkat Kecacatan Pasca Stroke
Pada Penderita Stroke (NIHSS)
Tabel 5. 6 Distribusi frekuensi
Tabel 5.5
dan presentase Hubungan
Distribusi Frekuensi Tingkat
Beban Keluarga Sebagai
Kecacatan Pasca Stroke Pada
Caregiver Dengan Seranga
Penderita Stroke di Poliklinik
Pada Pasien Stroke Di Poliklinik
RSSN Bukittinggi Tahun 2017
Rumah Sakit Stroke Nasional
NIHSS Serangan Serangan Bukittinggi Tahun 2017
pertama berulang Jenis serangan
beban Total
n % n % P
pelaku Pertama Berulang
value
rawat
Ringan 10 23,3 5 11,6 n % n % n %

sedang 20 46,5 13 30,2 tidak


ada 4 44,4 5 55,6 9 100
berat 13 30,2 25 58,1 beban
beban
20 69,0 9 31,0 29 100
ringan
beban 0.019
Tabel 5.5 memperlihatkan 12 54,5 10 45,5 22 100
sedang
bahwa kurang dari separuh tingkat beban
kecacatan pasca stroke pada penderita 7 26,9 19 73,1 26 100
berat
stroke (46,5%) pada serangan pertama
tingkatan sedang dan (58,1%) pada Total 43 194,8 43 205,2 86 400
serangan berulang pada tingkatan berat.
Dari tabel 5.6 menunjukkan
C. Analisa Bivariat tentang tingkatan beban pada caregiver
1. Hubungan Beban Keluarga stroke diperoleh 29 orang responden
Sebagai Caregiver Dengan dengan beban ringan terdapat 20 orang
Serangan Pada Pasien Stroke Di (46,5%) dengan stroke serangan
Poliklinik Rumah Sakit Stroke pertama, dari 26 orang responden
dengan beban berat terdapat 19 orang
(44,2%) dengan stroke serangan Dari tabel 5.7 menunjukkan
berulang. Analisa data hubungan tentang tingkatan depresi pada
beban keluarga sebagai caregiver caregiver stroke diperoleh 23 orang
dengan serangan pada pasien stroke responden dengan depresi sedang
diukur dengan menggunakan uji Chi- terdapat 17 orang (73,9%) dengan
square. Hasil penelitian didapatkan ada stroke serangan pertama, dan dari 42
hubungan yang bermakna antara nilai orang responden dengan depresi berat
beban caregiver dengan serangan terdapat 26 orang (61,9%) dengan
pasien stroke dengan p value 0,019 (p < stroke serangan berulang. Analisa data
0,05) hubungan depresi keluarga sebagai
2. Hubungan Depresi Keluarga caregiver dengan serangan pada pasien
Sebagai Caregiver Dengan Serangan stroke diukur dengan menggunakan uji
Pada Pasien Stroke Di Poliklinik Chi-square. Hasil penelitian
Rumah Sakit Stroke Nasional didapatkan ada hubungan yang
Bukittinggi Tahun 2017 bermakna antara nilai depresi keluaga
Hasil analisis bivariat untuk melihat sebagai caregiver dengan serangan
apakah terdapat hubungan antara pasien stroke dengan p value 0,031 (p <
depresi keluarga sebagai caregiver 0,05).
dengan serangan pada pasien stroke di 3. Hubungan Kualitas Hidup Keluarga
Poliklinik Rumah Sakit Stroke Sebagai Caregiver Dengan Serangan
Nasional Bukittinggi Tahun 2017 dapat Pada Pasien Stroke Di Poliklinik
dilihat pada tabel 5.7 sebagai berikut: Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukittinggi Tahun 2017
Hasil analisis bivariat untuk melihat
Tabel 5. 7 Distribusi frekuensi dan apakah terdapat hubungan antara
presentase Hubungan Depresi kualitas hidup keluarga sebagai
Keluarga Sebagai Caregiver Dengan caregiver dengan serangan pada pasien
Serangan Pada Pasien stroke di Poliklinik Rumah Sakit Stroke
Stroke Di Poliklinik Rumah Sakit Nasional Bukittinggi Tahun 2017 dapat
Stroke Nasional Bukittinggi tahun dilihat pada tabel 5.8 sebagai berikut:
2017

Jenis serangan Tabel 5. 8 Distribusi frekuensi dan


Depresi Total P
pelaku Rendah Tinggi presentase Hubungan Kualitas
value
rawat
n % n % n % hidup Keluarga Sebagai Caregiver
tidak Dengan Serangan Pada Pasien
ada 6 60,0 4 40,0 10 100
depresi
Stroke Di Poliklinik Rumah Sakit
depresi Stroke Nasional Bukittinggi Tahun
4 36,4 7 63,6 11 100
ringan 2017
depresi 0.031
17 73,9 6 26,1 23 100
sedang
depresi
16 38,1 26 61,9 42 100
berat
Total 43 208,4 43 191,6 86 400
Di Poliklinik Rumah Sakit
beba Jenis serangan
n
Stroke Nasional Bukittinggi
Total P
pela Tahun 2017
Pertama Berulang valu
ku
e Berdasarkan tabel 5. 6
rawa
t
dapat dilihat tingkatan beban
n % n % n %
pada caregiver stroke dengan
1 45, 1 54, 3 10 tidak ada beban pada responden
Baik
5 5 8 5 3 0 diperoleh 29 orang responden
Buru 2 52, 2 47, 5 10 0.65 dengan beban ringan terdapat 20
k 8 8 5 2 3 0 7 orang (46,5%) dengan stroke
Tota 4 98, 4 101 8 20
serangan pertama, dan dari 26
l 3 3 3 ,7 6 0 orang responden dengan beban
berat terdapat 19 orang (44,2%)
Dari tabel 5.8 hasil penelitian dengan stroke serangan berulang.
diketahui bahwa dari 33 orang resonden Analisa data hubungan beban
dengan kualitas hidup yang buruk pada keluarga sebagai caregiver
stroke serangan berulang ada 18 orang dengan serangan pada pasien
(54,5%), sedangkan dari 53 orang stroke diukur dengan
responden dengan kualitas hidup buruk menggunakan uji Chi-square.
pada stroke serangan pertama ada 28 Hasil penelitian didapatkan ada
orang (52,8%). Analisa data hubungan hubungan yang bermakna antara
kualitas hidup keluarga sebagai nilai beban caregiver dengan
caregiver dengan serangan pada pasien serangan pasien stroke dengan p
stroke diukur dengan menggunakan uji value 0,019 (p < 0,05).
Chi-square. Hasil penelitian Hasil penelitian ini sejalan
didapatkan terdapat hubungan yang dengan penelitian yang di
signifikan antara kualitas hidup lakukan Joan (2014) mengenai
keluarga sebagai caregiver dengan separuh dari orang yang berhasil
serangan pada pasien stroke dengan p melewati stroke berada dalam
value 0,657 (p > 0,05). kondisi cacat permanen dan
mengalami kekambuhan dalam
PEMBAHASAN hitungan minggu, bulan, tahun.
Keadaan ini mengakibatkan
A. Hubungan Kualitas Hidup, pentingnya peran caregiver
Depresi Dan Beban Keluarga dalam merawat pasien stroke.
Sebagai Caregiver Dengan caregiver pasien stroke berulang
Serangan Pada Pasien Stroke Di cenderung lebih tinggi bebannya
Poliklinik Rumah Sakit Stroke dari pada caregiver pasien stroke
Nasional Bukittinggi Tahun 2017 serangan pertama karena stroke
1. Hubungan Beban Keluarga berulang biasanya
Sebagai Caregiver Dengan mengakibatkan kesulitan dalam
Serangan Pada Pasien Stroke merawatnya (Hung, 2012).
Pada 1 bulan pertama dalam dampak positif dalam perbaikan
waktu 24 jam sekitar 13,5 jam fungsional pasien stroke dan
dihabiskan untuk merawat pasien mencegah terjadinya masalah
stroke dan itu akan bertambah kesehatan kepada caregiver.
setelah 6 bulan menjadi 16,4 jam, Berdasarkan hasil penelitian
jam lama merawat akan dapat dianalisa, bahwa berat atau
bertambah jika caregiver ringannya beban caregiver dalam
merawat pasien lebih dari 24 merawat pasien stroke erat
bulan dengan beban yang akan hubungannya dengan kondisi
semakin berat ketika caregiver cacat permanen atau kekambuhan
dan pasien stroke tinggal bersama stroke. Hal ini dibuktikan dengan
(Araştırma, 2013). Mayoritas kurang dari separuh caregiver
caregiver mengalami mengatakan sering khawatir
peningkatan beban dalam tentang masa depan pasien stroke
merawat pasien stroke yang dan sering merasa kesehatan
dikarenakan caregiver terganggu karena mengurus
mengalami isolasi sosial, pasien stroke.
kesulitan dalam hubungannya 2. Hubungan Depresi Keluarga
dengan anggota keluarga yang Sebagai Caregiver Dengan
lain, kesulitan finansial dan Serangan Pada Pasien Stroke
bisnis, sehingga tidak kompeten Di Poliklinik Rumah Sakit
dalam bekerja karna waktu lebih Stroke Nasional Bukittinggi
banyak untuk pasien stroke. Tahun 2017
Prevalensi beban yang banyak Dari tabel 5.7
dilaporkan 44% pada waktu 1 (6 menunjukkan tentang tingkatan
bulan pertama dan 30% pada depresi pada caregiver stroke
waktu 2 (5 tahun setelah stroke) dengan tidak ada depresi pada
yang terkait dengan lama responden diperoleh 23 orang
merawat pasien stroke dalam
responden dengan depresi
sehari dan tingkat kecemasan sedang terdapat 17 orang
caregiver (Jaracz, 2015). 3 bulan (73,9%) dengan stroke serangan
setelah stroke caregiver pertama, dan dari 42 orang
mengalami beban sebanyak 46% responden dengan depresi berat
sedangkan 6 bulan setelah stroke
terdapat 26 orang (61,9%)
beban caregiver 43% (Ogunlana, dengan stroke serangan
2014). Lebih dari separuh berulang. Analisa data
caregiver mengalami masalah hubungan depresi keluarga
kesehatan seperti hipertensi, sebagai caregiver dengan
gangguan pencernaan, hernia, serangan pada pasien stroke
sakit kepala dan hiperkolestrol diukur dengan menggunakan uji
(Kumar, 2015). Pemberian Chi-square. Hasil penelitian
pendidikan kesehatan kepada didapatkan ada hubungan yang
caregiver pasien stroke memiliki
bermakna antara nilai depresi Berdasarkan hasil
keluaga sebagai caregiver penelitian dapat dianalisa,
dengan serangan pasien stroke bahwa berat atau ringannya
dengan p value 0,031 (p < 0,05). depresi caregiver dalam
merawat pasien stroke erat
Hasil penelitian ini
hubungannya dengan kondisi
sejalan dengan penelitian yang
caregiver yang dapat
di lakukan Rosemarie (2012)
menyebabkan caregiver
satu tahun setelah stroke dari
tertekan, sedih dan depresi. Hal
255 caregiver , 75% mengalami
ini dibuktikan dengan kurang
depresi . Dua tahun setelah
dari separuh caregiver
stroke caregiver stroke
melaporkan memiliki tekanan mengatakan sering keterbatasan
waktu pribadi, terganggunya
emosional lebih tinggi dengan
kesehatan dan aktivitas waktu
menunjukkan gejala dan
luang.
gangguan kognitif (Cameron,
2011). Keadaan ini terjadi 3. Hubungan Kualitas Hidup
karena proses caregiving dapat Keluarga Sebagai Caregiver
menyebabkan caregiver Dengan Serangan Pada
mengalami depresi, perasaan Pasien Stroke Di Poliklinik
sedih dan tertekan. Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukittinggi Tahun 2017
Pada 6 bulan dan 18 Berdasarkan tabel 5. 8
bulan pasca-perawatan pasien hasil penelitian diketahui bahwa
stroke dikaitkan dengan depresi dari 33 orang resonden dengan
dari pasangan atau caregiver kualitas hidup yang buruk pada
sebanyak 30% menjadi 33% stroke serangan berulang ada 18
dari semua caregiver yang orang (54,5%), sedangkan dari
mengalami depresi (Tania, 53 orang responden dengan
2015).Menurut Guo (2015), kualitas hidup buruk pada
71% dari primary caregiver stroke serangan pertama ada 28
pasien stroke akan mengalami orang (52,8%). Analisa data
gejala depresi, tingkat hubungan kualitas hidup
keparahan depresi akan keluarga sebagai caregiver
meningkat terkait dengan dengan serangan pada pasien
tingkat pendidikan, ADL pasien stroke diukur dengan
selama stroke, dan fungsi menggunakan uji Chi-square.
keluarga. Meningkatnya Hasil penelitian didapatkan
tekanan emosional atau depresi tidak terdapat hubungan yang
pada caregiver pasien stroke signifikan antara kualitas hidup
dipengaruhi oleh jumlah waktu keluarga sebagai caregiver
yang dibutuhkan untuk merawat dengan serangan pada pasien
pasien stroke. stroke dengan p value 0,657 (p
> 0,05).
Hasil penelitian ini tidak sejalan kualitas hidup dalam merawat
dengan penelitian yang di pasien stroke (Karahan, 2014).
lakukan Sharon (2009), 12 Berdasarkan hasil
bulan setelah stroke caregiver penelitian dapat dianalisa,
pasien stroke memiliki kualitas bahwa buruk atau baiknya
hidup yang buruk dikarenakan kualitas hidup caregiver dalam
peningkatan waktu caregiver, merawat pasien stroke erat
gangguan hubungan dengan hubungannya dengan masalah
pasangan, dan hubungan sosial. fisik, psikososial, dan
1 tahun setelah stroke mengenai emosional terutama jika
kualitas hidup caregiver stroke caregiver perempuan. Hal ini
40% menyatakan puas, 26% dibuktikan dengan lebih dari
menyatakan tidak puas, 34 % separuh caregiver (88,9%)
menyatakan sumbang. berjenis kelamin perempuan.
Caregiver yang melaporkan Keadaan ini dikarenakan
puas menyatakan dampak yang kebiasaan yang ada
lebih rendah dalam kehidupan dimasyarakat bahwa yang
sehari-hari dibandingkan merawat anggota keluarga yang
caregiver yang tidak puas sakit umumnya perempuan dan
sedangkan caregiver yang perempuan memiliki sifat yang
menyatakan sumbang rentan sensitif terhadap perubahan
memiliki beban dan terganggu kesehatan
dalam kualitas hidupnya.
Selama tahun pertama PENUTUP
pasca stroke yaitu pasangan
yang merawat pasien stroke A. Kesimpulan
laki-laki memiliki kualitas Berdasarkan hasil penelitian
hidup yang lebih rendah yang telah dilakukan mengenai
sementara pasangan atau hubungan kualitas hidup, depresi,
caregiver dihadapkan pada dan beban keluarga sebagai
masalah fisik, psikososial, dan caregiver dengan serangan pada
emosional terutama jika mereka pasien stroke di Poliklinik RSSN
perempuan dan lebih tua Bukittinggi maka dapat diambil
(Baumann, 2013). Dua tahun kesimpulan sebagai berikut:
setelah stroke kualitas hidup 1. Mayoritas responden adalah
caregiver menurun karena perempuan dengan rentang usia
44,7% pasien stroke mengalami 41-60 tahun. Kurang dari separuh
gangguan sensorik, 35,1% tingkat pendidikan responden
gangguan motorik, 31,9% berada pada pendidikan rendah
gangguan memori (Bautmann, dan ibu rumah tangga. Lebih dari
2012). Sebanyak 52% caregiver separuh dengan lama merawat 6-
stroke mengalami penurunan 12 bulan yang merupakan
pasangan dari pasien stroke
2. kurang dari separuh caregiver Tahun 2017dengan nilai (p)
pada stroke serangan pertama 0,657.
merasakan beban pada tingkatan
ringan sedangkan pada stroke B. Saran
serangan berulang kurang dari
Terkait dengan kesimpulan
separuh caregiver pasien stroke
hasil penelitian, ada beberapa hal
merasakan beban pada tingkatan
yang dapat disarankan demi
berat.
keperluan pengembangan hasil
2. lebih dari separuh caregiver pada penelitian hubungan hubungan
stroke serangan pertama dan kualitas hidup, depresi dan beban
serangan berulang memiliki caregiver pasien stroke serangan
kualitas hidup buruk dalam pertama dan berulang di
merawat pasien stroke Poliklinik RSSN Bukittinggi
adalah sebagai berikut:
3. kurang dari separuh caregiver
pada serangan pertama 1. Bagi Instansi Pelayanan
merasakan depresi pada tingkatan Keperawatan
sedang sedangkan caregiver a. Pada instansi pelayanan
stroke serangan berulang keperawatan baik rumah
merasakan depresi pada tingkatan sakit maupun puskesmas,
berat khususnya instansi rumah
sakit tempat penelitian di
4. kurang dari separuh tingkat lakukan, diharapkan dapat
kecacatan pasca stroke pada lebih memperhatikan
penderita stroke serangan kondisi caregiver pasien
pertama pada tingkatan sedang stroke, supaya dalam
dan stroke serangan berulang proses merawat pasien
pada tingkatan berat. stroke akan mencapai
hasil yang optimal.
5. Terdapat hubungan depresi dan b. Perawat diharapkan dapat
beban keluarga sebagai caregiver memberikan discharge
dengan serangan pada pasien planning kepada
stroke di Poliklinik Rumah Sakit caregiver pasien stroke
Stroke Nasional Bukittinggi sebelum pulang ke rumah
Tahun 2017 dengan nilai (p) tentang cara merawat
0,019 pada beban dan 0,031 pada pasien stroke dengan
depresi. benar untuk beban dan
depresi yang dirasakan
6. Tidak terdapat hubungan kualitas
caregiver stroke.
hidup keluarga sebagai caregiver
2. Bagi Institusi pendidikan
dengan serangan pada pasien
Pada institusi
stroke di Poliklinik Rumah Sakit
pendidikan keperawatan
Stroke Nasional Bukittinggi
khususnya dosen pendidik BMC Neurology. Diakses dari
diharapkan dapat https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
meningkatkan pengetahuan bmed/23009364
dan motivasi mahasiswa
calon perawat tentang Baumann.,Michèle., Barbara Bucki.
pentingnya peran perawat 2013. Lifestyle as a Health Risk
dalam memberikan perhatian for Family Caregivers with Least
kepada caregiver pasien Life Satisfaction, in Home-Based
stroke serta memahami Post-Stroke Caring.
konsep kualitas hidup, HEALTHCARE POLICY. 9. 98-
depresi dan beban caregiver 111. Diakses dari
pasien stroke, karena https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
caregiver memiliki peran bmed/24289943
yang sangat penting dalam
Cameron,Jill I., Angela M. Cheung.,
mengatasi keterbatasan
David L. Streiner., Peter C.
fungsi yang dimiliki oleh
Coyte, Donna E. Stewart. 2011.
penderita stroke.
Stroke Survivor Depressive
3. Bagi Peneliti Selanjunya
Symptoms Are Associated With
Bagi peneliti selanjutnya
Family Caregiver Depression
diharapkan agar dapat
During the First 2 Years
menggali lagi faktor-faktor
Poststroke. Clinical Sciences. 42.
yang dapat mempengaruhi
302-306. Diakses dari
hubungan kualitas hidup,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
depresi dan beban caregiver
bmed/21164124
pasien stroke serangan
pertama dan berulang. Chafjiri1.,Razieh Torabi., Nasrin
Navabi., Abbas Shamsalinia.,
DAFTAR PUSTAKA Fatemeh Ghaffari. 2017. The
relationship between the spiritual
Arum.(2015). STROKE, Kenali, Cegah
attitude of the family caregivers
dan Obati. Yogyakarta :
of older patients with stroke and
Notebook
their burden. Clinical
Baumann., Michèle., Sophie, Interventions in Aging. 12. 453–
Couffignal., Etienne Le Bihan 458. Diakses dari
and Nearkasen Chau. 2012. Life https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
satisfaction two-years after stroke bmed/28280318
onset: the effects of gender, sex
Cramm (2011). Satisfaction With Care
occupational status, memory
As A Quality-Of-Life Predictor
function and quality of life
For Stroke Patients And Their
among stroke patients (Newsqol)
Caregivers. Qual Life Res.
and their family caregivers
Diakses pada tanggal 20 Maret
(Whoqol-bref) in Luxembourg.
2017
darihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov Fitzpatrick (Ed), The experience of
/pmc/articles/PMC3496478/ illness (pp.196-199). London:
Tavistock Publication, Ltd.
Denno., Melissa S., Patrick J. Gillard., Oncology Nursing Society.
Glenn D. Graham., Marco D. (2008). Caregiver Strain and
DiBonaventura., Amir Goren., Burden. Di akses dari
Sepi F. Varon,... , Richard http://www.ons.org/Research/PE
Zorowitz. 2013. Anxiety and P/media/ons/docs/research/outco
Depression Associated With mes/caregiver/quickview. pdf
Caregiver Burden in Caregivers
of Stroke Survivors With Gbiri.,Caleb Ademola., Olajide Ayinla
Spasticity. American Congress of Olawale a, Sarah Oghenekewe
Rehabilitation Medicine. 03. 014. Isaac a. 2014. Stroke
Diakses dari management: Informal
http://www.sciencedirect.com/sc caregivers’ burdens and strians of
ience/article/pii/S000399931300 caring for stroke survivors .
2748 Annals of Physical and
Rehabilitation Medicine. 58. 98–
Dourman.(2013). Waspada Stroke Usia 103. Diakses dari
Muda. Jakarta : Cerdas Sehat http://www.sciencedirect.com/sc
ience/article/pii/S187706571401
Emblem Health and the National
834X
Alliance for Caregiving.(2010).
Caregiver stroke Goldstein.(2011). Guidelines for the
http://sharethecare.org/images/pd primary prevention of stroke: a
fs/Emblem_CfC10.pdf guideline for healthcare
professionals from the American
Farinde A.(2013).The Beck Depression
Heart Association/American
Inventory.The pharma innovation
Stroke Association. Pubmed.gov.
J.;2:56-61.
diakses dari
Fetriyah.,Umi Hanik., Syamsul
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
Firdaus., Liyun Wulan Suci
bmed/21127304
Lestari. 2016. Pengalaman
Keluarga Dalam Merawat Guo,Y., Yanjin L. 2015. Family
Anggota Keluarga Paska Stroke functioning and depression in
Di Wilayah Kerja Puskesmas primary caregivers of stroke
Pekauman Banjarmasin patients in China. International
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. Journal Of Nursing Science 2.
1. Halaman 80-92. Diakses dari Diakses dari
http://ojs.dinamikakesehatan.stik http://www.sciencedirect.com/sc
essarimulia.ac.id/index.php/dks ience/article/pii/S235201321500
m/article/view/62 0447
Hawari, D.(2010). Manajemen Stress, Nursalam.(2011). Konsep Dan
Cemas, Dan Depresi. Jakarta : Penerapan Metodologi
SagungSeto Penelitian Ilmu Keperawatan.
Edisi 2. Jakarta : Salemba
Hung.(2012). Factors Associated with Medika
Strain in Informal Caregivers of Ogunlana.,Michael O., Olumide O.
Stroke Patients. Original Article. Dada., Olajire S. Oyewo,
Adesola C. Odole, Morenike O.
Jeong.(2015). The Modifying Role Ogunsan. 2014. Quality of life
Caregiver Burden On Predictors and burden of informal
Of Quality Of Life Of Caregivers caregivers of stroke survivors.
Of Hospitalized Chronic Stroke Hong Kong Physiotherapy. 32.
Patients. Disability And Health 6-12. Diakses dari
Journal. Diakses pada tanggal 20 http://www.sciencedirect.com/s
Maret 2017 cience/article/pii/S1013702513
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu 001103
bmed/26123859
Perese, E.F. (2012). Psychiatric
Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai
advanced practice nursing: A
Ancamannya. Yogyakarta :
biopsychosocial foundation for
ANDI
practice. Philadelphia, PA: F.A.
Lewis., Dirksen., Heithkemper., Davis Company Jakarta : FKUI
Bucher., Camera.(2011).
Prabowo.(2014). Asuhan Keperawatan
Medical Surgical Nursing
Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika
Assessment And Management
Of Clinical Problems volume
Putri, A. Novia., Herdiyan Maulana.
2.United State America:
2014. Persepsi akan tekanan
Elsevier mosby
terhadap kesejahteraan
psikologis pada pasangan suami-
Lingga.(2013). Hidup Sebelum dan
istri dengan stroke. Jurnal
Pasca Stroke. Jakarta :
Psikologi Integratif, Vol. 2, No.
Kelompok Gramedia
2, Halaman 27 – 34. Diakses dari
Mulyastsih, E. (2008). Stroke : http://ejournal.uin-
Petunjuk Perawatan Pasien suka.ac.id/isoshum/PI/article/vie
Pasca Stroke di Rumah. w/231
Kedokteran Universitas
Rafiyah, W.,Suttharangsee and H.
Indonesia
Sangchan. (2011). Burden on
Notoadmodjo.(2010). Metodologi Family Caregivers Caring for
penelitian kesehatan.Jakarta Patients with Schizophrenia.
:Rineka Cipta Nurse Media Journal of Nursing.
RISKESDAS.(2013). Prevalensi
Penyakit Stroke Tahun 2007 Dan
2013. Diunduh tanggal 20 April
2017
Sarafino, E. P. (2006). Health
Psychology : Biopsychosocial
Interactions. Fifth Edition. USA:
John Wiley & Sons.
Shanty.(2011). SILENT KILLER
DISEASES. Yogyakarta : Buku
Kita
Sukmarini,
Natalingrum.(2009).Optimalisasi
Peran Caregiver Dalam
Penatalaksanaan Skizofrenia.
Bandung: Majalah Psikiatri XLII.
Tarwoto. (2013). Keperawatan
Medikal Bedah : Gangguan
Sistem Persyarafan Edisi II.
Jakarta : Sagung Seto
Weinberg, hanahan. (2011). Hallmarks
of cancer: the next generation.
Diakses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
bmed/21376230
WHO.(2015). The Top 10 Causes of
Death . Diakses tanggal 19 April
2017 dari
http://www.who.int/media
centre/factsheets/fs310/en/,

Vous aimerez peut-être aussi