Vous êtes sur la page 1sur 4

RESUME JURNAL

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh :

Magenda Bisma Yudha

(20174030007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
A. Judul Jurnal
Hubungan Antara Perilaku Olahraga Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur.
B. Penulis
Rondonuwu, R. G., Rompas, S., & Bataha, Y. (2016). Hubungan Antara Perilaku
Olahraga Dengan Kadar Gula Darahpenderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja
Puskesmaswolaang Kecamatan Langowan Timur. JURNAL KEPERAWATAN, 4(1).
C. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan ancaman serius bagi
pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu
pengendaliannya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, secara komprehensif
dan terintegrasi dengan memberikan perhatian melalui pengendalian penyakit tidak
menular yaitu no tobacco, healthy diet and healthy activity yang dimulai sejak janin
sampai dewasa tua (Aditama, 2012). Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin yang baik absolut maupun relatif.
Olahraga atau aktivitas fisik berguna sebagai pengendali kadar gula darah dan
penurunan berat badan pada penderita diabetes mellitus. Manfaat besar dari
berolahraga pada diabetes mellitus antara lain menurunkan kadar glukosa darah,
mencegah kegemukan, ikut berperan dalam mengatasi terjadinya komplikasi,
gangguan lipid darah dan peningkatan tekanan darah (Ilyas, 2011). Pengaruh
olahraga atau aktivitas fisik secara langsung berhubungan dengan peningkatan
kecepatan pemulihan glukosa otot (seberapa banyak otot mengambil glukosa dari
aliran darah). Saat berolahraga, otot menggunakan glukosa yang tersimpan dalam
otot jika glukosa berkurang, otot mengisi kekosongan dengan mengambil glukosa
dari darah. Ini akan mengakibatkan menurunnya glukosa darah sehingga
memperbesar pengendalian glukosa darah (Aditama, 2011).
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan design penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian cross sectional.
E. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh penderita diabetes mellitus di wilayah
kerja puskesmas Wolaang kecamatan Langowan Timur yaitu 160 penderita,
sedangkan Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
proportional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini diambil dari 20%
dari 160 = 32 orang.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian peneliti dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wolaang
Kecamatan Langowan Timur pada tanggal 7-29 maret 2016.
G. Hasil
Hasil penelitian berdasarkan uji statistik responden dengan aktivitas olahraga
paling banyak dalam kategori sedang dan kadar gula darah paling banyak dalam
kategori normal. Hasil uji Spearman Rho diperoleh nilai P = 0,001 dengan tingkat
kemaknaan (alfa) yang digunakan yaitu 0,01, jadi α = 0,01 > 0,001.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Gumilang Paramitha (2013) dalam penelitian yang berjudul hubungan aktivitas fisik
dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di RS Karanganyar dimana
aktivitas fisik yang sedang dan teratur dapat mengontrol kadar gula darah mendekati
batas normal. Penelitian yang lain juga dilakukan Vienna Worang (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul hubungan pengendalian diabetes mellitus dengan kadar
gula darah pasien diabetes mellitus di RSU Manembo Nembo Bitung dimana
pengendalian diabetes mellitus yang baik dapat mengontrol kadar gula darah dalam
batas normal.
Aktivitas olahraga sangat berpengaruh terhadap pengendalian kadar gula darah.
Melakukan olahraga yang baik dan teratur membuat peningkatan aliran ke otot
dengan cara pembukaan kapiler (pembuluh darah kecil diotot) dan hal ini akan
menurunkan tekanan pada otot yang pada gilirannya akan meningkatkan penyediaan
dalam jaringan otot itu sendiri. Dengan demikian akan mengurangi gangguan
metabolism karbohidrat pada penderita diabetes mellitus sehingga menurunkan
kadar glukosanya (Wirato, 2013 dalam Saliadeho, 2016).
H. Kesimpulan
Terdapat hubungan antara perilaku olahraga dengan kadar gula darah penderita
diabetes mellitus dengan nilai keeratan atau koefisien korelasi dan tingkat hubungan
sebesar 0,547 dengan kategori keeratan sedang.
I. Kelemahan
Tidak dijelaskan berapa kali penderita diabetes mellitus harus melakukan olahraga
setiap minggunya.
J. Saran
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor faktor lain selain faktor
olahraga.
K. Telaah kritis
- Apakah penelitian ini relevan?
Penelitian ini sudah relevan.
- Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan oleh perawat?
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan oleh perawat.
- Apakah keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika hasil
penelitian di aplikasikan oleh perawat?
Keuntungan penelitian ini jelas lebih besar karena dapat meningkatkan
pengetahuan perawat dan pasien pentingnya melakukan aktivitas fisik bagi
penderita DM.
- Kemungkinan tentang pendapat anda mengenai hasil penelitian ini, apakah
dapat diaplikasikan pada praktik keperawatan saat ini, jika iya kemungkinan
alasannya dan jika tidak kemungkinan alasannya?
Dapat diaplikasikan karena aktivitas fisik merupakan salah satu dari empat pilar
DM yang harus diketahui dan dilakukan oleh penderita DM tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi