Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
ARIFIN LATIF
2014.02.02.020
Telah diuji, dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi, dan direvisi sesuai
saran penguji.
Program Studi : Pendidikan Kewarganegaraan
Fakultas : Pendidikan ILMU SOSIAL dan HUMANIORA IKIP
Muhammadiyah Maumere
Hari : Minggu
Tanggal : 13 Agustus 2017
Tim Penguji
Nama Jelas Tanda Tangan
Disahkan oleh,
Dekan Fakultas PISHUM
Talibura.
Setelah melalui bimbingan yang sesuai dengan ketentuan berlaku, maka dengan
ini dinyatakan layak untuk diuji oleh tim penguji skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
Guru Pkn Dalam Meningkatkan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas X IPS 1 Sma
Negeri 1 Talibura.
saya bukan plagiat dari karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya atau
ditulis orang lain. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
tulis dengan benar sesuai dengan pedoman dan tata cara pengutipan yang berlaku.
keseluruhan merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain,
ARIFIN LATIF
NIM. 2014 02 02 020
ABSTRAK
LEMBAR PERSEMBAHAN
Assalamu alaekum wr.wb
Alhamdulillahirobbil alamin,,,Alhamdulillahirrobil
alamin,,,alhamdulillahirrobil alamin…..
Serta sosok yang terlihat keras dan cuek namun menyimpan banyak
ketulusan yang besar dan mempunyai semangat yang besar demi
keberhasilanku , serta mendidik dengan penuh kesabaran bapakku
(jamaluddin).
Akhir kata , semoga karya kecil ini bermanfaat buat diriku dan juga
orang lain serta menjadi ladang amal sholeh bagiku serta menjadi
kebanggan buat keluargaku ….amin ya robbal alamin
Terikasih
JAMALIA,S. Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama proses
1. Bapak H. Rodja Abdul Natsir, SH, M.Pd selaku Rektor IKIP Muhammadiyah
Maumere
Maumere
8. Bapak Marselus Martin, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri I Talibura yang telah
9. Siswa siswi kelas X5 SMA Negeri I Talibura yang telah berpartisipasi selama
Maumere dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
selanjutnya.
JAMALIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II : KAJIAN TEORI............................................................................. 11
A. DeskripsiTeori ................................................................................... 11
B. Kajian Teori Relevan ........................................................................ 21
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 23
D. Hipotesis............................................................................................ 24
BAB III: METODE PENELITIAN .............................................................. 26
A. Tempat dan waktu penelitian ............................................................ 26
B. Populasi dan sampel .......................................................................... 26
C. Metodologi penelitian ....................................................................... 30
D. Teknik pengumpulan data…………………………………………
E. Teknik analisis data ...........................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
didik agar menjadi manusia yang lebih baik serta mampu hidup bertanggung
seseorang itu berada, dan dengan kata lain pada dasarnya pendidikan
merupakan usaha atau proses yang dilakuakn oleh manusia untuk bertanggung
jawab membimbing dan mendidik peserta didik menjadi dewasa (Syaiful, 2010).
merupakan pengaruh yang diupayakan oleh sekolah untuk anak dan remaja
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,mengapa, dan
hari. Akan tetapi apa yang diharapkan umumnya berlainan dengan kenyataan.Hal
ini terjadi karena penggunaan metode yang kurang tepat oleh guru dalam
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi
lulusan dan pada Permen RI nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dan salah satu tujuan standar kompetensi
kelulusan pada kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah
Depdiknas, 2006).
menjadi RPP yang siap dijadikan pedoman pencapaian kompetensi peserta didik.
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar
sendiri dalam proses pembelajaran di semua mata pelajaran termasuk kimia. Guru
agar tujuan pembelajaran dapat sesuai dengan apa yang diharapkan Sistem
pembelajaran yang terlalu monoton dan berpusat kepada guru akan membuat
siswa merasa bosan dan jenu saat menerima pelajaran yang diberikan. Tentunya
diperlukan susunan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum KTSP agar lebih
menarik dan dapat membantu siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh
terjadi pada saat ini umumnya masih berpusat pada guru, dengan kata lain siswa
“ pengaruh metode siklus terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri I Talibura
B. Identifikasi Masalah
masalah,antara lain:
1. Metode yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran kimia pada
materi larutan elektolit dan non elektrolit adalah metode ceramah atau
metode konvensioal.
C. Pembatasan Masalah
Agar Penelitian ini terarah,maka ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi
eksperimen dan diskusi pada materi larutan elektolit dan larutan non
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
siswa SMA kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan
E. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan hasil
praeksperimen.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Pembelajaran
pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.Yang terpenting
Sebab suatu hasil belajar memenuhi beberapa ciri berikut (1) belajar sifatnya
disadari dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar timbul dalam
proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instant,
Seorang anak bisa membaca tentu tidak diperoleh dalam waktu sesaat
mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat. Sesorang yang tiba-tiba memiliki
kecakapan seperti lari dengan kecepatan tinggi akibat doping, bukanlah hasil dari
kegiatan belajar, namun efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya.(3)
Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru,
pelatih atau pun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa
Metode berasal dari bahasa yunani yang berarti “metodos’’yang terdiri dari
dua suku kata, yaitu “metha’’yang berarti melalui atau melewati dan “hodos’’yang
berarti jalan atau cara. Jadi metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Dalam bahasa arab metode dikenal dengan istilah Thariqah yang berarti
(Ahmad Tafsir, 1994). Metode adalah semua cara yang digunakan dalam upaya
mendidik. Menurut (Nana Sudjana, 2000). Metode adalah cara yang dipergunakan
guru dalam mencapai tujuan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia metode adalah
cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Metode
mempunyai arti yang sangat luas, Karena mengajar merupakan bentuk dari upaya
untuk mendidik,
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain Metode, 2004, adalah suatu cara
mengajar metode sangat diperlukan oleh guru dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai setelah proses belajar
berbagai cara yang teratur dan sistematis yang dilakukan dan ditempuh guru
dalam memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendapat isi pelajaran
kata lain,ada muatan nilai yang sama dalam masing-masing pengertian metode.
Metode mengajar adalah jalan seorang guru untuk memberi pemahaman kepada
diinginkan. Metode mengajar mempunyai arti yang lebih dari pada hanya sekedar
sebagai alat untuk menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada siswa.Atau lebih
itu metode mengajar bermakna juga sebagai alat untuk menolong pelajar-pelajar
baik dan tepat.Baik dalam arti dapat menarik perhatian siswa dan tepat dalam
perubahan sikap atau perasaan.Jadi metode pengajaran adalah cara dan teknik
yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas,maka dapat disimpulkan bahwa
metode mengajar adalah suatu jalan atau cara yang tersusun secara sistematis yang
digunakan oleh guru untuk menyajikan materi pelajaran secara efektif dalam
ditetapkan.(Ahmad Tafsir,1994).
berorientasi pada teori Piaget dan teori pembelajaran kognitif serta aplikasi model
application. Selanjutnya model ini kemudian dikembangkan lagi dan dewasa ini
lebih dikenal dengan model siklus belajar sains 4-E(4-E science learning cycle).
adalah satu cara berpikir dan bertindak yang cocok untuk siswa
lebih tinggi dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pembelajaran sains.
yang mereka lakukan tentang penggunaan model siklus belajar (learning cycle)
serta asimilasi data untuk memecahkan masalah dan menentukan maksud atau arti
suatu cara alami untuk belajar dan memenuhi tujuan pendidikan yang utama
berpikir.
Fase-fase siklus belajar sains (the science learning cycle) adalah sebagai
berikut :
a. Exploration (penyelidikan)
Pada fase ini para siswa belajar melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan,
memelihara rasa ingin tahu terhadap materi itu. Materi perlu disusun secara
cermat sehingga sasaran belajar itu menggunakan konsep dan gagasan yang
mendasar. Selama fase ini guru menilai pemahaman para siswa terhadap sasaran
b. Explanation (Pengenalan)
Pada fase ini para siswa kurang terpusat dan ditunjukkan untuk
mengembangkan mental. Tujuan dari fase ini guru membantu para siswa
sebelumnya,dengan berbagai strategi para siswa disini harus terfokus pada pokok
c. Expansion (Perluasan)
d. Evaluation (Evaluasi)
Pada fase ini ingin mengetahui penjelasan para siswa terhadap siklus
3. Hasil Belajar
Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam
seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan
oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi
interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar
mengajar harus bisa mendapatkan hasil, bisa juga melalui kreatifitas seseorang
tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Oleh karena itu hasil belajar
kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
1999).
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain
2006).
1. Ranah Kognitif
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
3. Ranah Psikomotor
keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; serta sikap dan cita-
semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa
bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap
2006)
dari proses belajar yang dapat dikategorikan dalam lima macam, yaitu:
informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
2007).
Beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua
faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor
dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak
bahwa :
mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta
didik sudah memahami pelajaran dengan adanya perubahan tingkah laku
perubahan yang terjadi dalam diri individu yang belajar. Perubahan yang
3. Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses pembelajaran dan
jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena
hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu
ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni
faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989).
Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa
dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa
1981)
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion
Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu
misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah.Elektrolit kuat identik dengan
asam,basa dan garam kuat.Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan
kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit
sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni
garam dapur.NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan.atau
bentuk liquid dan aqueous.sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa
Larutan adalah yang antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan
zat terlarut. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan
hantarnya larutan elektrolit terbagi menjadi dua,yaitu elektrolit kuat dengan daya
hantar yang besar.Contohnya larutan asam kuat,basa kuat dan garam.yang kedua
Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang terdiri dari pelarut dan
terlarut terdiri dari berbagai senyawa ion maupun kovalen.sifat daya hantar listrik
zat yang terlarut dalam air dapat diketahui dengan uji nyala.
Terdapat
gelembung gas
Non Tidak terionisasi C6H12O6 C6H12O6
Elektrolit
Tidak C12H22O11 C12H22O11
menghantarkan arus
listrik CO(NH2)2 CO(NH2)2
Tidak terdapat
gelembung gas
bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion
bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut.
e. Senyawa ion
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering.Ion-ion
penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan
ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus
adalah penelitian dari Hanumi Oktiyani Rusdi dengan judul penelitian “Analisis
siswa pada indikator menyebutkan contoh dan indikator menarik kesimpulan dari
hasil menyelidiki.
Metode Eksperimen pada Pokok Bahasan Benda Padat,Cair dan Gas untuk
penelitian yang sama yaitu dengan mengukur sejauh mana keterampilan berpikir
kritis siswa melalui metode praktikum pada konsep larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya proses belajar itu tidak hanya menekankan pada aspek
Tujuan mata pelajaran kimia dapat dicapai oleh siswa melalui berbagai
salah satu aspek penting kecakapan hidup.Oleh karena itu pembelajaran kimia
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan diatas,
diskusi terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas X pada materi larutan
terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas X tehadap materi larutan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.Tempat Penelitian
Nangahale Gette.
2.Waktu Penelitian
Waktu penelitian sesuai dengan masalah yang diambil yaitu mengenai materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dipelajari pada semester genap pada
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi atau objek yang memiliki
SMA NEGRI I TALIBURA yang terdistribusi ke dalam satu kelas dengan jumlah
siswa sebanyak 22 orang yang terdiri dari 8 siswa laki - laki dan 14 siswa
karena kelas X pada semester genap mempelajari mata pelajaran kimia larutan
elektrolit dan nonelektrolit dimana konsep tersebut dijadikan oleh peneliti sebagai
Siswa dalam penelitian ini dibagi menjadi enam kelompok, dimana tiap -
tiap kelompok terdapat siswa laki - laki dan perempuan,siswa dari kategori tinggi,
sedang, dan rendah. Penempatan kategori tinggi, sedang, dan rendah ditentukan
berdasarkan nilai rata - rata siswa pada mata pelajaran kimia dan pertimbangan
Agar suatu penelitian dapat dipaparkan dengan jelas dan sistematis maka
1.Tahap Persiapan
standar isi mata pelajaran kimia kelas X sesuai dengan Kurikulum Tingkat
materi pada buku teks atau paket untuk menentukan konsep yang
f.Menguji validasi instrument penelitian yang telah disusun oleh para ahli.
2. Tahap Pelaksanaan
1). Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
berikut:
tinggi, sedang dan rendah.Pada pertemuan pertama ini guru menugaskan siswa
membawa alat dan bahan yang akan diuji coba.Sebelum pertemuan kedua
b. Pertemuan kedua
Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok siswa untuk dipelajari dan
kerja eksplorasi dalam pembuatan alat uji daya hantar listrik,setiap observer
berpikir kritis siswa pada saat praktikum membuat alat uji daya hantar listrik.
E. Teknik Analisis Data
a. Uji Normalitas
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah
X2 = Nilai X2
Oi =Nilai obsevasi
b. Uji Homogenitas
variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibsahas dalam
tulisan ini adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett.Uji homogenitas
Untuk varians dari kelompok dengan varians terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians dari kelompok dengan varians terkecil adalah dk penyebut n-1
b. Uji T
Student T test adalah uji komparatif untuk menilai perbedaan antara nilai
istilah one sample t test atau uji T satu sampel oleh karena uji T di sini
BAB IV
A. DESKRIPSI DATA
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari s.d mei 2017 di SMA
Negeri I TALIBURA. Sampel penelitian yaitu kelas X51 sebagai kelas kontrol,
1. Hasil Pre-test
metode eksperimen. Tes yang diberikan adalah hasil penilaian kognitif berupa
soal tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal yang divalidasi, dan telah
diujicobakan pada siswa, dianalisis yang meliputi dua (2) kriteria, yaitu
2. Hasil Postestt
awal dan tes akhir. Tes akhir (postest) diberikan kepada 22 orang siswa SMA
kelas X St. Petrus kewapante . Tes yang diberikan adalah hasil penilaian
kognitif berupa soal tes pilihan ganda sebanyak 40 butir soal yang divalidasi,
dan telah diujicobakan pada siswa, dianalisis yang meliputi dua (2) kriteria,
suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya
pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih
lama dalam ingatan siswa.Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk
penemuan.
Pada pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit guru kimia SMA
digunakan pre test dan post test setelah divalidasi, selanjutnya diujicobakan
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel yang akan
rumus Chi Kuadrat ( 2) pada taraf signifikansi 1%. berdasarkan hasil pengujian
pada nilai pretest dan posttest, nilai nilai tertinggi hasil pretest adalah 58
sedangkan nilai terendah adalah 35. Selanjutnya Dari hasil nilai tertinggi hasil
2. Uji homogenitas
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh kedua kelas berdistribusi normal,
sehingga dilanjutkan dengan mencari kehomogenitasan data dari kedua kelas. Uji
atau tidak homogen. Digunakan uji-F pada taraf signifikansi 1% (α = 0,01) untuk
menguji homogen atau tidak homogen dalam penelitian ini. Kriteria pada
lebih besar dari F α = 1%, tolak H0 apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α =
1%.
Berarti nilai Fhitung < Ftabel , maka varian hasil pretest dan postest dikatakan
homogen.
C. Analisis Data
Pengujian Hipotesis Statistik
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data yang telah dilakukan, dimana
D. PEMBAHASAN
Proses pembelajaran kimia pada materi larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit terdapat kontribusi / pengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa
kimia siswa tidak hanya mendapatkan konsep materi larutan elektrolit dan non
kehidupan nyata.
analisis proses pembelajaran kimia pada materi larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit dapat berpengaruh. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu
sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran kimia diperoleh nilai rata-rata
40.
Dilihat dari rata-rata nilai pre-test dan post-test untuk hasil belajar
kognitif kimia pada materi larutan elektrolit dan larutan non lektolit, maka
dapat diketahui bahwa peningkatan rata-rata untuk hasil belajar pada nilai
dialaminya.
diperoleh t hitung = 1,06 sedangkan nilai ttabel =2,12 pada taraf signifiksi α =
0,05 dengan derajat kebebasan 42. Karena nilai thitung > dari nilai ttabel maka H1
kimia terhadap minat dan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran metode diskusi dan eksperimen ini yang diamati disini meliputi
pembelajaran tetang konsep – konsep dan sifat larutan elektrolit dan larutan
non elektolit mengamati larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, guru
serta diberikan pre-test tentang materi larutan elektrolit dan larutan non
apersepsi seputar larutan dan sifat- sifat larutan, dan menyampaikan tujuan
kelompok. Setiap kelompok guru bagikan LKS dan alat bahan eksperimen
yang telah disediakan. Siswa diminta oleh guru untuk melakukan kegiatan
eksperimen berlangsung.
diskusi dan eksperimen yaitu guru meminta agar setiap kelompok ada
dimengerti.
mengikuti pembelajaran dengan melakukan eksperimen ini. Hal ini terlihat dari
A. Simpulan
kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia dan juga di sebabkan oleh factor
internal dan juga eksternal. Selain itu, juga dapat dilihat dari rata-rata hasil post-
test yaitu dengan penggunaan metode eksperimen sebesar dengan nilai tertinggi
sebesar dengan nilai tertinggi 58 dan nilai terendah 40. Sehingga tidak ada
ekperimen.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh, sehingga tindakan
C. Saran
Bagi guru
siswa.
Metode eksperimen tidak dapat berdiri sendiri dan tidak semua materi dapat
berbagai metode lain sebagai pendukung dan pandai dalam memilih materi
bisa diteliti lebih lanjut lagi dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah.(2006)
Gagne.(2001)
Muhammad.(2004)
SILABUS
Alok
Kompetensi Materi Kegiatan asi Sumber/
indikator penilaian
dasar pembelajaran pembelajaran wakt alat/bahan
u
Kelas/Semester : X/II
Kelas/Semester : X/ 2
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi
oksidasi-reduksi
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan.
C. Indikator
Menjelaskan Larutan,larutan elektrolit dan nonelektrolit
Menjelaskan sifat-sifat larutan elektrolit
Menjelaskan sifat-sifat larutan non elektrolit
D. Tujuan Pembelajaran
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
Menjelaskan sifat-sifat larutan elektrolit
Menjelaskan sifat-sifat larutan non elektrolit
Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus
listrik
E. Uraian Materi Pembelajaran
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat terurai menjadi partikel -
partikel yang bermuatan (ion positif dan ion negative), dan dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit pada alat uji elektrolit
ditandai dengan lampu menyala dan timbulnya gelembung gas pada salah
satu atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi 2
yaitu:
Elektrolit kuat : seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik,
maka daya hantarnya kuat Lampu menyala terang, dan pada permukaan
elektroda terdapat banyak gelembung gas. Contoh : NaCl, H2SO4, HCl,
HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2,
NaCl. KCl, Mg(NO3)2.
Elektrolit lemah :. Lampu menyala redup/ tidak menyala dan pada
permukaan elektroda terdapat sedikit gelembung gas. Hal ini disebabkan
tidak semua larutan terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna)
sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik Contoh : HF, HNO2, HCN, H2S, CH3COOH,
NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3 dsb
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengalami ionisasi
(terurai) menjadi partikel-partikel bermutan (ion positif dan ion negatif)
dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini ditandai lampu tidak
menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapat gelembung gas pada
permukaan elektrodanya.
Contoh:
Contoh:Garam dapur (NaCl), Larutan gula (C12H22O11)
Larutan urea (CO NH2)2
Cuka dapur (CH3COOH) Larutan alkohol C2H5OH
Air accu (H2SO4) (etanol)
Garam magnesium (MgCl2) Larutan glukosa (C6H12O6)
F. Metode Pembelajaran
Praktikum dan Diskusi
G. Langkah-langkah pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai larutan elektrolit dan
non elektrolit
Elaborasi
Peserta didik menjelaskan pengertian tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Konfirmasi
peserta didik menyimpulkan tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi
oksidasi-reduksi
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan.
C. Indikator
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
Mengetahui perbedaan cirri-ciri larutan elektrolit dan non elektolit
Uji Homogenitas Variansi
𝑛 ∑𝑋 2 – (∑ 𝑋)2 𝑛 ∑𝑌 2 – (∑ 𝑌)2
𝑆𝑌 2 = √ 𝑆𝑋 2 = √
𝑛 (𝑛 − 1) 𝑛 (𝑛 − 1)
16.200 18.281
𝑆𝑌 2 = √ 𝑆𝑋 2 = √
462 462
𝑆𝑌 2 = √35,06494 𝑆𝑋 2 = √39,56926
𝑆𝑌 2 = 5,92 𝑆𝑋 2 = 6,29
a. Data postest
Diketahui data hasil Postest dari 22 siswa
48
40
45
48
38
58
43
55
43
45
55
38
50
48
45
38
45
48
35
48
50
43
1. Merumuskan hipotesis.
H0 : Data berdistribusi normal
H0 : Data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan nilai uji statistik
a. Jangkauan (R) = data terbesar – data terkecil
= 58 – 35
= 23
b. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22
= 1 + 3,3 (1,342)
= 5,42 dibulatkan 5.
c. Panjang kelas (I) = R / K
= 23 / 5 = 4,6 dibulatkan 5.
Selanjutnya, data di atas digunakan untuk membuat “tabel A” di bawah ini:
Titik
Frekuensi
Data tengah fi xi xi2 fi xi2
(fi)
(xi)
55 – 59 57 3
171 3249 9747
45 – 49 47
423 2209 19881
9
40 – 44 42 4
168 1764 7056
35 – 39 37 4
148 1369 5476
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2
SD = √ −( )
𝑛 𝑛
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2
𝑋̅ 47568 1014
=
∑ 𝑓𝑖 =√ −( )
22 22
= 1014 / 22 = √2162,18 − 2124,27
= 46.09 = √37,81
= 6,14
̅
batas kelas− X
Z=
𝑆𝐷
Ambil batas kelas (BK) pada baris pertama yaitu: 54,5 – 59,5.
Untuk batas kelas 54,5: Untuk batas kelas 59,5:
̅
batas kelas− X ̅
batas kelas− X
Z = Z =
SD SD
54,5 – 46,09 59,5 – 46,09
= = 1,37 = = 2,18
6,14 6,14
Untuk batas-batas kelas lainnya, lakukan seperti yang sudah dijelaskan
diatas untuk mendapatkan semua nilai Z.
2) Cara mendapatkan “Luas tiap kelas interval” pada tabel B di atas. Prosedur
perhitungan dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Selanjutnya, mencari luas tiap kelas interval dengan melihat kolom luas 0 – Z.
Ketentuan:
- Apabila nilai nilai 𝑍1 (+) dan 𝑍2 (+) maka pada kolom luas 0 – Z, hasil
yang terbesar dikurangi dengan hasil yang terkecil.
- Apabila nilai nilai 𝑍1 (-) dan 𝑍2 (+) maka pada kolom luas 0 – Z,
hasilnya dijumlahkan.
- Apabila nilai nilai Z1 (-) dan Z2 (-) maka pada kolom luas 0 – Z,
hasilnya dikurangi.
Pada tabel diatas, luas 0 – Z pada baris pertama yaitu: 0,4147 dan 0,4854.
Maka :
luas tiap kelas interval = 0,4854 – 0,4147 = 0,4307.
Lanjutkan menghitung “Luas tiap kelas interval” pada baris yang selanjutnya.
3) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) pada tabel B di atas dengan rumus:
Ei = Luas tiap kelas interval × n (jumlah responden).
Luas tiap kelas interval” pada baris pertama adalah 0,4307 dan banyak
responden adalah 22. Sehingga perhitungannya sebagai berikut:
Daftar Chi-Kuadrat
dan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 9,49 yang berarti nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 7,78 ˂ 9,49 , maka
1. Merumuskan hipotesis.
H0 : Data berdistribusi normal
H0 : Data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan nilai uji statistik
a. Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil
= 58 – 40
= 18
b. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22
= 1 + 3,3 (1,342)
= 5,42 dibulatkan 5.
c. Panjang kelas =R/K
= 18 / 5
= 3,6 dibulatkan 4.
Selanjutnya, data di atas digunakan untuk membuat “tabel A” di bawah ini:
Titik
Frekuensi
Data tengah fi xi xi2 fi xi2
(fi)
(xi)
56 – 59 57,5 4 230 3306.25 13225
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2
SD = √ −( )
𝑛 𝑛
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑋̅ 54513.5 1089 2
=
∑ 𝑓𝑖 =√ −( )
22 22
= 1089 / 22 = √2477.89 − 2450.25
= 49.5 = √27.64
= 5.25
(𝑶𝒊 − 𝑬𝒊 )𝟐 4.9852
Jumlah Σfi = 17 𝝌𝟐 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = ∑ ( )
𝑬𝒊
Pada tabel diatas, luas 0 – Z pada baris pertama yaitu: 0.3729 dan 0.4713.
Maka :
luas tiap kelas interval = 0.4713 – 0.3729 = 0.0984.
Lanjutkan menghitung “Luas tiap kelas interval” pada baris yang selanjutnya.
3) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) pada tabel B di atas dengan rumus:
Ei = Luas tiap kelas interval × n (jumlah responden).
Luas tiap kelas interval” pada baris pertama adalah 0.0984 dan banyak
responden adalah 22. Sehingga perhitungannya sebagai berikut:
Daftar Chi-Kuadrat
Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas, diperoleh nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4.98 dan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 9.49.
Berarti nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho diterima. Artinya, data nilai posttest siswa
berdistribusi no
PERHITUNGAN PENGUJIAN HIPOTESIS “UJI t”
49,5 − 46,1
𝑡=
√10,28 + 11,6
22 22
3,4
𝑡=
√21,88
22
3,4
𝑡=
√0,9945
3,4
𝑡=
0,997
𝑡 = 3,41
No Responden Nilai
1 R1 48
2 R2 40
3 R3 45
4 R4 48
5 R5 38
6 R6 58
7 R7 43
8 R8 55
9 R9 43
10 R10 45
11 R11 55
12 R12 38
13 R13 50
14 R14 48
15 R15 45
16 R16 38
17 R17 45
18 R18 48
19 R19 35
20 R20 48
21 R21 50
22 R21 43
Rata – rata 45,72
Dari hasil nilai tersebut, dapat diketahui nilai tertinggi hasil pretest adalah
58 sedangkan nilai terendah adalah 35.
Jumlah 17 -4 120
= 46,1
120 −4 2
= 5√ −( )
22 22
= 5 √5,45 − 0,03
= 5 √5,42
= 5 (2,32)
= 11,6
No Responden Nilai
1 R1 50
2 R2 37
3 R3 48
4 R4 53
5 R5 40
6 R6 58
7 R7 45
8 R8 58
9 R9 45
10 R10 48
11 R11 58
12 R12 40
13 R13 53
14 R14 50
15 R15 48
16 R16 40
17 R17 48
18 R18 50
19 R19 38
20 R20 50
21 R21 53
22 R21 45
Rata – rata 47,95
Dari hasil nilai tersebut, dapat diketahui nilai tertinggi hasil postest adalah
58 sedangkan nilai terendah adalah 40.
Jumlah 22 0 146
= 49,5
146 0 2
= 4√ −( )
22 22
= 4 √6,63 − 0
= 4 √6,63
= 4 (2,57)
= 10,28