Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama ”KOPERASI DAYA HUSADA” disingkat ”KDH” dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
disebut Koperasi.
2. Koperasi ini berkedudukan di : a. Gedung Dinas Kesehatan Koplek perkantoran Pemda Batu 6 (enam)
b. Kelurahan/desa : Labuhan Tangga Hilir
c. Kecamatan : Bangko
d. Kota : Bagansiapiapi
e. Propinsi : Riau
f. Kode Pos : 28914
3. Koperasi dapat membuka cabang/perwakilan didalam maupun di luar negeri atas persetujuan dan keputusan Rapat
Anggota.
BAB II
LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP
Pasal 2
Koperasi berdasarkan Wira usaha, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Pasal 3
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Pasal 5
1. Untuk mencapai sebagaimana dimaksud pasal 4, maka koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan
dengan usaha anggota sebagai berikut :
a. Kegiatan unit jasa keuangan wira usaha
b. Kegiatan usaha perdagangan.
c. Kegiatan usaha jasa.
2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka peluang usaha
dengan non anggota.
3. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan ditempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik
Indonesia, pembukaan cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
4. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan ayat (3), koperasi dapat
melakukan kerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha lainnya baik didalam maupun di luar wilayah Republik
Indonesia.
5. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (Bussiness Plan) dan Rencana Kerja Jangka Pendek
(tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan disahkan oleh rapat anggota.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 7
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, Simpanan Pokok telah dilunasi dan yang
bersangkutan didaftar;
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas termasuk para pendiri.
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun.
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
5. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
1. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi secara formal belum sepenuhnya
melengkapi persyaratan administratif, atau belum membayar seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib
dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai calon anggota.
2. Calon anggota memiliki hak-hak :
a. memperoleh pelayanan koperasi;
b. menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;
c. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi;
3. Setiap calon anggota mempunyai kewajiban :
a. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya
yang berlaku dalam koperasi;
d. memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi;
Pasal 11
Pasal 12
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan kepada Rapat Anggota.
3. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus, dikembalikan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus.
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 13
4. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 14
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota koperasi dan disetujui oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran
Dasar ini.
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat Anggota tersebut ditunda
untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas kuorum tetap belum tercapai, maka Rapat
Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota, apabila dihadiri
sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota yang hadir.
Pasal 15
Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah diserahkan terlebih dahulu kepada anggota
sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
Pasal 17
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali Anggaran Dasar menentukan lain.
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris
Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut.
3. Pemilihan Pemimpin dan Sekretaris Sidang dipimpin oleh Pengurus Koperasi dari anggota yang hadir, yang tidak
menyangkut jabatan Pengurus, Pengawas dan Pengelola atau Karyawan Koperasi.
4. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh seluruh Pimpinan dan Sekretaris
Rapat.
5. Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh Pimpinan dan Sekretaris Rapat menjadi
bukti yang sah terhadap semua anggota koperasi dan pihak ketiga.
6. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak diperlukan, jika Berita Acara Rapat tersebut dibuat
oleh Notaris.
Pasal 18
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan sesudah tutup buku, kecuali ada
pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.
2. Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan Pertanggung jawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu ) Desember;
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku.
3. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja membahas dan mengesahkan
Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun
buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku / anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan
oleh Pengurus dan Pengawas.
4. Apabila Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja seperti tersebut pada ayat
(3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh koperasi karena alasan yang objektif dan rasional seperti efisiensi maka:
a. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat dilaksanakan bersamaan
dengan Anggaran Rumah Tangga dengan acara tersendiri, dengan ketentuan Rapat Anggota Tahunan harus
dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku;
b. Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja belum disahkan oleh Rapat
Anggota dalam pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman pada Rapat Anggota Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan;
c. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
Pasal 19
Pasal 20
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat diperlukan adanya keputusan yang
kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti
diatur dalam pasal 18 diatas.
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diadakan apabila :
a. ada permintaan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah anggota; dan atau
b. atas keputusan Rapat Pengurus atau keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas; dan atau
c. dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh keputusan Rapat Anggota.
d. negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan Rapat Anggota Biasa dan Rapat
Anggota Khusus seperti tersebut pada pasal 19 diatas.
3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a. Rapat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh
2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah anggota yang hadir;
b. Untuk maksud pada ayat (2) huruf diatas, harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/5 (satu per lima ) dari jumlah
anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 21
Pasal 22
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. seorang Ketua Umum;
b. Seorang atau beberapa orang Ketua;
c. seorang Sekretaris beberapa orang Sekretaris;
d. seorang Bendahara beberapa orang Bendahara;
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan usaha koperasi.
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang kuasa untuk mengelola usaha koperasi.
5. Apabila koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari pengurus dapat bertindak sebagai
manajer koperasi dan Pengurus yang bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya sebagai pengurus.
6. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab dan tata cara pengangkatan
pengurus dan pengawasan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 23
12. Meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi
dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koperasi.
13. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan
hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu berdasakan persetujuan tertulis dari
Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas Koperai dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi;
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas barang bergerak milik Koperasi
dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 24
Pasal 25
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir apabila terbukti :
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan nama baik koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan Undang-Undang Perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan pelaksanaannya,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang akibatnya merugikan koperasi
khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh Pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan
dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut.
3. Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus dipertanggungjawabkan
oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 26
Pasal 27
1. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non Keuangan oleh tenaga ahli dibidangnya atas
permintaan pengurus.
2. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 28
Hak dan kewajiban pengawas adalah :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
2. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
3. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat Anggota.
Pasal 29
1. Pengawas berhak menerima imbalan jasa yang ditetapkan dalam Rencana Anggaran Belanja KSU TANRAS;
2. Pengawas Dapat menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yangtersedia sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
3. Menerima Sisa Hasil Usaha.
Pasal 30
1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi.
2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya koperasi.
Pasal 31
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan Undang-Undang Perkoperasian beserta pengaturan, ketentuan pelaksanaannya, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi
pada umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan keuangan dan tindak pidana lain
yang telah diputus oleh pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan
dihadiri oleh wakil pengurus dapat mengangkat pengganti dengan cara:
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengawas tersebut.
3. Pengangkatan pengganti pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas, dilaporkan oleh pengawas kepada
Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih,
mengangkat pengawas yang lain.
BAB VIII
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 32
1. Pengelola adalah Pelaksana Usaha, bukan merupakan Perangkat organisasi KSU TANRAS dan orang-orangnya
terdiri dari tenaga-tenaga profesional yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus KSU TANRAS berdasarkan
Keputusan Rpat Pleno Pengurus;
2. Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Seorang Direktur yang membawahi beberapa orang Manajer
dengan dibantu beberapa orang Karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang
dibuat secara tertulis.
3. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha Koperasi atau mendirikan Strategic Business
Unit yang dikelola secaara otonom dan profesional.
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
1. Menetapkan pedoman pelaksanaan, pengelolaan usaha atau Standar Operasional Prosedur yang disahkan oleh
Rapat Anggota.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang manajer dan karyawan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga, ketentuan khusus dan kontrak kerja.
3. Dalam hal pengelola dilakukan lebih dari 1 (satu) orang maka diantara pengelola tidak boleh mempunyai hubungan
keluarga sampai derajat kesatu menurut garis lurus kebawah maupun kesamping.
BAB IX
PENASEHAT
Pasal 36
1. Adalah orang yang di angkat oleh pengurus yang dapat memberikan sumbangsih berupa immaterial maupun
materiil untuk kemajuan organisasi dan usaha koperasi Apabila diperlukan;
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan organisasi dan usaha koperasi, baik diminta
maupun yang tidak diminta.
3. Penasihat berhak menerima penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 37
1. Tahun buku koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal tanggal 31 (tiga puluh satu ) Desember,
dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup.
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di
Indonesia dan Standar Akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya.
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka Pengurus wajib menyusun
dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat
Anggota yang disertai hasil audit pengawas.
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas permintaan Rapat
Anggota, atau apabila koperasi tidak mengangkat pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit
oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan
Pertanggung jawaban Pengurus.
5. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan
pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis.
BAB XI
MODAL KOPERASI
Pasal 38
1. Koperasi mempunyai modal perusahaan tak tetap, yang diperoleh dari uang simpanan pokok, uang Simpanan
Wajib, uang Simpanan Sukarela yang merupakan deposito, uang pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
2. Modal dasar yang disetor pada saat Pendirian Koperasi ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- yang berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.
3. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi-tingginya yang dapat disediakan sebagai uang kas, dan
kelebihannya dengan segera harus disimpan atas nama koperasi pada koperasi pusatnya, baik bank pemerintah
ataupun pada bank lain.
4. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan kwitansi yang ditandatangani oleh
sekurang-sekurangnya 2 (dua) orang anggota pengurus atau lebih atau seorang pegawai yang ditunjuk oleh
Pengurus.
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 39
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan pokok sejumlah Rp 100.000;- yang
pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas koperasi sebesar jumlah tadi, jika perlu dikurangi
dengan bagian tanggungan kerugian.
2. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan atas namanya pada koperasi sebagaimana ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga / Peraturan Khusus.
3. Setiap Anggota digiatkan untuk menambah simpanan sukarela atas namanya pada koperasi menurut
kehendaknya sendiri.
4. Anggota diperbolehkan meminjam uang setelah menjadi anggota selama 3 (tiga) bulan.
Pasal 40
1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai anggota.
2. Uang simpanan wajib dapat diminta kembali menurut peraturan yang ditetapkan oleh Rapat Anggota.
3. Uang Simpanan Sukarela yang merupakan deposito dapat diminta kembali menurut Peraturan Khusus atau
perjanjian, dan yang merupakan giro dapat diminta kembali setiap waktu.
4. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam Peraturan Khusus /
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 41
Pasal 42
1. Sisa Hasil Usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam suatu tahun buku dipotong
dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku itu, terdiri dari 2 bagian :
a. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota Koperasi;
b. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan bukan Anggota Koperasi.
2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi sebagai berikut :
a. 15% (lima belas persen) untuk cadangan;
b. 20% (dua puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan jasanya dalam usaha Koperasi untuk
memperoleh sisa pendapatan perusahaan;
c. 25% (dua puluh lima persen) untuk anggota menurut perbandingan simpanannya;
d. 10% (sepuluh persen) untuk dana Pengurus;
e. 5% (lima persen) untuk dana kesejahteraan Pegawai;
f. 10% (sepuluh persen) untuk kesejahteraan Koperasi;
g. 15% (lima belas persen) untuk dana sosial.
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak bukan anggota (anggota luar
biasa) dibagi sebagai berikut :
a. 60% (enam puluh persen) untuk cadangan;
b. 10% (sepuluh persen) untuk dana Pengurus;
c. 5% (lima persen) untuk dana kesejahteraan pegawai/karyawan;
d. 10% (sepuluh persen) untuk dana pendidikan Koperasi;
e. 15% (lima belas persen) untuk dana sosial.
UANG CADANGAN
Pasal 43
1. Uang cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh
dibagikan kepada anggota.
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen) dari
jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus disimpan pada bank yang
ditunjuk oleh pejabat.
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 44
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan koperasi tidak mencukupi
untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai
anggota dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu masing-
masing terbatas sebanyak 2 (dua) kali simpanan pokok.
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam waktu 1 (satu) tahun
yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam ayat (1)
pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan
harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi.
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang menyebabkan kerugian, diselesaikan
menurut ketentuan yang berlaku.
KERUGIAN KOPERASI
Pasal 45
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita koperasi pada akhir tahun buku tidak dapat ditutup dengan uang cadangan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian
kerugian tersebut diatas (jumlah kerugian dikurangi dengan uang cadangan yang tersedia) kepada anggota dan
kepada mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang bersangkutan, masing-masing terbatas 2
(dua) kali simpanan pokok;
3. Anggota-anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha yang tidak turut
diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari Koperasi.
BAB XIII
PEMBUBARAN
Pasal 46
Pasal 47
1. Dalam hal koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim Likuidasi yang terdiri dari unsur
anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina) dan diberi kuasa untuk menyelesaikan
pembubaran dimaksud.
3. Pengurus koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota tersebut kepada
Pejabat Kopersi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 48
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran koperasi.
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah dibayarkan.
3. Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila kerugian
tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai
anggota belum melewati jangka waktu 6 (enam ) bulan.
BAB XIV
SANKSI
Pasal 49
1. Apabila anggota, pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
lainnya yang berlaku di koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa :
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XV
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 50
BAB XVI
ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 51
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Dasar Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang memuat peraturan
pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Ketua
Sekretaris
BAB I
TAFSIR LOGO KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TANRAS
Pasal 1
1. Lambang Koperasi Indonesia di dalam KSU TANRAS dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia
harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta
berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi;
2. Lambang Indonesia di dalam KSU TANRAS dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah
mata angin yang mempunyai maksud:
Sebagai gerakan KSU TANRAS untuk menyalurkan aspirasi;
Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan;
Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Lambang KSU TANRAS dalam bentuk rantai Tangan melambangkan Persatuan, Kekuatan dan Kebersamaan
Koperasi;
4. Lambang KSU TANRAS dalam bentuk Padi dan Kapas melambangkan PKesejahteraan dan kemakmuran
5. Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan
kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya
diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
6. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri
dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan
Koperasi di Seluruh Indonesia;
BAB II
TUJUAN, BIDANG USAHA, SASARAN DAN MANFAAT
Pasal 2
Pasal 3
Bidang usaha yang dilakukan oleh KSU TANRAS memakai sistem bagi hasil . Adapun jenis usahanya terdiri dari:
1. Jasa perdagangan
2. Unit jasa keuangan
3. Jasa lainnya.
Pasal 4
Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan usaha, KSU TANRAS menargetkan sasaran antara lain:
1. Usaha anggota KSU TANRAS.
2. Anggota KSU TANRAS dan masyarakat di sekitar kota/kabupaten Tangerang/ Propinsi Banten
Pasal 5
BAB III
PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA
Pasal 6
Penghimpunan Dana
1. Simpanan Anggota
a. Donasi / Hibah
b. Simpanan Pokok
c. Simpanan Wajib
d. Simpanan Sukarela
2. Saham Anggota
Pasal 7
Penyaluran Dana
Pembiayaan Kredit
1. Pembelian barang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (modal Usaha)
2. Pembelian barang dengan Cicilan dengan batas waktu lebih dari satu tahun
BAB IV
TABUNGAN KSU TANRAS
Pasal 8
Tabungan
BAB V
PRINSIP
Kesukarelaan , Gotong Royong, Penbagian SHU, Kemandirian,Pendidikan koperasi dan Kerjasama antar
Koperasi
Pasal 9
(1) Sifat kesukarelaan dan keanggotaan KSU TANRAS mengandung makna bahwa menjadi anggota KSU TANRAS
tidak boleh di paksa oleh siapapun juga. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa anggota dapat
mengundurkan diri dari keanggotaan KSU TANRAS atas permintaannya sendiri sesuai dengan syarat yang telah
ditentukan dalam Anggara Dasar, sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa keanggotaan tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi bentuk apapun.
(2) Gotong Royong sikap dan perilaku : musyawarah, saling percaya, disiplin, terbuka satu dengan lainnya dan
kebersamaan serta tanggung jawab sehingga mengendalikan risiko usaha, khususnya dalam kegiatan simpan
pinjam, yang timbul dari sikap dan perilaku anggota yang tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan kewajiban
dan tugasnya;
(3) Pembagian SHU kepada anggota tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki anggota pada KSU TANRAS,
tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota, ketentua demikian merupakan perwujudan nilai
kekeluargaan dan keadilan;
(4) Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung kepada pihak lain yang dilandasi
kepercayaan kepada pertimbangan keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam kemandirian juga terkandung
pengertian kebebasan, bertanggungjawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri
dan kehendak untuk mengelola sendiri.
(5) Pendidikan Perkoperasian dan kerjasama antar Koperasi, adalah prinsip yang penting untuk menambah dan
memperluas wawasan anggota, meningkatkan kemampuan serta memperkuat solideritas dalam mewujudkan tujuan
KSU TANRAS dan kerjasama antar koperasi di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional
Pasal 10
1. Kebersamaan
2. Keterbukaan
3. Saling percaya
4. Musyawarah
5. Disiplin
6. Tanggung jawab
7. Jujur
BAB VI
PERAN DAN USAHA
Pasal 11
(1) KSU TANRAS Merupakan bagian dari Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) yang berfungsi sebagai wadah untuk
memperjuangkan kepentingan dan bertindak sebagai pembawa aspirasi koperasi dengan melakukan kegiatan :
a. Memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi Koperasi;
b. Meningkatkan kesadaran berkoperasi dikalangan KSU TANRAS dan masyarakat;
c. Melakukan pendidikan koperasi di kalangan KSU TANRAS dan masyarakat;
d. Mengembangkan kerjasama antar koperasi dan antar koperasi dengan badan usaha lainnya, baik tingkat lokal,
regional , nasional maupun internasional.
(2) Terhadap anggota dan masyarakat KSU TANRAS berperan sebagai badan yang mempersatukan, menggerakan,
membina, dan mengembangkan potensi.
(3) KSU TANRAS merupakan bagian dari Kamar dagang dan Industri (KADIN) indonesia berperan secara aktif dalam
melaksanakan kegiatan koperasi
(5) KSU TANRAS Berusaha dibidang angkutan, meliputi angkutan darat, air dan udara dalam rangka memenuhi
kebutuhan anggota;
(7) Untuk mendukung pelaksanaan ayat (4) sampai dengan (6) diatas , pengurus melalui Rapat koordinasi diberikan
wewenang untuk membentuk lembaga usaha yang berbadan hukum seperti : Perseroan Terbatas (PT), perusahaan
Komoditer (CV) dan lain-lain.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 12
1. Mendaftarkan diri untuk menjadi anggota kepada kelompok yang sudah terbentuk.
2. Berkelakuan baik, jujur dan amanah.
3. Mengisi Pormulir pendaftaran dengan membayar uang pendaftaran Rp 5.000,00.
4. Menyerahkan foto kopi KTP dan pas poto ukuran 3x4 (2 lembar).
5. Bersedia berkorban dan bekerja sama antar sesama anggotA KSU TANRAS
Pasal 13
Hak Anggota :
Pasal 14
1. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
Keputusan Bersama.
2. Membayar pendaftaran Rp 5.000,00.
3. Membayar simpanan Pokok Rp 1000.000,00 dan Simpanan wajib Rp 100.000,00/bulan serta simpanan suka rela.
4. Ikut serta secara aktif mengikuti kegiatan berupa pertemuan setiap pekan / bulan tergantung kesepakatan
Anggota
5. Memelihara kebersaman dan menjaga nama baik KSU TANRAS.
Pasal 15
Syarat-syarat meminjam
Pasal 16
1. Anggota tersebut tidak mempunyai tunggakan baik hutang dagang maupun pinjaman saat mengajukan
pengambilan simpanan sukarela.
2. Saldo minimal Rp 100.000,00.
Pasal 17
Pasal 18
1. Sisa Hasil Usaha dihitung berdasarkan simpanan pokok, simpanan wajib dan banyaknya belanja.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha dibagikan berdasarkan AD/ART yang sdh ditetapkan.
Pasal 19
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 21
Pasal 22
1. Setiap anggota wajib :
(a) Sebagaimana yang tercantum di Bab IV Pasal 9 AD KSU TANRAS
(b) Menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah dalam pelaksanaan operasi KSU TANRAS
(c)
BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 23
1. Pengurus KSU TANRAS wajib mengadakan rapat anggota sebagaimana yang tercantum di Bab V Pasal 13 AD
KSU TANRAS.
2. Undangan rapat disampaikan selambat-lambatnya tiga hari sebelum rapat dimulai.
3. Dalam keadaan istimewa, rapat anggota dapat pula diselenggarakan oleh pengurus. Rapat ini dianggap sah
walau tidak memenuhi kuorum sebagaimana disebutkan dalam Bab VII Pasal 14 AD KSU TANRAS. Rapat dapat
diteruskan dengan jumlah anggota yang hadir, sepanjang keputusan yang diambil berdasarkan kepentingan anggota
atau untuk menyelamatkan KSU TANRAS.
4. Yang dimaksud keadaan istimewa adalah salah satu dari kondisi di bawah ini:
(a) Keadaan negara atau peraturan tidak memungkinkan untuk memenuhi syarat kuorum.
(b) Biaya untuk mengadakan rapat tersebut tidak mungkin ditanggung KSU TANRAS Keadaan kritis dimana
diperlukan tindakan untuk menyelamatkan KSU TANRAS
Pasal 24
BAB VIII
PENGURUS
Pasal 25
Pasal 26
1. Jika permintaan pergantian pengurus sesuai Bab VI pasal 25 ayat 1 AD terjadi maka :
(a) Pengurus membentuk panitia pencalonan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum rapat anggota diadakan.
(b) Panitia pencalonan terdiri dari 3 orang yang salah satunya anggota pengurus;
(c) Tugas panitia pencalonan adalah mengajukan calon-calon untuk setiap lowongan pengurus , yang perlu diisi
dengan jalan pemilihan dalam rapat anggota;
(d) Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh panitia pencalonan,pimpinan rapat anggota meminta tambahan
calon dari anggota yang hadir dan mempunyai hak suara, kemudian pimpinan rapat mensyahkan calon;
(e) Rapat anggota melakukan pemilihan pengurus dari calon-calon yang telah disyahkan tanpa menentukan
jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara yang menggunakan surat suara.
Hanya anggota yang mempunyai hak suara yang dapat memilih secara bebas dan rahasia;
(f) Pencalonan terdiri dari jumlah ganjil 3-15 orang
BAB IX
JABATAN DAN TUGAS/TANGGUNG JAWAB KEPENGURUSAN
Pasal 27
UM :
.
KETUA I :
KETUA II :
SEKRETARIS I :
a. Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat anggota dan pengurus
b. Bertanggungjawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat diadakan sesuai dengan ketentuan AD / ART
c. Menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan AD / ART.
d. Menyusun system manajemen kerja, serta mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kerja
e. Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi
f. Mengasirpkan dokumen-dokumen penting koperasi
g. Memonitor kebutuhan rumah tangga dan ATK Koperasi
h. Mempersiapkan rapat-rapar di Koperasi
i. Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Koperasi
j. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM dan Koperasi
k. Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh koperasi untuk memastikan semuanya sesuai
dengan strategi kebijakan system dan rencana kerja yang telah disusun
l. Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan untuk memastikan
tercapaianya target tingkat kemampuan dan kopetensi setiap karyawan
m. Sebagai Marketing Koperasi
n. Sebagai penyampai Urusan surat menyurat dan dokumentasi publik
SEKRETARIS II :
a. Membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat anggota dan pengurus
b. Bertanggungjawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat diadakan sesuai dengan ketentuan AD / ART
c. Menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan AD / ART.
d. Menyusun system manajemen kerja, serta mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kerja
e. Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi
f. Mengasirpkan dokumen-dokumen penting koperasi
g. Memonitor kebutuhan rumah tangga dan ATK Koperasi
h. Mempersiapkan rapat-rapar di Koperasi
i. Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Koperasi
j. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM dan Koperasi
k. Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM diseluruh koperasi untuk memastikan semuanya sesuai
dengan strategi kebijakan system dan rencana kerja yang telah disusun
l. Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan untuk memastikan
tercapaianya target tingkat kemampuan dan kopetensi setiap karyawan
m. Sebagai Marketing Koperasi
n. Sebagai penyampai Urusan surat menyurat dan dokumentasi publik
BENDAHARA I :
BENDAHARA II :
ANGGOTA :
a. Membantu Ketua, Wakil ketua, dan sekretaris dalam menjalankan tugasnya
b. Menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan AD / ART.
BAB X
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 28
1. Selain yang telah disebutkan Bab VI Pasal 24 AD, Pengurus berhak untuk:
(a) Mengawasi akuntansi, inventarisasi, dan administrasi organisasi meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut:
Buku daftar simpanan anggota
Data pengurus, pengawas, pengelola
Pembukuan dan administrasi lainnya
Neraca keuangan, laba-rugi, pembiayaan
b) Membuat pedoman pelaksanaan administrasi, akuntansi, peraturan KSU TANRAS, ketentuan pelaksanaan
lainnya
c) Menyelesaikan perselisihan yang timbul diantara anggota yang berhubungan dengan kegiatan KSU TANRAS
d) Melakukan kerjasama dengan pihak lain, baik di lingkungan KSU TANRAS, koperasi, atau pihak ketiga lainnya
atas dasar saling menguntungkan;
e) Mengesahkan laporan keuangan KSU TANRAS dan selalu mendapatkan tembusan laporan keuangan KSU
TANRAS yang terakhir dari Pengelola.
2. Pengurus dalam melaksanakan tugas selain yang disebut dalam Bab VI Pasal 23, berkewajiban:
(a) Melaksanakan kebijaksanaan Bagi Hasil pada KSU TANRAS dan mengawasi pelaksanaannya
(b) Memberikan penjelasan kepada anggota supaya mengetahui tentang ketentuan dalam AD dan ART, keputusan
rapat anggota, serta peraturan lainnya.
3. Selain itu Pengurus berhak dan berkewajiban menyusun dan menggariskan pola kebijakan umum KSU TANRAS,
bertindak atas nama KSU TANRAS dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota KSU TANRAS atas pelaksanaan
kebijakan yang telah digariskan, meliputi:
(a) Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota;
(b) Kebijakan mengenai penerimaan karyawan (Pengelola) dan berhak memberhentikan jika dianggap perlu;
(c) Kebijakan mengenai pembagian SHU dan saran-saran yang mendasar terhadap perubahan AD / ART kepada rapat
anggota tahunan/ khusus;
(d) Kebijakan mengenai prosedur pembiayaan , jumlah maksimal pembiayaan dan jangka waktu pengembalian serta
bagi hasil simpanan;
(e) Kebijakan tentang penghapusan pembiayaan atau sisa pembiayan anggota yang tidak mungkin lagi dikembalikan.;
(f) Kebijakan mengenai anggaran belanja KSU TANRAS termasuk didalamnya honor / gaji yang akan diberikan
kepada para pengelola;
(g) Kebijakan tentang program pendidikan dan hubungan masyarakat KSU TANRAS;
(h) Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh rapat anggota
BAB XI
PENGAWAS
Pasal 29
BAB XII
PENGELOLA
Pasal 30
1. Pengangkatan pengelola dilakukan dengan melalui seleksi kualifikasi dan kompetensi serta berahlak baik, jujur,
dan amanah;
2. Pengelola adalah pelaksana harian KSU TANRAS yang ditunjuk oleh Pengurus untuk mengelola dan
mengembangkan aset-aset KSU TANRAS Pengelola terdiri dari : Direktur,Manager-manager, Bagian Keuangan,
Bagian Administrasi merangkap Teller dan Bagian Pembiayaan;
3. Penunjukan untuk penambahan bagian dan personil disesuaikan dengan kebutuhan;
4. Pengelola melaksanakan semua kebijakan Pengurus dan bertanggung jawab kepada Pengurus;
5. Pengelola melaksanakan dan mengembangkan usaha KSU TANRAS;
6. Pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji dan bonus yang ditentukan oleh Pengurus;
7. Pengelola berkewajiban membuat laporan perbulan dan tahunan tentang neraca keuangan, neraca laba-rugi,
simpanan anggota, perkembangan pembiayaan, kegiatan usaha;
8. Pengelola berkewajiban membuat dan menyimpan arsip KSU TANRAS tentang semua surat menyurat,
keputusan rapat, keputusan pengurus, simpanan, pembiayaan, dan lainnya yang dianggap perlu;
9. Pengelola mempunyai wewenang keuangan dan kebijakan lainnya yang ditentukan oleh Pengurus
BAB XIII
SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN
Pasal 31
2. Sisa hasil usaha yang dicadangkan adalah sisa hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota dan
selanjutnya masuk sebagai modal KSU TANRAS Dana pinjaman:
(a) simpanan sukarela anggota pada KSU TANRAS dengan mendapatkan bagi hasil. Simpanan ini dapat diambil
setiap saat. Ketentuan jumlahnya ditentukan dalam peraturan khusus tabungan.
Simpanan Sukarela terdiri dari:
Simpanan Sukarela Biasa
Simpanan Sukarela Pendidikan
Simpanan Sukarela Haji
Simpanan Sukarela Umrah
Simpanan M Sukarela Qurban
Simpanan Sukarela Idul Fitri
Simpanan Sukarela Walimah
Simpanan Sukarela Aqikah
Simpanan Sukarela Wisata
Simpanan Sukarela Perumahan
(b) Investasi adalah simpanan Sukarela berjangka yang hanya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu dengan jasa
bagi hasil ditetapkan oleh KSU TANRAS
(c) Investasi khusus adalah simpanan Sukarela khusus yang diikutkan pada suatu proyek tertentu. Setelah proyek itu
selesai, simpanan dikembalikan disertai bagi hasil yang telah ditetapkan semula.
(d) Simpanan berupa titipan dana nasabah pada KSU TANRAS tanpa diberikan bagi hasil, tapi bisa diberikan
bonus oleh KSU TANRAS yang tidak ditetapkan besarnya.
(e) Sumber lainnya yang sah dan sesuai dengan KSU TANRAS seperti:
Pinjaman pihak ke tiga
Pinjaman koperasi
Pinjaman bank
3. Jumlah, jangka waktu, dan ketentuan lainnya dari simpanan-simpanan pada ayat 1 dan 2 di atas diatur
selengkapnya dalam peraturan khusus.
Pasal 32
Pasal 33
1. Pembiayaan akan diprioritaskan bagi anggota yang sudah menyempurnakan status keanggotaanya;
2. Pembiayaan diarahkan dengan cara bagi hasil dan diutamakan untuk tambahan modal bagi yang sudah berusaha;
3. Pembiayaan terhadap nasabah yang sifatnya non produktif tidak menjadi sasaran utama KSU TANRAS
BAB XIV
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 34
1. Simpanan pokok khusus, simpanan pokok dan simpanan wajib dicatat dalam kartu simpanan anggota, sedangkan
simpanan Mudharabah sukarela dicatat dalam buku simpanan anggota
2. Simpanan pokok khusus minimal Rp 500.000,- harus disetor oleh setiap anggota penuh
3. Simpanan pokok sebesar Rp 50.000,- yang berupa uang pangkal dibayar sekali saja oleh anggota biasa dan anggota
penuh
4. Simpanan wajib sebesar Rp 5.000 harus disetor setiap bulannya oleh setiap anggota biasa dan penuh
5. Simpanan selain dari yang tersebut diatas adalah simpanan mudharabah sukarela
6. Besarnya simpanan yang tersebut di atas bisa diubah sesuai kebutuhan dan dituangkan dalam suatu peraturan
khusus dan disetujui anggota.
Pasal 35
BAB XV
JANGKA WAKTU
Pasal 36
KSU TANRAS didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan hanya dapat dibubarkan oleh rapat anggota atau
keputusan Pengadilan/Pemerintah.
BAB XVI
KEUNTUNGAN DAN SISA HASIL USAHA
Pasal 37
1. Besarnya persentase pembagian keuntungan untuk bonus, Honor, bagi hasil, sisa hasil usaha ditetapkan oleh rapat
anggota melalui pengurus dengan tetap mempertimbangkan kepentingan anggota dan kelangsungan hidup KSU
TANRAS;
2. Bagi hasil ditetapkan 45% dari keuntungan setelah dikurangi zakat;
3. Bonus 15% dari sisa hasil usaha setelah dikurangi zakat
4. Sisa hasil usaha dicadangkan ditetapkan 20% dari sisa hasil usaha setelah dikurangi zakat;
5. Sisa hasil usaha untuk simpanan pokok khusus, simpanan pokok, simpanan wajib ditetapkan 20% dari sisa hasil
usaha setelah dikurangi zakat;
6. Persentase pembagian sisa hasil usaha dan bagi hasil ditetapkan setiap tahun oleh Rapat Anggota
Pasal 38
1. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada para anggota disebut deviden;
2. SHU adalah keuntungan bersih yang diperoleh KSU TANRAS setiap tahunnya;
3. SHU diberikan pada setiap anggota yang membayar simpanan pokok khusus, simpanan pokok, simpanan wajib
secara proporsional.,bonus pengelola dan pengurus;
4. Dalam waktu satu bulan setelah pembagian SHU diumumkan pengelola akan menambah perkiraan simpanan
masing-masing anggota sesuai dengan jumlah SHU yang diperolehnya;
5. KSU TANRAS dapat menyisihkan sebagian dari dana pengembangan usaha untuk biaya pendidikan pengelola;
6. SHU akan diberikan setiap tahun anggaran.
BAB XVII
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 39
1. Dalam hal pembubaran KSU TANRAS, ternyata kekayaannya tidak mencukupi untuk membayar hutangnya
maka anggota KSU TANRAS yang masih aktif pada waktu pembubaran menanggung beban KSU TANRAS sebatas
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela yang dimiliki secara proporsional;
2. Inventaris yang dimiliki KSU TANRAS bisa dipakai untuk menutupi kerugian anggota sesuai dengan proporsi
simpanannya;
3. Nasabah tidak menanggung kerugian apapun terhadap kerugian yang dialami KSU TANRAS;
4. Anggota menanggung segala kerugian KSU TANRAS yang disebabkan oleh sikap, tindakan, atau tingkah laku
anggota sesuai dengan hukum dan peraturan KSU TANRAS
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 40
1. Setiap pelanggaran terhadap AD/ART dan ketentuan KSU TANRAS lainnya akan menyebabkan
diterapkannya sanksi atau hukuman terhadap sipelanggar.
2. Sanksi atau hukuman yang diberikah haruslah seimbang dengan tingkat pelanggaran yang terjadi
3. Sanksi dapat dikenakan pada anggota, pengelola, pengurus, pengawas
4. Sanksi yang diberikan bisa berupa:
Peringatan tertulis pertama
Perberhentian sementara 6 bulan
Pemberhentian
Perberhentian dengan tuntutan
5. Pelanggaran yang dilakukan harus dapat dibuktikan
6. Yang dapat memberikan hukuman adalah pengurus bersama dengan pengelola dan pengawas
BAB XIX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 41
1. Perubahan anggaran rumah tangga ini hanya dapat dilakukan oleh rapat anggota berdasarkan setidak-tidaknya 2/3
dari jumlah anggota yang hadir dan mempunyai hak suara dalam rapat anggota tahunan / khusus yang diadakan
untuk itu.
2. Perubahan terhadap anggaran rumah tangga dapat dibicarrakan dalam rapat anggota atas usulan pengurus atau
sekurang-kurangnya 10 orang anggota penuh.
3. Jika terjadi perubahan terhadap anggaran rumah tangga ini, maka perlu dibuatkan catatan perubahan anggaran
ruamah tangga dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-lambatnya satu bulan setelah terjadi perubahan.
BAB XX
PENUTUP
Pasal 42
1. Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak ditetapkan oleh rapat anggota.
2. Anggaran rumah tangga ini dibuat dengan mempertimbangkan saran-saran dari anggota
Ditetapkan di : Cipadu
Pada tanggal : 20 September 2012
Kecamatan : Larangan
Kotamadya : Tangerang
Propinsi : Banten
PENGURUS
Ketua Sekretaris