Vous êtes sur la page 1sur 26

PERTUMBUH DAN PERKEMBANG ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Keperawatan Anak


Dosen Pengajar Ibu Ns. Fetty Rahmawati, S.Kep., M.Kep.

Di Susun Oleh :

Nama : Maulana Akbar

NIM : PO.62.20.1.17.335

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

DIV KEPERAWATAN REGULER IV

2017
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang mana atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“PERTUMBUH DAN PERKEMBANG ANAK” dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk
yang sederhana.

Makalah ini disusun sesuai dengan tugas yang diberikan dosen pengajar mata kuliah
keperawtan anak yaitu Ibu Ns. Fetty Rahmawati, S.Kep., M.Kep. guna melengkapi tugas
pada Semester III, penulis berharap makalah ini dapat diterima oleh dosen dan teman-teman
mahasiswa lainnya.

Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis ucapkan banyak terimah kasih kepada Dosen
yang bersangkutan yang telah memberikan arahan sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Olehkarena itu,kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
butuhkan demi penyempurnaan makalah yang selanjutnya. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan.

Palangka Raya, 6 Agustus 2018

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuh Dan Perkembang Anak .................................................... 3


B. Pola-Pola Tumbuh Kembang Anak ..................................................................... 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ................................................. 5
D. Tahapan Tumbuh Kembang ................................................................................. 7
E. Teori Tumbuh Kembang .................................................................................... 11
F. Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang ...................................................... 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN TUMBUH


KEMBANG .................................................................................................................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 21
B. Saran .................................................................................................................. 22

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 23

Penelitian Tentang Tumbuh Kembang Anak Toddler Yang iasuh Orang Tua Dengan
Yang Dititpkan Ditempat Penitipan Anak (TPA) .................................................... 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap orang
tua.Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,
mengawasi,dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak
dapat berlangsungsecara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atauorang tua. ( Nia, 2001)

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya


berbeda,tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan berkaitandengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau
ukuran, yang bisa diukurdengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran
panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuhyang lebih kompleks dari seluruh
bagian tubuh sehingga masing-masing dapatmemenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkahlaku sebagai hasil berinteraksi
dengan lingkungannya. (International paediatricsassociation, 1999)

Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan
tinggi badan yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak
anak yang berada dalam umur yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi
badan mereka.Terlintas dalam fikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi
badan anak-anaksedangkan mereka dalam lingkungan umur yang sama.Proses
tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yangsaling
terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosialdan
perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil
akhiryang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak ?
2. Apa saja pola-pola tumbuh kembang ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang ?

1
4. Apa saja tahapan tumbuh kembang ?
5. Apa saja teori-teori tumbuh kembang ?
6. Apa saja kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang ?

C. Tujuan
1. Memahami dan mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak
?
2. Memahami dan mengetahui pola-pola tumbuh kembang ?
3. Memahami dan mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang ?
4. Memahami dan mengetahui tahapan tumbuh kembang ?
5. Memahami dan mengetahui teori-teori tumbuh kembang ?
6. Memahami dan mengetahui kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembagan Anak

Definisi Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel


diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ,sedangkan
perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar ( Hidayat, Aziz Alimul. 2005: 15)

Peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang


besarnya, jumlah, ukuran didalam tingkat sel, organ maupun individu, sedangkan
peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan
fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial,emosional dan intelektual,
pertumbuhan dan perkembangan pada anak terjadi mulai dari pertumbuhan dan
secara fisik, intelektual maupun emosional. Peristiwa pertumbuhan dan
perkembangan secara fisik dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar kecilnya
fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari


kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung,
membaca dan lain-lain, sedangkan perkembangan secara emosional anak dapat
dilihat dari perilaku sosial dilingkungan anak ( Hidayat, aziz Alimul. 2005:15).

B. Pola-Pola Tumbuh Kembang

Yaitu peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada
anak.
1. Pola perkembangan fisik yang terarah
Terdiri dari dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proximal distal (Wong, 1995)
a. Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari kepala yang ditandai dengan perubahanukuran kepala yang lebih
besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih
cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas
bawah lengan, tangan dan kaki

3
b. Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan
pusat/sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu baru kemudian
jari-jari.
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus
Yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan
menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian
daerah yang lebih kompleks. Misalnya melambaikan tangan kemudian
memainkan jari.
3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan
yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan selanjutnya. Pada
masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu :
a. Masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan
jaringan tubuh
b. Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar
rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan
c. Masa bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang
mempengaruhinya dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
menghindari dari hal yang mengancam dirinya
d. Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap,
minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan
e. Masa remaja, terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada
tanda-tanda pubertas
4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan/belajar
Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai
proses kematangan dan kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan
melalui rnagsangan yang tepat. Masa ini merupakan masa kritis yangharus
dirangsang agar mencapai perkembangan selanjutnya melalui proses belajar
(Gunarsa dalam Hidayat, 2005)

4
C. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
1. Faktor herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras,
dan jenis kelamin (Marlow, 1988 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin
ditentukan sejak dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung
lebih besar dan tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak saat
anak sudah mengalami masa pra-pubertas. Ras dan suku bangsa juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia
memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau suku Asmat dari
Irian berkulit hitam
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan
nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang baik, gangguan
endokrin pada ibu (diabetes mellitus), ibu yang mendapatkan terapi
sitostatika atau mengalami infeksi rubela, toxoplasmosis, sifilis dan
herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah radiasi yang dapat
menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b. Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
setelah bayi lahir adalah :
1) Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat
kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat,
lemak, mineral, vitamin dan air.Apabila kebutuhan tersebut tidak atau
kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Asupan nutrisi yang berlebihan juga berdampak
buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadi penumpukan kadar lemak
yang berlebihan dalam sel/jaringan bahkan pada pembuluh darah.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
 Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif
5
 Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang
 Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan
nutrisi
 Sters emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan
atau absorbsi makanan tidak adekuat
2) Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana
mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan
perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya
yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan makanan tertentu
padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan d dukun beranak
dari pada di tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di
lingkungan atau berdasarkan lingkungan budaya masyarakat
setempat.
3) Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang nerekonomi tinggi untuk
pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik dibandingkan
dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang
atau kurang. Demikian juga dengan status pendidikan orang tua,
keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima
arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan perkembangan
anak, penggunaan fasilitas kesehatan dll dibandingka dengan keluarga
dengan latar belakang pendidikan rendah.
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya
musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga
menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan
makanan, timbul penyakit menular,dan penyakit kulit yang dapat
menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tinggal di daerah endemik
misalnya endemik demam berdarah, jika terjadi perubahan cuaca
wabah demam berdarah akan meningkat.
5) Olahraga/latihan fisik

6
Manfaat olah raga atau latihan fisikyang teratur akan meningkatkan
sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh
tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan
otot dan jaringan sel
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak
bungsu akan mempengaruhi poa perkembangan anak tersebut diasuh
dan dididik dalam keluarga.
7) Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak
dalm kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan
perkembangan akan lebih mudah dibandingkan dengan anak dalam
kondisi sakit.
8) Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan
mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang berfungsi
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk
memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi estrogen
selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks
baik pada anak laki-laki maupun perempuan sesuai dengan peran
hormonnya.

D. Tahapan Tumbuh Kembang


Berdasarkan beberapa teori, maka proses tumbuh kembang anak dibagi menjadi
beberapa tahap (Depkes, 2006), yaitu:
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:

a. Masa zigot/mudigah, yaitu sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2


minggu.

7
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Sel
telur/ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organism,
terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ
dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Masa janin ini terdiri dari 2 periode yaitu:
1) Masa fetus dini, yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester
ke 2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan, alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
2) Masa fetus lanjut, yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi organ.
Terjadi transfer imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial omega 3 (docosa hexanic acid) dan
omega 6 (arachidonic acid) pada otak dan retina. Trimester pertama
kehamilan merupakan periode terpenting bagi berlangsungnya
kehidupan janin. Pada masa ini pertumbuhan otak janin sangat peka
terhadap lingkungan sekitarnya. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi,
merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-
bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti
kekerasan terhadap ibu hamil dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi
pertumbuhan janin dan kehamilan.

Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka
selama hamil ibu dianjurkan untuk:

 Menjaga kesehatannya dengan baik.


 Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
 Mendapat asupan gizi yang adekuat untuk janin yang dikandungnya.
 Memeriksakan kehamilan dan kesehatannya secara teratur ke sarana
kesehatan.
 Memberi stimulasi dini terhadap janin.
 Mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya.
 Menghindari stress baik fisik maupun psikis.

8
2. Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan.

Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu:


a. Masa neonatal, umur 0-28 hari. Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulai
berfungsinya organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi dua periode:
 Masa neonatal dini, umur 0-7 hari.
 Mas neonatal lanjut, umur 8-28 hari.

b. Masa post neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.


Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus-menerus terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf.

Selain itu untuk menjamin berlangsungnya proses tumbuh kembang optimal,


bayi membutuhkan pemeliharaan kesehatan yang baik termasuk
mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, diperkenalkan pada makanan
pendamping ASI sesuai dengan umurnya, mendapatkan imunisasi sesuai
jadwal serta mendapatkan pola asuh yang sesuai.

Masa ini juga masa dimana kontak ibu dan bayi berlangsung sangat erat,
sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.

3. Masa anak toddler (umur 1-3 tahun).

Pada periode ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat


kemajuan dalam perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta fungsi
ekskresi. Periode ini juga merupakan masa yang penting bagi anak karena
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa balita akan
menentukan dan mempengaruhi tumbuh kembang anak selanjutnya.

Setelah lahir sampai 3 tahun pertama kehidupannya (masa toddler),


pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi
pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk
jaringan saraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan

9
antar sel saraf ini akan sangat mempengaruhi kinerja otak mulai dari
kemampuan belajar berjalan, mengenal hurup hingga bersosialisasi.

Pada masa ini perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,


kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral dan
dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini sehingga setiap
kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi dan ditangani
dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian
hari.

4. Masa anak pra sekolah (umur 3-6 tahun).

Pada masa ini pertumbuhan berlangsung stabil. Aktivitas jasmani bertambah


seiring dengan meningkatnya keterampilan dan proses berfikir. Pada masa ini
selain lingkungan di dalam rumah, anak mulai diperkenalkan pada
lingkungan di luar rumah. Anak mulai senang bermain di luar rumah dan
menjalin pertemanan dengan anak lain.

Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan
sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap
sehingga anak mampu belajar dengan baik.

5. Masa anak sekolah (6-12 tahun)

Pada masa ini pertumbuhan dan pertambahan berat badan mulai melambat.
Tinggi badan bertambah sedikitnya 5 cm per tahun. Anak mulai masuk
sekolah dan mempunyai teman yang lebih banyak sehingga sosialisasinya
lebih luas. Mereka terlihat lebih mandiri. Mulai tertarik pada hubungan
dengan lawan jenis tetapi tidak terikat. Menunjukkan kesukaan dalam
berteman dan berkelompok dan bermain dalam kelompok dengan jenis
kelamin yang sama tetapi mulai bercampur.

6. Masa anak usia remaja (12-18 tahun)

10
Pada remaja awal pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncaknya.
Karakteristik sekunder mulai tampak seperti perubahan suara pada anak laki-
laki dan pertumbuhan payudara pada anak perempuan. Pada usia remaja
tengah, pertumbuhan melambat pada anak perempuan. Bentuk tubuh
mencapai 95% tinggi orang dewasa. Karakteristik sekunder sudah tercapai
dengan baik.

Pada remaja akhir, mereka sudah matang secara fisik dan struktur dan
pertumbuhan organ reproduksi sudah hampir komplit. Pada usia ini identitas
diri sangat penting termasuk didalamnya citra diri dan citra tubuh. Pada usia
ini anak sangat berfokus pada diri sendiri, narsisme (kecintaan pada diri
sendiri) meningkat. Mampu memandang masalah secara komprehensif.
Mereka mulai menjalin hubungan dengan lawan jenis dan status emosi
biasanya lebih stabil terutama pada usia remaja lanjut.

E. Teori Tmbuh Kembang


 Perkembangan kognitif (Piaget)
a. Tahap sensori motor (0-2 tahun)
sAnak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan kativitas
motorik. Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dengan merasakan
keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh dll.
b. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui
tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat
egosentris. Pada masa ini pikiran bersifat transduktif menganggap
semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah ayah maka semua
pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu
memperhatikan adanya benda mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu,
dia akan menyalahkan batu tersebut dan memukulnya.
c. Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan
yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang, karena anak
sudah mengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal

11
konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman
belum mendalam dan akan berkembang di akhir usia sekolah (masa
remaja).
d. Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda
atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat
membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak,
teoritis dan filosofis. Pola berfikir logis membuat mereka mampu berpikir
tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan berpikir untuk
memecahkan masalah.
 Perkembangan psikoseksual anak (Freud)
a. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui
dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara,
ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah
menyapih dan makanan.
b. Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan
menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta
terhadap dirinya sendiri dan sangat egosentrik, mulai mempelajari struktur
tubuhnya. Masalah pada saat ini adalah obesitas, introvet, kurang
pengendalian diri dan tidak rapi.
c. Tahap oedipal/phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-
raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada
lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak
perempuan cenderung suka pada ayahnya.
d. Tahap laten ( 5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase pubertas dan
berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan
kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai mereda.
e. Tahap Genital ( > 12 tahun)

12
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada perasaan
cinta matang terhadap lawan jenis.
 Perkembangan psikososial (Erikson)
a. Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)
Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua
maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang
merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam
mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya.
b. Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang
seperti kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak
diberikan kebebasan anak akanmerasa malu.
c. Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul
rasa bersalah.
d. Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan
sesuatu. Apabila pada tahap ini gagal anak akan rendah diri.
e. Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.anak
mengalami perubahan diri, perubahan hormonal.
f. Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak
mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya ata kelompok
masyarakat dalam kehidupan sosial.
g. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu
seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam
kegiatan aktivitasnya.
h. Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu
seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.

13
F. Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang

 ASUH (Kebutuhan Biomedis)

Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya,


kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan
kesehatan dini berupa imunisasi dan intervensi dini akan timbulnya gejala
penyakit.

 ASIH (Kebutuhan emosianal)

Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan
psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang,
diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk
kemandirian sangatlah penting untuk diberikan.

 ASAH ( kebutuhan akan stimulasi mental dini)

Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan


sedini dan sesuai mungkin.Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden
year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan,
kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik.

14
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN GANGGUAN MASALAH TUMBUH KEMBANG

A. PENGKAJIAN
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
Data Subyektif :
a. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
 Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
 Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu kalimat ?
 Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
 Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang
diucapkan.
 Siapa yang mengasuh dirumah
 Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
 Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata
 Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata
b. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
 Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata
 Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin mengungkapkan
suatu ide ?
 Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata, menggoyangkan
kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata baru yang sulit
diucapkan ?
 Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?
 Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
 Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi mempunyai
bunyi yang hampir sama dalam suatu kata ?
 Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
 Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
 Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP
seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan), post
natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra kranial, konduksi elektrik otak)

15
Data obyektif :
 Kemampuan menggunakan kata – kata
 Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa, malas
bicara ).
 Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa
 Umur anak
 Kemampuan membuat kalimat
 Kemampuan mempertahankan kontak mata
 Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran)
 Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi
 Gangguan fungsi neurologis.

B. Diagnosa keperawatan :
Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara meliputi:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat artikulasi
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi
6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan
kerusakan sistem saraf pusat.

C. Tindakan Keperawatan

Diagnose Tindakan Rasional


Gangguan komunikasi- Lakukan latihan komunikasi - Latihan bicara yang sesuai
verbal s.d kurangnya dengan memperhatikan dengan perkembangan anak
stimulasi bahasa perkembangan mental anak akan menghindari ekploatasi
yang berakibat penekanan
fungsi mental anak.
- Lakukan komunikasi secara

16
komprehensif baik verbal maupun- Komunikasi yang
non verbal. komprehensif akan
memperbanyak jumlah
stimulasi yang diterima anak
- Berbicara sambil bermain sehingga akan memperkuat
dengan alat untuk mempercepat memori anak terhadap suatu
persepsi anak tentang suatu hal. kata.

- Berikan lebih banyak kata - Bermain akan menigkatkan


meskipun anak belum mampu daya tarik anak sehingga
mengucapkan dengan benar. frekwensi dan durasi latihan
bisa lebih lama.

- Lakukan sekrening lanjutan Anak lebih suka


dengan mengggunakan Denver mendengarkan kata-akat dari
Speech Test. pada mengucapkan karena
biasanya kesulitan dalam
mengucapkan.

- Untuk
mengetahui jenis dan beratnya
gangguan serta
keterlambatan dalam
berbicara pada anak.

Gangguan komunikasi- Stimulasi bahasa dan latihn


- Untuk mengindari keter-
s.e kerusakan fungsi bicara tetap dilakukan sesuai lambatan perkembangan
alat-alat artikulasi dengan perkembangan mentak mental, bahasa maupun
anak. bicara ketika alat artikulasi
sudah bisa diperbaiki.

- Kolaborasi: dengan ahli bedah


- Perbaikan alat-alat
untuk perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa dilakukan

17
artikulasi. secara optimal dengan
pembedahan.

Gangguan komunikasi- Lakukan latihan komunikasi, dan


Agar stimulasi tetap diterima anak
verbal s.e gangguan stimulasi dini dengan benda- sesuai dengan perlembangan
pendengaran benda atau dengan menggunakan mental anak yang didasarkan
bahasa isyarat serta biasakan anak atas kemampuan penerimaan
melihat artikulasi orang tua anak terhadap informasi yang
dalam berbicara. diberikan

- Perhatikan kebersihan telinga


- Ganguan pendengaran
anak sering disebabkan oleh adanya
hambatan pendengaran akibat
adanya kotoran ditelinga.
- Kolaborasi dengan rehabilitasi
- Alat bantu dengar
untuk penggunaan alat bantu diharapkan mampu
dengar. mengatasi hambatan
pendengaran pada telinga
Gangguan komunikasi- Gunakan bahasa yang anak.
s.d hambatan bahasa sederhana dan umum digunakan
dalam komunikasi sehar-hari. - Untuk memudahkan pema-
haman menghindari stress dan
- Gunakab verifikasi bahasa kebingungan anak yang akibat
sesuai dengan tingkat kematangan bahasa yang berubah-ubah.
dan pengetahuan anak. - Difersifikasi bahasa dapat
diberikan jika kemampuan
mental anak sudah matang
seperti setelah umur 9 tahun,
karena perkembangan selsel
otak anak sudah mulai

18
maksimal.

Kecemasan orang tua- Gali kebiasaan komunikasi dan - Untuk dapat menggali
s.d ketidakmampuan stimulasi orang tua terhadap anak. efektivitas dan kemampuan
anak berbicara serta usaha yang telah
dilakukan oleh orang
tua, untuk mengindari
- Berikan penjelasan tentang kondisi overlaping tindakan yang
anaknya secara jelas, serta berakibat orang tua menjadi
kemungkinan penanganan bosan.
lanjutan, prognose serta lamanya
tindakan atau pengobatan. - Pengikutsertaan keluarga
terhadap perawatan anak
secara langsung akan mampu
mengurangi tingat kecemasan
orang tua terhadap keadaan
anaknya.

Gangguan komunikasi- Hindari bicara pada saat kondisi


- Komunikasi tidak efektif
s.d kecemasan bising. sehingga anak menjadi
irritabel.
- Lakukan komunikasi dengan
- Untuk meningkatkan
posisi lawan bicara pandangan mata dan
setinggi badan anak. efektivitas komunikasi
sehingga anak merasa lebih
- Lakukan latihan bicara sambil nyaman.
bermain dengan mainan kesukaan
- Agar anak lebih tertarik
anak. dan tidak lekas bosan.

Gangguan komunikasi - Lakukan observasi dan - Untuk mengetahui


s.e kurangnya pemeriksaan fisik neurologi kemungkinan posisi kelainan
kemampuan memori secara mendetail. dalam otak.
dan kerusakan sistem

19
saraf pusat. - Kolaborasi pemeriksaan EEG - Untuk mengetahui
kemungkinan kelainan pada
SSP anak.

20
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh


bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ,sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh kematangan dan belajar ( Hidayat, Aziz Alimul. 2005: 15)

Pola-Pola Tumbuh Kembang yaitu peristiwa yang terjadi selama proses


pertumbuhan dan perkembangan pada anak, antara lain pola perkembangan fisik yang
terarah (Cephalocaudal dan Proximaldistal), pola perkembangan dari umum ke
khusus, pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan, dan pola
perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan/belajar

Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

 Faktor herediter
 Faktor lingkungan
Berdasarkan beberapa teori, maka proses tumbuh kembang anak dibagi menjadi
beberapa tahap (Depkes, 2006), yaitu:

 Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
 Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan.
 Masa anak toddler (umur 1-3 tahun).
 Masa anak pra sekolah (umur 3-6 tahun).
 Masa anak sekolah (6-12 tahun)
 Masa anak usia remaja (12-18 tahun)

Teori Tumbuh Kembang menurut beberapa ahli :

 Teori Perkembangan kognitif (Piaget)


 Teori Perkembangan psikoseksual anak (Freud)
 Teori Perkembangan psikososial (Erikson).

21
Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang

 ASUH (Kebutuhan Biomedis)


 ASIH (Kebutuhan emosianal)
 ASAH ( kebutuhan akan stimulasi mental dini)

B. Saran
Penulis mengharapkan pembaca setelah membaca dan memahami pembahasan di atas
dapat mengetahai hal-hal tentang proses tumbuh kembang anak. Mulai dari tahap-tahap
hingga kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Dengan mengetahi faktor-faktor tumbuh
kembang pembaca dapat lebih memperhatikan tumbuh kembang anak. Sehingga dapat
menghindari hal-hal yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak

22
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2013/05/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html

https://www.dictio.id/t/bagaimana-tahapan-pertumbuhan-dan-perkembangan-
anak/13151/2

http://www.murahhati.co.vu/2013/01/teori-tumbuh-kembang-anak-lengkap.html

https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/KEBUTUHAN-DASAR-TUMBUH-
KEMBANG-ANAK

https://id.scribd.com/document/345746461/ASUHAN-KEPERAWATAN-ANAK-
DENGAN-GANGGUAN-TUMBUH-KEMBANG-docx

23

Vous aimerez peut-être aussi