Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENGUJIAN BAHAN AGREGAT KASAR
A
BJ bulk =
B−C ................................................... (1. 1)
I - 1
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
B
BJ SSD =
B−C ..................................................... (1. 2)
A
BJ semu=
A−C ...................................................... (1. 3)
B−A
Penyerapan air = x 100 %
A ...................... (1. 4)
Keterangan :
A = Berat contoh kering oven (gram).
B = Berat contoh kering permukaan (gram).
C = Berat contoh dalam air (gram).
I - 2
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 3
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Pe
rsi
ap Menyiapkan peralatan :
an s Menyiapkan bahan :
- Keranjang kawat.
- Tempat air. - Agregat yang lolos saringan
- Timbangan. 3/4” dan tertahan pada
- Oven. saringan No. 4 diperoleh
- Saringan 3/4”, No. 4. dari alat pemisah contoh
- Kain lap. sebanyak 2500 gram.
- Talam - Air suling
Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada
permukaan agregat.
Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 105°C sampai beratnya tetap.
Pr
os
Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian menimbang dengan
es
pe timbangan ketelitian 0,5 gram.
ng
uji Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24± 4 jam.
an
Mengeluarkan benda uji dari dalam air dan mengeringkannya dengan kain lap sampai selaput
air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar harus satu persatu.
Menimbang benda uji dalam keranjang kawat (lalu mengguncangkan keranjang untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan menentukan beratnya dalam air. Mengukur suhu air
untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar (25°C).
A
na Perhitungan berat
A jenis dan penyerapan agregat
B kasar :
lis BJ bulk = BJ SSD =
a
B−C B−C
ha A
BJ semu=
sil A−C
B− A
Penyerapan air= x 100 %
A
Selesai
I - 4
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Gambar 1.1. Flow Chart Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar.
B. Uraian Prosedur
a. Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan.
b. Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 105°C sampai beratnya tetap.
c. Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian
menimbangnya dengan timbangan ketelitian 0,5 gram.
d. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam.
e. Mengeluarkan benda uji dari dalam air, dan mengeringkannya dengan kain
lap sampai selaput air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar harus
satu persatu.
f. Menimbang benda uji dalam keranjang, mengguncangkan keranjang untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan beratnya ditentukan dalam air.
Mengukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar (25°C).
Spesifikasi
Percobaan
Minimum Maksimum
I - 5
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 6
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
B. Pengujian 2
a. Berat jenis kering oven (bulk specific gravity) :
A
BJ bulk = B−C
2489,30 gr
= 2533,00 gr − 1597,00 gr
= 2,66
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry) :
B
BJ SSD = B−C
2533,00 gr
= 2533,00 gr − 1597,00 gr
= 2,71
c. Berat jenis semu (apparent specific gravity) :
I - 7
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
A
BJsemu = A−C
2489,30 gr
= 2489,30 gr − 1597,00 gr
= 2,79
C. Rata – rata
a. Berat jenis kering oven (bulk specific gravity) rata-rata :
2,66 + 2 ,66
BJ bulk = 2
= 2,66
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry)
rata-rata:
2,71 + 2,71
BJ SSD = 2
= 2,71
c. Berat jenis semu (apparent specific gravity) rata-rata:
2,80 + 2,79
BJ semu = 2
= 2,79
d. Penyerapan air (water absorpsi )rata-rata:
1,85 % + 1,76 %
Penyerapan air = 2
= 1,81 %
I - 8
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Hasil Spesifika
No Pemeriksaan
pemeriksaan Min. M
2 Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry) . 2,71 2,5
1.1.8. Kesimpulan
Dari hasil dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium
Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, diperoleh hasil rata-rata yaitu :
A. Berat jenis kering oven (bulk specific gravity) : 2,66
B. Berat jenis kering permukaan jenuh
(saturated surface dry) : 2,71
C. Berat jenis semu (apparent specific gravity) : 2,79
D. Penyerapan air (water absorpsi) : 1,81 %
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan berat jenis dan
penyerapan agregat kasar telah memenuhi spesifikasi (lihat pada Tabel 1.1),
I - 9
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
berat jenis yang disyaratkan minimal 2,5 dan penyerapan air maksimal
3,0 %.
I - 10
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 11
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
1.2.1. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk dari agregat
yang akan dipergunakan pada proses pekerjaan jalan.
I - 12
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Rumus perhitungan :
A
Indeks kepipihan = x 100 %
C ............................ (1.5)
B
Indeks kelonjongan = x 100 %
C ....................... (1. 6)
Keterangan :
A = Berat lolos pada alat pengukur kepipihan (gram).
B = Berat lolos pada alat pengukur kelonjongan (gram).
C = Berat total (gram).
I - 13
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Pe
rsi
ap
an
Menyiapkan peralatan : Menyiapkan bahan :
- Saringan 3/4”, 1/2” dan 3/8”. - Menyaring agregat dengan
- Talam – talam. menggunakan saringan 3/4”, 1/2”,
- Alat pengukur kepipihan. dan 3/8”. Kemudian memisahkan
- Timbangan dengan ketelitian agregat yang tertahan pada saringan
0,01 gram. 1/2” dan 3/8” masing-masing
sebanyak 500 gram.
Pr
os Menyaring agregat dengan menggunakan saringan 3/4”, 1/2” dan 3/8”.
es
pe
ng
uji
an Menimbang agregat yang tertahan pada saringan 1/2” dan 3/8” masing-masing
sebanyak 500 gram lalu memasukkannya pada alat pengukur kepipihan.
Menimbang agregat yang lolos dan tertahan pada alat pengukur kepipihan.
A
na Perhitungan indeks kepipihan :
lis A
a Indeks kepipihan = x 100 %
ha
KELOMPOK C
XIII ( Nurul,Nhieta,Ismail,Taufik)
sil Ket : A = Berat lolos pada alat pengukur kepipihan (gram).
I - 14 C = Berat total (gram).
I - 14
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Selesai
Mulai
Pe
rsi Menyiapkan peralatan : Menyiapkan bahan :
ap - Saringan 3/4”, 1/2” dan 3/8”. - Menyaring agregat dengan
an - Talam – talam. menggunakan saringan 3/4”, 1/2”,
- Alat pengukur kelonjongan. dan 3/8”. Kemudian memisahkan
- Timbangan dengan ketelitian agregat yang tertahan pada
0,01 gram. saringan 1/2” dan 3/8” masing-
masing sebanyak 500 gram.
Menimbang agregat yang lolos dan tertahan pada alat pengukur kelonjongan.
A
na
lis
a
ha
KELOMPOK XIII ( Nurul,Nhieta,Ismail,Taufik)
sil
I - 15
I - 15
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Selesai
I - 16
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Spesifikasi
Percobaan
Minimum Maksimum
Ukuran Thickness
Berat Lolos Berat Tertahan Berat Total
Gradasi Gauge
No
Saringan Lebar Panjang Slot (Gram) Slot (Gram) (Gram)
(mm) (mm) A B C
I 3/4" 1/2" 6,67 38,20 20,30 479.70 500
II 1/2" 3/8" 4,80 25,40 27,80 472,2 500
I - 17
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
B. Indeks kelonjongan
A
x 100 %
a. Pengujian 1 = C
512,60
x 100 %
= 1000,00
= 51,26 %
I - 18
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
A
x 100 %
b. Pengujian 2 = C
361,70
x 100 %
= 1000,00
= 36,17 %
51 ,26% + 36 ,17%
c. Pengujian rata-rata = 2
= 43,71 %
1.2.8. Kesimpulan
Dari hasil dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium
Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, diperoleh hasil rata-rata :
A. Indeks kepipihan = 5,93 %
B. Indeks kelonjongan = 43,71%
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan indeks kepipihan
agregat kasar telah memenuhi spesifikasi (lihat pada Tabel 1.4), indeks
kepipihan dan kelonjongan yang disyaratkan maksimal 25 %.
I - 19
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 20
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
(A − B)
Keausan = x 100 %
A ...................................... (1.7)
I - 21
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Keterangan :
A = Berat sampel sebelum keausan (gram).
B = Berat sampel sesudah keausan tertahan saringan No.12 (gram).
B. Benda uji
a. Berat dan gradasi benda uji sesuai daftar pada tabel 1.7.
b. Benda uji dibersihkan dan dikeringkan dalam oven pada
suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap.
I - 22
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Lewat Tertahan
A B C D E F G
(mm) (mm)
76,2 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,1 5000 5000
38,1 25,4 1250 5000 5000
25,4 19,05 1250 5000
19,05 12,7 1250 2500
12,7 9,51 1250 2500
9,51 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
Jumlah bola 12 11 8 6 12 12 12
Berat bola (Gram) 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000
+ 25 + 25 + 20 + 15 + 25 + 25 + 25
Keterangan :
= Gradasi yang digunakan
I - 23
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Pe
rsi
ap Menyiapkan alat : Menyiapkan bahan :
an - Mesin Los Angeles. - Chipping lolos saringan 3/4”
- Saringan No. 12, 3/4”, 1/2”, 3/8”. dan tertahan pada saringan
- Timbangan. 1/2” sebanyak 2500 gram.
- Bola - bola baja Æ 4,68 cm. - Chipping lolos saringan 1/2”
- Oven. dan tertahan pada saringan
3/8” sebanyak 2500 gram.
Benda uji dan bola-bola baja dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles.
Pr
os
es Memutar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 500 putaran
pe
ng
uji Setelah selesai pemutaran, mengeluarkan benda uji dari mesin kemudian menyaring
an dengan saringan No. 12. Mencuci bersih butiran yang tertahan di atasnya, lalu
mengeringkannya dalam oven dengan suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap.
Selesai
I - 24
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
B. Uraian Prosedur
a. Memasukkan benda uji dan bola-bola baja ke dalam mesin Los Angeles.
b. Memutar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 500
putaran (digunakan gradasi B).
c. Setelah selesai pemutaran, kemudian mengeluarkan benda uji dari
mesin kemudian menyaringnya dengan saringan No. 12. Mencuci
bersih butiran yang tertahan di atasnya, kemudian mengeringkannya
dalam oven dengan suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap.
Spesifikasi
Percobaan
Minimum Maksimum
No. Sampel
Gradasi Saringan
I II
A B C D
Lolos Tertahan Berat Sebelum Berat Sesudah Berat Sebelum Berat Sesudah
(gr) (gr) (gr) (gr)
3/4" 1/2" 2500 2500
1/2" 3/8" 2500 3911,70 2500 4219,20
Jumlah Berat (gram) 5000 5000
Berat tertahan Saringan
3911,70 4219,20
No. 12 (gram)
I - 25
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
K eausan I + K eausan II
C. Prosentase keausan rata-rata = 2
21 ,78%+15 , 62%
= 2
= 18,69 %
1.3.8 Kesimpulan
Dari hasil dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium
Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, diperoleh hasil keausan rata-rata sebesar 18,69 %.
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan keausan agregat kasar
telah memenuhi spesifikasi (lihat pada Tabel 1.8), prosentase keausan yang
disyaratkan maksimal 40 %.
I - 26
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 27
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 28
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 29
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 30
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Rumus perhitungan :
a. Komulatif tertahan = Komulatif tertahan + Berat tertahan
Jumlah komulatif tertahan
x 100 %
b.Persen total tertahan = Total agregat
c. Persen lolos = 100 % - Persen total tertahan
I - 31
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Pe
rsi Menyiapkan peralatan : Menyiapkan bahan :
ap - Timbangan dan neraca - Agregat Kasar (chipping)
an - Satu set saringan Diperoleh dari alat pemisah
- Oven contoh atau cara perempat
- Alat pemisah contoh sebanyak 1500 kg yang lolos
- Mesin penguncang saringan
(shieve shaker) saringan 1/2”.
- Talam – talam
- Kuas, sikat kuningan, sendok dan
lain-lain
Pr
os Mengeringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5)° C, sampai berat tetap.
es
pe
ng
uji
an Menimbang kosong masing-masing. Saringan. Menyaring benda uji lewat susunan
saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Mengguncang
saringan dengan mesin pengguncang selama 15 menit. Mendiamkan selama 5 menit, lalu
menimbang kembali saringan beserta agregat yang tertahan.
Selesai
I - 32
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
B. Uraian Prosedur
a. Mengeringkan benda uji dalam oven dengan suhu
(110 ± 5)° C, sampai berat tetap.
b. Menimbang kosong masing-masing saringan.
c. Menyaring benda uji lewat susunan saringan
dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan
paling atas.
d. Mengguncang saringan dengan mesin
pengguncang (shieve shaker) selama 15 menit.
e. Mendiamkan selama 5 menit agar debu yang ada
di dalam saringan yang lebih halus dapat
mengendap.
f. Menimbang kembali masing-masing saringan
beserta agregat yang tertahan.
g. Menghitung prosentase tertahan dan lolos agregat
kasar.
I - 33
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
378,60 gram
x 100 %
= 1500,00 gram
I - 34
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
= 25,24 %
Prosentase lolos = 100,00 % – D
= 100,00 % – 25,24 %
= 74,76%
Ket :
A = Nomor saringan D = Prosentase total tertahan
B = Berat tertahan E = Persen Lolos
C = Komulatif tertahan
1.4.8. Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium
Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, maka diperoleh hasil prosentase lolos :
Saringan 1/2” = 100,00 %
Saringan 3/8” = 74,76 %
Saringan No.4 = 17,54 %
Saringan No.8 = 11,45 %
Saringan No.30 = 7,06 %
Saringan No.50 = 5,31 %
Saringan No.100 = 4,23 %
Saringan No.200 = 1,43 %
I - 35
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 36
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 37
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 38
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik mengikat aspal dari
pada agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan yang kasar akan
I - 39
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
memberikan ikatan dengan aspal lebih baik dari pada agregat dengan
permukaan licin.
Disamping hal tersebut di atas, daya lekat aspal dipengaruhi juga
oleh sifat agregat terhadap air. Grani dan batuan yang mengandung silica
merupakan agregat bersifat hydrophilic yaitu agregat yang senang terhadap
air. Agregat tersebut tidak baik digunakan untuk lapisan perkerasan
beraspal, karena mudah terjadi stripping yaitu lepasnya lapis aspal dari
agregat akibat pengaruh air.
Sebaliknya agregat seperti dioritandesit disebut agregat
hydrophobic, adalah agregat yang tidak mudah terikat dengan air sehingga
ikatan antara aspal dan agregat cukup baik dan stripping yang terjadi kecil
sekali.
Pemeriksaan agregat untuk daya lekatnya terhadap aspal dilakukan
dengan percobaan stripping mengikuti PB 0205-76 atau AASHTO T182-82.
Kelekatan agregat terhadap aspal sangat berpengaruh terhadap
kekuatan dari campuran material (mix design) dalam pembuatan jalan dan
sebagainya.
I - 40
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Persiapan
Menyiapkan Menyiapkan
alat : bahan :
Wadah kapasitas
Menyaring
500 ml.agregat yang lolos saringan 9,5 mm (3/8
Timbangan ketelitian 0,1 gram.
Tabung gelas kimia.
Saringan 6,3 mm (1/4”) dan 9,5 mm (3/8”).
Termometer.
Air suling dengan pH 6,0 – 7,0.
Spatula.
Proses pengujian
Mengambil 100 gram sampel dan memasukkan ke dalam wadah. Memanaskan wadah yang berisi sampel yang telah diberi a
Memasukkan adukan aspal dan agregat tadi ke dalam oven pada suhu 60º selama 2 jam. Setelah 2 jam, mengeluarkan adu
Memindahkan sampel yang sudah terselaput aspal ke dalam tabung gelas kimia 600 ml. Segera menambahkan air sul
Analisa hasil
Memeriksa luas permukaan sampel yang sudah terselaput aspal dengan memperkiraka
B. Uraian Prosedur
a. Menyaring agregat yang lolos saringan 9,5 mm (3/8”) dan tertahan pada
saringan 6,3 mm (1/4”), sebanyak 100 gram.
b. Mencuci agregat dengan air suling. Kemudian mengeringkan pada suhu
135-149o C hingga beratnya tetap.
c. Memasukkan sampel ke dalam wadah. Memanaskan wadah yang berisi
sampel yang telah diberi aspal sebanyak 50,5 ± 0,2 gr, selama 1 jam
dalam oven. Mengaduk sampel selama ± 2 menit.
d. Memasukkan adukan aspal dan agregat tadi ke dalam oven pada suhu
60ºC selama 2 jam. Setelah 2 jam, mengeluarkan adukan beserta
wadahnya dari oven dan mengaduknya lagi hingga dingin (suhu ruang).
e. Memindahkan sampel yang sudah terselaput aspal ke dalam tabung gelas
kimia 600 ml. Segera menambahkan air suling sebanyak 400 ml dan
membiarkannya pada suhu ruang selama 16 hingga 18 jam.
f. Memeriksa luas permukaan sampel yang sudah terselaput aspal dengan
memperkirakan luas permukaan sampel yang terselimuti telah aspal.
Spesifikasi
Percobaan
Minimum Maksimum
I - 42
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Nomor % Kelekatan
1 > 95
2 > 95
3 > 95
4 > 95
5 > 95
6 > 95
7 > 95
8 > 95
9 > 95
10 > 95
Rata-rata > 95
1.5.8 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal di
Laboratorium Rekayasa Transportasi Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, diperoleh nilai kelekatan rata-rata sebesar > 95 %.
I - 43
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 44
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 45
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 46
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Keterangan :
AIV = Aggregate impact value (%).
A = Berat awal sampel (gram).
B = Berat sampel lolos saringan No.8 (gram).
I - 47
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Mulai
Pe
rsi
ap
an Menyiapkan alat : Menyiapkan bahan :
Menyaring agregat sebanyak 1000 gram, dengan menggunakan saringan 1/2” dan 3/8”.
Memasukkan sampel pada alat penumbuk kemudian mengatur ketinggian palu agar jarak
Pr antara bidang kontak palu dengan permukaan sampel 380 ± 5 mm.
os
es
pe Melepas pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke sampel. Mengangkat palu
ng pada posisi semula dan melepaskan kembali (jatuh bebas). Melakukan tumbukan
uji sebanyak 15 kali dengan tenggang waktu tumbukan tidak lebih dari satu detik.
an
Menyaring sampel dengan saringan No. 8, kemudian menimbang yang lolos dari saringan
No.8.
Menghitung :
A B
na AIV = x100 %
A
lis
a
ha A = Berat awal sampel (gram).
sil B = Berat sampel yang lolos saringan No. 8 (gram).
I - 48
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Selesai
B. Uraian Prosedur
a. Memasukkan sampel dalam cup (cylindrial steel cup) sedemikian rupa
hingga tidak melebihi tinggi cup (50 mm). Memasukkan sampel ke
dalam dengan sedikit menekan lalu memadatkannya dengan tangan.
b. Meletakkan aggregate impact machine pada lantai dasar yang keras.
c. Meletakkan cup berisi sampel pada tempatnya dan memastikan letak cup
sudah baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
d. Mengatur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan
permukaan sampel 380 ± 5mm.
e. Melepaskan pengunci palu dan biarkan palu jatuh bebas ke sampel.
Mengangkat palu pada posisi semula dan melepas kembali (jatuh bebas).
Melakukan tumbukan sebanyak 15 kali dengan selisih waktu
penumbukan tidak lebih dari satu detik.
f. Setelah selesai, kemudian menyaring benda uji dengan saringan No.8 dan
menimbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram.
g. Menghitung nilai AIV dengan rumus :
B
AIV = x 100 %
A
Keterangan :
AIV = Aggregate impact value (%).
A = Berat awal sampel (gram).
B = Berat sampel lolos saringan No.8 (gram).
I - 49
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
Berat (gram)
Item Pengujian
Sampel I Sampel II
B. Pengujian 2
B
x 100 %
b. Nilai AIV = A
40,80
x 100 %
= 500,00
= 8,16 %
I - 50
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
C. Rata - rata
9,16% + 8,16%
c. Nilai AIV rata-rata = 2
= 8,66 %
1.6.7. Kesimpulan
I - 51
LAPORAN LABORATORIUM REKAYASA TRANSPORTASI
I - 52