Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB V

PEMBAHASAN

143
A. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
Pembangunan bidang kesehatan sampai saat ini masih dititik beratkan pada
pemerataan sumber daya/ pelayana kesehatan. Pengembangan sumber daya
manusia merupakan salah satu prioritas (DEPKES RI 2011). Namun dengan
semakin majunya kehidupan sosial ekonomi masyarakat, meningkat pula
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas. Salah satu
faktor yang menunjang dan mempunyai peran penting untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan adalah sumber daya manusia kesehatan yang cukup dalam
jumlah serta kualitas yang sesuai dengan fungsi dan tugas pokok masing-masing.
Analisa selama kegiatan Profesi Ners jika dilihat dari pendekatan bahwa
puskesmas Landasan Ulin termasuk jenis puskesmas perkotaan dengan jumlah
penduduk 24080 jiwa.
Berdasarkan analisis SWOT, Puskesmas Landasan Ulin mempunyai faktor
internal yang mendukung dalam manajemen SDM-nya antara lain: petugas
pemegang program telah mendapatkan pelatihan terkait program puskesmas,
adanya kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan dan pelatihan, adanya
mahasiswa yang berpraktik di puskesmas, adanya pembagian tugas, peran dan
wewenang yang jelas, adanya pembagian pemegang program yang jelas serta
pemegang program bertanggung jawab penuh terhadap programnya. Berdasarkan
ketenagaan daftar susunan pegawai puskesmas Landasan Ulin sebanyak 54 orang
terdiri dari kepala puskesmas, kepala tata usaha, dokter umum, dokter gigi,
perawat, bidan, kesehatan masyarakat dll dengan tingkat pendidikan, S1 10
orang, DIV 5 orang, DIII 27 orang, D1 8 orang dan SMA/SMF/SPK/SMEA 4
orang, dibandingkan dengan jumlah penduduk dan tipe puskesmas jumlah tenaga
kesehatan sesuai dengan rasio perbandingan antara petugas kesehatan dengan
jumlah penduduk. Berdasarkan hasil kuesioner kepuasaan dan kegairahan tenaga
kerja didapatkan bahwa tidak ada petugas yang menyatakan beban kerja berat
dan tidak ada petugas yang menyatakan kewalahan dalam menangani pasien
setiap harinya.

144
Kelemahan sumber daya manusia yang ditemukan yaitu kualifikasi tenaga
kesehatan secara umum berkompetensi tetapi penempatan posisi tidak sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki, hal ini dikarenakan apabila berdasarkan
jumlah SDM berdasarkan Indonesia sehat SDM puskesmas Landasan Ulin masih
kekurangan 4 orang. Dalam penyiapan laporan SDM Puskesmas Landasan Ulin
mengatakan menyita banyak waktu sebesar 50% sehingga pada saat waktu
pelaporan menjadi terlambat.
Dilihat dari faktor eksternal SDM-nya yaitu adanya institusi yang memberikan
kesempatan bagi tenaga kesehatan puskesmas untuk melanjutkan pendidikan,
kerja sama yang baik antara pihak puskesmas dengan institusi pendidikan, dan
adanya program pelatihan dari pemerintah atau swasta bagi tenaga kesehatan
merupakan peluang kesempatan yang dimiliki tenaga kesehatan di puskesmas
untuk meningkatkan kemampuan sesuai kompetensinya. Ancaman yang
ditemukan berupa adanya persaingan antar institusi pelayanan kesehatan dalam
hal pencapaian target, adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat terhadap
kualitas petugas puskesmas, dan tingginya kesadaran hukum pelayanan
kesehatan dari masyarakat.
Hasil analisis SWOT faktor internal dan eksternal tersebut berada pada
kuadran SO (positif, positif)/ agresif sehingga kategori M1 menandakan sebuah
organisasi yang kuat dan berpeluang. Hal ini menunjukkan manajemen yang ada
sudah bagus namun adanya tenaga kesehatan di Puskesmas yang secara umum
berkompeten tetapi penempatan posisi tidak sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki menjadi kelemahan tersendiri dari puskesmas. Pentingnya SDM ini perlu
disadari oleh semua tingkatan manajemen. Pemanfaatan SDM ini sangat
memegang peranan penting dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin.
Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM secara efisien atau
secara optima, artinya pekerja dimanfaatkan sebesar-sebarnya namun dengan
tetap memperhatikan dan mempertimbangkan batas-batas kemungkinan
pemanfaatan yang wajar. Menggunakan prinsip pemanfaatan SDM “prinsip

145
satisfaction” berdasarkan WHO (2003) tentang pelatihan keterampilan
manajerial yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang
menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi sehingga makin bermanfaat
bagi organisasi dan pihak-pihak lain yang dapat disampaikan dalam rapat
bulanan.

B. Sarana Dan Prasarana (M2-Material)


Berdasarkan analisis SWOT, Puskesmas Landasan Ulin mempunyai faktor
internal yang merupakan kekuatan dari material yaitu terdapat ruangan pelayanan
kesehatan yang kondusif; terdapat Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Posyandu Balita, dan Posyandu Lansia, tersedianya alat medis sesuai dengan
standar dan kondisi baik; perawatan alat berupa kalibrasi alat ukur, dan terdapat
aula sebagai tempat rapat. Selain itu, terdapat sarana transportasi puskesmas
yaitu mobil ambulan dan sepeda motor. Sedangkan kelemahan dari M2 yaitu
masih kurangnya ruangan yang dibutuhkan seperti ruang konseling caten dan
promosi kesehatan sebagai tempat konseling calon penganten dan promosi
kesehatan, kurang optimalnya penggunaan alat ukur, kesalahan penggunaan bed
pasien dan posyandu kesehatan keluarga yang tidak berfungsi. Ketidak sediaan
runagan promosi kesehatan dan konseling caten memengaruhi kinerja tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan akan memengaruhi
tingkat kepuasan masyarakat. Hal ini didukung penelitian Swasto (2011)
mengatakan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible (fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai) reability, responsiveness, assurance, empathy, dan
fasilitas secara bersama mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Pajang.
Faktor eksternal yang mendukung yaitu adanya kerjasama puskesmas dengan
pihak luar yang dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
perkembangan teknologi yang lebih canggih, serta kebijakan pemerintah untuk
menambah sarana dan prasarana di puskesmas. Ancaman yang muncul adalah

146
peningkatan harga alat-alat medis, tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap
ketersediaan alat-alat yang memadai, dan terdapat beberapa obat yang kosong
karena persediaan obat yang kosong digudang farmasi.
Hasil analisis SWOT pada faktor internal dan eksternal berada pada kuadran
SO (positif, positif)/ agresif sehingga kategori M2 menandakan sebuah organisasi
yang kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif,
artinya Puskesmas Landasan Ulin dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, untuk memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

C. Metode (M3-Method)
Berdasarkan analisis SWOT, Puskesmas Landasan Ulin mempunyai faktor
internal yang mendukung pada salah satu bagian manajemen ini yaitu adanya
pelaksanaan program secara terpadu (lintas program) dalam menjalankan UKW
maupun UKP, terselenggaranya seluruh program upaya wajib, terselenggaranya
program upaya pengembangan, terselenggaranya program penunjang,
terselenggaranya pelayanan administrasi dan tata usaha, adanya alur pelayanan
yang jelas untuk pasien, dan adanya data 10 penyakit terbanyak yang diderita
oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas serta diadakannya lokakarya mini/
rapat setiap bulannya. Sedangkan kelemahan yang ditemukan yaitu realisasi
beberapa program belum mencapai target, tidak optimalnya pendokumentasian
beberapa program.
Faktor eksternal yang mendukung yaitu besarnya peluang kerjasama lintas
sektoral dalam pencapaian pelaksanaan, adanya dukungan dari masyarakat terkait
pelaksanaan program, serta adanya mahasiswa S1 yang praktek manajemen.
Sedangkan yang menjadi ancaman adalah berupa tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang prima, kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
bersifat promotif dan preventif, masyarakat masih berorientasi terhadap upaya
kuratif, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam kontrol kesehatan terutama
penyakit menular.

147
Hasil analisis SWOT atas kedua faktor tersebut berada pada kuadran SO
(positif, positif)/ agresif, rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif,
artinya Puskesmas Landasan Ulin dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, untuk memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Namun untuk
meningkatkan pencapaian program-program berdasarkan target organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Dengan
demikian, pada dasarnya Puskesmas Landasan Ulin sudah menjalankan
manajemen yang baik, sehingga apa yang sudah dicapai harus dipertahankan.
Namun, masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membenahi dan
menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Strategi yang dapat digunakan yaitu
dengan mengoptimalkan monitoring dan evaluasi kerja sama lintas program di
puskesmas, seperti lokakarya mini yang sudah dijalankan sebulan sekali. Hal ini
dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dari kegiatan yang belum dan sudah
dilakukan dari setiap program, sehingga ketika ada program yang bermasalah
dapat ditemukan solusi terhadap program tersebut.

D. Keuangan (M4-Money)
Keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana individu,
bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasikan dan menggunakan sumber
daya moneter sejalan dengan waktu dan juga menghitung risiko dalam
menjalankan proyek yang sudah disepakati bersama.
Sumber dana yang didapatkan Puskesmas Landasan Ulin berasal dari APBD
dan APBN dan bantuan lain sesuai perundang-undangan yang berlaku merupakan
faktor internal yang mendukung kegiatan Puskesmas Landasan Ulin. Adanya
pengelolaan keuangan juga memudahkan manajemen keuangan di puskesmas,
dan juga adanya pelaporan keuangan dalam lokakarya mini tiap bulan.
Kesempatan pada faktor eksternal berupa kerja sama lintas sektoral dengan
pihak ketiga yaitu JKN. Selain itu, terdapat dukungan dari pemerintah berupa
peningkatan anggaran kesehatan untuk puskesmas. Faktor yang menjadi ancaman

148
bagi puskesmas yaitu adanya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan
pemeriksaan penunjang dengan tarif terjangkau.
Hasil analisis pada faktor internal dan eksternal berada pada kuadran SO
(positif, positif)/ agresif sehingga kategori M4 menandakan sebuah organisasi
yang kuat dan berpeluang , rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif,
artinya Puskesmas Landasan Ulin dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, untuk memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal namun tetap ada hal-hal
yang perlu diperhatikan untuk menghadapi kelemahan maupun ancaman pada
keuangan puskesmas. Koordinasi antara bendahara dengan pelaksana kegiatan
beserta staf puskesmas perlu terus ditingkatkan dalam hal pelaporan keuangan
untuk meningkatkan kinerja dan menghindari keterlambatan pelaporan keuangan.
Selain itu, diperlukan pengawasan berkala dari kepala puskesmas.
Dalam pengelolaan suatu organisasi, terlebih dahulu manajemen menetapkan
tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi
sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi
melalui proses penyusunan anggaran. Anggaran disusun untuk membantu
manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan. Manajemen yang baik
tidak ingin menghadapi periode yang akan datang dengan ketidakpastian.

E. Pemasaran (M5-Marketing)
Market atau pemasaran merupakan salah satu bagian penting dalam
manajemen. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas Landasan Ulin pada

149
bulan Januari yaitu 66% %. Hal ini menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat
dalam kategori baik. Faktor kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor
untuk mencapai tujuan yang berlandasan kepada konsep pemasaran yaitu
memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan konsumen. Menurut Helmi (2003)
kualitas tingkat pelayanan terhadap kepuasan pasien merupakan suatu proses
yang komplit, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi manajemen
puskesmas secara keseluruhan.
Selain itu, terdapatnya mahasiswa keperawatan S1 yang praktik di Puskesmas
Landasan Ulin menjadikan daya ungkit puskesmas meningkat. Puskesmas
Landasan Ulin juga memiliki Upaya Pengembangan yang dapat menjadi produk
unggulan dan kelemahan yang muncul yaitu kurangnya fasilitas khusus untuk
program promosi kesehatan seperti leptop, LCD dan whitescreen.
Kesempatan dari faktor eksternal yang ada berupa program pemerintah yang
mendukung pelaksanaan program puskesmas. Mahasiswa S1 Keperawatan yang
praktik sebanyak 8 orang di Puskesmas Landasan Ulin serta adanya kerjasama
yang baik antara tenaga kesehatan dan mahasiswa seperti pelaksanaan kegiatan
lintas program. Ancaman yang muncul yaitu tuntutan pemenuhan target program
wajib puskesmas dan adanya tuntutan dari masyarakat terhadap peningkatan
mutu pelayanan puskesmas.
Hasil analisis pada faktor internal dan eksternal berada pada kuadran SO
(positif, positif)/ agresif sehingga kategori M5 menandakan sebuah organisasi
yang kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif,
artinya Puskesmas Landasan Ulin dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, untuk memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Hal ini menunjukkan
manajemen yang ada sudah bagus tetapi masih ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, seperti strategi perencanaan yang dapat digunakan yaitu dengan
meningkatkan kerja sama lintas program, lintas sektor dan kader kesehatan untuk
mencapai target yang belum tercapai. Kepuasan masyarakat dapat dipenuhi
dengan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas melalui peningkatan kualitas

150
SDM dengan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan maupun
pelatihan, serta pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai untuk
menunjang pelaksanaan pelayanan di puskesmas.
Kepuasan konsumen merupakan faktor utama dalam penilaian kualitas
pelayanan. Semakin tinggi kualitas layanan yang dirasakan maka akan semakin
tinggi pula tingkat kepuasan konsumen dan selanjutnya semakin berdampak
positif terhadap minat seseorang untuk menyikapi pelayanan tersebut
(Kartikasari 2009).

F. Kesimpulan Diagram Layang


Berdasarkan Analisis SWOT pada diagram Layang terdapat pada kuadran I,
yang artinya positif-positif dimana posisi ini menandakan sebuah organisasi yang
kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif,
artinya organisasi dan kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan
untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal (Nursalam,2013).
Sumber daya manusia atau M1 di puskesmas Landasan Ulin terdapat di
kuadran SO positif-positif, hal ini menunjukkan manajemen yang ada sudah
bagus namun adanya tenaga kesehatan di Puskesmas yang secara umum
berkompeten tetapi penempatan posisi tidak sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki menjadi kelemahan tersendiri dari puskesmas. Saran untuk puskesmas
ada baiknya SDM dapat diposisikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
sehingga sehingga dalam pelaporan dapat tepat waktu.
Sarana dan prasarana di Puskesmas Landasan Ulin terdapat di kuadran SO
positif-positif dimana puskesmas telah memiliki sarana dan prasaran yang baik
dan kondusif, namun masih memiliki kekurangan ruangan untuk promosi
kesehatan dan konsultasi caten, sehingga saran yang dapat diberikan adalah bagi
pemegang program dapat memanfaatkan rungan yang tersedia seperti aula
dikarenakan untuk membuat ruangan baru memerlukan lahan yang luas,
sedangkan luas tanak puskesmas tidak memungkinkan untuk membuat bangunan
baru.

151
Dalam metode manajemen Puskesmas berdasarakan diagram layang terdapat
di kaudran I, agresif dimana puskesmas dalam kondisi yang baik. Strategi yang
dapat digunakan yaitu dengan mengoptimalkan monitoring dan evaluasi kerja
sama lintas program di puskesmas, seperti lokakarya mini yang sudah dijalankan
sebulan sekali. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dari kegiatan
yang belum dan sudah dilakukan dari setiap program, sehingga ketika ada
program yang bermasalah dapat ditemukan solusi terhadap program tersebut.
Keuangan M4 di Puskesmas landasan ulin dalam kondisi prima dan mantap
sehingga dapat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, untuk
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Namun,
untuk meningkatkan pencapaian perlu adanya koordinasi anatra bendahara
dengan pelaksanaan kegiatan beserta staf puskesmas agar kinerja dapat
meningkat.
Sedangkan marketing juga terdapat pada kuadran I dimana puskesmas dalam
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungknkan untuk terus melakukan
ekspansi, untuk memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal dengan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas melalui peningkatan
kualitas SDM dengan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan
maupun pelatihan, serta pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai untuk
menunjang pelaksanaan pelayanan di puskesmas.

152

Vous aimerez peut-être aussi