Vous êtes sur la page 1sur 6

A.

BERAT BAYI LAHIR RENDAH


1. Pengertian BBLR
BBLR (berat bayi lahir rendah) adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Berkaitan dengan tahapan hidupnya, BBLR dibedakan menjadi :
a. BBLR, berat lahir 1500-2500 gram
b. BBL sangat rendah, berat lahir <1500 gram
c. BBL ekstrem rendah, berat <1000 gram
2. Etiologi
Bayi dengan berat lahir rendah dapat terjadi karena gangguan
pertumbuhan saat kehamilan. Gangguan ini berasal dari berbagai
faktor antara lain:
a. Faktor ibu
1) Penyakit DM, nefritis akut,hipertensi,TBC,jantung
2) Pendarahan antepartum placenta [revia
3) Trauma fisik dan psikologis
4) Gizi jelek
5) Anemia
6) Obat-obatan, rokok, alcohol
b. Faktor Janin
1) Hidramnion
2) Kehamilan ganda
3) Kehamilan kromosom
c. Faktor Lingkungan
1) Tempat tinggal yang tidak menunjang kesehatan; mudah
terjadi infeksi
2) Radiasi
3) Zat – zat racun
3. Patofisiologi
Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang
pada ibu –ibu hamil yang kemudian secara otomatis juga
menyebabkan kurangnya asupan gizi untuk janin sehingga
menyebabkan berat badan lahir rendah.
Apabila dilihat dari faktor kehamilan, salah satu etiologinya yaitu
hamil ganda yang mana pada dasarnya janin yang berkembang dan
tumbuh lebih dari satu, maka nutrisi atau gizi yang mereka peroleh
pun dalam rahim tidak sama dengan janin tunggal, yang mana pada
hamil ganda gizi dan nutrisi ysng didapat dari ibu harus berbagi,
sehingga kadang salah satu dari janin pada hamil ganda juga
mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin salah satu etiloginya yaitu
infeksi dalam rahim yang mana dapat menggangu dan menghambat
pertumbuhan janin dalam rahim yang bisa mengakibatkan BBLR pada
bayi.

4. Manifestasi Klinis
a. Berat badan < 2500 gram
b. Panjang badan < 45 cm
c. Lingkar Kepala < 33 cm
d. Lingkar dada < 30 cm
e. Umur kehamilan < 37 minggu
f. Kepala relatif besar dari badannya
g. Kulit tipis dan transparan. Rambut lanugo banyak, lemak kulit
kurang
h. Pernafasan tidak teratur dan dapat terjadi apnes
i. Kepala tidak mampu tegak/ refleks tonik leher lemah (manuaba,
1998 : 328 )
5. Macam- macam BBLR
a. Dismatur
Dismatur adalah Berat badan lahir tidakk sesuai dengan
masa kehamilan, seperti bayi lahir setelah 9 bulan dengan berat
badan tidak mencapai 2500 gram.
Tanda- tanda bayi dismatur
1) Sama dengan tanda prematur hanya saja;
2) Umur Gestan > 37 minggu (aterm)
3) Lanugo sudah berkembang
4) Genetalia eksterna sudah sempurna.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismature
1) Syndrom aspirasi mekonium
2) Hipoglikemia
3) Hyperbilirubinemia
4) Hipotermia.
b. Prematur
Prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37
minggu.
Tanda Bayi Prematur
1) BB < 2500 gram LK < 33 cm
2) PB < 45 cm LD < 30 cm
3) Masa gestasi < 37 minggu
4) Kepala > badan
5) Kulit tipis tranparan
6) Lainnya banyak, terutama pada dahi, pelipis, telinga dan
lengan.
7) Lemak subkutan kurang
8) Ubun–ubun dan sutura lebar
9) Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh
labia mayora pada bayi perempuan dari pada bayi laki–laki
testis belum turun.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematur:
1) Syndrom gangguan pernafasan idiopatik
2) Pnemonia apirasi karena reflek menelan dan batuk belum
sempurna
3) Pendarahan spontan dalam ventrikel otak lateral akibat
anomix otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
4) Hyperbilirubinemia karena fungsi hati belum matang
5) Hipotemi.

6. Penatalaksanaan
BBLR sangat membutuhkan perawatan yang intensif karena sangat
rentan terhadap hipotermi, infeksi, dan mempunyai resiko kematian
yang tinggi (Depkes, 2001). Oleh karena itu yang harus diperhatikan
dalam BBLR
a. Mempertahankan suhu tubuh
b. Mencegah infeksi dengan ketat
c. Pengawasan nutrisi
d. Penimbangan ketat
Penanganan di BPS / PUSKESMAS/RS
BBLR yang terdapat di BPS / puskesmas penatalaksanaannya antara
lain:
a. Keringan secepatnya dengan handuk kering dan bersih
b. Kain yang bersih secepatnya diganti dengan yang kering, bersih
agar tetap hangat
c. Langsung dilakukan kontak kulit bayi dengan ibu
d. Berikan penghangatan yaitu sinar lampu 60 watt
e. Berikan 02 bantuan
f. Kepala bayi terutama ubun-ubun besar untuk mengurangi
evaporasi.
g. Tali pusat dirawat,dijepit,dipotong,diikat, lalu dibungkus kasa
steril kering, lalu dijaga tetap bersih.
h. Berikan ASI bila bayi bisa menelan, bila bayi tidak bisa menelan
rujuk.

Penanganan BBLR di Rumah sakit antara lain


a. Sama dengan perawatan di PUSKESMAS
b. Berikan asupan nutrisi (ASI) lewat sonde, pemberian dilakukan
secara bertahap sesuai dengankemampuan bayi menyerap zat-zat
makanan/ASI yang diberikan.
c. Bila mungkin diinfus dengan dextrose 10 %.

B. ASFIKSIA BERAT
1. Pengertian Asfiksia Berat
DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dengan Neonatal. Jakarta : YBP. Sarwono Prawiroharjo.

Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

Depkes RI, 2007. Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta :


Depkes RI

Prof. Dr. Manuaba, Ida Bagus Gde, SpOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
kandungan dan keluarga berencana. Jakarta: EGC

Vous aimerez peut-être aussi