Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4. Manifestasi Klinis
a. Berat badan < 2500 gram
b. Panjang badan < 45 cm
c. Lingkar Kepala < 33 cm
d. Lingkar dada < 30 cm
e. Umur kehamilan < 37 minggu
f. Kepala relatif besar dari badannya
g. Kulit tipis dan transparan. Rambut lanugo banyak, lemak kulit
kurang
h. Pernafasan tidak teratur dan dapat terjadi apnes
i. Kepala tidak mampu tegak/ refleks tonik leher lemah (manuaba,
1998 : 328 )
5. Macam- macam BBLR
a. Dismatur
Dismatur adalah Berat badan lahir tidakk sesuai dengan
masa kehamilan, seperti bayi lahir setelah 9 bulan dengan berat
badan tidak mencapai 2500 gram.
Tanda- tanda bayi dismatur
1) Sama dengan tanda prematur hanya saja;
2) Umur Gestan > 37 minggu (aterm)
3) Lanugo sudah berkembang
4) Genetalia eksterna sudah sempurna.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismature
1) Syndrom aspirasi mekonium
2) Hipoglikemia
3) Hyperbilirubinemia
4) Hipotermia.
b. Prematur
Prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37
minggu.
Tanda Bayi Prematur
1) BB < 2500 gram LK < 33 cm
2) PB < 45 cm LD < 30 cm
3) Masa gestasi < 37 minggu
4) Kepala > badan
5) Kulit tipis tranparan
6) Lainnya banyak, terutama pada dahi, pelipis, telinga dan
lengan.
7) Lemak subkutan kurang
8) Ubun–ubun dan sutura lebar
9) Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh
labia mayora pada bayi perempuan dari pada bayi laki–laki
testis belum turun.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematur:
1) Syndrom gangguan pernafasan idiopatik
2) Pnemonia apirasi karena reflek menelan dan batuk belum
sempurna
3) Pendarahan spontan dalam ventrikel otak lateral akibat
anomix otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
4) Hyperbilirubinemia karena fungsi hati belum matang
5) Hipotemi.
6. Penatalaksanaan
BBLR sangat membutuhkan perawatan yang intensif karena sangat
rentan terhadap hipotermi, infeksi, dan mempunyai resiko kematian
yang tinggi (Depkes, 2001). Oleh karena itu yang harus diperhatikan
dalam BBLR
a. Mempertahankan suhu tubuh
b. Mencegah infeksi dengan ketat
c. Pengawasan nutrisi
d. Penimbangan ketat
Penanganan di BPS / PUSKESMAS/RS
BBLR yang terdapat di BPS / puskesmas penatalaksanaannya antara
lain:
a. Keringan secepatnya dengan handuk kering dan bersih
b. Kain yang bersih secepatnya diganti dengan yang kering, bersih
agar tetap hangat
c. Langsung dilakukan kontak kulit bayi dengan ibu
d. Berikan penghangatan yaitu sinar lampu 60 watt
e. Berikan 02 bantuan
f. Kepala bayi terutama ubun-ubun besar untuk mengurangi
evaporasi.
g. Tali pusat dirawat,dijepit,dipotong,diikat, lalu dibungkus kasa
steril kering, lalu dijaga tetap bersih.
h. Berikan ASI bila bayi bisa menelan, bila bayi tidak bisa menelan
rujuk.
B. ASFIKSIA BERAT
1. Pengertian Asfiksia Berat
DAFTAR PUSTAKA
Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dengan Neonatal. Jakarta : YBP. Sarwono Prawiroharjo.
Prof. Dr. Manuaba, Ida Bagus Gde, SpOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
kandungan dan keluarga berencana. Jakarta: EGC