Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NEFROLITHIASIS
DISUSUN OLEH:
dr. MARLEEN
Topik : Nefrolithiasis
Daftar Pustaka
1. Purnomo B, Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto, 2011
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis nephrolithiasis
2. Etiologi nephrolithiasis
3. Komplikasi nephrolithiasis
4. Tatalaksana pada pasien dengan nephrolithiasis
5. Informasi dan edukasi mengenai penyakit pasien dan perubahan gaya hidup
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Tanggal 03/02/2018
Hb 12,4 g/dL
HT 26 %
Leukosit 11.000/uL
Trombosit 216.000/uL
Eritrosit 2,91
Hitung jenis:
Basofil 0
Eosinophil 0
Neutrophil segmen 92
Limfosit 5
Monosit 3
Na 140 mmol/L
K 3,5 mmol/L
Cl 108 mmol/L
Ureum 48 mg/dl
Creatinin 2,4 mg/dl
GDS 198 mg/dl
Tanggal 05/02/2018
Hb 12,4 g/dL
HT 39 %
Leukosit 10,4/uL
Trombosit 324.000/uL
Eritrosit 4,42
KESAN:
Margin superior dari torakal 12, margin inferior bawah 2 jari
simpisis pubis, batas lateral kiri dan kanan krista iliaka
Skin: sulit dinilai
Soft tissue: sulit dinilai, psoas line tidak jelas
Skeletal: tidak ada fraktur, tidak ada dekompresi tulang
Stone: Terdapat gambaran bayangan radioopak multiple pada
paravertebral kanan setinggi L3-L4 dengan ukuran terbesar (3,29 x
3,52 x 2,33cm)
Kesan : gambaran bayangan radio opak
Usul : usg, bno ivp tidak bisa karena fungi ginjal tidak baik
Kesan: cardiomegaly
EKG
Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan
dengan gangguan aliran urin, gangguan metaboik, infeksi saluran
kemih dehidrasi dan proses idiopatik (tidak atau belum dapat
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Mei 2017 – Mei 2018
dr. Marleen
diketahui penyebab pasti). Secara epidemiologis, terdapat faktor-
faktor yang dapat mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada
seseorang. Faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
faktor intrinsik yaitu yang berasal dari dalam tubuh dan faktor
ekstrinsik, yaitu yang berasal dari luar atau dari lingkungan.
Faktor intrinsik meliputi
1. Herediter atau keturunan
2. Umur. Banyak terjadi pada rentang usia 30-50 tahun
3. Jenis kelamin. Perbandingan laki-laki dan perempuan 3:1
Faktor ekstrinsik meliputi
1. Geografis. Pada beberapa daerah didapati nagka kejadian
batu saluran kemih lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
lain
2. Iklim dan temperatur
3. Asupan air. Kurangnya asupan air dan tingginya kadar
mineral kalsiumpada air yang dikonsumsi dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih
4. Diet. Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempernudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih
5. Pekerjaan. Batu saluran kemih banyak dijumpai pada orang
dengan pekerjaan yang melibatkan banyak duduk atau kurang
mobilitas.
Faktor Resiko
Secara epidemiologis terdapat 2 faktor yang dapat memepengaruhi
terjadinya pembentukan batu, yaitu4:
1. Faktor intrinsik: faktor yang berasal dari tubuh : umur,
jenis kelamin, keturunan
Jenis kelamin : pasien laki-laki : perempuan = 4: 1
disebabkan oleh:
- anatomis saluran kemih pada laki-laki yang
lebih panjang
- secara alamiah didalam air kemih laki-laki
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Mei 2017 – Mei 2018
dr. Marleen
kadar kalsium lebih tinggi dan pada air kemih
perempuan kadar sitrat (inhibitor) lebih tinggi
- laki-laki memiliki testosterone yang
meningkatkan produksi oksalat endogen di
hati
- estrogen pada perempuan yang mampu
mencegah agregasi garam kalsium.
Umur: terbanyak penderita BSK di negara Barat
adalah 20-50 tahun, di Indonesia umur 30-60 tahun.
Penyebab pastinya belum diketahui, kemungkinan
disebabkan perbedaan faktor sosial ekonomi, budaya,
dan diet.9
Herediter: belum diketahui pasti. Penyakit ini diduga
diturunkan oleh orang tuanya.
4) Batu Sistin
Batu Sistin terjadi saat kehamilan, disebabkan gangguan
ginjal, kelainan metabolism sistin yaitu kelainan absorpsi sistin di
mukosa usus.. Merupakan batu yang jarang dijumpai dengan insiden
1-2%. Reabsorbsi asam amino, sistin, arginin, lysin dan ornithine
berkurang, pembentukan batu terjadi saat bayi. Disebabkan faktor
keturunan dan pH urine asam.4 Pembentukan batu dapat terjadi
karena urine sangat jenuh, individu yang memiliki riwayat batu
sebelumnya, individu yang statis karena imobilitas. Batu lainnya :
batu xantin (defisiensi enzim xantin oksidase), triamteren, silikat
2. Hematuria
Urinalisis lengkap untuk konfirmasi diagnosis dengan menilai
hematuria, kristaluria dan pH urin. Pasien dengan riwayat hematuria
atau warna urin menjadi seperti teh.