Vous êtes sur la page 1sur 15

ASKRP ANTENATAL CARE (ANC) TRIMESTER III

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matrikulasi Keperawatan Maternitas

KELOMPOK 6
REZKY ALFIAN MALIQ (P17211186008)
ARDIKA SULISETIYANI (P17211186014)
ALKHALIFA AMIN (P17211186017)
NI PUTU DEVI INDRIYANI (P17211186022)
MARTOYO ICHWAN (P17211186026)
DEWI RETNO WULANDARI (P17211186030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGAM STUDI PROFESI NERS
2018
A. ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN
TRIMESTER III
1. Adaptasi Fisologi
- Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) brat uterus yang awalnya hamil 30 gram
menjadi 1000 gram dengan panjang ± 20 cm dan lebarnya ± 2,5 cm pada kehamilan
28 minggu fundus uteri terletak kurang lebih 3 jari di atas umbilikus dan pada
kehamilan 36 minggu fundus terletak ± 1 jari dibawah prosesus xipoideus.
Pembesaran uterus dikarenakan hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar lunak
dan mengikuti pertumbuhan janin sehingga dengan pembesaran uterus dapat
menekan semua organ dibagian perut. Salah satunya adalah menekan ligamentum
rotundum sehingga ibu akan merasa nyeri pada daerah ini selain itu adanya
pembesaran uterus dari umbosacral meningkat sehingga menyebabkan spasme otot
karena uterus menekan saraf akibat pinggang akan terasa sakit

- Vulva dan Vagina


Karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang meningkat, maka
pembuluh darah akan mengalami peningkatan sehingga vulva menjadi merah
kebiru-biruan porsiopun akan tampak merah kebiruan ( tanda chadwick) karena
adanya peningkatan estrogen dan progesteron menyebabkan produksi lendir
menibgkat sehingga terjadi hiperplasma mukosa vagina akibatnya menjadi
keputihan (flour albus).

- Saluran respirasi
pada kehamilan > 32 minggu wanita hamil yang mengeluh rasa sesak. Hal
ini dikarenakan usus-usu tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma,
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Selain itu kadar CO2 menurun dan
kadar O2 meningkat.

- Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke PAP, hal ini menyebabkan
sering kencing karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali, peningkatan
sirkulasi darah ginjal pada kehamilan peningkatan filtrasi di glomelurus 69-70 %.
- Sistem pencernaan
Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan konstipasi. Selain itu juga karena perubahan pola makan.
Peningkatan kadar progesteron menyebabkan peristaltik usus lambat, penurunan
mobilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari calon
meningkat tekanan pada usus yang membesar karena uterus yang ukurannya
semakin besar terutama pada akhir kehamilan.

- Kenaikan Berat Badan


Terjadi kenaikan BB ± 5,5 kg, penambahan berat badan awla kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 10-12 kg.

- Sistem Integumen
Pada kehamilan TM III terjadi hiperpigmentasi pada areola serta puting,
vagina dan adanya cloasma gravidarum pada muka semakin lebih gelap. Strie dan
linea pada payudara akan semakin terlihat jelas.

- Payudara
Pada kehamilan TzzmM III payudara telah membesar dan menegang.
Fungsi laktasi akan mulai sempurna dimana koloatrum sudah terproduksi secara
sempurna untuk bayi
(Kusmiyati.2009)
a. Pada Maternal
- Usia Kehamilan 28 minggu
TFU ± 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat dan prosesus xipiodeus TFU
26,7 cm diatas simpis
- Usia Kehamilan 32 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU 29,5 – 30 cm
diatas simpisis
- Usia Kehamilan 36 minggu
TFU terletak 3 jari dibawah prosesus xipiodeus sampai setinggi prosesus xipiodeus,
TFU 32 cm diatas simpisis
- Usia Kehamilan 40 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU 37,7 cm diatas
simpisis
b. Pada Janin
- Usia kehamilan 28 minggu
a) Panjang janin 35 cm
b) Berat badan janin 1000 gram
c) Kulit warna merah ditutupi verniks. Bila lahir dapat bernafas, menagis pelan dan
lemah. Bayi imature
- Usia kehamilan 32 minggu
a) Panjang janin 40 cm
b) Berat badan janin 1800 gram
c) Kulit warna merah keriput, bila laihir kelihatan seperti orang tua kecil
- Usia Kehamilan 36 mingg
a) Panjang janin 45 cm
b) Berat badan janin 2500 gram
c) Muka berseri, tidak keriput, bayi prematur
- Usia kehamilan 40 minggu
a) Panjang janin 50 cm
b) Berat badan janin 3000 gram
c) Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa bbanyak, rambut kepala tumbuh
baik. Organ-organ baik, pada perempuan labia mayor sudah berkembang baik,
pada laki-laki tertis sudah berada dalam skrotum.
(Kusmiyati.2009)

2. Adaptasi Psikologis Ibu Hamil Trimester III


- Adaptasi Maternal
Menurut rubin 1967, Alvonso dan Septek 1989 mengatakan bahwa adaptasi
ini merupakan proses sosial. Dan kongnitif kompleks yang bukan didasarkan pada
naluri tetapi dipelajari.
Menurut Lederman 1984, berpendapat bahwa adaptasi ini merupakan
adptasi nulipara menjadi wanita yang mempunyai anak dan nulipara wanita
mempunyai anak menjadi wanita yang memiliki anak.
- Kesiapan Menyambut kelahiran
Menurut Endewistel, Diesting 1981 ketersedian KB mengandung makna
bahwa kehamilan bagi banyak wanita merupakan suatu komintmen tanggung jawab
suatu pasangan
Menurut rubin 1970, ada suatu kebahagian sejati dalam mengatahui bahwa
dirinya secara fungsional mampu untuk hamil. Ada kebahagian tersendiri saat
mengetahui bahwa orang lain turut gembira terhadap harapan untuk
mendapatkan/diberi seorang anak
- Respon Emosional
Menurut landerman 1994, pada beberapa keadaan wanita yang biasanya
mengeluh ketidaknyaman fisik dapat mencari bantuan untuk mengatasi konflik,
peran ibu dan tanggungjawabnya
- Respon Terhadap Perubahan Bentuk Tubuh
Menurut jersner 1970, wanita semasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan
terliha lebih gemuk, perasaan ini semakin kuat seiting kemajuan kehamilan.
- Ambivalensi Salama Masa Hamil
Respon normal yang dialami individu mempersiapkan diri untuk suatu
peran ibu, peralatan ambivalensi berat yang menetap sampai TM III dapat
mendindikasi bahwa konflin peran sebagai ibu belum diatasi
- Menyiapkan Peran Ibu
Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak dan
menanti untuk menjadi seorang ibu

B. MASALAH UMUM PADA IBU HAMIL


1. Nocturia
Penyebab:
- Tekanan uterus pada kandung kemih
- Air dan sodium tertahan didalam tungkai bawah selama siang hari karena statis
vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat
peningkatan dalam jumlah output air seni
Penanganan:
- Kosongan saat terasa ada dorongan untuk ibu kencing
- Perbanyak minum pada siang hari
- Batasi minum bahan diuretis alamiah, kopi, teh, cola dengan cafeine

2. Sakit punggung atas / bawah


Penyebab:
- Kurvatul dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus mebesar
- Spasme otot karena telkanan terhadap akar saraf
- Penembahan ukuran payudara
- Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi sendi besar
menjadi lembek
- Keletihan
Penanganan:
- Anjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat
- Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
- Gunakan BH yang menompang, dan dengan ukuran yang tepat
- Berjongkok dan bukan membungkuk, untuk mengangkat setiap benda agar supaya
kaki (paha) dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tegangan
- Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lainnya pada waktu
membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk seseimbangan

3. Nafas sesak / hiperventilasi


Penyebab:
- Peningkatan kadar hormon progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat
pernafasan untuk menurunkan kadar co2 serta meningkatka kadar o2
- Uterus membesar dan menekan pada diafragma
Penanganan:
- Menganjurkan untuk meninggikan bantal saat sesak
- Secara priodic berdiri dan merntangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas
panjang
- Mendorong postur tubuh yang baik untuk melakukan pernafasan intercostals
4. Hemoroid / Wasir
Penyebab:
- Konstipasi
- Tekananan yang meningkat dari uterus grafid terhadap vena hemoroidal
- Kurangnya klep dalam pembuluh pembuluh ini yang berakibat pada perubahan
secara langsung pada aliran darah
Penanganan:
- Makan makanan berserat
- Menganjurkan untuk defikasi yang teratur
- Gunakan kompes es, kompres hangat
- Dengan perlaha masukan kembali rektum jika perlu.

5. Konstipasi
Penyebab
- Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat
- Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi dari otot-otot halus
- Penyerapan air dari colon meningkat
- Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
- Suplemen zat besi
- Diet
- Kurang senam
Penagganan
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan berserat
- Senam
- BAB segera setealh ada dorongan
- Membiasakan BAB secara teratur (Kusmiyati, 2009)

C. PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL

1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Bertujuan untuk apakah penderita datang,untuk pemeriksaan kehamilan ataukah
ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
3) Riwayat Keluhan Utama
4) Riwayat Menstruasi
- Menarche
- Haid Teratur atau tidak dan siklus
- Lamanya haid
- Banyaknya darah
- Sifatanya darah: cair atau berbeku-beku,warnanya dan baunya
- Haid nyeri atau tidak
- Haid yang terakhir
5) Riwayat Obstetri
- Riwayat Kehamilan Sekarang
- Riwayat Kehamilan Yang Lalu
- Riwayat Ginekologi
- Pola Kebiasaan Buruk Yang Mungkin Dilakukan: merokok, alkohol, obat
Terlarang
6) Latar Belakang Sosial-Budaya
7) Riwayat Psikososial
8) Pola Kebiasaan Fungsional Sehari-hari
- Nutrisi
- Eliminasi
- Istirahat
- Aktivitas
- Personal hygiene
- Seksual
9) Pengetahuan dan Kemampuan Ibu

b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Berat badan dan tinggi badan
- Dalam menimbang seseorang bukan berat badannya saja yang
penting tapi lebih penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu
memeriksakan diri.
- Berat badan dalam trimester III tak boleh lebih dari 1 kg,seminggu
atau 3 kg sebulan.
- Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas disebabkan
oleh penimbunan (retensi) air dan disebut praoedema.
- Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm,berat
badan 75 kg.
- Untuk seorang ibu yang berat badannya normal sebelum hamil,
penambahan berat yang dianjurkan adalah 11,4-15,9 kg.
- Pola pertambahan berat badan
 Trimester pertama : 1,6 – 2,3 kg
 Trimester ke dua dan ke tiga : sekitar 0,5 kg/minggu
 Peningkatan kalori : hanya 300 kkal per hari

c) Pengukuran TTV

- Tekanan darah
 Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistol atau 90
diastolik. Juga perubahan 30 sistol dan 15 diastol di atas tensi
sebelum hamil menandakan toxaemia gravidarum.
 Normal : 140/90 mmHg.
- Suhu normal : 36 – 37,5 0C
- Pernapasan Normal : 12 -20 x/menit
- Nadi
 Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama masa
hamil,tetapi jarang melebihi 100 denyut per hari (dpm). Curigai
hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa
adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang menyertai. Apabila
denyut nadi lebih dari 100 dpm,instruksikan melakukan T3 dan
T4 bebas. Hipertiroidisme tidak terjadi jika tidak terdapat
takikardia. Nadi normal : 60-100 x/menit.
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi : Pigmentasi di linea alba,nampakkah gerakan janin atau
kontraksi uterus,adakah striae gravidarum.
b) Palpasi : Pemeriksaan Leopold. PEMERIKSAAN EDEMA……
c) Head to toe
1. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut klien cukup bersih, warna hitam, rambut
menyebar merata. Tidak ada nyeri tekan dan benjolan di daerah kepala.
2. Mata
Mata berfungsi secara normal (dapat melihat dengan jelas).
Konjungtiva anemis, mata simetris, sklera tak ikterik, pupil isokor.
3. Telinga
Kedua telinga klien masih baik. Keadaan telinga klien bersih dan tidak
ada kotoran.
4. Hidung
Hidung masih berfungsi secara normal atau masih dapat membau
berbagai bau-bauan. Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung.
Hidung klien terlihat bersih.
5. Mulut
Klien berbicara dengan jelas, tidak luka atau sariawan, mulut dan gigi
klien terlihat bersih, dan tidak berbau.
6. Leher
Leher tegak, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit sama
dengan warna sekitar. Tidak ada nyeri tekan.
7. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, ekspansi dada simetris.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa pada dada klien.
Perkusi : Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru
dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Detak jantung cepat dan kuat. Bunyi
jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi jantung tambahan).
8. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada asites, tidak ada luka, warna sawo matang
dan tidak ada rambut.
Auskultasi: Suara peristaltik usus terdengar pada semua kuadran,
suara peristaltik usus 18 x/ menit.
Perkusi : Suara redup pada kuadran kiri atas dan kiri bawah, suara
timpani pada kuadran kanan atas dan kanan bawah.
Palpasi : Lingkar Perut : 94 cm
Leopold 1 : TFU: 25 cm
Leopold 2 : Punggung janin berada di perut kanan Ibu.
Leopold 3 : Posisi terbawah janin adalah kepala.
Leopold 4 : Kepala janin sudah masuk pintu atas
panggul
9. Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada luka.
LILA : 31,5 cm
Bawah : Simetris, tidak ada edema, tugor kulit sedang, tidak ada luka,
capilari refill 2 detik.
3) Pemeriksaan penunjang
a) Air kencing (Protein unrin dan glukosa urine)
Terutama diperiksa glukosa,protein urin dan sedimen. Pada akhir
kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya
laktase dalam air kencing. Protein positif dalam air kencing pada nefritis,
toxaemia gravidarum dan radang dari saluran kencing.
b) Darah
- Dari darah perlu ditentukan Hb, 3 bulan sekali karena pada orang
hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.
- Hb Normal wanita hamil 11 g %
- Klasifikasi anemia :
 Anemia ringan : 9 – 10 g %
 Anemia sedang : 7 – 8 g %
 Anemia berat : < 7 g %
- Ibu hamil memiliki Hb 10,5 gr% dikatakan fisiologis, dikarenakan ibu
hamil mangalami Hemodilusi(pengenceran). Akibatnya, plasma
dalam darah meningkat dan kadar Hb munurun, puncak hemodilusi
pada TM II.
- Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan
darah. Juga pemeriksaan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan
supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok jika
penderita memerlukannya. Kalu ibu golongan O maka mungkin
timbul ABO antagonisme.

D. DIAGNOSA PADA IBU HAMIL


1. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus).
2. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan.
E. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Konstipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan penkes 1. Motivasi klien untuk 1. Membantu dalam memperbaiki
mekanik kehamilan (pembesaran selama 30 menit minum 2500-3000cc konsistensi feses
uterus) ditandai dengan : pengetahuan klien per hari 2. Meningkatkan konsistensi feses,
DO : bertambah dengan 2. Motivasi klien untuk meningkatkan pengeluaran
- Klien hamil 35 minggu kriteria : makan yang feses
(trimester III). - Klien dapat memahami mengandung serat
DS : mekanisme terjadinya yang tinggi 3. Meningkatkan pembentukan
- Klien mengatakan BAB 4 hari konstipasi 3. Kolaborasi pemberian atau pasase pelunak feses
sekali, dengan konsistensi - Klien dapat obat pelunak feses 4. Pemahaman klien terhadap
keras berbentuk berwarna menyebutkan kembali 4. Jelaskan penyebab mekanisme terjadinya konstipasi
kecoklatan. tentang cara mengatasi terjadinya konstipasi akan memudahkan dalam
- Klien mengatakan sebelum konstipasi IS pemberian intervensi.
hamil BAB sehari sekali dengan - Klien mengatakan IS
konsistensi lunak. bersedia melakukan
- Klien mengatakan lebih banyak cara untuk mengatasi
makan camilan, jarang makan konstipasi.
sayur.
- Klien mengatakan mengurangi
aktivitas yang terlalu berat
seperti mengepel dan mencuci
yang terlalu banyak dan lebih
sering duduk karena klien
mudah lelah.
2. DO : - Setelah diberikan 1. Kaji persepsi tentang 1. Memberikan pemahaman
DS : pendidikan kesehatan hubungan seksual kepada klien sehingga dapat
 Selama hamil klien mengatakan selama 15 menit mencegah adanya kegawatan
jarang melakukan hubungan pengetahuan klien 2. Berikan informasi obstetric
suami istri karena klien takut tentang pola seksualitas tentang metode- 2. Klien dapat memenuhi keinginan
berpengaruh pada saat hamil. selama kehamlan metode alternative hubungan kedekatan.
 Klien mengatakan ada sesuatu bertambah dengan untuk berhubungan
yang kurang dengan pola kriteria : seksual
seksualitasnya dan  Klien mampu 3. Berikan informasi 3. Mengidentifikasi adanya
klien ingin mengetahui metode mengungkapkan mengenai kondisi tidak kesalahan persepsi.
alternative dalam berhubungan metode-metode diijinkannya melakukan
selama kehamilan. alternative hubungan seksual
berhubungan selama
kehamilan.
 Klien mengatakan
tidak takut dalam
melakukan hubungan
seksualitas selama
kehamilan.
|

Vous aimerez peut-être aussi