Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ini terdapat tiga masalah kesehatan yaitu dropout imunisasi pada bayi,
B. RUMUSAN MASALAH
yaitu:
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
Imunisasi.
pencegahan DM
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau
lebih dengan adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah dan hidup dalam
satu rumah tangga serta di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga yang
pedesaan.
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
c. Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, misalnya anak yang lahir
prematur/BBLR.
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dan
sedarah istri.
sedarah suami.
3. Bentuk Keluarga
1) Keluarga Inti
Karier ganda, suami, istri, dan anak hidup dalam rumah tangga yang
sama.
2) Pasangan Inti
Suami dan Istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak yang tinggal
bersama mereka.
a) Karier tunggal.
b) Keduanya berkarier.
a) Bekerja/berkarier.
b) Tidak bekerja.
Mungkin menjadi ciri dari bentuk keluarga tertentu (1, 2, atau nomor
kuliah, bekerja ).
7) Jaringan keluarga besar, dua keluarga inti atau lebih dari kerabat
jasa.
anak.
5) Keluarga komuni, rumah tangga yang terdiri dari lebih dari satu
berikut :
a. Keluarga inti (Nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
sanak saudara.
wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali, dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Peran keluarga
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.
a. Peranan ayah: ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperanan
b. Peranan ibu: sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
formal dan peran informal. Peran formal bersifat eksplisif yang berkaitan
merata kepada para anggota keluarga. Peran formal yang standar terdapat
dalam keluarga adalah pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki
a. Pendorong
Pendorong memuji, setuju dengan, dan menerima kontribusi dari orang lain.
b. Pengharmonis
c. Inisiator-Kontributor
dan Lehr (1975), dalam Friedman (1998) menyatakan tipe peran ini sebagai
d. Pendamai
Pendamai (compromiser) merupakan salah satu bagian dari konflik dan
e. Penghalang
alasan. Kantor dan Lehr (1975), dalam Friedman (1998) memberikan label
f. Dominator
tampil sempurna.
g. Penyalah
Peran ini sebagai penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang yang
semuanya.
h. Pengikut
dari orang lain kurang lebih secara pasif, tampil sebagai pendengar dalam
i. Pencari pengakuan
Pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja untuk menarik perhatian
anggota keluarga.
k. Keras hati
aktif tentang semua hal yang “benar”, tidak bedanya dengan komputer. Satir
reasonable.
l. Sahabat
ketegangan dan rasa bermusuhan, baik secara jelas maupun tidak. Kambing
n. Penghibur
o. Perawat Keluarga
Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan
p. Pioner keluarga
q. Distraktor
r. Koordinator keluarga
memerangi kepedihan.
s. Penghubung keluarga
t. Saksi
Peran dari saksi sama dengan “pengikut” kecuali dalam beberapa hal, saksi
5. Fungsi keluarga
b. Fungsi Sosialisasi
anggota keluarga.
d. Fungsi Reproduksi
Menurut Leslie dan Horman (1989), dalam Friedman (1998) menyatakan
e. Fungsi Ekonomi
keputusan.
lingkungan.
c. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu yang
ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat.
yaitu:
baru menikah)
Tahap III Keluarga dengan anak kecil (masa bayi hingga usia
sekolah)
(1998) yang diadaptasi dari Duvall (1977), Duval dan Miller (1985)
tahap pernikahan)
sampai 30 bulan)
Tahap III Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur
hingga 13 tahun)
hingga 20 tahun)
rumah)
Tahap VIII Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk
model siklus kehidupan 8 tahap dari Duvall dan Miller untuk memberikan
yaitu:
finansial.
dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
tiga tugas perkembangan yang penting dalam masa ini. (Friedman, 1998
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30
McGoldrick, 1988)
dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap
ini adalah:
privasi, keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas) (Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter dan
McGoldrick, 1988).
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa
dalam tahap ini. (Friedman, 1998 yang mengutip dari Carter dan
McGoldrick, 1988)
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
secara terbuka antara orang tua dan anak-anak. (Friedman, 1998 yang
Permulaan dari tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong”, ketika
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari istri maupun suami.
Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini memiliki
Dalam Friedman (1998), yang mengutip dari Duvall dan Miller (1985)
salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain
McGoldrick, 1988).
telah beranjak dari suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada teknik ke
bagian dari konteks pasien, para ahli dan teori lainnya telah menguraikan
dan mendefinisikan ulang teori keperawatan yang utama mereka cenderung
termasuk keluarga. Dua bab dari naskah yang terakhir ini menerapkan
model dari Neuman untuk sistem. Keluarga dan terapi keluarga . Dalam
bab ini keluarga diuraikan sebagai target yang tepat baik untuk
sebagai faktor syarat dasar bagi anggota keluarga (klien), atau sebagai
merawat individu yang tidak mandiri) dan dalam melaksanakan tugas ini
Orem pada keluarga sebagai unit adalah syarat-syarat perawatan diri bagi
keluarga.
dalam buku King tahun 1981, keluarga sudah dibahas secara luas, King
dari sistem keluarga “ (Roy, 1983, hal 275 dikutip oleh Friedman, 1998)
keluarga.
e. Model Proses Kehidupan dari Roger
Dalam teori Roger fokus dari keperawatan adalah pada proses kehidupan
1998)
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
sebagai saran/penyalur.
1. Keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat
keluarga dan akan mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan
keseluruhan.(Effendy, 1995)
kelompoknya.
diantaranya adalah:
1) Pola komunikasi.
2) Pengambilan keputusan.
4) Kebudayaan.
5) Gaya hidup.
pedesaan.
1995).
keluarga.
load) adalah jumlah dan macam kasus dalam keluarga yang dibina oleh
seorang perawat dalam jangka waktu tertentu. Jumlah dan macam kasus
dalam keluarga dapat berubah setiap saat, apakah itu kasus keluarga baru
meliputi:
sendiri.
penyakit keturunan.
3) Menderita hipertensi.
1) Lahir prematur/BBLR.
anaknya.
meninggalkan keluarga.
Keluarga
pula.(Effendy, 1995)
a. Tujuan umum:
keluarganya.
b. Tujuan khusus:
hidupnya.
10. Tugas-Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
terlalu muda.
mencapai tujuan tersebut. Hal itu sangat tergantung kepada perawat yang
tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekerja secara tim dan bekerja
sama dengan profesi lain untuk dapat mencapai tujuan asuhan perawatan
dengan dokter, penilik kesehatan, ahli gizi, pekerja sosial dan sebagainya
(Effendy, 1995)
Keluarga
sehat.
f. Penyuluh dan konsultan, perawat dan berperan dalam memberikan
keluarga.
2) Kondisi alam.
1995).
14. Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga
adalah:
keseluruhan.
dasar/perawatan di rumah.
a. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga dengan cara:
keluarga.
kesehatan keluarga.
kesehatan keluarga;
a. Ancaman kesehatan.
a. Sifat masalah.
dilakukan.
a. Pengertian
diharapkan bila orang tersebut terpapar dengan kuman atau agen penyakit
akan membrikan reaksi sehingga orang tersebut tidak menjadi sakit atau
sampai meninggal.
pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen
yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih kuat dari
anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat
b. Tujuan Imunisasi
agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
c. Manfaat Imunisasi
1) Untuk Anak
2) Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
3) Untuk Negara
d. Jenis-jenis Imunisasi
1) Imunisasi aktif
2) Imunisasi pasif
(kekebalan yang didapat bayi dari ibu melalui placenta) atau binatang
milier (Ranuh,2008).
penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer
BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC
selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC
BCG adalah satu kali dan pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11
bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3
efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan
(paling sering terjadi), kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati,
diberikan satu kali saja. Bila pemberian imunisasi ini “berhasil,” maka
(Theophilus, 2000).
matahari.
a) Jumlah Pemberian:
Cukup 1 kali saja, tak perlu diulang (booster). Sebab, vaksin BCG
memerlukan pengulangan.
b) Usia Pemberian:
c) Lokasi Penyuntikan:
Lengan kanan atas, sesuai anjuran WHO. Meski ada juga petugas
d) Efek Samping:
4-6 minggu. Tidak menimbulkan nyeri dan tak diiringi panas. Bisul
saja dalam kadar rendah. Imunisasi pun tak perlu diulang, karena di
daerah endemis TB, infeksi alamiah akan selalu ada. Dengan kata
f) Indikasi Kontra:
dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis
serius atau fatal. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau
bersin. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara
yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan
Vaksin ini diberikan 5 kali pada usia 2,4,6,18, bulan dan 5 tahun.
samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan
Terdiri dari :
dan mertiolat.
diberikan imunisasi TT
b) Efek Samping
saraf yang betul-betul berat atau habis dirawat karena infeksi otak,
panas.
a) Difteri
dan tampak adanya selaput putih kotor pada tonsil (amandel) yang
dengan cepat meluas dan menutupi jalan napas. Selain itu racun
batuk, bersin, dan bicara. Jika sudah masuk ke hidung atau mulut,
maka bakteri akan diisolasi di selaput lendir saluran nafas atas.
Masa inkubasi penyakit ini tergolong cepat yaitu antara 1-6 hari.
merusak jantung, sistem syaraf dan ginjal. Sebelum hal itu terjadi,
dengan tetanus dan pertusis sebanyak tiga kali sejak bayi berumur
b) Pertusis
Pertusis adalah radang pernafasan (paru) disebut juga batuk
rejan atau batuk 100 hari karena lamanya sakit bisa mencapai 3
bulan lebih atau 100 hari. Gejala penyakit ini sangat khas, batuk
anak balita, karena mata dapat bengkak dan berdarah atau bahkan
Gejala umumnya dibagi dalam tiga fase yaitu (1) fase kataral
dan bronkiektas.
c) Tetanus
menempel pada urat saraf disekitar area luka dan dibawa ke system
Masa inkubasi penyakit ini antara 3-14 hari dengan gejala yang
kebersihannya.
dilakukan pada usia 6 tahun atau kelas 1 SD. Pada saat kelas 6 SD
(Theophilus, 2000).
3) Vaksin hepatitis B
Karena itu, protein ini dapat digunakan sebagai penanda atau marker
sakit pada area suntikan yang berlangsung satu atau dua hari, demam
ringan dan reaksi alergi yang serius termasuk ruam (Cave & Mitchell,
2003).
a) Jumlah Pemberian
b) Usia Pemberian
Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus
bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang
c) Lokasi Penyuntikan
d) Efek Samping
e) Tanda Keberhasilan
Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun dapat
di atas 500, tahan 5 tahun; di atas 200, tahan 3 tahun. Tetapi kalau
bila angkanya nol berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi.
f) Tingkat Kekebalan
g) Indikasi Kontra
yang terinfeksi. Anak yang terkena polio dapat menjadi lumpuh layu.
Vaksin Oral Polio adalah vaksin yang terdiri dari suspense virus
Jenis vaksin Virus Polio Oral atau Oral Polio Vaccine (OPV) ini
tipe 1, 2 dan 3 adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah
ginjal kera dan distabilkan dalam sucrosa. Tiap dosis sebanyak 2 tetes
tidak lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak lebih dari 10 mcg.
lokal terhadap virus polio liar yang akan masuk. Pemberian Air susu
imunisasi tidak bioleh ditunda karena hal ini. Setelah diberikan dosis
Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak
selama 2-5 hari. Terdapat 2 jenis vaksin yang yang beredar, dan di
penyakit poliomyelitis.
jangan diberika pada anak yang sedang diare berat, efek samping yng
a) Jumlah Pemberian
imunisasi.
b) Usia Pemberian
c) Cara Pemberian
Bisa lewat suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV), atau
d) Efek Samping
pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang.
e) Tingkat Kekebalan
f) Indikasi Kontra
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau
demam tinggi (di atas 380C); muntah atau diare; penyakit kanker
kekebalan terganggu.
5) Vaksin Campak
Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 inektive unit
virus strain dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg
residu erythromycin.
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
umur sembilan bulan, dalam satu dosis 0,5 ml subkutan dalam (IDAI,
2001).
sampai delapan derajat celcius) karena sinar matahari atau panas dapat
kekebalan (Dirjen PPM dan PL, 2000). Biasanya tidak terdapat reaksi
bercak merah pada pipi dibawah telinga pada hari ke tujuh sampai hari
adalah demam tinggi (suhu lebih dari 39,4ºC) yang terjadi delapan
24 48 jam (insidens sekitar dua persen), dan ruam selama sekitar satu
sampai dua hari (insidens sekitar dua persen) (Wahab dan Julia, 2002).
(Markum, 2002).
b) Efek Samping
A polio)
kurang.
2) Genetik
3) Kualitas vaksin
imunokompeten).
jaringan, telur.).
3) Pembekuan toxoid.
seperti berikut:
3) Baca dengan teliti informasi tentang yang akan diberikan dan jangan
diberikan.
diperlukan.
6) Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan
dengan baik.
kerusakan.
8) Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan
pemilihan jarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan, dan
klinis.
i. Jadwal Imunisasi
j. Kontraindikasi Imunisasi
2) Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda dan
kepada bayi yang sakit, lebih baik jangan diberikan vaksin, tetapi
mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat (Proverawati, 2010).
D. KONSEP DASAR TEORI KB
a) Pengertian KB
Hartanto,2004).
Pancasila.
b) Pengertian Kontrasepsi
berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma.
1. Dapat dipercaya.
6. Mudah pelaksanaannya.
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
(Wiknjosastro, 2006).
c) Pengertian Akseptor KB
d) Jenis-jenis Akseptor KB
2. Akseptor KB lama
atau alat yang lain atau mereka yang pindah klinik baik
3. Akseptor KB aktif
pada saat ini masih menggunakan salah satu cara atau alat
kontrasepsi.
yang telah berhenti menggunakan selam tiga blan atau lebih yang
alat kontrasepsi baik dengan cara yang sama maupun berganti cara
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
kontrasepsi.
penjarangan kelahiran.
nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker
reproduksinya.
d. Cara Kerja
pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara:
a) Menekan keluarnya sel telur (ovum).
mencapai ovum.
c) Mencegah nidasi.
- Belum haid
lainnya.
Keuntungan:
- Efektivitas tinggi
- Segera efekti
- Tanpa biaya
2. Senggama Terputus
bulan.
b) Kontrasepsi sederhana dengan alat
1. Kondom
harus ditunda.
2. Diafragma
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan
1) Aerosol.
3) Krim.
telur.
6) Mudah digunakan.
5. KB Suntik
Keuntungan :
dari 99%.
panggul
Kerugian :
(Rifampisin)
pemakaian
4.) Anemia
5.) Nyeri haid hebat
manis.
2) KB Suntikan 3 bulan.
laktasi.
sama sekali.
tersering
pemakaian.
jangka panjang.
densitas tulang.
7.) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
amenore
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya.
yang lain.
dibuahi.
efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi
kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita
8. Kontrasepsi Implant
dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan
adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30
tidak terjadi.
E. KONSEP DASAR TEORI DIABETES MELITUS
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunnerdan Sudarta,
1999).
dapatdikontrol (WHO).
MFAdam).
Letak pada daerah umbilical, dimana kepalanya dalam lekukan duodenum dane
ke darah.
Pankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu :
c.Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya
menyentuh lympa.
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel
alfa, beta dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pe
monosakarida.
2.) Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi
asamamino.
3.) Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemakdan
gliserol gliserin
1). Insulin
Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia.Insulin
terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan olehikatan
disulfide. Sekresi insulin diatur oleh glukosa darah dan asam aminoyang
sebanyak 2/3glukosa yang di absorbsi dari usus dan kemudian disimpan dalam
terhadaphypoglikemia berat.
2). Glukagon
3. Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui
dengan pasti dari studistudi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Di
yaitu :
Faktor genetic
tertentu.
Faktor imunologi
Obesitas
Riwayat keluarga
a. Infeksi
b. Nutrisi
c. Hormonal
4. Klasifikasi
yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes(MOD) terbagi dua
yaitu :
2.) Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas,
tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya terjadi padao
lain-lain.
(HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asamamino dan glukosa ke fetus.
5. Patofisiologi
metabolisme lemak
penderitaDiabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan
jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus y
angterbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar
setinggi 10Meq/Liter.
6. Gambaran Klinik
banyak minum.
starvasi(lapar).
maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang
e. Mata kabur
katarak.
7. Penatalaksanaan
tergantung padaketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan
8. Komplikasi
a. Akut
1.) Hypoglikemia
2.) Ketoasidosis
3.) Diabetik
b. Kronik
diabetik,nefropati diabetic.
9. Test Diagnostik
mg/dl(11,1 mmol/L)
1. Perencanaan makan
Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi
kecukupan gizi :
a. KH 60 – 70 %
b. Protein 10 – 15 %
c. Lemak 20 25 %
Ø Pasien kurus, masih tumbuh kumbang, terdapat infeksi, sedang hamil atau
2. Latihan jasmani
penyakit penyerta. Latihian yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogi
yaitu 75– 85% denyut nadi maksimal : DNM = 220-umur (dalam tahun)
3.Pengelolaan Farmakologi
2) Biguanid
IDENTITAS KELUARGA
1. Nama KK : Tn. H
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl lahir : 34 tahun
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pendidikan : S1
7. Status Pernikahan : Usia menikah suami : 30 thn. Istri 27 thn
Lama pernikahan : 4 thn
C. Genogram
1.1. Pil ( )
1.2. Susuk ( )
1.3. IUD ( )
1.4. Suntik ( )
1.5. Kalender ()
Riwayat KB sebelumnya : Ya ( ), Tidak ( )
Kalau Ya, Jenis apa…………………………………
1.6. Pil ( )
1.7. Susuk ( )
1.8. IUD ( )
1.9. Kalender ()
……………
Siapa yang mendorong Ibu mengikuti KB
Imunisasi
BB
Tempat
N Nama/
Pemberian
DPT Polio Hep. B
o Umur BC Campa Penta
Lhr Kini Imunisasi
II II II
G I II I II IV k 0 II valen
I I I
2700 20
1 An. N Puskesmas
gr kg
2500 6100
2 By. K RS.Aisyiah
gr gr
2. Tempat pemeriksaan Kesehatan
2.1. Rumah sakit ( )
2.2. Puskesmas ( )
2.3. Posyandu ()
2.4. Dokter Praktek/keluarga ( )
2.5. Bidan/Perawat Praktek ( )
2.6. Dukun ( )
2.7. ………………………..
3. Frekuensi Pemeriksaan……….kali per 6 bulan
Ya ( ), Tidak ( )
Alasan……………………………………
Alasan………………………………….
6.1. Normal ( )
Sebutkan…………………………………..
Ya ( ) Tidak ( )
C. Data Kesehatan Lingkungan Keluarga
1. Perumahan
1.1. Status pemilikan Rumah
1.1.1. Milik Sendiri ()
1.1.2. Kontrak ( )
1.1.3. Menumpang ( )
1.1.4. …………………..
1.2. Jenis bangunan
1.2.1. Permanen ( )
1.2.2. Semi Permanen ( )
1.2.3. kayu ( )
1.2.4. Gedek ( )
1.3. Komposisi Ruangan
1.6.1. Jendela ( )
1.6.2. Pintu ( )
1.6.3. Ventilasi ( )
1.7. Lantai
1.7.1. Tegel ( )
1.7.2. Semen ( )
1.7.3. Papan ( )
1.7.4. Tanah ( )
1.9.1. Cukup ( )
1.9.2. Kurang ( )
1.10. Denah Rumah :
2. Sumber Air
2.5.1. Di Masak ( )
2.5.2. Kadang-kadang ( ), Alasan……………….
2.5.3. Tidak di Masak ( ), Alasan……………….
2.5.4. Air isi ulang ()
2.5.5. Mesin Pengolahan air minum
2.6 Keadaan tempat penampungan air
2.6.2 Terbuka ( )
3. Jamban Keluarga
3.1. Cemplung ( )
3.2. Angsa Latrine ()
3.3. Septik tank ( )
3.4. ……………………..
3.4.1. Bersih ( )
3.4.2. Kotor ( )
4. Sampah
……………......................................................................………
…………………………
…………………………………………………............................
......................................
5. Pembuangan Air Limbah
6. Kandang Ternak
7. Halaman
Atau………………………………………………
D. Kepemilikan
1. Jaminan Sosial Kesehatan : ada / tidak
Jika ada :
b. Tidak ada ( )
Kalau ada, siapa……………
Jenis Makanan Pantang……
Alasan……………………...
Ya ( ), Tidak ( )
2. Konsep diri :
2.1. Konsep diri
2.1.1. Apakah keluarga menerima dirinya sebagai sesuatu yang
berharga atau penting ?
( ) ya ( ) tidak
Jelaskan
............................................................................................
2.2. Peran
2.2.1. Apakah ada perubahan / konflik / ketidak sesuaian peran
dalam keluarga :
6. Apakah ada Waktu tertentu untuk berkumpul dengan Keluarga : Ada ( ),
Tidak ada ( )
Pewawancara,
( .................................... )
F. PENGKAJIAN INDIVIDU PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA
S:
1. Identitas
Identitas Klien
Nama : An. N
Umur : 7 Bulan
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
a. Keluhan utama
pilek, muntah dari tadi malam ≥ 5 x, dan demam sejak tadi malam.
pilek, muntah dari tadi malam ≥ 5 x, dan demam sejak tadi malam.
makan
Ibu melahirkan cukup bulan secara normal di bantu Bidan. Saat lahir
2) Riwayat imunisasi
HB0 + + + + CAMPAK
√ √ √ √ √
3) Riwayat alergi
Anak tidak pernah mengalami alergi apapun pada makanan atau pun
obat-obatan
5) Riwayat operasi/pembedahan
Data fungsional
Saat sakit
kesehatan
minum
BAK ± 4x sehari
kesehatan.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N : 135 x/menit
RR : 65 x/menit
T : 38,9 ºC
2. Pemeriksaan Fisik
terjadi perdarahan
dinding dada
Anus : Positif
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
6. Riwayat menstruasi
Ibu pertama kali mendapat menstruasi pada usia 12 tahun. Setiap
bulannya ibu rutin mengalami menstruasi. Lama menstruasi setiap
bulannya 7 hari. Setiap menstruasi ibu mengganti pembalut sebanyak 2-3
kali/hari. Setiap ibu mensturasi ibu mengeluh nyeri perut pada hari
pertama menstruasi.
7. Riwayat obstetrik
N Kehamilan Persalinan Anak Nifas
o Suami Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Laktasi Peny
1 1 1 Ater - Spt Bida BPS - Lk 2700/ √ - - -
m n 49cm
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/70 mmHg
b. Suhu : 36,5oC
c. Nadi : 88 x/menit
d. Pernafasan : 20 x/menit
Antropometri
a. Tinggi badan : 150cm
b. Berat badan sebelum hamil : 50kg
c. Berat badan sekarang : 58kg
d. LILA : 25cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala :
Wajah :
Mata :
Telinga :
Hidung :
Mulut ` :
Leher :
Dada :
Payudara : payudara ibu nampak merah mengkilat, terasa nyeri dan
nampak bengkak. Ibu merasa tidak nyaman dengan keadaan
payudara ini dan akhirnya tidak mau meyusui bayinya.
Abdomen :
Genetalia :
Anus :
Ekstremitas :
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
BAB IV
PEMBAHASAN
yang berarti. Kerjasama yang baik terjalin antara mahasiswa bidan dengan klien
beserta yang mana hal ini menjadi penentu dalam pemberian asuhan keluarga.
Dari masalah yang ada, pneumonia yang dialami oleh An. N disebabkan
oleh bakteri atau virus dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu
Dari hasil asuhan yang telah diberikan ini ibu mengetahui cara
pneumonia. Dan ibu juga mengetahui cara mencegah agar asmanya tidak kambuh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
lain sisi pendekatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan juga berpengaruh
dalam mengatasi masalah yang terjadi pada keluarga Tn. N. Pendekatan yang
seperti penanganan pada An. N dengan pneumonia dan pencegahan asma pada
Ny. L .
B. Saran
1. Perlu adanya tindak lanjut dari petugas kesehatan dan bekerja sama antara
agar selalu menjaga konsisi dirinya, terutama tingkat pengtahuan ibu terhadap
status kesehatan anggota keluarganya seperti mengatur pola makan gizi
DAFTAR PUSTAKA
Indriasari, Devi. 2009. 100% Sembuh Tanpa Dokter A-Z Deteksi, Obati dan Cegah
Penyakit. Yogyakarta : Pustaka Grhatama
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak, Balita,
Orang Dewasa, Usia Lanjut. Pustaka Obor Populer : Jakarta
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi NANDA NIC NOC.
Yogyakarta : Media Action Publishing
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius