Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ruangan : Aster
Tgl. / Jam MRS : 12 Juli 2018/01.00 WIB
Dx. Medis : Bronkopneumonia
No. Reg. : 22xxxx
TGL/Jam Pengkajian : 12 Juli 2018/01.30 WIB
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. RN
Nama Panggilan : An. R
Umur / Tgl. Lahir : 2 bulan/20 Mei 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
B. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan pasien mengalami batuk
2. Riwayat operasi
Ibu pasien mengatakan jika pasien tidak memiliki riwayat operasi.
3. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap apa pun,
seperti pada makanan, obat-obatan, plester, dan lain-lain.
4. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan jika pasien mendapat imunisasi sejak lahir. Imunisasi
HB-0 pada umur 0 hari, imunisasi BCG pada umur 1 bulan, dan imunisasi
polio-1 pada umur 1,5 bulan.
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu mengatakan saat masa kehamilan tidak mengalami mual muntah seperti
ibu hamil pada umumnya. Tidak ada masalah pada makan dan minum,
Selama masa kehamilan hanya sakit gigi saja sebanyak 2 kali. Ibu rajin
melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan/bidan setiap bulan.
Ibu juga mengkonsumsi obat penambah darah dan vitamin C yang diberikan
oleh bidan saat hamil. Namun, ibu juga mengkonsumsi jamu yang diberikan
orang tua dan mertuanya.
2. Intra Natal
Ibu mengatakan bahwa prediksi dokter, ibu melakukan persalinan pada usia
kehamilan 40 minggu. Namun saat memasuki usia kehamilan 40 minggu ibu
tidak merasakan kontraksi untuk melahirkan, dokter menyarankan menunggu
1 minggu lagi, namun saat memasuki masa usia 41 minggu ibu tetap tidak
merasakan kontraksi. Lalu pada usia ke 42 minggu ibu disarankan untuk ke
RS Balung, dan saat dilakukan USG dokter langsung menyarankan untuk SC
karena bayi yang didalamnya kesakitan. Ibu pasien mengatakan proses
persalinan secara SC di RS Balung, dengan umur kehamilan 42 minggu, bayi
spontan menangis dengan ketuban keruh. Kehamilan pertama G1P0A0.
GENOGRAM
keterangan:
= laki-laki = pasien
= anak
3. Pola eliminasi
BAK BAB
Sebelum MRS Saat MRS Sebelum MRS Saat MRS
Frekuensi ± 8-10 ± 8-10 ± 3-4 kali/hari 1 kali/hari
kali/hari kali/hari
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning cerah Kuning cerah Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan
Bau Khas urin Khas urin Bau khas feses Bau khas feses
(amoniak) (amoniak)
Karakter Cair Cair Padat berbentuk Padat berbentuk
BJ - - - -
Alat bantu Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Kemandirian Dibantu Dibantu Mandiri Dibantu
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Saat di rumah maupun di rumah sakit, aktifitas bergantung pada keluarga/ibu
pasien aktifitas makan, mandi, dan toileting dibantu oleh ibunya.
2. Kepala :
Rambut berwarna hitam, penyebaran rambut tidak merata. Tidak ada lesi
pada kulit kepala.
3. Leher :
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran vena
jugularis, letak trakhea simetris.
4. Thorax/dada :
a. Jantung
Inpeksi : dada simetris/normal chest, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : suara jantung pekak, tidak ada pelebaran
Auskultasi : bunyi jantung S1-S2 reguler, tidak ada gallop dan murmur
b. Paru-Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris/normal chest, gerakan dada simetris, ada
retraksi dada sedang, ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi sonor di lapang paru atas, dan redup pada lapang paru
bawah
Auskultasi : suara nafas vesikuler, terdapat ada suara tambahan
pernapasan yaitu ronchi (+/+) di lapang paru bagian bawah
5. Abdomen :
Inspeksi : kulit berwarna coklat, bentuk datar, tidak ada lesi.
Auskultasi : terdengar bising usus 4 x/menit
Perkusi : bunyi timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan, turgor
kulit elastis
6. Keadaan punggung:
Warna kulit coklat, tidak ada lesi, tidak ada kelainan tulang belakang
7. Ekstremitas :
Tidak ada edema pada ektremitas atas dan bawah, tidak ada lesi, bentuk dan
ukuran simetris pada tangan dan kaki, kekuatan tonus otot normal. Terpasang
infus pada tangan kiri
9. Pemeriksaan Neurologis :
Refleks Babinsky : ada refleks ketika menggaruk telapak kaki, jempol dan
jari – jari terbuka
Refleks Rooting : ada refleks ketika jari bersentuhan dengan ujung bibir
Refleks Sucking : ada refleks ketika langit – langit mulut bersentuhan dengan
puting susu ibu
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Nilai normal Hasil
No Jenis pemeriksaan (rujukan) (hari/tanggal)
Nilai Normal Satuan Rabu/11-7-18
Hematologi Lengkap (HLT)
1. Hemoglobin 10,0 – 16,0 gr/dL 11,4
2. Lekosit 4,5 – 11,0 109/L 15,6
3. Hematokrit 34 – 46 % 33
4. Trombosit 150 – 450 109/L 380
2. Radiologi
Thorax foto (Rabu, 11 Juli 2018)
L. Terapi
Farmakologi
1. Kamis, 12 Juli 2018
- Infus D5 ¼ NS 10 tpm mikro
- Injeksi via IV
a. Cefotaxime 3 x 150mg (09.00; 17.00; 01.00)
b. Gentamicine 2 x 10mg (09.00; 21.00)
c. Paracetamol 50 mg via IV (jika perlu)
2. Jumat, 13 Juli 2018
- Infus D5 ¼ NS 10 tpm mikro
- Injeksi via IV
a. Cefotaxime 3 x 150mg (09.00; 17.00; 01.00)
b. Gentamicine 2 x 10mg (09.00; 21.00)
c. Paracetamol 50 mg via IV (jika perlu)
- Oral
Salbutamol/ambroxol/ketricin (06.00; 12.00; 18.00)
0,5 1/6 2
- Inhalasi
Nebulizer combiven 3 x 1 respul (06.00; 12.00; 18.00)
3. Sabtu, 14 Juli 2018
- Infus D5 ¼ NS 10 tpm mikro
- Injeksi via IV
a. Cefotaxime 3 x 150mg (09.00; 17.00; 01.00)
b. Gentamicine 2 x 10mg (09.00; 21.00)
c. Paracetamol 50 mg via IV (jika perlu)
- Oral
Salbutamol/ambroxol/ketricin (06.00; 12.00; 18.00)
0,5 1/6 2
- Inhalasi
Nebulizer combiven 3 x 1 respul (06.00; 12.00; 18.00)
DO : Akumulasi sekret
Leukosit 15,6
Resiko infeksi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
TGL/
Keperawatan/ Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional TTD
JAM
Masalah Kolaboratif
12 – 7 – Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan proses perjalanan 1. Penjelasan kepada Abell
2018/02.30 bersihan jalan nafas keperawatan selama 3 x 8 jam, penyakit kepada pasien atau keluarga agar keluarga tidak
WIB diharapkan bersihan jalan napas dapat keluarga (tanda dan gejala yang khawatir dan dapat
efektif, dengan kriteria hasil : harus dilaporkan) melaporkan hal – hal yang
a. Frekuensi nafas dalam batas 2. Kaji jumlah/kedalaman terjadi pada pasien
normal, yaitu 40-60x/menit pernapasan dan pergerakan dada 2. Mengetahui pernapasan
b. Retraksi dada (-) 3. Aukultasi daerah paru-paru, catat pasien dapat memudahkan
c. Suara nafas tambahan, seperti adanya suara nafas tambahan tindakan perawatan yang
ronchi dan wheezing (-) seperti ronchi, wheezing dilakukan
d. Pernapasan cuping hidung (-) 4. Elevasi kepala, sering ubah posisi. 3. Mengetahui jenis suara
e. Batuk (-) Posisi menghidu apa yang terdapat di paru
f. Tidak terpasang alat bantu 5. Berikan terapi oksigen sesuai 4. Memudahkan O2 masuk
pernapasan, nasal kanul (-) kebutuhan, bila perlu ke sistem pernapasan
6. Lakukan suction atas indikasi 5. Meningkatkan
7. Kolaborasi pemberian nebulizer pemenuhan O2
dan fisioterapi pernapasan lainnya 6. Untuk mempermudah
seperti postural drainage mengeluarkan sekret
8. Kolaborasi pemberian pengobatan 7. Membantu melebarkan
sesuai indikasi seperti mukolitik, bronkus dan mengeluarkan
ekspektoran, brokodilator, dan dahak
analgesik 8. Mengeluarkan dan
mengencerkan dahak
12 – 7 – Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan keluarga membatasi 1. Mencegah penularan dari Abell
2018/02.30 keperawatan selama 3 x 8 jam, jumlah pengunjung pasien ke keluarga dan
WIB diharapkan pasien terhindar dari resiko 2. Anjurkan keluarga dan pasien keluarga ke pasien
infeksi, dengan kriteria hasil : mencuci tangan sebelum dan 2. Mengurangi resiko penularan
a. Leukosit dalam batas normal (4,5 – sesudah makan mikroorganisme kepada
11,0 109/L) 3. Cuci tangan setiap sebelum dan pasien.
b. Tidak menunjukkan tanda – tanda sesudah tindakan keperawatan 3. Mencegah infeksi nosokomial.
infeksi 4. Pertahankan teknik aseptik selama 4. Mencegah infeksi nosokomial
tindakan keperawatan 5. Mengetahui adanya tanda dan
5. Monotor tanda dan gejala infeksi gejala dari infeksi
sistemik maupun lokal 6. Menghambat pertumbuhan
6. Kolaborasi pemberian mikroorganisme
farmakologi jenis antibiotik
dengan tim dokter
TINDAKAN PERAWATAN
13–7–2018
Dx 1 05.30 Memberikan nebulizer pada pasien
R/ setelah diberikan nebul pasien batuk dan
mengeluarkan dahak serta sesak berkurang
Nama
Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi
Perawat/Mhs
12–7– 1 S: Abell
2018/07.00 Ibu mengatakan pasien masih batuk
WIB dan sesak nafas.
O:
- Keadaan umum pasien cukup,
kesadaran composmentis, pasien
gerak aktif, pasien terpasang O 2
nasal kanul 2 lpm
- RR 54 x/menit reguler vesikuler,
HR 150 x/menit kuat reguler, suhu
36 ºC.
- Ada retraksi dada sedang, ada
pernapasan cuping hidung, suara
nafas tambahan ronchi (+/+) di
lapang paru bawah
O:
- Banyak keluarga pasien yang
masih menjaga pasien
- Ibu pasien memahami anjuran
yang diberikan perawat
O:
- Keadaan umum pasien cukup,
kesadaran composmentis, pasien
gerak aktif, pasien terpasang O 2
nasal kanul 2 lpm
- RR 60 x/menit reguler vesikuler,
HR 148 x/menit kuat reguler, suhu
37,2 ºC.
- Ada retraksi dada sedang, ada
pernapasan cuping hidung, suara
nafas tambahan ronchi (+/+) di
lapang paru bawah berkurang
O:
- Ibu pasien mencuci tangan
sebelum dan sesudah memberikan
ASI
- Masih ada beberapa keluarga yang
ikut menjaga pasien
- Tidak ada tanda – tanda infeksi
- Injeksi antibiotik via IV pukul
21.00 WIB
O:
- Keadaan umum pasien cukup,
kesadaran composmentis, pasien
gerak aktif, pasien sudah tidak
terpasang O2 nasal
- RR 58 x/menit reguler vesikuler,
HR 150 x/menit kuat reguler, suhu
37 ºC.
- Ada retraksi dada minimal, tidak
ada pernapasan cuping hidung ,
suara nafas tambahan ronchi (+/+)
di lapang paru bawah berkurang
O:
- Ibu pasien mencuci tangan
sebelum dan sesudah memberikan
ASI
- Pasien dijaga oleh ibu
- Tidak ada tanda – tanda infeksi
- Injeksi antibiotik via IV pukul
17.00 WIB
O:
- Keadaan umum pasien cukup,
kesadaran composmentis, pasien
gerak aktif, pasien sudah tidak
terpasang O2 nasal
- RR 52 x/menit reguler vesikuler,
HR 156 x/menit kuat reguler, suhu
36,7 ºC
- Ada retraksi dada minimal, tidak
ada pernapasan cuping hidung,
suara nafas tambahan ronchi (+/+)
di lapang paru bawah berkurang
O:
- Ibu pasien mencuci tangan
sebelum dan sesudah memberikan
ASI
- Pasien dijaga oleh ibu
- Tidak ada tanda – tanda infeksi
- Injeksi antibiotik via IV pukul
17.00 WIB