Vous êtes sur la page 1sur 26

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO


SURABAYA

Disusun Oleh :

Adinda Fani Astari P27820116003

Junia Dwi Anggraini P27820116010

Agnes Valencia Noviar P27820116019

Titania Maya Sari P27820116030

Putri Nur Rochmah P27820116038

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO

SURABAYA
2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

Pokok Bahasan : Keperawatan Anak

Sub pokok bahasan : ASI Eksklusif

Tempat : Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Sasaran : Ibu post partum di Ruang Neonatus RSUD Dr.


Soetomo Surabaya

Waktu : Hari Selasa Tanggal 31 Juli 2018

A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini
banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan
menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan
tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru
lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak
terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Surabaya.
B. TUJUAN
1.Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI
ekslusif diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami
manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif,
diharapkan ibu mampu :

1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif


2. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang
benar
6. Ibu mampu menjelaskan cara memerah ASI
7. Ibu mampu menjelaskan cara menyimpan dan
memberikan ASI
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
1.Ceramah
2.Tanya jawab
3.Demonstrasi
Media dan alat
1.Leaflet
2.Power Point
3.Alat peraga
Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Selasa, 31 Juli 2018
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pengorganisasian
1. Pemateri : Agnes Valencia Noviar
2. Moderator : Adinda Fani Astari
3. Fasilitator : Junia Dwi Anggraini
Putri Nur Rochmah
4. Observer : Titania Maya Sari
Rincian Tugas
1. Pemateri : Memberikan penyuluhan
2. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka
dan menutup acara
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
4. Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan
Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Teknik cara menyusui yang benar
6. Cara memerah ASI
7. Cara penyimpanan dan pemberian ASI
Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Wakt
Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
o. Kegiatan u

1. Pembuka 5  Mengucapkan  Menjawab Kata-


an menit salam salam kata/
 Memperkenalkan  Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak
 Menyampaikan  Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan
 Menyampaikan dan tujuan jika
pokok ada yang
pembahasanKont kurang jelas
rak waktu
Penyampaian Materi
2. Pelaksana 25  Menjelaskan  Mendengarkan Power
an menit Pengertian ASI penjelasan dan point
Eksklusif menyimak
 Menjelaskan
kandungan ASI
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk ibu
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
 Menjelaskan
teknik cara
menyusui yang
benar
 Menjelaskan cara
memerah ASI
 Menjelaskan cara
penyimpanan dan
pemberian ASI
a.
3. Penutup 10  Memberikan  Bertanya Kata-
menit kesempatan  Sasaran dapat kata/
bertanya menjawab kalimat
 Melakukan tentang
evaluasi pertanyaan
D.Kriteria Evaluasi
Kisi-Kisi
N Tujuan Intruksional Khusus Jenis No Butir Nilai
o (TIK) Tes
1 Menjelaskan pengertian ASI Uraia 1 1
Eksklusif n
2 Menjelaskan keuntungan ASI untuk Uraia 2 1
ibu n
3 Menjelaskan keuntungan ASI untuk Uraia 3 1
bayi n
4 Menjelaskan teknik cara menyusui Uraia 4 1
yang benar n
5 Menjelaskan cara pemberian dan Uraia 5 1
penyimpanan ASI bagi ibu yang n
bekerja
Jumlah 5

Butir Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud denganASI Eksklusif !
2. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu !
3. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi !
4. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar !
5. Jelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI !
Kunci Jawaban
1. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2
tahun.
2. Mengurangi insiden kanker payudara, mencegah perdarahan pasca
persalinan, mengurangi anemia, dapat digunakan sebagai metode kb
sementara, mempercepat kembali ke berat semula, mempercepat
kembali ke berat semula, steril, aman dari pencemaran
kuman, selalu tersedia dengan suhu yang sesuai
dengan bayi, mengandung antibodi yang dapat
menghambat pertumbuhan virus, tidak ada bahaya
alergi
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi,ASI sebagai
nutrisi,ASI meningkatkan jalinan kasih sayang,dan
Mengupayakan pertumbuhan yang baik
4. Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat
menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan
menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu
pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan
lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak
bayi tidak terlalu jauh dari payudara
Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan,
letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam
lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu,
tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat
jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya,
tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam
( aerolamamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai
daerah berwarna hitam
Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit,
lepaskanlah isapan bayi dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut
mulut bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi
sebelum menyusukan dengan payudara yang lain,
dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya
dengan pelan sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.
5. Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya
kemudian setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk
disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6
jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat
bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es
(kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika
disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan
dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan
cara direndam dengan air hangat,tanpa harus
dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila
dihangatkan dengan api secara langsung maka akan
merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal
plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau
yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah
melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman
kemasan maupun plastik styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan
sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam
refrigerator selama semalam, baru masukkan ke
freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan.
(+ 3-6 bulan)

MATERI
A. PengertianASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan (Depkes RI, 2014).
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif
saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur
susu, biscuit, bubur dan nasi tim (Utami,2015)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengandung:
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali pada 1-5 hari
pascamelahirkan. Kolostrum yang berwarna kekuningan ini
mengandung immunoglobulin A yang tinggi . Jadi, sangat penting
menyusui sejak bayi lahir.
2. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam susu
manusia. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat.
yang bermanfaat untuk:
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
3. Zat antibodi
ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi
bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme,
Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,
Lactoferrin. Dan ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat
menyebabkan alergi pada bayi.
4. Protein
Terdapat dua jenis protein dalam ASI yaitu whey dan kasein.
Sekitar 60% dari kandungan protein ASI adalah whey, sedangkan 40%
lainnya adalah protein kasein. Keseimbangan protein baik untuk
kelancaran pencernaan bayi.
5. Lemak
Lemak ASI mengandung DHA ( docosahexaenoic acid ) dan ARA (
arachidonic acid ). Kedua asam lemak ini sangat penting untuk
perkembangan saraf dan visual bayi.
6. Mineral
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang
mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka,
transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Walaupun kadar
kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya
lebih besar.
7. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup untuk 6
bulan sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi
baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Oleh karena
itu, perlu tambahan vitamin K pada hari pertama, ketiga dan ketujuh.
Vitamin K1 dapat diberikan oral

Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.


KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

C. Keuntungan ASI untuk Ibu


1. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar
hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah
satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan
hormon esterogen dan progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke
otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya
hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan
dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia.
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda
haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan
akan mengurangi angka kejadian anemia.
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan.
Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24
bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.
Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat
digunakan sebagai metode KB sementara dengan
syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum
haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif.

5. Mempercepat kembali ke berat semula


Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
6. Steril, aman dari pencemaran kuman
7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat
pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi
D. Keuntungan ASI untuk bayi
1. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat
kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
2. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi.
3. ASI meningkatkan jalinan kasih saying
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat
memberikan kasih saying dengan memberikan susu
formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek
psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu
menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa
aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk
membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of
trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu),
maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri
sendiri.
4. Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat
badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah
periode perinatal yang baik, dan mengurangi
kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan
penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat
badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak
sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini
karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan
ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering
(tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena
volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
E. Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat
menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan
menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Macam – Macam Posisi Ibu Menyusui
Posisi yang nyaman untuk menyusui sangat penting. Lecet pada
puting susu dan payudara merupakan kondisi tidak normal dalam
menyusui, tetapi penyebab lecet yang paling umum adalah posisi dan
perlekatan yang tidak benar pada payudara.
a) Cradle Hold
Posisi yang paling umum adalah menggunakan cradle hold.

Hal ini bila ibu duduk dengan bayi dalam putaran dan kepala bayi

adalah beristirahat di lengan, membengkok kearah ibu (ibu

menekuk siku) pada sisi yang sama ibu menyusui. Dada bayi harus
melawan dada ibu sehingga bayi tidak harus memutar kepalanya

untuk meraih puting susu.


b) Cross- Cradle Hold
Posisi ini mirip dengan cradle tapi, bayi didukung pada

lengan dan tangan yang berlawanan payudara yang ibu gunakan.

Kepala bayi terletak antara ibu jari dan jari telunjuk dan kembali

berada di tangan ibu, hal ini merupakan posisi yang baik ketika

bayi pertama kali belajar untuk menyusui karena akan memberi

kontrol kepala bayi sewaktu membantu bayi mengambil payudara

dalam mulutnya. Ini adalah posisi yang baik untuk bayi karena

mengalami kesulitan untuk belajar melepas puting dengan benar.


c) Football Hold
Memegang kepala bayi seperti memegang bola di tangan,

dengan tubuh bayi pada lengan, kaki kembali ke arah ibu dan

wajah ke arah payudara. Gunakan tangan yang lain untuk

mendukung payudara. Fotball hold membantu jika ibu memiliki

dada atau puting yang masuk kedalam payudara. Posisi ini

merupakan posisi yang terbaik jika memiliki luka cesarean ceksio

dan tidak dapat meletakkan bayi di perut. Hal ini juga posisi yang

baik untuk perawatan bayi kembar.


d) Lying Down
Posisi ini sangat tepat untuk menyusui pada waktu malam,
karena pada posisi ini ibu berbaring di samping bayi, ibu langsung
menghadap bayi dengan kepala bayi di dekat payudara dan mulut
bayi berkerut dengan puting ibu. Posisi ini adalah posisi untuk
beristirahat ibu karena ibu dapat mengubah posisi, bayi dapat
menyusu dari kedua payudara sambil berbaring di salah satu
sisinya. Ini juga posisi yang baik jika ibu memiliki cesarean cekcio
dan tidak dapat meletakkan bayi di perut.
2. Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan,
letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam
lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu,
tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari
tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi
tidak diatas bagian yang berwarna hitam
( aerolamamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam

3. Melepaskan hisapan bayi


Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit,
lepaskanlah isapan bayi dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut
bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi
sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan
cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya
dengan pelan sampai keluar sendawa
 Bayi didudukkan di pangkuan ibu, sambil ditepuk-tepuk
punggungnya.
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.
F. Cara Memerah ASI
1. Cara memerah ASI dengan tangan
a) Cara memerah ASI dengan tangan
b) Cuci tangan sebelum memerah
c) Siapkan wadah ASI perah yang sudah bersih. Bila ibu belum mahir
memerah dengan tangan, siapkan wadah memerah yang lebar,
seperti mangkok lebar. Bagi ibu yang sudah mahir bisa langsung
memerah dan memasukkan ke botol ASI perah, gelas atau cangkir
kecil.

d) Cari tempat yang sepi dan tertutup bila memungkinkan. Duduklah


ditempat yang nyaman lalu rileks.
e) Mulailah memijat payudara
f) Duduklah dengan posisi badan sedikit maju ke depan agar gaya
gravitasi membantu ASI mengalir.
g) Carilah titik terbaik pada payudara di mana ASI mengalir paling
deras ketika payudara diperah (Ditekan). Bentuklah jempol dan
keempat jari sisanya dengan posisi C-Hold. Letakkan jari tangan
kira-kira 4cm dari dasar putting. Tangan ibu yang tidak memerah
dapat menyangga payudara, terutama bila payudara ibu besar dan
berat.
h) Tekan payudara dengan cukup kuat, tetapi tidak menyakitkan ke
arah dalam payudara menuju dinding dada. ASI bisa saja tidak
keluar langsung, walau ibu sudah menekan beberapa kali karena
diperlukan waktu untuk terjadi refleks pengeluaran ASI.
i) Pastikan menekan payudara ke dalam dinding dada, bukan ke arah
putting. Hindari menggesek jari pada payudara. Lakukan
pemerahan pada titik yang sama, bukan dengan menggesek
payudara.
j) Temukan ritme yang nyaman bagi ibu dengan siklus tekan-perah-
lepaskan.
k) Lakukan rotasi posisi jari tangan, rasakan bagian payudara yang
lebih keras/terdapat gumpalan. Ibu dapat memerah selama 20 menit
atau hingga ASI tidak ada yang keluar lagi. Teruslah memerah
sekitar 2-5 menit pasca tetesan ASI yang terakhir.
l) Pastikan ibu tidak memerah terlalu keras.
2. Cara memerah ASI dengan pompa ASI

a) Pertama bersihkan dahulu peralatan pompa manual agar lebih steril


dan tidak terkena bakteri atau kuman.
b) Posisikan tubuh dengan bersandar agar mudah mendapatkan ASI
yang banyak.
c) Lalu tempatkan corong penghisap ke bagian putting dengan tepat
agar bias bekerja dengan baik.
d) Mulailah dengan melakukan gerakan menarik dan melepas
menggunakan alat pemeras dengan dibantu tangan, gerakan ini
dilakukan agar ASI terhisap dan masuk ke dalam botol.
e) Jika belum menemukan ASI yang baik, ubah posisi tuas pompa
atau ubah posisi tubuh menjadi agak condong ke depan.
f) Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk memerah ASI sekitar 30-40
menit.
3. Jenis – jenis pompa ASI
a) Pompa manual
Ibu yang menggunakan pompa manual harus mempunyai
keterampilan yang tinggi serta butuh latihan karena pompa manual
sangat beresiko tinggi pada infeksi payudara. Selain itu, sebelum
menggunakannya, pompa harus di cuci dengan air bersih terlebih
dahulu agar steril dan tidak menimbulkan penyakit pada
bayi.Pompa manual merupakan sebuah alat pompa yang terdiri dari
corong dan selang yang akan membantu memasukkan ASI ke
dalam botol.

b) Pompa elektrik
Pompa elektrik merupakan pilihan yang praktis karena dapat
memerah ASI dari kedua payudara sekaligus. Sama halnya dengan
pompa manual, pompa elektrik harus diperhatikan perawatannya
agar tetap higienis.
G. Cara Menyimpan dan Memberikan ASI Perah
1. Cara Meyimpan ASI Perah
c) ASI yang telah diperah dapat dimasukkan ke dalam
kantong plastik khusus ASI atau botol kaca. Jangan
menyimpan ASI dalam botol hingga penuh, sisakan
sedikit ruang karena ASI mudah memuai sehingga
bisa membuat botol pecah atau tutup terbuka jika
dipaksakan.

d) Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah


e) Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam
refrigerator selama semalam, baru masukkan ke
freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan).
f) ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga
beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Berikut
prinsip penyimpanan ASI yang harus diketahui:
Suhu ruangan 16o C 24 jam
Suhu ruangan 19 – 22o C 10 jam
Suhu ruangan 26o C 4-6 jam
Suhu ruangan 30o C 4 jam
Lemari es 4 – 6o C 5 hari
Freezer 1 pintu 2 minggu
Freezer 2 pintu -18o C 3 – 6 bulan

2. Cara Memberikan ASI perah


a) Jika ASI dalam kondisi beku, pindahkan ke bagian
lemari es yang bawah hingga mencair. Kemudian
hangatkan dengan cara merendam dalam wadah
berisi air hangat.
b) Selama proses menghangatkan ASI, sebaiknya tidak
menggunakan microwave, oven atau kompor untuk
memanaskan ASI. Tindakan tersebut dapat
meninggalkan noda dan menghancurkan antibodi
yang terkandung dalam ASI.
c) Sisa ASI yang telah dihangatkan sebaiknya dibuang,
jangan disimpan lagi dalam lemari es.
d) Berikan ASI perah dengan media cangkir, pipet, cup
feeder, spuit atau sendok. Tidak dianjurkan
menggunakan ‘dot’ karena dapat membuat bayi
bingung puting.
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni. 2015. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta:


Nuha Medika

Suradi, Rululina dkk. 2014. Manfaat Asi dan Menyusui. Jakarta:


Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia

Kartika. 2013. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1.


Yogyakarta: Kawan Kita.

Roesli Utami. 2011. Asi Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda

FKUI. 2013. Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Tim Admin Grup Sharing ASI-MPASI (SAM). 2015. Superbook for
Supermom: Bagian 3. Jakarta: Penerbit FMedia

Vous aimerez peut-être aussi