Vous êtes sur la page 1sur 11

TUGAS MANDIRI

Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja

D
I
S
U
S
U
N OLEH :
RUSSANTI
KELAS : IX C
GURU PEMBIMBING : ASNIDAR, S.Ag

MTS TAJHIZ DINIYAH MESKOM


TP. 2017/ 2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang sangat
sederhana ini. Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul “Makalah Akhlak Tercela Dalam
Pergaulan Remaja”.

Adapun tujuan Penulis menyusun makalah ini sebagai tugas mata pelajaran yang
bersangkutan. Selama pembuatan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan berupa
bimbingan ataupun petunjuk dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada Guru selaku pembimbing Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Semoga isi makalah ini menambah pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca dan
bagi penulis khususnya, Amin.

Bengkalis, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................


1. Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja ................................................ 2
2. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja.................................................. 6

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................


1. Kesimpulan ............................................................................................... 7
2. Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi modern telah
membuka era baru dalam perkembangan budaya, serta cara berfikir umat manusia, yang dikenal
dengan era globlisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak dan hubungan serta
komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Dunia tanpak sebagai satu kesatuan sistem
yang saling memiliki ketergantungan antar satu dengan yang lainnya.
Dalam suasana semacam itu tetntunya umat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan,
nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman dan pegangan hidup yang diterima oleh bangsa. Hal
ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai diantara manusia sehingga
terbentuk saling tolong menolong dalam mewujudkan ahhlak terpuji terutama bagi para remaja
dalam pergaulan sehari-hari.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan-rumusan masalah yang kami ambil adalah :
1. Bagaimana Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja.?
2. Seperti Apa Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja.?

C. Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah diatas dapat kami simpulkan tujuan dari pembahasan kami
ini adalah agar mampu melaksanakan ahlak yang tepuji sebagaimana tugas Nabi Muhammad
SAW, yaitu untuk menyempurnakan ahlak, terutama kami sebagai pembuat dari makalah ini dan
orang lain.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja


Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial.
Adanya interaksi antara individu yang satu dengan lainnya, yang kadangkala sering kita jumpai
adanya hubungan yang bersifat positif dan negatif. Ada beberapa perilaku individu dalam
pergaulan remaja yang mengakibatkan nilai negatif dalam masyarakat, antara lain adalah :
a. Ghibah
Ghibah dalam Islam sangat dilarang, karena dampak yang ditimbulkannya amat
merugikan, disamping menimbulkan sakit hati, bahkan dapat menghancurkan tali
persaudaraan sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hujurat : 12

‫سواْ َو ََل‬
ُ ‫س‬ َّ ‫م َو ََل ت َ َج‬ٞۖ ‫ٱلظ ِن ِإ ۡث‬
َّ ‫ض‬ َ ۡ‫ٱلظ ِن ِإ َّن َبع‬ َّ َ‫ٱجتَنِبُواْ َكثِ ٗيرا ِمن‬ ۡ ْ‫ََٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا‬
ۚ َّ ْ‫ض ۚا أَيُ ِحبُّ أ َ َحدُ ُك ۡم أَن َي ۡأ ُك َل لَ ۡح َم أ َ ِخي ِه َم ۡي ٗتا فَ َك ِر ۡهت ُ ُمو ۚهُ َوٱتَّقُوا‬
َ‫ٱلل‬ ً ۡ‫ض ُكم َبع‬ُ ۡ‫َي ۡغتَب بَّع‬
١٢ ‫ٱللَ ت َ َّواب َّر ِحيم‬ َّ ‫ِإ َّن‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam tersebut di atas Allah menggambarkan perilaku ghibah dengan resiko
memakan daging saudaranya yang sudah mati, tentu kita akan merasa jijik, justru itu
janganlah kita menggunjing atau menggosip tentang orang lain, karena perbuatan itu
adalah dosa.

b. Namimah
Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah merupakan perbuatan yang
berdampak negatif, akibat perbuatan ini tali silaturrahim dapat putus dan hancur,
keluarga yang harmonis bisa jadi berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan

2
namimah ini memiliki tujuan tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai
beraikan hubungan silaturrahim baik secara individu maupun kelompok.
Orang yang suka menfitnah biasanya memiliki sifat tidak senang melihat orang
lain sukses, memiliki rasa iri hati dan merasa senang jika orang lain menderita atau
gagal. Banyak kasus fitnah yang terjadi di masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan
dimana kita berada. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan khabar atau informasi yang
disampaikan orang lain. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada
dengan jalan mengecek kebenaran kabar atau informasi tersebut, Allah SWT berfirman
dalam surat al-Hujurat : 6

ِ ُ ‫ََٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ إِن َجا َٰٓ َء ُك ۡم فَا ِس ُۢ ُق ِبنَ َب ٖإ فَت َ َبيَّنُ َٰٓواْ أَن ت‬
‫صيبُواْ قَ ۡو ُۢ َما ِب َج َه َل ٖة‬
٦ َ‫فَتُصۡ ِب ُحواْ َعلَى َما فَ َع ۡلت ُ ۡم نَد ِِمين‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Selain menghancurkan pergaulan, hubungan baik dan silaturrahim, orang yang
suka menfitnah akan berdosa serta tidak akan masuk sorga, Rasulullah SAW bersabda
yang artinya : Diriwayatkan oleh Hudzaifah r.a. Aku pernah mendengar Nabi SAW
besabda : seorang qattat (orang yang mengadu domba orang lain agar tercipta
perselisihan atau pertikaian diantara mereka) tidak akan masuk sorga (HR. Bukhari).

c. Perkelahian
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering melihat peristiwa perkelahian, bahkan
pernah mengalami peristiwa tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata yang
saling menghina atau merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling mencaci.
Hal itu berakhir pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul.
Yang menyebabkan terjadinya perkelahian diantaranya; salah paham, merasa
tersinggung atau terhina, atau mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain.
Perbuatan ini mengakibatkan rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau
hubungan antar kelonpok.

3
Dampak lain dari perkelahian adalah timbulnya rasa dendam, jika tidak segera
berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan berujung pada perkelahian yang
lebih besar, seperti tawuran antar kelompok bahkan antar warga, dan lain sebagainya.
Sebaiknya hal ini jangan sampai terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang
menang tidak dapat apa-apa, yang kalah apalagi.
Pribahasa mengatakan “kalah jadi abu, menang jadi arang” artinya siapa saja
yang menang atau yang kalah keduanya tetap merugi, karena sudah terbakar nafsu
amarah. Oleh karena itu jika ada teman atau saudara kita yang berselisih maka
hendaklah kita cepat-cepat mendamaikan diantara keduanya sesuai dengan ayat 10 surat
al-Hujurat yang berbunyi:

َّ ْ‫ِإنَّ َما ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ ِإ ۡخ َوة فَأَصۡ ِل ُحواْ َب ۡينَ أَخ ََو ۡي ُك ۡۚم َوٱتَّقُوا‬
١٠ َ‫ٱللَ لَ َعلَّ ُك ۡم ت ُ ۡر َح ُمون‬
Artinya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

d. Pergaulan bebas antar lawan jenis


Bukan menjadi rahasia dan tabu lagi,di jaman yang katanya moderen ini,para remaja banyak
yang tidak lagi memperhatikan norma-norma agama dan susila dalam pergaulan. Begitu juga
dalam bergaul dengan lawan jenis. Banyak yang menganggap bergaul dengan sebebas-bebasnya
adalah ciri dari masyarakat modern.
Mereka menganggap hal itu adalah hak asasi tiap individu dan tidak boleh dilarang. Padahal
jelas,bahwa hal ini lebih banyak berdampak negatifnya daripada positifnya. Ujung-ujungnya
adalah zina yang jelas dilarang agama,dan yang pasti merugikan pelakunya. Allah berfirman
dalam Q.S. al-Isra’ ayat 32 :

)٣( ‫سبِيال‬ َ ‫شةً َو‬


َ ‫سا َء‬ َ ‫اح‬ ِّ ِ ‫َوال ت َ ْق َربُوا‬
ِ َ‫الزنَا إِنَّهُ كَانَ ف‬
Artinya: “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk” (Q.S. al-Isra’ ayat 32)

Ayat di atas jelas, jangankan berbuat zina, mendekatinya saja dilarang. Dan yang pasti, tiap ada
pelarangan dalam agama, pasti demi kebaikan kita.

4
e. Judi dan khamer
Judi adalah setiap “pemainan untang-utangan dengan bertaruh” atau “setiap permainan
harta dengan bertaruh”. Agama kita jelas melarang judi dan khamer, sebagaimana Allah
berfirman :

‫)إِنَّ َما ي ُِري ُد‬٩٠( َ‫ان فَاجْ تَنِبُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِلحُون‬


ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫س ِم ْن َع َم ِل ال‬ ٌ ْ‫األزال ُم ِرج‬ ْ ‫صابُ َو‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِنَّ َما ْالخ َْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َواأل ْن‬
)٩١( َ‫صالةِ فَ َه ْل أ َ ْنت ُ ْم ُم ْنت َ ُهون‬ ُ َ‫ضا َء فِي ْالخ َْم ِر َو ْال َم ْي ِس ِر َوي‬
ِ َّ ‫ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر‬
َّ ‫َّللا َو َع ِن ال‬ َ ‫طانُ أ َ ْن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْالعَ َد َاوة َ َو ْالبَ ْغ‬
َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ال‬
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)" (Qs. Al-Maidah ayat
90-91)
Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Tiap-tiap yang memabukkan
adalah khamer, dan tiap-tiap khamer itu haram” (H.R Muslim)
Dari Ibnu Umar berkata, Nabi SAW, bersabda, “Allah melaknat khamar, peminumnya,
penyajinya, pembelinya, penjualnya, pembuatannya, tempat pembuatannya, pembawanya, dan
penerimanya.” (H.R. Abu Dawud)

f. Narkoba
Narkotika dalam Islam sering disebut “hasyisy” yang hukumnya jelas haram karena
memabukkan dan termasuk khamer sebagaimana dijelaskan dalam hadis nabi di atas. Orang
yang mengkonsumsinya jelas berdosa dan dikenakan hukuman sebagaimana orang yang minum
khamar. Adapun jenis-jenis narkoba adalah :
 Ganja atau marijuana
 Opiate
 Cocaine
 Candu dengan komponen-komponen yang aktif yaitu morfin dan heroin
 Obat berbahaya yang disalahgunakan secara gelap, yaitu rohypnol, valium, cosadon,
magadon, BK, dan sedatin

5
B. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja telah di tetapkan sebagai salah satu masalah nasional yang
harus di tanggulangi maka sesungguhnya upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan
menggunakan pola koordinasi antar instansi terkait, orang tua, masyarakat, sekolah, dan remaja
itu sendiri. Penanggulangannya meliputi tiga pola oprasional yaitu:

a. Pola preventif (pencegahan), melalui penyuluhan, penerangan, pengawasan dan


pengendalian, seminar, diskusi, sarasehan, tatap muka, kegiatan olah raga, seni dan
keagamaan/ kerohaniahan dan sebagainya.
b. Pola represif (penindakan), melalui proses pendidikan dan proses peradilan hukum
yang berlaku terutama bagi para pelaku kenakalan remaja yang melanggar KUHP dan
perundang-undangan lainnya.
c. Pola pembinaan khusus atau perawatan dan rehabilitasi terutama ditujukan kepada
korban penyalahgunaan narkotika, obat dan alkohol.
Hasil upaya penanggulangan pada dasarnya telah dapat dicapai dalam arti kenakalan
remaja masih dalam batas terkendali, dan menginjak usia pemuda. Para remaja yang pernah
terlibat kenakalan sebagian dapat menembus “topan dan badai” masa remaja menjadi calon
generasi penerus. Namun demikian, seperti diuraikan dimuka bahwa setiap generasi akan
menghadapi terus masalah remaja ini, karena seperti gelombang laut (suatu gelombang telah
lewat ditelan masa, datang gelombang baru mengisi masa kini dan esok hari membawa
permasalahan tersendiri sesuai dengan perkembangan masa kini, dan ini harus dihadapi dan
ditanggulangi.
Kebijakan menangani masalah kenakalan remaja (Juvenile Delinquencyi) diadakan dalam
totalitas anasir sedini mungkin. Dari sudut pandang ilmu hukum diproyeksikan sangat dini. Hal
ini nampak jelas untuk menentukan hukum formal dan materiil menjadi gabungan komplementer
yang berupaya untuk menempatkan posisi menguntungkan bagi semua pihak yang menjadi
cakupan semesta yang utuh baik pemerintah, masyarakat, orang tua maupun pelaku sendiri.

6
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Ahlak adalah perbuatan terpuji yang dapan menjadikan insan yang bertakwa kepada
Allah SWT;
2. Mengembangkan suatu bangsa;
3. Mengeratkan silaturahmi.
Karna Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan kepada manusia untuk
menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadisNya. Dengan akhlak
Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada tauhid dan
dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.


Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Akhlak), (Terj), Farid M’aruf, dari judul asli al-Akhlak,
Jakarta:Bulang Bintang, 1983.
Syeikh Ibrahim Jalhum. 2003. Pelita As-Sunnah Petunjuk Jalan Bagi Kaum Muslimin. Bandung.
Pustaka Setia
Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia
Nata, Abuddin. 2010 .Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Pers

iii

Vous aimerez peut-être aussi