Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N OLEH :
RUSSANTI
KELAS : IX C
GURU PEMBIMBING : ASNIDAR, S.Ag
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang sangat
sederhana ini. Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul “Makalah Akhlak Tercela Dalam
Pergaulan Remaja”.
Adapun tujuan Penulis menyusun makalah ini sebagai tugas mata pelajaran yang
bersangkutan. Selama pembuatan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan berupa
bimbingan ataupun petunjuk dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada Guru selaku pembimbing Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Semoga isi makalah ini menambah pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca dan
bagi penulis khususnya, Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi modern telah
membuka era baru dalam perkembangan budaya, serta cara berfikir umat manusia, yang dikenal
dengan era globlisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak dan hubungan serta
komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Dunia tanpak sebagai satu kesatuan sistem
yang saling memiliki ketergantungan antar satu dengan yang lainnya.
Dalam suasana semacam itu tetntunya umat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan,
nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman dan pegangan hidup yang diterima oleh bangsa. Hal
ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai diantara manusia sehingga
terbentuk saling tolong menolong dalam mewujudkan ahhlak terpuji terutama bagi para remaja
dalam pergaulan sehari-hari.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan-rumusan masalah yang kami ambil adalah :
1. Bagaimana Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja.?
2. Seperti Apa Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja.?
C. Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah diatas dapat kami simpulkan tujuan dari pembahasan kami
ini adalah agar mampu melaksanakan ahlak yang tepuji sebagaimana tugas Nabi Muhammad
SAW, yaitu untuk menyempurnakan ahlak, terutama kami sebagai pembuat dari makalah ini dan
orang lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
سواْ َو ََل
ُ س َّ م َو ََل ت َ َجٞۖ ٱلظ ِن ِإ ۡث
َّ ض َ ۡٱلظ ِن ِإ َّن َبع َّ َٱجتَنِبُواْ َكثِ ٗيرا ِمن ۡ ََْٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا
ۚ َّ ْض ۚا أَيُ ِحبُّ أ َ َحدُ ُك ۡم أَن َي ۡأ ُك َل لَ ۡح َم أ َ ِخي ِه َم ۡي ٗتا فَ َك ِر ۡهت ُ ُمو ۚهُ َوٱتَّقُوا
َٱلل ً ۡض ُكم َبعُ َۡي ۡغتَب بَّع
١٢ ٱللَ ت َ َّواب َّر ِحيم َّ ِإ َّن
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam tersebut di atas Allah menggambarkan perilaku ghibah dengan resiko
memakan daging saudaranya yang sudah mati, tentu kita akan merasa jijik, justru itu
janganlah kita menggunjing atau menggosip tentang orang lain, karena perbuatan itu
adalah dosa.
b. Namimah
Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah merupakan perbuatan yang
berdampak negatif, akibat perbuatan ini tali silaturrahim dapat putus dan hancur,
keluarga yang harmonis bisa jadi berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan
2
namimah ini memiliki tujuan tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai
beraikan hubungan silaturrahim baik secara individu maupun kelompok.
Orang yang suka menfitnah biasanya memiliki sifat tidak senang melihat orang
lain sukses, memiliki rasa iri hati dan merasa senang jika orang lain menderita atau
gagal. Banyak kasus fitnah yang terjadi di masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan
dimana kita berada. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan khabar atau informasi yang
disampaikan orang lain. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada
dengan jalan mengecek kebenaran kabar atau informasi tersebut, Allah SWT berfirman
dalam surat al-Hujurat : 6
ِ ُ ََٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ إِن َجا َٰٓ َء ُك ۡم فَا ِس ُۢ ُق ِبنَ َب ٖإ فَت َ َبيَّنُ َٰٓواْ أَن ت
صيبُواْ قَ ۡو ُۢ َما ِب َج َه َل ٖة
٦ َفَتُصۡ ِب ُحواْ َعلَى َما فَ َع ۡلت ُ ۡم نَد ِِمين
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Selain menghancurkan pergaulan, hubungan baik dan silaturrahim, orang yang
suka menfitnah akan berdosa serta tidak akan masuk sorga, Rasulullah SAW bersabda
yang artinya : Diriwayatkan oleh Hudzaifah r.a. Aku pernah mendengar Nabi SAW
besabda : seorang qattat (orang yang mengadu domba orang lain agar tercipta
perselisihan atau pertikaian diantara mereka) tidak akan masuk sorga (HR. Bukhari).
c. Perkelahian
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering melihat peristiwa perkelahian, bahkan
pernah mengalami peristiwa tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata yang
saling menghina atau merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling mencaci.
Hal itu berakhir pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul.
Yang menyebabkan terjadinya perkelahian diantaranya; salah paham, merasa
tersinggung atau terhina, atau mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain.
Perbuatan ini mengakibatkan rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau
hubungan antar kelonpok.
3
Dampak lain dari perkelahian adalah timbulnya rasa dendam, jika tidak segera
berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan berujung pada perkelahian yang
lebih besar, seperti tawuran antar kelompok bahkan antar warga, dan lain sebagainya.
Sebaiknya hal ini jangan sampai terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang
menang tidak dapat apa-apa, yang kalah apalagi.
Pribahasa mengatakan “kalah jadi abu, menang jadi arang” artinya siapa saja
yang menang atau yang kalah keduanya tetap merugi, karena sudah terbakar nafsu
amarah. Oleh karena itu jika ada teman atau saudara kita yang berselisih maka
hendaklah kita cepat-cepat mendamaikan diantara keduanya sesuai dengan ayat 10 surat
al-Hujurat yang berbunyi:
َّ ِْإنَّ َما ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ ِإ ۡخ َوة فَأَصۡ ِل ُحواْ َب ۡينَ أَخ ََو ۡي ُك ۡۚم َوٱتَّقُوا
١٠ َٱللَ لَ َعلَّ ُك ۡم ت ُ ۡر َح ُمون
Artinya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Ayat di atas jelas, jangankan berbuat zina, mendekatinya saja dilarang. Dan yang pasti, tiap ada
pelarangan dalam agama, pasti demi kebaikan kita.
4
e. Judi dan khamer
Judi adalah setiap “pemainan untang-utangan dengan bertaruh” atau “setiap permainan
harta dengan bertaruh”. Agama kita jelas melarang judi dan khamer, sebagaimana Allah
berfirman :
f. Narkoba
Narkotika dalam Islam sering disebut “hasyisy” yang hukumnya jelas haram karena
memabukkan dan termasuk khamer sebagaimana dijelaskan dalam hadis nabi di atas. Orang
yang mengkonsumsinya jelas berdosa dan dikenakan hukuman sebagaimana orang yang minum
khamar. Adapun jenis-jenis narkoba adalah :
Ganja atau marijuana
Opiate
Cocaine
Candu dengan komponen-komponen yang aktif yaitu morfin dan heroin
Obat berbahaya yang disalahgunakan secara gelap, yaitu rohypnol, valium, cosadon,
magadon, BK, dan sedatin
5
B. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja telah di tetapkan sebagai salah satu masalah nasional yang
harus di tanggulangi maka sesungguhnya upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan
menggunakan pola koordinasi antar instansi terkait, orang tua, masyarakat, sekolah, dan remaja
itu sendiri. Penanggulangannya meliputi tiga pola oprasional yaitu:
6
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Ahlak adalah perbuatan terpuji yang dapan menjadikan insan yang bertakwa kepada
Allah SWT;
2. Mengembangkan suatu bangsa;
3. Mengeratkan silaturahmi.
Karna Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan kepada manusia untuk
menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadisNya. Dengan akhlak
Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada tauhid dan
dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang.
7
DAFTAR PUSTAKA
iii