Vous êtes sur la page 1sur 7

MENGANALISIS RANGKAIAN HAMBATAN SECARA SERI-

PARALEL DALAM ARUS


LISTRIK SEARAH (DIRECT CURRENT)

GITA ANASTASYA BANDOLA


XII-1
NIS. 16-1282

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Lulusan Pada


Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMAN MODEL TERPADU MADANI
PALU 2018
A. Judul:
Menganalisis Rangkaian Hambatan Secara Seri-Paralel Dalam Arus Listrik Searah

B. Tujuan:
 membuat rangkaian hambatan secara seri-paralel dalam arus listrik searah
 menganalisis hubungan kuat arus, tegangan, dan hambatan total pada rangkaian hambatan
yang tersusun secara seri-paralel.

C. Alat dan Bahan:


 amperemeter
 voltmeter
 resistor
 jembatan penghubung
 papan rangkaian
 kabel-kabel penghubung
 power suppley

D. Langkah-langkah Penyelidikan
 buatlah rangkaian hambatan secara seri dalam
arus listrik searah seperti gambar di samping!

 ambil tegangan sumber 2 volt dan catat


tegangan dan kuat arus listrik yang terukur
pada masing-masing voltmeter dan
amperemeter.
E. Data dan Pembahasan
Tabel hasil pengukuran
Vs V1 V2 𝑽𝟑 Vtot i1 i2 i3 𝒊𝟏 + 𝒊𝟐 itot
(volt) (volt) (volt) (𝐯𝐨𝐥𝐭) (volt) (ampere) (ampere) (ampere) (ampere) (ampere)
2,0 0,6 1,2 1,2 2,0 0,014 0,012 0,002 0,016 0,014

Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel di atasdengan tegangan sumber 2 volt, diperoleh: besar
kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor pertama (i1) tidak sama dengan besar kuat
arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor kedua (i2) dan tidak sama dengan besar kuat
arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor ketiga (i3) akan tetapi, jika besar kuat arus
listrik yang mengalir pada hambatan resistor kedua (i2) dijumlahkan dengan besar kuat arus
listrik yang mengalir pada hambatan resistor ketiga (i3) sama dengan besar kuat arus listrik yang
mengalir pada hambatan resistor pertama (i1). Secara metematis dapat dituliskan dengan
persamaan dalam bentuk: 𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖1 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,012 𝐴 + 0,002 𝐴 = 0,014 𝐴.

Sedangkan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor pertama (V1)
tidak sartyma dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor kedua
(V2) tetapi beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor kedua (V2) sama
dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor ketiga (V3). Jika beda
potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor pertama (V1) dijumlahkan dengan
beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor kedua (V2) hampir sama
dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor total (Vtot) akan sama
dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor pertama (V1) jika
dijumlahkan dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor ketiga
(V3). jika Secara metematis dapat ditulis dengan persamaan/formuladalam bentuk: V1 + V2 ≠
Vtot atau V1 + V3 ≈ Vtot
𝑉
Berdasarkan data di atas dan dengan menggunakan rumus𝑖 = 𝑅, maka dapat dicari nilai dari

𝑅1 ,𝑅2 dan R3.


𝑉1 𝑉2 𝑉3 Rtot = R1 + R2 + R3
𝑅1 = 𝑅2 = 𝑅3 =
𝑖1 𝑖2 𝑖3
0,6 1,2 1,2 Rtot = 42,8 + 100 + 600
𝑅1 = 𝑅2 = 𝑅3 =
0,014 0,012 0,002 =742,8 𝑜ℎ𝑚
= 42,8 𝑜ℎ𝑚 = 100 𝑜ℎ𝑚 = 600 𝑜ℎ𝑚

Kita dapat menentukan besar hambatan secara seri-paralel dalam aruslistrik searah (Rtot) dengan
menggunakan dua persamaan yakni sesuai dengan prinsip-prinsip rangkaian paralel yakni pada
rangkaian paralelbesar kebalikan hambatan pengganti rangkaian adalah jumlah kebalikan
hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap
komponen (resistor).
1 1 1 1
(𝑅 = 𝑅 + 𝑅 + . . . + 𝑅 )
𝑝 1 2 𝑛

Selain itu, sesuai dengan prinsip-prinsip rangkaian seri yakni besar nilai hambatan resistor
tertentu (R1 dan R2) dan besar nilai hambatan resistor keseluruhan rangkaian (Rtot) adalah hampir
sama atau sama.

(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 +. . . +𝑅𝑛 = 𝑅𝑡𝑜𝑡 )

Untuk mencari nilai hambatan total (Rtot), maka rangkaian pada hambatan resistor kedua (R2)
dan hambatan resistor ketiga (R3) menjadi satu hambatan paralel. Dapat ditulis dengan
1 1 1 1 1 1
persamaan berikut: =𝑅 +𝑅 = = 100 𝑜ℎ𝑚 + 600 𝑜ℎ𝑚 = 𝑅𝑝 = 90,9 𝑜ℎ𝑚. Setelah itu,
𝑅𝑝 2 3 𝑅𝑝

hambatan ini seri dengan hambatan resistor pertama (R1) sehingga terbentuk hambatan resistor
pengganti rangkaian seri-paralel (Rtot). Dapat ditulis dengan persamaan: 𝑅𝑝 + 𝑅1 = 90,9 +
42,8 = 133,7 𝑜ℎ𝑚.
Berdasarkan data di atas diperoleh bahwa nilai hambatan resistor ketiga (R3) lebih besar dari
nilai hambatan resistor pengganti rangkaian seri-paralel (Rtot)dan lebih besar dari nilai hambatan
resistor kedua (R2) sedangkan nilai hambatan resistor kedua (R2) lebih besar daripada nilai
hambatan resistor satu (R1). Berdasarkan hal tersebut maka dapat dituliskan secara matematis
sebagai:
𝑹𝟑 > 𝑹𝒕𝒐𝒕 > 𝑹𝟐 > 𝑹𝟏

Ditinjau dari referensi yang saya baca yakni blog Ruang Guru, adanya hukum yang menjelaskan
fenomena pada rangkaian bercabang yang berkaitan dengan arah arus saat melewati titik percabangan.
Hukum tersebut merupakan Hukum I Kirchoff. Bunyi Hukum I Kirchoff: Kuat arus total yang masuk
melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan kuat arus total yang keluar dari
titik percabangan.
Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan berikut:

∑ 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan, pada rangkaian hambatan
secara seri-paralel dalam arus listrik searah berlaku prinsip sebagai berikut:
 Besar kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor kedua (i2) dijumlahkan
dengan besar kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor ketiga (i3) sama
dengan besar kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan resistor pertama (i1). Secara
metematis dapat dituliskan dengan persamaan dalam bentuk: 𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖1
 Beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor pertama (V1)
dijumlahkan dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor
kedua (V2) hampir sama dengan beda potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung
hambatan resistor total (Vtot) akan sama dengan beda potensial/tegangan listrik pada
ujung-ujung hambatan resistor pertama (V1) jika dijumlahkan dengan beda
potensial/tegangan listrik pada ujung-ujung hambatan resistor ketiga (V3). jika Secara
metematis dapat ditulis dengan persamaan/formula dalam bentuk: V1 + V2 ≠
Vtot atau V1 + V3 ≈ Vtot
 Nilai hambatan resistor ketiga (R3) lebih besar dari nilai hambatan resistor pengganti
rangkaian seri-paralel (Rtot)dan lebih besar dari nilai hambatan resistor kedua (R2)
sedangkan nilai hambatan resistor kedua (R2) lebih besar daripada nilai hambatan resistor
satu (R1).
 Jumlah arus listrik yang mengalir masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan jumlah kuat arus yang mengalir keluar melalui titik percabangan
tersebut.” Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan berikut: ∑ 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 =
∑ 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Lampiran

Gambar 1: Pak Mahludin sedang mengarahkan Gambar 2: Hasil rangkaian secara seri paralel
siswa untuk memasang rangkaian

Gambar 3: Pak Mahludin sedang menjelasakan Gambar 4: Hasil pengukuran voltmeter


tentang rangkaian seri paralel

Vous aimerez peut-être aussi