Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Amphibia (bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup).
Merupakan
hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, yang tidak tertutupi oleh rambut dan bisa hidup di
dua
tempat, yaitu air dan darat
Tubuh tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya involunter. Otot lurik yang kerjanya
Volunter dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun involunter.
Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan transversus yang
membentuk dinding perut.
Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan
menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anurapada umumnya dan
internal pada OrdoApoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang
tenang dan dangkal.
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebutdengan amplexus, yaitu
katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh
betina yang lebih besar.Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar
mengeluarkan sel telurnya sehingga bias dibuahi jantannya.
Amplexus bias terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan
sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin.Siapa yang paling lama bertahan
dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya.
Amphibi berkembangbiak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa family
amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordoapoda. (Duellman and Trueb, 1986)
Ginjal amphibi berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak dapat
ditembus oleh air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara
osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya.
Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara
mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk
membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui
glomerulus dibatasi.
Katak juga menggunakan kantung kemih untuk konserfasi air. Apabila sedang berada dia air,
kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam
darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan
adalah hormon yang sama dengan ADH.
Contoh Amphibi:
1. Lepidobatrachus laevis (kelas: lissamphibia) → Katak mulut lebar
2. Rhinophrynus dorsalis (kelas:amphibia) → Mexican Burrowing Toad
3. Ambystoma mavortium (kelas:amphibia) → Barred Tiger Salamander
4. Nasikabatrachus sahyadrensis (kelas:amphibia) → Pignose Frog
5. Necturus maculosus (kelas:amphibia) → Common Mudpuppy
6. Ambystoma mexicanum (kelas:amphibian) → Axolotl
Daftar Pustaka