Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM SPONTAN
A. PENGERTIAN
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri), yang dapat
hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
(Mochtar,1998.
Partum spontan adalah suatu keadaan dimana seorang ibu melahirkan bayi
yang berlangsung dengan tenaga Ibu sendiri, melalui jalan lahir dan dengan
dilakukan insisi perineum untuk memperlebar ruang jalan lahir sehingga
memudahkan kelahiran anak.
B. FISIOLOGI NIFAS
1. Periode post partum ada 3 yaitu :
a. Immadiate post partum adalah masa 24 jam post partum.
b. Early post partum adalah waktu minggu pertama post partum.
c. Late post partum adalah masa post partum pada minggu pertama sampai
minggu keenam post partum.
2) Aktifitas otot-otot.
Aktifitas otot adalah kontraksi dan retraksi dari otot-otot setelah anak
lahir, yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah
karena adanya pelepasan plasenta, dan berguna untuk mengeluarkan
isi uterus yang tidak diperlukan.
Kontraksi dan retraksi yang terus menerus ini menyebabkan
terganggunya peredaran darah di dalam uterus yang mengakibatkan
jaringan otot-otot kekurangan zat-zat yang diperlukan, sehingga
ukuran jaringan otot-otot terssebut menjadi lebih kecil.
3) Ischaemia
Ischaemia atau anemia likal yaitu kekurangan pada uterus. Saaat
kehamilan uterus. Saat kehamilan uterus membutuhkan aliran darah
yang banyak agar uterus dapat mengadakan hypertrophy dan
hiperplasia tidak diperlukan lagi, maka pengaliha darah berkurang dan
kembali seperti biasa. Darah yang lebih biasanya dialirkan keuterus
setelah anak lahir dibutuhkan oleh buah dada sehingga peredaran
kebuah dada lebih banyak ditandai buah dada menjadi merah dan
bengkak. Adapun kembalinya keadaan uterus tersebut secara gradual
artinya, tidak sekaligus tetapi setingkat demi setingkat. Sehari atau 24
jam setelah persalinan, biassanya tinggi fundus uteri agak lebih tinggi
sedikit, disebabkan oleh adanya pelemasan uterus segmen atas dan
uterus bagian bawah terlalu lemah dalam meningkatkan tonusnya otot-
otot baik kembali, fundus uteri hanya 7,5 cm diatas sympysis dan
setelah 12 hari post partum fundus uteri tidak dapat diraba lagi dari
luar.
b. Lochea
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus berasal dari bekas
menempelnya plasentanya melalui vagina dalam masa nifas.
Pengeluaran dari uterus selagi getah atau darah dari luka juga disertai
selaput lendir dari decidua yaitu endometrium yang menebal, karena
mengadakan degenerasi untuk kembali keadaan semula.
Masa nifas
Kurang pengetahuan
Proses menyusui
inefektif
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium darah lengkap, urinalisis.
2. Haemoglobin/haematokrit
Penentuan haemoglobin/hematokrit diperoleh pada hari pertama post partum
untuk pemeriksaan darah yang hilang selama melahirkan.
Carpenito L.J. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta. EGC.
Doenges M.F. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta. EGC.
Ibrahim C.J. (1996). Perawatan Kebidanan (Perawatan Nifas). Jilid 5. Jakarta. Bhratara
karya.
Long B.C (1996). Perawatan Medikal Bedah (Sesuatu Pendekatan Proses Keperawatan).
Terjemahan oleh Yayasan Ikatan Pendidikan Keperawatan. Bandung.
Masjoer. Arif (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid pertama. Jakarta.
Media Aesculapius FKUI.
Manulaba Ida B.G (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi jilid 2 edisi 2. Jakarta. EGC.
Oxorn H (1996). Ilmu Kebidanan : Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta. Yayasan
Essensia Medica.
LEMBAR PENGESAHAN
Karangasem, .............................................
Mengetahui,
(.............................................................) (......................................................)
Pembimbing Akademik
(........................................................................................)
NIR.