Vous êtes sur la page 1sur 7

Review Gambaran Seputar Gas Indonesia

Sumber : 1. Laporan Tahunan SKK Migas tahun 2016

2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/06/19/2016-produksi-gas-alam-
indonesia-turun-terdalam-sejak-1974

Nama : Yosua Pandapotan


NIM : 071 00 15 00 154
Produksi gas alam Indonesia pada 2016 turun 7,4 persen menjadi 62,7 juta tonnes oil
equivalent (toe). Penurunan ini merupakan yang keenam kalinya sejak 2011 dan yang terdalam sejak
1974. Turunnya produksi dari sumur-sumur eksisting seiring susutnya kandungan serta belum adanya
eksplorasi sumur baru membuat produksi gas domestik mengalami penurunan. Menurut data BP,
produksi gas alam Indonesia pernah mencapai level tertingginya pada 2010, yaitu sebanyak 77,1 juta toe.

Demikian pula konsumsi gas domestik pada 2016 juga turun 6,77 persen menjadi 33,9 juta toe.
Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya sejak 2015. Konsumsi gas alam ini merupakan yang
terendah sejak 2008. Produksi gas pernah mencapai level tertingginya pada 2010, yakni mencapai 39,1
juta toe.
Produksi gas Indonesia hanya mencapai dua persen dari total produksi gas dunia sebesar 3,2 miliar
toe. Sedangkan konsumsi gas alam domestik sekitar 1,1 persen dari total konsumsi gas dunia sebanyak
3,2 miliar toe.

Cadangan terbukti gas Indonesia sebesar 103 triliun standar kaki kubik ("Tscf") hanya 1,6% dari total
cadangan gas dunia sebesar 6.559 Tscf

Pencapaian Reserve Replacement Ratio pada tahun 2016 untuk minyak dan gas bumi sebesar 60%
(barrel oil equivalent), realisasi per 31 Desember 2016 63,68%. Dengan realisasi lifting gas Realisasi
lifting gas : 6.440 MMscfd.
Reserve Replacement Ratio

KEGIATAN PRODUKSI DAN LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI

Produksi migas Indonesia saat ini masih didominasi oleh produksi gas yang semenjak beberapa
tahun terakhir berada di atas produksi minyak nasional. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus
berlangsung dalam beberapa tahun yang akan datang. Pada tahun 2016, pencapaian produksi minyak dan
kondensat nasional mencapai sebesar 831 ribu barel minyak per hari ("Mbopd") dan mengalami
peningkatan 45,3 Mbopd dibandingkan tahun 2015 (785,8 Mbopd).
Sedangkan produksi gas nasional sebesar 7.938 juta kaki kubik per hari ("MMscfd"), mengalami
penurunan 140 MMscfd dibandingkan tahun 2015 (8.078 MMscfd). Total produksi minyak, kondensat,
dan gas Indonesia tahun 2016 sebesar 2.213 ribu setara barel minyak per hari ("Mboepd"), mengalami
penurunan sebesar 15 Mboepd dari tahun 2015 (2.228 Mboepd).

Penyaluran gas untuk kebutuhan domestik adalah sebesar 2.947 MMscfd sedangkan untuk
ekspor sebesar 3.681 MMscfd.

Kontribusi produksi gas nasional saat ini secara rata-rata sebesar 59% terhadap produksi migas
nasional. Berdasarkan perkiraan produksi jangka panjang, kontribusi produksi gas akan terus meningkat
mencapai 68% pada tahun 2022 dan 85% pada tahun 2050.
Hingga 31 Desember 2016, realisasi produksi migas Indonesia mencapai 2,21 juta barel minyak
ekuivalen per hari ("MMboepd"). Pencapaian tersebut diperoleh dari produksi minyak dan kondensat
rata-rata sebesar 831 Mbopd, sementara produksi gas sebesar 8,08 MMscfd.

Vous aimerez peut-être aussi