Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnese
a. Keluhan utama / keadaan saat ini
2. Riwayat Penyakit keluarga :
a. Penyakit genetic yang ada dalam keluarga : misalnya down syndrome
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Riwayat sakit keluarga: penyakit jantung, kelainan bawaan,DM,Hypertensi
3. Riwayat kehamilan:
a. Usia ibu saat hamil diatas 40 tahun
b. Program KB hormonal, riwayat mengkonsumsi obat – obat (thalidmide,
dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)
c. Penyakit infeksi yang diderita ibu : rubella ( campak Jerman ) atau infeksi virus
lainnya
d. Pajanan terhadap radiasi selama kehamilan
e. Ibu yang alkoholik
f. Gizi ang buruk selama kehamilan
g. Pajanan yang terjadi sebelum akhir bulan ke dua atau minggu ke 8 karena
pembentukan jantung berlangsung sampai dengan minggu ke dua
4. Riwayat Tumbuh
a. Pertumbuhan berat badan
b. Kesesuaian berat badan dengan usia
o Biasanya anak cenderung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiq
selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi
penyakit
5. Riwayat perkembangan / psikososial
a. Kemampuan psikososial
b. Kesesuaian kemampuan psikososial dengan usia
c. Kelainan tumbang yang menyertai
d. Mekanisme koping anak / keluarga
e. Pengalaman hospitalisasi sebelumnya
6. Perubahan status kesadaran dan sirkulasi:
a. Riwayat kejang,pingsan, sianosis
7. Pola aktifitas
a. Toleransi terhadap aktifitas misalnya menangis, makan, mengejan
b. Posisi tubuh setelah aktifitas : kneechest, sguanting
c. Adakah kelelehan saat menyusu
8. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
a. Kemampuan makan / minum
b. Apakah bayi mengalami kesulitan untuk menyusu
c. Hambatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
9. Tingkat pengetahuan anak dan keluarga
a. Pemahaman tentang diagnose
b. Pengetahuan dan penerimaan terhadap prognosis
c. Regimen pengobatan dan perawatan
d. Rencana perawatan di rumah
e. Rencana pengobatatan dan perawatan lanjutan
10. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
Suhu
Nadi
Tekanan darah
Pernafasan
b. Pemeriksaan Fisik ( head to toe )
Adanya Sianosis terutama pada bibir dan kuku, dapat terjadi sianosi menetap
( morbus sereleus )
Pada awalnya BBL belum ditemukan sianotik , bayi tampak biru setelah
tumbuh
Berat badan bayi tidak bertambah
Clubbing finger tampak setelah usia 6 bulan
Auscultasi didapatkan murmur pada batas kiri sternum tengah sampai bawah
Dispnea de’effort dan kadang disertai kejang periodic (spells) atau pingsan
Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung lambat
Serangan sianosis mendadak ( blue spells / cyanotic spells , paroxysmal
hyperpnea , hypoxia spells ) ditandai dengan dyspnea, napas cepat dan
dalam, lemas, kejang, sinkop bahkan sampai koma dan kematian.
Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah
berjalan beberapa lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu
sebelum ia berjalan kembali.
Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal yang
semakin melemah dengan bertambahnya derajat obstruksi.
Bunyi jantung I normal. Sedang bunyi jantung II tunggal dan keras.
Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar tampak
menonjol akibat pelebaran ventrikel kanan.
Ginggiva hipertrofi,gigi sianotik
Setelah melakukan aktifitas, anak selalu jongkok ( squanting ) untuk
mengurangi hipoksi dengan posisi knee chest
c. Pemeriksaan Penunjang
Rontgen thorax: menunjukkan peningkatan atau penurunan aliran
pulmoner, tak ada bukti – bukti pembesaran jantung, bentuk seperti bot
EKG: menunjukkan hypertrofi ventrikel kanan, hypertrofi ventrikel kiri
atau keduanya
Nilai gas darah arteri : PH turun, PO2 turun,PCO2 naik
Haemoglobin atau hematokrit : memantau viskositas darah dan mendeteksi
adanya anemia defisiensi besi
Jumlah trombosit : menurun
Ekokardiogram : mendeteksi defek septum,posisi aorta,dan stenosis
pulmoner
Kateterisasi jantung : peningkatan sistemik dalam ventrikel kanan,
penurunan tekanan arteri pulmoner dengan penurunan saturasi hemoglobin
arteri.
Uji telan barium menunjukkan pergeseran trachea dari garis tengah kea rah
kiri
Radiogram abdomen: mendeteksi kemungkinan adanya kelainan congenital
lain
B. Diagnosa
Diagnosa yang mungkin muncul adalah :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hyperventilasi
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi dan
ventilasi
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kelainan jantung : tetralogi of Fallot
4. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan transport oksigen
melalui alveoli dan membrane kapiler
5. Risiko cidera
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan fatiq
selama makan,peningkatan kebutuhan kalori dan penurunan nafsu makan
7. Intoleransi terhadap aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
8. Kurang pengetahuan keluarga ttg diagnostic,prognosa,perawatan dan pengobatan
berhubungan dengan keterbatasan kognitif ,kesahan dalam memahami informasi yang
ada,kurang pengalaman.
9. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kelainan congenital
: tetralogi of fallot
10. PK. Hipoxia
11. PK. Embolisme paru
5. Risiko cidera
Faktor risiko internal: hypoxia jaringan
NOC:
Risiko cidera akan menurun,dibuktikan oleh : keamanan personal,pengendalian risiko,
dan lingkungan yang aman
NIC:
Identifikasi factor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan: perubahan status
mental, deficit sensorik atau motorik ( misalnya berjalan, keseimbangan )
Identifikasi lingkunan yang memungkinkan risiko terjatuh :(misalnya: pengaman
tempat tidur, lantai yang licin dll )
Berikan edukasi untuk mencegah cidera
Bantu ambulasi dini
Libatkan keluarga dalam pemantauan
D. Evaluasi
1. Klien mengatakan bahwa, saat bernafas klien sudah terasa lebih lega atau tidak susah
lagi dalam bernafas.
2. Klien terlihat bernafas dengan normal dan tidak terlihat tersengal – sengal.
3. Tujuan tercapai, masalah tercapai sebagian sehingga, klien perlu tetap dipantau
kebutuhan oksigennya.
4. Saat diberikan tindakan keperawatan klien, klien bisa kooperatif karena klien tetap
didampingi oleh orang tua kilen.
5. Klien mengatakan, bahwa aktivitas klien mulai bertambah dari sebelumnya.
6. Klien sudah terlihat lebih baik yang ditunjukkan dengan, klien terlihat lebih segar,
tujuan tercapai, masalah belum tercapai sehingga tindakan keperawatan perlu
dilanjutkan untuk mengatasi penurunan curah jaunting yang terjadi.
9. Nafsu makan klien mulai kembali bertambah.
10. Berat badan klien bertambah, Klien terlihat lebih segar, Toleransi makan klien
bertambah
11. Tujuan tercapai, masalah diatasi sebagian, tindakan keperawatan pelu dilanjutkan agar
nutrisi klien dapat terpenuhi
12. Klien terlihat mengikuti terapi diet yang diberikan dan pola pemberian makan tapi
sering.
13. Klien mengaku sudah cukup mengerti tentang penyakit yang dialami.
14. Keluarga klien sudah terlihat lebih tenang dalam menghadapi penyakit yang dialami
klien.