Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
LIDIA ARJULIA SARI
NPM : 1114076
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan .......................................................................................... 7
B. ASI Eksklusif ..................................................................................... 12
C. Kerangka Teori ................................................................................... 31
D. Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 32
E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 33
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 34
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 35
E. Definisi Operasional ...................................................................... 35
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 36
G. Validitas dan Reabilitas ................................................................. 38
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 38
I. Etika Penelitian ................................................................................ 41
J. Tahap Penelitian .............................................................................. 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 44
B. Pembahasan .................................................................................... 52
C. Keterbatasan penelitian .................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG
ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN
YOGYAKARTA
INTISARI
Lidia Arjulia Sari ¹ Lily yulaikhah ²
Latar Belakang : ASI adalah air susu ibu yang mengandung nutrisi optimal, baik
kualitas dan kuantitasnya. Pengetahuan dan pengalaman seorang ibu sangat
mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif tahun 2013
(66,7%) berada jauh dibawah target pemerintah yaitu 80% (Dinkes DIY, 2014),
Puskesmas di DIY cakupan ASI Eksklusif terendah di Puskesmas Gamping 2
Sleman (73,45%) (Dinkes DIY, 2016).
Tujuan : Mengetahui Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di
Puskesmas Gamping 2 Sleman
Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, rancangan
peneliian deskriptif dengan pendekatan survey. Dengan jumlah sampel 78 ibu
menyusui dan teknik pengamilan sampel sampling accidental.
Hasil : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif yaitu
cukup sebanyak 39 responden (50,0%), pengetahuan ibu menyusui tentang
manfaat ASI eksklusif yaitu baik sebanyak 50 responden (64,1%), pengetahuan
ibu menyusui tentang komposisi ASI yaitu cukup sebanyak 34 responden
(43,6%), pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI yaitu baik
sebanyak 42 responden (53,8%), pengetahuan ibu menyusui tentang cara
pengeluaran ASI yaitu kurang sebanyak 28 responden (35,9%), pengetahuan ibu
menyusui tentang cara penyimpanan ASI yaitu baik sebanyak 41 responden
(52,6%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di
Puskesmas Gamping 2 Sleman yaitu cukup sebanyak 46 responden (50,0%).
Kata kunci : Pengetahuan, ASI Eksklusif
ix
OVERVIEW OF MOTHER BOOK KNOWLEDGE ABOUT EXCLUSIVE
MILK IN PUSKESMAS GAMPING 2 SLEMAN
YOGYAKARTA
ABSTRACK
Lidia Arjulia Sari ¹ Lily yulaikhah ²
Background : Breast milk is breast milk that contains optimal nutrition, both
quality and quantity. The knowledge and experience of a mother greatly affects
the success of Exclusive Breast Milk. Coverage of Exclusive Breastmilk in 2013
(66.7%) is far below the government target of 80% (Health Office DIY, 2014),
Puskesmas in DIY exclusive coverage Exclusive breastfeeding at Puskesmas
Gamping 2 Sleman (73.45%) (Dinkes DIY, 2016) .
Purpose : Knowing Mother's Breast milk Knowledge About Exclusive Breast
milk At Puskesmas Gamping 2 Sleman.
Research method: The type of this research is descriptive research, descriptive
research design with survey approach. With a sample size of 78 breastfeeding
mothers and an accidental sampling sampling technique.
Results: Level of knowledge of breastfeeding mother about exclusive
breastfeeding understanding is enough 39 respondents (50,0%), knowledge of
breastfeeding mother about exclusive breastfeeding benefit either 50 respondents
(64,1%), knowledge of breastfeeding mother about milk composition is enough 34
respondents (43,6%), knowledge of breastfeeding mother about good
breastfeeding method as much as 42 respondents (53,8%), knowledge of
breastfeeding mother about breastfeeding method that is less 28 respondents
(35,9%), good breastfeeding storage as much 41 respondents (52,6%).
Conclusion : The level of knowledge of breastfeeding mothers about Exclusive
breastfeeding in Puskesmas Gamping 2 Sleman is quite as much as 46
respondents (50.0%)
Keywords: Knowledge, Exclusive Breast Milk
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ASI adalah air susu ibu yang mengandung nutrisi optimal, baik kualitas
dan kuantitasnya. Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garan anorganik yang disekresikan oleh kelenjar
mammae ibu, dan berguna sebagai makanan. Keseimbangan zat-zat gizi dalam
susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu nya memiliki bentuk paling baik
bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya
akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan system syaraf (Maryunani Anik, 2012).
1
2
cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Gamping 2
mengalami peningkatan dari tahun ketahun yaitu pada tahun 2013 sebesar
70,31%, tahun 2014 sebesar 71,01%, dan pada tahun 2015 sebesar 73,45%. Meski
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, puskesmas gamping 2 masih belum
mencapai target renstra 75% untuk kabupaten sleman (Dinkes DIY, 2016).
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2 terdiri dari 3 Desa yaitu Desa
Banyuraden, Desa Nogotirto, dan Desa Trionggo. Desa Banyuraden merupakan
salah satu desa dengan pencapaian ASI Eksklusif terendah. Didapat data bayi usia
0-6 bulan yang tidak diberikan ASI Eksklusif di Desa Banyuraden pada tahun
2016 sebanyak 31 bayi dari 36 bayi, sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 14 dari
29 bayi, yang kedua dari Desa Nogotirto bahwa data pada tahun 2016 ditemukan
10 dari 14 bayi sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 14 dari 18 bayi, dan yang
terakhir yaitu Desa Trionggo, ditemukan data tahun 2016 terdapat 10 dari 39 bayi
dan pada tahun 2017 ditemukan 4 dari 11 bayi.
Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan peneliti pada tanggal 4
februari 2017 di Puskesmas Gamping 2 Sleman, di dapatkan jumlah data bayi usia
0-6 bulan pada bulan Februari Tahun 2017 sebanyak 129 bayi. Berdasarkan latar
belakang dan studi pendahuluan yang diuraikan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang
ASI Eksklusif Di Puskesmas Gamping 2 Sleman ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Di
Puskesmas Gamping 2 Sleman.
4
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI Eksklusif.
a. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat ASI Eksklusif.
b. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang komposisi ASI
Eksklusif.
c. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI
Eksklusif.
d. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara pengeluaran ASI
Eksklusif.
e. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI
Eksklusif.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan referensi untuk studi lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian sederhana
secara ilmiah dalam rangka mengembangkan diri dalam melaksanakan
fungsi bidan sebagai peneliti tentang bagaimana pengetahuan ibu
menyusui tentang ASI Eksklusif.
b. Bagi Institusi Stikes Achmad Yani Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan wancana dan sumber
informasi mengenai gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI
Eksklusif.
c. Bagi Puskesmas Gamping 2 Sleman
Sebagai bahan masukan untuk evaluasi peningkatan mutu pelayanan di
Puskesmas Gamping 2 Sleman.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1 Keaslian penelitian
No Nama/Judul Metode penelitian Hasil penelitian Persamaan/
Perbedaan
1 Rahayu, 2014. Metode penelitian Sebagian besar Variable, Lokasi
Gambaran tingkat Deskriptif responden dengan penelitian,
pengetahuan ibu kuantitatif dengan tingka pengetahuan ibu waktu
menyusui bayi 0-3 pendekatan cross menyusui bayi 0-3 penelitian.
bulan tentang ASI sectional, bulan tentang ASI
Eksklusif di Desa instrument peneliti eksklusif kategori Persamaan
Instrument peneliti
menggunakan
kuesioner. Analisis
data menggunakan
uji chi square
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Gamping 2 Sleman
yang merupakan salah satu dari 2 Puskesmas yang berada di Kecamatan
Gamping Sleman Yogyakarta. Kecamatan Gamping merupakan daerah
perbatasan antara wilayah agraris dan perkotaan yang wilayahnya
memanjang dengan entang ± 4 km. Luas wilayah kerja di Puskesmas
gamping 2 ini secara keseluruhan mencapai 13,1 km² dari seluruh wilayah
kabupaten Sleman seluas 574,82 km².
Puskesmas gamping 2 berdiri pada tahun 1984, yang dahulunya
berlokasi di Dusun Terusan Banyuraden, Gamping. Menempaati lahan
seluas 900 m², pada tahun 2009 Puskesmas Gamping 2 berpindah Lokasih
di dusun Pantran, Banyuraden, Gamping, Sleman dan menempati lahan
tanaha seluas 1500 m².
Secara administratif, wilayah Puskesmas Gamping 2 terdiri dari 3
Desa dan 28 Dusun yaitu: Banyuraden (8 Dusun, 22 RW, 75 RT)
Nogotirto (8 Dusun, 24 RW, 108 RT), dan Trihanggo (12 Dususn, 35 RW,
96 RT).
Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta yang merupakan tipe
Puskesmas non rawat inap memiliki program pokok yaitu: pengobatan
KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak), KB (Keluarga Berencana), Kesehatan
Reproduki, promosi kesehtana, kesehaatan lingkungan, gizi dan imunisasi,
namun tidak melayani pelayanan 24 jam. Dari segi bangunan dan ruangan
Puskesmas gamping 2 Sleman Yogyakarta sangat memadai terdapat
ruangan-ruangan yang luas, terdapat bilik laktasi dengan dilengkpi poster
tentang pemerahan dan penyimpanan ASI serta terdapat konselor ASI
yaitu bagian ahli gizi dan bidan di poli KIA sehingga ibu menusui dapat
dengan mudah memperoleh informasi tentang ASI baik memompa
maupun cara penyimpanan.
43
44
f % f % f % f %
B. Pembahasan
namun uji analisis tabel silang menunjukan bahwa ibu yang sudah
mendapatkan penyuluhan maupun belum sama-sama menunjukan pengetahuan
yang cukup. Hal ini menunjukan bahwa sumber informasi bukan hanya dari
penyuluhan namun dapat diperoleh dari berbagai sumber baik dari internet,
media sosial maupun interaksi sesama ibu menyusui. Menurut Musiskah
(2014), Pengalaman merupakan segala sesuatu yang pernah dialami
(dijalankan, dirasakan) terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat
tertentu yang akan menjadi sumber pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo,
2010). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fikawati (2009),
bahwa pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman ibu adalah faktor
predisposisi ysng berpengaruh positif terhadap keberhasilan ASI eksklusif dan
dari segi faktor pendorong dukungan tenaga kesehatan yang membantu
persalinan paling nyata pengaruhnya dalam keberhasilan ASI eksklusif.
“tahu” Menurut teori Riyanto dan Budiman (2014) tahu berarti dapat
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya (reccal). Contohnya
dapat menyebutkan pengertian ASI eksklusif. Akan tetapi tingkat kesadaran
bahwa pengetahuan tentang ASI eksklusif sangat penting bagi bayi, maka rata-
rata ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengertian ASI eksklusif.
Wanita harus mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan lain-lain yang
menyangkut urusan rumah tangga (Anoraga, 2009). Kategori pengetahuan
tentang cara pengluaran ASI eksklusif ini dapat digolongkan pada tingkatan
pengetahuan “Memahami” Menurut teori Riyanto dan Budiman, (2014).
Cara pemberian ASI oleh ibu bekerja antara lain harus menyusui
bayinya sebelum berangkat bekerja, kemudian memerah ASI. Keluarkan ASI
sebanyak mungkin dan tampung ke cangkir atau tempat/teko yang bersih.
Untuk cara pengeluaran ASI menggunakan pompa tangan meliputi tekan bola
karet untuk mengeluarkan udara, letakkan ujung lebar tabung pada payudara
dengan putting tepat pada tengah-tengah, dan tabung benar-benar melekat pada
kulit payudara, lepas bola karet sehingga puting dan aerola tertarik kedalam,
tekan dan lepaskan beberapa kali sehinnga ASI keluar dan berkumpul pada
tabung penampung, dan cucilah alat hingga bersih menggunakan AIR
mendidih, setelah dipakai atau pada saat akan dipakai. Hal ini didukung dari
ketepatan responden dalam menjawab kuesioner no 21 mengenai cara
pengeluaran ASI responden menjawab Ibu yang sibuk bekerja dapat
memberikan ASI dangan cara diperah terlebih dahulu. Dalam pengetahuan cara
pengeluaran ASI ini ibu menyusui harus memiliki pengetahuan yang lebih
terkait dengan cara peegeluaran ASI serta menggali informasi kepada petugas
kesehatan puskesmas maupun membaca dan mencari informasi diinternet.
7. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
ibu menyusui tentang cara penyimpanan ASI di Puskesmas Gamping 2 Sleman
dalam kategori baik sebanyak 41 responden (52,6%), pengetahuan yang baik
menunjukan ibu menyusui mampu mengetahui cara penyimpanan ASI yaitu
ASI yang diperah hanya bisa bertahan di suhu ruangan atau udara terbuka (19-
25◦C) selama 10 jam, ASI dapat disimpan di dalam freezer (4◦C) untuk 5 jam
sampai 7 hari kedepan, jika disimpan didalam freezer (-18◦C), ASI bisa
bertahan hingga 6 bulan, harus disimpan dibagian yang paling dingin, ASI
dapat dipindakan dari kulkas ke freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah
ada di kulkas selama 48 jam, jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI,
57
sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang,
ibu bisa menggunakan tutup dari plastik dan karet, serta pastikan menutup
rapat, jangan lupa memberi label tangan sehingga ASI yang sudah lama bisa
dipakai terlebih dahulu dan tidak basi, jika anda tidak menyimpan dalam kotak
pendingin tetapi ini bukan alternatif untuk jangka waktu yang lama, ini hanya
bisa digunakan untuk beberapa jam saja, ASI yang di simpan di kulkas, harus
segera digunkan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan. Kategori
pengetahuan tentang cara penyimpanan ASI eksklusif ini dapat digolongkan
pada tingkatan pengetahuan “Memahami” Menurut teori Riyanto dan Budiman
(2014) tingkatan pengetahuan memahami merupakan suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Misalnya dapat menjelaskan
cara penyimpanan ASI sehingga pengetahuan tentang cara penyimpana ASI ini
bisa dalam kategori baik.
C.Keterbatasan Penelitian
1. Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah tidak
bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga harus menunggu
di Puskesmas.
Dalam penelitian ini responden yang datang memiliki anak 0-6 bulan pada jadwal
imunisasi dan rewel ketika responden mengisi kuesioner
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan
yang dapat di ambil adalah:
1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif dalam
kategori cukup sebanyak 46 responden (50,0%).
2. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuan tentang pengertian ASI Eksklusif kategori cukup
sebanyak 39 responden (50,0%).
3. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif kategori baik
sebanyak 50 responden (64,1%).
4. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuam tentang komposisi ASI kategori cukup sebanyak
34 responden (43,6%).
5. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuan tentang cara pemberian ASI kategori baik
sebanyak 42 responden (53,8%).
6. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuan tentang cara pengeluaran ASI kategori kurang
sebanyak 28 responden (35,9%).
7. Diketahui sebagian besar responden merupakan ibu menyusui dengan
tingkat pengetahuan tentang penyimpanan ASI kategori baik sebanyak
41 responden (52,6%).
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Gamping 2 Sleman Yogyakarta
Diharapkan Puskesmas dapat memberikan informasi, pendidikan
kesehatan tentang ASI Eksklusif, untuk meningkatkan pengetahuan
59
60
Haryono, R & Sulis, S. (2014). Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah Hati Anda.
Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sulistiyowti. T & Pulung. (2014). Perilaku Ibu Bekerja Dalam Memberikan Asi
Eksklusif Di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas
Kemlagimojokerto. Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1 Juli 2014: 89-100.
Depkes RI. (2012), Profil Kesehatan 2008, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Dinkes DIY (2014). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014.
Yogyakarta : Dinas Kesehatan Propinsi Yogyakarta.
. (2016). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016.
Yogyakarta : Dinas Kesehatan Propinsi Yogyakarta.
Riyanto dan Budiman (2014). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba medika
Kodrat Laksono. (2010). Dasyatnya ASI dan laktasi. Yogyakarta: Media Baca
Roesli, U. (2008). Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: Elex Media
Riksani. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat.
BKKBN (2008). Buku Pedoman ASI Eksklusif Bagi Petugas. Jakarta: BKKBN.
Kepada Yth.
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir programm studi kebidanan (D-3) Stikes Jendral
Achmad Yani Yogyakarta yang bertanda tangan di bawah ini :
NPM : 1114076
Atas ketersediaan ibu-ibu, penulis ucapkan terimakasih dan semoga budi baik
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Yogyakarta................2017
Peneliti