Vous êtes sur la page 1sur 3

UPT RSU-DAERAH KOTA PINANG

KABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SPECIALIS ANAK
Disahkan Februari 2018 oleh :
Direktur UPT RSU-Daerah Kota Pinang

( dr.Suradji Mochammad Musa.SpOG)

NIP.19790320 200903 1 003


ASMA

adanya gejala batuk dan/atau mengi berulang, terutama pada


Pengertian
1 ( malam hari (nocturnal), reversible (dapat sembuh spontan atau
1. Definisi) dengan pengobatan) dan biasanya terdapat atopi pada pasien dan
atau keluarganya.

Anamnesis
2 batuk, mengi, riwayat alergi
2.

Pemeriksaan
3 Fisik Pernafasan cuping hidung, retraksi sela iga, wheezing seluruh
3. lapang paru

Anamnesa
Kriteria
4 Diagnosis Pemeriksaan fisik
4.

Asma
Diagnosis
5 Kerja
5.

- Bronkiolitis
Diagnosis
6 Banding - Bronkitis
6.
- Pneumonia
- Tuberkulosis

- Uji fungsi paru dengan spirometri atau peak flow meter.


Pemeriksaan
7 Diagnosis asma dapat ditegakkan bila didapatkan :
7. Penunjang o Variasi pada PFR (peak flow meter = arus puncak
ekspirasi) atau FEV1 (forced expiratory volume 1 second
= volume ekspirasi paksa pada detik pertama) ≥ 15%
o Kenaikan ≥ 15% pada PFR atau FEV1 setelah pemberian
inhalasi bronkodilator
o Penurunan ≥ 20% pada PFR atau FEV1 setelah provokasi
bronkus.
- Pemeriksaan Ig E dan eosinofil total. Bila terjadi peningkatan
dari nilai normal akan menunjang diagnosis
- Foto toraks untuk melihat adanya gambaran emfisematous
atau adanya komplikasi pada saat serangan. Foto sinus para
nasal perlu dipertimbangkan pada anak > 5 tahun dengan
asma persisten atau sulit diatasi

Therapy - Berikan oksigen


8 - Nebulasi dengan -agonis ± antikolinergik dengan
8.
oksigen dengan 4-6 kali pemberian.
- Koreksi asidosis, dehidrasi dan gangguan elektrolit bila
ada
- Berikan steroid intra vena secara bolus, tiap 6-8 jam
- Berikan aminofilin intra vena :
o Bila pasien belum mendapatkan amonifilin
sebelumnya, berikan aminofilin dosis awal 6
mg/kgBB dalam dekstrosa atau NaCl sebanyak 20
ml dalam 20-30 menit
o Bila pasien telah mendapatkan aminofilin (kurang
dari 4 jam), dosis diberikan separuhnya.
o Bila mungkin kadar aminofilin diukur dan
dipertahankan 10-20 mcg/ml
o Selanjutnya berikan aminofilin dosis rumatan 0,5-
1 mg/kgBB/jam
- Bila terjadi perbaikan klinis, nebulasi diteruskan tiap 6
jam hingga 24 jam, dan pemberian steroid dan aminofilin
dapat per oral
- Bila dalam 24 jam pasien tetap stabil, pasien dapat
dipulangkan dengan dibekali obat -agonis (hirupan
atau oral) yang diberikan tiap 4-6 jam selama 24-48 jam.
Selain itu steroid oral dilanjutkan hingga pasien kontrol
ke klinik rawat jalan dalam 24-48 jam untuk reevaluasi
tatalaksana.

Edukasi
9
(Hospital Health Jaga kebersihan
9. Perbanyak asupan cairan
Promotion)
Makanan bergizi

Ad vitam : dubia ad bonam/malam


1 Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
10. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam

IV
Tingkat
1 Evidens
11.

Tingkat
Rekomendasi
1 C
12.

SMF Anak
Penelaah
1 Kritis
13.

Indikator
1 Kondisi pasien membaik
14.

1 1. UKK Pulmonologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia.


15. Kepustakaan Pedoman Nasional Asma Anak, Bali 2002, hal : 1-9.
2. Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto DB. Pedoman
Nasional Asma Anak. UKK Pulmonologi : PP IDAI,
2004.
3. Michael Sly. AsthmaDalam : Behrman RE, Kliegman
RM, Arvin AM, penyunting. Nelson Textbook of
Pediatric. Edisi ke-16. Philadelphia : WB Saunders, 2000
: 664-80.
4. Larsen Garyl, Colasurdo GN. Assesment and treatment
of Acute Asthma in Children and aldolecens Dalam:
Naspitz CK, penyunting. Text Book of Pediatric Asthma
an International Perspective. Edisi ke-1. United Kingdom
: Martin Dunitz, 2001 : 189-209.

Vous aimerez peut-être aussi