Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Longkib Nurafni, AMK
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosis dan memberikan tata laksana yang tepat
kepada pasien
Pemeriksaan fisik
1. 1.Pada waktu serangan : tampak khas berupa pasien duduk berjuang untuk
menghirup udara, dada dalam posisi inspirasi dan menggunakan otot bantu
pernafasan.
2. 2.Frekuensi nafas meningkat, amplitudo dangkal.
3. 3.Sesak nafas, nafas cuping hidung sianosis.
4. 4.Gerakan dinding dada berkurang, hipersonor.
5. 5.Bunyi nafas melemah, wheezing ekspirasi, ekspirium diperpanjang, ronki
basah, ronki kering, suara lendir
Param
Ancaman henti
eter Ringan Sedang Berat
nafas
klinis
Siano
Tidak ada Tidak ada ada Nyata
sis
Nyata,
Sedang, hanya Terdengar
sepanjang
Mengi pada akhir tanpa
eksp, kadang
ekspirasi stetoskop
insp
Sesak
Minimal Sedang Berat
nafas
Otot
Gerakan paradok
bantu Biasanya tidak Biasanya ya ya
torako-abdominal
nafas
Sedang, Dalam,
Retra Dangkal, ditambah ditambah
Dangkal/ hilang
ksi interkostal retaksi nafas cuping
suprasternal hidung
Laju
Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
nafas
Penatalaksanaan:
Serangan asma akut ringan
Oksigen : 4 – 6 liter/mnt ( dewasa ) ; 2 liter / menit ( anak )
Agonis Beta – 2 oral : salbutamol 3 x 2-4 mg ( dewasa ); dosis anak : 0,05 –
0,1 mg / kgbb/ kali.
Serangan asma sedang dan berat dirujuk ke rumah sakit dengan tindakan pra
rujukan yg tepat,O2 terpasang,posisi tepat.
Penatalaksanaan Lanjutan
Hindari faktor pencetus
Bronkodilator : salbutamol oral 3 x 2 mg ( dosis anak : 0,05 – 0,1 mg/kgbb/kali)
atau aminofilin oral 3 x 120 – 150 mg (dewasa).
Kortikosteroid.
Ekspektoran mukolitik
Antibiotik diberikan jika ada dugaan infeksi bakterial : Eritromisin 3 x 250 mg
/Amoksisilin 3 x 500 mg/Kotrimoksazol 2 x 2 tablet ( Dewasa)
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poli umum,IGD
9. Dokumen Rekam Medis
terkait
10. Rekaman
No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal dimulai
Historis
diberlakukan
Perubahan