Vous êtes sur la page 1sur 26

BAB II

A. Identitas Perusahaan

Holcim Indonesia merupakan produsen semen, beton jadi, dan


aggregate terkemuka serta terintegrasi dengan keunikan dan perluasan
usaha waralaba yang menawarkan solusi menyeluruh untuk pembangunan
rumah, dari penyediaan bahan material sampai rancangan yang cepat serta
konstruksi yang aman. Holcim dikenal sebagai pelopor dan inovator di
sektor industri semen yang tercatat sebagai sektor yang tumbuh pesat
seiring pertumbuhan pasar perumahan, bangunan umum dan infrastruktur.
Holcim satu-satunya produsen yang menyediakan produk dan layanan
terintegrasi yang meliputi 10 jenis semen, beton dan agregat. Kini tengah
dikembangkan usaha waralaba yang unik, yakni Solusi Rumah, yang
menawarkan solusi perbaikan dan pembangunan rumah dengan biaya
terjangkau dengan dukungan lebih dari 9.200 ahli bangunan binaan
Holcim, waralaba yang hingga pertengahan 2011 telah mencapai 351
gerai, dan staf penjualan via telepon yang jumlahnya terus bertambah.
Produk Holcim dijual di lebih dari 9.000 toko bangunan di seluruh
Indonesia.
Holcim Beton adalah perusahaan yang pertama memasarkan
SpeedCrete, produk beton cepat kering untuk membantu menghemat
waktu perbaikan jalan dan proyek pembangunan, sementara layanan
pemesanan via telepon MiniMix memudahkan konsumen mendapatkan
produk beton jadi pada hari yang sama. Holcim pula perusahaan pertama
yang mengembangkan fasilitas batching plant keliling.
Kebutuhan untuk pasar utama Holcim, yaitu Pulau Jawa, dipasok
dari dua unit produksi utama dan satu stasiun penggilingan, dan semua
unit ini mampu berproduksi dengan kapasitas 8.265 juta ton pertahun. Saat
ini sedang dibangun unit produksi yang ketiga di Tuban, Jawa Timur, yang
berkapasitas tahunan 1,7 juta ton dan direncanakan mulai berjalan pada
tahun 2013. Holcim mengoperasikan banyak batching plant beton, dua

5
tambang dan jaringan logistik lengkap yang mencakup pula gudang dan
silo.
Tim Geocycle Holcim menyediakan solusi total pembuangan
limbah industri, perkotaan dan pertanian bagi konsumen yang tidak ingin
terbebani masalah pengumpulan, penyimpanan dan pembuangan limbah
berbahaya maupun limbah tidak berbahaya. Reputasi Holcim kian
meningkat, dan seiring dengan itu semakin banyak perusahaan besar di
sektor industri maupun pemerintah yang memanfaatkan jasa
Holcim.Konsultan Holcim bekerja dengan prinsip kurangi, pakai kembali
dan daur ulang dalam membantu perusahaan menekan produksi limbah
mereka. Geocycle mempelopori pembangunan instalasi pemusnahan gas
perusak ozon, CFC, dengan cara yang aman – fasilitas yang pertama di
kawasan Asia Tenggara. Holcim memperoleh kredit karbon dalam
program Mekanisme Pembangunan Bersih UNFCCC dengan
memanfaatkan biomassa dalam proses produksi semen karena langkah ini
dapat mengurangi emisi CO2 yang muncul dalam proses pembusukan jika
limbah pertanian tersebut dibiarkan begitu saja.
Pada tahun 2010 pabrik semen Holcim di Cilacap menjadi salah
satu dari hanya dua badan usaha di Indonesia yang berhasil meraih
penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup
penghargaan tertinggi di bidang manajemen limbah dan lingkungan hidup
di Indonesia. Pabrik Holcim di Narogong berhasil memperoleh peringkat
PROPER Hijau.Pada tahun itu juga, untuk ketiga kalinya, merek Holcim
dianugerahi penghargaan tahunan Superbrand – merek pilihan konsumen.
Semua unit kerja perusahaan pada tahun 2010 mampu membukukan 6 juta
jam kerja tanpa satu kali pun kecelakaan menimpa karyawan. Pada tahun
2008 Holcim Indonesia menerima penghargaan tertinggi kategori
lingkungan hidup dalam ajang Penghargaan Laporan Pembangunan
Berkelanjutan National Corporate Social Responsibility (NCSR). Selain
itu perusahaan juga meraih Penghargaan dari Presiden RI untuk bidang
keselamatan kerja tahun 2008 dan penghargaan dari DuPont/Warta
Ekonomi sebagai “Perusahaan Paling Peduli tentang keselamatan kerja

6
pada tahun 2008, serta menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapat
peringkat Emas bidang manajemen keamanan dari Kepolisian Republik
Indonesia.
PT Holcim Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan produsen
semen. Perusahaan yang dulunya dikenal dengan nama PT Semen
Cibinong Tbk ini didirikan sejak tanggal 1971. Perubahan nama ini terjadi
pada tanggal 1 Januari 2006. Perusahaan ini dimiliki oleh Holcim (Swiss)
sebesar 77,33% dan publik sebesar 22,7%. Perusahaan juga memiliki anak
perusahaan PT Holcim Beton yang sebelumnya bernama PT Trumix
Beton.Perusahaan memiliki dua pabrik yaitu pabrik Narogong dan pabrik
Cilacap dengan kapasitas maksimum 7,9 juta ton per tahun dan kini
sedang membangun fasilitas produksi ke-3 di Tuban, Jawa Timur, yang
berkapasitas tahunan 3,4 juta ton yang resmi berjalan atau di resmikan
tahun 2013.
Perusahaan juga mengoperasikan banyak batching plant beton, dua
tambang dan jaringan logistik lengkap yang mencakup pula gudang dan
silo. Produknya di jual di 9.000 toko bangunan di seluruh indonesia.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jl.Gatot Subroto No. 38,
Jakarta, Indonesia ini merupakan satu satunya produsen yang
menyediakan produk dan layanan terintregrasi yang meliputi 10 jenis
semen,beton dan agregat, bahkan kini sedang mengembangkan usaha
waralaba yang unik, yakni solusi runah, yang menawarkan solusi
perbaikan dan pembangunan rumah dengan biaya terjangkau dengan
dukungan lebih dari 14.700 ahli bangunan binaan Holcim, waralaba yang
hingga 2012 telah mencapai 433 gerai, dan staf penjualan via telepon.
Gambaran umum perusahaan dari segi lokasi, dimana lokasi
sebuah perusahaan sangat menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan.
Dengan pemilihan lokasi yang tepat dan strategis, maka akan
memudahkan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan dan target
perusahaan secara maksimal sehingga pertimbangan pertama di dalam
mendirikan sebuah usaha adalah penentuan lokasi atau letak perusahaan.
Gedung kantor PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) yang terletak di

7
Jalan Raya KM 3 Glodonggede Desa Merkawang Kecamatan
Tambakboyo Tuban. Lokasi kantor PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban
Plant) ini terletak pada perbatasan antara jawa timur dan jawa tengah,
sehingga merupakan sebuah lokasi yang strategis untuk pencapaian target
dan tujuan perusahaan.

8
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang ada pada PT.Holcim Indonesia Tbk (Tuban
Plant):
Gambar 1. Struktur Organisasi PT.Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant)

Tuban Plant Manager

MR. Mir Kazim Ali

Plant Secretary
Maintenance Manager
MRS. Ayu Desya Pitri

MR. R. Adi Santoso

Querry Manager
Production Manager
MR. Kunto Wulung
MR. Ari Suswanto

OHS Manager GA/ComRel Manager

MR. M. Chairul Huda MR. Trayudi Darma

Plant Budget and Cost Specialist Technical Manager

MR. Andy Hartono MR. Wahyu Dwi Cahyo

Sumber : PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant).2017

9
C. Struktur Departemen dan Uraian Tugas
Secara umum organisasi pada PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik
Tuban mengikuti garis Staff Manager yang mempunyai wewenang
eksekutif yang jelas sebagai pelimpahan tanggung jawab atasannya pada
batas-batas tertentu. PT. Holcim Indonesia Tbk dipimpin oleh seorang
direktur yang bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris yang
berkedudukan di Swiss. Presiden direktur membawahi delapan direktur,
yaitu:
a) Legal and corporate affairs director
Direktur ini bertugas untuk menangani urusan perijinan,
mengeluarkan peraturan-peraturan yang akan berlaku pada perusahaan, dan
bertanggung jawab tentang semua masalah yang berkaitan dengan hukum.

b) Finance director
Direktur ini bertugas untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran
keuangan perusahaan, berkewajiban memberikan laporan yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan serta bertanggung jawab pada presiden direktur dan
berkedudukan di Jakarta.

c) Manufacturing director
Direktur ini berkedudukan di Tuban, Jawa Timur. Bertugas untuk
mengawasi jalannya produksi di pabrik Tuban dan mulai dari pengiriman
bahan baku sampai dengan keluarnya produk semen di pasaran. Direktur ini
bertanggung jawab akan lancarnya produksi dan berkewajiban memberikan
laporan yang berkaitan dengan produksi semen.

d) Logistics and exports director


Direktur ini bertanggung jawab atas manajemen operasi rantai
pasokan multi fungsi serta bertanggung jawab untuk memperluas
pemasaran dengan ekspor keluar negeri.
e) RMC and Agregat Director
Direktur ini bertanggung jawab dalam hal pemasaran Ready
Mix Cocrete dipasaran dengan nama Holcim Beton yang merupakan
anak perusahaan dari PT. Holcim Indonesia Tbk. Direktur ini juga

10
bertanggung jawab dalam penyediaan dan pemasaran agregat sebagai
bahan baku pembuatan concrete/beton.
f) Human Resources Director
Direktur ini berkedudukan di Jakarta, membawahi para Human
Resources Manager yang berada di masing-masing pabrik.Bertugas
untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara para karyawan baik
dengan atasan, rekan kerja, ataupun dengan dunia luar, bertanggung
jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat luar yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan dan berkewajiban menciptakan iklim
kerja yang kondusif demi tercapainya hubungan yang baik.
g) Marketing and Innovation Director
Direktur ini berkedudukan di Jakarta, mempuyai tugas untuk
memperkenalkan atau mempromosikan produk semen Holcim ke
pasaran, bertanggung jawab untuk menaikan profit perusahaan dengan
mengembangkan cara-cara pemasaran yang baru.
h) Business Development and Stategic Research Director
Direktur ini bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi bisnis
baru, sehingga keuntungan dapat diperoleh perusahaan, serta mengadakan
riset strategis tentang kebutuhan pasar dan melaporkannya kepada presiden
direktur.

Sedangkan untuk bidang produksi pabrik Cilacap dapat dispesifikasikan


lagi menjadi beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut
adalah:
a). Quarry Department
Tugasnya bertanggung jawab pada masalah penambangan batu
kapur di Tuban, penambangan tanah liat di desa Mliwang, Karangasem,
Tuban. Departemen ini dipimpin oleh seorang Quarry Manager. Dalam
melakukan tugasnya Quarry Manager dibantu oleh empat orang
Superintendent (SI) yaitu:
1) L/S Quarry Operation and Transport
Superintendent,bertanggung jawab pada peledakan, pengeboran,

11
dan operator alat berat, penyediaan alat transport batu kapur dan
tanah liat ke pabrik yang berupa tongkang.
2) L/S Quarry and Transport Equipment Manitenance
Superintendent, bertanggung jawab atas pemeliharaan listrik,
alat berat, dan alat transportasi
3) Quarry Dev. and Quarry Superintendent, bertugas menjaga
kualitas dari daerah yang akan ditambang, menentukan daerah
yang akan ditambang dan dampaknya bagi lingkungan sekitar
serta penanggulangannya, dan hasil tambang yang dihasilkan.
4) Clay Quarry and Raw Material Superintendent, bertanggung
jawab pada penambangan tanah liat dan pengiriman material.
b) Production Department
Departemen produksi dipimpin oleh seorang Manager
Produksi yang bertanggung jawab mengawasi perencanaan bahan
baku, mengawasi proses produksi dan keselamatan karyawan di
segala bidang yang berkaitan dengan proses poduksi, dan
menangani kelancaran produksi semen mulai dari penerimaan
bahan baku sampai proses pembuatan semen.
Tugas manager produksi dibantu oleh Administrator
Support dan membawahi:
i. Production Shift Manager
ii. Production Superintendent
iii. CP-2 Shift Superintendent
iv. Production Planning Superintendent
c) Maintenance Department
Departemen ini dipimpin oleh seorang Maintenance Manager.
Departemen ini bertanggung jawab pada masalah-masalah
perawatan, pemeliharaan mesin, perbaikan mesin dan seluruh
sarana yang berkaitan dengan peralatan pabrik termasuk di
dalamnya menyediakan sarana utilitas yang meliputi penyediaan
air yang digunakan sebagai air pendingin mesin maupun
penyediaan listrik yang diperoleh dari PLN.

12
Dalam menjalankan tugasnya, Maintenance Manager
dibantu oleh lima orang Superintendent, yaitu:
i. Maintenance Planning Superintendent.
ii. Mechanical Superintendent CC-1.
iii. Electrical and Instalation Superintendent
iv. Utility Superintendent.
v. Mechanical Superintendent CC-2.
vi. Realibity Maintenance Manager
d) Technical Department.
Departemen ini dikepalai seorang Technical Manageryang
bertugas untuk melakukan tes Quality Control dan menangani
complain dari pelanggan serta melakukan riset dan pengembangan
untuk kemajuan pabrik.
Departemen ini membawahi:
i. Laboratorium, meliputi Lab. Fisika dan Lab Kimia.
ii. Process Engineering.
iii. Environment and Management System.
iv. General Administration Department.
Departemen ini dipimpin oleh seorang Administrator
Superintendent yang bertugas menangani bagian umum dan
bertanggung jawab untuk menyediakan alat transportasi,
menerima tamu beserta akomodasinya, menyediakan alat
tulis untuk departemen lain dalam batas-batas tertentu.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang Administrator
Superintendent dibantu oleh Administrator Service Team
Leader, yang meliputi Administration Service, Housing
service, Cleanning dan Office Contractor, serta
Transportation Team Leader yang meliputi Transportation
Administration, Driver dan Transport Maintenance.
e) Plant Accounting Department.
Departemen ini dipimpin oleh Plant Accounting
Superintendent yang bertugas mengelola keuangan baik

13
pemasukan maupun pengeluaran yang berkaitan dengan
aktivitas pabrik, misalnya urusan gaji karyawan, pajak,
pembayaran kepada relasi, penjualan semen, penerimaan dan
pengeluaran barangbarang yang dibeli dan dibayar.Tugas Plant
Accounting Superintendent dibantu oleh Cost Analysis Payroll
and Expenses Administration.
f) Occupational Healthy ad Safety Department.
Departemen ini bertugas melakukan pengawasan dan menjaga
mutu produk dari bahan baku sampai menjadi semen yang mengacu
pada sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001 serta menangani dampak
lingkungan yang ditimbulkan oleh segala aktivitas produksi di PT.
Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap. Dalam melaksanakan tugasnya,
manager OHS dibantu oleh:

i. Safety and Fire Superintendent yang membawahi Safety


Officers dan Shift Fire Brigade.
ii. Environmental Superintendent yang membawahi Environmental
Officer dan Land Scaping and Gardening Contractor
iii. Quality System Superintendent.

D. Manajemen Produksi

Sebelum mengetahui tentang produk-produk dari perusahaan


PT.Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant). Sebaiknya terlebih dahulu kami
uraikan berbagai jenis bahan dan material yang digunakan untuk membuat
semen serta proses pembuatanya sehingga menjadi semen yang siap
dipasarkan.
A. BAHAN BAKU
Bahan Baku pembuatan semen terdiri dari beberapa material dan
komponen pendukung . Berikut prosentasi bahan baku dalam proses
pembuatan semen pada PT. Holcim Idonesia Tbk. :
Batu Kapur 80% – 85%.
Tanah Liat 6 %– 10%.

14
Pasir Silika 6% – 10%.
Pasir besi 1 %.
Gypsum 3% – 5%.
B. PROSES PRODUKSI
Dalam produksinya PT. Holcim Indonesia Tbk (Tuban plant).
mengunakan proses kering dalam proses pembuatan semennya.
Keuntungan proses kering ini bila dibandingkan dengan proses basah
adalah penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit, dan energi yang
dikonsumsi lebih kecil. ukuran tanur yang lebih pendek serta perawatan
alatnya lebih mudah.
Berikut ini proses Raw Material Extraction dalam pengumpulan
bahan mentah untuk proses industri.
• Proses pengeboran dan peledakan (Drilling-Blasting)
dilakukan untuk memecah material bebatuan yang mempunyai tekstur
yang keras.

Gambar 1. Drilling Blasting


• Proses pengerukan dan pengumpulan material pasca
pengeboran dan peledakan.

Gambar 2. Ripping -Dozing

15
• Loading dan hauling yaitu proses pemindahan dan
pengangkutan material dari tambang material atau bahan baku.

Gambar 3. Loading - Hauling


Bahan baku hasil penambangan dari tempat penambangan,
diangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dicurahkan
kedalam hopper. Fungsi dari hopper ini adalah sebagai alat penampungan
awal untuk masukan kedalam cruher.
Hopper yang digunakan untuk menampung batu kapur tidak
menggunakan kisi – kisi pada bagian atasnya, sedangkan yang digunakan
untuk menampung tanah liat, silica dan pasir besi, dilengkapi dengan kisi
– kisi. Kisi – kisi ini berguna untuk menyaring bahan yang ukuran
diameternya lebih besar dan diperkirakan dapat mengganggu system kerja
crusher. Alat penghancur crusher dilengkapi dengan sebuah alat untuk
mengumpankan bahan kedalamnya, yang dinamakan feeder.

Gambar 4. Hammer Crushing


yang digunakan untuk menghancurkan batu kapur terdiri dari dua
bagian. Bagian yang pertama disebut vibrator, yang berfungsi untuk

16
mengayak atau menyaring batu kapur sehingga batu kapur yang ukurannya
lebih kecil akan langsung jatuh menuju belt conveyor. Batu kapur yang
tertinggal akan secara langsung menuju bagian kedua, yaitu bagian yang
memiliki alat penghancur yang dinamakan hammer. Setelah mengalami
penghancuran, batu kapur tersebut akan jatuh menuju belt conveyor yang
sama.
Crusher yang digunakan untuk menghancurkan tanah liat,
dan silica tidak dilengkapi dengan bagian hammer, hal ini dilakukan
karena bahan – bahan tersebut cukup lunak. Jadi proses penghancuran
bahan – bahan tersebut hanya merupakan proses penggilingan /
penghancuran menjadi bahan – bahan dengan ukuran lebih kecil.
Setelah mengalami proses penghancuran, bahan – bahan tersebut
dikirim menuju tempat penyimpanan yaitu Stock Pile dengan
menggunakan belt conveyor.
1. Penyimpanan Bahan Baku.
Tempat penyimpanan bahan baku terdiri dari bagian utama yaitu :
a. Stock Pile.
b. Bin
Umumnya, stock pile dibagi menjadi dua bagian yaitu sisi
kanan dan sisi kiri hal ini dilakukan untuk menunjang proses, jika stock
pile bagian kanan sedang digunakan sebagai masukan proses, maka sisi
bagian kiri akan diisi bahan baku dari crusher. Begitu juga sebaliknya.
Untuk mengatur letak penyimpanan bahan baku, digunakan tripper selain
itu stock pile juga dilengkapi dengan reclaimer.
Reclaimer ini berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil raw matrial dari stock pile ke belt conveyor dengan kapasitas
tertentu, sesuai dengan kebutuhan proses, alat ini sendiri berfungsi untuk
menghomogenkan bahan baku yang akan dipindahkan ke belt conveyor.
Selanjutnya bahan baku dikirim dengan menggunakan belt conveyor
menuju tempat penyimpanan kedua, yang bias dikatakan merupakan
awalan masukan proses pembuatan semen, yaitu Bin. Semua bin
dilengkapi dengan alat penditeksi ketinggian atau levelindicator sehingga

17
apabila bin sudah penuh, maka secara otomatis masukan material kedalam
bin akan terhenti.
Khusus dalam penanganan gypsum, stock pile gypsum
tidak dilengkapi dengan reclaimer. Di daerah stock pile, gypsum
dimasukan kedalam hopper dengan menggunakan truck penyodok dan
dikirim ke bin dengan menggunakan belt conveyor. Kapasitas hopper ini
adalah 50 ton.
2. Pengumpanan Bahan Baku.
Pengumpanan bahan baku ke dalam system proses selanjutnya
diatur oleh weight feeder, yang diletakkan tepat di bawah bin. Perinsip
kerja weight feeder ini adalah mengatur kecepatan scavenger conveyor,
yaitu alat untuk mengangkut material dengan panjang tertentu dan
mengatur jumlah bahan baku sehingga jumlah bahan baku yang ada pada
scavenger conveyor sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Selanjutnya
bahan baku dijatuhkan ke belt conveyor dan dikirim ke vertical roller mill
untuk m¬engalami penggilingan dan pengeringan. Pada beltconveyor
terjadi pencampuran batu kapur, silica pasir besi dan tanah liat.
3. Penggilingan Dan Pengeringan Bahan Baku.
Alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan
pengeringan bahan baku adalah vertical roller mill. Media pengeringannya
adalah udara panas yang berasal dari coller dan pre-heater. Udara panas
tersebut juga berfungsi sebagai media pembawa bahan – bahan yang telah
halus menuju alat proses selanjutnya. Bahan baku masuk kedalam vertical
roller mill ( Raw Mill ) pada bagian tengah ( Tempat Penggilingan )
sementara itu udara panas masuk kedalam bagian bawahnya. Material
yang sudah tergiling halus akan terbawa udara panas keluar raw mill
melalui bagian atas alat tersebut.
Verticall roller mill memiliki bagian yang dinamakan classifier
yang berfungsi untuk mengendalikan ukuran partikel yang boleh keluar
dari raw mill, partikel dengan ukuran besar akan dikembalikan kedalam
raw mill untuk mengalami penghalusan selanjutnya sampai ukurannya
mencapai ukuran yang diharapkan. Semetara itu partikel yang ukurannya

18
telah memenuhi kebutuhan akan terbawa udara panas menuju cyclon.
Cyclon berfungsi untuk memisahkan antara partikel yang cukup halus dan
partikel yang terlalu halus ( debu ) partikel yang cukup halus akan turun
kebagian bawah cyclon dan dikirim ke blending silo untuk mengalami
pengadukan dan homogenisasi. Partikel yang terlalu halus ( Debu ) akan
terbawa udara panas menuju electrostatic precipitator. Alat ini berfungsi
untuk menangkap debu-debu tersebut sehingga tidak lepas ke udara.
Effisensi alat ini adalah 95-98 %. Debu-debu yang tertangkap, di
kumpulkan di dalam dust bin, sementara itu udara akan keluar keluar
melalui stack.
4. Pencampuran (Blending) dan Homogenisasi.
Alat utama yang digunakan untuk mencampur dan
menghomogenkan bahan baku adalah blending silo, dengan media
pengaduk adalah udara.
Bahan baku masuk dari bagian atas blending silo, oleh karena itu
alat transportasi yang digunakan untuk mengirim bahan baku hasil
penggilingan blending silo adalah bucket elevator, dan keluar dari bagian
bawah blending silo dilakukan pada beberapa titik dengan jarak tertentu,
dan diatur dengan menggunakan valve yang sudah diatur waktu
bukaannya. Proses pengeluarannya dari beberapa titik dilakukan untuk
menambah kehomogenan bahan baku. Blending silo dilengkapi dengan
alat pendeteksi ketinggian ( levelindicator ), sehingga jika blending silo
sudah penuh, maka pemasukan bahan baku terhenti secara otomatis.
5. Pemanasan awal (Pre-heating)
Alat utama yang digunakan untuk proses pemanasan awal bahan
baku adalah suspension pre-heater, sedangkan alat bantunya adalah kiln
feed bin. Setelah mengalami homegenisasi di blending silo, material
terlebih dahulu ditampung di dalam kiln feed bin, bin ini merupakan
tempat umpan yang akan masuk ke dalam pre-heater. Suspension pre-
heater merupakan suatu susunan empat buah cyclon dan satu buah calsiner
yang tersusun menjadi satu string.

19
Suspension pre-heater yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu
: in-linecalsiner ( ILC ) dan separate line calsiner ( SLC ). Jadi pre-heater
yang digunakan adalah suspension pre-heater dengan dua string dan
masing – masing string terdiri dari empat tahap pemanasan dan satu
calsinasi. Masing – masing string mempunyai inlet sendiri – sendiri, dan
material yang masuk melalui ILC akan mengalami calsinasi, karena
setelah sampai 25calsiner ILC material tersebut ditransfer ke SLC,
sedangkan material yang masuk melalui SLC hanya akan mengalami satu
kali kalsinasi, karena setelah sampai ke calsiner SLC material akan
langsung masuk ke dalam rotary kiln. Proses yang terjadi dengan
menggunakan calsiner dapat mencapai 93 %. Kapasitas desain pre-heater
adalah 7800 ton / hari pemanasan material dilakukan dengan
menggunakan uap panas yang diperoleh dari rotary kiln.
6. Pembakaran (Firring)
Alat utama yang digunakan adalah tanur putar atau rotary kiln.
Rotary kiln adalah alat berbentuk silinder memanjang horizontal yang
diletakkan dengan kemiringan tertentu. Kemiringan Rotary kiln yang
digunakan di unit NG-IV adalah sekitar 4o dengan arah menurun (
declinasi ). Dari ujung tempat material masuk ( in-let ), sedangkan di
ujung lain adalah tempat terjadinya pembakaran bahan bakar ( burning
zone ). Jadi material akan mengalami pembakaran dari temperatur yang
rendah menuju temperatur yang lebih tinggi.
Diameter tanur putar adalah 5,6 meter dan panjangnya adalah 84
meter, sedangkan kapasitas desainnya adalah 7800 ton / hari. Bahan bakar
yang digunakan adalah batu bara, sedangkan untuk pemanasan awal
digunakan Industrial Diesel Oil ( IDO ). Untuk mengetahui sistem kerja
tanur putar, proses pembakaran bahan bakarnya, tanur putar dilengkapi
dengan gas analyzer. Gas analyzer ini berfungsi untuk mengendalikan
kadar O2 ,CO, dan NOx pada gas buang jika terjadi kelebihan atau
kekurangan, maka jumlah bahan bakar dan udara akan disesuaikan.
Daerah proses yang terjadi didalam tanur putar dapat dibagi
menjadi empat bagian yaitu :

20
1. Daerah transisi ( Transision zone )
2. Daerah pembakaran ( Burning zone )
3. Daerah pelelehan ( Sintering zone )
4. Daerah pendinginan ( Colling zone )
Didalam tanur putar terjadi proses kalsinasi ( Hingga 100 %
), sintering, dan clinkering. Temperatur material yang masuk ke dalam
tanur putar adalah 800– 900 oC sedangkan temperatur clinker yang keluar
dari tanur putar adalah 1300 – 1450 derajat Celcius.

7. Pendinginan (cooling).
Alat utama yang digunakan untuk proses pendinginan clinker
adalah cooler. Cooler ini dilengkapi dengan alat penggerak material,
sekaligus sebagai saluran udara pendingin yang disebut grate dan alat
pemecah clinker ( ClinkerBreaker ).
Setelah proses pembentukan c linker selesai dilakukan di
dalam tanur putar, clinker tersebut terlebih dahulu didinginkan di dalam
cooler sebelum disimpan di dalam clinker silo. Cooler yang digunakan
terdiri dari sembilan compartemen yang menggunakan uadara luar sebagai
pendingin. Udara yang keluar dari cooler dimanfaatkan sebagai media
pemanas pada vertical roller mill , sebagai pemasok udara panas pada pre-
heater, dan sebagian lain dibuang ke udara bebas.
Clinker yang keluar dari tanur putar masuk kedalam compartemen,
dan akan terletak di atas grade. Dasar grade ini mempunyai lubang –
lubang dengan ukuran yang kecil untuk saluran udara pendingin. Clinker
akan terus bergerak menuju compartemen yang kesembilan dengan
bantuan grade yang bergerak secara reciprocating, sambil mengalami
pendinginan pada ujung compartemen kesembilan terdapat clinker breaker
yang berguna untuk mengurangi ukuran clinker yang terlalu besar.
Selanjutnya clinker dikirim menuju tempat penampungan clinker (
clinkersilo ) dengan menggunakan alat transportasi yaitu deep drawn pan
conveyor.

21
Sebelum sampai di clinker silo, clinker akan melalui
sebuah alat pendeteksi kandungan kapur bebas, jika kandungan kapur
bebas clinker melebihi batas yang diharapkan maka clinker akan
dipisahkan dan disimpan dalam bin tersendiri.
8. Penggilingan Akhir
Alat utama yang digunakan pada penggilingan akhir, dimana
terjadinya pula penggilangan clinker dengan gypsum adalah ball mill.
a. Gypsum
Gypsum adalah bahan tambahan dalam pembuatan semen,
adalah merupakan bahan yang akan dicampur dengan clinker pada
penggilingan akhir gypsum yang dapat digunakan adalah gypsum alami
dan gypsum sintetic. Gypsum alami yang digunakan berasal dari negara
Mesir, Australia dan Thailand sedangkan gypsum sintetic berasal dari
Gresik. Gypsum yang di datangkan dari tempat lain disimpan di stock pile
gypsum yang berkapasitas 20.000ton, kemudian dengan menggunakan
dump truck, gypsum tersebut dikirim ke dalam bin gypsum untuk siap
diumpankan ke dalam penggilingan akhir dan dicampur dengan clinker.
b. Clinker
Clinker yang akan digiling dan dicampur dengan gypsum,
terlebih dahulu ditransfer dari clincer silo menuju clinker bin. Dengan
menggunakan bin maka jumlah clinker yang akan digiling dapat diatur
dengan baik. Sebelum masuk ke dalam alat penggilingan akhir, clinker
terlebih dahulu mengalami penggilingan awal dalam alat vertical roller
mill
c. Ball Mill
Alat yang digunakan untuk melakukan penggilingan clinker dan
gypsum disebut ball mill. Alat ini berbentuk silinder horizontal dengan
panjang 13 m dan berdiameter 4,8 m. kapasitas desai ball mill adalah 210
ton / jam dengan tingkat kehalusan 3200 blaine. Bagian dalam ball mill
terbagi menjadi dua bagian untuk memisahkan bola – bola baja yang
berukuran besar dan berukuran kecil. Bagian utama diisi dengan bola –
bola baja yang berdiameter lebih besar dari pada bola – bola yang ada pada

22
bagian kedua. Prinsip penggunaan bola – bola baja dari ukuran yang besar
ke ukuran yang lebih kecil adalah bahwa ukuran bola – bola baja yang
lebih kecil menyebabkan luas kontak tumbukan antara bola – bola baja
dengan material yang akan digiling akan lebih besar sehingga diharapkan
ukuran partikelnya akan lebih halus.
Material yang telah mengalami penggilingan kemudian diangkut
oleh bucket elevator menuju separator. Separator berfungsi untuk
memisahkan semen yang ukurannya telah cukup halus dengan ukuran
yang kurang halus. Semen yang cukup halus dibawa udara melalui cyclon
kemudian disimpan didalam silocement. dari silo cement ini semen
kemudian dikantongi dan di masukan kedalam truck semen curah dan siap
dipasarkan. Proses tersebut dilakukan oleh bagian khusus yaitu unit
pengantongan semen.

C. PELARATAN YANG DIGUNAKAN.


Alat utama untuk menghancurkan bahan mentah adalah crusher,
sedangkan alat – alat pendukung dalam proses ini adalah :
a. Dump Truck
b. Hopper.
c. Feeder.
Bahan baku hasil penambangan dari tempat penambangan,
diangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dicurahkan
kedalam hopper. Fungsi dari hopper ini adalah sebagai alat penampungan
awal untuk masukan kedalam cruher. Hopper yang digunakan untuk
menampung batu kapur tidak menggunakan kisi – kisi pada bagian
atasnya, sedangkan yang digunakan untuk menampung tanah liat, silica
dan pasir besi, dilengkapi dengan kisi – kisi. Kisi – kisi ini berguna untuk
menyaring bahan yang ukuran diameternya lebih besar dan diperkirakan
dapat mengganggu system kerja crusher. Alat penghancur crusher
dilengkapi dengan sebuah alat untuk mengumpankan bahan kedalamnya,
yang dinamakan feeder.

23
Crusher yang digunakan untuk menghancurkan batu kapur terdiri
dari dua bagian. Bagian yang pertama disebut vibrator, yang berfungsi
untuk mengayak atau menyaring batu kapur sehingga batu kapur yang
ukurannya lebih kecil akan langsung jatuh menuju belt conveyor. Batu
kapur yang tertinggal akan secara langsung menuju bagian kedua, yaitu
bagian yang memiliki alat penghancur yang dinamakan hammer. Setelah
mengalami penghancuran, batu kapur tersebut akan jatuh menuju belt
conveyor yang sama.
Crusher yang digunakan untuk menghancurkan tanah liat, dan
silica tidak dilengkapi dengan bagian hammer, hal ini dilakukan karena
bahan – bahan tersebut cukup lunak. Jadi proses penghancuran bahan –
bahan tersebut hanya merupakan proses penggilingan / penghancuran
menjadi bahan – bahan dengan ukuran lebih kecil. Kapasitas masing –
masing hopper adalah :
• Batu Kapur. : 300 ton
• Tanah Liat. : 50 ton
• Silika. : 50 ton
Untuk mengatur letak penyimpanan bahan baku, digunakan tripper
selain itu stock pile juga dilengkapi dengan reclaimer. Reclaimer ini
berfungsi untuk memindahkan atau mengambil raw matrial dari stock pile
ke belt conveyor dengan kapasitas tertentu, sesuai dengan kebutuhan.
weight feeder : pengumpanan bahan baku ke dalam system
selanjutnya dengan mengatur kecepatan scavenager convenyor.
scavenager convenyor : alat untuk mengangkut material dengan
panjang tertentu dan mengatur jumlah bahan baku sehingga jumlah bahan
baku yang ada sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Beltconveyor : terjadi pencampuran batu kapur, silica pasir besi
dan tanah liat .
vertical roller mill: Alat utama yang digunakan dalam proses
penggilingan dan pengeringan bahan baku.
blending silo : Alat untuk proses pengadukan dan homogenisasi

24
bucket elevator : Alat transportasi yang digunakan untuk mengirim
bahan baku hasil penggilingan blending silo.
suspension pre-heate : Alat utama yang digunakan untuk proses
pemanasan awal bahan baku.
rotary kiln: Alat utama dalam proses Pembakaran ( Firring )
berbentuk silinder memanjang horizontal yang diletakkan dengan
kemiringan tertentu digunakan
cooler : Alat utama yang digunakan untuk proses pendinginan
ball mill : Alat utama yang digunakan pada penggilingan akhir,
dimana terjadinya pula penggilangan clinker dengan gypsum.
Separator : berfungsi untuk memisahkan semen yang ukurannya
telah cukup halus dengan ukuran yang kurang halus.
PT Holcim Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang semen. PT Holcim Indonesia Tbk dikenal sebagai
pelopor dan inovator di sektor industri semen yang tercatat sebagai sektor
yang tumbuh pesat seiring pertumbuhan pasar perumahan, bangunanumum
dan infrastruktur.PT Holcim Indonesia Tbk merupakan satusatunya
produsen yang menyediakan produk dan layanan terintegrasi yang
meliputi 10 jenis semen, beton dan agregat.
PT Holcim Indonesia Tbk mengoperasikan tiga pabrik semennya,
dimana pabriknya terletak di Narogong, Jawa Barat, di Cilacap, Jawa
Tengah, Tuban 1 di Jawa Timur dan fasilitas penggilingan semen di
Ciwandan, Banten dengan total kapasitas gabungan per tahun 11 juta ton
semen.
Produk yang terdapat pada perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Produk Holcim Serba Guna telah mematuhi standar nasional dan
internasional yang berlaku terkait lingkungan hidup dan spesifikasi
produk dalam proses produksinya. Holcim juga telah memiliki
sertifikasi sistem manajemen lingkungan serta mutu.
2. Semen Holcim Serba Guna memiliki dampak lingkungan yang lebih
kecil karena proses produksinya menggunakan energi dan material
alternatif yang terbarukan.

25
3. Produk ini memiliki kualitas yang sangat baik dan memenuhi standar
nasional (SNI) dan internasional (ASTM), dan dengan penggunaan
yang tepat, Semen Holcim Serba Guna aman bagi lingkungan dan
manusia karena telah lolos uji TCLP (Toxicity Characteristic
Leaching
Procedure) melalui standar USEPA, atau Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika.
Holcim Indonesia memiliki produk tahunan sekitar 11 juta ton
klinker dan semen yang merupakan kombinasi dari semen berkualitas tinggi
dalam berbagai sak dan curah baik untuk pelanggan domenstic maupun
pasar ekspor di regional.

Produk yang dihasikan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk , Pabrik


Tuban adalah berupa produk semen. Namun dalam produk semen yang
dihasilkan mempunyai beberapa tipe serta penggunaan yang berbeda di
setiap tipenya . Berikut jenis semen yang dibedakan menurut tipe dan
penggunaannya :

1) Type I (Ordinary Portland Cement) adalah semen yang dipakai


untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan
khusus.
2) Type II (Moderate Sulfat Resistance) adalah semen portland
yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap
sulfat sedang dan kalor hidrasi sedang.
3) Type III (High Early Strength) adalah semen portland yang
dalam penggunaannya memerlukan kuat tekan awal yang
tinggi.
4) Type IV (Low Heat of Hydration) adalah semen portland yang
dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah,
biasanya digunakan untuk struktur beton seperti Dam.
5) Type V (Sulfat Resistance) adalah semen portland yang dalam
penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat tinggi.
Gambar Produk-produk PT.Holcim Indonesia.Tbk (tuban
plant).

26
Gambar 1. Semen holcim serba guna Gambar 2. Jenis varian
semen PT.Holcim

Gambar 3. Semen serba


Gambar 4. Semen mortal
guna

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.

PT.Holcim Indonesia Tbk. (Plan Tuban) mempunyai beberapa


peraturan dan kebijakan yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap
personalia. Sebagai perusahaan terdepan dalam industri bahan bangunan
didunia PT. Holcim Indonesia menjalankan bsnis dengan cara dan perlaku
yang mengarah pada terciptanya lingkungan yanng sehat dn aman bagi
seluruh pemangku kepentingan (karyawan, kontraktor, masyarakat dan
pelanggan), yang dibangun dengan budaya keselamatan yang

27
sesungguhnya. Kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama, harus
saling menjaga pada kepemimpinan yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan dan keselamatan pada semua tingkatan dalam organisasi
PT.Holcim Indonesia Tbk. (Plant Tuban). Diantara komitmen PT.Holcim
Indonesia Tbk. (Plant Tuban) adalah
 Menjalankan bisnis kami degan nihil bahaya.
 Menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan selamat bagi
karyawan dan kontraktor.
 Memelihara sistem mamajemen kesehatan dan keselamatan global yang
dirancang untuk terus meningkatkan kinerja secara aktif mengelola
risiko dalam bisnis kami.
 Mematuhi peraturan hukum, standart industri, dan peraturan perusahaan
yang berlaku.
 Berkomunikasi secara terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan,
terkait dengan masalah kesehatan dan keselamatan.
Selain itu ada kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang harus ditanamkan
pada setiap individu/ personalia.

Aturan 1: Saya mengevaluasi dan mengontrol risiko sebelum menjadi wewenang


saya.

Aturan 2: Saya hanya melakukan aktivitas pekerjaan yang menjadi wewenang


saya.

Aturan 3: Saya tidak pernah melanggar atau menyalahgunakan peralatan


kesehatan dan keselamatan, dan saya selalu menggunakan APD yang diwajibkan.

Aturan 4: Saya tidak bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Aturan 5: Saya melaporkan semua insiden yang terjadi.

Selain itu terdapat prosedur tanggap darurat.

1. Kebakaran
2. Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
3. Darurat Medis.
4. Gempa Bumi.

28
5. Evakuasi.
6. Pelaporan kecelakaan dari kontraktor/transporter.

Penilaian Resiko Pribadi.

1. Access area: Lakukan penilaian area kerja sebelum memulai setiap


pekerjaan.
2. Eyes on path: Perhatikan dan amati pekerjaan yang dilakukan oleh
tangan kita.
3. Eyes on hands: Perhatikan dan amati pekerjaan yang dilakukan oleh
tangan kita.
4. Line on fire: Posisikan dari anda pada posisi aman, hindarkan dari arah
datangnya bahaya.
5. Communication: Laukuna komunikasi dengan rekan kerja atau pekerja
lainnya yang berdektan dengan lokasi anda bekerja.
6. Body Limits: Perhatikan batasan- batasan kemampuan tubuh dalam
melakukan pekerjaan.

Diantaranya ada:
Peraturan Bersepeda dipabrik Tuban
1. Patuhi rambu dan peraturan lalu lintas dan perhatikan jalur sepeda.
2. Kenakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan baju/rompi bereflektor.
3. Berkendaralah dengan aman dan selamat.
a. Dilarang berkendara dengan satu tangan.
b. Dilarang berboncengan.
c. Dilarang menggunakan perangkat head-set maupun ear-set.
d. Menoleh dan memberi tanda menggunakan tangan sebelum
berbelok.
4. Pastikan kelengkapan dan fungsi sepeda sebelum digunakan.
5. Parkir ditempat parkir sepeda.
6. Daftarkan/registrasi sepeda.
7. Rawatlah sepeda dengan baik.

29
Penggunaan Peralatan Komunikasi Portabel (Telepon Genggam dan Radio Dua
Arah).

Di Area Kerja : penggunaan telepon genggam harus dilakukan dengan mengikuti


langkah-langkah berikut:

Step 1). Menghentikan aktifitas yang kita lakukan.

Step 2). Carilah tempat aman dan jangan berpindah-pindah.

Step 3). Setelah melakukan langkah diatas, anda bisa menggunakan telepon.

Mengemudi Kendaraan: penggunaan telepon genggam harus dilakukan dengan


mengikuti langkah-langkah berikut.

Step 1). Hentikan kendaraan pada tempat yang aman.

Step 2). Setelah itu anda dapat menggunakan telepon anda.

Kita kehilangan 70% dari perhatian kita ketika sedang mengirim pesan teks .

F. Lain-lain

30

Vous aimerez peut-être aussi