Vous êtes sur la page 1sur 2

Nama : Ismailana Salwa Adhani

No Absen : 34

AUDITING II (L)

Audit Akuntansi Biaya

Audit akuntansi biaya dimulai dengan transfer internal asset dari bahan baku ke barang dalam
proses ke persediaan barang jadi. System dan pengendalian akuntansi biaya milik perusahaan
yang berbeda lebih bervariasi dari pada banyak bidang audit lainnya karena sangat beragamnya
item persediaan dan tingkat kecanggihan yang diinginkan manajemen.

Pengendalian Akuntansi Biaya (cost accounting records)

Pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait saat bahan baku diminta sampai produk selesai dibuat dan ditransfer ke
gudang. Persediaan dapat dibagi ke dalam dua kategori luas:

1. Persediaan fisik terhadap bahan baku, baranng dalam proses dan persediaan barang jadi.
2. Pemgendalian terhadap biaya terkait.

Perusahaan memerlukan pengendalian fisik terhadap asetnya untuk mencegah kerugian akibat
penyalahgunaan dan pencurian. Dalam melindungi asetnya perusahaan memisahkan secara fisik
dan membatasi akses ke area penyimpanan bahan baku, barang dalam proses dan persediaan
barang jadi agar dapat mengendalikan pergerakan persediaan.

Pengujian Akuntansi Biaya

Mengaudit akuntansi biaya persediaan dengan memahami pengendalian internal dalam system
akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian yang direncanakan, menentukan luas pengujian
pengendalian, serta merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi
untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Empat aspek akuntansi biaya
yang sangat diperhatikan auditor adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian fisik terhadap persediaan


Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi yang umumnya terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan. Auditor
dapat memeriksa area peyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah persediaan
sudah dilindungi dari penyalahgunaan dan pencurian dengan menggunakan kunci atau
ukuran keamanan termasuk custodian persediaan.
2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan
Memverifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan dicatat memang
ada, semua transfer actual sudah dicatat, dan kuantitas, deskripsi serta tanggal semua
transfer yang dicatat sudah akurat menjadi perhatian utama auditor. Pada saat mengaudit
transfer persediaan yang pertama auditor harus memahami pengendalian internal klien
untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan pengujian yang relevan. Setalah
memahami pengendalian internal, kemudian auditor melaksanakan pengujian
pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi dengan memeriksa dokumen dan
catatan untuk menguji tujuan keterjadian dan keakuratan bagi transfer barang dari ruang
penyimpanan bahan baku ke lini perakitan manufaktur.
3. File induk persediaan perpetual
Reliabilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas
pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Apabila file induk persediaan perpetual sudalh
akurat, auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca,. Auditor menguji
file induk persediaan dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan
pengurangan jumlah persediaan dalam file induk
4. Catatan biaya per unit
Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur
sangat penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. Agar data biayanya akurat, klien harus meningkatkan catatan
akuntansi biayanya dengan catatn produksi dan akuntansi lainnya. Ketika menguji catatn
biaya persediaan auditor harus memahami pengendalian internal dalam system akuntansi
biaya. Pemahaman ini mengabiskan waktu banyak karena arus biaya diintegrasikan
dengan catatan akuntansi dalam tiga siklus: akuisisi dan pembayaran, penggajian dan
personalia, serta penjualan dan penagihan. Ketika menguji transaksi akuisisi auditor harus
menulusuri unit dan biaya per unit bahan baku ke penambahan yang dicatat dalam file
induk persediaan perpetual serta total biaya ke catatan akuntansi biaya. Untuk penggajian
auditor menulusuri dari ikhtisar penggajian secara langsung ke catatn biaaya pekerjaan
ketika mengaudit penggajian.

Vous aimerez peut-être aussi