Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1 PENDAHULUAN
Eksresi asam urat bukan saja ditentukan oleh aliran darah dalam
glomeruli dan proses filtrasi, tetapi juga oleh fungsi epitel. Asam urat sukar
larut, sehingga batu asam urat mudah terbentuk dalam urin dengan
konsentrasi yang tinggi disebut hiperurisemia. Ekresi oleh ginjal berpengaruh
pada asam urat dalam serum.
Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin
yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu; oleh
sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis diperlukan
bila terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan dengan
hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari
sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah
beberapa hari atau beberapa minggu.
Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan asam urat serum untuk
mendeteksi adanya penyakit dan sebagai penilaian fungsi organ dalam tubuh
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud praktikum ini adalah untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan asam urat dalam serum.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan asam urat dalam serum.
a. Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum : asam
askorbat, alkohol, aspirin dalam dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide,
diuretic, epinefrin, levodopa, metaldopa, asam nikotinat, fenotiazin, dan
teofilin.
b. Obat-obat yang menurunkan kadar asam urat dalam serum : allopurinol,
aspirin dosis tinggi, azathioprine, clofibrat, kortikosteroid, estrogen, infuse
glukosa, guafenesin, manitol, probenecid dan warfarin.
4.1 Hasil
A .Tabel Pengamatan
Kelompok Absorban sampel Kadar Asam Urat
I 0,043 51,6 mg/dL
II 0,072 86,4 mg/dL
III 0,107 128,4 mg/dL
Kelompok 1
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
0,043
= 𝑥 6 mg/dL
0,005
= 51,6 mg/dL
Kelompok 2
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
0,072
= 𝑥 6 mg/dL
0,005
= 86,4 mg/dL
Kelompok 3
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
0,107
= 𝑥 6 mg/dL
0,005
= 128,4 mg/dL
4.2 Pembahasan
Asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat asupan makanan
kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat yang
kadarnya tinggi. Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada
kondisi urin yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing
batu; oleh sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis
diperlukan bila terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan
dengan hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari
ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah
beberapa hari atau beberapa minggu.
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum
atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma
heparin diambil dari 3 – 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena kubital ,
kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Serum yang akan digunakan
harus disentrifuge terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai
rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki
– laki 3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik >
12 mg/dl, dan untuk anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl.
Pada praktikum kali ini sampel terlebih dahulu disentrifuge kemudian
disiapkan larutan blanko dengan memipet 25 µl aquadest, ditambahkan 1000
µl reagen R, dihomogenkan setelah itu disiapkan larutan standar dengan
memipet2 5 µl standar asam, ditambahkan 1000 µl reagen R, dihomogenkan.
Disiapkan larutan sampel dengan memipet2 5 µl serum darah, ditambahkan
1000 µl reagen R, dihomogenkan. Masing-masing larutan diinkubasi pada
suhu 370C selama 5 menit. Diukur serapannya menggunakan
spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm kemudian dihitung kadar
asam urat.
pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometer sebab spektofotometer merupakan instrument yang
digunakan untuk pengujian kuantitatif atau untuk menetapkan kadar suatu
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
probandus untuk kelompok I, II dan III dinyatakan memiliki kadar asam urat
yang tinggi dalam serumnya atau melebihi batasan maksimum nilai normal
untuk asam urat.
5.2 Saran
Sebaiknya kakak asisten lebih sabar dalam menghadapi kami, karena
praktikum ini merupakan hal yang baru bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, H., Atkinson, K., Karlson, E., Willett, W., Curhan, G., 2004, Purine-Rich
Foods, Dairy And Protein Intake, And The Risk Of Gout In Men
Sustrani, L., 2007, Asam Urat informasi Lengkap untuk Penderita dan Keluarga
Edisi 6, Gramedia, Jakarta
Syukri, 2007, Asam Urat dan Hiperuresemia, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran, RSU dr. Zainal Abidin, Banda Aceh
LAMPIRAN
Skema Kerja
Disiapkan alat dan bahan