Vous êtes sur la page 1sur 14

Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk hidup akibat proses
metabolisme, yaitu suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi
menunjang kelangsungan hidup. Bila terjadi penyimpangan dalam proses ini,
terutama terjadi pada orang-orang berusia 40 tahun keatas/ manula, maka
asam urat akan menumpuk. Asam urat (uric acid) adalah produk akhir
metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen asam
nukleat. Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim
xantin oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk difiltrasi,
direabsorbsi sebagain, dan dieksresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan
melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan serum
(hiperuresemia) bergantung kepada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme
purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin.
Asam Urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus gastrointestinal
(30%). Kadar asam urat di darah tergantung pada keseimbangan produksi dan
ekskresinya. Asam urat di dalam tubuh bisa berasal dari luar yaitu dari diet
tinggi purin dan dari dalam yang merupakan hasil akhir metabolisme purin.
Asam urat sangat erat kaitannya dengan pola makan. Umumnya karena pola
makan yang tidak seimbang (jumlah asupan protein sangat tinggi).
Pola makan tinggi purin diduga merupakan penyebab terjadinya
peningkatan kadar asam urat mengingat profesi dosen dan tenaga
kependidikan merupakan profesi yang berisiko untuk terjadinya
hiperuresemia.
Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim
xantin oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk filtrasi,
direabsorbsi sebagian, dan diekskresi sebagian sebelum akhirnya
diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan
serum bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan
asupandiet makanan yang mengandung purin.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

Eksresi asam urat bukan saja ditentukan oleh aliran darah dalam
glomeruli dan proses filtrasi, tetapi juga oleh fungsi epitel. Asam urat sukar
larut, sehingga batu asam urat mudah terbentuk dalam urin dengan
konsentrasi yang tinggi disebut hiperurisemia. Ekresi oleh ginjal berpengaruh
pada asam urat dalam serum.
Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin
yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu; oleh
sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis diperlukan
bila terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan dengan
hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari
sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah
beberapa hari atau beberapa minggu.
Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan asam urat serum untuk
mendeteksi adanya penyakit dan sebagai penilaian fungsi organ dalam tubuh
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud praktikum ini adalah untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan asam urat dalam serum.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan asam urat dalam serum.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam Urat


Asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat asupan makanan
kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat yang
kadarnya tinggi (Rohman, 2007).
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan
yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh
makhluk hidup terdapat zat purin ini, karena kita memakan makhluk hidup
tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai
sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit
tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan
bahan purin ini (Simklin, 1993).
Asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan
urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada
menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Asam urat yang berlebih
selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa
nyeri atau bengkak (Poole, 1993). Penderita asam urat setelah menjalani
pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam
tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi
penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung
purin (Wortman, 1993).
Dalam kondisi normal, mayoritas asam urat diekskresikan melalui
ginjal, kira-kira 10% dari asam urat yang difiltrasi oleh glomerolus
dikeluarkan melalui urin sebagai asam urat. Sedangkan melalui intestin hanya
dikeluarkan dalam jumlah yang sangat sedikit (Kaparang, 2007).
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum
atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

heparin diambil dari 3 – 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena,


kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Kadar asam urat dalam serum
atau plasma dapat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan
fotometer. Serum yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih dahulu
untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam
analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki – laki 3,5 – 7,0 mg/dl,
perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk
anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl ( Riswanto, 2010 ).
Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar
asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia,
sedangkan pada wanita prosentasenya lebih kecil, dimana peningkatannya
juga cenderung berjalan sejak dimulainya masa menopause. Ini karena wanita
mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat
lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya lebih tinggi karena tidak
memiliki hormon estrogen ( Riswanto, 2010).
Penyakit asam urat digolongkan menjadi 2, yaitu ( Sustrani, 2007) :
a. Penyakit gout primer, yaitu kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal
yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga disebabkan
b. karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.Penyakit gout
sekunder, yaitu meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi
(mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi).
2.2 Interpretasi Klinis
Hiperurisemia lebih banyak didapatkan pada laki-laki (19,7%)
dibandingkan pada perempuan (7,9%). Dalam keadaan normal kadar urat
serum pada pria mulai meningkat saat pubertas. Pada wanita kadar asam urat
tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen membantu
meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause, kadar
serum urat meningkat seperti pada pria (Sylvia, 2006).
Gejala arthritis gout akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan
akibat pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat
dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

Terdapat 2 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya artritis gout yaitu


faktor primer dan sekunder. Faktor primer (90% dari semua kasus bersifat
idiopatik). Faktor sekunder (10% dari semua kasus) (Choi et al, 2004) :
1. Meningkatnya produksi asam urat karena pengaruh pola makan yangtidak
terkontrol yaitu dengan mengkonsumsi makanan yangmengandung tinggi
purin. Purin merupakan salah satu senyawa basaorganik yang menyusun
asam nukleat dan termasuk dalam kelompokasam amino yang merupakan
unsur pembentukan protein.
2. Produksi asam urat meningkat akibat suatu penyakit darah
(penyakitsumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik), obat-obatan
(alkohol,obat kanker, diuretik).
3. Obesitas
4. Intoksikasi (keracunan timbal)
5. Pada penderita DM yang tidak terkontrol dengan baik. Kadar bendaketon
yang tinggi akan menyebabkan kadar asam urat yang meningkat.
2.2 Nilai Rujukan
Nilai normal asam urat yaitu (Murray, 2005) :
- Pada wanita : 2,4 - 5,7 mg/dL
- Pada pria : 3,5 - 7,0 mh/dL
Nilai normal asam urat dalam darah dan urin yaitu (Syukri, 2007) :
a. Darah
- Dewasa : Laki-Laki : 4,0 – 8,5 mg/dL atau 0,24 -0,52 mmol/L
Wanita : 2,7 – 7,3 mg/dL atau 0,16 – 0,43 mmol/L
- Manula : sedikit lebih tinggi
- Anak-anak : 2,5 – 5,5 mg/dL atau 0,12 – 0,32 mmol/L
- Bayi : 2,62 mg/dL
b. Urin
250-750 mg/24 jam atau 1,48-4,43 mmol/hari (SI units)
2.3 Obat-obat yang mempengaruhi
Salah satu faktor yang mempengaruhi asam urat dalam tubuh yaitu
obat-obatan. Adapun obat-obat yang berpengaruh yaitu (Syukri, 2007) :

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

a. Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum : asam
askorbat, alkohol, aspirin dalam dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide,
diuretic, epinefrin, levodopa, metaldopa, asam nikotinat, fenotiazin, dan
teofilin.
b. Obat-obat yang menurunkan kadar asam urat dalam serum : allopurinol,
aspirin dosis tinggi, azathioprine, clofibrat, kortikosteroid, estrogen, infuse
glukosa, guafenesin, manitol, probenecid dan warfarin.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Kuvet, Mikropipet,
Tabung sentrifug, Tabung reaksi, Sentrifug, dan Spektrofotometri.
3.2 BahanPraktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah aluminium


foil, Aquadest, Darah, Larutan standar asam, Mata mikropipet, Reagent R
(asam urat), dan Tissue.
3.3 Cara Kerja
a. Pemeriksaan Asam Urat
1. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan. Kemudian dimasukkan darah ke dalam
tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000
rpm. Diambil serum darah. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 25 µL aquadest kedalam kuvet,
ditambahkan 1000 µL reagen R (asam urat), disimpan pada suhu
ruangan selama 5 menit. Diukur absorban pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 550 nm.
3. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 25 µL larutan standar ke dalam
kuvet, ditambahkan 1000 µL reagen R (asam urat, disimpan pada suhu
ruangan selama 5 menit. Diukur absorban pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 550 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan. Dipipet 25 µL aquadest ke dalam kuvet,
ditambahkan 1000 µL reagen R (asam urat), disimpan pada suhu
ruangan selama 5 menit. Diukur absorben pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 550 nm.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A .Tabel Pengamatan
Kelompok Absorban sampel Kadar Asam Urat
I 0,043 51,6 mg/dL
II 0,072 86,4 mg/dL
III 0,107 128,4 mg/dL

Absorban standar = 0,005 𝑚𝑔⁄𝑑𝐿


Konsentrasi standar = 6 𝑚𝑔⁄𝑑𝐿
B. Perhitungan

Kelompok 1
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

0,043
= 𝑥 6 mg/dL
0,005

= 51,6 mg/dL

Kelompok 2
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

0,072
= 𝑥 6 mg/dL
0,005

= 86,4 mg/dL

Kelompok 3
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

0,107
= 𝑥 6 mg/dL
0,005

= 128,4 mg/dL

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

4.2 Pembahasan
Asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat asupan makanan
kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat yang
kadarnya tinggi. Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada
kondisi urin yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing
batu; oleh sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis
diperlukan bila terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan
dengan hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari
ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah
beberapa hari atau beberapa minggu.
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum
atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma
heparin diambil dari 3 – 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena kubital ,
kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Serum yang akan digunakan
harus disentrifuge terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai
rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki
– laki 3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik >
12 mg/dl, dan untuk anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl.
Pada praktikum kali ini sampel terlebih dahulu disentrifuge kemudian
disiapkan larutan blanko dengan memipet 25 µl aquadest, ditambahkan 1000
µl reagen R, dihomogenkan setelah itu disiapkan larutan standar dengan
memipet2 5 µl standar asam, ditambahkan 1000 µl reagen R, dihomogenkan.
Disiapkan larutan sampel dengan memipet2 5 µl serum darah, ditambahkan
1000 µl reagen R, dihomogenkan. Masing-masing larutan diinkubasi pada
suhu 370C selama 5 menit. Diukur serapannya menggunakan
spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm kemudian dihitung kadar
asam urat.
pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometer sebab spektofotometer merupakan instrument yang
digunakan untuk pengujian kuantitatif atau untuk menetapkan kadar suatu

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

sampel. Dan sampel darah yang akan ditetapkan kadarnya mengandung


senyawa-senyawa yang memiliki panjang gelombang sinar tampak. Oleh
karena itu spektrofotometer mudah untuk menginterpretasikan kadarnya.
Selain itu dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit, hal
ini dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik,
sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang
diharapkan.
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yang diperoleh pada
pengujian untuk pemeriksaan asam urat adalah untuk kelompok I yaitu 51,6
mg/dL , kelompok II yaitu 86,4 mg/dL, dan kelompok III yaitu 128,4
mg/dL. Adapun nilai normal/rujukan untuk asam urat yaitu untuk laki-laki 3,5
- 7,2 mg/dL dan untuk perempuan 2,6 - 6,0 mg/dL.
Bila dibandingkan dengan nilai normal/rujukan, maka sampel serum
darah semua kelompok dinyatakan tidak normal, karena melebihi batas nilai
normal asam urat untuk perempuan yaitu perempuan 2,6 - 6,0 mg/dL.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
probandus untuk kelompok I, II dan III dinyatakan memiliki kadar asam urat
yang tinggi dalam serumnya atau melebihi batasan maksimum nilai normal
untuk asam urat.
5.2 Saran
Sebaiknya kakak asisten lebih sabar dalam menghadapi kami, karena
praktikum ini merupakan hal yang baru bagi kami.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

DAFTAR PUSTAKA

Choi, H., Atkinson, K., Karlson, E., Willett, W., Curhan, G., 2004, Purine-Rich
Foods, Dairy And Protein Intake, And The Risk Of Gout In Men

Murray, R.,2005, Biokimia Harper Edisi 25, Penerbit EGC, Jakarta

Sylvia, A., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6,


EGC, Jakarta

Sustrani, L., 2007, Asam Urat informasi Lengkap untuk Penderita dan Keluarga
Edisi 6, Gramedia, Jakarta
Syukri, 2007, Asam Urat dan Hiperuresemia, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran, RSU dr. Zainal Abidin, Banda Aceh

Riswanto, 2010. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Alfamedika dan Kanal


Medika. Yogyakarta

Wortman, 1993, Penyakit Sendi, Raja Grafindo Persada,Jakarta.

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

LAMPIRAN
Skema Kerja
Disiapkan alat dan bahan

Disiapkan larutan blanko dengan memipet 25 µl aquadest

Ditambahkan 1000 µl reagen R, homogenkan

Disiapkan larutan standar dengan memipet 25 µl standar asam

Ditambahkan 1000 µl reagen R, homogenkan

Disiapkan larutan sampel dengan memipet 25 µl standar asam

Ditambahkan 1000 µl reagen R, homogenkan

Masing-masing larutan diinkubasi pada suhu 370C selama 5 menit

Diukur serapannya menggunakan spektrofotomerti pada panjang


gelombang 550 nm

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187
Pemeriksaan Asam Urat Dalam Serum

Dihitung kadar asam urat

MUSDHALIFAH IMRAN PIPIN VEMILIA, S.Farm


150 20130187

Vous aimerez peut-être aussi