Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Implementasi standar akreditasi versi 2012 diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat bahwa rumah sakit telah melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan
berdasar keselamatan pasien. Selain itu, implementasi standar akreditasi versi 2012 juga
akan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga berkontribusi terhadap
kepuasan karyawan. Rumah sakit yang telah lulus akreditasi versi 2012 akan memiliki modal
negosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan dan sumber pembayar lainnya dengan
lengkapnya data tentang mutu pelayanan rumah sakit. Implementasi standar akreditasi versi
2012 akan dapat menciptakan budaya belajar dengan adanya sistem pelaporan yang tepat
dari kejadian yang tidak diharapkan di rumah sakit. Manfaat lain dari implementasi standar
akreditasi versi 2012 adalah terbangunnya kepemimpinan kolaboratif yang menetapkan
kualitas dan keselamatan pasien sebagai prioritas dalam semua tahap pelayanan.
Untuk mendapatkan tingkat kelulusan akreditasi yang baik, diperlukan adanya kerja sama
antar semua pihak di rumah sakit. Semua staf rumah sakit, mulai dari pimpinan puncak
sampai staf lapis terbawah harus memiliki semangat yang sama dalam mewujudkannya.
Pimpinan puncak hingga ke staf lapisan bawah harus memiliki pemahaman yang sama
mengenai alasan dilaksanakannya akreditasi. Jangan sampai ada pihak yang menganggap
bahwa akreditasi ini akan menjadi beban yang menambah-nambah kerjaan mereka karena
harus bekerja sesuai standar-standar akreditasi. Sejatinya, standar-standar yang dijadikan
komponen penilaian dalam survey akreditasi adalah untuk dipenuhi dan diimplementasikan
dalam jangka panjang bukan hanya pada saat survey akreditasi. Dengan adanya kerjasama
dan semangat yang sama tinggi dari semua pihak di rumah sakit, bukan hal mustahil akan
terciptanya layanan kesehatan berkualitas tinggi yang langgeng bagi masyarakat.
Leasson learned adalah pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh dari
pengalaman yang dapat berupa keberhasilan dan juga kegagalan. Rumah Sakit Islam Sultan
Agung ditetapkan sebagai rumah sakit yang lulus akreditasi paripurna pada tahun 2014 dan
2017. Agar implementasi standar akreditasi dapat berlangsung terus menerus dan tingkat
kelulusan paripurna dapat dipertahankan maka RSI Sultan Agung berupaya menjadi role
model dan siap berkontribusi membantu rumah sakit Rujukan yang belum terakreditasi
paripurna. Selain itu juga siap membantu mendorong rumah sakit lainnya terutama dengan
memfasilitasi melalui studi banding serta berbagi pengalaman dalam implementasi standar
akreditasi rumah sakit, membentuk jejaring antar rumah sakit yang setara dalam mutu
pelayanan dan dapat menjadi pembanding (benchmark) dalam proses peningkatan mutu
pelayanan yang berkesinambungan.
B. Perumusan masalah.
Banyaknya rumah sakit yang mengajukan studi banding untuk belajar terkait penyiapan
akreditasi KARS 2012, sehingga diperlukan suatu metode kegiatan belajar yang terencana
dengan baik, penyiapan materi dengan baik dan ada evaluasi hasil proses belajar bagi rumah
sakit yang mengikuti metode ini dan bagi pokja yang melakukan pendampingan selama
kegiatan metode belajar.
C. Tujuan penelitian.
1) Tujuan Umum.
Tujuan penulisan makalah untuk memperoleh gambaran manfaat belajar menggunakan
metode lesson learn
2) Tujuan Khusus.
a) Menggambarkan persepsi peserta belajar yaitu rumah sakit yang melakukan studi
banding.
b) Menggambarkan persepsi pokja sebagai pendamping proses belajar.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptip. Dan desain penelitian adalah
observasional.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan memperoleh data primer menggunakan kusioner.
F. TEKNIK ANALISIS.
Teknik analisis penelelitian menggunakan deskriptif frekuensi.
BAB IV
A. HASIL
Secara deskriptif bahwa pelaksanaan metode Lesson Learned dimulai tahun 2015. Dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun, yakni tahun 2015 – 2017, kegiatan lesson learned yang
diselenggarakan di RSI Sultan Agung diikuti oleh 70 rumah sakit (lampiran 1).
Rumah sakit yang mengikuti kegiatan lesson lern seluruhnya adalah rumah sakit yang
sedang mempersiapkan akreditasi. Kegiatan lesson lern ini dikemas dalam bentuk kelompok
dimana dalam satu kegiatan diikuti oleh sedikitnya 5 (lima) rumah sakit dengan peserta
masing-masing rumah sakit sedikitnya 7 (tujuh) orang.
Kegiatan lesson learned dimulai dengan pemaparan materi meraih sukses akreditasi
paripurna oleh direktur utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung, dilanjutkan dengan telusur
dokumen dan diakhiri dengan telusur fasilitas dan lapangan.
Konsep yang diangkat oleh manajemen RSI Sultan Agung dalam lesson learned adalah
berbagi dan bersinergi. Berbagi dalam hal ini rumah sakit yang mengikuti kegiatan lesson
learned diundang untuk belajar bagaimana upaya yang dibangun sejak persiapan hingga
survey akreditasi KARS 2012. Sedangkan bersinergi mempunyai makna bahwa RSI Sultan
Agung membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan
yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang
bermanfaat dan berkualitas. Bentuk membangun kerja sama adalah :
a) RSI Sultan Agung mefasilitasi kegiatan lesson / pelajaran bagi tamu yang berminat
belajar standar akreditasi tanpa dipungut biaya.
b) RS yang mengikuti kegiatan lesson learned tidak terbatas pada rumah sakit yang
berlatar belakang Islam saja namun juga rumah sakit pemerintah berminat untuk
belajar.
Dan untuk memastikan hubungan kerja sama ini menjadi suatu kemitraan , dibuat suatu
komunikasi interaktif menggunakan whatsapp grup dengan nama ‘grup lesson learned’
Puncak dari proses belajar ini adalah rumah sakit yang sudah melakukan belajar dengan
konsep lesson learned adalah rumah sakit tersebut maju akreditasi dan berhasil
mendapatkan sertikat kelulusan. Berdasarkan penelusuran website Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS), dari 62 (enam puluh dua) rumah sakit yang mengikuti lesson learned akreditasi
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, 72,58% atau 45 (empat puluh lima) rumah sakit
dinyatakan lulus akreditasi dengan rating sebagaimana tabel berikut ;
Tabe1
RS Peserta Lesson Learned Meraih Akreditasi Paripurna di RSI Sultan Agung
yang lulus Akreditasi oleh KARS
2) Gambaran persepsi konsep belajar lesson learned bagi rumah sakit yang sudah mengikuti
kegiatan dan bagi pokja yang melaksanakan pendampingan belajar.
a. Gambaran persepsi peserta belajar yaitu rumah sakit yang melakukan studi banding.
Jawaban (%)
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Lesson Learned RSI Sultan Agung menyenangkan 100
2. Lesson Learned , memberikan dampak psostif bagi tim 100
pokja rumah sakit kami
3. Lesson Learned memotivasi tim pokja rumah sakit kami 88 12
untuk siap maju akreditasi
4. Penyiapan dokumen standar akreditasi menjadi lebih 98
mudah dan cepat melalui metode Lesson Learned
5. Waktu yang disediakan untuk Lesson Learned sangat 70 30
cukup
6. Ketua dan anggota pokja RSI Sultan Agung membimbing 88 12
sepenuhnya mengenai penyusunan standar sampai
bentuk dokumen
7. Apakah metode Lesson Learned perlu dikombinasi 100
dengan selingan pendalaman materi?
8. Setelah mengikuti Lesson Learned di RSI Sultan Agung 79 21
saya akan menjadi agen perubahan pada setiap
karyawan di rumah sakit saya?
9. Apakah Lesson Learned yang sudah diikuti bapak/ibu di 84 16
RSI Sultan Agung perlu dilakukan lagi?
10. Apakah Lesson Learned ini mengubah cara pandang dan 100
pengetahuan terkait standar rumah sakit?
JUMLAH 907 91
RERATA 90,7 9,1
Sumber : olah data
Tabel 2.
Gambaran persepsi peserta belajar yaitu rumah sakit yang melakukan studi banding.
Berdasrkan tabel 2, hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi peserta belajar
yaitu rumah sakit yang melakukan studi banding, rerata prosentase teringgi pada
jawaban Ya yaitu 90,7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Lesson Learned
mempunyai pengaruh manfaat terhadap peserta belajar yaitu rumah sakit yang
melakukan studi banding.
Bilamana digambarkan menggunakan grafik batang didapatkan hasil sebagai berikut :
Persepsi peserta belajar
100
90
80
70
Prosentase 60
50
40
30
20
10
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Y 100 91 98 93 100 90 95 97 100 100
T 19 2 7 10 5 3
Keterangan
P1 Lesson Learned RSI Sultan Agung
menyenangkan
P2 Lesson Learned , memberikan dampak
psostif bagi tim pokja rumah sakit kami
P3 Lesson Learned memotivasi tim pokja
rumah sakit kami untuk siap maju
akreditasi
P4 Penyiapan dokumen standar akreditasi
menjadi lebih mudah dan cepat melalui
metode Lesson Learned
P5 Waktu yang disediakan untuk Lesson
Learned sangat cukup
P6 Ketua dan anggota pokja RSI Sultan Agung
membimbing sepenuhnya mengenai
penyusunan standar sampai bentuk
dokumen
P7 Apakah metode Lesson Learned perlu
dikombinasi dengan selingan pendalaman
materi?
P8 Setelah mengikuti Lesson Learned di RSI
Sultan Agung saya akan menjadi agen
perubahan pada setiap karyawan di
rumah sakit saya?
P9 Apakah Lesson Learned yang sudah diikuti
bapak/ibu di RSI Sultan Agung perlu
dilakukan lagi?
P10 Apakah Lesson Learned ini mengubah cara
pandang dan pengetahuan terkait standar
rumah sakit?
Apabila dikaji lebih mendalam apakah konsep konsep belajar lesson learned ini
bermanfaat, pada P1,P2,P7 dan P10 nilainya 100% artinya peserta menilai bahwa lesson
learned ini menyenangkan, memberi dampak positif bagi pokja yang mengikuti dan
berhasil merubah cara pandang peserta, walaupun secara keseluruhan membutuhkan
materi untuk memperdalam penjelasan.
Jawaban(%)
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Lesson Learned memberikan dorongan bagi Saya untuk 100
selalu melengkapi dokumen terkini
2. Lesson Learned , memberikan semangat bagi Saya untuk 91 19
berbagi pengalaman dalam menyiapkan akreditasi
3. Saya merasa dihargai dan diberdayakan melalui berbagi 98 2
dan sharing pengalaman dengan rumah sakit lain
4. Saya lebih bersemangat untuk mengimplementasikan 93 7
standar di unit kerja karena akan dikunjungi rumah sakit
lain
5. Saya merasa bahagia dapat membantu rumah sakit lain 100
6. Saya merasa harus lebih baik setiap ada penyelenggaraan 90 10
Lesson Learned
7. Saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru 95 5
dari Rumah Sakit lain
8. Lesson Learned tidak akan berjalan baik ketika kita tidak 97 3
ada percaya diri memahami dokumen standar akreditasi
9. Lesson Learned menciptakan semangat persaudaraan 100
untuk membantu kesuksesan orang lain
10. Lesson Learned ini dapat menjadi role model bagi RSI 100
Sultan Agung
JUMLAH 964 46
RERATA 96,4 4,6
Sumber : olah data
Tabel 3.
Distribusi persepsi pokja sebagai pendamping proses belajar
Berdasrkan tabel 3, hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi pokja sebagai
pendamping proses belajar, rerata prosentase teringgi pada jawaban Ya yaitu 96,4%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Lesson Learned mempunyai pengaruh manfaat
terhadap persepsi pokja sebagai pendamping proses belajar.
Bilamana digambarkan menggunakan grafik batang didapatkan hasil sebagai berikut :
Persepsi pokja pendamping
100
90
80
70
Prosentase
60
50
40
30
20
10
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Y 100 91 98 93 100 90 95 97 100 100
T 19 2 7 10 5 3
Grafik 2.
Gambaran sebaran persepsi pokja sebagai pendamping proses belajar
Apabila dikaji lebih mendalam apakah konsep konsep belajar lesson learned ini
bermanfaat, pada P1,P5,P9 dan P10 nilainya 100% artinya peran pokja dalam lesson
learned ini memotivasi untuk selalu memperbaiki dokumen, mempunyai kebahagiaan
dapat membantu rumah sakit lain, dan meyakini bahwa konsep lesson learned dapat
menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan di RSI Sultan Agung.
B. PEMBAHASAN
1) Apakah konsep belajar lesson learned meberikan manfaat ?. Berdasarkan hasil penelitian
bawa semua responden menyatakan bahwa lesson learned bermanfaat, baik bagi RSI Sultan
Agung sebagai stake holder maupun RS tamu. Pada Tabel 2 dan 3 hasil penilaian lebih dari
90% menyebut YA. Pada kajian yang lebih rinci bagi rumah sakit yang mengikuti adalah
lesson learned ini menyenangkan, memberi dampak positif bagi pokja yang mengikuti dan
berhasil merubah cara pandang peserta, walaupun secara keseluruhan membutuhkan
materi untuk memperdalam penjelasan. Dan bagi pokja yang mendampingi memotivasi
untuk selalu memperbaiki dokumen, mempunyai kebahagiaan dapat membantu rumah sakit
lain, dan meyakini bahwa konsep lesson learned dapat menjadi model pembelajaran yang
dapat diterapkan di RSI Sultan Agung.
2) Kemanfaatan konsep lesson learned.
a. Peserta menilai bahwa lesson learned ini menyenangkan, memberi dampak positif bagi
pokja yang mengikuti dan berhasil merubah cara pandang peserta, walaupun secara
keseluruhan membutuhkan materi untuk memperdalam penjelasan. Hal ini sejalan
dengan gagasan konsep lesson learned untuk berbagi dimana rumah sakit yang
mengikuti kegiatan lesson learned diundang untuk belajar bagaimana upaya yang
dibangun sejak persiapan hingga survey akreditasi KARS 2012. Hasilnya paradigma para
peserta yang dikirim institusi rumah sakit tempat mereka bekerja menjadi berubah, dan
senang ketika RSI Sultan Agung menyelenggarakan kegiatan lesson learned. Pembuktian
ini juga dapat dilihat bahwa dengan membawa semangat perubahan, rumah sakit yang
mengikuti progam ini berhasil lulus akreditasi.
b. Kenfaatan lesson learned bagi pkja yang mendampingi selama rumah sakit lain belajar
adalah mampu memotivasi diri untuk selalu memperbaiki dokumen, mempunyai
kebahagiaan dapat membantu rumah sakit lain, dan meyakini bahwa konsep lesson
learned dapat menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan di RSI Sultan Agung.
Bahwa lulus akreditasi merupakan kerja jangka panjang dan berkisanambungan. Belajar
standar bagi tim pokja merupakan hal yang sulit karena masing-masing anggota tim
terikat dengan tupoksi masing-masing. Dengan konsep lesson learned berbagi dan
bersinergi mebuat seluruh anggota tim pokja ini padu, proses belajar dapat dengan
nyaman diikuti karena hasil penelitian menunjukkan bawa semangat melayani rumah
sakit yang sedang belajar akreditasi dilaksanakan dengan ikhlas dan senang hati.
Bab V
KESIMPULAN – SARAN
A. KESIMPULAN
a. Penyelenggaraan kegiatan lesson learned meraih akreditasi paripurna oleh Rumah Sakit
Islam Sultan Agung memberikan banyak manfaat .
b. Bahwa Lesson Learn memb
i. Lesson Learned mempunyai pengaruh manfaat terhadap peserta belajar yaitu
rumah sakit yang melakukan studi banding.
ii. Lesson Learned mempunyai pengaruh manfaat terhadap peserta belajar yaitu
rumah sakit yang melakukan studi banding.
B. SARAN
a) Metode Lesson Learned akan lebih baik bila dikombinasi dengan pelatihan sebagai
kombinasi. Hal ini untuk menjebatani para peserta yang masih kesulitan memahami
dokumen mengingat waktu tatap muka dengan pokja sangat terbatas.
b) Sumbangan bagi peserta yang sudah berhasil lulus akreditasi dapat dipertimbangkan
untuk memberikan umpan balik berupa copy dokumen, sehingga bisa dipelajari oleh
pokja RSI Sultan Agung.