Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Julius Boby Pamungkas
151124050
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan limpahan rahmat dari segala kuasa dan perlindungan-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan program-program KBP 2018 Prodi Pendikkat
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta walaupun dengan berbagai kekurangan
dan masalah yang timbul mulai awal hingga berakhirnya seluruh rangkaian
kegiatan.
Laporan ini disusun berdasarkan pada beberapa kegiatan KBP yang saya
laksanakan mulai tanggal 7 Juli 2018 sampai 11 Agustus 2018 di Paroki Santa
Maria Assumpta Cawas.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya atas semua
kontribusi, bimbingan dan bantuan yang telah diberikan oleh pihak Paroki tempat
pelaksanaan Karya Bakti Paroki dan juga bantuan yang telah diberikan oleh
dosen-dosen pembimbing.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan laporan KBP ini dan semoga dengan adanya laporan Karya Bakti
Paroki ini dapat bermanfaat kedepannya bagi para pembaca.
Yogyakarta
DAFTAR ISI
BAB I
GAMBARAN SITUASI UMUM
PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
kapel baru dengan dana dari Maria Martina Beiber dari Jerman. Tanah dan
kapel diserahkan ke Yayasan Pangudi Luhur. Saat itu, kapel diresmikan oleh
Rm. Vikjen A. Jayasiswaya, Pr.
Pada tahun 1980, warga katolik Cawas membeli tanah seluas 2000m2 di
Desa Bawak. Rencananya, warga katolik ingin membangun kapel baru.
Tanah itu dibeli seharga 6 juta rrupiah. Tetapi dengan berbagai pertimbangan,
tanah dijual dan pada tahun 1988, warga katolik membeli tanah di Desa
Barepan seluas 4.500 m2 dengan harga Rp 23.000.000,-
Pada tahun 1992 dimulailah pembanguna Gereja Cawas, pembangunan
selesai pada tahun 1996. Pembangunan itu menghabiskan dana Rp
160.435.920,-. Selanjutnya, umat Cawas bergabung ke Paraoki Jombor. Umat
Cawas semakin berkembang. Mereka membutuhkan sarana-prasarana untuk
melakukan kegiatan. Maka pada tahun 2003 dimulailah pembangunan aula
yang selesai pada tahun 2007. Aula tersebut sangat berguna untuk berbagai
kegiatan umat. Romo paroki dibuatkan tempa tidur di belakang aula sehingga
romo dapat piket di Gerega Cawas setiap hari Kamis, dan memberi misa
harian setiap hari Jumat pagi. Pada tahun 2008, Gereja Cawas menjadi sebuah
Stasi. Pemekaran lingkungan yang terjadi di awal tahun 2009 memekarkan
Stasi Cawas menjadi 3 wilayah dan 10 lingkungan, pada tahun 2007 hingga
awal tahun 2012. Pastor paroki Jombor diampu oleh Rm. Budi Haryana, Pr
dan sebagai Pastor Vikaris Parokialis berturut-turut adalah Rm. M.Suharyanto,
Pr dan Rm. A. Hadi Cahyono, Pr.
Pada tanggal 14 Agustus 2010, dimulai pembangunan gedung pastoran.
Gedung pastoran ini selesai dibangun dan diberkati bersama Gedung Gereja
dan Aula oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta pada
tanggal 19 September 2011.
Semenjak bulan Januari 2012 stasi Cawas mulai membuat pembukuan
induk sendiri (Baptis, Perkawinan, Penguatan, Sakramen Penguatan Orang
Sakit, Kematian), terpisah dari Paroki Jombor. Pada Januari 2012, Rm.
Yohanes Sunaryadi, Pr dating menggantikan Rm. Robertus Budi Haryono, Pr
sebagai Pastor Paroki Jombor.
Lingkungan di Gereja Administratif Cawas adalah basis kegiatan.
Kehidupan lingkungan-lingkungan dipompa dengan membentuk Paguyuban
Ketua lingkungan dan wilayah. Mereka mendampingi secara berkala.
Pembangunan fisik yang terjadi meliputi pembangunan ruang OMK,
8
keamanan, garasi. Saat ini (2017), gereja Cawas memiliki 1 karyawan honor
secretariat kantor. Lingkungan telah dimekarkan menjadi 12. Sesudah
berbagai macam hal ditata dan dikembangkan dalam dinamika hidup umat,
pelayanan pastoral dan pengelolaan organisasi, akhirnya pada tanggal 15
Agustus 2012, stasi Cawas diresmikan sebagai paroki administrative oleh
Uskup Agung Semarang Mgr. J. Pujasumarta.
f. Visi dan Misi Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas
1) Visi Paroki
Menjadi paroki mandiri dengan fasilitas yang nyaman dan lengkap untuk
membangun keterlibatan dan kehidupan umat beriman yang makin mendalam
sehingga mampu menghasilkan daya ubah dalam relasi yang inklusif dengan
sesame ditengah masyarakat.
2) Misi Paroki
a) Melaksanakan hasil kunjungan keuskupan pada bulan April 2016
b) Menambah kenyamanan warga dalam berkegiatan di paroki dan
menambah kelengkapan fasilitasnya
c) Meningkatkan keterlibatan semakin banyak warga katolik
d) Mengembangkankepemimpinan yang kuat
e) Menghidupi konsep diri yang positif bahwasanya tiap pribadi dicintai,
penting dan menjadi kunci
f) Meningkatkan keberanian mengambil inisiatif dan mencoba
g) Melanjutkan perencanaan yang matang
h) Terus-menerus saling memberi dukungan satu sama lain sebagai keluarga
sama lain. Namun, di sisi lain penduduk memiliki sifat yang sensitif
mengenai perasaan. Dan penduduk yang masih bersekolah kebanyakan
menempuh pendidikan diluar kota. Selain itu, untuk penduduknya adalah
pensiunan dan sudah berusia lanjut.
d. Situasi sosial kemasyarakatan penduduk Kecamatan Cawas
Masyarakat Kecamatan Cawas berasal dari berbagai suku, agama, dan profesi.
Untuk hubungan kemasyarakatan berlangsung dengan baik meskipun belum
semua baik karena masih ada komunitas agama yang tidak terbuka dengan
agama-agama lain. Tetapi keadaan itu tidak cukup mengganggu kegiatan
masyarakat yang dilaksanakan.
e. Situasi budaya penduduk Kecamatan Cawas
Untuk Kecamatan Cawas budaya yang terlihat adalah kebudayaan Jawa,
terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Mayoritas
penduduk di Kecamatan Cawas merupakan suku Jawa, maka bahasa
kesehariannya menggunakan Bahasa Jawa. Dan setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh desa maupun kelurahan tidak pernah lepas adanya jathilan
dan gejok lesung yang ditampilkan oleh masyarakat.
f. Situasi ekonomi penduduk Kecamatan Cawas
Pada situasi ekonomi untuk masyarakat di Kecamatan Cawas sangat
bermacam-macam, karena penghasilan yang idapat meliputi golongan
menengah keatas dan menengah kebawah. Selain itu, ada yang
berpenghasilan cukup kecil setiap melakukan pekerjaan yang dijalaninya.
Misalnya, untuk menenun setiap meternya dijual hanya dengan harga yang
murah.
g. Mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan Cawas
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Cawas cukup terlihat jelas menurut
data Monografi dengan urutan ;
- Petani
- Nelayan
- Pengusaha sedang/besar
- Pengrajin Industri Kecil
- Buruh
- Pedagang
- Pengangkutan
- PNS
11
- ABRI
- Pensiunan
- Peternak
Jadi, untuk secara umum mata pencaharian penduduk kecamatan Cawas
adalah petani dengan memiliki lahan pertanian maupun mengerjakan lahan
orang lain (sewa).
3. Situasi Umat Katolik Wilayah
a. Jumlah dan pembagian Wilayah
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil pendataan umat (sensus) oleh
mahasiswa/i Karya Bakti Paroki, Universitas Sanata Dharma periode Juli-
Agustus. Untuk jumlah keseluruhan umat wilayah St. Agustinus adalah 296
jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 114 KK.
b. Jumlah dan susunan umat Katolik Wilayah St. Agustinus
Jumlah dan susunan umat Katolik wilayah St. Agustinus adalah sebagai
berikut :
No. Lingkungan ∑ KK ∑ Umat
1. St. Anna 29 74
2. St. Bernadeta 31 72
3. St. Cecilia 35 91
4. St. Dorothea 19 59
Jumlah Keseluruhan 114 296
semuanya menempuh pendidikan keluar kota sehingga tidak ada anak muda
yang mengikuti kegiatan lingkungan.
d. Situasi umat Katolik Wilayah St. Filipus dengan (jumlah) umat agama-agama
lain.
Hubungan umat katolik di wilayah Agustinus dengan penduduk sekitarnya
sangat harmonis, hanya saja ada beberapa warga yang beraliran garis keras di
sekitar lingkungan St. Dorothea. Umat di wilayah Agustinus menganggap
bahwa perbedaan agama tidak terlalu menjadi persoalan, sehingga umat pun
masih mengikuti adat silaturahmi pada saat lebaran.
13
BAB II
SITUASI UMUM KARYA PASTORAL
DI PAROKI ADMINISTRATIF ST. MARIA ASSUMPTA CAWAS
(14) Kaderisasi
c) Tim kerja PIOD
(1) Rekoleksi pasutri setiap minggu terakhir dalam bulan, pukul 10.00
WIB
d) Tim kerja PIUL
(1) Senam lansia tiap minggu genap
(2) Penerimaan minyak suci bagi lansia setiap satu tahun dua kali
e) Tim kerja Sakramen Inisiasi
(1) Baptisan anak : tiap minggu pertama dalam bulan, didahului dengan
persiapan bagi orang tua dan wali baptis seminggu sebelumnya
(2) Baptisan anak : tiap minggu pertama dalam bulan, didahului dengan
persiapan bagi orang tua dan wali baptis seminggu sebelumnya
(3) Baptisan dewasa : dipersiapkan selama 1 tahun, baptisan tidak selalu
pada
malam paskha. Tergantung pada kapan si calon mendaftar
(4) Penerimaan komuni pertama : dipersiapkan sejak bulan Januari dan
penerimaan bulan Juni pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.
(4) Penerimaan Sakramen Penguatan : dilaksanakan 2 tahun sekali.
f) Tim kerja Katekis
(1) 5 katekis berijazah S1 dan 13 katekis lingkungan yang tidak berijazah.
Yang bekerja 5 katekis berijazah sedangkan katekis lingkungan sangat
kurang berperan
g) Tim kerja Kerasulan Kitab Suci
(1) Tiap hari Rabu pastor vikaris memimpin acara kataman kitab suci
ditingkat wilayah, tingkat kehadiran kurang lebih 50 orang.
(2) Meramaikan bulan Kitab Suci setiap bulan September Lomba Kitab
Suci : cerdas-cermat dewasa tanggal 2 Sept 2018; cerdas cermat
PIR & OMK tgl 16 sept 18; lomba lektor tgl 23 sept 18
h) Tim kerja Promosi Panggilan
(1) Mengirimkan anak-anak untuk live ini di Mertoyudan dan novisiat
susteran.
(2) Mengadakan live in pastor – bruder – suster bulan mei
i) Tim kerja KOMSOS
(1) Mendokumentasi setiap kegiatan besar paroki
3) Bidang Pelayanan Kemasyarakatan
16
(11) Kaderisasi
e) Tim kerja Pengadaan dan Perawatan Inventaris
(1) Mengiventaris dan cek barang gereja dan pastoran pada awal bulan
(2) Melabeli inventaris
(3) Membuat surat perjanjian terkait pinjam meminjam inventaris
(4) Penginventarisan barang baru
(5) Kaderisasi
f) Tim kerja Perawatan Gedung dan Prasarana
(1) Mempersiapkan anggota
(2) Mengupayakan gdeung gereja, aula, pastoran, dan ruangan-ruangan
bersih dari lawa-lawa dan kotoran lainnya
(3) Menerima laporan kerusakan dari timja atau menemukan sendiri
kerusakan dan setelah berkoordinasi dengan timja terkait, melakukan
perbaikan
(4) Perbaikan meja altar, secretariat, bendahara dan meja ketik
(5) Penambahan pintu ruang kesehatan
(6) Pengadaan dingklik adorasi, lemai caos dhahar, kotak kartu ketik dan
figura
(7) Perbaikan atap dan saluran air ruang sankristi
(8) Pengecatan aula
(9) Pengecatan gedung gereja
(10) Perawatan wastafel, kran air dan instalasi air
(11) Perbaikan dan pengecatan kursi putih (aula)
(12) Kaderisasi
6) Bidang Penelitian dan Pengembangan
a) Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan
(1) Koordinasi anggota-anggota bidang
(2) Pembaruan data umat
(3) Mengikuti pertemuan-pertemuan timja untuk mendegar dan
memberikan masukan demi peningkatan pelayanan umat
(4) Merencanakan hal-hal strategis untuk pemanfaatan tanah gereja lama
(5) Pembuatan miniature pembangunan gereja kedepan
(6) Kunjungan ke Paroki lain
b) Tim kerja Pengembangan SDM dan Wilayah
(1) Menjadikan pamong lingkungan sebagai anggota timja
21
2) 2 sekretaris paroki yaitu Ibu Monica Titik dan Anastasia Hesti, yang bertugas
mengurus kesekretariatan paroki.
3) 33 prodiakon yang tersebar di masing-masing lingkungan dan bertugas
membantu komuni saat misa, memimpin ibadat-ibadat khusus serta
mengirimkan komuni kepada orang sakit.
4) 5 katekis berijazah S1 dan 13 katekis lingkungan, yang bekerja selama ini
hanya katekis yang berijazah.
5) 52 pengurus DPP yang memiliki latarbelakang yang berbeda-beda
6) 4 ketua wilayah
7) 13 ketua lingkungan
b. Mutu Pendidikan Masing-masing Tenaga pastoral : amatir dan professional
Tenaga pastoral Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas Klaten
sebagian besar adalah lulusan Sarjana dan SMA. Dalam karya pelayanannya,
baik tenaga amatir maupun professional, mereka dapat saling bekerja sama
dan mendukung. Sehingga dalam karya pastoral, mereka dapat setia dalam
setiap pelayanannya bagi umat di paroki ini.
c. Perhatian Pastor dan Dewan Paroki terhadap Para Petugas Pastoral
Perhatian pastor paroki dan dewan paroki Administratif St. Maria Assumpta
Cawas memberikan perhatian yang baik kepada masing-masing tenaga
pastoral, baik secara pribadi maupun kelompok. Untuk kelompok didampingi
dalam setiap pertemuan yang diadakan di paroki sehingga terpantau
perkembangan dari masing-masing karya pelayanan yang dilakukan oleh
tenaga pastoral paroki.
d. Perhatian Para Petugas Pastoral terhadap umatnya
Secara umum para petugas pastoral memperhatikan dan melayani umat
dengan baik. Dan mereka menjalankan tugasnya untuk memberikan perhatian
kepada masing-masing umat lingkungan baik dalam bentuk sapaan dan
kegiatan yang diadakan bersama.
e. Kerjasama antara Petugas Pastoral di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas dengan Kecamatan Cawas
Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas dengan Kecamatan Cawas
dapat terjalin komunikasi. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan yang pernah
diadakan oleh umat gereja dan diberi dukungan, sehingga dapat saling
menjalin relasi tanpa membedakan satu sama lain. Dan dalam setiap kegiatan
yang diadakan baik oleh gereja dan masyarakat secara umum dapat aman dan
24
4) 12 prodiakon
b. Mutu pendidikan masing-masing tenaga pastoral di wilayah St. Thomas
Mutu pendidikan masing-masing tenaga pastoral rata-rata adalah sarjana,
beberapa adalah lulusan SMA.
c. Perhatian dewan wilayah terhadap para petugas pastoral tersebut
Pengurus wilayah sudah menjalin kerja sama yang baik dengan para petugas
pastoral dan senantiasa berusaha memberikan perhatian dengan adanya rapat
bersama untuk menjalankan berbagai program yang telah disusun.
d. Perhatian para petugas pastoral kepada umatnya
Petugas pastoral sudah memberikan perhatian yang baik kepada masing-
masing umat dengan memberikan informasi seputar perkembangan gereja dan
pengetahuan iman. Bukan hanya itu saja, kebutuhan umat yang berkaitan
dengan kesejahteraan umat juga diusahakan oleh petugas pastoral dengan
pengajuan proposal permohonan bantuan.
e. Kerjasama antara para petugas pastoral di wilayah St. Thomas dan dengan
kecamatan Cawas
Kerjasama antara petugas pastoral dengan kecamatan sudah baik. Apabila ada
kegiatan yag akan diadakan bersama, semua saling bergotongroyong dan
saling membantu apalagi ada beberapa orang Katolik yang dipercaya menjadi
pejabat pemerintah.
BAB III
29
minyak c. Kertas 8 lembar 800 6.400
d. Lem 3 2.500 7.500 minyak 1 lembar 700 700
e. Kertas krep 2 1.000 2.000 d. Fotocopy 280 200 50.000
f. Kertas lipat 2 6.500 13.000 Total 170.100
g. Fotocopy 100 1.500 150.000 Pemasukkan
Total 232.500 a. Paroki 170.100
Pemasukkan
a. Paroki 232.500
Acara Waktu Kegiatan Penanggung jawab Waktu Kegiatan Penanggung jawab
17.30-18.00 Presensi kehadiran Ningsih 17.50-18.00 Pra pembuka ibadat Tika
18.00-20.00 Ibadat Taize Andri Taize
18.00-19.00 Ibadat Taize Andri
2) Hasilnya sudah cukup baik. Saya rasa ibadat taize ini sangat bermanfaat bagi umat, karena dengan adanya ibadat ini dapat membawa umat
untuk kembali berefleksi akan kehidupannya, akan segala aktivitas yang telah dilakukannya. Karena ibadat taize ini merupakan sesuatu
yang baru, tanggapan peserta masih terlihat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa ketika mengikuti ibadat taize. Meskipun awalnya
peserta masih merasa bingung, pada akhirnya mereka dapat mengerti. Kesan dari beberapa umat adalah merasa hal ini diperlukan karena
dapat menjadi waktu tenang bagi diri secara pribadi untuk hening, merefleksikan diri dihadapan Tuhan. Kesan dari pimpinan umat bahwa
30
ibadat taize ini baik untuk dilanjutkan karena dilihat dari latar belakang paroki yang masih merupakan paroki administratif yang
menginginkan menjadi paroki mandiri dan pimpinan umat ingin agar umat di paroki semakin menjadi katolik.
3) Ibadat Taize ini diharapkan dan didukung oleh Pimpinan Paroki dan umat paroki karena bagi mereka sesuatu yang mengarah pada iman
katolik sangat diperlukan bagi pertumbuhan iman. Bentuk dukungannya adalah dengan meminta mahasiswa-mahasiwi yang KBP di paroki
ini untuk tetap mendampingi dan mengadakan ibadat taize sampai umat dapat mengerti dan terbiasa dengan ibadat taize yang dilakukan
satu bulan sekali. Umat juga menginginkan ibadat taize dapat berlangsung lebih lama, bukan hanya selama satu jam saja.
4) Tugas-tugas tersebut dapat terlaksana sesuai dengan rencana, namun terdapat perubahan yaitu waktu dan tempat pelaksanaan karena ada
waktu yang kami buat berbenturan dengan acara Creaversity yang diselenggarakan oleh OMK paroki dan tempat pelaksanaan karena
keadaan yang tidaka memungkinan yang disebab oleh angin yang membuat dekorasi berupa lampion menjadi terbang dan ebrantakan
kemana-mana.
5) Terjalinnya kerjasama dengan dukungan antar tim dalam melaksanakan ibadat taize yaitu dalam bentuk membantu apabila ada teman yang
kurang jelas mengenai pelaksanaan ibadat taize. Kami semua saling membantu dengan saling menjelaskan mengenai bahan taize yang
belum dipahami agar semakin jelas dan matang dalam memimpin ibadat taize. Hal itu kami lakukan karena kami menyadari bahwa di
dalam tim perlu adanya kerjasama yang baik sehingga ibadat taize ini dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan
tim.
6) Menurut saya pelaksanaan ibadat taize ini tidak terlalu membutuhkan banyak energi untuk menanganinya, hanya dalam proses pelaksanaan
ibadat taize ini lebih memerlukan kesiapan mental dan keterampilan dalam mengondisikan umat serta membuat umat dapat memahami
ibadat taize sehingga umat dapat masuk dalam suasana hening.
31
b. Bakti paroki dan kapel
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Mencintai keadaan sekitar Mencintai keadaan sekitar
Tujuan Agar ruang gereja dan kapel bersih dan rapi. Agar ruang gereja dan kapel bersih dan rapi.
Model - Menyapu - Menyapu
- Mengepel - Mengepel
- Mencabuti rumput - Mencabuti rumput
- Mengelap jendela dan pintu
- Membakar sampah
Waktu Dimulai tanggal 12 Juli 2018 pukul 09.00 WIB Dimulai hari selasa, 10 Juli 2018 pukul 08.00 WIB
Diakhiri tanggal 04 Agustus 2018 pukul 12.00 WIB Diakhiri hari rabu, 25 Juli 2018 pukul 14.00 WIB
Bahan/Sarana - Sapu - Sapu
- Pel - Pel
- Tong sampah - Tong sampah
- Serok sampah - Serok sampah
- Kemoceng - Kemoceng
- Ember
- Lap
32
- Kanebo
Target Gereja dan kapel Gereja dan kapel
Tempat - Gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas - Gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas
- Kapel St.Petrus - Kapel St.Petrus
- Kapel St. Paulus - Kapel St. Paulus
- Kapel St. Agustinus
Penanggung Tika Tika
jawab
Pembiayaan - -
Acara Waktu Kegiatan Penanggung jawab Waktu Kegiatan Penanggung jawab
09.00-12.00 Kerja bakti Boby 08.00-14.00 Kerja bakti Boby
12.00 Pulang Tika 14.00 Pulang Tika
2) Hasilnya baik, umat juga ikut membantu dengan meminjamkan peralatan, membuatkan minum dan makanan ringan, dan banyak yang
menengok kami ketika bersih-bersih. Saya rasa bakti paroki dan kapel ini bermanfaat bagi umat karena paroki dan kapel yang awalnya
kotor bisa bersih dan dapat digunakan untuk merayakan Perayaan Ekaristi. Kesan umat adalah baik, karena biasanya untuk kapel hanya
dibersihkan ketika akan ada Perayaan Ekaristi.
3) Pimpinan paroki tidak terlalu mengharapkan kami untuk melakukan bakti paroki dan kapel, karena kebiasaan umat membersihkan paroki
dan kapel jika akan ada Perayaan Ekaristi yang menggunakan paroki atau kapel, contohnya ketika akan ada misa wilayah menggunakan
33
salah satu kapel. Meskipun begitu, pimpinan paroki mendukung program kami dengan memperbolehkan kami untuk membersihakan paroki
dan kapel.
4) Tugas-tugas sudah terlaksana sesuai dengan rencana, hanya saja waktu pelaksanaan yang mengalami perubahan karena ada beberapa yang
menyesuaikan jadwal bersih-bersih umat. Ada satu kapel yang tidak kami bersihkan juga, karena kapel tersebut sedang dalam tahap
pembangunan. Di awal pimpinan paroki sudah menjelaskan juga jika kapel itu sedang dalam pembangunan dan jika kami bersikeras untuk
membersihkan akan tetap sama yaitu tetap kotor, maka kami mengambil keputusan tidak membersihkan.
5) Kerja sama antar tim terjalin melalui komunikasi yang baik dan kepekaan untuk saling membantu satu sama lain. Di awal sebelum bersih-
bersih kami juga sudah membagi tugas untuk perorangan, apa yang semestinya dilakukan.
6) Tugas ini membutuhkan banyak energi untuk menanganinya, karena pada saat menyapu dan mengepel, kursi harus diletakkan di tepi agar
mudah untuk menyapu dan mengepel, serta menjadi bersih.
34
dan bersih
Model - Kunjungan - Kunjungan
- Sharing pengalaman - Sharing pengalaman
- Bersih-bersih rumah
Waktu Dimulai hari senin, 9 Juli 2018 pukul 10.00 WIB Dimulai hari senin, 16 Juli 2018 pukul 10.00 WIB
Diakhiri pada hari senin, 6 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB Diakhiri pada hari senin, 23 Juli 2018 pukul 15.00 WIB
Bahan/Sarana - Pengalaman hidup dan iman dari umat - Pengalaman hidup dan iman dari umat
- Data umat lansia paroki - Data umat lansia paroki
- Denah lokasi
- Sapu
- Kemoceng
- Cikrak
Target Peserta 15 lansia 12 lansia
Penanggung jawab Boby Boby
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Bensin 2 7 liter 9.800 137.200 Bensin 2 7 liter 9.800 137.200
motor motor
35
Pemasukkan Pemasukkan
Iuran KBP 137.200 Iuran KBP 137.200
2) Hasilnya begitu baik, terlihat dari raut wajah simbah yang senang ketika kami datang dan banyak yang terbuka dalam mengungkapkan
pengalaman mereka. Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sudah lansia karena mereka sudah tidak bisa pergi ke gereja untuk
mengikuti Perayaan Ekaristi dan jarang tersapa. Kesan simbah tentunya sangat senang dan bahagia ketika kami kunjungi. Mereka sangat
berterima kasih atas kunjungan dan doa kami bagi mereka. Ketika kami pamit pulang pun simbah mengantar ke depan dan menunggu kami
benar-benar tidak terlihat lagi sambil mengucapkan, “terima kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi saya dan maaf
jika rumahnya jelek”. Bukan hanya itu saja, simbah juga sangat antusias ketika menceritakan pengalamannya, baik pengalaman hidup
maupun pengalaman iman.
3) Kunjungan lansia ini didukung oleh Pimpinan paroki sebagai salah satu program kami, namun tidak diharapkan oleh Pimpinan paroki
karena kunjungan lansia ini sudah termasuk dari bagian pendataan umat, maksudnya adalah dengan mendata umat bisa sekaligus
melakukan kunjungan bagi lansia.
4) Kunjungan lansia ini dapat terlaksana dengan baik meskipun target yang direncanakan tidak bisa terpenuhi karena tugas dari Pimpinan
paroki untuk mendata umat belum selesai.
5) Kerjasama antar kelompok terjalin, karena kami berusaha untuk selalu bresama-sama ketika kunjungan lansia.
b. Temu PIR Paroki
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
36
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Menjalin relasi dengan sesama dan memperdalam relasi Menjalin relasi dengan sesama dan memperdalam relasi dengan
dengan Tuhan Tuhan
Tujuan Mengakrabkan dan memperkuat persaudaraan serta Mengakrabkan dan memperkuat persaudaraan serta menyadarkan
menyadarkan pentingnya menjalin relasi diantara remaja pentingnya menjalin relasi diantara remaja katolik maupun
katolik maupun dengan Tuhan. dengan Tuhan.
Model - Dinamika - Dinamika
- Menonton - Menonton
- Sharing - Sharing
- Games - Games
- Gerak dan lagu
Waktu Dimulai hari jumat, 2 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB Dimulai hari kamis, 26 Juli 2018 pukul 16.00 WIB
Diakhiri pada hari jumat, 2 Agustus 2018 pukul 19.00 WIB Diakhiri pada hari kamis, 26 Agustus 2018 pukul 18.00 WIB
37
- LCD dan proyektor
- Karpet dan tikar
Target Peserta 25 orang 20 orang
Tempat Aula Paroki Adm. St.Maria Assumpta Cawas Aula Paroki Adm. St.Maria Assumpta Cawas
Penanggung Andri Andri
jawab
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Konsumsi 40 orang 7000 280.000 konsumsi
Pemasukkan Pemasukkan
Paroki 280.000 Paroki
Acara Waktu Kegiatan Keterangan Waktu Kegiatan Keterangan
16.00-16.10 Sapaan dari MC, Opening dari MC 16.00-16.10 Sapaan dari MC, Opening dari MC
memberikan (Sapaan dan gerak memberikan pengantar (Sapaan dan gerak
pengantar tentang lagu “Hari Ini Kurasa tentang tema lagu “Hari Ini Kurasa
tema “Menjalin Bahagia” “Menjalin relasi Bahagia”
relasi dengan sesama dengan sesama dan
dan memperdalam memperdalam relasi
38
relasi dengan Tuhan” dengan Tuhan” dan
dan setelah setelah memberikan
memberikan arahan arahan serta pengantar,
serta pengantar, MC MC mengajak peserta
mengajak peserta untuk gerak dan lagu
untuk gerak dan lagu (Hari ini kurasa
(Hari ini kurasa bahagia)
bahagia) 16.10-16.30 PIR diajak bermain Sesi “Mengakrabkan”
16.10-16.20 Ketua acara Sambutan dari ketua “Kode Telepon” dalam dinamika
menyampaikan acara sebagai sarana untuk kelompok.
harapan tentang dapat mengakrabkan
acara ini dan harapan antar anggota PIR
PIR Paroki Cawas 16.30-17.00 PIR diajak untuk Memahami makna
16.20-17.00 PIR diajak bermain Sesi menonton sebuah “Doa Bapa Kami”
“Pesan Berantai” “Mengakrabkan” video yang berjudul melalui sebuah video.
sebagai sarana untuk dalam dinamika “Doa Bapa Kami”
dapat mengakrabkan kelompok. untuk dapat semakin
antar anggota PIR, memahami makna doa
setelah itu diajak 17.00-17.10 Setelah menonton Sharing dan berefleksi
39
untuk berefleksi video, PIR diajak bersama tentang
terkait dengan untuk mendalami pengalaman akan
permainan video dan makna doa yang
17.00-17.10 PIR diajak untuk Memahami makna merefleksikan seluruh dimiliki dan sambil
menonton sebuah “Doa Bapa Kami” kegiatan temu PIR diberikan snack.
video yang berjudul melalui sebuah serta membuat harapan
“Doa Bapa Kami” video. untuk PIR di masa
untuk dapat semakin yang akan datang.
memahami makna 17.10-17.40 Ice breaking Mengakrabkan dan
doa membangun suasana
17.10-17.40 Setelah menonton Sharing dan dengan ice breaking
video, PIR diajak berefleksi bersama “AGADO”
untuk mendalami tentang pengalaman 17.40-18.00 Acara Ditutup dengan Ditutup dengan doa
video dan akan makna doa doa penutup dan penutup yang di
merefleksikan yang dimiliki dan dilanjutkan gerak dan pimpin oleh salah satu
seluruh kegiatan sambil diberikan lagu, peserta Temu PIR
temu PIR serta snack.
membuat harapan
untuk PIR di masa
40
yang akan datang.
17.40-18.00 Acara Ditutup Gerak dan Lagu
dengan doa penutup “Dalam Yesus Kita
dan dilanjutkan Bersaudara”
gerak dan lagu, kemudian Sayonara.
3. Tugas-tugas pribadi
a. Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
1) Kunjungan/Pastoral Keluarga
41
Model - Kunjungan - Kunjungan
- Wawancara - Wawancara
- Sharing pengalaman - Sharing pengalaman
- Pendataan umat - Pendataan umat
Waktu Dimulai tanggal 10 Juli 2018 Dimulai hari selasa, 10 Juli 2018
Diakhiri tanggal 4 Agustus 2018 Diakhiri hari selasa, 4 Agustus 2018
Bahan / Sarana Sepeda motor - Pengalaman hidup
- Pengalaman iman
- Formulir data umat
- Sepeda motor
Target 19 keluarga 114 keluarga
Tempat Umat di Lingkungan St. Dorothea Umat di wilayah Agustinus
Penanggung Boby Boby
jawab
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Bensin 3 liter 20.000 60.000 Bensin 4 liter 9.800 39.200
Pemasukkan Pemasukkan
42
Uang 20.000 60.000 Uang 39.200
pribadi pribadi
43
44
b. Melatih koor di Lingkungan Sisilia untuk tugas misa sabtu sore, 28 Juli
2018
1) Dilaksanakan dua kali yaitu pada hari senin tanggal 23 Juli 2018 dan
25 Juli 2018. Lamanya melatih koor di lingkungan sisilia yaitu 1 jam,
mulai pukul 18.00-19.00 WIB. Tempat pelaksanaannya adalah
gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas. Peserta yang
mengikuti latihan koor sekitar 15 orang. Tugas yang saya
laksanakan adalah melatih umat lingkungan sisilia menyanyi sesuai
dengan lagu-lagu yang dipilih dengan benar.
2) Saya mendapat tugas tersebut bersama-sama, karena diminta oleh
melatih menyanyi umat lingkungan sisilia yaitu ibu Agustina
Winarni sebagai ketua lingkungan. Karena yang biasanya melatih
koor di lingkungan sisilia sedang pergi keluar kota, jadi saya diminta
untuk melatih koor di lingkungan sisilia untuk tugas misa sabtu sore,
28 Juli 2018. Mereka menganggap kami terbiasa menyanyi lebih
baik, oleh karena itu saya dan teman-teman diminta untuk
mendampingi dan melatih koor di lingkungan ini.
c. Mengikuti seminar katekis
1) Dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Juli 2018. Seminar dimulai pukul
17.00-19.00 WIB. Seminar dilaksanakan di Aula Paroki Adm. St.
Maria Assumpta Cawas. Peserta yang mengikuti seminar katekis
adalah 18 orang termasuk dengan saya. Tugas yang saya lakukan
hanyalah mendengarkan narasumber yang mengisi materi dan
membagikan pengalaman.
2) Saya mendapatkan tugas tersebut bersama-sama, karena diminta oleh
salah satu katekis paroki yaitu Bapak Yohanes Kasna dengan
memberikan surat undangan kepada kami. Kami diundang dalam
seminar itu dengan latar belakang jumlah katekis paroki yang sedikit,
maka kami dapat membantu untuk meramaikan seminar katekis itu
dengan hadir untuk mengikuti rangkaian acara dalam kegiatan
seminar kateis bersama dengan romo Ernest SJ dari kevikepan
surakarta.
3) Tugas ini tidak begitu menguras energi dan menyita perhatian.
Karena dalam kegiatan ini, saya hanya datang dan duduk, kemudian
sharing-sharing ketika sesi dialog dalam seminar katekis ini. namun
46
Kegiatan ini saya lakukan bersama dengan semua anggota kelompok. Dari
kegiatan Bakti Paroki dan wilayah ini saya menemukan kembali pengalaman
baru. Pengalaman yang mengesankan bagi saya adalah saya merasa bahwa
ketika saya membersihkan Kapel ini, saya secara tidak langsung memberikan
49
atau membuat umat yang akan beribadah nantinya menjadi nyaman. Saya
bersama teman-teman pun disambut dengan baik dengan umat sekitar, kami
pun diberi makanan dan minuman oleh umat sekitar.
Keprihatinan yang saya lihat yaitu ketika umat memiliki Kapel namun sangat
jarang digunakan untuk mengadakan kegiatan Rohani. Kapel yang sudah ada
hanya dibersihkan oleh umat sekitar pada saat Ekaristi Wilayah yang diadakan
satu bulan sekali. Karna menurut saya, di berbagai daerah banyak umat yang
sulit mendirikan bangunan Gereja maupun Kapel untuk melakukan kegiatan
liturgi/Ekaristi maupun pendalaman iman. Namun di sini umat sangat jarang
sekali menggunakan Kapel untuk kegiatan seperti pendalaman Kitab Suci atau
Pendampingan iman anak di lingkungan. Baiknya pamong lingkungan serta
umat di wilayah bekerjasama membentuk kegiatan tersebut.
3. Ibadat Taize
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Ibadat Taize adalah program kelompok yang kami jalankan bersama-sama.
Saya bertugas untuk bernyanyi dalam ibadat ini. Pengalaman yang
mengesankan bagi saya adalah ketika saya mulai menghayati lagu-lagu taize
yang ternyata memang dapat membawa suasana yang tenang jika dinyanyikan.
Pengalaman mengesankan lainnya yaitu saya di sini belajar untuk percaya diri
dengan kemampuan membawakan lagu. Hal seperti ini membuat saya semakin
termotivasi menjadi katekis yang dapat membawakan lagu dan
mengajarkannya pada umat nantinya.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
Keprihatinan yang saya lihat adalah karena ini merupakan ibadat yang baru
bagi umat, jadi hampir seluruh umat tidak mengerti makna dari ibadat ini.
Sehingga pada saat ibadat ada beberaoa umat yang tidak bias hening sehingga
mengganggu ketenangan ibadat taize. Karena ibadat ini masih terbilang baru,
maka sebelum memulai ibadat taize kami memberikan penjelasan kepada umat
apa itu taize dan bagimana tata caranya. Semoga Para katekis atau umat yang
mengetahui ibadat taize dapat bekerjasama untuk memberikan penjelasan
kepada umat apa itu ibadat taize dan setidaknya satu bulan sekali mengadakan
ibadat ini dengan rutin.
50
4. Mendampingi PIA
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Mendampingi PIA adalah hal yang paling sulit menurut saya, karena saya
harus bersikap seperti pendamping yang ramah. Meskipun anak-anak yang
saya damping bias dibilang nakal, namun dari mereka saya belajar untuk
bersabar dan menjadi lebih kreatif lagi agar saya dapat lebih akrab lagi dengan
anak-anak yang saya damping. Dalam kegiatan ini juga saya belajar bagaimana
menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, sebab anak-anak selalu terbiasa
melakukan hal-hal yang mereka lihat secara langsung, dari situlah belajar apa
itu nilai moral. Kegiatan seperti ini memotifasi saya untuk menjadi sosok
katekis yang menyapa siapa saja termasuk anak-anak.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
keprihatinan yang saya lihat yakni pendampingan PIA yang hanya
dilaksanakan di Paroki saja, itupun hanya dua minggu satu kali. Sedangkan di
setiap wilayah yang memiliki Kapel tidak ada kegiatan pendampingan PIA.
Sangat saying sekali karena menurut saya pendampingan iman anak ini sangat
diperlukan untuk membina iman anak sejak dini. Menurut saya pengetahuan
tentang pembinaan iman anak ini lebih ditekankan oleh Pastor Paroki yang
bekerjasama dengan para katekis-katekis lingkungan. Agar terbentuknya
kegiatan pendalaman iman anak yang tidak hanya dilakukan di Gereja tapi juga
di setiap lingkungan maupun wilayah.
5. Mendampingi PIR
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Kegiatan ini juga sama seperti pendampingan PIA yang hanya dilakukan satu
kali dalam dua minggu. Pada saat saya mendampingi PIR ini saya melihat ada
seorang anak yang sangat pemalu, namun saya berusaha untuk membujuknya
agar mau mengikuti kegiatan PIR ini. Ketika anak itu mau mengikuti PIR saya
sangat bahagia, bukan karena saya berhasil membujuknya namun saya bahagia
karena akhirnya dia mau melawan rasa malunya. Dalam kegiatan ini juga saya
belajar bagaimana cara memberikan dan menyampaikan materi kepada anak-
anak yang tergolong sudah remaja ini. Melalui kegiatan PIR ini juga
menambah pengalaman saya untuk berani tampil di depan mereka. Saya juga
mendapatkan nilai kesabaran untuk mendampingi para remaja. Dengan adanya
kegiatan ini saya merasa samakin termotivasi untuk menjadi sorang katekis
51
yang mau dan berani untuk membina iman anak-anak muda yang nantinya
akan menjadi pewarta bagi umat.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
Keprihatinan yang saya rasakan yaitu hanya ketika kami bertanya kepada
mereka dan mereka meresponnya dengan jawaban yang kurang baik. Mungkin
itu disebabkan oleh pergaulan dengan teman di sekolah maupun di
lingkungannya. Hal seperti itu dapat diminimalisir dengan memberikan contoh
yang baik mulai dari hal-hal yang paling kecil. Itulah yang kami lakukan ketika
mendampingi para remaja. Alangkah baiknya jika pada saat kegiatan PIR dan
PIA anak-anak maupun remaja bukan hanya diajarkan tentang iman namun
perkembangan moral mereka juga harus dibina lewat kegiatan tersebut.
PENUTUP