Vous êtes sur la page 1sur 57

i

LAPORAN KARYA BAKTI PAROKI


WILAYAH SANTO AGUSTINUS
PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA
CAWAS, KLATEN
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
7 Juli – 11 Agustus 2018

Disusun Oleh :
Julius Boby Pamungkas
151124050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan limpahan rahmat dari segala kuasa dan perlindungan-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan program-program KBP 2018 Prodi Pendikkat
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta walaupun dengan berbagai kekurangan
dan masalah yang timbul mulai awal hingga berakhirnya seluruh rangkaian
kegiatan.
Laporan ini disusun berdasarkan pada beberapa kegiatan KBP yang saya
laksanakan mulai tanggal 7 Juli 2018 sampai 11 Agustus 2018 di Paroki Santa
Maria Assumpta Cawas.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya atas semua
kontribusi, bimbingan dan bantuan yang telah diberikan oleh pihak Paroki tempat
pelaksanaan Karya Bakti Paroki dan juga bantuan yang telah diberikan oleh
dosen-dosen pembimbing.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan laporan KBP ini dan semoga dengan adanya laporan Karya Bakti
Paroki ini dapat bermanfaat kedepannya bagi para pembaca.

Yogyakarta

Julius Boby Pamungkas


iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
GAMBARAN SITUASI UMUM PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
............................................................................................................................................ 1
A. SITUASI UMUM PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS ........... 1
B. SITUASI UMUM WILAYAH SANTO AGUSTINUS........................................................... 8
BAB II ................................................................................................................................. 13
SITUASI UMUM KARYA PASTORAL DI PAROKI ADMINISTRATIF ST. MARIA ASSUMPTA
CAWAS ............................................................................................................................ 113
A. KARYA PASTORAL DI PAROKI ADMINISTRATIF ST. MARIA ASSUMPTA CAWAS...... 113
B. KARYA PASTORAL DI WILAYAH ST. AGUSTINUS........................................................ 24
BAB III ................................................................................................................................ 28
TUGAS-TUGASKU SELAMA KBP DI PAROKI CAWAS KLATEN ............................................. 28
A. TUGAS-TUGAS DALAM PROGRAM KERJA ................................................................. 28
B. TUGAS-TUGAS DI LUAR PROGRAM KERJA ................................................................ 44
BAB IV................................................................................................................................ 48
REFLEKSI ATAS PENGALAMAN KBP DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA
CAWAS .............................................................................................................................. 48
A. REFLEKSI DALAM TUGAS/KEGIATAN SELAMA KBP DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA
MARIA ASSUMPTA CAWAS ....................................................................................... 48
B. RANGKUMAN REFLEKSI UMUM KBP DI PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
................................................................................................................................... 51
PENUTUP ..................................................................................................................... 553
1

BAB I
GAMBARAN SITUASI UMUM
PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS

A. SITUASI UMUM PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA


ASSUMPTA CAWAS
1. Letak dan Situasi Geografis Paroki Administratif Santa Maria Assumpta
Cawas
a. Letak dan batas-batas geografis Paroki Administratif Santa Maria Assumpta
Cawas
Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas merupakan bagian dari
Paroki Santa Theresia Jombor yang berada di Keuskupan Agung Semarang.
Paroki Administratif Cawas terletak di Dusun Brangkal, Desa Barepan,
Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Luas wilayah Paroki Administratif
Cawas jika dihitung dari gereja yaitu 2,6 km dengan perbatasan Barat
berbatasan dengan Kecamatan Bayat, 4,5 km ke sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Sukoharjo, 6 km ke sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Trucuk, dan 5,1 km ke sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Ngawen.
Wilayah reksa pastoral Paroki Administratif Cawas meliputi Kecamatan
Cawas, sebagian Kecamatan Trucuk, sebagian Kecamatan Bayat, sebagian
Kecamatan Weru di Kabupaten Sukoharjo. Paroki Administratif Cawas
berbatasan dengan wilayah yang termasuk dalam reksa paroki lain. Daerah-
daerah perbatasan itu adalah:
Utara : Berbatasan dengan Stasi Pedan,
Barat : Berbatasan dengan Paroki Administratif Bayat dan
wilayah Trucuk
Selatan : Berbatasan dengan wilayah Candi, Paroki Kelor
Timur : Berbatasan dengan Paroki Sukoharjo.
b. Peta Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas
Peta Paroki (terlampir).
c. Letak pusat Paroki dalam pusat Kabupaten Klaten
Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas terletak cukup jauh
dari pusat Kabupaten Klaten dan berada di bagian tenggara Kabupaten Klaten.
Paroki Administratif Cawas memiliki 4 wilayah dan 13 lingkungan, yaitu:
wilayah St. Paulus terdiri dari 3 lingkungan, yaitu lingkungan St. Petrus
2

(Nanggulan dan Kecamatan Weru, Sukoharjo), lingkungan St. Monika


(Kedungampel, Sewan, Karangasem, Tegalrejo, Patoman), dan lingkungan St.
Veronika (Banjarsari); wilayah St. Philipus terdiri dari 3 lingkungan, yaitu
lingkungan St. Fransiscus Xaverius (Bawak, Tawangrejo, Talang),
lingkungan St. Yohanes (Barepan), dan lingkungan St. Lucia (Banjarejo,
Mangunan, Tugu); wilayah St. Thomas terdiri dari 3 lingkungan, yaitu
lingkungan St. Antonius Padua (Gombang, Sajen), lingkungan St. Yuliana
(Planggu, Plosowangi, Kalikebo, Tirtomarto, Baran), dan lingkungan St.
Faustina (Pogung, Tirtomarto); wilayah St. Agustinus terdiri dari 4
lingkungan, yaitu lingkungan St. Anna (Kagokan, Tundungan, Manton,
Palihan, Nambangan), lingkungan St. Bernadetha (Panggang, Gabahan, Josari,
Bekelan, dan Tegalsari), lingkungan St. Cicilia (Pakisari, Kentengrejo,
Wiryonadi, Balak, dan Japanan), dan lingkungan St. Dorotea (Brungkah).
Paroki Administratif Cawas memiliki 3 kapel yaitu 2 kapel di wilayah St.
Paulus di Kedungampel dan karangtengah dan 1 kapel di wilayah St.
Agustinus di Dusun Kagokan.
d. Kekhasan situasi geografis Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau
silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28o – 30oC dengan
kecepatan angin rata-rata 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan
tertinggi Bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terendah bulan terendah
Bulan Juli. Keadaan tanah di daerah ini subur sehinga mudah ditanami padi,
umbi-umbian, dan sayuran.
e. Gambaran Sarana Transportasi di Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten mengalami banyak perkembangan dalam segi sarana
transportasi. Untuk jalan raya di Kabupaten Klaten sudah cukup baik dan
nyaman untuk dilewati. Sarana transportasi yang digunakan oleh sebagian
masyarakat Kabupaten Klaten adalah sepeda, motor, mobil, ojek online, bus
antar kota, dan kereta api sehingga mempermudah masyarakat untuk
bepergian ke tujuan masing-masing untuk menghemat waktu perjalanan.
2. Situasi Penduduk Masyarakat Klaten
a. Jumlah Penduduk di daerah Kabupaten Klaten
Jumlah Laki-laki 568.780 jiwa
Jumlah Perempuan 590.015 jiwa
Total 1.158.795 jiwa
3

b. Prosentasi Umat Katolik dari Penduduk Kabupaten Klaten


Prosentasi penduduk berdasarkan agama, mayoritas penduduk memeluk
Agama Islam yaitu sebesar 1.079.992 dari keseluruhan jumlah penduduk
selanjutnya pemeluk Agama Katolik 37.840 jiwa, jadi presentasi umat
Katolik dari jumlah penduduk keseluruhan Kabupaten Klaten adalah 33,77 %.
c. Ciri Khas Penduduk di Kabupaten Klaten
Mayoritas penduduk di Kabupaten Klaten adalah suku Jawa, dan ada yang
berasal dari suku-suku diluar Jawa. Dan untuk adat istiadat Jawa masih sangat
kuat dilakukan. Masyarakat di Kabupaten Klaten terbilang ramah, saling
tolong menolong antar penduduk.
d. Situasi Sosial Kemasyarakatan Penduduk Kabupaten Klaten
Situasi sosial kemasyarakatan di Kabupaten Klaten memiliki kepedulian yang
cukup tinggi dengan adanya kegiatan gotong-royong antar penduduk.
Sebagian besar tidak terjadinya penggolongan dan perbedaan baik dalam ras,
ekonomi dan budaya. Tetapi ada yang masih belum bisa terbuka untuk semua
golongan yang ada, dan itu tidak mengganggu kehidupan sosialmasyarakat di
Kabupaten Klaten . sehingga untuk situasi Kabupaten Klaten ini dapat
dikatakan tentram dan aman.
e. Situasi Budaya Penduduk Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten masih dalam kebudayaan Jawa melalui kebiasaan-
kebiasaan menurut adat Jawa, seperti ziarah kubur, sadranan, upacara bersih
desa, gebyar syawalan, dan sebagainya. Untuk sistem adat istiadat yang
diterapkan di Klaten adalah percampuran antara Jogja-Solo. Dan untuk
bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Kebudayaan di Kabupaten Klaten sangat banyak, antara lain dalam seni dan
kerajinan kain. Kain lurik dalam sejarahnya tidak lepas dari kota Klaten dam
khususnya daerah Kecamatan Pedan. Sehingga masyarakat pada umumnya
akan memandang Kabupaten Klatem apabila bicara tentang Lurik.
f. Situasi Ekonomi Penduduk Kabupaten Klaten
Situasi ekonomi penduduk Kabupaten Klaten mencakup dari berbagai macam
mata pencaharian, seperti pertanian, perkebunan, buruh, guru, PNS dan
sebagainya. Tetapi sebagian besar pemasukannya diperoleh dari hasil
pertanian, maka tidak mengherankan karena memang Kabupaten Klaten
memiliki banyak lahan berupa persawahan.
4

g. Mata Pencaharian Pokok Penduduk Kabupaten Klaten


Untuk mata pencaharian pokok penduduk Kabupaten Klaten adalah sebagai
petani, pedagang, buruh, karyawan, guru dan sebagainya. Dan mata
pencaharian pokok penduduk Kabupaten Klaten rata-rata dalam sektor
pertanian. Karena letak Kabupaten Klaten yang memiliki tanah dan lahan
yang cocok untuk bercocok tanam.
3. Situasi Umat Katolik Cawas
a. Jumlah dan Pembagian Lingkungan, Wilayah, Lingkungan dalam Paroki
Cawas
Berdasarkan data per Juli 2018, menunjukkan bahwa jumlah umat Paroki
Administratif St. Maria Assumpta Cawas adalah  1.070 jiwa. Dan terdiri
dari 3 wilayah yang terdiri dari 12 lingkungan.
No. Wilayah Lingkungan
1. St. Paulus St. Monica
Kedungampel St. Veronica
St. Petrus
2. St. Agustinus St. Anna
Pakisan St. Bernadheta
St. Cicilia
St. Dorothea
3. St. Filipus St. Lusia
St. Yohanes
St. Fransiskus Xaverius
4. St. Thomas St. Yuliana
St. Antonius Padua
St. Faustina

b. Jumlah dan Susunan Umat Katolik Paroki Cawas


No. Wilayah Lingkungan  KK 
Umat
1. St. Paulus St. Monica 44 102
Kedungampel St. Veronica 39 105
St. Petrus 17 47
2. St. Agustinus St. Anna 29 74
5

Pakisan St. Bernadeta 31 72


St. Cicilia 35 91
St. Dorothea 17 59
3. St. Filipus St. Lusia 26 73
St. Yohanes 41 107
St. Fransiskus Xaverius 40 108
4. St. Thomas St. Yuliana 38 99
St. Antonius Padua 23 68
St. Faustina 29 65

c. Kekhasan Umat dan Keluarga-Keluarga Katolik Paroki Cawas


Kekhasan umat dan keluarga Katolik di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas terdiri dari beragam suku, profesi, dan latar belakang.
Sebagian besar umat berasal dari suku Jawa. Untuk umat mayoritas berprofesi
sebagai guru, petani, pedagang dan buruh. Dapat dilihat dari data Paroki yang
ada, untuk umat yang berusia produktif belajar dan bekerja di luar kota.
Sehingga untuk umat yang menetap di Paroki sebagian besar sudah berusia
lanjut.
Melihat keluarga-keluarga di paroki ini tidak semuanya hidup dalam
kondisi yang baik. Karena dari berbagai latar belakang, permasalahan yang
dialami oleh keluarga-keluarga. Masalah seputar keluarga Katolik berupa
perkawinan beda agama maupun beda gereja.Umat Paroki Cawas memang
sudah cukup aktif dalam mengikuti Perayaan Ekaristi khususnya pada hari
Sabtu dan Minggu. Tetapi ketika ada beberapa kegiatan yang melibatkan
umat, disini tidak semua umat mau terlibat dalam kegiatan tersebut. Dan
melihat secara keseluruhan kegiatan yang ada dalam Paroki, cenderung
semua perempuan yang terlibat aktif.
d. Situasi Umat Katolik Paroki Cawas dengan (Jumlah) Umat Agama-Agama
Lain.
Masyarakat Cawas adalah masyarakat yang saling menghormati antar sesama
yang beragama lain, meskipun ada beberapa kelompok yang belum bisa
menerima adanya perbedaan dan berpikiran negative antar satu dengan yang
lainnya. Umat Katolik Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas
merupakan golongan minoritas. Tetapi untuk menjalin kerjasama serta
6

persaudaraan dengan umat beragama lain dengan mengadakan kegiatan yang


melibatkan semua masyarakat.
e. Sejarah Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas
Tahun 1935 muncul orang katolik pertama di Cawas yaitu Bapak Jaidi
Darmosewoyo. Tahun 1936, Paroki Wedi berdiri dan mengasuh sebagian
wilayah Jombor yaitu Trucuk dan Cawas. Wilayah Jombor yang lain diasuh
oleh Paroki Klaten. Sekitar tahun 1947-1948, ada keluarga Katolik di Cawas.
Keluarga itu adalah keluarga Y. Darmasewaya (Barepan, Cawas), keluarga
A.Darsawihaja (Cawas), keluarga L.Harjawiyana (Kedungampel), keluarga
Siswaharja (Cawas). Empat keluarga tersebut menjadi embrio keberadaan
Gereja Paroki Administratif Cawas. Mereka membentuk sebuah lingkungan
dan menjadi bagian dari Paroki Wedi. Bapak Darmosewoyo dan Bapak
Harjowiyono saat itu mengawali dengan mengajar di sekolah. Pastor Paroki
Wedi saat itu adalah Rm. A. Cakrawardaya, Pr. Tahun 1956, misa pertama di
Cawas dipimpin oleh Rm. A. Cakrawardaya, Pr. Misa itu diikuti lebih dari 15
orang. Misa bertempat dirumah Bapak Harjowiyono. Selanjutnya, misa kudus
diadakan setiap 35 hari sekali pada hari Selasa Wage. Beberapa tahun
kemudian, Rm.A.Cakrawardaya dilanjutkan oleh Rm. Danu, SJ.
Pada tahun 1959, lingkungan Cawas dimasukkan ke dalam wilayah
Parroki Klaten. Waktu itu, pastor paroki Klaten adalah Rm. J. Darmayuwana,
Pr. Misa Kudus dilayani tiap bulan. Rm. Darmayuwana dibantu oleh Rm.
Van Wourken. Pada waktu itu Uskup Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata
sempat berkunjung ke lingkungan Cawas.
Pada tahun 1962, lingkungan Cawas merintis berdirinya SMP St. Yusup
dan mulai mengawali berdirinya kapel. Tahun 1965, Rm. Van Wourken
memberi tabungan tiap bulan Rp. 6.000,- untuk pembangunan kapel.
Akhirnya, warga katolik Cawas dapat membeli sebidang tanah di Jagalan
Cawas. tahun 1966 dimulai pembangunan kapel. pada tahun1967, kapel
diberkati oleh Bapak Kardinal Mgr. J. Darmayuwana. Kapel tersebut juga
dipakai sebagai gedung sekolah SMP St. Yusup dan sebulan sekali untuk
misa kudus.
Pada tahun 1970, lingkungan Cawas dimasukkan menjadi bagian dari Paroki
Delanggu. Misa kudus dilayani oleh Rm. M. Soegito, Pr dan Rm. Beinsler, SJ.
Umat Cawas semakin berkembang, baptisan semakin banyak. Pada tahun
1973, warga katolik Cawas membeli tanah di Utara makam Cawas dan dibuat
7

kapel baru dengan dana dari Maria Martina Beiber dari Jerman. Tanah dan
kapel diserahkan ke Yayasan Pangudi Luhur. Saat itu, kapel diresmikan oleh
Rm. Vikjen A. Jayasiswaya, Pr.
Pada tahun 1980, warga katolik Cawas membeli tanah seluas 2000m2 di
Desa Bawak. Rencananya, warga katolik ingin membangun kapel baru.
Tanah itu dibeli seharga 6 juta rrupiah. Tetapi dengan berbagai pertimbangan,
tanah dijual dan pada tahun 1988, warga katolik membeli tanah di Desa
Barepan seluas 4.500 m2 dengan harga Rp 23.000.000,-
Pada tahun 1992 dimulailah pembanguna Gereja Cawas, pembangunan
selesai pada tahun 1996. Pembangunan itu menghabiskan dana Rp
160.435.920,-. Selanjutnya, umat Cawas bergabung ke Paraoki Jombor. Umat
Cawas semakin berkembang. Mereka membutuhkan sarana-prasarana untuk
melakukan kegiatan. Maka pada tahun 2003 dimulailah pembangunan aula
yang selesai pada tahun 2007. Aula tersebut sangat berguna untuk berbagai
kegiatan umat. Romo paroki dibuatkan tempa tidur di belakang aula sehingga
romo dapat piket di Gerega Cawas setiap hari Kamis, dan memberi misa
harian setiap hari Jumat pagi. Pada tahun 2008, Gereja Cawas menjadi sebuah
Stasi. Pemekaran lingkungan yang terjadi di awal tahun 2009 memekarkan
Stasi Cawas menjadi 3 wilayah dan 10 lingkungan, pada tahun 2007 hingga
awal tahun 2012. Pastor paroki Jombor diampu oleh Rm. Budi Haryana, Pr
dan sebagai Pastor Vikaris Parokialis berturut-turut adalah Rm. M.Suharyanto,
Pr dan Rm. A. Hadi Cahyono, Pr.
Pada tanggal 14 Agustus 2010, dimulai pembangunan gedung pastoran.
Gedung pastoran ini selesai dibangun dan diberkati bersama Gedung Gereja
dan Aula oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta pada
tanggal 19 September 2011.
Semenjak bulan Januari 2012 stasi Cawas mulai membuat pembukuan
induk sendiri (Baptis, Perkawinan, Penguatan, Sakramen Penguatan Orang
Sakit, Kematian), terpisah dari Paroki Jombor. Pada Januari 2012, Rm.
Yohanes Sunaryadi, Pr dating menggantikan Rm. Robertus Budi Haryono, Pr
sebagai Pastor Paroki Jombor.
Lingkungan di Gereja Administratif Cawas adalah basis kegiatan.
Kehidupan lingkungan-lingkungan dipompa dengan membentuk Paguyuban
Ketua lingkungan dan wilayah. Mereka mendampingi secara berkala.
Pembangunan fisik yang terjadi meliputi pembangunan ruang OMK,
8

keamanan, garasi. Saat ini (2017), gereja Cawas memiliki 1 karyawan honor
secretariat kantor. Lingkungan telah dimekarkan menjadi 12. Sesudah
berbagai macam hal ditata dan dikembangkan dalam dinamika hidup umat,
pelayanan pastoral dan pengelolaan organisasi, akhirnya pada tanggal 15
Agustus 2012, stasi Cawas diresmikan sebagai paroki administrative oleh
Uskup Agung Semarang Mgr. J. Pujasumarta.
f. Visi dan Misi Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas
1) Visi Paroki
Menjadi paroki mandiri dengan fasilitas yang nyaman dan lengkap untuk
membangun keterlibatan dan kehidupan umat beriman yang makin mendalam
sehingga mampu menghasilkan daya ubah dalam relasi yang inklusif dengan
sesame ditengah masyarakat.
2) Misi Paroki
a) Melaksanakan hasil kunjungan keuskupan pada bulan April 2016
b) Menambah kenyamanan warga dalam berkegiatan di paroki dan
menambah kelengkapan fasilitasnya
c) Meningkatkan keterlibatan semakin banyak warga katolik
d) Mengembangkankepemimpinan yang kuat
e) Menghidupi konsep diri yang positif bahwasanya tiap pribadi dicintai,
penting dan menjadi kunci
f) Meningkatkan keberanian mengambil inisiatif dan mencoba
g) Melanjutkan perencanaan yang matang
h) Terus-menerus saling memberi dukungan satu sama lain sebagai keluarga

B. SITUASI UMUM WILAYAH SANTO AGUSTINUS


1. Letak dan Situasi Geografis Wilayah Santo Agustinus
a. Letak dan batas-batas geografis Kecamatan Cawas
Kecamatan Cawas terletak di kawasan Klaten bagian tenggara dan
berbatasan dengan
Utara : Pedan, Klaten
Selatan : Gunung Kidul
Barat : Kecamatan Bayat dan Kecamatan Ceper
Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Juwiring
Kecamatan Cawas terdiri dari 20 desa dan kelurahan, antara lain : Batak,
Baran, Barepan, Bawak, Bendungan, Bogor, Burikan, Cawas, Gombang,
9

Japanan, Karangasem, Kedungampel, Mlese, Nanggulan, Pakisan,


Plosowangi, Pogung, Tirtomarto, Tingsing, dan Tugu.
b. Peta Wilayah
(Terlampir)
c. Letak pusat Wilayah dalam pusat Kecamatan Cawas
Pusat wilayah tidak terlalu dari pusat Kecamatan Cawas yaitu sekitar 3,3 km.
d. Kekhasan situasi geografis Kecamatan Cawas
Secara umum Kecamatan Cawas memiliki tanah yang subur adalah untuk
area persawahan dan lumayan jauh dari pusat kota Klaten. Secara geografis,
Kecamatan Cawas berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo dan kabupaten
Gunungkidul. Sehingga ada sebagian daerah terletak dibawah perbukitan
yang tanahnya gersang.
e. Gambaran sarana transportasi di Kecamatan Cawas
Kecamatan Cawas memiliki jalan raya cukup halus dan lancar, sehingga
untuk sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat adalah sepeda,
gerobak, becak, sepeda motor, mobil pribadi, truk dan bus. Tetapi secara
umum untuk masyarakat yang sudah lanjut usia kebanyakan mereka
menggunakan sepeda dan bus dengan kondisi yang lumayan masih baik. Dan
kendaraan sepeda motor juga sudah cukup banyak digunakan untuk kalangan
orang tua dan anak-anak sekolah.
2. Situasi Penduduk Masyarakat Kecamatan Cawas
a. Jumlah penduduk di daerah Kecamatan Cawas
Berdasarkan data Monografi Kecamatan Klaten, jumlah penduduk di
Kecamatan Cawas pada tahun 2016 adalah
Jumlah Laki-laki 34.340 jiwa
Jumlah Perempuan 34.080 jiwa
Total 68.420 jiwa
b. Prosentase umat Katolik dari penduduk Kecamatan Cawas
Prosentasi penduduk berdasarkan agama, mayoritas penduduk memeluk
Agama Islam yaitu sebesar 64.999 dari keseluruhan jumlah penduduk
selanjutnya pemeluk Agama Katolik 1.420 jiwa, jadi presentasi umat Katolik
dari jumlah penduduk keseluruhan Kecamatan Cawas adalah 45 %.
c. Ciri khas penduduk di Kecamatan Cawas
Pada umumnya penduduk di Kecamatan Cawas adalah penduduk yang ramah
dengan suasana yang penuh persaudaraan dan semangat gotong royong satu
10

sama lain. Namun, di sisi lain penduduk memiliki sifat yang sensitif
mengenai perasaan. Dan penduduk yang masih bersekolah kebanyakan
menempuh pendidikan diluar kota. Selain itu, untuk penduduknya adalah
pensiunan dan sudah berusia lanjut.
d. Situasi sosial kemasyarakatan penduduk Kecamatan Cawas
Masyarakat Kecamatan Cawas berasal dari berbagai suku, agama, dan profesi.
Untuk hubungan kemasyarakatan berlangsung dengan baik meskipun belum
semua baik karena masih ada komunitas agama yang tidak terbuka dengan
agama-agama lain. Tetapi keadaan itu tidak cukup mengganggu kegiatan
masyarakat yang dilaksanakan.
e. Situasi budaya penduduk Kecamatan Cawas
Untuk Kecamatan Cawas budaya yang terlihat adalah kebudayaan Jawa,
terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Mayoritas
penduduk di Kecamatan Cawas merupakan suku Jawa, maka bahasa
kesehariannya menggunakan Bahasa Jawa. Dan setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh desa maupun kelurahan tidak pernah lepas adanya jathilan
dan gejok lesung yang ditampilkan oleh masyarakat.
f. Situasi ekonomi penduduk Kecamatan Cawas
Pada situasi ekonomi untuk masyarakat di Kecamatan Cawas sangat
bermacam-macam, karena penghasilan yang idapat meliputi golongan
menengah keatas dan menengah kebawah. Selain itu, ada yang
berpenghasilan cukup kecil setiap melakukan pekerjaan yang dijalaninya.
Misalnya, untuk menenun setiap meternya dijual hanya dengan harga yang
murah.
g. Mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan Cawas
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Cawas cukup terlihat jelas menurut
data Monografi dengan urutan ;
- Petani
- Nelayan
- Pengusaha sedang/besar
- Pengrajin Industri Kecil
- Buruh
- Pedagang
- Pengangkutan
- PNS
11

- ABRI
- Pensiunan
- Peternak
Jadi, untuk secara umum mata pencaharian penduduk kecamatan Cawas
adalah petani dengan memiliki lahan pertanian maupun mengerjakan lahan
orang lain (sewa).
3. Situasi Umat Katolik Wilayah
a. Jumlah dan pembagian Wilayah
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil pendataan umat (sensus) oleh
mahasiswa/i Karya Bakti Paroki, Universitas Sanata Dharma periode Juli-
Agustus. Untuk jumlah keseluruhan umat wilayah St. Agustinus adalah 296
jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 114 KK.
b. Jumlah dan susunan umat Katolik Wilayah St. Agustinus
Jumlah dan susunan umat Katolik wilayah St. Agustinus adalah sebagai
berikut :
No. Lingkungan ∑ KK ∑ Umat
1. St. Anna 29 74
2. St. Bernadeta 31 72
3. St. Cecilia 35 91
4. St. Dorothea 19 59
Jumlah Keseluruhan 114 296

c. Kekhasan umat dan keluarga-keluarga Katolik Wilayah St. Agustinus


Keluarga-keluarga di wilayah St. Agustinus Sebagian besar berasal dari
keluarga Katolik, ada juga keluarga yang pernikahannya berasal dari luar
Gereja dan ada beberapa keluarga yang anggota keluarganya yang tidak
seluruhnya beragama Katolik. Umat di wilayah Agustinus memiliki sifat
ramah dan kebiasaan gotong royong. Untuk umat sebagaian berprofesi
sebagai guru, petani, pedagang, dan buruh.
Umat di wilayah Agustinus terbilang aktif dalam mengikuti perayaan Ekaristi
setiap hari Minggu, namun pada saat misa lingkungan yang diadakan satu
bulan sekali umat yang datang hanya sebagian saja. Pada saat kegiatan
lingkungan seperti latihan koor dan pendalaman iman kebanyakan yang hadir
hanya wanita atau ibu-ibu saja. Anak muda di wilayah Agustinus hampir
12

semuanya menempuh pendidikan keluar kota sehingga tidak ada anak muda
yang mengikuti kegiatan lingkungan.
d. Situasi umat Katolik Wilayah St. Filipus dengan (jumlah) umat agama-agama
lain.
Hubungan umat katolik di wilayah Agustinus dengan penduduk sekitarnya
sangat harmonis, hanya saja ada beberapa warga yang beraliran garis keras di
sekitar lingkungan St. Dorothea. Umat di wilayah Agustinus menganggap
bahwa perbedaan agama tidak terlalu menjadi persoalan, sehingga umat pun
masih mengikuti adat silaturahmi pada saat lebaran.
13

BAB II
SITUASI UMUM KARYA PASTORAL
DI PAROKI ADMINISTRATIF ST. MARIA ASSUMPTA CAWAS

A. KARYA PASTORAL DI PAROKI ADMINISTRATIF ST. MARIA


ASSUMPTA CAWAS
1. Macam-macam Karya Pastoral di Paroki Administratif St. Maria Assumpta
Cawas
a. Macam-macam Karya Pastoral di Paroki Administratif St. Maria Assumpta
Cawas
1) Bidang Liturgi dan Peribadatan
Bidang liturgi yang ada di Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas
memiliki berbagai macam karya pastoral. Dalam bidang ini, dikelompokkan
menjadi beberapa tim kerja, yaitu ;
a) Ketua Bidang Liturgi dan Peribadatan
(1) Penjadwalan petugas liturgy dan ibadat (penggandaan jadwal)
(2) Pengayaan anggota bidang
(3) Pemuatan 25 dingklik adorasi
(4) Pembelian buku adorasi
(5) Penentuan peristiwa-peristiwa gerejawi dan perencanaan aksi
(6) Kaderisasi
b) Tim kerja Prodiakon
(1) Pertemuan rutin prodiakon setiap senin pertama dalam bulan. Isi
kegiatan : latihan lektor, memberi renungan dan menjadi pemazmur;
(2) Evaluasi pelayanan prodiakom
(3) Materi pengayaan dari pastor vikaris dan anggota prodiakon lainnya
(4) Penjadwalan
c) Tim kerja Putra/i Altar
(1) Latihan rutin tiap hari Minggu puku; 09.00 WIB
(2) Materi pengayaan dari pastor pendamping paroki administratif cawas
(3) Penjadwalan
d) Tim kerja Lektor
(1) Latihan lector tiap hari rabu pukul 18.30 WIB bersama Bapak P.
Sagiman
(2) Pertemuan rutin setahun sekali
(3) Penjadwalan
14

e) Tim kerja Koor, Pemazmur, dan Musik Liturgi


(1) Penjadwalan
f) Tim kerja Paramenta dan Tata Altar
(1) Pelatihan setahun sekali
(2) Penjadwalan
2) Bidang Pewartaan dan Evangelisasi
a) Tim kerja PIA
(1) Pertemuan diadakan setiap Kamis ( Minggu genap)
(2) Penambahan anggota tim kerja
(3) Pendataan jumlah dan nama anak GMAC usia 5-9 tahun
(4) Pertemuan rutin PIA tingkat paroki
(5) Evaluasi, refleksi, persiapan
(6) Mengikuti festival PIA
(7) Pertanggungjawanam kepada dewan
(8) Ziarah pendamping PIA
(9) Lomba memperingati HUT RI
(10) Perayaan Paskah dan Natal PIA
(11) Pelatihan pendamping PIA di Tawangmangu
(12) Menggali potensi anak-anak PIA
(13) Kaderisasi
b) Tim kerja PIR
(1) Penambahan anggota tim kerja
(2) Pendataan jumlah dan nama remaja GMAC usia 10-15 tahun
(3) Pelaksanaan PIR di tingkat paroki
(4) Pembekalan APP
(5) Rapat panitia Camp Weekend Remaja Rayon
(6) Evaluasi, refleksi, persiapan
(7) Reuni KEK III
(8) Lomba dalam rangka HUT NKRI
(9) Camp PIR
(10) Ziarah pendamping PIR
(11) Menggali potensi remaja GMAC
(12) Perayaan Paskah dan Natal PIR
(13) Pendampingan kepada remaja untuk menegaskan cita-cita dan berani
memilih model sekolah yang sesuai
15

(14) Kaderisasi
c) Tim kerja PIOD
(1) Rekoleksi pasutri setiap minggu terakhir dalam bulan, pukul 10.00
WIB
d) Tim kerja PIUL
(1) Senam lansia tiap minggu genap
(2) Penerimaan minyak suci bagi lansia setiap satu tahun dua kali
e) Tim kerja Sakramen Inisiasi
(1) Baptisan anak : tiap minggu pertama dalam bulan, didahului dengan
persiapan bagi orang tua dan wali baptis seminggu sebelumnya
(2) Baptisan anak : tiap minggu pertama dalam bulan, didahului dengan
persiapan bagi orang tua dan wali baptis seminggu sebelumnya
(3) Baptisan dewasa : dipersiapkan selama 1 tahun, baptisan tidak selalu
pada
malam paskha. Tergantung pada kapan si calon mendaftar
(4) Penerimaan komuni pertama : dipersiapkan sejak bulan Januari dan
penerimaan bulan Juni pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.
(4) Penerimaan Sakramen Penguatan : dilaksanakan 2 tahun sekali.
f) Tim kerja Katekis
(1) 5 katekis berijazah S1 dan 13 katekis lingkungan yang tidak berijazah.
Yang bekerja 5 katekis berijazah sedangkan katekis lingkungan sangat
kurang berperan
g) Tim kerja Kerasulan Kitab Suci
(1) Tiap hari Rabu pastor vikaris memimpin acara kataman kitab suci
ditingkat wilayah, tingkat kehadiran kurang lebih 50 orang.
(2) Meramaikan bulan Kitab Suci setiap bulan September  Lomba Kitab
Suci : cerdas-cermat dewasa tanggal 2 Sept 2018; cerdas cermat
PIR & OMK tgl 16 sept 18; lomba lektor tgl 23 sept 18
h) Tim kerja Promosi Panggilan
(1) Mengirimkan anak-anak untuk live ini di Mertoyudan dan novisiat
susteran.
(2) Mengadakan live in pastor – bruder – suster bulan mei
i) Tim kerja KOMSOS
(1) Mendokumentasi setiap kegiatan besar paroki
3) Bidang Pelayanan Kemasyarakatan
16

a) Tim kerja PSE


(1) Penambahan anggota tim kerja
(2) Pemanfaatan dana PSE/APP/Karitatif sesuai pedoman
(3) Pertemuan panitia dana sosial
(4) Ikut serta dalam HPS Rayon Klaten
(5) Rekoleksi PSE se kevikepan
(6) Pertanggungjawaban kepada dewan
(7) Pelatihan kerjinan tangan
(8) Penyuluhan bagi pengusaha kecil agar usahanya meningkat
(9) Mengelola para penjual hasil produksi rumahan yang tiap minggu
berjualan di depan gereja agar makin mahir menghasilkan olahan
sehat
(10) Penyuluhan tani organic
(11) Pertemuan rutin tingkat rayon
(12) Pelatihan menjahit
(13) Pengadaan amplop paskah dan natal
(14) Penyuluhan budidaya lele
(15) Kaderisasi
b) Tim kerja Karitatif
(1) Mempersiapkan anggota
(2) Aksi karitatif Natal
(3) Pertemuan Panitia Dana Soail tiap Rabu 19.00 – 21.00 WIB
(4) Pertemuan PSE Rayon
(5) Pertanggungjawaban kepada dewan
(6) Mengelola umat untuk besuk dan melayat
(7) Kaderisasi
c) Tim kerja Kesehatan
(1) Mempersiapkan anggota tim kerja
(2) Mendata warga katolik yang menjadi perawat, bidan, dokter, dan
tenaga kesehatan yang lain
(3) Donor darah
(4) Pelayanan kesehatan di paroki
(5) Mengikuti acara-acara di rayon/kevikepan/keuskupan
(6) Pertanggungjawaban kepada dewan
d) Tim kerja Pendidikan
17

(1) Mempersiapkan anggota tim kerja


(2) Mendata di GMAC :jumlah dan nama setiap sekolah; jumlah siswa-
siswi katolik; jumlah dan nama pendidik dan tenaga kependidikan yang
beragam katolik
(3) Pertemuan dengan para pendidik dan tenaga kependidikan beragama
katolik untuk ekaristi atau perbincangan
(4) Rekoleksi untuk pendidik, tenaga kependidikan dan siswa-siswi
(5) Mengadakan misa pelajar
(6) Mengikuti acara-acara di rayon/kevikepan/keuskupan
(7) Menyajikan kembali materi kepada dewan
(8) Kaderisasi
(9) Penyaluran beasiswa dari BPK
e) Tim kerja HAK dan Keramas
(1) Mendata warga GMAC yang menjadi penguurus RT hingga Propinsi
(2) Mengumpulkan secara peroodik warga GMAC yang menjadi pengurus
RT hingga Propinsi
(3) Mendengarkan segala macam informasi warga GMAC yang menjadi
oengurus RT hingga Propinsi
(4) Menyampaikan ASG pada warga GMAC yang menjadi pengurus RT
hingga Propinsi
(5) Mendata dan mengikuti acara masyarakat perlu dihadiri gereja
(6) Mengikuti acara untuk tim kerja d rayon/kevikepan/keuskupan
(7) Menyajikan kemali materi yang diperoleh ke dewan
(8) Membuat kegiatan ekumenis gereja-gereja di sekitar GMAC
(9) Menjalin komunikasi dengan warga beragama bukan Kristen sekitar
GMAC
(10) Kaderisasi
f) Tim kerja Tabungan Cinta Kasih
(1) Mengumpulkan tabungan cinta kasih dan keluarga-keluarga peserta
dan memperlakukan dana tersebut seperti maksud diadakannya
(2) Memberikan laporan secara transparan dan akuntabel kepada umat
setiap bulan
(3) Memberikan hak masing-masing subyek yang dimaksudkan
(4) Kaderisasi
4) Bidang Paguyuban dan Persaudaraan
18

a) Koordinator Bidang : Paguyuban dan Persaudaraan


(1) Penjadwalan pertemuan rutin anggota
(2) Pengayaan dan persiapan materi persiapan materi bagi anggota bidang
(3) Pembuatan aksi persaudaraan
(4) Kaderisasi
b) Tim kerja OMK
(1) Parsel Paskah
(2) Pengumpulan barang bekas
(3) Ziarah dan bakti social
(4) Pertemuan doa Rosario
(5) Pembekalan calon penguatan
(6) Camp edukasi
(7) Temu raya OMK Rayon
(8) Pre event AYD
(9) Karnaval HUT RI
c) Tim kerja Ibu-Ibu Paroki
(1) Pelatihan pengolahan sumber pangan local berbasis keluarga (lauk-
pauk dan kudapan)
(2) Pelatihan dasar merias wajah
(3) Penyuluhan tentang kanker serviks dan kanker payudara
(4) Senam jantung sehat
(5) Penyuluhan pra menopause
(6) Kaderisasi
d) Tim kerja Keamanan
(1) Mendata anggota tim kerja keamanan
(2) Pertemuan rutin
(3) Menjalin hubungan yang baik dengan warga disekitar gereja St. Maria
Assumpta Cawas
(4) Pertemuan rutin hari-hari besar
(5) Kaderisasi
5) Bidang Rumah Tangga
a) Koordinator Bidang : Rumah Tangga
(1) Pertemuan rutin dengan anggota bidang
(2) Kaderisasi
b) Tim kerja Rumah Tangga Paroki
19

(1) Mempersiapkan anggota


(2) Cek berkala terhadap gereja. Kerusakan dilaporkan pada timja
(3) Memasikan tiap ruang siap pakai untuk kegiatan
(4) Membuat jadwal kebersihan
(5) Membeli alat rumah tangga (gergaji, palu, cangkul, sabit, obeng, tang,
catut, linggis, membuat tangga besi, tespen)
(6) Melengkapi alat kebersihan (sapu lidi, sapu ijuk, sapu panjang, obat
pel, pel,dll) dan pengadaan almari caos dhahar romo
(7) Melengkapi alat dapur (tungku kompor, burner kompor, cap sendok)
(8) Perbaikan alat dapur
(9) Kaderisasi
c) Tim kerja Sound System dan Listrik
(1) Mempersiapkan anggota
(2) Operasikan sound system saat ekaristi
(3) Merawat dan menjaga kebersihan sound system agar siap pakai
(4) Perawtan lampu instalasi
(5) Pengadaan tiang mic fleksibel
(6) Mengganti mic koor
(7) Membuat arus jenset/pecah arus jenset
(8) Menambah lampu di pintu masuk barat
(9) Atur lampu parker
(10) Rawat lampu hias gereja
(11) Kaderisasi
d) Tim kerja Rumah Tangga Pastoran
(1) Mempersiapkan anggota tim kerja
(2) Menata pastoran
(3) Mengganti dan mencuci sprei, sarung bantal, korden, handuk, serbet
yang ada di kamar-kamar pastoran
(4) Ikut menerima tamu
(5) Cek pastoran
(6) Menjadwal caos dhahar dan membagikan ke lingkungan
(7) Memastikan caos dhahar tersedia
(8) Membeli beras
(9) Membeli snack dan buah
(10) Pembelian taplak meja
20

(11) Kaderisasi
e) Tim kerja Pengadaan dan Perawatan Inventaris
(1) Mengiventaris dan cek barang gereja dan pastoran pada awal bulan
(2) Melabeli inventaris
(3) Membuat surat perjanjian terkait pinjam meminjam inventaris
(4) Penginventarisan barang baru
(5) Kaderisasi
f) Tim kerja Perawatan Gedung dan Prasarana
(1) Mempersiapkan anggota
(2) Mengupayakan gdeung gereja, aula, pastoran, dan ruangan-ruangan
bersih dari lawa-lawa dan kotoran lainnya
(3) Menerima laporan kerusakan dari timja atau menemukan sendiri
kerusakan dan setelah berkoordinasi dengan timja terkait, melakukan
perbaikan
(4) Perbaikan meja altar, secretariat, bendahara dan meja ketik
(5) Penambahan pintu ruang kesehatan
(6) Pengadaan dingklik adorasi, lemai caos dhahar, kotak kartu ketik dan
figura
(7) Perbaikan atap dan saluran air ruang sankristi
(8) Pengecatan aula
(9) Pengecatan gedung gereja
(10) Perawatan wastafel, kran air dan instalasi air
(11) Perbaikan dan pengecatan kursi putih (aula)
(12) Kaderisasi
6) Bidang Penelitian dan Pengembangan
a) Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan
(1) Koordinasi anggota-anggota bidang
(2) Pembaruan data umat
(3) Mengikuti pertemuan-pertemuan timja untuk mendegar dan
memberikan masukan demi peningkatan pelayanan umat
(4) Merencanakan hal-hal strategis untuk pemanfaatan tanah gereja lama
(5) Pembuatan miniature pembangunan gereja kedepan
(6) Kunjungan ke Paroki lain
b) Tim kerja Pengembangan SDM dan Wilayah
(1) Menjadikan pamong lingkungan sebagai anggota timja
21

(2) Pertemuan rutin dilaksanakan bersamaan dengan pamong lingkungan


(3) Pertemuan rutin bergiliran bertemu dengan pamong lingkungan/safari
untuk memberikan solusi dan langkah demi kemajuan lingkungan
(4) Study banding atau pelatihan bila memungkinkan
(5) Pelatihan mendukung kinerja pengurus harian lingkungan
(6) Mengusahakan pelatihan yang dapat diikuti masing-masing timja atau
karyawan atau dewan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Contoh :
outbond, rekoleksi, retret, ziarah, study banding
(7) Kaderisasi
c) Tim kerja Data dan Analisa
(1) Membarui data umat
(2) Bertolak dari data yang terbaru, tim data mengusulkan focus-fokus
pelayanan strategis yang perlu dilakukan bagi umat
(3) Membuat grafik informasi
(4) Kaderisasi
b. Organisasi dari karya-karya pastoral di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas
Organisasi dan karya pastoral yang berada diluar struktur dewan paroki
dibawah naungan Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas yaitu ;
1) Legio Maria
2) WKRI
3) Kerahiman Ilahi
4) Paguyuban Brayat Timbalan
c. Kenyataan yang ada dari jalannya karya pastoral yang ada di Paroki
Administratif St. Maria Assumpta Cawas
Karya pastoral yang ada di Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas
sudah berjalan dengan baik sesuai dengan program yang direncanakan dari
masing-masing bidang. Tetapi ada beberapa program yang memang
mengalani perubahan dari segi waktu. Selain itu, melalui karya pastoral yang
selalu melibatkan seluruh umat untuk setiap kegiatan yang diadakan.
d. Kerjasama antara karya-karya pastoral di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas
Karya pastoral di Paroki Administratif Cawas terjalin kerjasama satu dengan
lainnya. Tidak hanya panitia/pengurus kegiatan saja yang dilibatkan tetapi
kerja sama antar lingkungan-lingkungan yang ada. Dengan mengajak dan
22

memberikan pengumuman untuk kegiatan-kegiatan yang akan diadakan.


Meskipun dalam setiap karya pastoral pasti terjadi perbedaan pendapat satu
dengan yang lain, tidak menghambat setiap karya pastoral yang ada di paroki
ini.
2. Macam-macam karya Kemasyarakatan di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas
a. Macam-macam karya sosial/ekonomi/pendidikan/budaya untuk masyarakat
luas
1) Karya Sosial
Mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi seluruh umat
di Paroki serta masyarakat umum yang diadakan di Masjid Barepan dan GKJ
Cawas, kegiatan yang dilaksanakan meliputi donor darah dan pemeriksaan
kesehatan.
2) Karya Ekonomi
Untuk karya dalam segi ekonomi nampak dari bantuan sembako senilai Rp
62.500,- diberikan setiap bulan sekali bagi mereka yang berkekurangan.
3) Karya Pendidikan
Bantuan beasiswa untuk umat Paroki dan masyarakat umum yang kurang
mampu melalui pamong lingkungan yang ada.
b. Karya-karya Ekumenis yang ada di Paroki Administratif St. Maria Assumpta
Cawas
- Ibadat Ekumenis diawal tahun pada pecan doa sedunia bagi kesatuan
umat beriman Kristiani
- Paskahan dan Natal PIA/PIR ekumenis
c. Kerjasama antar karya tersebut dalam Paroki dan dengan Kecamatan Cawas
1) Paskah 2017 mengadakan ibadat ekumene se-kecamatan Cawas
2) Sepeda santai dan senam lansia melibatkan warga sekitar
3) Creaversity OMK
4) Tirakatan dalam rangka pesta nama mengundang warga sekitar dengan
membagikan sembako
3. Tenaga Pastoral di Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas
a. Situasi dan jumlah tenaga yang ada di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas
1) Satu pastor vikaris paroki yaitu Rm. Yustinus Joko Wahyu Yuniarto, Pr (Rm.
Yuyun)
23

2) 2 sekretaris paroki yaitu Ibu Monica Titik dan Anastasia Hesti, yang bertugas
mengurus kesekretariatan paroki.
3) 33 prodiakon yang tersebar di masing-masing lingkungan dan bertugas
membantu komuni saat misa, memimpin ibadat-ibadat khusus serta
mengirimkan komuni kepada orang sakit.
4) 5 katekis berijazah S1 dan 13 katekis lingkungan, yang bekerja selama ini
hanya katekis yang berijazah.
5) 52 pengurus DPP yang memiliki latarbelakang yang berbeda-beda
6) 4 ketua wilayah
7) 13 ketua lingkungan
b. Mutu Pendidikan Masing-masing Tenaga pastoral : amatir dan professional
Tenaga pastoral Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas Klaten
sebagian besar adalah lulusan Sarjana dan SMA. Dalam karya pelayanannya,
baik tenaga amatir maupun professional, mereka dapat saling bekerja sama
dan mendukung. Sehingga dalam karya pastoral, mereka dapat setia dalam
setiap pelayanannya bagi umat di paroki ini.
c. Perhatian Pastor dan Dewan Paroki terhadap Para Petugas Pastoral
Perhatian pastor paroki dan dewan paroki Administratif St. Maria Assumpta
Cawas memberikan perhatian yang baik kepada masing-masing tenaga
pastoral, baik secara pribadi maupun kelompok. Untuk kelompok didampingi
dalam setiap pertemuan yang diadakan di paroki sehingga terpantau
perkembangan dari masing-masing karya pelayanan yang dilakukan oleh
tenaga pastoral paroki.
d. Perhatian Para Petugas Pastoral terhadap umatnya
Secara umum para petugas pastoral memperhatikan dan melayani umat
dengan baik. Dan mereka menjalankan tugasnya untuk memberikan perhatian
kepada masing-masing umat lingkungan baik dalam bentuk sapaan dan
kegiatan yang diadakan bersama.
e. Kerjasama antara Petugas Pastoral di Paroki Administratif St. Maria
Assumpta Cawas dengan Kecamatan Cawas
Paroki Administratif St. Maria Assumpta Cawas dengan Kecamatan Cawas
dapat terjalin komunikasi. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan yang pernah
diadakan oleh umat gereja dan diberi dukungan, sehingga dapat saling
menjalin relasi tanpa membedakan satu sama lain. Dan dalam setiap kegiatan
yang diadakan baik oleh gereja dan masyarakat secara umum dapat aman dan
24

terlaksana dengan baik karena melibatkan setiap aparat dan petugas


keamanan dari kepolisian, hansip.

B. KARYA PASTORAL DI WILAYAH ST. AGUSTINUS


1. Macam-macam Karya Pastoral di Wilayah St. Thomas
a. Macam-macam Karya Pastoral di Wilayah St. Thomas
1) Bidang Liturgi
a) Tim kerja Prodiakon
(1) Mengetahui tugas prodiakon baik tugas mendampingi romo pada
perayaan Ekaristi maupun tugas di lingkungan dan wilayah
(2) Memimpin ibadat sabda, adorasi, sembahyang rutin, memule, dan doa-
doa khusus di lingkungan
(3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas prodiakon dalam pelayanan pada
umat dan kaderisasinya.
(4) Meningkatkan pemahaman tentang keprodiakonan
(5) Mengadakan dan memelihara sarana/prasarana keprodiakonan
b) Tim kerja Paramenta
(1) Pengadaan dan pemeliharaan sarana/peralatan liturgi
(2) Mempersiapkan sarana/peralatan liturgi yang diperlukan untuk liturgi
(3) Menginventaris dan mengarsipkan sarana/peralatan liturgi
2) Bidang Diakonia
a) Tim kerja Bina Keluarga
(1) Memiliki daftar dan data keluarga lingkungan-lingkungan
(2) Menginventarisasikan data keluarga yang memiliki masalah
(3) Mengupayakan membangun keluarga sejahtera, setia dan harmonis
(4) Penyuluhan pada kaum muda menjelang berumah tangga
(5) Mengirimkan para muda yang akan menikah dan juga pasangan suami
istri untuk mengikuti kursus-kursus keluarga (kursus persiapan
perkawinan/hidup berkeluarga)
3) Bidang Kerygma
a) Tim Kerja Inisiasi
(1) Pendataan umat calon baptis
(2) Pendalaman materi pembinaan calon baptis
(3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pembina calon baptis dan
kaderisasi
25

(4) Pendataan umat calon komuni pertama/krisma, pembinaan, dan


pelaksanaan komuni pertama/krisma
(5) Pendalaman materi pembinaan komuni pertama/krisma
(6) Meningkatkan kualitas dan kauntitas Pembina calon komunikasi
pertama dan krisma
b) Tim Kerja Katekis
(1) Membantu timja baptis dan mempersiapkan calon baptis, komuni
pertama dan krisma
(2) Meningkatkan pemahaman materi pewartaan
(3) Berupaya meningkatkan bidang pewartaan
4) Bidang Koinonia
a) Tim Kerja Pangruktilaya
(1) Mengkoordinasi tugas dan kegiatan pada saat terjadi peristiwa duka
(2) Menyiapkan sarana/prasarana pangruktilaya
(3) Bersama keluarga dan timja yang terkait melaksanakan kegiatan
pangruktilaya
(4) Memiliki sarana/prasarana sebagai caddangan kebutuhan
pangruktilaya (kaos kaki, kaos tangan, dll)
b) Tim Kerja security/keamanan
(1) Menciptakan rasa aman, nyaman, tentram, dalam setiap kegiatan
lingkungan
(2) Berpartisipasi aktif kegiatan paroki sesuai program kerja paroki
b. Organisasi dari karya-karya Pastoral di Wilayah St. Thomas
1) Meningkatkan keterlibatan dan peran ibu dalam kehidupan menggereja
2) Merencanakan konsumsi untuk kepentingan acara-acara khusus
3) Menyusun dan membuat jadwal caos dahar romo
4) Menyusun kegiatan kunjungan dan pelaksanaannya
5) Berperan aktif dalam kegiatan di tingkat wilayah, paroki dan organisasi.
c. Kenyataan yang ada dari jalannya karya pastoral yang ada di Wilayah St.
Thomas
Karya pastoral di wilayah St. Thomas sudah berjalan dengan baik walaupun
tidak semua umat mau terlibat aktif. Karya pastoral yang sudah direncanakan
dapat berjalan dengan baik meskipun tidak sempurna.
d. Kerja sama antarakarya-karya pastoral di Wilayah St. Thomas
26

Kerjasama di wilayah St. Thomas sudah berjalan dengan baik, semuanya


saling membantu terlebih apabila ada kekurangan atau kesulitan.

2. Macam-macam Karya Kemasyarakatan di Wilayah St. Thomas


a. Macam-macam karya sosial, ekonomi, pendidikan, budaya untuk masyarakat
luas
Wilayah St. Thomas merupakan wilayah yang jauh dari gereja paroki.
Berbagai kegiatan dilakukan berkaitan dengan bidang sosial, ekonomi,
pendidikan, budaya yang pernah dilakukan di wilayah ini, yaitu:
1) Menjenguk orang sakit
2) Jagong (datang merayakan pesta penikahan)
3) Melestarikan budaya
4) Syukuran
b. Karya-karya ekumenis yang ada di wilayah St. Thomas
1) Syukuran dan peringatan arwah bersama
Umat di wilayah St. Thomas masih sering melaksanakan syukuran atau
peringatan arwah dengan mengundang umat beragama lain yaitu Kristen dan
Islam.
c. Kerja sama antar karya tersebut dalam wilayah St. Thomas dan dengan
Kecamatan Cawas
Merayakan HUT RI, umat di wilayah St. Thomas banyak yang ikut
bekerjasama mengupayakan perayaan HUT RI bersama-sama. Memang
urusan keterlibatan juga sebenarnya adalah tergantung pribadi masing-masing
umat akan tetapi sebagian besar umat di wilayah St. Thomas khususnya yang
masih masuk dalam wilayah kecamatan Cawas banyak yang mau aktif
bekerja sama dalam perayaan HUT RI.
3. Tenaga Pastoral di Wilayah St. Thomas
a. Situasi dan jumlah tenaga yang ada di wilayah St. Thomas
Situasi tenaga yang ada di wilayah St. Thomas sudah berpengalaman dalam
mendampingi umat di wilayah. Dari segi jumlah, tenaga pastoral yang ada di
wilayah sudah mencukupi, yaitu:
1) 1 Ketua wilayah (beserta kepengurusannya)
2) 3 ketua lingkungan (beserta kepengurusannya)
3) 2 Katekis berijazah dan 6 katekis sukarela
27

4) 12 prodiakon
b. Mutu pendidikan masing-masing tenaga pastoral di wilayah St. Thomas
Mutu pendidikan masing-masing tenaga pastoral rata-rata adalah sarjana,
beberapa adalah lulusan SMA.
c. Perhatian dewan wilayah terhadap para petugas pastoral tersebut
Pengurus wilayah sudah menjalin kerja sama yang baik dengan para petugas
pastoral dan senantiasa berusaha memberikan perhatian dengan adanya rapat
bersama untuk menjalankan berbagai program yang telah disusun.
d. Perhatian para petugas pastoral kepada umatnya
Petugas pastoral sudah memberikan perhatian yang baik kepada masing-
masing umat dengan memberikan informasi seputar perkembangan gereja dan
pengetahuan iman. Bukan hanya itu saja, kebutuhan umat yang berkaitan
dengan kesejahteraan umat juga diusahakan oleh petugas pastoral dengan
pengajuan proposal permohonan bantuan.
e. Kerjasama antara para petugas pastoral di wilayah St. Thomas dan dengan
kecamatan Cawas
Kerjasama antara petugas pastoral dengan kecamatan sudah baik. Apabila ada
kegiatan yag akan diadakan bersama, semua saling bergotongroyong dan
saling membantu apalagi ada beberapa orang Katolik yang dipercaya menjadi
pejabat pemerintah.
BAB III

TUGAS-TUGASKU SELAMA KBP DI PAROKI CAWAS KLATEN

A. TUGAS-TUGAS DALAM PROGRAM KERJA


1. Tugas-tugas dalam Program Kerja Bersama
a. Ibadat Taize
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Tinggallah Dalam KasihKu Tinggallah Dalam KasihKu
Tujuan - Mengenal ibadat taize - Mengenalkan ibadat taize pada umat
- Mengerti ciri khas doa Taize - Mengerti ciri khas dari doa Taize
Model - Memberikan informasi tentang Tiaze - Memberikan pengatar singkat tentang Taize
- Doa - Ibadat Taize
- Menyanyi
- Ibadat Taize
Waktu Dimulai hari jumat, 20 Juli 2018 pukul 18.00 WIB Dimulai hari minggu, 29 Juli 2018 pukul 18.00 WIB
Diakhiri hari jumat, 20 Juli 2018 pukul 20.00 WIB Diakhiri hari minggu, 29 Juli 2018 pukul 19.00 WIB
Bahan/Sarana - Sound system - Sound system
- Teks lagu - Teks ibadat taize
- Lampion - Lampion
- Lilin - Lilin
- Kain - Kain
- Laptop - Alat musik (keyboard)
- Tikar dan karpet
- Tataan lilin
Target Peserta 100 peserta (meliputi bapak, ibu, orang muda, dan anak-anak) 61 orang (meliputi bapak, ibu, orang muda, dan anak-anak)
Tempat Taman Doa Paroki Adm. Santa Maria Assumpta Cawas, Gedung Gereja Paroki Adm. Santa Maria Assumpta Cawas,
Klaten. Klaten.
Penanggung Anggi Anggi
jawab
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
a. Lilin 20 buah 15.000 30.000 a. Lilin 40 buah 15.000 60.000
b. Kertas 5 gulung 2.000 10.000 20 buah 20.000 40.000
manila b. Kertas 5 gulung 2.000 10.000
c. Kertas 10 lembar 2.000 20.000 manila 1 gulung 3.000 3.000

29
minyak c. Kertas 8 lembar 800 6.400
d. Lem 3 2.500 7.500 minyak 1 lembar 700 700
e. Kertas krep 2 1.000 2.000 d. Fotocopy 280 200 50.000
f. Kertas lipat 2 6.500 13.000 Total 170.100
g. Fotocopy 100 1.500 150.000 Pemasukkan
Total 232.500 a. Paroki 170.100
Pemasukkan
a. Paroki 232.500
Acara Waktu Kegiatan Penanggung jawab Waktu Kegiatan Penanggung jawab
17.30-18.00 Presensi kehadiran Ningsih 17.50-18.00 Pra pembuka ibadat Tika
18.00-20.00 Ibadat Taize Andri Taize
18.00-19.00 Ibadat Taize Andri

2) Hasilnya sudah cukup baik. Saya rasa ibadat taize ini sangat bermanfaat bagi umat, karena dengan adanya ibadat ini dapat membawa umat
untuk kembali berefleksi akan kehidupannya, akan segala aktivitas yang telah dilakukannya. Karena ibadat taize ini merupakan sesuatu
yang baru, tanggapan peserta masih terlihat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa ketika mengikuti ibadat taize. Meskipun awalnya
peserta masih merasa bingung, pada akhirnya mereka dapat mengerti. Kesan dari beberapa umat adalah merasa hal ini diperlukan karena
dapat menjadi waktu tenang bagi diri secara pribadi untuk hening, merefleksikan diri dihadapan Tuhan. Kesan dari pimpinan umat bahwa

30
ibadat taize ini baik untuk dilanjutkan karena dilihat dari latar belakang paroki yang masih merupakan paroki administratif yang
menginginkan menjadi paroki mandiri dan pimpinan umat ingin agar umat di paroki semakin menjadi katolik.
3) Ibadat Taize ini diharapkan dan didukung oleh Pimpinan Paroki dan umat paroki karena bagi mereka sesuatu yang mengarah pada iman
katolik sangat diperlukan bagi pertumbuhan iman. Bentuk dukungannya adalah dengan meminta mahasiswa-mahasiwi yang KBP di paroki
ini untuk tetap mendampingi dan mengadakan ibadat taize sampai umat dapat mengerti dan terbiasa dengan ibadat taize yang dilakukan
satu bulan sekali. Umat juga menginginkan ibadat taize dapat berlangsung lebih lama, bukan hanya selama satu jam saja.
4) Tugas-tugas tersebut dapat terlaksana sesuai dengan rencana, namun terdapat perubahan yaitu waktu dan tempat pelaksanaan karena ada
waktu yang kami buat berbenturan dengan acara Creaversity yang diselenggarakan oleh OMK paroki dan tempat pelaksanaan karena
keadaan yang tidaka memungkinan yang disebab oleh angin yang membuat dekorasi berupa lampion menjadi terbang dan ebrantakan
kemana-mana.
5) Terjalinnya kerjasama dengan dukungan antar tim dalam melaksanakan ibadat taize yaitu dalam bentuk membantu apabila ada teman yang
kurang jelas mengenai pelaksanaan ibadat taize. Kami semua saling membantu dengan saling menjelaskan mengenai bahan taize yang
belum dipahami agar semakin jelas dan matang dalam memimpin ibadat taize. Hal itu kami lakukan karena kami menyadari bahwa di
dalam tim perlu adanya kerjasama yang baik sehingga ibadat taize ini dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan
tim.
6) Menurut saya pelaksanaan ibadat taize ini tidak terlalu membutuhkan banyak energi untuk menanganinya, hanya dalam proses pelaksanaan
ibadat taize ini lebih memerlukan kesiapan mental dan keterampilan dalam mengondisikan umat serta membuat umat dapat memahami
ibadat taize sehingga umat dapat masuk dalam suasana hening.

31
b. Bakti paroki dan kapel
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Mencintai keadaan sekitar Mencintai keadaan sekitar
Tujuan Agar ruang gereja dan kapel bersih dan rapi. Agar ruang gereja dan kapel bersih dan rapi.
Model - Menyapu - Menyapu
- Mengepel - Mengepel
- Mencabuti rumput - Mencabuti rumput
- Mengelap jendela dan pintu
- Membakar sampah
Waktu Dimulai tanggal 12 Juli 2018 pukul 09.00 WIB Dimulai hari selasa, 10 Juli 2018 pukul 08.00 WIB
Diakhiri tanggal 04 Agustus 2018 pukul 12.00 WIB Diakhiri hari rabu, 25 Juli 2018 pukul 14.00 WIB
Bahan/Sarana - Sapu - Sapu
- Pel - Pel
- Tong sampah - Tong sampah
- Serok sampah - Serok sampah
- Kemoceng - Kemoceng
- Ember
- Lap

32
- Kanebo
Target Gereja dan kapel Gereja dan kapel
Tempat - Gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas - Gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas
- Kapel St.Petrus - Kapel St.Petrus
- Kapel St. Paulus - Kapel St. Paulus
- Kapel St. Agustinus
Penanggung Tika Tika
jawab
Pembiayaan - -
Acara Waktu Kegiatan Penanggung jawab Waktu Kegiatan Penanggung jawab
09.00-12.00 Kerja bakti Boby 08.00-14.00 Kerja bakti Boby
12.00 Pulang Tika 14.00 Pulang Tika

2) Hasilnya baik, umat juga ikut membantu dengan meminjamkan peralatan, membuatkan minum dan makanan ringan, dan banyak yang
menengok kami ketika bersih-bersih. Saya rasa bakti paroki dan kapel ini bermanfaat bagi umat karena paroki dan kapel yang awalnya
kotor bisa bersih dan dapat digunakan untuk merayakan Perayaan Ekaristi. Kesan umat adalah baik, karena biasanya untuk kapel hanya
dibersihkan ketika akan ada Perayaan Ekaristi.
3) Pimpinan paroki tidak terlalu mengharapkan kami untuk melakukan bakti paroki dan kapel, karena kebiasaan umat membersihkan paroki
dan kapel jika akan ada Perayaan Ekaristi yang menggunakan paroki atau kapel, contohnya ketika akan ada misa wilayah menggunakan

33
salah satu kapel. Meskipun begitu, pimpinan paroki mendukung program kami dengan memperbolehkan kami untuk membersihakan paroki
dan kapel.
4) Tugas-tugas sudah terlaksana sesuai dengan rencana, hanya saja waktu pelaksanaan yang mengalami perubahan karena ada beberapa yang
menyesuaikan jadwal bersih-bersih umat. Ada satu kapel yang tidak kami bersihkan juga, karena kapel tersebut sedang dalam tahap
pembangunan. Di awal pimpinan paroki sudah menjelaskan juga jika kapel itu sedang dalam pembangunan dan jika kami bersikeras untuk
membersihkan akan tetap sama yaitu tetap kotor, maka kami mengambil keputusan tidak membersihkan.
5) Kerja sama antar tim terjalin melalui komunikasi yang baik dan kepekaan untuk saling membantu satu sama lain. Di awal sebelum bersih-
bersih kami juga sudah membagi tugas untuk perorangan, apa yang semestinya dilakukan.
6) Tugas ini membutuhkan banyak energi untuk menanganinya, karena pada saat menyapu dan mengepel, kursi harus diletakkan di tepi agar
mudah untuk menyapu dan mengepel, serta menjadi bersih.

2. Tugas-tugas dalam Program Kerja Kelompok


a. Kunjungan Lansia
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Penghiburan yang datang melalui hati Penghiburan yang datang melalui hati
Tujuan - Menyapa dan berbagi pengalaman - Menyapa dan berbagi pengalaman
- Menanggapi harapan umat akan diperhatikan oleh paroki - Menanggapi harapan umat akan diperhatikan oleh
- Memperbaiki kondisi tempat tinggaal menjadi lebih baik paroki

34
dan bersih
Model - Kunjungan - Kunjungan
- Sharing pengalaman - Sharing pengalaman
- Bersih-bersih rumah
Waktu Dimulai hari senin, 9 Juli 2018 pukul 10.00 WIB Dimulai hari senin, 16 Juli 2018 pukul 10.00 WIB
Diakhiri pada hari senin, 6 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB Diakhiri pada hari senin, 23 Juli 2018 pukul 15.00 WIB
Bahan/Sarana - Pengalaman hidup dan iman dari umat - Pengalaman hidup dan iman dari umat
- Data umat lansia paroki - Data umat lansia paroki
- Denah lokasi
- Sapu
- Kemoceng
- Cikrak
Target Peserta 15 lansia 12 lansia
Penanggung jawab Boby Boby
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Bensin 2 7 liter 9.800 137.200 Bensin 2 7 liter 9.800 137.200
motor motor

35
Pemasukkan Pemasukkan
Iuran KBP 137.200 Iuran KBP 137.200

2) Hasilnya begitu baik, terlihat dari raut wajah simbah yang senang ketika kami datang dan banyak yang terbuka dalam mengungkapkan
pengalaman mereka. Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sudah lansia karena mereka sudah tidak bisa pergi ke gereja untuk
mengikuti Perayaan Ekaristi dan jarang tersapa. Kesan simbah tentunya sangat senang dan bahagia ketika kami kunjungi. Mereka sangat
berterima kasih atas kunjungan dan doa kami bagi mereka. Ketika kami pamit pulang pun simbah mengantar ke depan dan menunggu kami
benar-benar tidak terlihat lagi sambil mengucapkan, “terima kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi saya dan maaf
jika rumahnya jelek”. Bukan hanya itu saja, simbah juga sangat antusias ketika menceritakan pengalamannya, baik pengalaman hidup
maupun pengalaman iman.
3) Kunjungan lansia ini didukung oleh Pimpinan paroki sebagai salah satu program kami, namun tidak diharapkan oleh Pimpinan paroki
karena kunjungan lansia ini sudah termasuk dari bagian pendataan umat, maksudnya adalah dengan mendata umat bisa sekaligus
melakukan kunjungan bagi lansia.
4) Kunjungan lansia ini dapat terlaksana dengan baik meskipun target yang direncanakan tidak bisa terpenuhi karena tugas dari Pimpinan
paroki untuk mendata umat belum selesai.
5) Kerjasama antar kelompok terjalin, karena kami berusaha untuk selalu bresama-sama ketika kunjungan lansia.
b. Temu PIR Paroki
1) Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan

36
Rincian Rencana Pelaksanaan
Tema Menjalin relasi dengan sesama dan memperdalam relasi Menjalin relasi dengan sesama dan memperdalam relasi dengan
dengan Tuhan Tuhan
Tujuan Mengakrabkan dan memperkuat persaudaraan serta Mengakrabkan dan memperkuat persaudaraan serta menyadarkan
menyadarkan pentingnya menjalin relasi diantara remaja pentingnya menjalin relasi diantara remaja katolik maupun
katolik maupun dengan Tuhan. dengan Tuhan.
Model - Dinamika - Dinamika
- Menonton - Menonton
- Sharing - Sharing
- Games - Games
- Gerak dan lagu
Waktu Dimulai hari jumat, 2 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB Dimulai hari kamis, 26 Juli 2018 pukul 16.00 WIB
Diakhiri pada hari jumat, 2 Agustus 2018 pukul 19.00 WIB Diakhiri pada hari kamis, 26 Agustus 2018 pukul 18.00 WIB

Bahan/Sarana Video dan permainan - Video


- Permaian
- Gerak dan lagu
- Gitar
- Sound system

37
- LCD dan proyektor
- Karpet dan tikar
Target Peserta 25 orang 20 orang
Tempat Aula Paroki Adm. St.Maria Assumpta Cawas Aula Paroki Adm. St.Maria Assumpta Cawas
Penanggung Andri Andri
jawab
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Konsumsi 40 orang 7000 280.000 konsumsi
Pemasukkan Pemasukkan
Paroki 280.000 Paroki
Acara Waktu Kegiatan Keterangan Waktu Kegiatan Keterangan
16.00-16.10 Sapaan dari MC, Opening dari MC 16.00-16.10 Sapaan dari MC, Opening dari MC
memberikan (Sapaan dan gerak memberikan pengantar (Sapaan dan gerak
pengantar tentang lagu “Hari Ini Kurasa tentang tema lagu “Hari Ini Kurasa
tema “Menjalin Bahagia” “Menjalin relasi Bahagia”
relasi dengan sesama dengan sesama dan
dan memperdalam memperdalam relasi

38
relasi dengan Tuhan” dengan Tuhan” dan
dan setelah setelah memberikan
memberikan arahan arahan serta pengantar,
serta pengantar, MC MC mengajak peserta
mengajak peserta untuk gerak dan lagu
untuk gerak dan lagu (Hari ini kurasa
(Hari ini kurasa bahagia)
bahagia) 16.10-16.30 PIR diajak bermain Sesi “Mengakrabkan”
16.10-16.20 Ketua acara Sambutan dari ketua “Kode Telepon” dalam dinamika
menyampaikan acara sebagai sarana untuk kelompok.
harapan tentang dapat mengakrabkan
acara ini dan harapan antar anggota PIR
PIR Paroki Cawas 16.30-17.00 PIR diajak untuk Memahami makna
16.20-17.00 PIR diajak bermain Sesi menonton sebuah “Doa Bapa Kami”
“Pesan Berantai” “Mengakrabkan” video yang berjudul melalui sebuah video.
sebagai sarana untuk dalam dinamika “Doa Bapa Kami”
dapat mengakrabkan kelompok. untuk dapat semakin
antar anggota PIR, memahami makna doa
setelah itu diajak 17.00-17.10 Setelah menonton Sharing dan berefleksi

39
untuk berefleksi video, PIR diajak bersama tentang
terkait dengan untuk mendalami pengalaman akan
permainan video dan makna doa yang
17.00-17.10 PIR diajak untuk Memahami makna merefleksikan seluruh dimiliki dan sambil
menonton sebuah “Doa Bapa Kami” kegiatan temu PIR diberikan snack.
video yang berjudul melalui sebuah serta membuat harapan
“Doa Bapa Kami” video. untuk PIR di masa
untuk dapat semakin yang akan datang.
memahami makna 17.10-17.40 Ice breaking Mengakrabkan dan
doa membangun suasana
17.10-17.40 Setelah menonton Sharing dan dengan ice breaking
video, PIR diajak berefleksi bersama “AGADO”
untuk mendalami tentang pengalaman 17.40-18.00 Acara Ditutup dengan Ditutup dengan doa
video dan akan makna doa doa penutup dan penutup yang di
merefleksikan yang dimiliki dan dilanjutkan gerak dan pimpin oleh salah satu
seluruh kegiatan sambil diberikan lagu, peserta Temu PIR
temu PIR serta snack.
membuat harapan
untuk PIR di masa

40
yang akan datang.
17.40-18.00 Acara Ditutup Gerak dan Lagu
dengan doa penutup “Dalam Yesus Kita
dan dilanjutkan Bersaudara”
gerak dan lagu, kemudian Sayonara.

3. Tugas-tugas pribadi
a. Perbandingan Identitas Program dengan Kenyataan di Lapangan
1) Kunjungan/Pastoral Keluarga

Rincian Rencana Pelaksanaan


Tujuan - Menyapa umat agar semakin mengenal - Menyapa umat agar semakin mengenal
- Membangun persaudaraan dengan umat - Membangun persaudaraan dengan umat
- Agar mereka semakin terdorong untuk terlibat aktif - Agar mereka semakin terdorong untuk terlibat aktif mengikuti
mengikuti kegiatan menggereja baik di lingkungan kegiatan menggereja baik di lingkungan maupun kegiatan di
maupun kegiatan di paroki. paroki.
- Memperbaharui data umat Paroki Adm. St. Maria Assumpta
Cawas

41
Model - Kunjungan - Kunjungan
- Wawancara - Wawancara
- Sharing pengalaman - Sharing pengalaman
- Pendataan umat - Pendataan umat
Waktu Dimulai tanggal 10 Juli 2018 Dimulai hari selasa, 10 Juli 2018
Diakhiri tanggal 4 Agustus 2018 Diakhiri hari selasa, 4 Agustus 2018
Bahan / Sarana Sepeda motor - Pengalaman hidup
- Pengalaman iman
- Formulir data umat
- Sepeda motor
Target 19 keluarga 114 keluarga
Tempat Umat di Lingkungan St. Dorothea Umat di wilayah Agustinus
Penanggung Boby Boby
jawab
Pembiayaan Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya Rincian Jumlah @ harga (Rp) Total biaya
Pengeluaran Pengeluaran
Bensin 3 liter 20.000 60.000 Bensin 4 liter 9.800 39.200
Pemasukkan Pemasukkan

42
Uang 20.000 60.000 Uang 39.200
pribadi pribadi

43
44

B. TUGAS-TUGAS DI LUAR PROGRAM KERJA


1. Tugas-tugas Bersama :
a. Mendampingi PIA
1) Dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 2 Agustus 2018. Lamanya
pelaksanaan pendampingan PIA yang dilakukan yaitu sekitar 90
menit. Tempat yang digunakan pendampingan PIA adalah di Taman
Doa Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas. Peserta yang
mengikuti PIA yakni 21 anak mulai dari usia 0-6 tahun. Tugas yang
saya lakukan adalah mengisi kegiatan PIA dengan mengajak anak-
anak untuk saling mengenal satu sama lain dengan meminta anak
untuk berani memperkenalkan diri di depan anak-anak yang lain,
mengajak anak –anak untuk saling mengakrabkan diri dengan
menari dan bernyanyi lagu anak-anak katolik. Dengan hal itu anak-
anak menjadi berani dan merasa gembira mengikuti kegiatan PIA.
Dalam pendampingan PIA ini ada moment makan snack bersama.
Moment ini saya gunakan sebagai bahan pelajaran anak untuk mau
berbagi dengan teman yang lain jika memiliki makanan yang lebih.
Tidak hanya itu, saya juga megajarkan kepada anak-anak bagaimana
membuat tanda salib yang benar, karena dari pengamatan saya
selama di sini anak-anak masih banyak yang salah dalam membuat
tanda salib. Hal ini seringkali di anggap tidak begitu penting, namun
pada dasarnya ini sangat penting bagi perkembangan iman anak.
2) Saya mendapat tugas tersebut bersama-sama, karena diminta untuk
mendampingi kegiatan anak-anak PIA oleh pengurus PIA yaitu
mbak Mariya Annaningrum. Pengurus PIA yaitu mbak Mariya ingin
agar anak-anak juga mengenal cara pendampingan yang berbeda dari
sebelumnya dan juga ingin belajar dari kami bagaimana mahasiswa
mendampingi anak-anak PIA.
3) Tugas tersebut cukup menyita perhatian saya karena walaupun saya
pernah mendampingi anak-anak PIA, tetapi sebenarnya saya masih
sedikit bingung bagaimana dapat berdinamika dengan anak-anak.
namun ketika pelaksanaan semua berjalan dengan lancar dan
menggembirakan. Hanya saja, saya masih merasa perlu
membutuhkan kesabaran dan kreativitas dalam mengatur dan
membuat anak-anak untuk mau mendengarkan apa yang saya
sampaikan.
45

b. Melatih koor di Lingkungan Sisilia untuk tugas misa sabtu sore, 28 Juli
2018
1) Dilaksanakan dua kali yaitu pada hari senin tanggal 23 Juli 2018 dan
25 Juli 2018. Lamanya melatih koor di lingkungan sisilia yaitu 1 jam,
mulai pukul 18.00-19.00 WIB. Tempat pelaksanaannya adalah
gereja Paroki adm. St. Maria Assumpta Cawas. Peserta yang
mengikuti latihan koor sekitar 15 orang. Tugas yang saya
laksanakan adalah melatih umat lingkungan sisilia menyanyi sesuai
dengan lagu-lagu yang dipilih dengan benar.
2) Saya mendapat tugas tersebut bersama-sama, karena diminta oleh
melatih menyanyi umat lingkungan sisilia yaitu ibu Agustina
Winarni sebagai ketua lingkungan. Karena yang biasanya melatih
koor di lingkungan sisilia sedang pergi keluar kota, jadi saya diminta
untuk melatih koor di lingkungan sisilia untuk tugas misa sabtu sore,
28 Juli 2018. Mereka menganggap kami terbiasa menyanyi lebih
baik, oleh karena itu saya dan teman-teman diminta untuk
mendampingi dan melatih koor di lingkungan ini.
c. Mengikuti seminar katekis
1) Dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Juli 2018. Seminar dimulai pukul
17.00-19.00 WIB. Seminar dilaksanakan di Aula Paroki Adm. St.
Maria Assumpta Cawas. Peserta yang mengikuti seminar katekis
adalah 18 orang termasuk dengan saya. Tugas yang saya lakukan
hanyalah mendengarkan narasumber yang mengisi materi dan
membagikan pengalaman.
2) Saya mendapatkan tugas tersebut bersama-sama, karena diminta oleh
salah satu katekis paroki yaitu Bapak Yohanes Kasna dengan
memberikan surat undangan kepada kami. Kami diundang dalam
seminar itu dengan latar belakang jumlah katekis paroki yang sedikit,
maka kami dapat membantu untuk meramaikan seminar katekis itu
dengan hadir untuk mengikuti rangkaian acara dalam kegiatan
seminar kateis bersama dengan romo Ernest SJ dari kevikepan
surakarta.
3) Tugas ini tidak begitu menguras energi dan menyita perhatian.
Karena dalam kegiatan ini, saya hanya datang dan duduk, kemudian
sharing-sharing ketika sesi dialog dalam seminar katekis ini. namun
46

juga diperlukan keberanian dan kreativitas ketika berbabgi


pengalaman, apalagi saya sharingnya didepan romo, bapak dan ibu
katekis paroki St. Maria Assumpta Cawas.
d. Membantu menjaga stand dalam seminar Novena Kerahiman Ilahi
1) Dilaksanakan pada hari minggu, 9 Juli 2018. Seminar Novena
Kerahiman Ilahi ini mendatangkan kelompok doa kerahiman ilahi
dari sambiroto. Peserta yang mengikuti seminar Novena Kerahiman
Ilahi adalah 80 orang. Tugas yang saya lakukan hanya membantu
menjaga stand penjualan sebagai penggalangan dana untuk
pembangunan gereja.
2) Saya mendapat tugas tersebut bersama-sama, karena diminta oleh
salah satu pengurus gereja yaitu Ibu Monica Titik. Kami membantu
menjaga dan melayani setiap barang yang terjual di stand yang kami
jaga. Cukup banyak yang terjual, seperti kain lurik khas cawas,
kerupuk rambak kulit sapi, gula jahe, dll.
3) Tugas ini tidak begitu menguras energi, karena jumlah kami yang
banyak sehingga sangat membantu ketika melayani pembeli ketika
membeli barang-barang yang kami jual. Hanya saja perlu dibutuhkan
kreativitas dalam berbicara agar banyak pembeli yang minat untuk
membeli barang-barang yang kami jual di stand ketika acara seminar
Novena Kerahiman Ilahi.
e. Membantu menjadi LO (Liaison Officer) dalam kepanitiaan Creavercity
1) Dilaksanakan hari sabtu, tanggal 4 Agustus 2018. Acara creaversity
ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut hari
Pesta nama Paroki Cawas. Acara ini berlangsung selama 5 jam, yang
dimulai pukul 17.00-22.00 WIB. Peserta yang ikut dari berbagai asal
dan agama sehingga banyak yang datang untuk ikut berpasrtisipasi
dan merayakannya. Tugas yang saya lakukan ialah membantu jaga
bagian registrasi dan ketika ada tamu undangan yang datang saya
mengarahkan atau mengantar tamu untuk duduk di bangku yang di
sediakan. Membantu meramaikan acara dengan terlibat aktif dan
menyenangkan ketika acara berlangsung.
2) Saya mendapat tugas LO ini bersama-sama, karena saya dan teman-
teman di minta oleh salah satu panitia inti creaversity yaitu Gani
sebagai LO acara dan termasuk OMK yang aktif di paroki ini. Saya
47

membantu pada bagian regristasi dan bagian yang mengarahkan dan


mengantar tamu yang datang untuk duduk di bangku tamu yang
disediakan oleh panitia.
3) Tugas ini tidak terlalu menyitas tenaga, tetapi menyita kepercayaan
diri. Karena saya orang baru di sini dan belum mengenal semua umat
di paroki ini, saya berusaha untuk tetap ramah kepada siapapun.
Meskipun awalnya saya bingung kaena tamu yang ditunggu-tunggu
tidak datang, akhirnya saya jalan-jalan kesana kemari. Kemudia ada
beberapa tamu yang datang, saya membantu Agnes untuk
mengarahkan tamu. Awalnya saya canggung dengan Agnes, namun
setelah kenal saya dapat bekerjasama dengan dia lebih enak dan
nyaman.
2. Tugas-tugas pribadi
a. Lektor saat misa pagi dengan menggunakan bahasa jawa.
1) Tugas menjadi lektor ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2018.
Tugas ini saya laksanakan ketika misa harian di Gereja Paroki Maria
Assumpta Cawas.
2) Tugas ini diberikan oleh Romo Yuyun, saya sebelumnya tidak pernah
menjadi lektor dengan menggunakan Bahasa Jawa. Namun berkat
tugas ini saya memperoleh pengalaman baru.
3) Tugas ini tidak membutuhkan banyak tenaga, hanya saja perlu
memperlajari dan mempersiapkannya dengan matang.
3. Kegiatan-kegiatan Pribadi:
a. Membersihkan Rumah
1) Tugas ini saya lakukan setiap hari setelah pulang misa harian.
Terkadang setelah selesai sarapan atau sebelum sarapan saya mulai
bersih-bersih rumah. Biasanya yang saya lakukan menyapu lantai
dan halaman rumah serta mencuci piring.
2) Tugas ini saya lakukan berdasarkan inisiatif saya sendiri. Saya
berpikir bahwa saya sudah diterima di rumah orang lain dan sudah
banyak merepotkan, maka saya juga setidaknya membalas mereka
dengan melakukan apa yang bisa saya lakukan yaitu menyapu dan
mencuci piring.
BAB IV
REFLEKSI ATAS PENGALAMAN KBP DI PAROKI ADMINISTRATIF
SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS

A. REFLEKSI DALAM TUGAS/KEGIATAN SELAMA KBP DI PAROKI


ADMINISTRATIF SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
1. Kunjungan Keluarga
a. Pengalaman yang mengesankan
Kunjungan ini merupakan program pribadi sekaligus tugas dari Romo Paroki
untuk pendataan umat. Tugas ini saya lakukan setiap hari di waktu senggang,
dikarenakan adanya kegiatan yang lain di lingkungan maupun di paroki.
Pengalaman yang paling mengesankan yaitu ketika saya berkunjung ke
rumah-rumah para lansia, mereka terlihat sangat senang ketika saya
berkunjung ke rumah mereka. Mereka merasa diperhatikan walaupun saya
hanya melakukan kunjungan. Mendengarkan pengalaman para lansia yang
saya kunjungi membuat saya perlahan mengerti akan pergulatan hidup
mereka baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun sekaligus Iman mereka.
Saya mendapat benyak pencerahan melalui pengalaman yang mereka
ceritakan. Saya sangat terharu sekaligus bahagia atas pengalaman yang sangat
berharga ini.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
Keprihatinan yang saya rasakan yaitu, walaupun jumlah umat dalam setiap
lingkungan yang saya kunjungi tetapi hanya beberapa saja yang mengikuti
Ekaristi di setiap lingkungan. Juga sedikitnya umat yang mau menjadi
Prodiakon karena merasa tidak bias membawakan renungan atau homili.
Kebanyakan permasalahan umat yaitu soal waktu, mereka merasa sudah lelah
ketika pulang bekerja sehingga ketika diadakan pendalaman iman maupun
Ekaristi masih banyak yang tidak datang.

2. Bakti Paroki dan Wilayah

a. Pengalaman yang mengesankan

Kegiatan ini saya lakukan bersama dengan semua anggota kelompok. Dari
kegiatan Bakti Paroki dan wilayah ini saya menemukan kembali pengalaman
baru. Pengalaman yang mengesankan bagi saya adalah saya merasa bahwa
ketika saya membersihkan Kapel ini, saya secara tidak langsung memberikan
49

atau membuat umat yang akan beribadah nantinya menjadi nyaman. Saya
bersama teman-teman pun disambut dengan baik dengan umat sekitar, kami
pun diberi makanan dan minuman oleh umat sekitar.

b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan

Keprihatinan yang saya lihat yaitu ketika umat memiliki Kapel namun sangat
jarang digunakan untuk mengadakan kegiatan Rohani. Kapel yang sudah ada
hanya dibersihkan oleh umat sekitar pada saat Ekaristi Wilayah yang diadakan
satu bulan sekali. Karna menurut saya, di berbagai daerah banyak umat yang
sulit mendirikan bangunan Gereja maupun Kapel untuk melakukan kegiatan
liturgi/Ekaristi maupun pendalaman iman. Namun di sini umat sangat jarang
sekali menggunakan Kapel untuk kegiatan seperti pendalaman Kitab Suci atau
Pendampingan iman anak di lingkungan. Baiknya pamong lingkungan serta
umat di wilayah bekerjasama membentuk kegiatan tersebut.

3. Ibadat Taize
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Ibadat Taize adalah program kelompok yang kami jalankan bersama-sama.
Saya bertugas untuk bernyanyi dalam ibadat ini. Pengalaman yang
mengesankan bagi saya adalah ketika saya mulai menghayati lagu-lagu taize
yang ternyata memang dapat membawa suasana yang tenang jika dinyanyikan.
Pengalaman mengesankan lainnya yaitu saya di sini belajar untuk percaya diri
dengan kemampuan membawakan lagu. Hal seperti ini membuat saya semakin
termotivasi menjadi katekis yang dapat membawakan lagu dan
mengajarkannya pada umat nantinya.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
Keprihatinan yang saya lihat adalah karena ini merupakan ibadat yang baru
bagi umat, jadi hampir seluruh umat tidak mengerti makna dari ibadat ini.
Sehingga pada saat ibadat ada beberaoa umat yang tidak bias hening sehingga
mengganggu ketenangan ibadat taize. Karena ibadat ini masih terbilang baru,
maka sebelum memulai ibadat taize kami memberikan penjelasan kepada umat
apa itu taize dan bagimana tata caranya. Semoga Para katekis atau umat yang
mengetahui ibadat taize dapat bekerjasama untuk memberikan penjelasan
kepada umat apa itu ibadat taize dan setidaknya satu bulan sekali mengadakan
ibadat ini dengan rutin.
50

4. Mendampingi PIA
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Mendampingi PIA adalah hal yang paling sulit menurut saya, karena saya
harus bersikap seperti pendamping yang ramah. Meskipun anak-anak yang
saya damping bias dibilang nakal, namun dari mereka saya belajar untuk
bersabar dan menjadi lebih kreatif lagi agar saya dapat lebih akrab lagi dengan
anak-anak yang saya damping. Dalam kegiatan ini juga saya belajar bagaimana
menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, sebab anak-anak selalu terbiasa
melakukan hal-hal yang mereka lihat secara langsung, dari situlah belajar apa
itu nilai moral. Kegiatan seperti ini memotifasi saya untuk menjadi sosok
katekis yang menyapa siapa saja termasuk anak-anak.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
keprihatinan yang saya lihat yakni pendampingan PIA yang hanya
dilaksanakan di Paroki saja, itupun hanya dua minggu satu kali. Sedangkan di
setiap wilayah yang memiliki Kapel tidak ada kegiatan pendampingan PIA.
Sangat saying sekali karena menurut saya pendampingan iman anak ini sangat
diperlukan untuk membina iman anak sejak dini. Menurut saya pengetahuan
tentang pembinaan iman anak ini lebih ditekankan oleh Pastor Paroki yang
bekerjasama dengan para katekis-katekis lingkungan. Agar terbentuknya
kegiatan pendalaman iman anak yang tidak hanya dilakukan di Gereja tapi juga
di setiap lingkungan maupun wilayah.

5. Mendampingi PIR
a. Pengalaman-pengalaman yang mengesan
Kegiatan ini juga sama seperti pendampingan PIA yang hanya dilakukan satu
kali dalam dua minggu. Pada saat saya mendampingi PIR ini saya melihat ada
seorang anak yang sangat pemalu, namun saya berusaha untuk membujuknya
agar mau mengikuti kegiatan PIR ini. Ketika anak itu mau mengikuti PIR saya
sangat bahagia, bukan karena saya berhasil membujuknya namun saya bahagia
karena akhirnya dia mau melawan rasa malunya. Dalam kegiatan ini juga saya
belajar bagaimana cara memberikan dan menyampaikan materi kepada anak-
anak yang tergolong sudah remaja ini. Melalui kegiatan PIR ini juga
menambah pengalaman saya untuk berani tampil di depan mereka. Saya juga
mendapatkan nilai kesabaran untuk mendampingi para remaja. Dengan adanya
kegiatan ini saya merasa samakin termotivasi untuk menjadi sorang katekis
51

yang mau dan berani untuk membina iman anak-anak muda yang nantinya
akan menjadi pewarta bagi umat.
b. Keprihatinan/permasalahan yang saya rasakan
Keprihatinan yang saya rasakan yaitu hanya ketika kami bertanya kepada
mereka dan mereka meresponnya dengan jawaban yang kurang baik. Mungkin
itu disebabkan oleh pergaulan dengan teman di sekolah maupun di
lingkungannya. Hal seperti itu dapat diminimalisir dengan memberikan contoh
yang baik mulai dari hal-hal yang paling kecil. Itulah yang kami lakukan ketika
mendampingi para remaja. Alangkah baiknya jika pada saat kegiatan PIR dan
PIA anak-anak maupun remaja bukan hanya diajarkan tentang iman namun
perkembangan moral mereka juga harus dibina lewat kegiatan tersebut.

B. RANGKUMAN REFLEKSI UMUM KBP DI PAROKI SANTA MARIA


ASSUMPTA CAWAS
1. Nilai-nilai Karya Bakti Paroki:
a. Nilai ketekunan saya dapat ketika proses pembuatan program kerja pribadi,
bersama, maupun kelompok. Sehingga memudahkan dalam melaksanakan
KBP di tempat yang akan saya tinggali. Perlu juga mendatangi dan meminta
bimbingan dosen dan Romo Paroki tempat saya melaksanakan KBP agar
dapat mempersiapkan program yang sesuai, bahan-bahan yang kiranya dapat
mendukung proses pelaksanaan, serta lebih memahami arah tema dan tujuan
ketika pelaksanaan kelak.
b. Nilai kesabaran saya peroleh ketika ketika menghadapi umat yang memiliki
pribadi yang berbeda-beda. Saya berusaha untuk mengendalikan diri saya agar
tidak marah-marah menghadapinya.
c. Nilai kedisiplinan diperoleh ketika melaksanakan tugas KBP di tengah umat,
agar fokus dalam kegiatan, tidak disambi makan, minum, bermain, dan
membuka media sosial. Nilai ini juga diperoleh saat pelaksanaan, agar
mempersiapkan diri sebelum memimpin katekese, tidak datang terlambat.
d. Nilai ketelitian diperoleh saat saya melakukan pendataan umat di wilayah
Agustinus, perlu memperhatikan susunan pertanyaan agar tidak kacau balau
dalam pengisian data umat.
2. Manfaat KBP bagi saya sebagai calon Katekis:
a. Sebagai sarana untuk mengetahui situasi umat setempat dan menggali lebih
dalam pengalaman iman umat terkait dengan situasi yang sedang dihadapi.
52

b. Kesempatan untuk memperkaya pengetahuan iman serta pengalaman


berkatekese dengan umat setempat.
c. Memungkinkan untuk merumuskan tindakan konkret untuk pemecahan
masalah yang dihadapi Paroki maupun umat setempat.
d. Dengan KBP ini saya untuk lebih mendalami Kitab Suci dengan memahami
pesan intinya dan mengaitkannya dengan situasi umat. Dengan begitu dapat
bersama-sama menggali dan menemukan pengalaman iman Kristiani.
3. Peranan KBP bagi perkembangan anda sebagai calon katekis:
a. KBP ini berguna untuk perkembangan diri mahasiswa sebagai calon pewarta
di tengah masyarakat. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diterima
saat perkuliahan ke dalam praktik di lapangan, khususnya di paroki dalam
lingkungan-lingkungan. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya
untuk bicara di depan umum, mengolah bahan katekese dengan seksama,
merangkum jawaban-jawaban, menggali inovasi dan kreativitas dalam
penyajian bahan, berkomunikasi menjalin relasi, serta menghimpun suasana
katekese yang hangat dan nyaman.
4. Hal-hal yang seharusnya perlu diperhatikan selama KBP:
a. Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan KBP meliputi
pengetahuan dan keterampilan dasar dalam berkatekese. Media-media yang
cocok juga perlu dipersiapkan sejak awal untuk memperlancar proses KBP
nantinya
b. Dalam pelaksanaan KBP, ketika berkatekese dengan umat perlu diperhatikan
bagaimana cara berkomunikasi yang baik apalagi tempat yang saya tinggali
sebagian besar menggunakan bahasa jawa.
c. Mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan juga perlu diperhatikan,
karena dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui dimana letak
kekurangan dan kelebihan saya, sehingga bisa memotivasi saya untuk
mengembangkan diri.
5. Peranan KBP dalam pendidikan di Pendikkat-USD:
Pelaksanaan Karya Bakti Paroki ini berguna bagi praktik penerapan berbagai
mata kuliah teori yang diselenggarkan oleh prodi. Karya Bakti Paroki juga
membuka peluang relasi kerja sama dengan Paroki dan lingkungan-
lingkungan tempat dilangsungkannya praktik katekese.
53

PENUTUP

Kegiatan KBP Prodi Pendikkat Universitas Sanara Dharma yang


dilaksanakan di Paroki Maria Assumpta Cawas, dimulai pada tanggal 7 Juli
2018 hingga 11 Agustus 2018 secara umum berjalan dengan lancar
meskipun terdapat berbagai kendala. Dengan diadakannya kegiatan KBP,
para mahasiswa diharapkan mampu mempelajari hal-hal baru, yang
mungkin tidak pernah ditemui selama belajar didalam kampus, sesuai
dengan tema KBP periode ini adalah “Mencari dan Menyelamatkan yang
hilang”, para mahasiswa KBP diharapkan mampu menemukan persoalan-
persoalan apa saja yang terjadi di Paroki sebagai tempat KBP dan mampu
menemukan masalahnya yang didasari dari pengetahuan-pengetahuan
mahasiswa yang diperoleh dari pembelajaran didalam kelas, maupun dari
sumber-sumber lain, selain itu, para mahasiswa KBP diharapkan untuk
mampu bersosialisasi dengan warga desa dan adat istiadatnya, serta mampu
menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat, sehingga
mahasiswa dapat melaksanakan program-program KBP nya dengan baik
yang dikarenakan diterima baik oleh umat di lingkungan maupun warga
sekitar dengan baik. Inovasi dan kreativitas dari mahasiswa juga dapat
tumbuh dan berkembang dengan adanya kegiatan KBP ini. Sehingga dapat
berguna untuk mengembangkan iman umat di lingkungan.
Selama berada di Paroki dan lingkungan ini, program-progam peserta KBP
ditujukan untuk membantu untuk mengurangi beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh Paroki dan umat di lingkungan setempat khususnya.
Mahasiswa berperan aktif dalam mengembangkan imat umat di lingkungan
maupun di Paroki.
Melalui kegiatan-kegiatan KBP yang telah dilaksanakan oleh tiap-tiap
kelompok KBP selama 35 hari ditempat pelaksanaan KBP ini, tiap-tiap
kelompok KBP tersebut mendapatkan respon atau tanggapan yang baik dari
umat. Umat yang ramah, rendah hati dan dengan terbuka menerima kami
dan membantu kami dalam beberapa pelaksanaan program-program kami.
Hal ini terbukti dengan banyaknya umat yang terlibat atau berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KBP, sehingga
terjalin hubungan yang baik antara mahasiswa-mahasiswa KBP dan Umat
sekitar.
LAMPIRAN

Vous aimerez peut-être aussi