Vous êtes sur la page 1sur 24

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

P dengan
Diagnosa Anemia Hemolitik di Ruang
Anggrek RSUD AWS Samarinda

Dosen Pembimbing: Ns. Rinnellya Agustin, M.kep

Disusun Oleh :
Marisa Ahni
1411308250070

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH SAMARINDA

2015
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH SAMARINDA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal : 01-03-2015

Nama Mahasiswa : Marisa Ahni

I. DATA DASAR PASIEN

Nama Klien : Ny. P Umur : 23 tahun

Tanggal Masuk RS : 24-02-2015 Jam : 04:00

No. Register : 047456

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Jakarta Blok. Z No. 8

Agama : Islam

Status Pernikahan : Menikah

Pendidikan : SMA Suku : Jawa

Sumber Pembiayaan : BPJS Penanggu Jawab : Suami

Diagnosa medis saat masuk : Anemia Pro Evaluasi

Tanggal Pengkajian : 01/03/2015

Sumber Informasi : Status dan keluarga

Diagnosa medis saat ini (saat pengkajian) : Anemia Hemolitik


II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
a. Keluhan Utama Saat masuk RS :
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah sejak satu hari yang
lalu.
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian :
Klien mengatakan badannya terasa menggigil dan meriang
2. Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang :
Saat pengkajian klien mengatakan hari itu adalah hari perawatan ke enam
dengan keluhan masuk karena merasa lemas seluruh tubuh dan pusing. Klien
didiagnosa dengan Anemia Hemolitik. Klien juga saat ini sedang hamil dengan
usia kehamilan saat ini 2 bulan.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit anemia sejak masih duduk
dibangku sekolah menengah atas. Klien pernah dirawat karena memiliki riwayat
abortus. Menurut pengakuan klien, abortus 1 tahun lalu disebabkan karena
anemia yang dialaminya.
GENOGRAM

Keterangan genogram :

Klien memiliki riwayat abortus 1 tahun yang lalu. Dalam keluarganya tidak
ada yang memiliki riwayat penyakit serupa.
III. TANDA TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 39,2 oC
R : 18 x/m
N : 88 x/m
TD : 100/60 mmHg

IV. Pola Manajemen Kesehatan


1. Pola Persepsi Kesehatan - Manajemen Kesehatan
Arti sehat menurut klien dan suami adalah terbebas dari segala penyakit.
Apalagi saat ini status kesehatan klien saat ini sedang mengalami penyakit
anemia dengan kehamilan. Untuk masalah kesehatan ini klien sebelumnya telah
berobat ke dokter kandungan. Dan setelah melakukan pemeriksaan ternyata
klien langsung dirujuk ke RSUD AWS. Riwayat pada keluarga tidak ada yang
memiliki penyakit serupa.
Klien tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi ataupun gula
darah. Tingkat kesadaran saat ini compos mentis E4, M6, V5. Penampilan umum
bersih.
2. Pola Metabolik Nutrisi
Kebiasaan makan klien sebanyak 3x sehari dengan porsi sedang. Jenis
makanan yang dikonsumsi adalah nasi, lauk-pauk, sayur. Pola makan dalam 24
jam terakhi baik karena selalu menghabiskan makanan dari rumah sakit. Selera
makan klie makan baik. Tidak ada alergi. Kulit bersih, CRT < 2 detik, rambut
bersih, kuku bersih tidak panjang, tidak ada distensi abdomen.
3. Pola Eliminasi
Kebiasaan buang air kecil normal 6-7 kali sehari dengan warna urin
kuning jernih. Kebiasaan buang air besar sebanyak 1 x sehari dengan
konsistensi lunak dan berwarna kuning. Klien butuh bantuan atau teman yang
mendampingi saat buang air di toilet. Tidak ada distensi abdomen.
4. Pola Aktivitas dan Latihan (Olahraga)
Aktifitas sehari-hari yang dilakukan adalah tirah baring karena klien
merasa tubuhnya lemas. Tidak ada aktifitas yang menyenangkan selama
dirawat. Dalam pemenuhan perawatan diri dibantu keluarganya dengan dibantu
dan ditemani berjalan ke kamar mandi. Terkadang ada beberapa aktivitas yang
masih memerlukan bantuan orang lain dan masih perlu dalam pengawasan.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Kebiasaan tidur klien pada malam harinya pukul 22.00 wita sampai pada
pukul 05.00. Tidak ada masalah dengan pola tidur selama dirawat.
6. Pola Persepsi – Kognitif
Penglihatan masih berfungsi terlihat saat diajak interaksi masih dapat
mengikuti arah gerakan. Tidak ada pandangan kabur dan berkunang-kunang.
Pendengaran juga masih baik karena dapat berinteraksi dengan baik.
7. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri
Suami klien sangat perhatian dengan klien yang terbukti dengan selalu
menjaga klien. Suami juga selalu membantu semua kebutuhan klien baik untuk
kebutuhan nutrisi, mobilisasi, dan perawatan. Klien merasa sedih karena harus
mengorbankan waktu bekerja suami untuk menjaganya selama di rumah sakit
dank lien merasa terjadi perubahan peran.
8. Pola Hubungan – Peran
Hubungan dengan keluarga sangat baik terbukti dengan keluarga atau
suami yang selalu ada disamping klien. Klien belum memiliki anak. Untuk
pengambilan keputusan dalam setiap masalah klien selalu meminta pendapat
dengan suaminya.
9. Pola Reproduksi – Seksualitas
Tanggal menstruasi terakhir tanggal 23 Desember 2014. Klien sedang
hamil dengan usia kehamilan saat ini 2 bulan. Klien mengatakan status
kesehatannya saat ini sangat berefek terhadap kehamilannya. Klien mengatakan
ia cemas karena takut akan terjadi abortus lagi jika anemianya kumat.
10. Pola Toleransi Terhadap Stress – Koping
Klien mengatakan khawatir dengan status kesehatannya saat ini karena
takut dapat mempengaruhi kehamilannya. Klien mengekspresikan tingkat
stressnya dengan menceritakan semua kecemasan yang dirasakan terhadap
kehamilannya. Klien takut merasakan kehilangan untuk kedua kalinya lagi.
Strategi koping yang biasa digunakan untuk mengatasi adalah dengan cara
mengungkapkan kecemasan dengan suaminya yang selalu mendukung dan
memberi semangat untuk kesembuhan klien. Suami klien selalu menemani untuk
berobat ke rumah sakit dan pada saat dirawat.

11. Pola Keyakinan – Nilai


Klien bersuku Jawa. Hal yang penting bagi keluarga saat ini adalah
kesembuhan klien dari penyakit ini. Klien beragama Islam. Klien mengatakan
saat ini yang hanya dilakukan adalah berdoa karena status kesehatannya untuk
kesembuhannya dan janinnya.

V. Pemeriksaan Fisik :

Kepala : Rambut panjang bergelombang, bersih, tidak ada benjolan.

Mata : Posisi mata simetris, pupil masih bereaksi terhadap cahaya,


konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik. Fungsi penglihatan normal.

Telinga : Daun telinga simetris lengkap, bersih tidak ada cairan/ massa. Fungsi
pendengaran baik

Mulut : Bibir simetris, bibir anemis, lidah simetris, saliva ada, mukosa bibir
lembab

Hidung : Simetris, sekret tidak ada, septum nassal utuh.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB


Dada : Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
retraksi dinding dada, perkusi bunyi sonor, suara nafas vesikuler

Abdomen : Simetris kiri/ kanan, tidak ada bekas luka/ sekatrik , BU : 10x/ menit,
bunyi perkusi timpani.

Kulit dan kuku : Kulit bersih, temperatur hangat 39,20C, CRT 2 < detik

Urogenital : Tidak ada masalah dengan perkemihan

Ekstrimitas : Kekuatan otot masing-masing 5

VI. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Lengkap


Tanggal Pemeriksaan 18-02-2015
No. Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
1. WBC 5,06 4,0-10,0 10x3/uL
2. RBC 2,62 3,50-5,50 10x6/uL
3. HGB 6,7 12,0-16,0 g/dl
4. HCT 21,8 37,0-54,0 %
5. PLT 227 150-450 10x3/uL

Pemeriksaan Kimia Darah


Tanggal pemeriksaan : 22/10/2014

No. Jenis
Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
1 Natrium 131 135-155 mmol/L
2. Kalium 4,0 3,6-5,5 mmol/L
3. Chloride 102 1,7-2,7 mg/dl
VII. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS: Peningkatan laju Hipertermi


Klien mengatakan badannya metabolism tubuh
terasa menggigil dan meriang
DO:
a. Kulit teraba hangat dan
lembab berkeringat
b. T: 39,2 oC
c. Nadi : 88x/m

2. DS: Kurang pengetahuan Ketidakefektifan


a. Klien mengatakan tentang faktor Perfusi Jaringan
badannya terasa lemah dan pemberat Perifer
terkadang pusing
b. Klien mengatakan tidak
merasa nyaman ketika
beraktivitas
DO:
a. TD: 100/60 mmHg
b. Nadi: 88x/m
c. Kulit teraba hangat dan
lembab berkeringat
d. T: 39,2 oC
e. Bibir anemis
f. Konjungtiva anemis
g. Warna kulit pucat
3 DS: Ancaman pada Ansietas
a. Klien mengatakan khawatir status kesehatan
dengan status
kesehatannya saat ini
karena takut dapat
mempengaruhi
kehamilannya
b. Klien mengatakan takut
merasakan kehilangan
untuk kedua kalinya lagi
DO:
a. Klien mengekspresikan
tingkat stressnya dengan
menceritakan semua
kecemasan yang dirasakan
terhadap kehamilannya.
b. Wajah klien gelisah dan
meringis

4 DS: Resiko Cidera


a. klien mengatakan bahwa dengan faktor resiko
klien perlu didampingi dalam penurunan
melakukan beberapa hemoglobin
aktivitas seperti didampingi
saat berjalan ke kamar
mandi
b. klien mengatakan terkadang
mengeluh pusing dan tubuh
terasa lemas
c. DO:
a. TD= 100/60 mmHg
N= 88x/menit
b. Konjungtiva dan bibir anemis
c. Klasifikasi indeks barthel 18
(ketergantungan ringan) -
d. Hb= 6,7 gr/dl
e. Ht= 21,8%
f. Rbc= 2,62 10x6/uL

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism tubuh
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang faktor pemberat
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
4. Resiko cedera dengan faktor resiko penurunan hemoglobin
IX. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Hipertermi a. Termoregulasi Thermoregulation
berhubungan dengan b. Vital Sign Status 1.1 Monitor warna kulit
peningkatan laju c. Hydration dan temperatur
metabolism tubuh Setelah dilakukan 1.2 Monitor suhu tubuh
asuhan keperawatan setiap 2 jam
selama 1x24 jam 1.3 Mempromosikan
hipertermi teratasi cairan dan asupan
dengan kriteria hasil : nutrisi yang
1) Berkeringat saat adekuat
panas 1.4 Kolaborasi dalam
2) Menggigil saat pemberian obat
dingin antipiretik secara
3) Peningkatan suhu benar
kulit
1) Tanda-tanda vital Fluid Management
dalam rentang 1.5 Monitor kadar
normal (TD:100/70- serum elektrolit
140/85, nadi:60- tidak normal
100x/m,RR: 16- 1.6 Berikan cairan yang
20x/m, T:36,5- sesuai
37,50c)
4) Turgor kulit baik Vital Sign Monitoring
5) Membran mukosa 1.7 Monitor TD, nadi,
lembab suhu, dan RR
1.8 Monitor kualitas dari
nadi
1.9 Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
1.10 Monitor sianosis
perifer
1.11 Monitor suhu, warna
dan kelembapan kulit

2. Ketidakefektifan perfusi  Circulation status Perawatan Sirkulasi


jaringan perifer  Tissue Prefusion : 2.1 Kaji secara
berhubungan dengan peripheral komprehensif
kurang pengetahuan  Knowledge: sirkukasi perifer (nadi
tentang faktor Disease Process perifer, edema,
pemberat (Pengetahuan: kapillary refill, warna
Proses Penyakit) dan temperatur
Setelah dilakukan ekstremitas)
tindakan keperawatan 2.2 Evaluasi nadi perifer
selama 2x24 jam dan edema
diharapkan masalah 2.3 Monitor status cairan
Ketidakefektifan perfusi masuk dan keluar
jaringan perifer teratasi 2.4 Dorong pasien latihan
dari skala 1 sesuai kemanpuan
(bermasalah) menjadi 2.5 Jaga keadekuatan
skala 5 (tidak hidrasi untuk
bermasalah) dengan mencegah
indikator atau kriteria peningkatan
hasil: viskositas darah
1) Tekanan darah Teaching: Disease
sistolik dbn Process
2) Tekanan darah 2.6 Nilai tingkat
diastolik dbn pengetahuan pasien
3) Kekuatan nadi dbn saat ini yang
4) Pengisian kapiler berhubungan dengan
5) Warna kulit normal proses penyakit yang
6) Kekuatan fungsi otot spesifik
7) Suhu kulit hangat 2.7 Jelaskan tentang
8) Mengetahui proses patofisiologi penyakit
penyakit, faktor dan bagaimana itu
penyebab dan berhubungan dengan
pendukung, anatomi dan fisiologi
komplikasi penyakit dengan tepat
yang potensial, 2.8 Jelaskan proses
tanda dan gejala penyakit dengan tepat
dari komplikasi 2.9 Kenali kemungkinan
penyakit etiologi dengan tepat
2.10 Berikan informasi
pada pasien tentang
kondisinya dengan
tepat

Ansietas berhubungan Anxiety Self –control Anxiety Reduction


3.
dengan ancaman pada Setelah dilakukan 3.1 Dorong pasien untuk
status kesehatan mengungkapkan
tindakan keperawatan
perasaan, ketakutan,
selama 1 x 24 jam
persepsi
diharapkan kecemasan
3.2Gunakan pendekatan
pasien teratasi dengan
yang menenangkan
indicator:
3.3Dorong keluarga untuk
1. Klien mampu
menemani pasien
mengidentifikasi
3.4Pahami perspektif
dan
mengungkapkan pasien terhadap situasi
gejala cemas stres
2. Mengidentifikasi, 3.5Menyatakan dengan
mengungkapkan jelas harapan tentang
dan menunjukkan prilaku pasien
tehnik untuk 3.6Dengarkan dengan
mengontrol cemas penuh perhatian
3. Vital sign dalam
batas normal
4. Postur tubuh,
ekspresi wajah
bahasa, tubuh dan
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
cemas

4. Resiko cedera dengan Risk Control Environment


faktor resiko Setelah dilakukan Management:
penurunan hemoglobin tindakan keperawatan 4.1.Sediakan lingkungan
1x24 jam diharapkan yang aman untuk
masalah keperawatan pasien
resiko cidera teratasi 4.2.Hindarkan lingkungan
dengan kriteria hasil: yang berbahaya
1) Klien terbebas dari 4.3.Batasi pengunjung
cidera 4.4.Anjurkan keluarga
2) Klien mampu untuk menemani
menjelaskan pasien
cara/metode untuk 4.5.Kontrol lingkungan
mencegah dari kebisingan
cidera/injuri 4.6.Berikan penjelasan
3) Klien mampu pada pasien dan
menjelaskan faktor keluarga atau
resiko dari pengunjung adanya
lingkungan/perilaku perubahan adanya
personal perubahan status
4) Klien mampu kesehatan dan
mengenali penyebab penyakit
perubahan status
kesehatan

X. Implementasi Keperawatan
NO Hari/tanggal/jam Diagnosa Implementasi Paraf
1. Minggu, I 1.1 Memonitor warna kulit dan
02/03/2015 temperature
Jam 21.00 1.2 Memonitor suhu tubuh setiap 2
jam
1.3 Mempromosikan cairan dan
asupan nutrisi yang adekuat

1.6 Memberikan cairan yang sesuai


1.7 Memonitor TD, nadi, suhu, dan
RR
1.8 Memonitor kualitas dari nadi
1.9 Memonitor frekuensi dan irama
pernapasan
1.10 Memonitor sianosis perifer
1.11 Memonitor suhu, warna dan
kelembapan kulit
21.20 II 2.1 Mengkaji secara komprehensif
sirkukasi perifer (nadi perifer,
edema, kapillary refill, warna dan
temperatur ekstremitas)
2.2 Mengevaluasi nadi perifer dan
edema
2.3 Memonitor status cairan masuk
dan keluar
2.4 Mendorong pasien latihan sesuai
kemanpuan
2.5 Menjaga keadekuatan hidrasi
untuk mencegah peningkatan
viskositas darah

22.00 I 1.4 Melakukan kolaborasi dalam


pemberian obat antipiretik secara
benar (Paracetamol 500 mg oral)

22.30 IV 4.1 Menyediakan lingkungan yang


aman untuk pasien
4.2 Menghindarkan lingkungan yang
berbahaya

4.4 Menganjurkan keluarga untuk


menemani pasien
4.5 Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
4.6 Memberikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab penyakit

3.1 Mendorong pasien untuk


07.00 III
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
3.2 Menggunakan pendekatan yang
menenangkan
3.3 Mendorong keluarga untuk
menemani pasien
3.4 Memahami perspektif pasien
terhadap situasi stress
3.5 Menyatakan dengan jelas
harapan tentang prilaku pasien
3.6 Mendengarkan dengan penuh
perhatian

2 02/03/2013 I 1.1 Memonitor warna kulit dan


Jam 21.00 temperature

Jam 21.05 II 2.1 Mengkaji secara komprehensif


sirkukasi perifer (nadi perifer,
edema, kapillary refill, warna dan
temperatur ekstremitas)
2.2 Mengevaluasi nadi perifer dan
edema
2.3 Memonitor status cairan masuk
dan keluar
2.4 Mendorong pasien latihan sesuai
kemanpuan
2.5 Menjaga keadekuatan hidrasi
untuk mencegah peningkatan
viskositas darah

22.00 III 3.3 Mendorong keluarga untuk


menemani pasien
3.4 Memahami perspektif pasien
terhadap situasi stress

1.1 Menyediakan lingkungan yang


07.00 IV
aman untuk pasien
1.2 Menghindarkan lingkungan yang
berbahaya

4.4Menganjurkan keluarga untuk


menemani pasien
4.5 Mengontrol lingkungan dari
kebisingan

3 03/03/2013 I 1.1 Memonitor warna kulit dan


Jam 08.00 temperature

Jam 08.05 II 2.1 Mengkaji secara komprehensif


sirkukasi perifer (nadi perifer,
edema, kapillary refill, warna dan
temperatur ekstremitas)
2.2 Mengevaluasi nadi perifer dan
edema
2.3 Memonitor status cairan masuk
dan keluar
2.4 Mendorong pasien latihan sesuai
kemanpuan
2.5 Menjaga keadekuatan hidrasi
untuk mencegah peningkatan
viskositas darah
08.30 2.6 Menilai tingkat pengetahuan
pasien saat ini yang berhubungan
dengan proses penyakit yang
spesifik
2.7 Menjelaskan tentang patofisiologi
penyakit dan bagaimana itu
berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi dengan tepat
2.8 Menjelaskan proses penyakit
dengan tepat
2.9 Mengenali kemungkinan etiologi
dengan tepat
2.10 Memberikan informasi pada
pasien tentang kondisinya dengan
tepat

09.00 III 3.3 Mendorong keluarga untuk


menemani pasien
3.4 Memahami perspektif pasien
terhadap situasi stress
4.1 Menyediakan lingkungan yang
09.10 IV
aman untuk pasien
4.2 Menghindarkan lingkungan yang
berbahaya

4.4Menganjurkan keluarga untuk


menemani pasien
XI. Evaluasi Keperawatan (SBAR)
Tanggal 02-01-2015
Jam 07.30
Situation : Ny. P, 23 tahun, hari pengkajian pertama dengan diagnosa medis
Anemia Hemolitik. Diagnosa keperawatan :
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism
tubuh
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
4. Resiko cedera dengan faktor resiko penurunan hemoglobin

Background : Terpasang infus (27/02/2015) RL 20 tpm dengan mendapatkan


transfusi PRC golongan darah O+ 1 kolf pada tanggal 27/02/2015.
Assesment :
1. Klien mengatakan badannya sudah tidak menggigil dan meriang
lagi, kulit teraba hangat dan tidak lembab, T: 36,5 oC, Nadi :
78x/m
2. Klien mengatakan badannya masih terasa lemah dan terkadang
pusing. Klien mengatakan masih tidak merasa nyaman ketika
beraktivitas. TD: 100/60 mmHg. Nadi: 78x/m. Kulit teraba hangat
dan lembab. T: 36,5 oC. Bibir anemis. Konjungtiva anemis. Warna
kulit pucat
3. Klien mengatakan khawatir dengan status kesehatannya saat ini
karena takut dapat mempengaruhi kehamilannya. Klien
mengatakan takut merasakan kehilangan untuk kedua kalinya
lagi. Klien mengekspresikan tingkat stressnya dengan
menceritakan semua kecemasan yang dirasakan terhadap
kehamilannya. Wajah klien masih menyisakan kegelisahan dan
meringis
4. Klien mengatakan bahwa klien masih perlu didampingi dalam
melakukan beberapa aktivitas seperti didampingi saat berjalan ke
kamar mandi. Klien mengatakan terkadang masih mengeluh
pusing dan tubuh terasa lemas . TD= 100/60 mmHg, N:
78x/menit, konjungtiva dan bibir agak anemis. Klasifikasi indeks
barthel 18 (ketergantungan ringan), Hb= 6,7 gr/dl, Ht= 21,8%,
Rbc= 2,62 10x6/uL

Recommendation : Cek darah lengkap laboratorium per hari dan transfusi PRC 2 kolf

Tanggal 03-01-2015
Jam 07.30
Situation : Ny. P, 23 tahun, hari asuhan keperawatan kedua dengan diagnosa
medis Anemia Hemolitik. Diagnosa keperawatan :
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism
tubuh
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
4. Resiko cedera dengan faktor resiko penurunan hemoglobin
Background : Ny. P, 23 tahun, terpasang infus (27/02/2015) RL 20 tpm dengan
mendapatkan transfusi PRC 2 kolf pada tanggal 02/03/2015 yang
dimulai pada jam 18.30.
Assesment :
1. Klien mengatakan badannya sudah tidak menggigil dan meriang
lagi, kulit teraba hangat dan tidak lembab, T: 37,0 oC, Nadi :
82x/m
2. Klien mengatakan badannya sudah tidak terasa lemah dan
pusing lagi. Klien mengatakan merasa lebih baik dari sebelumnya
ketika beraktivitas. TD: 90/60 mmHg. Nadi: 82x/m. Kulit teraba
hangat dan lembab. T: 37oC. Bibir tidak anemis. Konjungtiva tidak
anemis. Warna kulit tidak pucat.
3. Klien mengatakan masih tetap khawatir dengan status
kesehatannya saat ini karena takut dapat mempengaruhi
kehamilannya. Klien mengatakan anemia masih bisa kambuh
kapan saja. Wajah klien masih menyisakan kekhawatiran namun
cukup tenang karena klien mencoba semangat dan berusaha
untuk menjaga kesehatannya demi kesehatan janinnya juga
4. Klien mengatakan bahwa klien masih perlu ditemani dalam hal
diawasi untuk melakukan beberapa aktivitas seperti berjalan ke
kamar mandi. Klien mengatakan sudah tidak mengeluh pusing
dan lemas lagi . TD= 90/60 mmHg, N: 82x/menit, konjungtiva dan
bibir tidak anemis. Klasifikasi indeks barthel 18 (ketergantungan
ringan), Hb= 8,0 gr/dl, Ht= 23,5%, Rbc= 3,09 10x6/uL

Recommendation : Observasi KU jika KU baik pasien boleh pulang keesokan harinya

Tanggal 04-01-2015
Jam 13.00
Situation : Ny. P, 23 tahun, hari asuhan keperawatan ketiga dengan diagnosa
medis Anemia Hemolitik. Diagnosa keperawatan :
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism
tubuh
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
4. Resiko cedera dengan faktor resiko penurunan hemoglobin
Background : Ny. P, 23 tahun, terpasang venflon dengan riwayat mendapatkan
transfusi PRC 2 kolf pada tanggal 02/03/2015.
Assesment :
1. Klien mengatakan badannya sudah tidak menggigil dan meriang
lagi, kulit teraba hangat dan tidak lembab, T: 36,3 oC, Nadi :
80x/m
2. Klien mengatakan badannya sudah tidak terasa lemah dan
pusing lagi. Klien mengatakan merasa sudah membaik dari
sebelumnya ketika beraktivitas. TD: 90/60 mmHg. Nadi: 80x/m.
Kulit teraba hangat dan lembab. T: 36,3oC. Bibir tidak anemis.
Konjungtiva tidak anemis. Warna kulit tidak pucat lagi.
3. Klien mengatakan masih tetap khawatir dengan status
kesehatannya saat ini karena takut dapat mempengaruhi
kehamilannya. Klien mengatakan anemia masih bisa kambuh
kapan saja. Wajah klien tenang karena klien bersemangat dan
berusaha untuk menjaga kesehatannya demi kesehatan janinnya
saat ini sampai pada proses persalinan nantinya
4. Klien mengatakan bahwa klien masih perlu ditemani dalam hal
diawasi untuk melakukan beberapa aktivitas ketika nanti dirumah.
Klien mengatakan sudah tidak mengeluh pusing dan lemas lagi .
TD= 90/70 mmHg, N: 80x/menit, konjungtiva dan bibir tidak
anemis. Klasifikasi indeks barthel 20 (mandiri), Hb= 8,0 gr/dl, Ht=
23,5%, Rbc= 3,09 10x6/uL

Recommendation: Discharge planning, jadwal kontrol ke poli penyakit dalam pada


tanggal 09/03/2015. Resep obat dari dokter mendapat terapi
Asam Folat dan Neurodeks.

Vous aimerez peut-être aussi