Vous êtes sur la page 1sur 6

PEMBAHASAN

13.1 Sifat dan Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Terwujud

Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka

panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam

mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas

penjualan tersebut.

Aktiva tetap mempunyai sifat ialah :

1. Tidak untuk dijual kembali.


2. Digunakan hanya dalam kegiatan operasional perusahaan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa.
3. Umur ekonomisnya ialah dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun).

Contoh Aktiva tetap berwujud dapat dibedakan menurut umur, jenis dan sifat:

1. Umur

Bila dibedakan dengan umur, maka aktiva tetap berwujud dapat digolongkan atas:

Aktiva tetap berwujud yang memiliki umur terbatas (limited life plant equipment). Maksutnya
dari segi waktunya, masa/umur penggunaannya terbatas. Contohnya: bangunan, mesin, peralatan,
kendaraan. Karena memilki waktu yang terbatas, maka setiap akhir periode dihitung
penyusutannya (depresiasi).

Aktiva tetap berwujud yang memiliki umur tidak terbatas (unlimited life plant equipment).
Aktiva ini memiliki waktu yang tidak terbatas dari segi umur penggunaannya. Karena bisa
digunakan dalam jangka waktu tidak terbatas, maka aktiva ini tidak perlu dihitung
penyusutannya.

2. Jenis

Berdasarkan jenisnya, aktiva/aset tetap berwujud ini seperti:

a. Gedung bangunan (building)


b. Peralatan (equipment)
c. Tanah
d. Mesin
e. Kendaraan

3. Sifat

Berdasarkan sifatnya, aktiva tetap dapat dibagi dua jenis:

Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak memiliki
wujud fisik secara nyata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan
jasa, disewakan maupun hanya untuk tujuan administrasi."
Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila :

 Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dari
aset tersebut
 Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal

Contoh Aktiva Tak Berwujud :

1. Hak Sewa (Lease Hold)

Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo
kurun waktu tertentu.
Contohnya : sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak
berwujud karena:

 Memberikan kontribusi bagi perusahaan dimasa mendatang.


 Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2. Hak Paten
Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan
mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang).
Contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau rekayasa.
3. Trade Mark (Merek Dagang)
Merek dagang adalah hak yang didapat dari suatu merk komersil tertentu.
Contoh : logo, tulisan, simbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.
4. Organization Cost
Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum perusahaan beraktivitas operasi.
Contohnya biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud
karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang selama entitas
masih beroperasi.
5. Copyright (Hak Pengadaan)
Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, baik itu puisi, novel, karya
ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film. Hak pengadaan (copyright) bisa meliputi
hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut.
6. Perijinan (Licences)
Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait dengan
bidang usaha perusahaan.
Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus
diperpanjang/diperbarui. biasanya izin seperti ini mempunyai jangka waktu lebih dari
satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
7. Franchise
Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu,
memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya.
Kesemuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba.
8. Goodwill
Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas.
Goodwill diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang dinilai lebih oleh entitas
lain. Transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan.

13.2 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud

 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap

1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap. Beberapa ciri internal control yang efektif
untuk aset tetap:
 Setiap penambahan dan penarikan aset tetap harus diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang
 Setiap penambahan aset tetap harus disesuaikan dengan anggaran.
 Adanya kebijakan yang jelas dan tertulis tentang capitalization dandepreciation
policy.
 Perusahaan mempunyai sub buku besar aset tetap yang mencantumkan data-data
aset tetap, diantaranya: tanggal pembelian aset tetap, nama supplier, harga
perolehan, metode penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi penyusutan dan
nilai buku aset tetap
 Dilakukannya inventarisasi/pemeriksaan yang rutin terhadap aset tetap, untuk
mengetahui keberadaan dan kondisi dari aset tetap tersebut.
 Bukti-bukti kepemilikan aset tetap disimpan ditempat yang aman.
 Aset tetap diasuransikan oleh perusahaan dengan jumlah/nilai pertanggungan
(insurance coverage) yang wajar.
2. Minta kepada klien Top schedule dan Supporting schedule aset tetap, sehingga dapat
dilihat berapa saldo awalnya, berapa penambahan/pengurangannya dan berapa saldo
akhir dari aset tetap tersebut.
3. Periksa footing dan cross footing serta cocokkan totalnya dengan general ledger atau sub
ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4. Apakah setiap penambahan dan pengurangan dari aset tetap dilengkapi dengan
supporting document, termasuk otorisasinya.
5. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap aset tetap tersebut untuk melihat kondisinya apakah
masih layak dan penilaiannya wajar.
6. Periksa bukti kepemilikan aset tetap.
Contoh :
- Tanah - Sertifikat tanah
- Gedung - Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Izin Penempatan Bangunan
(SIPB)
- Kendaraan bermotor - BPKB dan STNK
7. Periksa apakah capitalization policy sudah benar dan depreciation policydijalankan secara
konsisten dengan tahun sebelumnya.
 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tak Berwujud

a. pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak berwujud


b. minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan posisi keuangan neraca yang antara

lain menunjukkan saldo awal, penambahan, amortisasi, dan penghapusan serta saldo akhir

c. cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu check footing dan croos footing

d. periksa penambahan asset tak berwujud

e. periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak berwujud

f. periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak ketiga yang ingin mengunakan hak paten

hak cipta dan franchise yang dimiliki perusahaan

g. periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan

standart akuntansi keuangan di Indonesia

13.3 Contoh Kertas Kerja Top dan Supporting Schedule Aktiva Tetap dan Aktiva Tak
Berwujud
REFERENSI

http://nichonotes.blogspot.co.id/2014/10/aset-tetap-atau-aktiva-tetap-tak.html

http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-tetap-beserta-
contohnya/

http://lasboi.blogspot.co.id/2017/12/pemeriksaan-aset-tak-berwujud.html

http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/auditing-dan-atestasi-prosedur-audit_29.html

Vous aimerez peut-être aussi