Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
Maka perlu dilakukan perhitungan jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air
bersih pada tahun 2028, supaya dapat diprediksikan jumlah peningkatan penduduk
dan jumlah kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan Kota Surakarta pada tahun
2028. Dan masalah atau kendala yang dihadapi PDAM bias teratasi dalam
1
2
Rumusan Masalah apa yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini :
1. Berapa jumlah kebutuhan air bersih yang dibutuhkan PDAM Kota Surakarta
di Kecamatan Serengan pada tahun 2028?
2. Bagaimanakah tingkat kebutuhan air bersih (orang/liter/hari) dari pelanggan
PDAM Kota Surakarta Kecamatan Serengan ditinjau dari segi ekonomi ?
3. Berapa rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa water meter
pelanggan baru di Kota Surakarta Kecamatan Serengan ?
Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada :
1. Daerah penelitian adalah sebagian besar pelanggan PDAM Kota Surakarta
Kecamatan Serengan
2. Data yang menyangkut tentang air bersih berdasarkan dari PDAM
Surakarta.
3. Data yang menyangkut jumlah kependudukan berdasarkan dari tiap kantor
Kelurahan Serengan.
4. Membahas tentang prediksi kebutuhan air Kota Surakarta Kecamatan
Serengan pada tahun 2028.
5. Tingkat kebutuhan air bersih pelanggan dadasarkan pada pemakaian PDAM
6. Lokasi survei dan pengisian kuisioner dilakukan dengan undian.
7. 1 Kelurahan dapat mewakili sebagian Kecamatan Serengan.
8. Total pengambilan sampel diambil 20% dari jumlah kepala keluarga 1
Rukun Warga.
9. Waktu survei 14 hari.
10. Biaya yang terbatas
11. Peninjauan tingkat ekonomi penggunaan air berdasarkan beberapa faktor
yaitu usia, pendapatan, pendidikan, pekerjaan.
12. RAB water meter berdasarkan AHSP Kota Surakarta.
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
Air merupakan zat cair yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa Air
bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari
segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi danradiologis, sehingga
apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum
Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990)
Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan
rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air
meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan kebutuhan air
untuk mengganti kebocoran (Moegiiantoro, 1996).
Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk
keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukan air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan
berdasarkan pemakaian air (PERPAMSI, 1994).
5
6
Pn = P0 (1+r) n………………………………………………………………...(2.1)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ % 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
r= ……………………...……………………………….. (2.2)
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛−𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑜
Di bawah ini terdapat 3 metode, yang sering dipakai dalam perhitungan jumlah
penduduk:
a. Metode Aritmatika
b. Metode Geometrik
Pn = P0 (1+r) n………………………………………………………………...(2.5)
Proyeksi jumlah penduduk dengan pendekatan statistik adalah dengan cara regresi
linier. Teknik ini merupakan teknis secara grafis, dengan cara garis ekstrapolasi
8
ditarik dengan metode silsilah kuadrat minimum. Secara matematis, garis regresi
dinyatakan dengan persamaan :
Ŷ= a + bx …………………………………………………………………….. (2.6)
∑ 𝑌.∑ 𝑋 2 − ∑ 𝑋.∑ 𝑋𝑌
a= 2 ………………………………………………………. (2.7)
𝑛.∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)
𝑛 .∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋.∑ 𝑌
b= 2 …………………………………………………………… (2.8)
𝑛.∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)
∑(𝑌1 − 𝑌𝑚𝑒𝑎𝑛 )2
S =√ …………………………………………………………… (2.9)
𝑛−1
2. Metode Geometrik nilai y adalah In dari jumlah penduduk untuk metode regresi
linier nilai y adalah jumlah penduduk.
a. Iklim
Iklim yang panas dikarenakan suhu udara yang panas menyebabkan kebutuhan air
meningkat, terutama untuk mandi dan menyiram tanaman, dibandingkan pada iklim
lembab. Sedangkan pada iklim yang sangat dingin, air dialirkan untuk menghindari
bekunya pipa distribusi.
b, Karakteristik Penduduk
Karakteristik penduduk sangat dipengaruhi tingkat ekonomi masyarakat. Pada
masyarakat ekonomi menengah keatas, penggunaan air sangat besar bahkan sangat
boros, sedangkan masyarakan ekonomi menengah kebawah penggunaan air sedikit
berhemat.
h. Harga Air
Pada umumnya masyarakat ingin menggunakan air sesuai dengan kebutuhannya,
akan tetapi kemampuan setiap orang untuk berlangganan air berbeda satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu tinggi rendahnya harga air pada suatu daerah tertentu
akan mempenguruhi tingkat pemakaian air pada daerah tersebut.
Pada umumnya kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan dapat dibagi dalam:
a. Kebutuhan institusional.
Adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan perkantoran dan tempat
pendidikan atau sekolah.
Menurut Winarno (986), jumlah kebutuhan air bersih/air minum yang harus
dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah sebesar 86,4 literorang/hari.
Kebutuhan tersebut merupakan standar minimal untuk mencukupi kebutuhan
kesehatan.Juga dikatakan bahwa jumlah kebutuhan air bersih/air minum untuk
berbagai jenis kota sangat erat kaitannya dengan jumlah penduduk perkotaan.
Departemen Pekerjaan Umum (Petunjuk Teknis Pengelolaan Sistem Penyediaan
Air Minum Perkotaan, 1998) disebutkan bahwa standar kebutuhan air bersih
perorang berbeda menurut kategori kota dan jumlah penduduk dimana mereka
berada. Perbedaan tersebut dapat diliha tpada Tabel 2.1. berikut.
12
Kebutuhan air untuk rumah tangga termasuk kebutuhan minum, mandi, masak, cuci
dan penggelontoran WC. Untuk Indonesia pada tahun 1974. Ditetapkan besarnya
86,4 liter/kapita/hari. (Winarno, 1986) Sedang pada tahun 1980 angka tersebut
ditetapkan diatas 100 liter/kapita/hari. Pada saat ini angka pemakaian air perkapita
perhari untuk kota kecil sekitar 130 liter kapita/hari. Dan data tersebut, terlihat
adanya peningkatan kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun.
Rata-rata pemakaian air harian perkapita diperoleh dari angka pembagian antara
jumlah air yang digunakan diberikan dengan jumlah orang dan jumlah hari dimana
air tersebut digunakan.
Angka kebutuhan air ini bervariasi ini dinyatakan dalam prosentase terhadap
konsumsi rata-rata harian selama setahun. Kebutuhan air tidak akan selalu sama,
tetapi akan berfluktuasi. Pada umumnya kebutuhan air dibagi dalam tiga kelompok,
yaitu:
Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat
tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti: memasak,
minum, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah
liter/orang/hari. Besarnya kebutuhan air untuk keperluan domestik dapat dilihat
pada Tabel 2.2. berikut.:
14
Konsumsi unit
1. sambungan rumah (SR) 190 170 150 130 30
lt/or/hr
7. Jumlah jiwa/SR 5 5 6 6 10
50:50 - 50:50 -
12. SR : HU 80;20 70;30 70;30
80:20 80:20
Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih diluar keperluan
rumah tangga termasuk industri, komersial, dan sarana penunjang yang mencakup
kebutuhan perkantoran, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, dan fasilitas laimnya
Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada Dinas PU
dapatdilihat dalam Tabel 2.4. sampai Tabel 2.6. berikut ini:
Tabel 2.4. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 10 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/unit/hari
Masjid 3000 liter/unit/hari
Kantor 10 liter/pegawai/hari
Pasars 12000 liter/hektar/hari
Hotel 150 liter/bed/hari
Rumah Makan 100 liter/tempat duduk/hari
Komplek Militer 60 liter/orang/hari
Kawasan Industri 0,2 – 0,8 liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata 0,1 – 0,3 liter/detik/hektar
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
16
Tabel 2.5. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V (Desa)
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 5 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/unit/hari
Masjid 3000 liter/unit/hari
Mushollah 2000 liter/unit/hari
Pasar 12000 liter/hektar/hari
Komersial / Industri 10 liter/hari
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
Tabel 2.6. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori lain
SEKTOR NILAI SATUAN
Lapangan Terbang 10 liter/orang/detik
Pelabuhan 50 liter/orang/detik
Stasiun KA dan Terminal 10 Liter/orang/detik
Bus
Kawasan Industri 0,75 liter/detik/hektar
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
Pelanggan PDAM tidak sepenuhnya rumah tangga ada berbagai jenis pelanggan
dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Jenis pelanggan PDAM
No Jenis Pelanggan
S1 (Sosial Umum)
1
S2 (Sosial Khusus)
R1 (Rumah Tangga 1)
2 R2 (Rumah Tangga 2)
R3 (Rumah Tangga 3)
3 P1 (Sekolahan)
4 P2 (Pemerintahan)
17
N1 (Niaga 1)
5
N2 (Niaga 2)
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta
Untuk lebih jelasnya secara detail tentang jenis pelanggan dapat dilihat berikut ini:
a. Kelompok Pelanggan
Kelompok I :
Sosial Umum (S1)
1. Hidrat Umum
2. KM/WC Umum Non Komersil
3. Terminal Air
Sosial Khusus (S2)
1. Panti Asuhan
2. Yayasan sosial
3. Tempat Ibadah
Kelompok II :
1. Rumah Tangga (R1)
Adalah Rumah Tangga dengan type <21M2
2. Rumah Tangga 2 (R2)
Adalah Rumah Tangga dengan type >21 M2
3. Rumah Tangga 3 (R3)
Adalah Rumah Tangga dengan kegiatan usaha kecil yang ditetapkan
dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada
lokasi pengembangan pelayanan.
4. Rumah Tangga 4 (R4)
Rumah Tangga dan atau Rumah Tangga dengan kegiatan usaha yang
bereada di Jalan Kota atau Jalan Propinsi atau Jalan Nasional dan atau
Rumah Tangga yang terletak pada lokasi perumahan yang ditetapkan
dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada
lokasi pengembangan pelayanan.
18
Kelompok III :
Sekolahan (P1)
1. Play Group
2. Taman Kanak-kanak (TK)
3. Sekolah Dasar (SD) atau sederajat
4. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
5. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
6. Perguruan Tinggi (Akademi, Institut, Sekolah Tinggi,
Universitas) atau sederajat.
Pemerintahan (P2)
1. Sarana milik instansi Pemerintah
2. Sarana milik instansi Kepolisian
3. Sarana milik instansi TNI
Kelompok IV :
Niaga 1 (N1)
1. BUMD
2. Praktek Dokter (Umum, Spesialis, Gigi, Hewan)
3. Kantor Profesi (Notaris, PPAT, Pengacara, Penasehat Hukum, Akuntan
Publik, Psikolog, Konsultan Tanah, Konsultan Pajak, Kontraktor,
Konsultan Bangunan)
4. Lembaga/Yayasan/Organisasi non sosial
5. Rumah Makan
6. Praktek Bidan
7. Apotik dan Toko Obat
8. Toko
9. Salon, Rias Penganten, Potong Rambut
10. Asrama/indekost
11. Studio Photo
12. Optical
13. Losmen
14. Hotel Non Bintang
15. Katering
19
15. Toserba, Supermarket, Plaza, Swalayan, Mall, Mega Mall, Super Mall.
16. Lembaga Pendidikan
17. Usaha Peternakan
18. Pabrik
19. Usaha Air Mineral
20. Usaha Air Minum Isi Ulang
21. Kolam Renang Swasta
22. Stasiun Televisi Swasta
23. Kantor Penerbitan Surat Kabar dan Majalah
24. Gedung Pertunjukan
Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata-rata tingkat nasional adalah
80% dari jumlah penduduk, dengan rumus :
Cp = 80% x Pn…………………………………………………..(2.11)
Dengan :
Cp = Cakupan pelayanan air bersih lt/dt
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi
Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih malalui sambungan rumah adalah :
21
SI = 80% x Cp …………………………………………………(2.12)
Dengan :
SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt)
Cp = Cakupan Perlayanan air bersih (lt/dtr)
Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum adalah Sambungan untuk
melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat melayani kurang
lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk yang mendapatkan air
bersih melalui sambungan tak langsung atau bak umum dihitung dengan rumus :
Sb = 20% x Cp ………………………………………..…………(2.13)
Dengan :
Sb = Konsumsi bak umum (lt/dt)
Cp = Cakupan pelayanan air bersih (lt/dt)
Dengan :
Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (lt/dt)
SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt)
Sb = Konsumsi air dari bak umum (lt/dt)
e. Kehilangan Air
Kehilangan air di asumsikan 20% dari total kebutuhan air bersih. Perkiraan
kehilangan jumlah air ini di sebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa
yang retak dak akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan.
Lo = 20% x Sr …………………………………………...…….(2.15)
Dengan :
Analisis produksi air total yang di butuhkan oleh PDAM adalah jumlah konsumsi
air sambungan langsung ditambah dengan konsumsi dari bak umum dan konsumsi
air untuk non rumah tangga kemudian di jumlahkan dengan kehilangan air akibat
kebocoran pipa.
Sr =SI + Sb + Kn + Lo …………………………….………….(2.16)
Dengan :
Lo = Kehilangan air (lt/dt)
Sr = Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih (lt/dt)
23
a. Pendidikan
Seseorang mempunyai latar pendidikan masing-masing dimana akan berpengaruh
terhadap kelestarian lingkungan, seseorang yang hidup di garis kemiskinan
Pendidikan ialah hal yang sulit untuk dipenuni mengingat untuk kehidupan sehari-
hari saja kesusahan, mereka menganggap bahwa bekerja adalah hal yang paling
penting karena menghasilkan uang untuk menyambung hidup mereka. Setiap
seseorang akan mempunyai pandangan masing-masing terhadap lingkungan sekitar
terutama yang berhubungan dengan air bersih. Seseorang dengan pendidikan
rendah mungkin saja tidak mengetahui manfaat air bersih, kegunaan air bersih dan
penghematan air bersih dimana setiap tahunnya air bersih mengalami penurunan
terus menerus. Berbeda dengan orang yang berpendidikan dan terpelajar mereka
mungkin mengetahui manfaat, kegunaan, dan cara berhemat dengan air. Karena
sumber air yang terus berkurang debitnya.
24
b. Pekerjaan
c. Usia
Usia orang akan mempengaruhi ekonomi mereka dimana di usia yang rendah
mereka belum cukup mampu untuk melakukan hal yang dapat meningkatkan
ekonomi mereka sementara di usia produktif mereka mulai memikirkan cara
bagaimana mereka dapat meningkatkan ekonomi mereka dan di usia lanjut dan
badan di rasa sudah tidak mampu lagi untuk melakukan hal sesuatu yang dapat
meningkatkan ekonomi mereka lebih santai untuk melakukannya atau malah sudah
kesulitan. Makin tinggi usia seseorang, maka kebutuhannya juga akan semakin
kompleks dan beragam. Begitu juga untuk kebutuhan air, kebutuhan bayi ,orang
dewasa dan usia lanjut sangatlah berbeda, seorang bayi tidaklah menggunakan air
terlalu banyak karena sangatlah terbatas untuk melakukan suatu hal dan berfikir.
Untuk orang dewasa penggunaan air bisa dirasa kurang atau lebih tergantung juga
kepada pekerjaannya. Jadi disini usia mempengaruhi penggunaan air perharinya.
semasa(masa kini). Manakala usia pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula
sehinggalah tarikh semasa(masa kini)
d. Pendapatan
Jika ia memiliki pendapatan yang tinggi, ia akan merasa memiliki uang yang lebih
dari cukup untuk kehidupan sehari-harinya sedangkan yang memiliki pendapatan
pas-pasan mereka akan mempertimbangkan untuk kehidupan kesehariannya salah
satunya adalah berhemat. Begitu pula untuk penggunaan air setiap harinya dimana
orang yang memiliki pendapatan lebih mereka dan menanggapi berlebihan uang
yang harus di bayarkan setiap bulannya untuk membayar rekening air sebaliknya
untuk orang yang kurang pendapatannya mereka akan memikirkan cara berhemat
air agar rekening setiap bulannya tidak melebihi anggaran mereka tiap bulannya.
Dalam survei pendapatan di bagi menjadi 6 yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.9.:
Teknik random sampling adalah teknik pengamnilan sampel dimana semua dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random sampling yang juga diberi istilah pengambilan sampel secara rambang atau
acak yaitu pengambilan sampel yang tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu,
27
2. Cara ordinal
Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau ganjil atau kelipatan
tertentu. Langkahnya :
a) Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek peristiwa atau kelompok
yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.
b) Mengambil nomor-nomor tertentu, misalnya nomor ganjil semua atau
genap atau nomor-nomor kelipatan tertentu.
3. Cara Randomisasi dari tabel bilangan random
Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah :
a) Membuat daftar nomor dan nama subjek.
b) Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subjek.
c) Menjatuhkan pensil secara sembarangan pada petak-petak tabel yang berisi
nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.
28
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :
a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
c. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
d. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan
bukan berupa angka-angka saja, melainkan data tersebut berasal dari catatan
lapangan (observasi), dokumentasi (analisis dokumentasi) dan kuesioner. Studi
untuk mengetahui kebutuhan air dari PDAM Kota Surakarta Kecamatan Serengan
Tahun 2028 dan mengetahui konsumsi air masyarakat berdasarkan tingkat
ekonomi.
Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk Kota
Surkarta Kecamatan Serengan dan jumlah kebutuhan air bersih.
29
30
Data yang diperoleh merupakan data yang didapat dari Kantor PDAM Kota
Surakarta yang terdiri dari :
1. Data jumlah pelanggan menurut klasifikasi pelanggan
2. Debit produksi air
3. RAB water meter
1. Data jumlah penduduk Kecamatan Serengan Tiap Kelurahan dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017.
2. Data jumlah kepala keluarga Kecamatan Serengan Tiap Kelurahan dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2017.
Survei serta pengisisan kuisioner dilakukan kepada pelanggan air bersih PDAM dan
meninjau penggunaan water meter pelanggan dalam beberapa hari kedepan,
pengisian kuisioner sendiri bertujuan mengetahui kemampuan ekonomi pelanggan
terhadap kebutuhan air dan survei dilakukan untuk mengetahui konsumsi pelanggan
tiap harinya.
Metode yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah analisis dan
berdasarkan hasil kuisioner :
1. Data dari kantor kecamatan yang berupa jumlah penduduk dan jumlah
pelanggan dari PDAM tiap tahunnya nanti akan digunakan untuk
memproyeksikan jumlah pengguna air tahun 2028 dengan menggunakan
metode geometrik yang ada di bab 2 setelah itu data tersebut diolah dengan
kebutuhan air berdasarkan “Standar Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan
Jenis Kota” nantinya hasil akhir pengolahan yaitu kebutuhan air pada tahun
2028.
2. Data dari kantor kecamatan yang berupa data monografi, nanti akan
digunakan untuk mengetahui jumlah kepala keluarga dan daerah
persebarannya. Yang pertama ialah menentukan lokasi survei yaitu dengan
metode teknik random sampling dengan salah satu cara yaitu undian dimana
nanti akan dipilih satu kelurahan yang dapat dijadikan survei, nanti data
kelurahan tersebut mewakili data satu kecamatan. Selanjutnya yaitu
menentukan jumlah responden yaitu 20% dari kepala keluarga satu RW,
kelurahan yang terpilih jika jumlah responden memnuhi syarat yaitu lebih
dari 30 dan kurang dari 500 maka kelurahan tersebut dianggap memenuhi
syarat untuk dilakukan survei dan pengisian kuisioner. Survei dilakukan
dengan mendatangi rumah pelanggan PDAM nantinya survei penggunaan
air bersih pelanggan dilihat dari pembacaan water meter selama kurang
lebih 1 minggu dan kemudian nanti diolah di jadikan per hari agar
mengetahui konsumsi air pelanggan per hari rerata. Yang kedua yaitu
pengisian kuisioer oleh pelanggan PDAM untuk mengetahui faktor
ekonomi pelanggan. Nantinya data penggunaan air dan hasil kuisioner
diolah menjadi konsumsi pelanggan terhadap beberapa faktor ekonomi
hari/orang/liter. Untuk lebih jelasnya alur survei dan kuisioner dapat dilihat
pada diagram Gambar 3.1.
33
Jumlah kepala
keluarga 1 RW
Mengunjungi rumah
Pengisian kuisioner Mencatat water meter
pelanggan
Secara garis besar kegiatan penelitian ini digambarkan pada Gambar 3.2. sebagai
berikut :
Mulai
Latar belakang :
Meningkatnya Jumlah penduduk dan semakin berkurangnya ketersedeian air bersih
Tahap awal :
Melakukan studi tentang kebutuhan air dan solusinya, melakukan observasi lapangan
Pengolahan data:
Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk
Debit produksi air
Jumlah pelanggan
RAB water meter
Penggunaan air pelanggan
Kuisioner
Sumber : google
Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Surakarta
35
36
Pengumpulan data jumlah penduduk Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai
dengan 2017 dilakukan di tiap Kantor Kelurahan Kecamatan Serengan, dapat
diperoleh data seperti pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. dibawah ini :
Tabel 4.1. Jumlah penduduk Kecamatan Serengan tiap Kelurahan dari tahun 2013
sampai dengan 2017.
Kelurahan (jiwa)
Tahun
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017
Jumlah Penduduk
Tahun
Kec.Serengan (jiwa)
2013 60.676
2014 61.099
2015 61.140
2016 61.088
2017 59.426
Sumber : tiap kantor kelurahan kecamatan serengan
Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. diatas menyimpulkan bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, mengalami
peningkatan maupun penurunan jumlah penduduk setiap tahunnya.
Berikut jumlah Kepala Keluarga Kecamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2017 berdasarkan data tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 4.3. dan Tabel 4.4.
Tabel 4.3. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Serengan tiap Kelurahan dari tahun
2013 sampai dengan 2017.
Kelurahan (kepala keluarga)
Tahun
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
Tabel 4.4. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017
Tahun Jumlah KK Kec.Serengan
2013 15.884
2014 15.936
2015 16.005
2016 16.047
2017 16.821
Sumber : kantor kelurahan kecamatan serengan
Tabel 4.3. dan Tabel 4.4. diatas menyimpulkan bahwa jumlah kepala keluarga di
Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, mengalami
peningkatan jumlah kepala keluarga setiap tahunnya.
Jayengan 9 30
Kemlayan 6 24
Joyotakan 6 32
Sumber : tiap kantor kelurahan kecamatan serengan
Berdasarkan Tabel 4.6. diatas dapat disimpulkan bahwa produksi air tiap
tahunnya mengalami penurunan.
Data jenis pelanggan aktif yang diperoleh dari PDAM selama 3 tahun terakhir
tiap-tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9.
Tabel 4.7. Jumlah Dan Jenis Pelanggan Aktif di Kecamtan Serengan Tiap-Tiap Kelurahan Tahun 2015
Klasifikasi Kelurahan
No
Pelanggan Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 6 1 3 22
Sosial Khusus 7 1 7 5 3 3 6
NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 652 136 383 171 136 146 241
Rumah Tangga 3 183 154 204 50 36 46 122
Rumah Tangga 4 89 35 74 57 64 31 122
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 5 3 7 3 2 2 2
NIAGA
5. Niaga 1 130 71 99 137 167 223 34
Niaga 2 1 11 5 3 2 2 2
40
41
Klasifikasi Kelurahan
No
Pelanggan Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 5 1 2 22
Sosial Khusus 8 1 7 5 3 3 6
NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 642 135 370 168 134 146 241
Rumah Tangga 3 188 151 206 51 43 45 125
Rumah Tangga 4 88 33 71 56 67 30 29
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 6 3 7 3 2 2 2
NIAGA
5. Niaga 1 126 66 96 133 163 212 33
Niaga 2 1 11 5 6 6 8 3
Klasifikasi
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
Pelanggan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 5 1 2 22
Sosial Khusus 8 1 7 5 3 3 6
NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 633 135 361 161 133 144 239
Rumah Tangga 3 195 155 205 54 45 46 125
Rumah Tangga 4 85 31 71 55 65 31 29
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 5 3 7 3 2 2 2
NIAGA
5. Niaga 1 123 65 92 129 159 209 31
Niaga 2 1 11 5 6 6 8 3
Data jenis pelanggan aktif yang diperoleh dari PDAM selama 3 tahun terakhir di
Kecamatan Serengan dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Sosial Khusus 32 33 33
NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 1.865 1.836 1.806
Rumah Tangga 3 795 809 825
Rumah Tangga 4 472 374 367
3. Pemerintahan 12 12 12
4. Sekolah 24 25 24
NIAGA
5. Niaga 1 861 829 808
Niaga 2 26 40 40
dalam hal ini kita menghitung pertumbuhan penduduk hingga tahun 2028 maka dari
itu hasilnya dianggap mengalami pertumbuhan.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ % 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
r= 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑛 − 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛0
2,12
r = 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛 − 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛0
2,12
r= 4
r = 0,00530
Pn = Po x ( 1 + r )n
P2028 = P2017 x ( 1 + r ) n
= 59.426 x ( 1 + 0,00530 )11
= 59.426 x (1,00530)10
= 62.984 jiwa
g. Pemerintahan (P2)
Tabel 4.18. Pelanggan Pemerintahan
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 12 - -
2 2016 12 0 0
3 2017 12 0 0
Jumlah 0 0
Sumber : Analisis
Dikarenakan tidak ada pertambahan maupun pengurangan pelanggan Pemerintahan
hingga 2028 maka penulis mengasumsikan jumlah pelanggan tetap 12 SR
49
h. Sekolah (P1)
Tabel 4.19. Pengurangan Pelanggan Sekolah
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 24 - -
2 2016 25 1 4
3 2017 24 -1 -4,17
Jumlah 0 -0,17
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan Sekolah mengalami penurunan
hingga -0,17% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan sekolah sampai dengan 2028 yaitu sebesar 24 SR.
i. Niaga 1 (N1)
Tabel 4.19. Pengurangan Pelanggan Niaga 1 (N1)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 861 - -
2 2016 869 -32 -3,86
3 2017 808 -21 -2,60
Jumlah -53 -6,46
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan N1 mengalami penurunan hingga
-6,46% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan Niaga 1 sampai dengan 2028 yaitu sebesar 808 SR.
50
j. Niaga 2 (N2)
Tabel 4.20. Pertambahan Pelanggan Niaga 2 (N2)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 24 - -
2 2016 40 14 35
3 2017 40 0 0
Jumlah 14 35
Sumber : Analisis
Prosentase pertambahan jumlah pelanggan Niaga 2 (N2) adalah:
35%
r = = 17,5 %
2
Pertambahan pelanggan S2 dari tahun 2017-2028 adalah:
M2028 = SR2017 (1+r )n
= 825 ( 1+0,175 )11
= 235,76
Hasil pelanggan N2 positif cenderung naik sehingga penulis mengasumsikan
adanya pertambahan jumlah pelanggan N2 tahun 2028 menjadi 235,76 SR.
1 S1 (Sosial Umum)
42,00
2 S2 (Sosial Khusus) 38,94
7 P1 (Sekolahan) 24,00
8 P2 (Pemerintahan) 12,00
9 N1 (Niaga 1) 808,00
10 N2 (Niaga 2) 235,76
Jumlah 4.341,37
Sumber : Analisis
Proyeksi kebutuhan air bersih total suatu wilayah, merupakan penjumlahan dari
kebutuhan air rumah tangga, non rumah tangga, sosial, dan kehilangan air. Dengan
penduduk 59.426 jiwa maka berdasarkan Tabel 2.2. kebutuhan air 130 l/or/hr.
Sr = 102,83 liter/detik
Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2017
menurut prediksi jumlah penduduk adalah 119,28 liter/detik.
53
Sb = 0,56 lt/dt
54
Sr = 37,21 liter/detik
Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan pada tahun 2017 menurut prediksi
jumlah pelanggan adalah 43,17 liter/detik.
55
Sr = 108,98 liter/detik
Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2028 menurut
prediksi jumlah penduduk adalah 126,42 liter/detik.
57
Sb = 0,61 lt/dt
58
Sr = 40,83 liter/detik
Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2028 menurut
prediksi jumlah pelanggan adalah 47,36 liter/detik.
Di tahun 2017 Kapasitas produksi air yang tersedia di Kecamatan Serengan sebesar
34,32 lt/dt. Kebutuhan airnya sebesar 119,28 lt/dt untuk memenuhi penduduk
sebanyak 59.426 jiwa. Pada tahun 2028 kebutuhan air sebesar 126,42 lt/dt untuk
59
memenuhi penduduk sebanyak 62.984 jiwa. Dengan kapasitas air sebesar 34,32
lt/dt sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan air yang setiap tahunnya yang
selalu mengalami peningkatan.
Tabel 4.26. Rekapitulasi Kebutuhan Air Kecamatan Serengan pada Tahun 2018
dan 2028.
Tahun Jumlah Kebutuhan air Kapasitas air Kekurangan air
Penduduk (l/dt) (l/dt) (l/dt)
2018 59.426 119,28 34,32 84,96
2028 62.984 126,42 34,32 92,1
Sumber : Analisis
Dalam hal ini lokasi dipilih dengan undian ada 7 kelurahan dalam Kecamatan
Serengan yaitu :
1. Danukusuman
2. Tipes
3. Serengan
4. Kratonan
5. Jayengan
6. Kemlayan
7. Joyotakan
Cara mengundinya yaitu ;
1. Gunting kertas menjadi 7 bagian
2. Tulis masing-masing nama kelurahan pada kelurahan tersebut
3. Lipat kertas tadi
4. Masukkan kertas yang telah di beri tulisan tadi kedalam toples
5. Lalu kocok toples tersebut hingga muncul 1 nama kelurahan
60
Setelah melalui tahapan tersebut hasil yang keluar ialah kelurahan Jayengan. Untuk
lebih jelasnnya tentang hasil undian dapat dilihat pada Gambar 4.3. sampai dengan
Gambar 4.10.
Gambar 4.10. Buka Kertas Hasil Undian Dan Kelurahan Jayengan Yang Terpilih
Untuk mengetahui seberapa banyak konsumsi air masyarakat maka perlu mencatat
penggunaan air melalui water meter pelanggan selama kurang lebih 1 minggu lalu
kemudian nanti di buat rata-rata penggunaannya. Pencatatan water meter dapat
dilihat pada Gambar 4.11. dan Gambar 4.12.
Pengisian kuisioner oleh pelanggan PDAM ini bertujuan untuk mengetahui faktor
ekonomi pelanggan terhadap konsumsi air. Faktor ekonomi yang meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Untuk lebih jelasnya pengisian kuisioner dapat
dilihat pada Gambar 4.13. dan Gambar 4.14.
Dari hasil survei yang telah dijalani selama kurang lebih 1 minggu dan pengisian
kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4.27. Untuk hasil kebutuhan air pencatatan
dilakukan setiap hari selama 1 minggu dan data tersebut adalah rata-rata dari
penggunaan 1 minggu.
Ibu
3. 00005583 58 SD Rumah 1 2 1,14 0,570
Tangga
66
Ibu
4. 00007869 67 SMA Rumah 1 1 0,28 0,28
Tangga
Ibu
5. 00007870 66 SMA Rumah 2 3 0,85 0,283
Tangga
Ibu
6. 00006138 71 SD Rumah 1 2 0,85 0,425
Tangga
Ibu
11. 00002713 35 SMA Rumah 2 5 1,28 0,256
Tangga
Ibu
23. 00005425 70 SMA Rumah 1 3 0,71 0,237
Tangga
Ibu
26. 00050233 33 D3 Rumah 4 4 0,57 0,143
Tangga
Ibu
31. 00063067 62 SMK Rumah 3 7 0,57 0,081
Tangga
0,85
32. 00063910 69 SMA Wiraswasta 2 6 0,142
Dalam penelitian yang dilakukan banyak variasi umur yang ditemukan maka dari
itu untuk mempermudah pengerjaan maka usia tersebut dikelompokan dalam
beberapa katagori/masa usia berdasarkan pada Tabel 2.8.
Tabel 4.29. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan usia/katagori masa
masing-masing pelanggan PDAM
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Katagori Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)
Dari Tabel 4.29. bahwa untuk pengguna air berdasarkan umur menurut data survei
paling banyak adalah lansia akhir yang berumur antara 56 – 65 tahun dengan jumlah
10 responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah lansia akhir dengan
kebutuhan air sebanyak 282,5 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan penulis
juga membuat presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air berdasarkan
umur menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16.
Manula 9 orang
28.125 %
Dewasa awal 4 orang
Tabel 4.31. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pendidikan
masing-masing pelanggan
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Pendidikan Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)
Dari Tabel 4.31. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pendidikan terakhir
menurut data survei paling banyak adalah SMA/SMK/STM dengan jumlah 13
responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah berpendidikan terakhir SD
dengan kebutuhan air sebanyak 361,750 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan
penulis juga membuat presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air
73
berdasarkan pendidikan menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.17.
dan Gambar 4.18.
SD 4 orang 12.5 %
SMP 3 orang
28.125 % 9.375 %
SMA/SMK/STM 13 orang
D3 3 orang
9.375 %
S1 9 orang 40.625 %
24.121 %
SD 361,750 or/lt/hr 29.194 %
16.153 %
Tabel 4.33. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pekerjaan masing-
masing pelanggan
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Pekerjaan Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)
Dari Tabel 4.33. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pekerjaan menurut data
survei paling banyak pelanggan dengan pekerjaan wiraswasta dengan jumlah 11
responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah pelanggan dengan pekerjaan
ASN/PNS dengan kebutuhan air sebanyak 563,500 or/l/hr. Untuk mempermudah
pembacaan penulis juga membuat presentase pengguna air dan presentase
kebutuhan air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut hasil survei yang dapat
dilihat pada Gambar 4.19. dan Gambar 4.20.
76
1.000.000 –
15. 00023313 Rendah 0,285
2.000.000
3.000.000 –
16. 00084501 Cukup 0,355
4.000.000
1.000.000 –
17. 00041439 Rendah 0,342
2.000.000
1.000.000 –
18. 00007413 Rendah 0,140
2.000.000
1.000.000 –
19. 00005565 Rendah 0,785
2.000.000
1.000.000 –
20. 00009181 Rendah 0,427
2.000.000
1.000.000 –
21. 00007301 Rendah 0,178
2.000.000
1.000.000 –
22. 00005570 Rendah 0,125
2.000.000
500.000 –
23. 00005425 Sangat rendah 0,237
1.000.000
1.000.000 –
24. 00005431 Rendah 0,190
2.000.000
3.000.000 –
25. 00006400 Cukup 0,283
4.000.000
3.000.000 –
26. 00050233 Cukup 0,143
4.000.000
2.000.000 –
27. 00005198 Sedang 0,178
3.000.000
3.000.000 –
28. 00050129 Cukup 0,342
4.000.000
2.000.000 –
29. 00005199 Sedang 0,070
3.000.000
500.000 –
30. 00005200 Sangat rendah 0,028
1.000.000
2.000.000 –
31. 00063067 Sedang 0,081
3.000.000
1.000.000 –
32. 00063910 Rendah 0,142
2.000.000
Sumber : Analisis
Tabel 4.36. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pendapatan
masing-masing pelanggan PDAM
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Katagori Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)
Dari Tabel 4.36. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pendapatan menurut data
survei paling banyak pelanggan dengan pendapatan rendah yang mempunyai
pendapatan antara Rp1.000.000 – Rp2.000.000 dengan jumlah 16 responden. Untuk
kebutuhan air paling banyak adalah pelanggan dengan pendapatan cukup yang
mempunyai pendapatan antara Rp3.000.000 – Rp4.000.000 dengan kebutuhan air
sebanyak 280,75 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan penulis juga membuat
presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air berdasarkan pekerjaan
pelanggan menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.21. dan Gambar
4.22.
12.5 %
Sangat rendah 8 orang
25 %
Rendah 16 orang
12.5 %
Sedang 4 orang
Cukup 4 orang
50 %
29.660 % 28.115 %
Rendah 251,9375 or/lt/hr
Distribusi air PDAM memerlukan pemasangan pipa meter air baru agar kebutuhan
air untuk pelanggan dapat tercukupi. Pemasangan instalasi distribusi air memerlukan
rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa meter air baru tersebut.
Sebagai contoh besar rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pemasangan
pipa meter air baru pada pelanggan PDAM Surakarta:
1. Nama Pelanggan : Dwi Sumanto
2. Alamat : Mojosongo RT 02/32
Biaya pemasangan pipa meter air baru dapat dilihat pada Tabel 4.37 dan Tabel 4.38:
Setelah diadakan perhitungan berdasarkan standar biaya yang berlaku untuk PDAM
Kota Surakarta, maka biaya Pemasangan Pipa Meter Air Baru Sbb:
Pemasangan Pipa Dinas : Rp 1.800.100,00
Pemasangan Pipa Persil : Rp 144.900,00
Uang Tanggungan : Rp 55.000,00 +
Total biaya : Rp 2.000.000,00
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa point-point berikut :
a. Debit air yang mengairi Kecamatan Serengan pada tahun 2017 adalah
34,32 l/dt yang hanya mampu melayani 38,38 % dari total keseluruhan.
Umumnya rata-rata cakupan air bersih masyarakat tingkat nasional
adalah 80 % dan sisanya ialah 20 % kehilangan air.
b. Proyeksi kebutuhan air bersih PDAM Kota Surakarta Kecamatan
Serengan.
1. Jumlah penduduk Kecamatan Serengan pada tahun 2017 adalah
59.426 jiwa.
2. Pertumbuhan penduduk setiap tahun 2,12 %.
3. Prediksi jumlah penduduk Kecamatan Serengan pada tahun
2028 adalah 62.984 jiwa.
4. Prediksi kebutuhan air penduduk tahun 2017 adalah 119,28 l/dt.
5. Kekurangan air penduduk pada tahun 2017 adalah 84,96 l/dt.
6. Prediksi kebutuhan air penduduk tahun 2028 adalah 126,42 l/dt
7. Kekurangan air penduduk pada tahun 2028 adalah 92,1 l/dt
8. Jumlah pelanggan pada tahun 2017 adalah 3.957 pelanggan
9. Setiap jenis pelanggan mengalami kenaikan maupun penurunan
pelanggan.
10. Prediksi jumlah pelanggan pada tahun 2028 adalah 4.341,37
pelanggan.
11. Prediksi kebutuhan air pelanggan tahun 2017 adalah 43,17 l/dt.
12. Kekurangan air pelanggan pada tahun 2017 adalah 8,85 l/dt.
13. Prediksi kebutuhan air pelanggan tahun 2028 adalah 47,36 l/dt.
83
84
14. Kekurangan air pelanggan pada tahun 2028 adalah 13,04 l/dt.
c. Survei dan pengisian kuisioner oleh pelanggan PDAM
1. Lokasi survei Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan
2. Jumlah Kepala Keluarga Kelurahan Jayengan Kecamatan
Serengan 1.443 KK.
3. Jumlah kepala keluarga 1 RW adalah 160 KK.
4. Jumlah responden 32 KK pelanggan PDAM
5. Sebagian besar umur pelanggan PDAM berdasarkan survei dan
pengisian kuisioner sebanyak 31,25 % adalah memasuki lansia
akhir dengan umur antara 56 – 65 tahun.
6. Untuk pemakian air terbesar adalah lansia akhir dengan
pemakaian 282,5 l/or/hr.
7. Untuk pemakian air terendah adalah dewasa akhir dengan
pemakaian 140 l/or/hr.
8. Sebagian besar pendidikan terakhir pelanggan PDAM
berdasarkan survei dan pengisian kuisioner sebanyak 40,625 %
adalah tamatan SMA/SMK/STM.
9. Untuk pemakaian air terbesar adalah tamatan SD dengan
pemakaian 361,75 l/or/hr.
10. Untuk pemakaian air terendah adalah tamatan SMP dengan
pemakaian 160 l/or/hr.
11. Sebagian besar pekerjaan pelanggan PDAM berdasarkan survei
dan pengisian kuisioner sebanyak 34,375 % adalah bekerja
wiraswasta.
12. Untuk pemakaian air terbesar adalah bekerja sebagai ASN/PNS
dengan pemakaian 563,5 l/or/hr.
13. Untuk pemakaian air terendah adalah bekerja sebagai wirausaha
dengan pemakaian 170 l/or/hr.
14. Sebagian besar pendapatan pelanggan PDAM berdasarkan
survei dan pengisian kuisioner sebanyak 50 % adalah
mempunyai pendapatan yang rendah antara Rp1.000.000 –
Rp2.000.000 per bulan.
85
Dari di atas dapat di simpulkan bahwa untuk proyeksi kebutuhan air bersih tiap
tahunnya mengalami peningkatan penduduk dan kebutuhan air juga meningkat
tetapi debit yang di hasilkan oleh PDAM cenderung mengalami penurunan maka
akibatnya terjadi kelangkaan air atau kekurangan air tetapi di lapangan masyarakat
mempunyai opsi lain selain tergantung kepada air bersih yang disediakan
pemerintah, mereka mandiri dengan membuat sumur tanah setiap rumah yang
airnya setiap saat selalu ada walaupun di musim kemarau airnya sedikit tetapi tetap
dapat di ambil melalui pompa. Berbeda dengan air PDAM yang hanya jam-jam
tertentu dan daerah tertentu yang dapat dialiri oleh air PDAM.
Untuk pemakaian air sendiri yang berdasarkan survei dan pengisian kuisioner dapat
disimpulkan bahwa konsumsi air mereka tidak hanya dari pemakaian air PDAM
ternyata di lapangan mereka juga menjadikan air tanah sebagai kebtuhan air sehari-
hari walaupun tidak semua orang memakai air tanah, ada juga yang masih memakai
air PDAM seutuhnya tetapi dalam penggunaannya mereka memerlukan pompa
untuk menyedot air PDAM agar dapat mengalir ke rumah mereka. Dari beberapa
faktor ekonomi yang menjadi ukuran konsumsi masyarakat hanya sebagai
gambaran saja sebagian masyarakat Kecamatan Serengan dalam mengkonsumsi air
dengan beberapa sub faktor ekonomi tersebut, karena konsumsi mereka seperti
yang telah dijelaskan mereka mengkonsumsi air tidak seutuhnya air PDAM meski
tidak semua pelanggan juga menggunakan air tanah. Banyak sedikitnya mereka
mengkonsumsi air mungkin juga mereka tampung ke dalam resevoir jadi tidak
86
langsung di gunakan, jadi di water meter terhitung cukup banyak dalam hal ini. Bisa
juga mereka meyedot air PDAM menggunakan pompa dan yang tersedot adalah
angin. Besarnya kapasitas pompa juga berpengaruh dalam pengambilan air jika
pompa mempunyai kapasitas kecil maka airnya juga kecil atau mungkin tidak ada
dikarenakan sebagian dari mereka menggunakan pompa dengan kapasitas besar
sehingga air yang di hasilkan lebih banyak dari pompa yang berkapasitas kecil.
RAB untuk pemasangan baru bagi pelanggan yang disusun oleh PDAM tersebut
adalah untuk pemasangan di tahun 2018 mungkin nanti semakin bertambahnya
tahun dan semakin rendahnya air yang dapat dialirkan mungkin di masa yang akan
datang water meter sudah tidak laku di pasaran karena para pelanggan
menggunakan sumur pompa tetapi berbeda jika debit air juga bertambah setiap
tahunnya.
5.2. Saran