Vous êtes sur la page 1sur 86

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat di Indonesia,


menyebabkan bertambahnya kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari. Hal ini
tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber air yang memadahi. Tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi serta besarnya arus urbanisasi menyebabkan
bertambahnya kebutuhan air yang dipenuhi oleh perusahaan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM)

Salah satu permasalahan tersebut terjadi pada Wilayah Selatan terutama di


Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Kecamatan Serengan Kota Surakarta Terdiri
dari beberapa Kelurahan yaitu : Kemlayan, Jayengan, Kratonan, Tipes, Serengan,
Danukusuman, Joyotakan yang di suplai air sebanyak 2,74 l/dt yang berasal dari
sumur dalam Karangasem dan 31,58 l/dt dari sumber air Cokrotulung sehingga total
ada 34,32 l/dt, debit tersebut baru dapat melayani sekitar 38,38 % penduduk
Kecamatan Serengan, Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang terus
mengalami peningkatan, dimana debit air yang mengalami penurunan tiap
tahunnya, maka PDAM Kota Surakarta perlu mengkaji kembali kebutuhan air
bersih di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Terutama kebutuhan air bersih
untuk waktu yang akan datang, agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat
terpenuhi.

Maka perlu dilakukan perhitungan jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air
bersih pada tahun 2028, supaya dapat diprediksikan jumlah peningkatan penduduk
dan jumlah kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan Kota Surakarta pada tahun
2028. Dan masalah atau kendala yang dihadapi PDAM bias teratasi dalam

1
2

penyuplaian air bersih. Berdasarkan informasi dari PDAM Surakarta (Kepala


bagian penelitian dan pembangunan) di peroleh hal-hal sebagai berikut:

1. Sumber air bersih di Kota Surakarta mengalami penurunan dari tahun ke


tahun
2. Meningkatnya jumlah pelanggan menyebabkan pihak PDAM kota
Surakarta harus menambah pasokan air dari luar wilayah Kota Surakarta.
3. Pihak PDAM akan membangun jaringan instalasi air yang berasal dari
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri guna memenuhi pasokan air di wilayah
Kota Surakarta dan Pembangunan 3 IPA yaitu IPA Semanggi Kap. 300 l/dt,
IPA Jebres Kap. 200 l/dt, IPA Mojosongo Kap. 400 l/dt
3

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah apa yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini :
1. Berapa jumlah kebutuhan air bersih yang dibutuhkan PDAM Kota Surakarta
di Kecamatan Serengan pada tahun 2028?
2. Bagaimanakah tingkat kebutuhan air bersih (orang/liter/hari) dari pelanggan
PDAM Kota Surakarta Kecamatan Serengan ditinjau dari segi ekonomi ?
3. Berapa rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa water meter
pelanggan baru di Kota Surakarta Kecamatan Serengan ?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada :
1. Daerah penelitian adalah sebagian besar pelanggan PDAM Kota Surakarta
Kecamatan Serengan
2. Data yang menyangkut tentang air bersih berdasarkan dari PDAM
Surakarta.
3. Data yang menyangkut jumlah kependudukan berdasarkan dari tiap kantor
Kelurahan Serengan.
4. Membahas tentang prediksi kebutuhan air Kota Surakarta Kecamatan
Serengan pada tahun 2028.
5. Tingkat kebutuhan air bersih pelanggan dadasarkan pada pemakaian PDAM
6. Lokasi survei dan pengisian kuisioner dilakukan dengan undian.
7. 1 Kelurahan dapat mewakili sebagian Kecamatan Serengan.
8. Total pengambilan sampel diambil 20% dari jumlah kepala keluarga 1
Rukun Warga.
9. Waktu survei 14 hari.
10. Biaya yang terbatas
11. Peninjauan tingkat ekonomi penggunaan air berdasarkan beberapa faktor
yaitu usia, pendapatan, pendidikan, pekerjaan.
12. RAB water meter berdasarkan AHSP Kota Surakarta.
4

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :


1. Mengetahui persediaan air bersih yang dibutuhkan PDAM Kota Surakarta
di Kecamatan Serengan pada tahun 2028.
2. Mengetahui tingkat kebutuhan air bersih (liter/hari/jiwa) dari pelanggan
PDAM Kota Surakarta Kecamatan Serengan ditinjau dari segi ekonomi.
3. Mengetahui pembuatan water meter baru.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :


1. Bagi penulis dapat menambah ilmu dalam menempuh studi program
Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret.
2. Bagi pelanggan masyarakat dan PDAM dapat digunakan sebagai salah satu
indikator penyediaan air bersih yang mencukupi kualitas dan kuantitas yang
baik.
5

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Persediaan Air Bersih

Air merupakan zat cair yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa Air
bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari
segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi danradiologis, sehingga
apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum
Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990)

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan
rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air
meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan kebutuhan air
untuk mengganti kebocoran (Moegiiantoro, 1996).

Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk
keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukan air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan
berdasarkan pemakaian air (PERPAMSI, 1994).

Bertambahnya jumlah penduduk baik pendatang serta penduduk lahir akan


berpengaruh langsung terhadap kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari
dengan menggunakan air dari Perusahaan Daer ah Air Minum. (Sandy Setya
Bangun, 2015)

5
6

2.2. Dasar Teori


2.2.1. Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah penduduk pada


beberapa tahun yang akan datang, sesuai dengan periode perencanaan yang
diinginkan. Pengelompokan data dengan deskriptif kuantitatif dipengaruhi oleh
jumlah penduduk pada tahun n. Untuk mengetahui jumlah penduduk data yang
diperlukan adalah jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Rumus yang digunakan dalam
perhitungan prediksi jumlah penduduk dalam studi ini adalah dengan Metode
Geometrik. Proyeksi penduduk dengan Metode Geometrik menggunakan asumsi
bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometrik menggunakan dasar
perhitungan bunga majemuk (Adioetomo dan Samosir, 2010). Laju pertumbuhan
penduduk (rate of growth) dianggap sama untuk setiap tahun. Berikut formula yang
digunakan pada metode geometrik :

Pn = P0 (1+r) n………………………………………………………………...(2.1)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ % 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
r= ……………………...……………………………….. (2.2)
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛−𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑜

Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada Tahun ke n proyeksi (jiwa)


Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
r = Laju pertumbuhan penduduk
n = Jumlah interval waktu (tahun)

Di bawah ini terdapat 3 metode, yang sering dipakai dalam perhitungan jumlah
penduduk:

a. Metode Aritmatika

Proyeksi penduduk dengan metode aritmatika mengasumsikan bahwa jumlah


penduduk pada masa depan akan bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahun.
Formula yang dapat digunakan pada metode proyeksi aritmatika adalah :
7

Pn = P0 + Ka (Tn – T0) …………………………………………………………(2.3)


𝑃2 −𝑃1
Ka = ………………………………………………………………… .. (2.4)
𝑇2 −𝑇1

Dengan: Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n


P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar
Tn = Tahun ke n
T0 = Tahun dasar
Ka = Konstanta aritmatika
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 (jiwa)
P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (jiwa)
T1 = Tahun ke 1 yang diketahui
T2 = Tahun ke 2 yang diketahui

b. Metode Geometrik

Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi bahwa jumlah


penduduk akan bertambah secara geometrik. Laju pertumbuhan penduduk (rate of
growth) dianggap sama untuk setiap tahun. Berikut formula yang dapat digunakan
pada metode proyeksi aritmatika adalah :

Pn = P0 (1+r) n………………………………………………………………...(2.5)

Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada Tahun ke n proyeksi (jiwa)


Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
r = Laju pertumbuhan penduduk
n = Jumlah interval waktu (tahun)

c. Metode Regresi Linier

Proyeksi jumlah penduduk dengan pendekatan statistik adalah dengan cara regresi
linier. Teknik ini merupakan teknis secara grafis, dengan cara garis ekstrapolasi
8

ditarik dengan metode silsilah kuadrat minimum. Secara matematis, garis regresi
dinyatakan dengan persamaan :

Ŷ= a + bx …………………………………………………………………….. (2.6)
∑ 𝑌.∑ 𝑋 2 − ∑ 𝑋.∑ 𝑋𝑌
a= 2 ………………………………………………………. (2.7)
𝑛.∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)
𝑛 .∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋.∑ 𝑌
b= 2 …………………………………………………………… (2.8)
𝑛.∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)

Dengan : Ŷ = Nilai variable berdasarkan garis regresi


X = Variable independen
a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi linier

Untuk menentukan metode proyeksi jumlah penduduk yang paling mendekati


kebenaran terlebih dahulu perlu dihitung standart deviasi (S) dan korelasi (r) dari
hasil perhitungan ketiga metode tersebut.

∑(𝑌1 − 𝑌𝑚𝑒𝑎𝑛 )2
S =√ …………………………………………………………… (2.9)
𝑛−1

Dengan : S = Standart Deviasi


Y1 = Variable independent Y (Jumlah Penduduk)
Ymean = Rata-rata Y
N = Jumlah data

Rumus mencari korelasi :


∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋).(∑ 𝑌)
r= ……………………………………… (2.10)
√[𝑛.∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)2 ]−[𝑛.(∑ 𝑋)2 − (∑ 𝑋)2

Nilai y untuk masing-masing metode berbeda, yaitu :


1. Metode Aritmarik nilai y adalah jumlah pertumbuhan penduduk.
9

2. Metode Geometrik nilai y adalah In dari jumlah penduduk untuk metode regresi
linier nilai y adalah jumlah penduduk.

2.2.2. Kebutuhan Air Bersih


a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Air Bersih

Pemakaian air rata-rata liter/orang/hari berbeda disuatu negara dengan negara


lainnya, kota dengan kota lainnya, desa dengan desa lainnya. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a. Iklim
Iklim yang panas dikarenakan suhu udara yang panas menyebabkan kebutuhan air
meningkat, terutama untuk mandi dan menyiram tanaman, dibandingkan pada iklim
lembab. Sedangkan pada iklim yang sangat dingin, air dialirkan untuk menghindari
bekunya pipa distribusi.

b, Karakteristik Penduduk
Karakteristik penduduk sangat dipengaruhi tingkat ekonomi masyarakat. Pada
masyarakat ekonomi menengah keatas, penggunaan air sangat besar bahkan sangat
boros, sedangkan masyarakan ekonomi menengah kebawah penggunaan air sedikit
berhemat.

c. Masalah Lingkungan Hidup


Penggunaan air yang berlebihan menyebabkan berkembangnya teknologi yang
menyebabkan pengurangan jumlah air.

d. Industri dan Perdagangan


Pada kawasan sentral industri dan bisnis lebih banyak membutuhkan air dibanding
daerah lainnya. Hal ini disebabkan pegunungan air pada Kawasan ini untuk proses
industri selain kebutuhan rumah tangga. Hal ini berarti lebih banyak dibutuhkan air
dibanding daerah lainnya.
10

e. Iuran Dan Meteran


luran dan meteran dalam hal ini terkait dengan harga air. Harga air yang mahal akan
berakibat kosumen berusaha untuk berhemat dan bahkan berusaha membangun
instalasi sendiri, sedangkan harga air yang murah mengakibatkan masyarakat
cenderung boros air.

f. Besar Kecilnya Daerah


Pemakaian air dikota-kota besar cenderung lebih besar dibandingkan dengan kota-
kota sedang atau kota-kota kecil karena penggunaan air perkapita pada kelompok
masyarakat cenderung lebih tinggi dikota-kota besar. Secara umum perbedaan
tersebut dapat diakibatkan oleh besarnya pemakaian air oleh industri, lebih
banyaknya taman- taman serta pemakaian air untuk kegiatan lainnya.

g. Kebutuhan konvervasi alam


Musim kering yang lama mengakibatkan masyarakat berusaha menghemat
penggunaan air, Instalasi terkait akan berusaha menyediakan cadangan air untuk
mengantisipasi kekurangan air. Kebiasaan ini akan berlanjut manakala musim
hujan telah tiba. Kebiasaan masyarakat ini akan berlangsung sepanjang tahun.

h. Harga Air
Pada umumnya masyarakat ingin menggunakan air sesuai dengan kebutuhannya,
akan tetapi kemampuan setiap orang untuk berlangganan air berbeda satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu tinggi rendahnya harga air pada suatu daerah tertentu
akan mempenguruhi tingkat pemakaian air pada daerah tersebut.

Pada umumnya kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan dapat dibagi dalam:

1. Kebutuhan domestik, adalah kebtuhan air bersih untuk pemenuhan


kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti: untuk minum, memasak,
kesehatan individu (mandi cuci dan sebagainya,menyiram tanaman,
halaman, pengangkutan air buangan (buangan dapur dan toilet).
11

2. Kebutuhan Non Domestik, adalah kebutuhan air bersih yang digunakan


untuk beberapa kegiatan seperti:

a. Kebutuhan institusional.
Adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan perkantoran dan tempat
pendidikan atau sekolah.

b. Kebutuhan komersial dan industri,


Adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan hotel, pasar, pertokoan,
restoran. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk industry biasanya
digunakan untuk air pendingin, air pada boiler untuk pemanas, bahan baku
proses.

c. Kebutuhan fasilitas umum.


Adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan tempat-tempat ibadah, rekreasi,
terminal.

Menurut Winarno (986), jumlah kebutuhan air bersih/air minum yang harus
dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah sebesar 86,4 literorang/hari.
Kebutuhan tersebut merupakan standar minimal untuk mencukupi kebutuhan
kesehatan.Juga dikatakan bahwa jumlah kebutuhan air bersih/air minum untuk
berbagai jenis kota sangat erat kaitannya dengan jumlah penduduk perkotaan.
Departemen Pekerjaan Umum (Petunjuk Teknis Pengelolaan Sistem Penyediaan
Air Minum Perkotaan, 1998) disebutkan bahwa standar kebutuhan air bersih
perorang berbeda menurut kategori kota dan jumlah penduduk dimana mereka
berada. Perbedaan tersebut dapat diliha tpada Tabel 2.1. berikut.
12

Tabel 2.1. Standar Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Kota


Kategori Ukuran Kota Jumlah penduduk Kebutuhan air
Jiwa (orang) (lt/orang/hari)
I Kota Metropolitan > 1000.000 190
II Kota Besar 500.000-1.000.000 170
III Kota Sedang 100.000-500.000 150
IV Kota Kecil 20.000-100.000 130
V Kota Kecamatan >20.000 100

Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002

Kebutuhan air untuk rumah tangga termasuk kebutuhan minum, mandi, masak, cuci
dan penggelontoran WC. Untuk Indonesia pada tahun 1974. Ditetapkan besarnya
86,4 liter/kapita/hari. (Winarno, 1986) Sedang pada tahun 1980 angka tersebut
ditetapkan diatas 100 liter/kapita/hari. Pada saat ini angka pemakaian air perkapita
perhari untuk kota kecil sekitar 130 liter kapita/hari. Dan data tersebut, terlihat
adanya peningkatan kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun.

Rata-rata pemakaian air harian perkapita diperoleh dari angka pembagian antara
jumlah air yang digunakan diberikan dengan jumlah orang dan jumlah hari dimana
air tersebut digunakan.

Angka kebutuhan air ini bervariasi ini dinyatakan dalam prosentase terhadap
konsumsi rata-rata harian selama setahun. Kebutuhan air tidak akan selalu sama,
tetapi akan berfluktuasi. Pada umumnya kebutuhan air dibagi dalam tiga kelompok,
yaitu:

a) Kebutuhan harian rata-rata


b) Kebutuhan jam puncak
c) Kebutuhan harian maksimum
13

Berdasarkan pada Pedoman Petunjuk Teknis dan Manajemen Air Minum


Perkotaan, Depkimpraswil 2002, kebutuhan harian maksimum dan kebutuhan
puncak dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata dengan menggunakan
pendekatan sebagai berikut :
a. Kebutuhan harian maksimum 1,1-1,5 x kebutuhan harian rata-rata;
b. Kebutuhan pada jam puncak- 1,65-175 x kebutuhan harian rata-rata.

Untuk mengatasi kesulitan akibat variasi kebutuhan tersebut, terutama bila


menggunakan pompa, maka ada dua kemungkinan yang dapat ditempuh (1)
kapasitas pompa ditambah pada jam-jam puncak penggunaan air, dengan
menambah jumlah pompa: (2)menabung air yang tidak digunakan diluar jam sibuk
didalam reservoir kemudian air didistribusikan pada saat jam sibuk.

2.2.3. Standar Kebutuhan Air


a. Kebutuhan Air Domestik atau Rumah Tangga

Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat
tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti: memasak,
minum, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah
liter/orang/hari. Besarnya kebutuhan air untuk keperluan domestik dapat dilihat
pada Tabel 2.2. berikut.:
14

Tabel 2.2. Kebutuhan Air Bersih Domestik


KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH
PENDUDUK (JIWA)

No. URAIAN 500.000 - 100.000 - 20.000 -


>1.000.000 1.000.000 500.000 100.000 < 20.000

Metro Besar Sedang Kecil Desa

Konsumsi unit
1. sambungan rumah (SR) 190 170 150 130 30
lt/or/hr

2. Konsumsi unit hidran 30 30 30 30 30


umum (HU) lt/or/hr

Konsumsi unit non


3. 20 – 30 20 – 30 20 – 30 20 – 30 20 – 10
domestik (%) *

4. Kehilangan air (%) 20 – 30 20 – 30 20 – 30 20 – 30 20

5. Faktor maksimum day 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15

6. Faktor peak hour 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

7. Jumlah jiwa/SR 5 5 6 6 10

8. Jumlah jiwa/HU 100 100 100 100-200 200

9. Sisa tekan dijaringan 10 10 10 10 10

10. Jam Operasi 24 24 24 24 24

Volume Resrvoir (%)


11. 20 20 20 20 20
Maximum day demand

50:50 - 50:50 -
12. SR : HU 80;20 70;30 70;30
80:20 80:20

13. Cakupan Pelayanan **)90 **)90 **)90 **)90 ***)70

Sumber : DPU Ditjen Cipta Karya, 1996


15

Untuk mengetahui konsumsi air bersih untuk keperluan rumah tangga,


menurut Kamil dkk diambil dari buku Kesehatan Lingkungan, lihat Tabel 2.3.
berikut ini:
Tabel 2.3. Tabel Konsumsi Air Bersih di Perkotaan Indonesia
Berdasarkan Keperluan Rumah Tangga
Keperluan Konsumsi (l/org/hr)
Mandi, cuci, kakus 12,0
Minum 2,0
Cuci pakaian 10,7
Kebersihan rumah 31,4
Taman 11,8
Cuci kendaraan 21,1
Wudhu 6,2
Lain – lain 21,7
Sumber: Kamil, dkk dalam Kesehatan
Lingkungan, 1994

b. Kebutuhan Air Non Domestik

Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih diluar keperluan
rumah tangga termasuk industri, komersial, dan sarana penunjang yang mencakup
kebutuhan perkantoran, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, dan fasilitas laimnya
Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada Dinas PU
dapatdilihat dalam Tabel 2.4. sampai Tabel 2.6. berikut ini:
Tabel 2.4. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 10 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/unit/hari
Masjid 3000 liter/unit/hari
Kantor 10 liter/pegawai/hari
Pasars 12000 liter/hektar/hari
Hotel 150 liter/bed/hari
Rumah Makan 100 liter/tempat duduk/hari
Komplek Militer 60 liter/orang/hari
Kawasan Industri 0,2 – 0,8 liter/detik/hektar
Kawasan Pariwisata 0,1 – 0,3 liter/detik/hektar
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
16

Tabel 2.5. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V (Desa)
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 5 liter/murid/hari
Rumah Sakit 200 liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/unit/hari
Masjid 3000 liter/unit/hari
Mushollah 2000 liter/unit/hari
Pasar 12000 liter/hektar/hari
Komersial / Industri 10 liter/hari
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996

Tabel 2.6. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori lain
SEKTOR NILAI SATUAN
Lapangan Terbang 10 liter/orang/detik
Pelabuhan 50 liter/orang/detik
Stasiun KA dan Terminal 10 Liter/orang/detik
Bus
Kawasan Industri 0,75 liter/detik/hektar
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996

2.2.4. Klasifikasi Pelanggan PDAM

Pelanggan PDAM tidak sepenuhnya rumah tangga ada berbagai jenis pelanggan
dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Jenis pelanggan PDAM

No Jenis Pelanggan

S1 (Sosial Umum)
1
S2 (Sosial Khusus)
R1 (Rumah Tangga 1)
2 R2 (Rumah Tangga 2)
R3 (Rumah Tangga 3)
3 P1 (Sekolahan)
4 P2 (Pemerintahan)
17

N1 (Niaga 1)
5
N2 (Niaga 2)
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta

Untuk lebih jelasnya secara detail tentang jenis pelanggan dapat dilihat berikut ini:

a. Kelompok Pelanggan

Kelompok I :
Sosial Umum (S1)
1. Hidrat Umum
2. KM/WC Umum Non Komersil
3. Terminal Air
Sosial Khusus (S2)
1. Panti Asuhan
2. Yayasan sosial
3. Tempat Ibadah

Kelompok II :
1. Rumah Tangga (R1)
Adalah Rumah Tangga dengan type <21M2
2. Rumah Tangga 2 (R2)
Adalah Rumah Tangga dengan type >21 M2
3. Rumah Tangga 3 (R3)
Adalah Rumah Tangga dengan kegiatan usaha kecil yang ditetapkan
dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada
lokasi pengembangan pelayanan.
4. Rumah Tangga 4 (R4)
Rumah Tangga dan atau Rumah Tangga dengan kegiatan usaha yang
bereada di Jalan Kota atau Jalan Propinsi atau Jalan Nasional dan atau
Rumah Tangga yang terletak pada lokasi perumahan yang ditetapkan
dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada
lokasi pengembangan pelayanan.
18

Kelompok III :
Sekolahan (P1)
1. Play Group
2. Taman Kanak-kanak (TK)
3. Sekolah Dasar (SD) atau sederajat
4. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
5. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat
6. Perguruan Tinggi (Akademi, Institut, Sekolah Tinggi,
Universitas) atau sederajat.
Pemerintahan (P2)
1. Sarana milik instansi Pemerintah
2. Sarana milik instansi Kepolisian
3. Sarana milik instansi TNI
Kelompok IV :
Niaga 1 (N1)
1. BUMD
2. Praktek Dokter (Umum, Spesialis, Gigi, Hewan)
3. Kantor Profesi (Notaris, PPAT, Pengacara, Penasehat Hukum, Akuntan
Publik, Psikolog, Konsultan Tanah, Konsultan Pajak, Kontraktor,
Konsultan Bangunan)
4. Lembaga/Yayasan/Organisasi non sosial
5. Rumah Makan
6. Praktek Bidan
7. Apotik dan Toko Obat
8. Toko
9. Salon, Rias Penganten, Potong Rambut
10. Asrama/indekost
11. Studio Photo
12. Optical
13. Losmen
14. Hotel Non Bintang
15. Katering
19

16. Panti Pijat


17. Gedung Olah Raga
18. Stasiun Radio Swasta
19. Penjahit/Konveksi
20. Sanggar Kebugaran
21. KM/WC yang dikomersilkan
22. Agen Travel, Bus, Kereta Api, Pesawat Terbang, Kapal Laut
23. Biro Perjalanan
24. Kursus
25. Usaha Persewaan Sepeda Motor/Mobil
26. Warung Air
27. Laundry/Binatu
28. Bengkel dan Tempat Cucian Sepada Motor
29. Home Stay
Niaga 2 (N2)
1. BUMN
2. Kantor Instansi Swasta (Bank, Asuransi, Koperasi, Lembaga
Pembiayaan/Leasing, Developer, Pemasaran, Distibutor)
3. Badan Usaha Swasta baik Badan yang tidak berbentuk Badan
Hukum maupun yang berbentuk Badan Hukum
4. Dealer Sepeda Motor dan Dealer Mobil
5. Rumah Sakit dan Klinik Swasta
6. Hotel Berbintang
7. Restaurant
8. Gedung Pertemuan
9. Balai Pengobatan
10. Laboratorium Swasta
11. Tempat Hiburan (Billiard, Karaoke, Pub, Diskotik,Kafe, Bioskop)
12. Bengkel dan Tempat Cucian Mobil
13. Pompa Bensin
14. Percetakan
20

15. Toserba, Supermarket, Plaza, Swalayan, Mall, Mega Mall, Super Mall.
16. Lembaga Pendidikan
17. Usaha Peternakan
18. Pabrik
19. Usaha Air Mineral
20. Usaha Air Minum Isi Ulang
21. Kolam Renang Swasta
22. Stasiun Televisi Swasta
23. Kantor Penerbitan Surat Kabar dan Majalah
24. Gedung Pertunjukan

2.2.5. Perhitungan Kebutuhan Air

Sesuai dengan Millinium Development Goals (MDGs) pedoman yang perlu


diketahui selain proyeksi jumlah penduduk dalam memprediksi jumlah kebutuhan
air bersih adalah :

a. Tingkat Pelayanan Masyarakat

Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata-rata tingkat nasional adalah
80% dari jumlah penduduk, dengan rumus :

Cp = 80% x Pn…………………………………………………..(2.11)

Dengan :
Cp = Cakupan pelayanan air bersih lt/dt
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi

b. Pelayanan Sambungan Rumah

Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih malalui sambungan rumah adalah :
21

SI = 80% x Cp …………………………………………………(2.12)

Dengan :
SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt)
Cp = Cakupan Perlayanan air bersih (lt/dtr)

c. Sambungan Tak Langsung Atau Sambungan Bak Umum

Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum adalah Sambungan untuk
melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat melayani kurang
lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk yang mendapatkan air
bersih melalui sambungan tak langsung atau bak umum dihitung dengan rumus :

Sb = 20% x Cp ………………………………………..…………(2.13)

Dengan :
Sb = Konsumsi bak umum (lt/dt)
Cp = Cakupan pelayanan air bersih (lt/dt)

d. Konsumsi Air Bersih

Konsumsi kebutuhan air bersih sesusai dengan departemen pemukiman dan


prasarana wilayah, 2002 di asumsikan sebagai berikut :
1. Konsumsi air bersih untuk sambungan rumah / sambungan langsung
sebanyak 100 Liter/orang/Hari.
2. Konsumsi air bersih untuk sambungan tak langsung / bak umum untuk
masyarakat kurang mampu sebanyak 30 Liter/orang/Hari.
3. Konsumsi air bersih non rumah tangga (kantor, sekolahan, tempat ibadah,
pemadam kebakaran dan lain-lain) ditentukan sebesar 15% dari jumlah
pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum dengan rumus
sebagai berikut :
22

Kn = 15% x (SI + Sb) …………………………………..(2.14)

Dengan :
Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (lt/dt)
SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt)
Sb = Konsumsi air dari bak umum (lt/dt)

e. Kehilangan Air

Kehilangan air di asumsikan 20% dari total kebutuhan air bersih. Perkiraan
kehilangan jumlah air ini di sebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa
yang retak dak akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan.

Lo = 20% x Sr …………………………………………...…….(2.15)

Dengan :

Lo = Kehilangan air (lt/dt)


Sr = Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih (lt/dt)

f. Analisis Kebutuhan Air PDAM

Analisis produksi air total yang di butuhkan oleh PDAM adalah jumlah konsumsi
air sambungan langsung ditambah dengan konsumsi dari bak umum dan konsumsi
air untuk non rumah tangga kemudian di jumlahkan dengan kehilangan air akibat
kebocoran pipa.

Sr =SI + Sb + Kn + Lo …………………………….………….(2.16)

Dengan :
Lo = Kehilangan air (lt/dt)
Sr = Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih (lt/dt)
23

Sb = Konsumsi air dari bak umum (lt/dt)


SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung (lt/dt)
Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (lt/dt)

2.2.6. Penggunaan Air Pelanggan lt/orang/hari

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,


memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian dan sebagainya. Dalam penelitian ini penggunaan kebutuhan air
tiap sambungan rumah dilihat dari penggunaan meter air tiap rumah. Survei
dilakukan kurang lebih selama 14 hari untuk memperoleh hasil yang valid dari
setiap sambungan rumah.

2.2.7. Faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi Faktor Penggunaan


Air

a. Pendidikan
Seseorang mempunyai latar pendidikan masing-masing dimana akan berpengaruh
terhadap kelestarian lingkungan, seseorang yang hidup di garis kemiskinan
Pendidikan ialah hal yang sulit untuk dipenuni mengingat untuk kehidupan sehari-
hari saja kesusahan, mereka menganggap bahwa bekerja adalah hal yang paling
penting karena menghasilkan uang untuk menyambung hidup mereka. Setiap
seseorang akan mempunyai pandangan masing-masing terhadap lingkungan sekitar
terutama yang berhubungan dengan air bersih. Seseorang dengan pendidikan
rendah mungkin saja tidak mengetahui manfaat air bersih, kegunaan air bersih dan
penghematan air bersih dimana setiap tahunnya air bersih mengalami penurunan
terus menerus. Berbeda dengan orang yang berpendidikan dan terpelajar mereka
mungkin mengetahui manfaat, kegunaan, dan cara berhemat dengan air. Karena
sumber air yang terus berkurang debitnya.
24

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi kebutuhan air setiap harinya apalagi seseorang


yang mempunyai pekerjaan yang membutuhkan air bersih contoh seseorang yang
mempunyai pekerjaan laundry, cuci motor, cuci mobil, dll. Mereka cenderung
menggunakan lebih banyak air daripada rata-rata penggunaan air setiap harinya.
Berbeda seseorang yang mempunyai pekerjaan yang tidak menggunakan air
sebagai pokok mereka, contoh pekerjaan sebagai pegawai negeri kantoran,
pedagang, dll. Mereka sangat jarang menggunakan air sebagai keseharian mereka.

c. Usia

Usia orang akan mempengaruhi ekonomi mereka dimana di usia yang rendah
mereka belum cukup mampu untuk melakukan hal yang dapat meningkatkan
ekonomi mereka sementara di usia produktif mereka mulai memikirkan cara
bagaimana mereka dapat meningkatkan ekonomi mereka dan di usia lanjut dan
badan di rasa sudah tidak mampu lagi untuk melakukan hal sesuatu yang dapat
meningkatkan ekonomi mereka lebih santai untuk melakukannya atau malah sudah
kesulitan. Makin tinggi usia seseorang, maka kebutuhannya juga akan semakin
kompleks dan beragam. Begitu juga untuk kebutuhan air, kebutuhan bayi ,orang
dewasa dan usia lanjut sangatlah berbeda, seorang bayi tidaklah menggunakan air
terlalu banyak karena sangatlah terbatas untuk melakukan suatu hal dan berfikir.
Untuk orang dewasa penggunaan air bisa dirasa kurang atau lebih tergantung juga
kepada pekerjaannya. Jadi disini usia mempengaruhi penggunaan air perharinya.

Katagori Umur Menurut DR. Hardiwinoto


Pengertian Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda
atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia
dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung.
Oleh yang demikian, umur itu diukur dari tarikh ianya lahir sehingga tarikh
25

semasa(masa kini). Manakala usia pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula
sehinggalah tarikh semasa(masa kini)

Jenis perhitungan umur/usia


Usia kronologis
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang
sampai dengan waktu penghitungan usia.
Usia mental
Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental
seseorang. Misalkan seorang anak secara kronologis berusia empat tahun akan
tetapi masih merangkak dan belum dapat berbicara dengan kalimat lengkap dan
menunjukkan kemampuan yang setara dengan anak berusia satu tahun, maka
dinyatakan bahwa usia mental anak tersebut adalah satu tahun.
Usia biologis
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang
dimiliki oleh seseorang.

Menurut Depkes RI (2009):


Tabel 2.8. Pengkatagorian umur menurut Depkes RI
No Katagori Umur Umur (thn)
1. Masa Balita 0–5
2. Masa Kanak-Kanak 5 – 11
3. Masa Remaja Awal 12 - 16
4. Masa Remaja Akhir 17 - 25
5. Masa Dewasa Awal 26 - 35
6. Masa Dewasa Akhir 36 - 45
7. Masa Lansia Awal 46 - 55
8. Masa Lansia Akhir 56 - 65
9. Masa Manula >65
Sumber : Depkes RI (2009)
26

d. Pendapatan

Jika ia memiliki pendapatan yang tinggi, ia akan merasa memiliki uang yang lebih
dari cukup untuk kehidupan sehari-harinya sedangkan yang memiliki pendapatan
pas-pasan mereka akan mempertimbangkan untuk kehidupan kesehariannya salah
satunya adalah berhemat. Begitu pula untuk penggunaan air setiap harinya dimana
orang yang memiliki pendapatan lebih mereka dan menanggapi berlebihan uang
yang harus di bayarkan setiap bulannya untuk membayar rekening air sebaliknya
untuk orang yang kurang pendapatannya mereka akan memikirkan cara berhemat
air agar rekening setiap bulannya tidak melebihi anggaran mereka tiap bulannya.
Dalam survei pendapatan di bagi menjadi 6 yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.9.:

Tabel 2.9. Katagori Pendapatan


No Katagori Pendapatan
1. Sangat Rendah Rp500.000 – Rp1.000.000
2. Rendah Rp1.000.000 – Rp2.000.000
3. Sedang Rp2.000.000 – Rp3.000.000
4. Cukup Rp3.000.000 – Rp4.000.000
5. Tinggi Rp4.000.000 – Rp5.000.000
6. Sangat Tinggi > Rp5.000.000

2.2.8. Teknik Pemilihan Sampel


a. Teknik Random Sampling

Teknik random sampling adalah teknik pengamnilan sampel dimana semua dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Random sampling yang juga diberi istilah pengambilan sampel secara rambang atau
acak yaitu pengambilan sampel yang tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu,
27

didasarkan atas prinsip-prinsip matematika yang telah diuji dalam praktek.


Karenanya dipandang sebagi teknik sampling paling baik dalam penelitian.

Teknik random sampling ada beberapa cara yaitu :


1. Cara Undian
Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan
undian. Adapun Langkah-langkahnya adalah :
a) Membuat daftar yang berisi semua objek, objek, peristiwa atau kelompok-
kelompok yang akan diselidiki.
b) Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang akan diselidiki
dalam nomor 1.
c) Menulis kode tersebut masing-masing pada selembar kertas kecil.
d) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.
e) Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat
sejenis.
f) Mengocok baik-baik kaleng tersebut.
g) Mengambil satu persatu gulunngan tersebut sejumlah kebutuhan.

2. Cara ordinal
Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau ganjil atau kelipatan
tertentu. Langkahnya :
a) Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek peristiwa atau kelompok
yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.
b) Mengambil nomor-nomor tertentu, misalnya nomor ganjil semua atau
genap atau nomor-nomor kelipatan tertentu.
3. Cara Randomisasi dari tabel bilangan random
Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah :
a) Membuat daftar nomor dan nama subjek.
b) Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subjek.
c) Menjatuhkan pensil secara sembarangan pada petak-petak tabel yang berisi
nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.
28

2.2.9. Teknik Menentukan Jumlah Sampel

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan


tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional
jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan
dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing
kelompok dan untuk penelitian survei jumlah sampel minimum adalah 100.

Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :
a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
b. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
c. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
d. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Lokasi


3.1.1. Waktu Penelitian

Pelaksanaan waktu survei dan penelitian adalah di bulan Mei 2018.

3.1.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kawasan Kecamatan Serengan Kota Surakarta

3.2. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan
bukan berupa angka-angka saja, melainkan data tersebut berasal dari catatan
lapangan (observasi), dokumentasi (analisis dokumentasi) dan kuesioner. Studi
untuk mengetahui kebutuhan air dari PDAM Kota Surakarta Kecamatan Serengan
Tahun 2028 dan mengetahui konsumsi air masyarakat berdasarkan tingkat
ekonomi.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk Kota
Surkarta Kecamatan Serengan dan jumlah kebutuhan air bersih.

29
30

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa tahapan dalam pengumpulan data yang diperlukan yaitu :

3.4.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya suatu penelitian,


seperti pengumpulan data dan penyusunan laporan.

3.4.2. Studi Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk memberi arah dan wawasan sehingga


mempermudah dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam penyusunan
hasil penelitian.

3.5. Pengumpulan Data


3.5.1. Data PDAM

Data yang diperoleh merupakan data yang didapat dari Kantor PDAM Kota
Surakarta yang terdiri dari :
1. Data jumlah pelanggan menurut klasifikasi pelanggan
2. Debit produksi air
3. RAB water meter

3.5.2. Data Kantor Kecamatan

Pengumpulan data dari Kantor Kecamatan bertujuan untuk memproyeksikan


jumlah penduduk pada tahun 2028.
Data yang diperoleh didapat dari Kantor Kecamatan Serengan :
31

1. Data jumlah penduduk Kecamatan Serengan Tiap Kelurahan dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017.
2. Data jumlah kepala keluarga Kecamatan Serengan Tiap Kelurahan dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2017.

3.5.3. Data Survei Air Bersih

Pengumpulan data tentang kebutuhan air bersih berdasarkan tingkat ekonomi


melalui survei di lapangan. Dengan cara pemberian kuisioner kepada pelanggan
dan melakukan tinjauan beberapa hari kedepan.

Survei bertujuan untuk mengetahui konsumsi air bersih masyarakat berdasarkan


faktor ekonomi masing-masing dimana setiap individu dengan tingkat ekonomi
berbeda dan mempunyai perbedaan dalam memakai air dalam keseharian.

Survei serta pengisisan kuisioner dilakukan kepada pelanggan air bersih PDAM dan
meninjau penggunaan water meter pelanggan dalam beberapa hari kedepan,
pengisian kuisioner sendiri bertujuan mengetahui kemampuan ekonomi pelanggan
terhadap kebutuhan air dan survei dilakukan untuk mengetahui konsumsi pelanggan
tiap harinya.

a. Pemilihan Sampel Dan Jumlah Sampel

Untuk pemilihan sampel sendiri menggunakan metode Teknik random sampling


dengan cara undian, kemudian untuk jumlah sampel berdasarkan bab 2 bahwa
menurut para ahli untuk penelitian survei minimum adalah 100. Menurut Roscoe
(1975) bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
Dikarenakan terbatasnya waktu dan biaya maka jumlah responden juga terbatas.
Jadi untuk penelitian di kecamatan Serengan nantinya satu kelurahan dianggap
telah mewakili satu kecamatan, untuk ukuran sampel/responden diambil 20% dari
jumlah kepala keluarga satu RW. Pemilihan kelurahan dilakukan dengan undian.
32

3.6. Pengolahan Data


3.6.1. Batasan Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah analisis dan
berdasarkan hasil kuisioner :
1. Data dari kantor kecamatan yang berupa jumlah penduduk dan jumlah
pelanggan dari PDAM tiap tahunnya nanti akan digunakan untuk
memproyeksikan jumlah pengguna air tahun 2028 dengan menggunakan
metode geometrik yang ada di bab 2 setelah itu data tersebut diolah dengan
kebutuhan air berdasarkan “Standar Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan
Jenis Kota” nantinya hasil akhir pengolahan yaitu kebutuhan air pada tahun
2028.
2. Data dari kantor kecamatan yang berupa data monografi, nanti akan
digunakan untuk mengetahui jumlah kepala keluarga dan daerah
persebarannya. Yang pertama ialah menentukan lokasi survei yaitu dengan
metode teknik random sampling dengan salah satu cara yaitu undian dimana
nanti akan dipilih satu kelurahan yang dapat dijadikan survei, nanti data
kelurahan tersebut mewakili data satu kecamatan. Selanjutnya yaitu
menentukan jumlah responden yaitu 20% dari kepala keluarga satu RW,
kelurahan yang terpilih jika jumlah responden memnuhi syarat yaitu lebih
dari 30 dan kurang dari 500 maka kelurahan tersebut dianggap memenuhi
syarat untuk dilakukan survei dan pengisian kuisioner. Survei dilakukan
dengan mendatangi rumah pelanggan PDAM nantinya survei penggunaan
air bersih pelanggan dilihat dari pembacaan water meter selama kurang
lebih 1 minggu dan kemudian nanti diolah di jadikan per hari agar
mengetahui konsumsi air pelanggan per hari rerata. Yang kedua yaitu
pengisian kuisioer oleh pelanggan PDAM untuk mengetahui faktor
ekonomi pelanggan. Nantinya data penggunaan air dan hasil kuisioner
diolah menjadi konsumsi pelanggan terhadap beberapa faktor ekonomi
hari/orang/liter. Untuk lebih jelasnya alur survei dan kuisioner dapat dilihat
pada diagram Gambar 3.1.
33

3. Penyusunan RAB pembuatan water meter pelanggan baru nantinya


berdasarkan data dari PDAM dan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Kota Surakarta.

Mulai Data nama kelurahan Pemilihan kelurahan


Jumlah penduduk dengan undian
Jumlah kepala keluarga
Jumlah RW dan RT
Jumlah kepala
keluarga 1 kelurahan

Jumlah kepala
keluarga 1 RW

Diambil 20% dari


jumlah KK 1 RW

Tidak memenuhi Hasil antara 30-500


Selesai syarat responden

Pengolahan data Memenuhi syarat

Hasil survei dan


Mulai survei
kuisioner

Mengunjungi rumah
Pengisian kuisioner Mencatat water meter
pelanggan

Gambar 3.1. Diagram Alir Survei


34

3.7. Kerangka Alir Penelitian

Secara garis besar kegiatan penelitian ini digambarkan pada Gambar 3.2. sebagai
berikut :

Mulai

Latar belakang :
Meningkatnya Jumlah penduduk dan semakin berkurangnya ketersedeian air bersih

Tahap awal :
Melakukan studi tentang kebutuhan air dan solusinya, melakukan observasi lapangan

Pengumpulan Data ke Kantor Kecamatan Serengan mengenai jumlah kepala keluarga


dan penduduk. Kantor PDAM Surakarta guna memperoleh data tentang pelanggan serta
produksi air.
Melakukan survei dan pengisian kuisioner ke pelanggan

Pengolahan data:
Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk
Debit produksi air
Jumlah pelanggan
RAB water meter
Penggunaan air pelanggan
Kuisioner

Selesai Kesimpulan Penyusunan Laporan

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian


BAB 4
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN
PEMBAHASAN ANALISIS

4.1. Hasil pengumpulan Data


4.1.1. Denah Lokasi Penelitian

Penelitian kebutuhan air bersih ini dilakukan di Kecamatan Serengan Kota


Surakarta, survei dilakukan kurang lebih selama 14 hari. Peta lokasi penelitian
dapat dilihat pada Gambar 4.1. dan Gambar 4.2. berikut :

Sumber : google
Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Surakarta

35
36

Sumber : google maps


Gambar 4.2. Peta Wilayah Kelurahan-Kelurahan Di Serengan

4.1.2. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Serengan Dari Tahun


2013 Sampai dengan tahun 2017

Pengumpulan data jumlah penduduk Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai
dengan 2017 dilakukan di tiap Kantor Kelurahan Kecamatan Serengan, dapat
diperoleh data seperti pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. dibawah ini :

Tabel 4.1. Jumlah penduduk Kecamatan Serengan tiap Kelurahan dari tahun 2013
sampai dengan 2017.

Kelurahan (jiwa)
Tahun
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan

2013 11.871 11.597 13.208 5.432 5.755 3.877 8.936


2014 11.933 11.689 13.273 5.440 5.774 3.874 9.116
2015 11.915 11.774 13.317 5.465 5.768 3.847 9.054
37

2016 11.878 11.816 13.350 5.475 5.774 3.812 8.983


2017 10.126 11.944 13.364 5.491 5.747 3.777 8.977
Sumber :tiap kantor kelurahan kecamatan serengan

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017
Jumlah Penduduk
Tahun
Kec.Serengan (jiwa)
2013 60.676
2014 61.099
2015 61.140
2016 61.088
2017 59.426
Sumber : tiap kantor kelurahan kecamatan serengan

Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. diatas menyimpulkan bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, mengalami
peningkatan maupun penurunan jumlah penduduk setiap tahunnya.

4.1.3. Data Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Serengan Dari


Tahun 2013 Sampai dengan tahun 2017

Berikut jumlah Kepala Keluarga Kecamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2017 berdasarkan data tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 4.3. dan Tabel 4.4.

Tabel 4.3. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Serengan tiap Kelurahan dari tahun
2013 sampai dengan 2017.
Kelurahan (kepala keluarga)
Tahun
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan

2013 2.810 3.436 3.279 1.708 1.410 1.216 2.025


2014 2.806 3.457 3.291 1.716 1.422 1.228 2.016
38

2015 2.799 3.502 3.306 1.725 1.433 1.233 2.007


2016 2.781 3.527 3.304 1.730 1.445 1.235 2.025
2017 3.217 3.855 3.299 1.739 1.443 1.237 2.031
Sumber : kantor kelurahan kecamatan serengan

Tabel 4.4. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017
Tahun Jumlah KK Kec.Serengan
2013 15.884
2014 15.936
2015 16.005
2016 16.047
2017 16.821
Sumber : kantor kelurahan kecamatan serengan

Tabel 4.3. dan Tabel 4.4. diatas menyimpulkan bahwa jumlah kepala keluarga di
Kecamatan Serengan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, mengalami
peningkatan jumlah kepala keluarga setiap tahunnya.

4.1.4. Data Jumlah RT dan RW Tiap Kelurahan

Penduduk yang bertempat tinggal di tiap kelurahan Kecamatan Serengan terbagi


dalam beberapa RT dan RW berikut jumlah RT dan RW tiap kelurahan disajikan
dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Jumlah RT dan RW Tiap Kelurahan


Kelurahan RW RT
Danukusuman 15 58
Tipes 15 69
Serengan 15 64
Kratonan 6 35
39

Jayengan 9 30
Kemlayan 6 24
Joyotakan 6 32
Sumber : tiap kantor kelurahan kecamatan serengan

4.1.5. Data Debit Air PDAM


a. Data Debit Air Wilayah Selatan

Wilayah selatan mempunyai 4 sumber air yang mengairi 3 kecamatan yaitu


Serengan, Pasar Kliwon, Laweyan mempunyai debit yang dapat dilihat pada
Tabel 4.6. sumber air sendiri berasal dari Karangasem, Semanggi, Sriwedari.

Tabel 4.6. Kapasitas Produksi Air Bersih Wilayah Selatan


Kawasan Tahun (l/dt)
Selatan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Karangasem 24,93 25,41 21,64 25,72 7,6 8,21
Semanggi - - - - - -
Sriwedari - - - - - -
MA.
387 387 387 387 383 379
Cokrotulung
Jumlah l/dt 411,93 412,41 408,64 412,72 394,6 387,21
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta

Berdasarkan Tabel 4.6. diatas dapat disimpulkan bahwa produksi air tiap
tahunnya mengalami penurunan.

4.1.6. Data Pelanggan Aktif

Data jenis pelanggan aktif yang diperoleh dari PDAM selama 3 tahun terakhir
tiap-tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9.
Tabel 4.7. Jumlah Dan Jenis Pelanggan Aktif di Kecamtan Serengan Tiap-Tiap Kelurahan Tahun 2015
Klasifikasi Kelurahan
No
Pelanggan Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 6 1 3 22

Sosial Khusus 7 1 7 5 3 3 6

NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 652 136 383 171 136 146 241
Rumah Tangga 3 183 154 204 50 36 46 122
Rumah Tangga 4 89 35 74 57 64 31 122
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 5 3 7 3 2 2 2

NIAGA
5. Niaga 1 130 71 99 137 167 223 34

Niaga 2 1 11 5 3 2 2 2

Jumlah 1.073 413 790 433 412 457 553


Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta
Tabel 4.8. Jumlah Dan Jenis Pelanggan Aktif di Kecamtan Serengan Tiap-Tiap Kelurahan Tahun 2016

40
41

Klasifikasi Kelurahan
No
Pelanggan Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 5 1 2 22

Sosial Khusus 8 1 7 5 3 3 6

NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 642 135 370 168 134 146 241
Rumah Tangga 3 188 151 206 51 43 45 125
Rumah Tangga 4 88 33 71 56 67 30 29
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 6 3 7 3 2 2 2

NIAGA
5. Niaga 1 126 66 96 133 163 212 33

Niaga 2 1 11 5 6 6 8 3

Jumlah 1.065 402 773 428 420 449 463


Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta
Tabel 4.9. Jumlah Dan Jenis Pelanggan Aktif di Kecamtan Serengan Tiap-Tiap Kelurahan Tahun 2017
No Kelurahan
42

Klasifikasi
Danukusuman Tipes Serengan Kratonan Jayengan Kemlayan Joyotakan
Pelanggan
SOSIAL
1. Sosial Umum 5 0 7 5 1 2 22

Sosial Khusus 8 1 7 5 3 3 6

NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0 0 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 633 135 361 161 133 144 239
Rumah Tangga 3 195 155 205 54 45 46 125
Rumah Tangga 4 85 31 71 55 65 31 29
3. PEMERINTAHAN 1 2 4 1 1 1 2
4. SEKOLAHAN 5 3 7 3 2 2 2

NIAGA
5. Niaga 1 123 65 92 129 159 209 31

Niaga 2 1 11 5 6 6 8 3

Jumlah 1.056 403 759 419 415 446 459


Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta
43

Data jenis pelanggan aktif yang diperoleh dari PDAM selama 3 tahun terakhir di
Kecamatan Serengan dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Jumlah Dan Jenis Pelanggan Aktif di Kecamtan Serengan 3


Tahun Terakhir
Klasifikasi Tahun
No
Pelanggan 2015 2016 2017
SOSIAL
1. Sosial Umum 44 42 42

Sosial Khusus 32 33 33

NON NIAGA
Rumah Tangga 1 0 0 0
2. Rumah Tangga 2 1.865 1.836 1.806
Rumah Tangga 3 795 809 825
Rumah Tangga 4 472 374 367
3. Pemerintahan 12 12 12
4. Sekolah 24 25 24

NIAGA
5. Niaga 1 861 829 808

Niaga 2 26 40 40

Jumlah 4.131 4.000 3.957


Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta
44

4.2. Pembahasan Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan


Pada Tahun 2028
4.2.1. Prediksi Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun
2028.

Pertambahan penduduk Kota Surakarta Kecamatan Serengan dianalisis dengan


menggunakan Metode Geometrik, dengan data jumlah penduduk Kecamatan
Serengan dari tahun 2013 sampai dengan 2017. dengan prediksi sampai tahun 2028.

Dengan menggunakan rumus :


Pn = P0 (1+r) n
Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada Tahun ke n proyeksi (jiwa)
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
r = Laju pertumbuhan penduduk
n = Jumlah interval waktu (tahun)

Tabel 4.11. Persentase Pertambahan dan Penurunan Jumlah Penduduk Kecamatan


Serengan

Jumlah Pertumbuhan Dan


Tahun Penduduk Penurunan Penduduk
(jiwa) Selisih %
2013 60.676 - -
2014 61.099 423,00 0,69
2015 61.140 41,00 0,07
2016 61.088 -52,00 -0,09
2017 59.426 -1662,00 -2,80
Jumlah -1250,00 -2,12
Sumber : Analisis

Khusus untuk prediksi penduduk bersasarkan perhitungan di atas, hasil


pertambahan dan penurunan penduduk Kecamatan Serengan mengalami penurunan
hingga 2,12% sehingga dapat di asumsikan sebagai pertumbuhan penduduk, karena
45

dalam hal ini kita menghitung pertumbuhan penduduk hingga tahun 2028 maka dari
itu hasilnya dianggap mengalami pertumbuhan.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ % 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
r= 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑛 − 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛0
2,12
r = 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛 − 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛0

2,12
r= 4

r = 0,00530

Pn = Po x ( 1 + r )n
P2028 = P2017 x ( 1 + r ) n
= 59.426 x ( 1 + 0,00530 )11
= 59.426 x (1,00530)10
= 62.984 jiwa

Pertambahan penduduk di Kecamatan Serengan dari tahun 2017 sampai dengan


tahun 2028 mengalami peningkatan menjadi 62.984 jiwa.

4.2.2. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Aktif di Kecamatan


Serengan Berdasarkan Jumlah Pelanggan PDAM

Prediksi pertambahan pelanggan PDAM aktif di Kecamatan Serengan dihitung


dengan menggunakan rumus Geometrik untuk masing-masing jenis pelanggan,
baru dijumlahkan sehingga akan didapat data yang lebih akurat untuk perencanaan.
a. Sosial Umum (S1)
Tabel 4.12. Pengurangan Pelanggan Sosial Umum (S1)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 44 - -
2 2016 42 -2 -4,76
3 2017 42 0 0
Jumlah -2 -4,76
Sumber : Analisis
46

Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan S1 mengalami penurunan hingga


-4,76% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan pelanggan Sosial Umum yaitu sebesar 42 SR

b. Sosial Khusus (S2)


Tabel 4.13. Pertambahan Pelanggan Sosial Khusus (S2)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 32 - -
2 2016 33 1 3,03
3 2017 33 0 0
Jumlah 1 3,03
Sumber : Analisis
Prosentase pertambahan jumlah pelanggan social khusus 2 (S2) adalah:
3,03%
r = = 1,515 %
2
Pertambahan pelanggan S2 dari tahun 2017-2028 adalah:
M2028 = SR2017 (1+r )n
= 33 ( 1+0,01515 )11
= 38,94
Hasil pelanggan S2 positif cenderung naik sehingga penulis mengasumsikan
adanya pertambahan jumlah pelanggan S2 tahun 2028 menjadi 38,94 SR.

c. Rumah Tangga 1 (R1)


Tabel 4.14. Pelanggan Rumah Tangga 1 (R1)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 0 - -
2 2016 0 0 0
3 2017 0 0 0
Jumlah 0 0
Sumber : Analisis
47

Dikarenakan tidak ada pelanggan R1 hingga 2028 maka penulis mengasumsikan


tidak ada pertambahan maupun pengurangan pelanggan tetap 0 SR.

d. Rumah Tangga 2 (R2)


Tabel 4.15. Pengurangan Pelanggan Rumah Tangga 2 (R2)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 1865 - -
2 2016 1836 -29 -1,58
3 2017 1806 -30 -1,66
Jumlah -59 -3,24
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan R2 mengalami penurunan hingga
-3,24% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan Rumah Tangga 2 sampai dengan 2028 yaitu sebesar
1806 SR.

e. Rumah Tangga 3 (R3)


Tabel 4.16. Pertambahan Pelanggan Rumah Tangga 3 (R3)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 795 - -
2 2016 809 14 1,73
3 2017 825 16 1,94
Jumlah 30 3,67
Sumber : Analisis
Prosentase pertambahan jumlah pelanggan social khusus 2 (S2) adalah:
3,67%
r = = 1,83 %
2
48

Pertambahan pelanggan S2 dari tahun 2017-2028 adalah:


M2028 = SR2017 (1+r )n
= 825 ( 1+0,01853 )11
= 1007,67
Hasil pelanggan R3 positif cenderung naik sehingga penulis mengasumsikan
adanya pertambahan jumlah pelanggan R3 tahun 2028 menjadi 1007,67 SR.

f. Rumah Tangga 4 (R4)


Tabel 4.17. Pengurangan Pelanggan Rumah Tangga 4 (R4)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 472 - -
2 2016 374 -98 -26,20
3 2017 367 -7 -1,91
Jumlah -105 -28,11
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan R4 mengalami penurunan hingga
-28,11% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan Rumah Tangga 4 sampai dengan 2028 yaitu sebesar
367 SR.

g. Pemerintahan (P2)
Tabel 4.18. Pelanggan Pemerintahan
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 12 - -
2 2016 12 0 0
3 2017 12 0 0
Jumlah 0 0
Sumber : Analisis
Dikarenakan tidak ada pertambahan maupun pengurangan pelanggan Pemerintahan
hingga 2028 maka penulis mengasumsikan jumlah pelanggan tetap 12 SR
49

h. Sekolah (P1)
Tabel 4.19. Pengurangan Pelanggan Sekolah
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 24 - -
2 2016 25 1 4
3 2017 24 -1 -4,17
Jumlah 0 -0,17
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan Sekolah mengalami penurunan
hingga -0,17% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan sekolah sampai dengan 2028 yaitu sebesar 24 SR.

i. Niaga 1 (N1)
Tabel 4.19. Pengurangan Pelanggan Niaga 1 (N1)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 861 - -
2 2016 869 -32 -3,86
3 2017 808 -21 -2,60
Jumlah -53 -6,46
Sumber : Analisis
Bersasarkan perhitungan di atas, hasil pelanggan N1 mengalami penurunan hingga
-6,46% sehingga dapat di asumsikan sampai dengan tahun 2028 tidak ada
pertambahan 0 SR, pelanggan Niaga 1 sampai dengan 2028 yaitu sebesar 808 SR.
50

j. Niaga 2 (N2)
Tabel 4.20. Pertambahan Pelanggan Niaga 2 (N2)
Pertambahan/Pengurangan
No Tahun SR
Selisih %
1 2015 24 - -
2 2016 40 14 35
3 2017 40 0 0
Jumlah 14 35
Sumber : Analisis
Prosentase pertambahan jumlah pelanggan Niaga 2 (N2) adalah:
35%
r = = 17,5 %
2
Pertambahan pelanggan S2 dari tahun 2017-2028 adalah:
M2028 = SR2017 (1+r )n
= 825 ( 1+0,175 )11
= 235,76
Hasil pelanggan N2 positif cenderung naik sehingga penulis mengasumsikan
adanya pertambahan jumlah pelanggan N2 tahun 2028 menjadi 235,76 SR.

Rekapitulasi proyeksi pelanggan PDAM aktif di Kota Surakarta dapat disajikan


pada Tabel 4.21 berikut :
Tabel 4.21. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Aktif Pada Tahun 2028
Sambungan Rumah
No Jenis Pelanggan
(SR)

1 S1 (Sosial Umum)
42,00
2 S2 (Sosial Khusus) 38,94

3 R1 (Rumah Tangga 1) 0,00

4 R2 (Rumah Tangga 2) 1806,00

5 R3 (Rumah Tangga 3) 1007,67

6 R4 (Rumah Tangga 4) 367,00


51

7 P1 (Sekolahan) 24,00

8 P2 (Pemerintahan) 12,00

9 N1 (Niaga 1) 808,00

10 N2 (Niaga 2) 235,76

Jumlah 4.341,37

Sumber : Analisis

4.2.3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Pada


Tahun 2017 Berdasarkan Jumlah Penduduk

Proyeksi kebutuhan air bersih total suatu wilayah, merupakan penjumlahan dari
kebutuhan air rumah tangga, non rumah tangga, sosial, dan kehilangan air. Dengan
penduduk 59.426 jiwa maka berdasarkan Tabel 2.2. kebutuhan air 130 l/or/hr.

Berikut ini merupakan perhitungan dari masing – masing kebutuhan :


a. Kebutuhan Air Bersih Domestik SI Menggunakan Rumus 2.12
SI = 80 % x Cp
Cp = 80 % x Pn
SI = 80 % x (80 % x Pn)
SI = 80 % x (80 % x 59.426 jiwa) x 130 liter/orang/hari
SI = 4.944.243,2 liter/hari
SI = 57,23 liter/detik

b. Kebutuhan Sosial / Umum (Sb) Menggunakan Rumus 2.13


Sb = 20 % x Cp
Cp = 80 % x Pn
Sb = 20 % x (80 % x Pn)
Sb = 20 % x (80 % x 59.426 jiwa) x 130 liter/orang/hari
Sb = 1.236.060,8 liter/hari
Sb = 14,31 liter/detik
52

c. Kebutuhan Air Bersih Non Domestik (Kn) Menggunakan Rumus 2.14


Kn = 15 % x (SI + Sb)
Kn = 15 % x ( 57,23 +14,31 ) liter/detik
Kn = 10,73 liter/detik

d. Kehilangan Air (Lo) Menggunakan Rumus 2.15


Lo = 20% x Sr
Sr = SI + Sb + Kn
Sr = 57,23 + 14,31 + 10,73
Sr = 82,26 liter/detik
Lo = 20% x 82,26
Lo = 16,45 liter/detik

e. Kebutuhan Air PDAM (Sr) Menggunakan Rumus 2.16


Sr = SI + Sb + Kn
80% Sr = 57,23 + 14,31 + 10,73
57,23 + 14,31 + 10,73
Sr = 80%

Sr = 102,83 liter/detik

Tabel 4.22. Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Berdasarkan


Penduduk pada Tahun 2017.
No. Keterangan Jumlah Kebutuhan (liter/detik)
1. Kebutuhan Air 102,83
2. Kehilangan Air 16,45
Total Kebutuhan 119,28
Sumber : Analisis

Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2017
menurut prediksi jumlah penduduk adalah 119,28 liter/detik.
53

4.2.4. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Pada


Tahun 2017 Berdasarkan Jumlah Pelanggan PDAM

Kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Kecamatan Serengan berdasarkan jumlah


pelanggan aktif pada tahun 2017 menggunakan rumus sama dengan prediksi air
kecamatan berdasarkan penduduk.
a. Pelanggan Domestik (SI)
SI = R1 + R2 + R3 + R4
SI = 0 + 1.806 + 825 + 367
SI = 2.998 SR
SI = 2.998 x 5 jiwa x 130 lt/hr
SI = 1.948.700 lt/hr
SI = 22,55 lt/dt

b. Pelanggan Non Domestik (Kn)


Kn = P1 + P2 + N1 + N2
Kn = 24 + 12 + 808 + 40
Kn = 884 SR
Kn = 884 x 5 jiwa x 130 lt/org/hr
Kn = 574.600 lt/hr
Kn = 6,65 lt/dt

c. Pelanggan Sosial (Sb)


Sb = S1 +S2
Sb = 42 + 33
Sb = 75 SR
Sb = 75 x 5 jiwa x 130 lt/hr
Sb = 48.750 lt/hr

Sb = 0,56 lt/dt
54

d. Kehilangan Air (Lo)


Lo = 20% x Sr
Sr = SI + Kn + Sb
Sr = 22,55 + 6,65 + 0,56
Sr = 29,77 liter/detik
Lo = 20% x 29,77
Lo = 5,95 liter/detik

e. Kebutuhan Air PDAM (Sr)


Sr = SI + Kn + Sb
80% Sr = 22,55 + 6,65 + 0,56
22,55+ 6,65 + 0,59
Sr =
80%

Sr = 37,21 liter/detik

Tabel 4.23. Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Berdasarkan


Pelanggan PDAM pada Tahun 2017.
No. Keterangan Jumlah Kebutuhan (liter/detik)
1. Kebutuhan Air 37,21
2. Kehilangan Air 5,95
Total Kebutuhan 43,17
Sumber : Analisis

Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan pada tahun 2017 menurut prediksi
jumlah pelanggan adalah 43,17 liter/detik.
55

4.2.5. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Pada


Tahun 2028 Berdasarkan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk masa yang akan datang yang diproyeksikan merupakan


parameter penentu kebutuhan air untuk rumah tangga (domestik) dan kebutuhan air
bersih untuk non rumah tangga (non domestik). Proyeksi kebutuhan air bersih total
suatu wilayah, merupakan penjumlahan dari kebutuhan air rumah tangga, non
rumah tangga, sosial, dan kehilangan air. Dengan penduduk 62.984 jiwa maka
berdasarkan Tabel 2.2. kebutuhan air 130 l/or/hr.

Berikut ini merupakan perhitungan dari masing – masing kebutuhan :


a. Kebutuhan Air Bersih Domestik SI Menggunakan Rumus 2.12
SI = 80 % x Cp
Cp = 80 % x Pn
SI = 80 % x (80 % x Pn)
SI = 80 % x (80 % x 62.984 jiwa) x 130 liter/orang/hari
SI = 5.240.254 liter/hari
SI = 60,65 liter/detik

b. Kebutuhan Sosial / Umum (Sb) Menggunakan Rumus 2.13


Sb = 20 % x Cp
Cp = 80 % x Pn
Sb = 20 % x (80 % x Pn)
Sb = 20 % x (80 % x 62.984 jiwa) x 130 liter/orang/hari
Sb = 1.310.063 liter/hari
Sb = 15,16 liter/detik

c. Kebutuhan Air Bersih Non Domestik (Kn) Menggunakan Rumus 2.14


Kn = 15 % x (SI + Sb)
Kn = 15 % x ( 60,65 +15,16 ) liter/detik
Kn = 11,37 liter/detik
56

d. Kehilangan Air (Lo) Menggunakan Rumus 2.15


Lo = 20% x Sr
Sr = SI + Sb + Kn
Sr = 60,65 + 15,16 + 11,37
Sr = 86,18 liter/detik
Lo = 20% x 87,19
Lo = 17,44 liter/detik

e. Kebutuhan Air PDAM (Sr) Menggunakan Rumus 2.16


Sr = SI + Sb + Kn
80% Sr = 60,65 + 15,16 + 11,37
60,65 + 15,16 + 11,37
Sr =
80%

Sr = 108,98 liter/detik

Tabel 4.24. Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Berdasarkan


Penduduk pada Tahun 2028.
No. Keterangan Jumlah Kebutuhan (liter/detik)
1. Kebutuhan Air 108,98
2. Kehilangan Air 17,44
Total Kebutuhan 126,42
Sumber : Analisis

Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2028 menurut
prediksi jumlah penduduk adalah 126,42 liter/detik.
57

4.2.6. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Pada


Tahun 2028 Berdasarkan Jumlah Pelanggan PDAM

Kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Kecamatan Serengan berdasarkan jumlah


pelanggan aktif pada tahun 2028 menggunakan rumus sama dengan prediksi air
kecamatan berdasarkan penduduk.
a. Pelanggan Domestik (SI)
SI = R1 + R2 + R3 + R4
SI = 0 + 1.806 + 1007,67 + 367
SI = 3.180,67 SR
SI = 3.180,67 x 5 jiwa x 130 lt/hr
SI = 2.067.438 lt/hr
SI = 23,93 lt/dt

b. Pelanggan Non Domestik (Kn)


Kn = P1 + P2 + N1 + N2
Kn = 24 + 12 + 808 + 235,76
Kn = 1.079,76 SR
Kn = 1.079,76 x 5 jiwa x 130 lt/org/hr
Kn = 700.1846,3 lt/hr
Kn = 8,12 lt/dt

c. Pelanggan Sosial (Sb)


Sb = S1 +S2
Sb = 42 + 38,94
Sb = 80,94 SR
Sb = 80,94 x 5 jiwa x 130 lt/hr
Sb = 52.608,53 lt/hr

Sb = 0,61 lt/dt
58

d. Kehilangan Air (Lo)


Lo = 20% x Sr
Sr = SI + Kn + Sb
Sr = 23,93 + 8,12 + 0,61
Sr = 32,66 liter/detik
Lo = 20% x 32,66
Lo = 6,53 liter/detik

e. Kebutuhan Air PDAM (Sr)


Sr = SI + Kn + Sb
80% Sr = 23,93 + 8,12 + 0,61
23,93 + 8,12 + 0,61
Sr =
80%

Sr = 40,83 liter/detik

Tabel 4.25. Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Serengan Berdasarkan


Pelanggan PDAM pada Tahun 2028.
No. Keterangan Jumlah Kebutuhan (liter/detik)
1. Kebutuhan Air 40,83
2. Kehilangan Air 6,53
Total Kebutuhan 47,36
Sumber : Analisis

Jadi kebutuhan air bersih di Kecamatan Serengan sampai pada tahun 2028 menurut
prediksi jumlah pelanggan adalah 47,36 liter/detik.

4.2.7. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air untuk Kecamatan


Serengan

Di tahun 2017 Kapasitas produksi air yang tersedia di Kecamatan Serengan sebesar
34,32 lt/dt. Kebutuhan airnya sebesar 119,28 lt/dt untuk memenuhi penduduk
sebanyak 59.426 jiwa. Pada tahun 2028 kebutuhan air sebesar 126,42 lt/dt untuk
59

memenuhi penduduk sebanyak 62.984 jiwa. Dengan kapasitas air sebesar 34,32
lt/dt sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan air yang setiap tahunnya yang
selalu mengalami peningkatan.

Tabel 4.26. Rekapitulasi Kebutuhan Air Kecamatan Serengan pada Tahun 2018
dan 2028.
Tahun Jumlah Kebutuhan air Kapasitas air Kekurangan air
Penduduk (l/dt) (l/dt) (l/dt)
2018 59.426 119,28 34,32 84,96
2028 62.984 126,42 34,32 92,1
Sumber : Analisis

4.3. Pembahasan Survei Dan Pengisisan Kuisioner


4.3.1. Pemilihan Dan Tahap Awal Survei
a. Lokasi

Dalam hal ini lokasi dipilih dengan undian ada 7 kelurahan dalam Kecamatan
Serengan yaitu :
1. Danukusuman
2. Tipes
3. Serengan
4. Kratonan
5. Jayengan
6. Kemlayan
7. Joyotakan
Cara mengundinya yaitu ;
1. Gunting kertas menjadi 7 bagian
2. Tulis masing-masing nama kelurahan pada kelurahan tersebut
3. Lipat kertas tadi
4. Masukkan kertas yang telah di beri tulisan tadi kedalam toples
5. Lalu kocok toples tersebut hingga muncul 1 nama kelurahan
60

Setelah melalui tahapan tersebut hasil yang keluar ialah kelurahan Jayengan. Untuk
lebih jelasnnya tentang hasil undian dapat dilihat pada Gambar 4.3. sampai dengan
Gambar 4.10.

Gambar 4.3. Penamaan Kelurahan Pada Kertas

Gambar 4.6. Melipat Kertas Yang Telah Diberi Nama Kelurahan


61

Gambar 4.7. Memasukkan Kertas Lipatan Kedalam Toples

Gambar 4.8. Mengocok Kertas Tadi Hingga Keluar Kertas

Gambar 4.9. Keluar Kertas Dari Hasil Undian


62

Gambar 4.10. Buka Kertas Hasil Undian Dan Kelurahan Jayengan Yang Terpilih

b. Jumlah Kepala Keluarga Kelurahan Jayengan

Jumlah kepala keluarga Kelurahan Jayengan tahun 2017 adalah 1.443.

c. Jumlah Kepala Keluarga 1 RW

Jumlah kepala keluarga 1 RW dapat diasumsikan dengan melakukan perhitungan


dari data-data yang ada karena dalam hal ini penulis tidak dapat memperoleh data
jumlah kepala keluarga dari pihak Kecamatan dan Kelurahan. Dari Tabel 4.5. dapat
diketahui jumlah RW Kelurahan Jayengan adalah 9 dan Jumlah RT Kelurahan
Jayengan adalah 30. Maka dengan melakukan perhitungan di bawah ini dapat
diketahui jumlah kepala keluarga 1 RW.
nKK = 1.443
nRW = 9
nRT = 30
Jumlah KK/RW = nKK : nRW
= 1.443 : 9
= 160
Jadi jumlah kepala keluarga 1 RW adalah 160 KK.
63

d. Diambil 20% dari Jumlah Kepala Keluarga 1 RW

Karena terbatasnya biaya dan waktu maka penulis mengambil sampel/responden


sebanyak 20% dari total jumlah kepala keluarga 1 RW. Maka dapat dihitung dengan
perhitungan di bawah ini.
Jumlah kepala keluarga 1 RW adalah 160 KK.
n = 20% x 160
= 32 KK
Dengan mengacu pada bab 3 sub bab a. Pemilihan Sampel Dan Jumlah Sampel
maka jumlah tersebut memenuhi syarat untuk melakukan survei dan pengisian
kuisioner.

4.3.2. Mulai Survei Dan mengunjungi Rumah Pelanggan


a. Mencatat Water Meter

Untuk mengetahui seberapa banyak konsumsi air masyarakat maka perlu mencatat
penggunaan air melalui water meter pelanggan selama kurang lebih 1 minggu lalu
kemudian nanti di buat rata-rata penggunaannya. Pencatatan water meter dapat
dilihat pada Gambar 4.11. dan Gambar 4.12.

Gambar 4.11. Pipa Water Meter


64

Gambar 4.12. Pencatatan Angka Pada Water Meter

4.3.3. Pengisian Kuisioner Oleh Pelanggan

Pengisian kuisioner oleh pelanggan PDAM ini bertujuan untuk mengetahui faktor
ekonomi pelanggan terhadap konsumsi air. Faktor ekonomi yang meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Untuk lebih jelasnya pengisian kuisioner dapat
dilihat pada Gambar 4.13. dan Gambar 4.14.

Gambar 4.13. Pengisian Form Oleh Pelanggan


65

Gambar 4.14. Pengisian Form Oleh Pelanggan Yang Di Bantu Surveyor

4.3.4. Hasil Survei Dan Kuisioner

Dari hasil survei yang telah dijalani selama kurang lebih 1 minggu dan pengisian
kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4.27. Untuk hasil kebutuhan air pencatatan
dilakukan setiap hari selama 1 minggu dan data tersebut adalah rata-rata dari
penggunaan 1 minggu.

Tabel 4.27. Hasil Survei Dan Pengisian Kuisioner

No Jumlah anggota Kebutuhan Kebutuhan


No Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan
Pelanggan keluarga (jiwa) (m3/hr) (or/m3/hr)

1. 00004231 53 SMP Wiraswasta 1 8 0,71 0,089

2. 00007813 50 SMA Wiraswasta 1 3 1 0,333

Ibu
3. 00005583 58 SD Rumah 1 2 1,14 0,570
Tangga
66

Ibu
4. 00007869 67 SMA Rumah 1 1 0,28 0,28
Tangga

Ibu
5. 00007870 66 SMA Rumah 2 3 0,85 0,283
Tangga

Ibu
6. 00006138 71 SD Rumah 1 2 0,85 0,425
Tangga

7. 00004187 28 SD Sopir 3 6 1,57 0,262

8. 00005712 50 SMA Wiraswasta 2 14 0 0,000

9. 00003174 72 SMA Pensiunan 2 2 0,85 0,425

10. 00001474 50 D3 Wirausaha 2 5 0,85 0,170

Ibu
11. 00002713 35 SMA Rumah 2 5 1,28 0,256
Tangga

12. 00008141 86 S1 Pensiunan 1 6 1 0,167

13. 00007282 76 SMP Pedagang 2 4 0,85 0,213

14. 00066708 47 SMA Pedagang 2 4 0,28 0,070

15. 00023313 57 SMA Wiraswasta 2 4 1,14 0,285

16. 00084501 65 S1 Pensiunan 4 4 1,42 0,355


67

17. 00041439 46 D3 Wiraswasta 2 5 1,71 0,342

18. 00007413 38 SMA Pedagang 2 2 0,28 0,140

19. 00005565 58 S1 ASN/PNS 2 2 1,57 0,785

20. 00009181 33 S1 Wiraswasta 2 3 1,28 0,427

21. 00007301 47 SMP Wiraswasta 2 4 0,71 0,178

22. 00005570 70 S1 Wiraswasta 2 8 1 0,125

Ibu
23. 00005425 70 SMA Rumah 1 3 0,71 0,237
Tangga

24. 00005431 60 SD Pedagang 2 6 1,14 0,190

25. 00006400 59 S1 Pensiunan 4 3 0,85 0,283

Ibu
26. 00050233 33 D3 Rumah 4 4 0,57 0,143
Tangga

27. 00005198 56 S1 Karyawan 3 4 0,71 0,178

28. 00050129 54 S1 PNS 4 5 1,71 0,342

29. 00005199 59 STM Wiraswasta 3 6 0,42 0,070

30. 00005200 57 S1 Wiraswasta 1 5 0,14 0,028


68

Ibu
31. 00063067 62 SMK Rumah 3 7 0,57 0,081
Tangga

0,85
32. 00063910 69 SMA Wiraswasta 2 6 0,142

Sumber : Survei Lapangan

4.3.5. Pengolahan Data Hasil Survei Dan Pengisisan Kuisioner


Pada penelitian jumlah konsumsi air bersih oleh masyarakat di kelurahan Jayengan
dilakukan penelitian langsung untuk mendapatkan informasi mengenai rata-rata
kebutuhan air, dalam hal ini peneliti tidak hanya melakukan pemantauan saja
terhadap air tetapi juga melakukan penelitian faktor-faktor ekonomi yang
mempengaruhi kebutuhan air seperti usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

a. Usia Pelanggan Terhadap Konsumsi Air Bersih

Dalam penelitian yang dilakukan banyak variasi umur yang ditemukan maka dari
itu untuk mempermudah pengerjaan maka usia tersebut dikelompokan dalam
beberapa katagori/masa usia berdasarkan pada Tabel 2.8.

Tabel 4.28. Usia pelanggan terhadap konsumsi air bersih


No Katagori/masa Kebutuhan
No Umur
Pelanggan usia (th) (or/m3/hr)
1. 00004231 53 Lansia awal 0,089
2. 00007813 50 Lansia awal 0,333
3. 00005583 58 Lansia akhir 0,570
4. 00007869 67 Manula 0,28
5. 00007870 66 Manula 0,283
6. 00006138 71 Manula 0,425
7. 00004187 28 Dewasa awal 0,262
69

8. 00005712 50 Lansia awal 0,000


9. 00003174 72 Manula 0,425
10. 00001474 50 Lansia awal 0,170
11. 00002713 35 Dewasa awal 0,256
12. 00008141 86 Manula 0,167
13. 00007282 76 Manula 0,213
14. 00066708 47 Lansia awal 0,070
15. 00023313 57 Lansia akhir 0,285
16. 00084501 65 Lansia akhir 0,355
17. 00041439 46 Lansia awal 0,342
18. 00007413 38 Dewasa akhir 0,140
19. 00005565 58 Lansia akhir 0,785
20. 00009181 33 Dewasa awal 0,427
21. 00007301 47 Lansia awal 0,178
22. 00005570 70 Manula 0,125
23. 00005425 70 Manula 0,237
24. 00005431 60 Lansia akhir 0,190
25. 00006400 59 Lansia akhir 0,283
26. 00050233 33 Dewasa awal 0,143
27. 00005198 56 Lansia akhir 0,178
28. 00050129 54 Lansia awal 0,342
29. 00005199 59 Lansia akhir 0,070
30. 00005200 57 Lansia akhir 0,028
31. 00063067 62 Lansia akhir 0,081
32. 00063910 69 Manula 0,142
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.28. selanjutnya menghitung jumlah dari pengelompokan tersebut


terhadap kebutuhan air dan hasilya dapat dilihat pada Tabel 4.29.
70

Tabel 4.29. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan usia/katagori masa
masing-masing pelanggan PDAM
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Katagori Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)

1. Lansia awal 8 1,524 0,191 190,500


2. Lansia akhir 10 2,825 0,283 282,500

3. Manula 9 2,297 0,255 255,222


4. Dewasa awal 4 1,088 0,272 272,000
5. Dewasa akhir 1 0,14 0,140 140,000
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.29. bahwa untuk pengguna air berdasarkan umur menurut data survei
paling banyak adalah lansia akhir yang berumur antara 56 – 65 tahun dengan jumlah
10 responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah lansia akhir dengan
kebutuhan air sebanyak 282,5 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan penulis
juga membuat presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air berdasarkan
umur menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16.

Presentase Pengguna Air Berdasarkan Umur/Katagori


3.125 %

Lansia awal 8 orang 12.5 %


25 %
Lansia akhir 10 orang

Manula 9 orang
28.125 %
Dewasa awal 4 orang

Dewasa akhir 1 orang 31.25 %

Gambar 4.15. Presentase pengguna air berdasarkan umur/katagori masa menurut


data survei
71

Presentase Kebutuhan Air Menurut Usia/Katagori

Lansia awal 190,500 or/lt/hr 12.278 %


16.707 %

Lansia akhir 282,500 or/lt/hr

Manula 255,222 or/lt/hr 23.855 %


24.776 %

Dewasa awal 272,000 or/lt/hr

Dewasa akhir 140,000 or/lt/hr 22.384 %

Gambar 4.16. Presentase kebutuhan air berdasarkan umur/katagori masa menurut


data survei

b. Pendidikan Pelanggan Terhadap Konsumsi Air Bersih

Sebagaimana ekonomi berpengaruh kepada pendidikan dimana setiap orang


mempunyai latar pendidikan yang berbeda dan mempunyai pikiran yang berbeda-
beda pula dari pendidikan yang di tempuhnya. Dan setiap pemikiran juga
berpengaruh terhadap kebutuhan seperti kebutuhan akan air. Untuk lebih jelasnya
antara pendidikan dengan kebutuhan air dapat dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30. Pendidikan pelanggan terhadap kebutuhan air


No Kebutuhan No Kebutuhan
No Pendidikan No Pendidikan
Pelanggan (or/m3/hr) Pelanggan (or/m3/hr)

1. 00004231 SMP 0,089 17. 00041439 D3 0,342


2. 00007813 SMA 0,333 18. 00007413 SMA 0,140
3. 00005583 SD 0,570 19. 00005565 S1 0,785
4. 00007869 SMA 0,28 20. 00009181 S1 0,427
5. 00007870 SMA 0,283 21. 00007301 SMP 0,178
72

6. 00006138 SD 0,425 22. 00005570 S1 0,125


7. 00004187 SD 0,262 23. 00005425 SMA 0,237
8. 00005712 SMA 0,000 24. 00005431 SD 0,190
9. 00003174 SMA 0,425 25. 00006400 S1 0,283
10. 00001474 D3 0,170 26. 00050233 D3 0,143
11. 00002713 SMA 0,256 27. 00005198 S1 0,178
12. 00008141 S1 0,167 28. 00050129 S1 0,342
13. 00007282 SMP 0,213 29. 00005199 STM 0,070
14. 00066708 SMA 0,070 30. 00005200 S1 0,028
15. 00023313 SMA 0,285 31. 00063067 SMK 0,081
16. 00084501 S1 0,355 32. 00063910 SMA 0,142
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.30. selanjutnya menghitung jumlah dari masing-masing pendidikan


tersebut terhadap kebutuhan air dan hasilya dapat dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pendidikan
masing-masing pelanggan
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Pendidikan Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)

1. SD 4 1,447 0,362 361,750


2. SMP 3 0,48 0,160 160,000

3. SMA/SMK/STM 13 2,602 0,200 200,154


4. D3 3 0,655 0,218 218,333
5. S1 9 2,69 0,299 298,889
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.31. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pendidikan terakhir
menurut data survei paling banyak adalah SMA/SMK/STM dengan jumlah 13
responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah berpendidikan terakhir SD
dengan kebutuhan air sebanyak 361,750 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan
penulis juga membuat presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air
73

berdasarkan pendidikan menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.17.
dan Gambar 4.18.

Presentase Pengguna Air Berdasarkan Pendidikan

SD 4 orang 12.5 %

SMP 3 orang
28.125 % 9.375 %
SMA/SMK/STM 13 orang

D3 3 orang
9.375 %
S1 9 orang 40.625 %

Gambar 4.17. Presentase pengguna air berdasarkan pendidikan terakhir menurut


data survei

Presentase Kebutuhan Air Berdasarkan Pendidikan

24.121 %
SD 361,750 or/lt/hr 29.194 %

SMP 160,000 or/lt/hr

SMA/SMK/STM 200,154 or/lt/hr

D3 218,333 or/lt/hr 17.620 %


12.912 %
S1 298,889 or/lt/hr

16.153 %

Gambar 4.18. Presentase kebutuhan air berdasarkan pendidikan terakhir menurut


data survei
74

c. Pekerjaan Pelanggan Terhadap Konsumsi Air Bersih

Pekerjaan seseorang mempengaruhi kebutuhan air setiap harinya apalagi seseorang


yang mempunyai pekerjaan yang membutuhkan air bersih contoh seseorang yang
mempunyai pekerjaan laundry, cuci motor, cuci mobil, dll. Mereka cenderung
menggunakan lebih banyak air daripada rata-rata penggunaan air setiap harinya.
Berbeda seseorang yang mempunyai pekerjaan yang tidak menggunakan air
sebagai pokok mereka, contoh pekerjaan sebagai pegawai negeri kantoran,
pedagang, dll. Mereka sangat jarang menggunakan air sebagai keseharian mereka.
Agar lebih jelas antara pekerjaan dan kebutuhan air maka dapat dilihat pada Tabel
4.32. berdasarkan hasil survei.

Tabel 4.32. Pekerjaan pelanggan terhadap kebutuhan air


No Kebutuhan No Kebutuhan
No Pekerjaan No Pekerjaan
Pelanggan (or/m3/hr) Pelanggan (or/m3/hr)

1. 00004231 Wiraswasta 0,089 17. 00041439 Wiraswasta 0,342


2. 00007813 Wiraswasta 0,333 18. 00007413 Pedagang 0,140
Ibu Rumah
3. 00005583 0,570 19. 00005565 ASN/PNS 0,785
Tangga
Ibu Rumah
4. 00007869 0,28 20. 00009181 Wiraswasta 0,427
Tangga
Ibu Rumah
5. 00007870 0,283 21. 00007301 Wiraswasta 0,178
Tangga
Ibu Rumah
6. 00006138 0,425 22. 00005570 Wiraswasta 0,125
Tangga
Ibu Rumah
7. 00004187 Sopir 0,262 23. 00005425 0,237
Tangga

8. 00005712 Wiraswasta 0,000 24. 00005431 Pedagang 0,190


9. 00003174 Pensiunan 0,425 25. 00006400 Pensiunan 0,283
Ibu Rumah
10. 00001474 Wirausaha 0,170 26. 00050233 0,143
Tangga
Ibu Rumah
11. 00002713 0,256 27. 00005198 Karyawan 0,178
Tangga

12. 00008141 Pensiunan 0,167 28. 00050129 PNS 0,342


13. 00007282 Pedagang 0,213 29. 00005199 Wiraswasta 0,070
75

14. 00066708 Pedagang 0,070 30. 00005200 Wiraswasta 0,028


Ibu Rumah
15. 00023313 Wiraswasta 0,285 31. 00063067 0,081
Tangga

16. 00084501 Pensiunan 0,355 32. 00063910 Wiraswasta 0,142


Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.32. selanjutnya menghitung jumlah dari masing-masing pendidikan


tersebut terhadap kebutuhan air dan hasilya dapat dilihat pada Tabel 4.33.

Tabel 4.33. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pekerjaan masing-
masing pelanggan
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Pekerjaan Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)

1. Wiraswasta 11 2,019 0,184 183,545


2. Ibu Rumah Tangga 8 2,275 0,284 284,375
3. Pedagang 4 0,613 0,153 153,250
4. Pensiunan 4 1,23 0,308 307,500
5. ASN/PNS 2 1,127 0,564 563,500

6. Sopir 1 0,262 0,262 262,000

7. Wirausaha 1 0,17 0,170 170,000


8. Karyawan 1 0,178 0,178 178,000
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.33. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pekerjaan menurut data
survei paling banyak pelanggan dengan pekerjaan wiraswasta dengan jumlah 11
responden. Untuk kebutuhan air paling banyak adalah pelanggan dengan pekerjaan
ASN/PNS dengan kebutuhan air sebanyak 563,500 or/l/hr. Untuk mempermudah
pembacaan penulis juga membuat presentase pengguna air dan presentase
kebutuhan air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut hasil survei yang dapat
dilihat pada Gambar 4.19. dan Gambar 4.20.
76

Presentase Pengguna Air Berdasarkan Pekerjaan


3.125 % 3.125 %
3.125 %
Wiraswasta 11 orang
Ibu Rumah Tangga 8 orang 6.25
%
Pedagang 4 orang 34.375 %
Pensiunan 4 orang 12.5 %
ASN/PNS 2 orang
Sopir 1 orang
12.5 %
Wirausaha 1 orang
Karyawan 1 orang 25 %

Gambar 4.19. Presentase pengguna air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut


data survei

Presentase Kebutuhan Air Berdasarkan Pekerjaan

Wiraswasta 183,545 or/lt/hr


8.467 % 8.731 %
Ibu Rumah Tangga 284,375 or/lt/hr
8.087 %
Pedagang 153,250 or/lt/hr 13.528 %
Pensiunan 307,500 or/lt/hr
12.463 %
ASN/PNS 563,500 or/lt/hr 7.290 %

Sopir 262,000 or/lt/hr


14.628 %
Wirausaha 170,000 or/lt/hr 26.806 %
Karyawan 178,000 or/lt/hr

Gambar 4.20. Presentase kebutuhan air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut


data survei
77

d. Pendapatan Pelanggan Terhadap Konsumsi Air Bersih

Dalam penelitian yang dilakukan penulis telah mengkatagorikan dalam 6 katagori


jadi dalam penulisannya dapat mempermudah penulis untuk mengetahui setiap
penghasilan pelanggan, maka dari itu perlu dilakukan perekapan tentang
penghasilan pelanggan yang disajikan dalam Tabel 4.34.

Tabel 4.34. Pendapatan pelanggan terhadap konsumsi air bersih


No Pendapatan Kebutuhan
No Katagori
Pelanggan (rupiah) (or/m3/hr)
500 –
1. 00004231 Sangat rendah 0,089
1.000.000
500 –
2. 00007813 Sangat rendah 0,333
1.000.000
500 –
3. 00005583 Sangat rendah 0,570
1.000.000
500 –
4. 00007869 Sangat rendah 0,28
1.000.000
1.000.000 –
5. 00007870 Rendah 0,283
2.000.000
500 –
6. 00006138 Sangat rendah 0,425
1.000.000
2.000.000 –
7. 00004187 Sedang 0,262
3.000.000
1.000.000 –
8. 00005712 Rendah 0,000
2.000.000
1.000.000 –
9. 00003174 Rendah 0,425
2.000.000
1.000.000 –
10. 00001474 Rendah 0,170
2.000.000
1.000.000 –
11. 00002713 Rendah 0,256
2.000.000
500 –
12. 00008141 Sangat rendah 0,167
1.000.000
1.000.000 –
13. 00007282 Rendah 0,213
2.000.000
1.000.000 –
14. 00066708 Rendah 0,070
2.000.000
78

1.000.000 –
15. 00023313 Rendah 0,285
2.000.000
3.000.000 –
16. 00084501 Cukup 0,355
4.000.000
1.000.000 –
17. 00041439 Rendah 0,342
2.000.000
1.000.000 –
18. 00007413 Rendah 0,140
2.000.000
1.000.000 –
19. 00005565 Rendah 0,785
2.000.000
1.000.000 –
20. 00009181 Rendah 0,427
2.000.000
1.000.000 –
21. 00007301 Rendah 0,178
2.000.000
1.000.000 –
22. 00005570 Rendah 0,125
2.000.000
500.000 –
23. 00005425 Sangat rendah 0,237
1.000.000
1.000.000 –
24. 00005431 Rendah 0,190
2.000.000
3.000.000 –
25. 00006400 Cukup 0,283
4.000.000
3.000.000 –
26. 00050233 Cukup 0,143
4.000.000
2.000.000 –
27. 00005198 Sedang 0,178
3.000.000
3.000.000 –
28. 00050129 Cukup 0,342
4.000.000
2.000.000 –
29. 00005199 Sedang 0,070
3.000.000
500.000 –
30. 00005200 Sangat rendah 0,028
1.000.000
2.000.000 –
31. 00063067 Sedang 0,081
3.000.000
1.000.000 –
32. 00063910 Rendah 0,142
2.000.000

Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.35. selanjutnya menghitung jumlah dari pengelompokan tersebut


terhadap kebutuhan air dan hasilya dapat dilihat pada Tabel 4.36.
79

Tabel 4.36. Jumlah kebutuhan air dan pengguna sesuai dengan pendapatan
masing-masing pelanggan PDAM
Rata-rata kebutuhan Rata-rata kebutuhan
No Katagori Jumlah Total (m3/hr)
(or/m3/hr) (or/l/hr)

1. Sangat rendah 8 2,129 0,266 266,125


2. Rendah 16 4,031 0,252 251,9375

3. Sedang 4 0,591 0,148 147,75


4. Cukup 4 1,123 0,281 280,75
Sumber : Analisis

Dari Tabel 4.36. bahwa untuk pengguna air berdasarkan pendapatan menurut data
survei paling banyak pelanggan dengan pendapatan rendah yang mempunyai
pendapatan antara Rp1.000.000 – Rp2.000.000 dengan jumlah 16 responden. Untuk
kebutuhan air paling banyak adalah pelanggan dengan pendapatan cukup yang
mempunyai pendapatan antara Rp3.000.000 – Rp4.000.000 dengan kebutuhan air
sebanyak 280,75 or/l/hr. Untuk mempermudah pembacaan penulis juga membuat
presentase pengguna air dan presentase kebutuhan air berdasarkan pekerjaan
pelanggan menurut hasil survei yang dapat dilihat pada Gambar 4.21. dan Gambar
4.22.

Presentase Pengguna Air Berdasarkan Pendapatan

12.5 %
Sangat rendah 8 orang
25 %

Rendah 16 orang
12.5 %

Sedang 4 orang

Cukup 4 orang

50 %

Gambar 4.21. Presentase pengguna air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut


data survei
80

Presentase Kebutuhan Air Berdasarkan Pendapatan

Sangat rendah 266,125 or/lt/hr

29.660 % 28.115 %
Rendah 251,9375 or/lt/hr

Sedang 147,75 or/lt/hr

Cukup 280,75 or/lt/hr


15.609 %
26.616 %

Gambar 4.22. Presentase kebutuhan air berdasarkan pekerjaan pelanggan menurut


data survei

4.3. Rencana Anggaran Biaya

Distribusi air PDAM memerlukan pemasangan pipa meter air baru agar kebutuhan
air untuk pelanggan dapat tercukupi. Pemasangan instalasi distribusi air memerlukan
rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa meter air baru tersebut.

4.3.1. Pemasangan Pipa Meter Air Baru

Terdapat 3.957 pelanggan PDAM Rumah Tangga Surakarta di Kecamatan


Serengan. Dalam proses penyaluran air oleh PDAM kepada pelanggan maka
memerlukan pemasangan pipa meter air baru. Biaya untuk pemasangan pipa meter
air baru terbagi menjadi 3 pekerjaan, antara lain:
1. Pemasangan Pipa Dinas
2. Pemasangan Pipa Persil
3. Uang Tanggungan
81

Sebagai contoh besar rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pemasangan
pipa meter air baru pada pelanggan PDAM Surakarta:
1. Nama Pelanggan : Dwi Sumanto
2. Alamat : Mojosongo RT 02/32
Biaya pemasangan pipa meter air baru dapat dilihat pada Tabel 4.37 dan Tabel 4.38:

Tabel 4.37 RAB Pemasangan Pipa Dinas baru


Bahan- bahan yang disediakan Perusahaan Harga Satuan Jumlah Uang
No. Nama Bahan Banyak Rp Rp
1 Rangkaian Meter
1. Rangkaian Meter 1 Set 486,326 486,326
2 Rangkaian Pipa Dinas
1. Doble Neple 1/2 " 1 bh 5,800 5,800
2. PF Male Thread Adaptor1/2 2 bh 18,030 36060
3. Pluh Kran ½ 1 bh 50,000 50,000
4. Tee / Klam Sadle 2x 1/2 " 1 bh 31,100 31,100
5. Pipa PVC (HDPE) 1/2" 14 meter 8,976 125664
3 Rangkaian Tambahan
1. Bongkar Setapak 10 meter 26,454 264540
2. Biaya Pengesahan Pipa P 1 5,000 5,000
3. Pipa Galvanis 1 ¼ 4 meter 44,415 177660
4 Upah Kerja
1. Upah Kerja 1 302,300 302,300
Jumlah Bahan dan Upah Kerja 1,484,450
Biaya Pipa Perluasan 162,200
Biaya Penyambungan 5,000
Biaya Uang Tanggungan 55,000
PPn 10% 148,445

Jumlah Total Biaya 1,855,095


Dibulatkan 1,855,100
Sumber : Kantor PDAM Kota Surakarta
82

Tabel 4.38 RAB Pemasangan Pipa Persil Baru


Bahan-bahan yang disediakan Perusahaan Harga Satuan Jumlah Uang
No Nama Bahan Banyak (Rp) (Rp)
1 Biaya Perancngaan
1. Biaya Perancangan 1 3,250 3,250
2. Pipa PVC ½ 2 meter 14,959 29918
2 Instalasi Pipa Persil
1. Knie Drat Dalam 1/2" 2 bh 5,000 10000
2. Knie PVC 1/2" 1 bh 5,000 5,000
3. Kran 1/2" 1 bh 29,350 29,350
3 Upah Kerja
1. Upah Kerja 1 43,200 43,200
Jumlah Bahan dan Upah Kerja 120718
Keuntungan 10% 12072
PPn 10% 12072
Pengesahan Pipa Persil
Jumlah Total Bayar 144862
Dibulatkan 144900
Sumber : Kantor PDAM Kota Surakarta

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan standar biaya yang berlaku untuk PDAM
Kota Surakarta, maka biaya Pemasangan Pipa Meter Air Baru Sbb:
Pemasangan Pipa Dinas : Rp 1.800.100,00
Pemasangan Pipa Persil : Rp 144.900,00
Uang Tanggungan : Rp 55.000,00 +
Total biaya : Rp 2.000.000,00
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa point-point berikut :
a. Debit air yang mengairi Kecamatan Serengan pada tahun 2017 adalah
34,32 l/dt yang hanya mampu melayani 38,38 % dari total keseluruhan.
Umumnya rata-rata cakupan air bersih masyarakat tingkat nasional
adalah 80 % dan sisanya ialah 20 % kehilangan air.
b. Proyeksi kebutuhan air bersih PDAM Kota Surakarta Kecamatan
Serengan.
1. Jumlah penduduk Kecamatan Serengan pada tahun 2017 adalah
59.426 jiwa.
2. Pertumbuhan penduduk setiap tahun 2,12 %.
3. Prediksi jumlah penduduk Kecamatan Serengan pada tahun
2028 adalah 62.984 jiwa.
4. Prediksi kebutuhan air penduduk tahun 2017 adalah 119,28 l/dt.
5. Kekurangan air penduduk pada tahun 2017 adalah 84,96 l/dt.
6. Prediksi kebutuhan air penduduk tahun 2028 adalah 126,42 l/dt
7. Kekurangan air penduduk pada tahun 2028 adalah 92,1 l/dt
8. Jumlah pelanggan pada tahun 2017 adalah 3.957 pelanggan
9. Setiap jenis pelanggan mengalami kenaikan maupun penurunan
pelanggan.
10. Prediksi jumlah pelanggan pada tahun 2028 adalah 4.341,37
pelanggan.
11. Prediksi kebutuhan air pelanggan tahun 2017 adalah 43,17 l/dt.
12. Kekurangan air pelanggan pada tahun 2017 adalah 8,85 l/dt.
13. Prediksi kebutuhan air pelanggan tahun 2028 adalah 47,36 l/dt.

83
84

14. Kekurangan air pelanggan pada tahun 2028 adalah 13,04 l/dt.
c. Survei dan pengisian kuisioner oleh pelanggan PDAM
1. Lokasi survei Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan
2. Jumlah Kepala Keluarga Kelurahan Jayengan Kecamatan
Serengan 1.443 KK.
3. Jumlah kepala keluarga 1 RW adalah 160 KK.
4. Jumlah responden 32 KK pelanggan PDAM
5. Sebagian besar umur pelanggan PDAM berdasarkan survei dan
pengisian kuisioner sebanyak 31,25 % adalah memasuki lansia
akhir dengan umur antara 56 – 65 tahun.
6. Untuk pemakian air terbesar adalah lansia akhir dengan
pemakaian 282,5 l/or/hr.
7. Untuk pemakian air terendah adalah dewasa akhir dengan
pemakaian 140 l/or/hr.
8. Sebagian besar pendidikan terakhir pelanggan PDAM
berdasarkan survei dan pengisian kuisioner sebanyak 40,625 %
adalah tamatan SMA/SMK/STM.
9. Untuk pemakaian air terbesar adalah tamatan SD dengan
pemakaian 361,75 l/or/hr.
10. Untuk pemakaian air terendah adalah tamatan SMP dengan
pemakaian 160 l/or/hr.
11. Sebagian besar pekerjaan pelanggan PDAM berdasarkan survei
dan pengisian kuisioner sebanyak 34,375 % adalah bekerja
wiraswasta.
12. Untuk pemakaian air terbesar adalah bekerja sebagai ASN/PNS
dengan pemakaian 563,5 l/or/hr.
13. Untuk pemakaian air terendah adalah bekerja sebagai wirausaha
dengan pemakaian 170 l/or/hr.
14. Sebagian besar pendapatan pelanggan PDAM berdasarkan
survei dan pengisian kuisioner sebanyak 50 % adalah
mempunyai pendapatan yang rendah antara Rp1.000.000 –
Rp2.000.000 per bulan.
85

15. Untuk pemakaian air terbesar adalah orang mempunyai


pendapatan yang cukup dengan pemakaian 280,75 l/or/hr.
16. Untuk pemakaian air terendah adalah orang mempunyai
pendapatan yang sedang dengan pemakaian 147,75 l/or/hr.
d. RAB water meter
1. Biaya untuk pelanggan baru pemasangan water meter adalah
sebesar Rp2.000.000
2. Biaya pemasangan pipa baru dibagi jadi 3 yaitu pemasangan
pipa dinas, pemasangan pipa persil dan uang tanggungan.

Dari di atas dapat di simpulkan bahwa untuk proyeksi kebutuhan air bersih tiap
tahunnya mengalami peningkatan penduduk dan kebutuhan air juga meningkat
tetapi debit yang di hasilkan oleh PDAM cenderung mengalami penurunan maka
akibatnya terjadi kelangkaan air atau kekurangan air tetapi di lapangan masyarakat
mempunyai opsi lain selain tergantung kepada air bersih yang disediakan
pemerintah, mereka mandiri dengan membuat sumur tanah setiap rumah yang
airnya setiap saat selalu ada walaupun di musim kemarau airnya sedikit tetapi tetap
dapat di ambil melalui pompa. Berbeda dengan air PDAM yang hanya jam-jam
tertentu dan daerah tertentu yang dapat dialiri oleh air PDAM.

Untuk pemakaian air sendiri yang berdasarkan survei dan pengisian kuisioner dapat
disimpulkan bahwa konsumsi air mereka tidak hanya dari pemakaian air PDAM
ternyata di lapangan mereka juga menjadikan air tanah sebagai kebtuhan air sehari-
hari walaupun tidak semua orang memakai air tanah, ada juga yang masih memakai
air PDAM seutuhnya tetapi dalam penggunaannya mereka memerlukan pompa
untuk menyedot air PDAM agar dapat mengalir ke rumah mereka. Dari beberapa
faktor ekonomi yang menjadi ukuran konsumsi masyarakat hanya sebagai
gambaran saja sebagian masyarakat Kecamatan Serengan dalam mengkonsumsi air
dengan beberapa sub faktor ekonomi tersebut, karena konsumsi mereka seperti
yang telah dijelaskan mereka mengkonsumsi air tidak seutuhnya air PDAM meski
tidak semua pelanggan juga menggunakan air tanah. Banyak sedikitnya mereka
mengkonsumsi air mungkin juga mereka tampung ke dalam resevoir jadi tidak
86

langsung di gunakan, jadi di water meter terhitung cukup banyak dalam hal ini. Bisa
juga mereka meyedot air PDAM menggunakan pompa dan yang tersedot adalah
angin. Besarnya kapasitas pompa juga berpengaruh dalam pengambilan air jika
pompa mempunyai kapasitas kecil maka airnya juga kecil atau mungkin tidak ada
dikarenakan sebagian dari mereka menggunakan pompa dengan kapasitas besar
sehingga air yang di hasilkan lebih banyak dari pompa yang berkapasitas kecil.
RAB untuk pemasangan baru bagi pelanggan yang disusun oleh PDAM tersebut
adalah untuk pemasangan di tahun 2018 mungkin nanti semakin bertambahnya
tahun dan semakin rendahnya air yang dapat dialirkan mungkin di masa yang akan
datang water meter sudah tidak laku di pasaran karena para pelanggan
menggunakan sumur pompa tetapi berbeda jika debit air juga bertambah setiap
tahunnya.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang disampaikan berdasarkan hasil pengamatan dan analisa


selama melakukan pengerjaan tugas akhir adalah sebagai berikut :
a. Untuk di masa yang akan datang sebaiknya PDAM menambah
sumber air agar dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat.
b. PDAM melakukan survey di daerah-daerah pelayanan agar
mengetahui apakah daerah tersebut teraliri air atau tidak.
c. Melakukan konfirmasi kepada masyarakat akan kendala yang
dialami PDAM agar masyarakat mengetahui penyebab kekurangan
air karena di lapangan mereka tidak mengetahui penyebab air
mengalir sedikit atau malah tidak keluar sama sekali.
d. PDAM melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan efek negatif
jika mengambil air tanah secara berkelanjutan.
e. Untuk data yang dibutuhkan lebih baik 5 tahun sebelumnya agar
data lebih akurat.

Vous aimerez peut-être aussi