Vous êtes sur la page 1sur 18

JLPPI JEJARING LABORATORIUM

PENGUJIAN PANGAN INDONESIA

SEKRETARIAT JEJARING LABORATORIUM PENGUJIAN PANGAN INDONESIA


Jl. Raya Bogor KM 26 Jakarta Timur
Telp. : (021) 8710321, Fax : (021) 8710478
Website : jlppi.web.id
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i


INDEKS SINGKATAN ..................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
PANDUAN PEMBENTUKAN KOMISI LABORATORIUM PENGUJIAN PANGAN
INDONESIA (PP-KLPPI) ................................................................................. 4
PANDUAN PENUNJUKKAN LABORATORIUM RUJUKAN PENGUJIAN
PANGAN INDONESIA (PP-LRPPI) ................................................................... 7
PANDUAN PEMBENTUKAN PANEL PAKAR ....................................................
PROSEDUR PENUNJUKKAN LABORATORIUM RUJUKAN PANGAN 9
INDONESIA .................................................................................................... 10
DATA LABORATORIUM PENGUJI TERAKREDITASI ...................................... 13
INDEKS SINGKATAN

ACCSQ-PFPWG ASEAN Consultative Committee on Standards and Quality - Prepared


AEC Foodstuff Product Working Group
Asean Economic Community
AFRL ASEAN Food Reference Laboratory
ARL ASEAN Reference Laboratories
ARASFF ASEAN Rapid Alert System for Food and Feed
CRMs Certified Reference Materials
IFTLN Indonesia Food Testing Laboratory Network
INRASFF Indonesian Rapid Alert System for Food and Feed
JLPPI Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia
KLPPI Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia
LRPPI Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia
PP-KLPPI Panduan Pembentukan Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia
PP-LRPPI Panduan Penunjukkan Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia
RMs Reference Materials
TOR Terms of Reference
UP Uji Profisiensi
PENDAHULUAN

Memasuki Asean Single Market yang akan diberlakukan tahun 2015, sektor pangan
merupakan sektor yang akan dipercepat proses integrasinya dalam Asean Economic Community
(AEC). Laboratorium pengujian pangan adalah salah satu komponen penting dalam proses
integrasi tersebut khususnya dalam sistem pengawasan pangan, melalui pelayanan data analitik
ilmiah tentang keamanan dan mutu suatu produk pangan yang akan beredar di pasar.

Sehubungan dengan hal tersebut kelompok kerja Indonesia untuk ACCSQ-PFPWG (ASEAN
Consultative Committee on Standards and Quality - Prepared Foodstuff Product Working Group)
yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Industri Agro Cq. Direktorat Industri Minuman dan
Tembakau, Kementerian Perindustrian dengan beranggotakan berbagai instansi terkait,
menginisiasi untuk membentuk “Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia - JLPPI”
(Indonesia Food Testing Laboratory Network - IFTLN). JLPPI bertujuan untuk memadukan
kemampuan seluruh laboratorium pengujian pangan dalam mendukung perdagangan pangan
nasional, regional, maupun global. Tujuan yang lebih khusus adalah untuk mendukung kesiapan
laboratorium pengujian pangan dalam menghadapi Pasar Tunggal ASEAN tahun 2015.

JLPPI selama ini telah melakukan pertemuan secara rutin, diikuti oleh wakil-wakil
Laboratorium dari Instansi Pemerintah (antara lain: Kemendag, Kemenperin, Kementan, KKP,
BPOM, LIPI, BSN-KAN), maupun swasta serta perwakilan dari Asosiasi Laboratorium Pangan
Indonesia (ALPI). Pada bulan April 2012 Direktorat Pengembangan Mutu Barang (Dit. PMB)
Kemendag disepakati untuk menjadi sekretariat sementara JLPPI, dan Ibu Husniaty M.Sc. diminta
untuk menjadi koordinator bagi komisi JLPPI.

Komisi JLPPI telah membuat Pedoman (Terms of Reference) antara lain untuk
Pembentukan Komisi JLPPI, Prosedur Penetapan Laboratorium Rujukan Pangan Indonesia,
Laboratorium Rujukan Penguji Pangan Indonesia, dan Panel Pakar. Selain itu untuk memperkuat
jaringan antar Instansi, JLPPI telah memiliki Website (ppmb.kemendag.go.id/jlppi) yang salah
satunya berisi Database kemampuan Laboratorium Penguji Pangan di Indonesia yang
memfokuskan pada kemampuan pengujian terkait Food Safety. JLPPI diharapkan berperan
sebagai ajang pertukaran informasi antar laboratorium termauk kegiatan interlaboratory study,
PENDAHULUAN

pelatihan dan kegiatan lain dalam rangka meningkatkan kompetensi laboratorium.

Untuk lebih memperluas dan memperkuat jaringan, JLPPI dirancang terdiri dari sub-jejaring
yang berasal instansi terkait khususnya: Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan,Kementerian Kesehatan, Badan
Pengawas Obat dan Makanan, dan Asosiasi Laboratorium Pengujian Pangan Swasta. Hubungan
antara laboratorium pengujian pangan dalam JLPPI ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Hubungan antara laboratorium pengujian pangan dalam JLPPI dan posisi JLPPI
di kawasan ASEAN

Dalam hubungan regional yang lebih luas di kawasan ASEAN, khususnya dalam kaitannya
dengan Pasar Tunggal ASEAN, JLPPI akan melakukan link dengan jejaring ASEAN terkait,
misalnya dengan ARL (ASEAN Reference Laboratories) dan ARASFF (ASEAN Rapid Alert System
for Food and Feed). Selanjutnya juga diharapkan agar dalam forum JLPPI dapat terbentuk
Laboratorium Acuan Penguji Pangan Nasional yang meliputi sektor-sektor pengujian pangan yang
PENDAHULUAN

penting terkait Food Safety.

Oleh karena itu dalam rangka untuk meningkatkan keamanan pangan di Indonesia dan
dalam rangka persiapan menghadapi pasar bersama ASEAN, diperlukan peningkatan kapasitas
dan kualitas laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia agar dapat mendukung kegiatan
surveillance dan monitoring masalah keamanan pangan from farm to table dan menanganinya
diperlukan Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPPI) guna memperkuat
kerjasama antar laboratorium dan meningkatkan kinerjanya serta memperkuat Jejaring lainnya
seperti Indonesian Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF).

Jakarta, Mei 2013


Inisiator Pembentukan JLPPI

Husniaty, M.Sc Prof. Dr. Ir Dedi Fardiaz, M.Sc Prof. Dr. Ir. Atih Surjati H, M.Sc
PANDUAN PEMBENTUKAN NO. DOKUMEN : PP/JLPPI/01
KOMISI LABORATORIUM EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN TANGGAL : 23/04/ 2013
INDONESIA (KLPPI) HALAMAN : 1 DARI 3

1. Ruang Lingkup

1.1 Memantau proses pembentukan dan jalannya fungsi Laboratorium Rujukan Pengujian
Pangan Indonesia (LRPPI);

1.2 Menyediakan dukungan untuk memperkuat kompetensi pada Jejaring Laboratorium


Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI);

1.3 Mendukung conformity assessment dan akreditasi laboratorium berdasarkan Standar


Internasional.

2. Tanggung Jawab

1.1 Memantau pendirian LRPPI


2.1.1. Mereview dan mengevaluasi aplikasi untuk pembentukan Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI);
2.1.2. Menunjuk Panel Pakar untuk mengevaluasi proposal pembentukan Laboratorium
Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI);
2.1.3. Membuat rekomendasi kepada forum Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan
Indonesia (JLPPI) untuk mengajukan pembentukan Laboratorium Rujukan Pengujian
Pangan Indonesia (LRPPI);
2.1.4. Memonitor aktivitas Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI);
2.1.5. Mereview pendirian Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI).

2.1 Menyediakan dukungan untuk memperkuat kompetensi Laboratorium Pengujian Pangan,


dalam bentuk saran untuk :
2.2.1. Penentuan metode pengujian pangan atau sejenisnya untuk pangan dan olahannya
berdasarkan standar internasional;
2.2.2. Review dan pembaharuan (update) metode pengujian pangan yang ada untuk
menjamin kesesuaian dengan tujuannya;
2.2.3. Ketersediaan bahan acuan untuk pengujian (jika mungkin), dengan mengembangkan
kerjasama dengan working group lainnya di ASEAN;
2.2.4. Fasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman melalui forum untuk berbagi
pengalaman dan pemecahan masalah.

3.1 Menyediakan dukungan pada organisasi di tingkat nasional terkait dengan keamanan
pangan melalui saran dalam hal :
PANDUAN PEMBENTUKAN NO. DOKUMEN : PP/JLPPI/01
KOMISI LABORATORIUM EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN TANGGAL : 23/04/ 2013
INDONESIA (KLPPI) HALAMAN : 2 DARI 3

2.3.1. Petunjuk teknis kebijakan laboratorium dan kegiatan untuk mendukung Manajemen
Krisis Pangan termasuk Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF);
2.3.2. Kegiatan post market terkait pangan dan pengujiannya.

4.1. Mendukung pengembangan pengakuan internasional terhadap anggota JLPPI melalui


koordinasi training untuk capacity building.

3. Struktur

3.1. KLPPI terdiri atas :


3.1.1. Ketua dan Wakil Ketua, yang berasal dari perwakilan LPPI;
3.1.2. Perwakilan dari laboratorium-laboratorium yang berada di bawah Kementerian atau
Lembaga terkait sebagai penentu kebijakan nasional; atau laboratorium yang ditunjuk
oleh otoritas, termasuk bagian dari anggota Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan
Indonesia (LRPPI). Pertimbangan diberikan kepada perwakilan yang langsung
berkaitan dengan kegiatan pengujian pangan;
3.1.3. Perwakilan dari Sekretariat Nasional yang menyediakan dukungan pada Sekretariat
Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (KLPPI);
3.1.4. Pengawas, berasal dari badan pemerintah yang menangani peraturan keamanan
pangan;
3.1.5. Nara sumber dan tenaga ahli yang disahkan oleh pimpinan perwakilan dari KLPPI
untuk memberikan masukan teknis.

3.2. KLPPI dapat mengundang tenaga ahli dari luar untuk memberi masukan dan memfasilitasi
diskusi teknis;

3.3. KLPPI dapat membentuk Technical Working Group untuk melaksanakan tugas yang
spesifik.

4. Ketua dan Wakil Ketua

4.1. Ketua dan Wakil Ketua pertama kali ditunjuk melalui musyawarah semua anggota. Wakil
Ketua akan menggantikan Ketua pada akhir tahun kedua disertai dengan penunjukan Wakil
Ketua yang baru;
4.2. Ketua dan Wakil Ketua tidak dari satu kementerian atau lembaga terkait yang sama;
PANDUAN PEMBENTUKAN NO. DOKUMEN : PP/JLPPI/01
KOMISI LABORATORIUM EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN TANGGAL : 23/04/ 2013
INDONESIA (KLPPI) HALAMAN : 3 DARI 3

4.3. Ketua harus hadir pada setiap pertemuan dan menjamin bahwa semua keputusan yang
diambil berdasarkan konsensus;
4.4. Jika Ketua tidak dapat hadir, maka Wakil Ketua bertanggungjawab untuk menggantikan
tugas dari Ketua;
4.5. Masa jabatan untuk Ketua dan Wakil Ketua adalah 2 (dua) tahun.

5. Pertemuan dan Laporan

5.1 Pertemuan rutin diadakan minimal 1 kali setahun;


5.2 Pertemuan diadakan bersamaan dengan Pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian
Pangan
Indonesia (JLPPI);
5.3 Pertemuan dapat diadakan atas permintaan anggota dari KLPPI dan disetujui oleh semua
anggota KLPPI;
5.4 Sebelum melaksanakan pertemuan, ketua berkonsultasi dengan anggota dari KLPPI terkait
agenda yang akan dibahas selama pertemuan;
5.5 Ketua harus melaporkan pada pertemuan Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan
Indonesia (JLPPI) terkait keputusan yang dibuat selama pertemuan KLPPI untuk disahkan
oleh anggota JLPPI.
PANDUAN PENUNJUKKAN NO. DOKUMEN : PP/JLPPI/02
LABORATORIUM RUJUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN INDONESIA TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 1 DARI 2
(LRPPI)

1. Acuan

1.1. Panduan Pembentukan Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (PP-KLPPI).

2. Ruang Lingkup

2.1. Sebagai penghubung antar institusi/organisasi nasional dalam membantu permasalahan-


permasalahan teknis yang berkaitan dengan pengujian pangan dan pengujian yang terkait
pangan di Indonesia;
2.2. Memberikan bantuan teknis dan transfer ilmu pengetahuan kepada laboratorium pangan
dan laboratorium yang terkait pangan di Indonesia;
2.3. Membentuk jejaring dengan laboratorium-laboratorium rujukan regional dan internasional
lain untuk pertukaran informasi teknis dan meningkatkan kerjasama (berhubungan dengan
Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan ASEAN/AFRLs sesuai dengan bidang
kompetensinya).

3. Tanggung Jawab

3.1. Sebagai penghubung antar institusi/organisasi nasional dalam membantu permasalahan-


permasalahan teknis yang berkaitan dengan pengujian pangan dan pengujian yang terkait
pangan di Indonesia sesuai dengan lingkupnya.
3.1.1. Merekomendasikan metode analisis baru untuk digunakan oleh Laboratorium
Pengujian Pangan (Food Testing Laboratories) di Indonesia;
3.1.2. Menyelenggarakan/mengkoordinir penyelenggaraan uji profisiensi (UP) atau uji
banding antar laboratorium di tingkat nasional serta memberikan informasi
berkaitan dengan uji profisiensi atau uji banding antar laboratorium yang
diselenggarakan oleh organisasi-organisasi lain yang relevan;
3.1.3. Apabila diperlukan, menyelenggarakan pelatihan untuk bidang keahlian yang
spesifik;
3.1.4. Berdasarkan permintaan, memberikan informasi tentang ketersediaan laboratorium
pengujian pangan dan laboratorium pengujian yang terkait pangan di Indonesia
sesuai dengan lingkupnya masing-masing;
3.1.5. Menjadi sumber informasi untuk Bahan Acuan Bersertifikat (Certified Reference
Materials/CRMs) atau Bahan Pembanding (Reference Materials/RMs);
3.1.6. Berdasarkan permintaan, memberikan pelayanan sebagai laboratorium rujukan
apabila terjadi perselisihan akibat hasil pengujian.
PANDUAN PENUNJUKKAN NO. DOKUMEN : PP/JLPPI/02
LABORATORIUM RUJUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN INDONESIA TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 2 DARI 2
(LRPPI)

3.2. Memberikan bantuan teknis kepada laboratorium pengujian pangan dan laboratorium
pengujian lainnya di Indonesia.
3.2.1. Menyelenggarakan pelatihan mengenai metode analisis sesuai dengan lingkupnya;
3.2.2. Membentuk jejaring dengan laboratorium-laboratorium rujukan regional dan
internasional lainnya untuk pertukaran informasi teknis dan peningkatan kerjasama.

4. Kompetensi Teknis

4.1. Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) harus mempunyai fasilitas
yang memadai untuk menyelenggarakan pelatihan, termasuk personil yang kompeten,
terlatih, dan berpengalaman dalam teknik analisis yang diterapkan di bidang
kompetensinya;
4.2. Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) harus diakreditasi oleh badan
akreditasi resmi, terutama oleh Badan Akreditasi Nasional, berdasarkan Persyaratan Umum
Kompetensi untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi (ISO/IEC 17025);
4.3. Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) harus
menyelenggarakan/mengkoordinir program uji profisiensi berdasarkan ISO 17043, ISO/TS
22117 atau uji banding antar laboratorium yang sesuai serta memastikan tidak lanjut yang
tepat terhadap hasil uji profisiensi tersebut;
4.4. Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) harus berpartisipasi dalam uji
profisiensi tingkat internasional yang relevan;
4.5. Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) harus mempunyai keahlian
yang memadai untuk menjadi sumber informasi tentang Bahan Acuan Bersertifikat (Certified
Reference Materials/CRMs) atau Bahan Pembanding (Reference Materials/RMs).

5. Penetapan LRPPI

Setiap instansi / organisasi nasional dapat mengusulkan beberapa laboratorium pengujian


pangan yang berada di bawah wewenangnya untuk ditetapkan menjadi Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) ke Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia
(KLPPI) sesuai dengan Prosedur Penunjukan LRPPI.
NO. DOKUMEN : PP/PANPAK/01
PANDUAN PEMBENTUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PANEL PAKAR TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 1 DARI 1

1. Acuan

1.1. Panduan Pembentukan Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (PP-KLPPI).

2. Ruang lingkup

Dokumen ini menjelaskan mengenai pembentukan Panel Pakar yang ditujukan untuk membantu
tugas Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (KLPPI) dalam mengevaluasi
kompetensi Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) dan Laboratorium
yang akan diusulkan terdaftar di ASEAN.

3. Tanggung Jawab

3.1. Memeriksa dan menilai dokumen;


3.2. Melakukan penilaian langsung ke laboratorium, khusus untuk LRPPI;
3.3. Membuat laporan evaluasi dan rekomendasi kepada KLPPI.

4. Kriteria Pemilihan Anggota Panel Pakar

4.1. Diusulkan dan dipilih oleh KLPPI;


4.2. Memiliki kompetensi khusus di bidang pengujian pangan yang diusulkan;
4.3. Panel pakar yang ditunjuk harus dari luar (tidak di dalam lingkup kementerian/institusi yang
sama) atau tidak memiliki hubungan apapun terkait dengan laboratorium yang diusulkan;
4.4. Membuat pernyataan tidak memiliki konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
4.5. Jumlah Panel Pakar terbatas tidak lebih dari tiga orang.

5. Penilaian

Kriteria dan prosedur untuk melakukan penilaian ditentukan oleh KLPPI.


PROSEDUR NO.DOKUMEN : PR/LRPPI/01
PENUNJUKAN LABORATORIUM RUJUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN INDONESIA TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 1 DARI 3

1. Acuan

1.1. Panduan Penunjukan Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (PP-LRPPI);


1.2. Panduan Pembentukan Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (PP-KLPPI);
1.3. Panduan Pembentukan Panel Pakar.

2. Tujuan

Prosedur ini dibuat sebagai petunjuk dalam penunjukan Laboratorium Rujukan Pengujian
Pangan Indonesia (LRPPI).

3. Ruang Lingkup

Dokumen ini menjelaskan mengenai Prosedur Penunjukan Laboratorium Rujukan Pengujian


Pangan Indonesia.

4. Tanggung Jawab

4.1. Komisi Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (KLPPI) bertanggungjawab terhadap


pelaksanaan verifikasi permohonan dan pemberian rekomendasi kepada calon
Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI);

4.2. Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) bertanggungjawab terhadap


penetapan dan pengesahan Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI)
berdasarkan rekomendasi KLPPI.

5. Uraian

5.1. Pengajuan Permohonan

5.1.1. Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) menyusun rencana


pembentukan LRPPI termasuk ruang lingkup pengujian dan prioritasnya, sesuai
dengan kebutuhan nasional;

5.1.2. JLPPI menginformasikan rencana penetapan LRPPI kepada seluruh koordinator


sub jejaring JLPPI;

5.1.3. Koordinator sub jejaring menginformasikan kepada laboratorium pengujian pangan


yang berada di lingkungannya untuk mengusulkan calon laboratorium rujukan
nasional (LRPPI);
PROSEDUR NO.DOKUMEN : PR/LRPPI/01
PENUNJUKAN LABORATORIUM RUJUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN INDONESIA TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 2 DARI 3

5.1.4. Laboratorium pengujian pangan tersebut mengajukan permohonan kepada


koordinator sub jejaring dengan mengisi format usulan calon LRPPI dan
melampirkan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan;

5.1.5. Koordinator sub jejaring mengajukan laboratorium pengujian pangan yang telah
melengkapi berkas permohonan calon LRPPI kepada Komisi Laboratorium
Pengujian Pangan Indonesia (KLPPI).

5.2. Verifikasi Permohonan Calon LRPPI

5.2.1. KLPPI membentuk Panel Pakar sesuai dengan ruang lingkup pengujian yang
menjadi prioritas;

5.2.2. Panel Pakar melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas dokumen


permohonan calon LRPPI sesuai dengan checklist verifikasi. Tim Panel Pakar
melakukan verifikasi lapangan (on-site assesment) ke laboratorium pengujian
pangan yang diajukan menjadi calon LRPPI;

5.2.3. Panel Pakar menyusun laporan hasil verifikasi;

5.2.4. Jika hasil verifikasi memenuhi persyaratan, maka Panel Pakar memberikan
rekomendasi penunjukan calon LRPPI kepada KLPPI;

5.2.5. Jika hasil verifikasi belum memenuhi persyaratan, maka Koordinator sub jejaring
dapat menugaskan laboratorium pengujian pangan tersebut untuk melengkapi
persyaratan yang diperlukan atau mengajukan laboratorium pengujian pangan lain
yang berada di sub jejaringnya sebagai pengganti dan proses verifikasi diulang
kembali.

5.3. Penetapan LRPPI

5.3.1. KLPPI melakukan rapat evaluasi akhir untuk membahas hasil verifikasi Panel Pakar dan
menetapkan daftar laboratorium pengujian pangan yang direkomendasikan menjadi
LRPPI;

5.3.2. JLPPI menetapkan LRPPI sesuai dengan ruang lingkup pengujian berdasarkan
rekomendasi KLPPI.

6. Dokumen Terkait

6.1. Format Usulan Calon LRPPI;


6.2. Checklist Verifikasi Calon LRPPI
PROSEDUR NO.DOKUMEN : PR/LRPPI/01
PENUNJUKAN LABORATORIUM RUJUKAN EDISI/REVISI : 1/0
PENGUJIAN PANGAN INDONESIA TANGGAL : 23/04/2013
HALAMAN : 3 DARI 3

Berikut diagram alir prosedur penunjukan LRPPI:

Tanggung Jawab Uraian Dokumen Terkait

Rencana Penetapan LRPPI


JLPPI

Informasi Rencana Penetapan LRPPI

JLPPI
Sosialisasi Rencana Penetapan LRPPI
Form Usulan Calon
Koordinator sub LRPPI
Pengisian Format Usulan Calon LRPPI
jejaring

Lab Uji Pangan Pemenuhan Kelengkapan


Dokumen Persyaratan
Lab Uji Pangan
Pengajuan Berkas Permohonan Calon LRPPI

Pembentukan Panel Pakar


Koordinator sub
jejaring
Verifikasi Panel Pakar
Checklist Verifikasi
KLPPI
Laporan Verifikasi
Memenuhi Syarat
KLPPI
Tidak Rekomendasi Penunjukan Calon LRPPI
Memenuhi
Syarat

Rapat Evaluasi Akhir


KLPPI

Penunjukan dan Penetapan LRPPI


KLPPI

KLPPI

JLPPI
DATA LABORATORIUM PENGUJI TERAKREDITASI

Pemetaan laboratorium berdasarkan instansi:


1. Badan POM;
2. Kementrian Pertanian;
3. Kementrian Perindustrian;
4. Kementrian Perdagangan;
5. Kementrian Kelautan dan Perikanan;
6. Lain-lain (swasta, pemerintah daerah).

1. Badan POM
1. BBPOM di Jogjakarta (LP-125-IDN) (BTP)
2. BBPOM di Semarang (LP-132-IDN)
3. BPOM di Surabaya (LP-133-IDN)
4. BBPOM di Denpasar (LP-139-IDN)
5. BBPOM di Mataram (LP-141-IDN)
6. BPOM di Padang (LP-153-IDN)
7. BBPOM di Bandung (LP-173-IDN)
8. BBPOM di Jakarta (LP-178-IDN)
9. BBPOM di Palembang (LP-188-IDN)
10. BBPOM di Medan (LP-193-IDN) (BTP, cemaran logam pada AMDK)
11. BBPOM di Makassar (LP-199-IDN)
12. BBPOM di Pontianak (LP-218-IDN)
13. BPOM di Pekanbaru (LP-230-IDN)
14. BBPOM di Manado (LP-232-IDN)
15. BBPOM di Banjarmasin (LP-243-IDN)
16. BBPOM di Jayapura (LP-244-IDN) (BTP, cemaran logam)
17. BPOM di Kendari (LP-245-IDN) (BTP, cemaran logam)
18. BBPOM di Samarinda (LP-268-IDN)
19. BPOM di Jambi (LP-277-IDN)
20. BPOM di Palangkaraya (LP-278-IDN) (BTP)
21. BPOM di Bengkulu (LP-290-IDN)
22. BPOM di Ambon (LP-291-IDN)
23. BPOM di Kupang (LP-304-IDN) (BTP, cemaran logam pada AMDK)
24. BBPOM di Bandar Lampung (LP-471-IDN) (BTP, cemaran logam Pb, Cu, As)
25. BBPOM di Banda Aceh (LP-483-IDN)
26. BPOM di Palu (LP-580-IDN) (BTP)
27. PPOMN (LP-597-IDN)

2. Kementrian Pertanian
1. BB Pascapanen (LP-365-IDN)
2. UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura Sulawesi Selatan (LP-267-IDN)
3. Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Jakarta (LP-115-IDN)
4. Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor (LP-121-IDN)
5. UPT Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi
DKI Jakarta (LP-122-IDN)
DATA LABORATORIUM PENGUJI TERAKREDITASI

6. Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (LP-315-IDN)


7. Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Boyolali (LP-584-IDN)

3. Kementrian Perdagangan
1. BPMB (LP-025-IDN)
2. BPSMB seluruh Indonesia (DISPERINDAG)

4. Kementrian Perindustrian
1. BBIA (LP-057-IDN)
2. Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda (LP-060-IDN)
3. Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak (LP-079-IDN)
4. Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Palembang (LP-080)
5. Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado (LP-109-IDN)
6. Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar (LP-110-IDN)
7. Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon (LP-383-IDN)

5. Kementrian Kelautan dan Perikanan


1. LPPMHP Semarang (LP-103-IDN)
2. LPPMHP Palembang (LP-105-IDN)
3. LPPMHP Medan (LP-124-IDN)
4. LPPMHP Denpasar (LP-097-IDN)
5. LPPMHP Papua
6. LPPMHP Kalimantan Barat
7. LPPMHP Kepri (LP-542-IDN)
8. LPPMHP Cilacap (LP-197-IDN)
9. LPPMHP Merauke (LP-273-IDN)
10. LPPMHP Sultra (LP-426-IDN)
11. LPPMHP Sorong (LP-542-IDN)
12. LPPMHP Padang (LP-545-IDN)
13. LPPMHP Gorontalo (LP-562-IDN)
14. LPPMHP Ambon (LP-596-IDN)
15. LPPMHP Kupang (LP-601-IDN)
16. Balai Pengujian Mutu Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta
17. Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya
18. Balai Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Makassar
19. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Hasil Perikanan Tangerang
20. Balai Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan Cirebon
21. Balai Karantina Ikan seluruh Indonesia

6. Swasta
1. Lab. Sucofindo Cibitung (LP-024-IDN)
2. Laboratorium Cabang Surabaya, PT. Sucofindo (Persero) (LP-028-IDN)
3. PT. Embrio Food Lab (LP-067-IDN)
4. PT. Indofood Sukses Makmur (LP-069-IDN)
DATA LABORATORIUM PENGUJI TERAKREDITASI

5. Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LP-156-IDN)


6. PT Angler Biochemlab (LP-514-IDN)
7. PT. SGS Indonesia (LP-432-IDN)
8. PT Intertek Utama Services Cikini (LP-237-IDN)
9. PT. Saraswanti Indo Genetech (LP-184-IDN)
10. PT. Nestle Indonesia Gejayan Factory (LP-194-IDN)
11. PT. Nutrifood Indonesia - Divisi Tropicana Slim (LP-385-IDN)
12. PT. TUV NORD Indonesia (LP-411-IDN)
13. PT Biochem Technology (LP-286-IDN)
14. PT. SGS Indo Assay Laboratories (LP-373-IDN)
15. Tudung Corporate Laboratory (LP-495-IDN)
16. PT Nugen Bioscience Indonesia (LP-515-IDN)
17. PT Anugrah Analisis Sempurna (LP-565-IDN)

8. Lain-lain
1. Labkesda DKI (LP-157-IDN)
2. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (LP-312)
3. Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (LP-334-IDN)
4. Balai Pengkajian Bioteknologi – BPPT (LP-446-IDN)

Vous aimerez peut-être aussi