Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karang Kepuh RT/RW 03/02 Karangjati, Pasuruan
No. Registrasi : 17009611
Diagnosa Medis : CF Mandibula D, CF Scapula D, CF Elbow D, CKS 224
Tanggal MRS : 09 Mei 2017
Jam MRS : 11.10
Tanggal Pengkajian : 09 Mei 2017
Jam Pengkajian : 11.11
Mekanisme Trauma
Pasien mengalami kecelakaan tunggal saat akan kembali ke Malang.
SAMPLE
Sign and Symptom
Tampak pembengkakan pada bahu kanan dan tangan kanan bagian siku, luka
babras pada pipi kiri
Allergy
Tidak ada alergi
Medication
Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya
Past Medical History
Pasien tidak pernah MRS dalam 6 bulan terakhir
Last Oral Intake
Tidak terkaji
Event Preceding
Pasien post KLL tidak jelas kejadiannya, datang di Lawang Medika pukul 07.45
GCS 356, kesadaran mulai turun dan pingsan
III. Data Obyektif
Airway
Tidak ada sumbatan jalan napas, pasien datang sudah menggunakan NRBM 10
Lpm
Breathing
RR : 18x/menit
Suara napas vesikuler
Ronchi (-)
Wheezing (-)
Circulation
Nadi teraba kuat
CRT < 2 detik
Akral dingin
Suhu 36,1 C
Disability
GCS : 224
Kesadaran : Somnolen
Exposure
Berikan privasi pada pasien dengan memberikan selimut.
Head to Toe
Kepala, Leher dan Wajah
- Kepala dan wajah : tidak ada benjolan, perdarahan (+), terdapat luka abrasi
pada wajah sebelah kanan.
- Leher : deformitas (-), krepitasi (-), luka (-).
Dada
- pergerakan dinding dada simetris
2
- tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
- suara napas vesikuler
Abdomen
- Tidak terdapat asites
- Bising usus 12x
- Tidak ada massa, pembesaran hepar (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas
- Tangan kanan tampak bengkak dan terpasang spalk
- Kaki : krepitasi (-), deformitas (-)
3
Ro. Elbow
CT Scan
4
BGA
Pa CO2: -
Pa O2 : -
Sa O2 : 99 % dengan NRBM 10 Lpm
pH :-
HCO3 : -
V. Therapi
- Inj. Kalnex 500 mg
- Inj. Citicolin 250 mg
- IV FD NS
5
I. Analisa Data
Tanda Etiologi Problem
DS: Peninngkatan tekanan
Pasien datang dengan tidak sistemik
sadar post KLL ↓
Perdarahan Ventrikel
DO: ↓
- SpO2 99 % dengan Hematoma Cerebral
NRBM 10 Lpm ↓
Resiko Peningkatan TIK
- CRT > 2 “ ↓
- TD : 140/80 mmHg Resiko Peningkatan TIK
- Nadi : 65x/menit
- RR : 18x/menit
- GCS 224
- Kesadaran Somnolen
- Suhu : 36,1 C
DS: Peninngkatan tekanan
Pasien datang dengan tidak sistemik
sadar Post KLL ↓
Perdarahan Ventrikel
DO: ↓
- SpO2 99 % dengan Suplai 02 ke jaringan serebral
NRBM 10 Lpm menurun
- CRT > 2 “ ↓
- TD : 140/80 mmHg
Perfusi jaringan serebral
- Nadi : 65x/menit
menurun
- RR : 18x/menit
↓
- GCS 224 Ketidak Efektifan Perfusi
Penurunan kesadaran
- Kesadaran Somnolen Jaringan Serebral
↓
- Suhu 36,1 C
Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
6
DS: Trauma
Pasien datang dengan tidak ↓
sadar dan post KLL Fraktur
↓
DO: Pemasangan spalk
- Pasien terpasang spalk Gangguan Mobilitas Fisik
↓
pada tangan sebelah
Immobilisasi fraktur
kanan
↓
- Tampak bengkak pada
Gangguan Mobilitas Fisik
bahu kanan
7
III. Intervensi Keperawatan
Dx Tgl/ Tujuan Intervensi Keperawatan & Rasionalisasi Ttd
Kep Jam
1. Tujuan : 1. Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK
Setelah dilakukan perawatan selama Keluhan sakit kepala memberat
1x30 menit diharapkan klien tidak Tekanan darah cenderung tidak stabil
mengalami peningkatan TIK Nadi cenderung meningkat
KH : Tidak terdapat peningkatan TIK GCS dan kesadaran cenderung
NOC : Tissue Perfusion : Cerebral menurun
Indikator 1 2 3 4 5 Respirasi cenderung meningkat
Tidak ada Pupil unilateral
09 Mei tanda-tanda Suhu meningkat
2017 peningkatan 2. Kolaborasi doketr untuk pemberian obat
pukul TIK - Inj. Asam trenexamat 500 mg IV
11.30 - Inj. Citicolin 250 mg
Keterangan :
1 = Sangat Berat
2 = Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada peningkatan TIK
8
2. Tujuan : NIC:
Setelah dilakukan perawatan selama 1x30 1. Monitor status cairan
menit diharapkan vital status dalam batas 2. Monitor adanya perubahan TD
normal 3. Observasi warna dan suhu tubuh
KH : vital status dalam batas normal
NOC: circulation status
Indikator 1 2 3 4 5
Vital sign
09 Mei
status
2017
dalam
pukul
batas
11.30
normal
Keterangan :
1 = Sangat Buruk
2 = Buruk
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Normal
3. Tujuan : NIC :
09 Mei
Setelah dilakukan perawatan selama 1x30 1. Anjurkan pasien untuk tetap tenang supaya spalk
2017
menit diharapkan immobilisasi pasien tetap dalam posisinya
pukul
dapat paten 2. Monitor tanda-tanda kompartemen
11.30
NOC : Mobility Level - Pain (nyeri) : nyeri yang hebat saat
9
Indikator 1 2 3 4 5 peregangan pasif pada otot-otot yang
Immobilitas terkena,
pasien - Pallor (pucat) : diakibatkan oleh
paten menurunnya perfusi ke daereah
Keterangan : tersebut.
1 = Sangat Buruk - Pulselesness (berkurang atau
2 = Buruk hilangnya denyut nadi )
3 = Sedang - Parestesia (rasa kesemutan)
4 = Ringan - Paralysi s : Merupakan tanda lambat
5 = Normal akibat menurunnya sensasi saraf
IV. Implementasi
Dx Tgl/ Implementasi Respon Pasien Ttd
Kep Jam
1 09 Mei TD : 138/102 mmHg
1) Pantau tanda dan gejala peningkatan
2017 Nadi : 62x/menit
TIK
pukul GCS 224
Keluhan sakit kepala memberat
11.30 Kesadaran : Somnolen
Tekanan darah cenderung tidak
RR : 18x/menit
stabil
SpO2 99 % dengan NRBM 10 Lpm
Nadi cenderung meningkat
Suhu : 36,1 C
GCS dan kesadaran cenderung
menurun
09 Mei TD : 118/62 mmHg
10
2017 Respirasi cenderung meningkat Nadi : 62x/menit
pukul Pupil unilateral GCS 223
12.30 Suhu meningkat Kesadaran : Somnolen
2) Kolaborasi dokter untuk pemberian RR : 17x/menit
obat SpO2 99 % dengan NRBM 10 Lpm
- Inj. Asam trenexamat 500 mg IV Suhu : 36,4 C
- Inj. Citicolin 250 mg
2. 09 Mei 1. Monitor status cairan NS loading Flash II
2017 2. Monitor adanya perubahan TD TD : 118/62 mmHg
pukul 3. Observasi warna dan suhu tubuh Suhu : 36,1
11.30
09 Mei RL loading Flash III
2017 TD : 122/84 mmHg
pukul Suhu : 36,2 C
12.50
3. 09 Mei 1. Anjurkan pasien untuk tetap tenang Tidak tampak tanda-tanda kompartemen
2017 supaya spalk tetap dalam posisinya
pukul 2. Monitor tanda-tanda kompartemen
11.30 - Pain (nyeri) : nyeri yang hebat saat
peregangan pasif pada otot-otot
yang terkena,
- Pallor (pucat) : diakibatkan oleh
menurunnya perfusi ke daereah
11
tersebut.
- Pulselesness (berkurang atau
hilangnya denyut nadi )
- Parestesia (rasa kesemutan)
- Paralysi s: Merupakan tanda
lambat akibat menurunnya sensasi
saraf
12
V. Catatan Perkembangan (Progress Note)
Diagnosa Keperawatan No. 1. Resiko Peningkatan TIK
Keterangan Penilaian:
-: tidak sesuai, + :sesuai yang diharapkan, S: skoring
Keterangan skoring:
1 : - ; 2: 1+ ; 3: 2+ ; 4: 3+ ; 5: 4+
13
VI. Evaluasi
Dx. Tgl/Jam Evaluasi TTD
Kep
1 09 Mei S:-
2017 O : GCS 223, TD : 122/84 mmHg
pukul
13.15 No Indikator Awal Target Akhir
Tidak ada tanda-tanda
1 2 5 5
peningkatan TIK
A : Resiko Peningkatan TIK teratasi sebagian
P: KIE untuk MRS di ruang rawat inap (Ruang ICU)
2 09 Mei S:-
2017 O : TD : 122/84 mmHg, N : 68x/menit
pukul
13.15 No Indikator Awal Target Akhir
14
VII. Discharge Planning
O TD : 140/80 mmHg
Nadi : 65x/menit
RR : 18x/menit
GCS : 224
Kesadaran : Somnolen
SpO2 99 % dengan NRBM 10 Lpm
Suhu 36,1 C
A Masalah Keperawatan masih teratasi sebagian
P Pasien memerlukan perawatan lanjutan di ruang ICU
I Persiapan pasien pindah ruangan dengan kondisi pasien somnolen
E Pasien kondisi stabil
TD : 122/84 mmHg
N : 82x/menit
SpO2 97 % dengan NRBM 10 Lpm
RR 22x/menit
GCS 223
Suhu : 36,2 C
Urine Output 300 ml
Nama pasien Tn. R masuk rumah sakit pada tanggal 09 Mei 2017 jam 11.10 WIB
dengan diagnosa medis CF Mandibula D, CF Scapula D, CF Elbow D, CKS 224 telah
diberikan tindakan diatas. Untuk itu perlu perawatan lanjutan di Ruang rawat ICU.
Terapi obat yang diberikan :
16